cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
JURNAL MANAJEMEN DAN PELAYANAN FARMASI (Journal of Management and Pharmacy Practice)
ISSN : 20888139     EISSN : 24432946     DOI : -
Core Subject : Health,
JMPF is the first open access journal in Indonesia specialized in both research of pharmaceutical management and pharmacy practice. Articles submitted in JMPF are peer reviewed, we accept review articles and original research articles with no submission/publication fees. JMPF receives manuscripts in both English (preferably) and Indonesian Language (Bahasa Indonesia) with abstracts in bilingual, both Indonesian and English. JMPF is also open for various fields such as pharmaceutical management, pharmacoeconomics, pharmacoepidemiology, clinical pharmacy, community pharmacy, social pharmacy, pharmaceutical marketing, goverment policies related to pharmacy, and pharmaceutical care.
Arjuna Subject : -
Articles 423 Documents
FACTORS THAT INFLUENCE THE LEVEL OF COMPLIANCE WITH ARV IN PEOPLE WITH HIV / AIDS AT GENERAL HOSPITAL TUGUREJO AND PANTI WILASA CITARUM HOSPITAL SEMARANG Risha Fillah Fithria; Achmad Purnomo; zullies Ikawati
JURNAL MANAJEMEN DAN PELAYANAN FARMASI (Journal of Management and Pharmacy Practice) Vol 1, No 2
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jmpf.41

Abstract

Cases of HIV (Human Immunodeficiency Virus)/AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) in Indonesiahas increased. Overall, the city of Semarang is ranked first the number of cases of HIV/AIDS in Central Java. Anincreasing number of HIV cases is significant and increasing number of HIV sufferers turn to enter the stage ofAIDS may be caused due to poor adherence in the treatment of ARV (Anti Retro Viral). This study aims to determinethe factors that influence the level of compliance with ARV treatment significantly in people living with HIV at RSUDTugurejo Semarang and RSU Panti Wilasa Citarum Semarang. This research is a non experimental cross sectional study design. Data was collected using questionnaires,monthly drug card, and patient medical records. The data were analyzed statistically using the method of simple correlation (bivariate correlation), ie, Kendall's tau-b.Research found 34 people of respondents who have the level of compliance with ARV treatment >95%, 10people of 90-95%, and 5 people of 80-89%. Factors that influence the level of compliance with ARV treatmentsignificantly in people living with HIV at RSUD Tugurejo Semarang and RSU Panti Wilasa Citarum Semarang is afactor of patients is age (p=0.018), complaints (hallucinations, diarrhea, decreased appetite (p=0.049)), depression(p=0.049), saturated length of treatment (p=0.007), and the fear of bad outlook of people around (p=0.002), felt hishealth condition worsened (p=0.005); factor of opportunistic infection is the number of drugs taken more andmore and feel conditions are getting worse (p=0.049); resistance factor is the distance from home to hospital(p=0.001), transport equipment difficult (p=0.019), transport costs are not affordable (p=0.006); and health servicefactor is support health workers (p=0.002). Keywords: HIV/AIDS, adherence, RSUD Tugurejo, RSU Panti Wilasa Citarum
SWAMEDIKASI PADA MAHASISWA KESEHATAN DAN NON KESEHATAN Devi Tri Handayani; Sudarso Sudarso; Anjar Mahardian Kusuma
JURNAL MANAJEMEN DAN PELAYANAN FARMASI (Journal of Management and Pharmacy Practice) Vol 3, No 3
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jmpf.193

