cover
Contact Name
Misbah
Contact Email
misbah_pfis@ulm.ac.id
Phone
+628975586104
Journal Mail Official
-
Editorial Address
Brigjen H. Hasan Basry Street, Mail Box 87 Building of Physics Education Study Program, Mathematics and Science Education, Faculty of Teacher Training and Education, Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin 70123
Location
Kota banjarmasin,
Kalimantan selatan
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika
ISSN : 25499955     EISSN : 25499963     DOI : http://dx.doi.org/10.20527
Core Subject : Science, Education,
Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika publishes articles from research in the field of physics education, which have not been published elsewhere. This Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika is periodically published by the Physics Education Study Program, Mathematics and Science Education, Faculty of Teacher Training and Education, Universitas Lambung Mangkurat in collaboration with Physical Society of Indonesia (PSI) published three times a year in February, June, and October. Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika publishes articles about the results of research in the field of physics education including: Learning models , Learning methods, Learning media , Assessment, Teaching materials Curriculum
Arjuna Subject : -
Articles 255 Documents
Validity of a Coastal Environments-Based Physics Learning Module on the Theme of Temperature and Heat Deni Irawan; Trapsilo Prihandono; Lailatul Nuraini
Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 4, No 1 (2020): FEBRUARI 2020
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (558.242 KB) | DOI: 10.20527/jipf.v4i1.1773

Abstract

Researchers have developed the coastal environments-based physics learning module. One of the quality modules developed can be seen from its validity. This research aims to describe the validity of the coastal environments-based physics learning module on the theme temperature and heat. The technique of collecting data is used a validation sheet by four validators, namely two as expert validators and two as validator practitioners. The validity aspects of the experts assessed are construct, content, and language. Aspects of validity seen from practitioners are relevance, accuracy, readability, and language. The criteria for stating the quality of the physics module developed in each component consist of four evaluations, 1) invalid, 2) less valid, 3) valid, 4) very valid. The results of this research indicated that the expert validity was 3.38 with a very valid category; also that practitioner validity is 3.64 with a very valid category. Thus, a physics learning module insight the coastal environment could be used in learning to observe aspects of quality from other aspects such as practicality and effectiveness.
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMECAHAN MASALAH MELALUI MODEL PENGAJARAN LANGSUNG PADA MATERI SUHU DAN PERUBAHANNYA PADA SMP NEGERI 5 BANJARMASIN Amelya Larasati; Zainuddin Zainuddin; Andi Ichsan Mahardika
Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 1, No 1 (2017): FEBRUARI 2017
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jipf.v1i1.928

Abstract

Bahan ajar yang biasanya dilakukan oleh guru belum maksimal yang hanya  menggunakan bahan ajar yang seadanya dan penugasan individu. Maka dari itu, Siswa menjadi malas belajar fisika serta rendahnya hasil belajar siswa. Oleh karena itu dilakukan penelitian bertujuan untuk mengembangkan bahan ajar dengan metode pemecahan masalah pada materi suhu dan perubahannya untuk siswa kelas VII di SMP Negeri 5 Banjarmasin. Secara khusus peneliti bertujuan untuk mendeskripsikan ; (1) kevalidan bahan ajar , (2) kepraktisan bahan ajar , (3) keefektifan bahan ajar. Metode pembelajaran yang digunakan adalah metode pengajaran langsung. Peneliti ini termasuk penelitian pengembangan yang mengacu pada model pengembangan perangkat Dick and Carey. Data diperoleh melalui tes hasil belajar, keterlaksanaan RPP dan dokumentasi. Data dianalisis secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) kevalidanbahan ajarcukup valid, atau dapat digunakan namun perlu direvisi kecil, (2) Kepraktisan bahan ajar yang dikembangkan berdasarkan keterlaksanaan RPP adalah terlaksana sangat baik. (3) keefektifan perangkat pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan hasil belajar adalah berkategori medium (efektif) .Diperoleh simpulan bahwa bahan ajarpada materi suhu dan perubahannya pada SMP Negeri 5 Banjarmasin layak digunakan.
MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSEDURAL SISWA MELALUI MODEL PENGAJARAN LANGSUNG PADA MATERI AJAR CAHAYA DAN ALAT-ALAT OPTIK KELAS VIII F SMPN 26 BANJARMASIN Anggun Novita Anggraini; Zainuddin Zainuddin; Sarah Miriam
Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 1, No 3 (2017): OKTOBER 2017
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jipf.v1i3.1017