Abstract

Swamedikasi yang tidak sesuai aturan akan menyebabkan efek yang serius seperti timbulnya reaksi efek samping obat danresistensi antibiotik. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis perbedaan pengetahuan, sikap dan perilaku mahasiswa kesehatandan non kesehatan dalam melakukan swamedikasi, dan untuk menganalisis hubungan pengetahuan dan sikap terhadap perilakuswamedikasi.Jenis penelitian ini adalah observasional analisis menggunakan rancangan penelitian cross sectional. Jumlah responden sebanyak 400 dipilih secara accidental samplingyang terdiri dari 200 responden jurusan kesehatan dan 200 responden jurusan non kesehatan di Perguruan Tinggi Purwokerto. Data diperoleh  melalui lembar kuesioner yang berisi masing-masing 10 pertanyaan mengenai pengetahuan, sikap dan perilaku. Perbedaan pengetahuan, sikap dan perilaku dianalisis menggunakan uji chi square. Kemudian pengaruh pengetahuan dan sikap terhadap perilaku dianalisis menggunakan ujikorelasi spearman dengan α = 0,05.Hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku antara mahasiswa kesehatan dan non kesehatan terdapat perbedaan yang signifikan dengan nilai p-value sebesar 0,000 dimana pengetahuan, sikap dan perilaku mahasiswa kesehatan lebih baik dibandingkan dengan mahasiswa non kesehatan.  Pengetahuan dan sikap berpengaruh terhadap perilaku mahasiswa dalam melakukan swamedikasi. Hubungan antara pengetahuan terhadap perilaku adalah signifikan namun sangat lemah (R=0,195), dan hubungan antara sikap terhadap perilaku adalah lemah (R=0,236).Kata kunci: swamedikasi, mahasiswa, pengetahuan, sikap, perilaku
ANALISIS PENGARUH ATRIBUT YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRODUK DAN PEMBELIAN TERHADAP LOYALITAS: STUDI PADA KONSUMEN PRODUK MARTHA TILAAR DI KABUPATEN BLORA Rizellia Rizellia; Sampurno Sampurno; Achmad Fudholi
JURNAL MANAJEMEN DAN PELAYANAN FARMASI (Journal of Management and Pharmacy Practice) Vol 4, No 1
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jmpf.250

Abstract

Perusahaan harus dapat mengelola loyalitas konsumen karena menarik konsumen baru membutuhkan lebih banyak biaya dibandingkan mempertahankan konsumen lama. Atribut yang berhubungan dengan produk dan pembelian merupakan faktor yang dapat mempengaruhi loyalitas. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh atribut yang berhubungan dengan produk dan pembelian terhadap loyalitas produk Martha Tilaar. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional dengan desain survei. Data diperoleh menggunakan alat ukur kuesioner dan variabel dinilai menggunakan skala Likert. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode non-probability dengan cara purposive sampling. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 120 orang. Data dianalisis dengan regresi linear berganda. Hasil analisis data menunjukkan bahwa atribut yang berhubungan dengan produk memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap loyalitas (koefisien beta=0,174; thitung=2,705 > ttabel = 1,980; probabilitas 0,008<0,05). Atribut yang berhubungan dengan pembelian memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap loyalitas (koefisien beta=0,313; thitung=4,128 > ttabel =1,980; probabilitas 0,000<0,05). Atribut yang berhubungan dengan produk dan pembelian memiliki pengaruh yang kuat dan signifikan terhadap loyalitas (probabilitas 0,000<0,05). Pengaruh atribut yang berhubungan dengan produk dan pembelian terhadap loyalitas sebesar 42,3% (nilai R2=0,423). Kata kunci: loyalitas, atribut, produk, pembelian
EFEK TERAPI IRON DEXTRAN PADA PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIK HEMODIALISIS RUTIN DI RUMAH SAKIT Tety Nuryanti; Dhiyan Kusumawati; Tri Murti Andayani; Fredie Irijanto
JURNAL MANAJEMEN DAN PELAYANAN FARMASI (Journal of Management and Pharmacy Practice) Vol 6, No 2
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jmpf.264

Abstract

Anemia berhubungan dengan peningkatan mortalitas dan morbiditas yang signifikan pada pasien penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodialisis (PGK-HD). Anemia defisiensi besi terjadi pada sebagian besar pasien dengan PGK-HD. Anemia defisiensi besi dapat membatasi efikasi terapi epoetin (EPO) pada pasienPGK-HD. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek terapi iron dextran pada pasien PGK-HD rutin ditinjau dari parameter perubahan nilai status besi (SI, TIBC, ST) dan kadar hemoglobin (Hb) pasien sebelum dan sesudah terapi iron dextran, dan kemungkinan muncul adverse drug event (ADE) selama terapi iron dextran.Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan menggunakan desain cross sectional retrospektif berdasarkan data rekam medis pasien PGK dengan HD rutin 2x/minggu, pasien dengan pemeliharaan EPO, nilai SI < 60 μg/dl, ST<50%, usia ≥ 18 tahun yang mendapat iron dextran selama 5 minggu dengan frekuensi pemberian 2x/minggu, pada periode Januari 2015-Desember 2015 di RS UGM Yogyakarta. Pasien yang memenuhi kriteria inklusi dilihat rata-rata perubahan nilai status besi dan kadar Hb setelah terapi iron dextran diberikan selama 5 minggu. Data dianalisis dengan uji statistik paired-t-test. Pasien juga dilihat kemungkinan muncul ADE dengan melihat perkembangan kondisi pasien yang tercatat di rekam medik pasien selama terapi iron dextran.Hasil penelitian terhadap 33 pasien menunjukkan bahwa penggunaan iron dextran untuk terapi anemia pada pasien PGKHD memiliki efek dapat meningkatkan nilai SI dari 39 μg/dl menjadi 62 μg/dl(ΔSI 23 μg/dl), TIBC dari 148 μg/dl menjadi 170 μg/dl (ΔTIBC 22 μg/dl), ST dari 26,70 % menjadi 38,64% (ΔST 11,94 %) dan kadar Hb dari 10,13 g/dl menjadi 10,72 g/dl (ΔHb 0,59 g/dl) serta tidak ditemukan ADE selama penggunaan iron dextran. Hasil analisis statistik menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan terhadap perubahan nilai status besi dan Hb (p < 0,05).Kata kunci: anemia, defisiensi besi, iron dextran
ESTIMATED LEVELS OF PHENYTOIN IN BLOOD AND RESULTS THERAPY OF EPILEPSY PATIENTS Satrio Wibowo Rahmatullah; Lukman Hakim; I Dewa Putu Pramantara
JURNAL MANAJEMEN DAN PELAYANAN FARMASI (Journal of Management and Pharmacy Practice) Vol 3, No 2
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jmpf.111

Abstract

Medicines with a narrow therapeutic range such as phenytoin require individual dose, monitoring, and strict assessment of the patient to maintain the safety of the patient. It is because small changes in systemic concentration can lead significant changes in the pharmacodynamic responses, such as subtherapeutic or toxic. This study aimed to determine the relationship between dose and phenytoin levels in the blood included clinical outcome of patients with epilepsy based on the duration of seizure-free at the Sleman Regional General Hospital, Yogyakarta. This study was a descriptive observational study. The sampling method was purposive sampling. The data was collected retrospectively on epilepsy patients with phenytoin treatment both inpatient and outpatient from January 2010 to December 2012, male or female who were routinely controlled for at least 6 consecutive months. Patients were grouped into monotherapy and combination therapy groups. Clinical outcome was observed through the duration of the seizure-free and devided into 2 categories i.e. < 6 months (poor outcome) and ≥ 6 months (a good outcome). The results showed that male (53.6%) have a greater percentage than female (46.4%). Estimated blood levels of phenytoin was in the average 5.30±4.03 mg/L. Based on the duration of seizure free, the results showed that the percentage of patients in monotherapy group had good and poor outcomes with 71.83% and 28.17% respectively, while only 50% patients in combination therapy group had good outcome.Keywords: phenytoin, epilepsy, nonlinear, clinical outcome
ANALISIS MANAJEMEN PENYIMPANAN OBAT DI PUSKESMAS SE-KOTA BANJARBARU Nabilah Hadiah Akbar; Nani Kartinah; Candra Wijaya
JURNAL MANAJEMEN DAN PELAYANAN FARMASI (Journal of Management and Pharmacy Practice) Vol 6, No 4
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jmpf.354

Abstract

Manajemen obat merupakan suatu rangkaian kegiatan paling penting yang mendapatkan alokasi dana dari pemerintah sebesar 40-50% dari dana alokasi pembangunan kesehatan yang menyangkut aspek perencanaan, pengadaan, penyimpanan dan pendistribusian obat. Proses penyimpanan merupakan proses yang sangat penting pada kegiatan manajemen obat. Penyimpanan merupakan suatu kegiatan pengamanan terhadap obat-obatan yang diterima agar aman (tidak hilang), terhindar dari kerusakan fisik maupun kimia dan mutunya tetap terjamin. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis proses manajemen penyimpanan obat di seluruh puskesmas di kota Banjarbaru melalui analisis manajemen penyimpanan obat ditinjau dari indikator stok mati, obat kadaluwarsa dan stok akhir obat di puskesmas se-kota Banjarbaru. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional dengan analisis data menggunakan Analyze frequencies.Instrumen penelitian yang digunakan adalah LPLPO dan catatan obat kadaluwarsa tahun 2014-2015 puskesmas se-kota Banjarbaru sebagai sumber data. Hasil persentase stok mati tahun 2014- 2015 sebanyak 41,07%; 38,54%, hasil persentase obat kadaluwarsa tahun 2014- 2015 sebanyak 0,50%; 0,52%, dan hasil persentase nilai stok akhir obzt tahun 2014- 2015 sebanyak 14,27%; dan 16,94%. Hal ini menunjukkan bahwa proses manajemen obat berdasarkan banyaknya persentase stok mati, obat kadaluwarsa dan nilai stok akhir obat di seluruh puskesmas di kota Banjarbaru masih belum efisien.
THE ANALYSIS OF THE ANTIBIOTIC USE TOWARDS SURGICAL SITE INFECTION ON THE PATIENTS OF GASTROINTESTINAL SURGERY AT PKU MUHAMMADIYAH HOSPITAL YOGYAKARTA Imaniar Noor Faridah; Tri Murti Andayani; Inayati Inayati
JURNAL MANAJEMEN DAN PELAYANAN FARMASI (Journal of Management and Pharmacy Practice) Vol 2, No 2
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jmpf.65