Abstract

Kemampuan penyelesaian masalah siswa tergolong rendah. Hal ini disebabkan oleh guru yang masih kurang tepat dalam menerapkan model atau strategi mengajar. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan cara meningkatkan keterampilan prosedural siswa dengan menggunakan model pengajaran langsung. Secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) keterlaksanaan RPP selama proses pembelajaran, (2) keterampilan prosedural siswa, (3) hasil belajar siswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan model Kemmis dan Mc Taggart. Data yang diperoleh pada penelitian ini melalui observasi, lks, dan tes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) keterlaksanaan RPP selama proses pengajaran langsung meningkat yaitu pada siklus I diperoleh skor rata-rata 3,67 menjadi 3,9 pada siklus II dengan kategori sangat baik, (2)  keterampilan prosedural siswa dalam menjalankan langkah-langkah pemecahan masalah juga meningkat dari siklus I ke siklus II dengan dari siklus I sebanyak 3,6 menjadi 3,8 dengan kategori sangat terampil, (3) hasil belajar siswa meningkat dari ketuntasan secara klasikal 62,07% belum tuntas  pada siklus I menjadi 86,7% pada siklus II sudah tuntas. Diperoleh simpulan bahwa model pengajaran langsung dapat meningkatkan keterampilan prosedural siwa dan hasil belajar siswa.
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Berbasis Hands on Activity untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Nanda Avisya; Sarah Miriam; Suyidno Suyidno
Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 3, No 3 (2019): OKTOBER 2019
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (393.139 KB) | DOI: 10.20527/jipf.v3i3.1036

Abstract

Keterampilan proses sains peserta didik khususnya dalam hal memprediksi, menyimpulkan dan mengomunikasikan data hasil percobaan masih rendah. Oleh karena itu, diterapkan model pembelajaran kooperatif berbasis hands on activity untuk meningkatkan keterampilan proses sains peserta didik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan peningkatan keterampilan proses sains peserta didik setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif berbasis hands on activity. Adapun tujuan secara khusus, yaitu untuk mendeskripsikan: 1) keterlaksanaan rencana pelaksanaan pembelajaran, 2) keterampilan proses sains dan, 3) hasil belajar siswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas model Hopkins yang terdiri atas 3 siklus. Teknik pengumpulan data diperoleh melalui observasi dan tes. Hasil penelitian menunjukkan: 1) keterlaksanaan RPP pada siklus I, II, dan III terlaksana dengan baik, 2) keterampilan proses sains pada siklus I dengan kriteria baik (mengobservasi), kriteria cukup (menyimpulkan dan mengomunikasikan) dan kriteria kurang baik (memprediksi) mengalami peningkatan pada siklus II dan III menjadi kriteria baik dan sangat baik, 3) hasil belajar siswa meningkat dari siklus I (18,75%) dan siklus II (56,25%) dengan kategori tidak tuntas menjadi (87,50%) dengan kategori tuntas pada siklus III. Diperoleh simpulan bahwa keterampilan proses sains siswa di kelas VIII-E SMPN 25 Banjarmasin meningkat setelah penerapan model pembelajaran kooperatif berbasis hands on activity Science process skills of students, especially in terms of predicting, concluding and communicating experimental results data is still low. Therefore, a hands-on-based cooperative learning model is applied to improve students' science process skills. The purpose of this study is to describe the improvement of science process skills of students after applying a cooperative learning model based on hands on activity. The specific objectives, namely to describe: 1) the implementation of the learning implementation plan, 2) science process skills and, 3) student learning outcomes. This type of research is a Hopkins model action research consisting of 3 cycles. Data collection techniques obtained through observation and tests. The results showed: 1) the implementation of lesson plans in cycles I, II, and III were carried out well, 2) science process skills in cycle I with good criteria (observing), sufficient criteria (inferring and communicating) and unfavorable criteria (predicting ) experienced an increase in the second and third cycles into good and very good criteria, 3) student learning outcomes improved from cycle I (18.75%) and cycle II (56.25%) with the incomplete category being (87.50%) with complete category in cycle III. It was concluded that the science process skills of students in class VIII-E SMPN 25 Banjarmasin increased after the application of hands-on-based cooperative learning models.
PENGEMBANGAN MEDIA AJAR BERBASIS MULTIMEDIA AUDIO VISUAL PADA POKOK BAHASAN TEKANAN DI SMP Galeh Aji Wardoyo; Syubhan Annur; Abdul Salam M
Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 1, No 2 (2017): JUNI 2017
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (317.978 KB) | DOI: 10.20527/jipf.v1i2.1969