Abstract

Surgical Site Infection / SSI is the result of the contamination of bacteria which enter the body as the surgery is in progress. High risk of Surgical Site Infection occurs in gastrointestinal surgery and is influenced by some characteristics, such as the use of antimicrobial prophylaxis. This research was aimed at identifying the use of antibiotics, identifying the percentage of the occurrence of Surgical Site Infection on the patients of gastrointestinal surgery. The research is a cross sectional research conducted prospectively at PKU Muhammadiyah Hospital Yogyakarta. The research subjects were all inpatients suffering gastrointestinal surgery and using antibiotic during the period of January until March 2012, and there are 68 patients fulfill the inclusion criteria. The inclusion criteria of the research is inpatient suffering gastrointestinal surgery, surgical site is visible, and use antibiotic for preventing Surgical Site Infection. Data that were analyzed comprised the use pattern of prophylactic antibiotics both perisurgery and post-surgery, and the analysis of the occurrence of Surgical Site Infection. The result of the research indicated that prophylactic antibiotics that was given to 14 patients with the most frequently used antibiotic was ceftriaxone (7.35%); perisurgical antibiotics that was given to 16 patients with the most frequently used antibiotics was the combination of ceftriaxone and metronidazole (8.82%), post-surgical antibiotics was given to all patients intravenously or orally in which the most frequently used intravenous antibiotics was ceftriaxone (30.88%) and the most frequently used oral was the quinolones (33.33%) and the most frequently used antibiotic type was cefadroxil (25%). The Surgical Site Infection occurred to 2 patients (2.94%) in contaminated surgery, with the comorbidity of non-diabetic, and they did not use prophylactic antibiotics.Key words: gastrointestinal surgery, occurrence of surgical site infection, prophylactic antibiotics
HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI, KOMITMEN & PRODUKTIVITAS KARYAWAN DALAM INDUSTRI FARMASI Tommy Pratama; Djoko Wahyono; Satibi Satibi
JURNAL MANAJEMEN DAN PELAYANAN FARMASI (Journal of Management and Pharmacy Practice) Vol 4, No 2
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jmpf.276

Abstract

Peranan sumber daya manusia sangat penting untuk menciptakan performa dan keunggulan bersaing bagi industri farmasi dalam persaingan nasional maupun internasional. Berbagai penelitian menunjukkan adanya hubungan yang positif antara faktor gaya kepemimpinan, budaya organisasi, komitmen, dan produktivitas karyawan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antar keempat faktor di atas dalam konteks sebuah industri farmasi. Penelitian ini merupakan penelitian noneksperimental dengan pendekatan asosiatif. Metode pengambilan sampel menggunakan nonprobability sampling dengan teknik purposive sampling. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 50 responden. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner yang menggambarkan variabel penelitian, yaitu gaya kepemimpinan, budaya organisasi, komitmen organisasi, dan produktivitas. Data penelitian diuji menggunakan uji regresi linear, korelasi Pearson, dan analisis jalur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh yang bersifat positif dan signifikan antar variabel gaya kepemimpinan, budaya organisasi, komitmen organisasi, dan produktivitas (p < 0,05). Pengaruh secara simultan oleh gaya kepemimpinan dan budaya organisasi juga menunjukkan pengaruh positif terhadap komitmen organisasi dan produktivitas (p < 0,05). Pengaruh mediasi ditunjukkan oleh variabel budaya organisasi antara gaya kepemimpinan terhadap komitmen organisasi dan produktivitas. Kata Kunci: budaya, kepemimpinan, komitmen, produktivitas
COST ANALYSIS OF CHRONIC KIDNEY DISEASE TREATMENT INPATIENT AS CONSIDERATION DETERMINATION IN HEALTH FINANCING BASED ON INA-DRG IN Dr MOEWARDI HOSPITAL Fina Ratih Wira Putri Fitri Yani; Ali Ghufron Mukti; Riswaka Sudjaswadi
JURNAL MANAJEMEN DAN PELAYANAN FARMASI (Journal of Management and Pharmacy Practice) Vol 1, No 2
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jmpf.32