Abstract

Low student learning outcomes of students allegedly did not follow the learning process because the media used is not attractive, so it is necessary to study development aimed at generating media-based teaching with audio-visual multimedia on the subject of pressure. The specific objective of research is to explain: (1) the validity of  teaching media, (2) the practicality of teaching media views of enforceability to the lesson plan, (3) the effectiveness of teaching media. This study refers to the model ADDIE (Analysis Design, Development, Implement, and Evaluate). Data collection techniques such as teaching media validation, observation enforceability of the lesson plan, and achievement test. Data analysis techniques in the form of qualitative and quantitative descriptive. The results showed: (1) the validity of teaching media rated on validation by two validator with excellent category, (2) the practicality of teaching media rated executed very well, (3) the effectiveness of teaching media is considered effective. Be concluded that the teaching media based multimedia developed eligible for use in learning.
PENGEMBANGAN ALAT PERAGA FISIKA MATERI CAHAYA UNTUK MELATIHKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMP Hilmi Riyadi; Mustika Wati; Syubhan Annur
Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 2, No 1 (2018): FEBRUARI 2018
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jipf.v2i1.1012

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurang optimalnya penggunaan media pembelajaran terutama pada materi cahaya, sehingga dilakukan penelitian pengembangan alat peraga cahaya yang mampu melatihkan keterampilan proses sains siswa. Tujuan dari penelitian ini adalalah mendeskripsikan kelayakan alat peraga cahaya untuk melatihkan keterampilan proses sains yang meliputi; (1) validitas alat peraga dilihat dari penilaian validator (2) kepraktisan alat peraga dilihat dari respon siswa (3) efektivitas alat peraga yang dilihat dari hasil belajar siswa pada aspek pengetahuan (4) pencapaian keterampilan proses sains dilihat dari penilaian pengamat. Adapun model pengembangan yang digunakan adalah model ADDIE. Subjek uji coba penelitian ini yaitu 32 siswa kelas VIII C SMP Negeri 11 Banjarmasin. Instrumen yang digunakan yaitu lembar validasi, angket respon, tes hasil belajar dan lembar pengamatan keterampilan proses sains. Hasil penelitian menunjukkan (1) validasi alat peraga termasuk dalam kategori valid (2) kepraktisan alat peraga berdasarkan repon siswa adalah sangat baik (3) efektivitas alat peraga berkategori tinggi (4) pencapaian keterampilan proses sains siswa termasuk kategori sangat baik. Hasil tersebut menunjukkan bahwa alat peraga cahaya yang dikembangkan layak digunakan untuk melatihkan keterampilan proses sains.
Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar Peserta Didik Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Karlina Karlina; Eko Susilowati; Sarah Miriam
Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 3, No 2 (2019): JUNI 2019
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (328.105 KB) | DOI: 10.20527/jipf.v3i2.1030

Abstract

Minat dan hasil belajar peserta didik kelas XI MIPA 3 SMA Negeri 6 Banjarmasin masih rendah. Oleh karena itu, dilakukan upaya untuk meningkatkan minat dan hasil belajar didik. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keterlaksanaan RPP, minat , dan  hasil belajar. Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas XI MIPA 3 SMA Negeri 6 Banjarmasin tahun pelajaran 2018/2019 yang berjumlah 30 peserta didik. Jenis penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas model Kemmis dan Mc Taggart terdiri dari 2 siklus setiap siklus meliputi perencanaan, tindakan dan observasi, serta refleksi. Teknik pengumpulan data berupa observasi, tes, dan angket. Data dianalisis secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian siklus I dan siklus II yaitu: 1) Keterlaksanaan RPP secara keseluruhan memperoleh kriteria sangat baik, 2) Minat peserta didik dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing meningkat dari 74 dengan  kriteria baik menjadi 82 dengan kriteria sangat baik, dan 3) Hasil belajar peserta didik meningkat dengan ketuntasan klasikal sebesar 23,3% menjadi sebesar 80%. Diperoleh simpulan bahwa model pembelajaran inkuiri terbimbing dapat meningkatkan minat dan hasil belajar peserta didik kelas XI MIPA 3 SMA Negeri 6 Banjarmasin.
Meningkatkan Aktivitas Siswa VIII B SMPN 11 Banjarmasin Dengan Penerapan Model Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division Richi Ramadhana; Mastuang Mastuang; Sarah Miriam
Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 2, No 2 (2018): JUNI 2018
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (378.365 KB) | DOI: 10.20527/jipf.v2i2.1007