Abstract

Application of INA-DRG (Indonesian Diagnosis Related Group) system for class III of Jamkesmas’s patientsin the hospital has the objective to health services become more effective and efficient both in terms of treatmentand cost planning. The research objective was to analyze the cost of care of patients with Chronic Renal Disease(CRD), find out the relationship between patient factors, concomitant diseases and length of stay with the cost oftreatment and know the difference between the average cost of treatment of CRD according Dr Moewardi Hospital’s tariff and INA –DRG’s package tariff.The study was descriptive and using retrospective data. The subject is limited on class III of Jamkesmas’s patientwith the same period. Variables include demographic characteristics, concomitant diseases, length of stay, costs oftreatment (direct medical costs and direct non-medical costs), and outcome. Analysis data were done with crosstaband linear regression analysis. Result of the research shown that the average cost of treatment chronic renal disease based on Dr Moewardihospital’s tariff on the severity 1st is Rp. 2,870,300 ± Rp 1,634,320, severity 2nd is Rp. 3,659,200 ± Rp. 3,537,470and severity 3rd is Rp. 1,130,690 ± Rp 1,399,252. Average real LOS patient on the severity 1st is 7,00 days, severity2nd is 8.57 days and the severity 3rd is 7.80 days. There was no relationship between patient characteristics andconcomitant diseases with the cost of treatment in hospital, while the length of stay had a relationship withthe cost of treatment. Average treatment costs in chronic kidney failure severity1st, 2nd and 3rd lower than the tariff package INA-DRG, while the average difference in the real LOS, and average LOS INA-DRG severity levels only occurred in three. Keyword : INA-DRG, Chronic Renal Disease, Jamkesmas
PERSEPSI PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS OBAT GENERIK Mardiati, Nurul; Sampurno, Sampurno; Wiedyaningsih, Chairun
JURNAL MANAJEMEN DAN PELAYANAN FARMASI (Journal of Management and Pharmacy Practice) Vol 5, No 3
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jmpf.148

Abstract

Upaya peningkatan penggunaan obat generik sebenarnya sudah dilakukan pemerintah jauh sebelum pemberlakuan skema Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Akan tetapi, persepsi pasien terhadap obat generik di masa penerapan JKN ini dinilai oleh banyak pengamat masih buruk. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui persepsi pasien terhadap kualitas obat generik ditinjau dari dimensi safety, efficacy, dan acceptability serta mengidentifikasi pengaruh karakteristik pasien dengan persepsi pasien. Rancangan penelitian adalah penelitian deskriptif-analitik dengan pendekatan kuantitatif, desain survei cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 150 responden. Penelitian dilakukan di RS PKU Muhammadiyah 1, Yogyakarta, Indonesia. Alat penelitian yang digunakan adalah kuesioner. Analisis data meliputi analisis deskriptif, analisis bivariat (uji Chi-square dengan alternatif yaitu uji Kolmogorov-Smirnov) dan analisis multivariat regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi pasien terhadap kualitas obat generik mayoritas tergolong baik, yaitu sebesar 113 responden (75,3%), rata-rata skor mulai dari yang terbesar berturut-turut safety (3,02), efficacy (2,75), dan acceptability (2,73). Hal ini bermakna bahwa pasien percaya dengan kualitas obat generik. Analisis bivariat menunjukkan persepsi pasien tidak dipengaruhi secara signifikan oleh usia dan jenis kelamin. Analisis multivariat menunjukkan persepsi pasien secara positif dan signifikan dipengaruhi tingkat pendidikan dan status kepemilikan asuransi kesehatan, namun tidak signifikan dipengaruhi tingkat penghasilan per bulan.

Page 3 of 43 | Total Record : 423