Abstract

Kurangnya pembelajaran yang aktif bagi siswa menyebabkan siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran, hal ini diduga karena guru hanya menerapkan model pembelajaran dengan metode ceramah menyebabkan perlunya dilakukan penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan aktivitas siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division. Tujuan khusus penelitian adalah mendeskripsikan: (1)  keterlaksanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), (2) aktivitas siswa, dan (3) hasil belajar. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang terdiri atas dua siklus, setiap siklusnya terdiri dari: perencanaan, tindakan/observasi, dan refleksi. Subjek dalam penelitian ini ialah siswa VIII B SMPN 11 Banjarmasin. Perangkat dan instrumen penelitian yang digunakan adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), Tes Hasil Belajar (THB), materi ajar, dan lembar observasi aktivitas siswa. Data diperoleh dari hasil tes dan observasi. Temuan penelitian yaitu: (1) keterlaksanaan RPP yaitu 73,4% pada siklus I dengan kategori baik menjadi 93,2% pada siklus II dengan kategori sangat baik; (2) Aktivitas belajar siswa juga meningkat dari 75,6% pada siklus I dengan kategori aktif menjadi 86,0% pada siklus II dengan kategori sangat aktif; (3) hasil belajar siswa, yaitu 13% pada siklus I menjadi 67% pada siklus II. Diperoleh simpulan bahwa aktivitas siswa VIII B SMPN 11 Banjarmasin meningkat setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division.
Penerapan Model Pembelajaram 5E Untuk Meningkatkan Aktivitas Siswa Siva Soraya; Sri Hartini; Sarah Miriam
Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 3, No 1 (2019): FEBRUARI 2019
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (281.106 KB) | DOI: 10.20527/jipf.v3i1.1025

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa. Oleh karena itu dilakukan penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan aktivitas siswa dengan  menggunakan model pembelajaran 5E (Engangement, Exploration, Explanation, Elaboration, Evaluation). Tujuan khusus penelitian mendeskripsikan: 1) keterlaksanaan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), 2) aktivitas dan 3) hasil belajar. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas model Kemmis dan Mc Taggart yang terdiri dari dua siklus, setiap siklus terdiri dari dua kali pertemuan yang meliputi perencanaan, tindakan & observasi, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X B Multimedia SMK Negeri 1 Banjarmasin yang berjumlah 26 orang. Data diperoleh melalui observasi dan tes. Hasil penelitian siklus I dan siklus II yaitu: 1) keterlaksanaan RPP pada siklus I dan II bergategori sangat baik 2) aktivitas siswa pada siklus I dan II berkategori cukup aktif, cukup aktif, aktif, dan sangat aktif 3) hasil belajar siswa pada siklus I dan II berkategori tuntas. Diperoleh simpulan bahwa model pembelajaran 5E dapat meningkatkan aktivitas siswa kelas X B Multimedia SMK Negeri 1 Banjarmasin. 
Efektivitas E-Modul Project Based Learning Berintegrasi STEM Terhadap Kreativitas Siswa SMK Annida Erin Miftakul Cahyani; Tantri Mayasari; Mislan Sasono
Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 4, No 1 (2020): FEBRUARI 2020
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (287.54 KB) | DOI: 10.20527/jipf.v4i1.1774

Abstract

Kreativitas perlu dimiliki oleh siswa SMK, khususnya dalam menghadapi berbagai tantangan di dunia kerja. Oleh karena itu, perlu dikembangkan e-Modul Project Based Learning berintegrasi STEM yang mampu meningkatkan kreativitas siswa SMK. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan efektivitas e-modul Project Based Learning berintegrasi STEM terhadap kreativitas siswa dalam materi fisika suhu dan kalor. Penelitian dilaksanakan di kelas X Multimedia 1 SMKN Wonoasri, dengan sampel penelitian yang digunakan sebanyak 20 orang siswa yang dipilih secara random. Instrumen yang digunakan adalah tes hasil belajar yang berjumlah 5 buah soal essay. Data dianalisis menggunakan uji N-gain. Indikator kreativitas adalah berpikir lancar, berpikir luwes, elaborasi, dan berpikir orisinil. Dari analisis data, diperoleh hasil kemampuan berpikir lancar siswa memperoleh nilai n-gain sebesar 0,11, berpikir luwes n-gain sebesar 0,49, elaborasi memperoleh n-gain sebesar 0,21 dan berpikir orsinil memperoleh n-gain 0,44. Dengan demikian, disimpulkan bahwa bahwa efektivitas e-modul Project Based Learning berintegrasi STEM berkategori sedang. Creativity needs to be owned by vocational students, especially in facing various challenges in the world of work. Therefore, STEM integrated Project Based Learning E-Module needs to be developed that can improve the creativity of vocational students. This study aims to describe the effectiveness of the STEM integrated Project Based Learning e-module on student creativity in temperature and heat physics material. The study was conducted in Multimedia X class 1 Wonoasri Vocational School, with a sample of 20 students selected randomly. The instrument used was a learning achievement test which consisted of 5 essay questions. Data were analyzed using the N-gain test. Indicators of creativity are fluent thinking, flexible thinking, elaboration and original thinking. From the data analysis, the result of students' ability to think smoothly obtained an n-gain value of 0.11, flexible thinking of n-gain of 0.49, elaboration obtained n-gain of 0.21 and original thinking obtained n-gain of 0.44. Thus, it was concluded that the effectiveness of the Project Based Learning e-module integrated with STEM was of medium category.

Page 3 of 26 | Total Record : 255