cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
JAPANEDU: Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Bahasa Jepang
ISSN : 25285548     EISSN : 25285548     DOI : -
JAPANEDU: Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Bahasa Jepang is an online, open access peer reviewed journal, which is published twice year every June and December. This journal is for all contributors who are concerned with a research related to Japanese language education studies. JAPANEDU: Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Bahasa Jepang provides a forum for publishing the original reserach articles, paper-based articles and review articles from contributors, related to Japanese culture, Japanese literature and Japanese language teaching/learning, which have never been published before.
Arjuna Subject : -
Articles 126 Documents
Penggunaan Manga Humor dalam Pembelajaran Bahasa dan Penelitian Bahasa Jepang Saifudin, Akhmad
JAPANEDU: Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Bahasa Jepang Vol 2, No 2 (2017): JAPANEDU Volume 2 Issue 2, December 2017
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (Indonesia University of Education)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/japanedu.v2i2.8711

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi berbagai cara dan manfaat penggunaan manga humor dalam pembelajaran dan penelitian bahasa Jepang. Manga yang digunakan dalam studi ini adalah manga humor komik strip. Studi dilakukan dengan cara memberikan tugas kepada mahasiswa untuk membaca dan mengamati satu cerita manga. Mahasiswa diminta untuk menjelaskan karakter manga dan fenomena bahasa apa yang terdapat cerita manga. Hasil observasi terhadap manga kemudian didiskusikan di kelas untuk menentukan apa fenomena bahasa yang dapat dipelajari dari manga dan bagaimana cara mempelajarinya. Hasil studi ini menemukan bahwa di dalam manga humor terdapat banyak hal menarik yang dapat dipelajari. Manga juga dapat dijadikan media pembelajaran efektif dan membangkitkan minat serta motivasi pemelajar, baik dalam pembelajaran bahasa Jepang maupun penelitian bahasa Jepang. Dalam hal pembelajaran bahasa, media manga humor dapat dijadikan media interaktif yang dapat meningkatkan empat keterampilan berbahasa dan dalam pembelajaran penelitian bahasa Jepang, media manga humor berperan dalam memunculkan ide serta memberikan gambaran bagaimana penelitian tentang bahasa Jepang dilakukan dengan melihat fenomena linguistik yang ada pada manga.  The purpose of this study is to explore various ways and benefits of using the manga humor in Japanese language learning and research. The manga used in this study is comic strip manga humor. The study was conducted by giving the task to the students to read and observe one manga story. The students were asked to explain the characters of manga and to explain the language phenomena contained in the manga story. The results of the observations on the manga were then discussed in the classroom to determine what language phenomena can be learned from the manga and how to learn them. The results of this study found that in the manga humor there are many interesting things that can be learned.  Manga can also be used as effective learning media and to generate interest and motivation of learners, both in Japanese learning and Japanese language research. In terms of language learning, manga humor can be an interactive medium that can improve the four language skills and in learning Japanese language research, manga humor play an important role in bringing the idea and provide an overview of how research on Japanese language is done by looking at the linguistic phenomena that exist in the manga.
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN LEMBAR KERJA SISWA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHAPAL HURUF KANA Nisah, Khairun; Renariah, Renariah; Sutjiati, Neneng
JAPANEDU: Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Bahasa Jepang Vol 1, No 1 (2016): April
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (Indonesia University of Education)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/japanedu.v1i1.2658

Abstract

AbstrakBagi pembelajar bahasa Jepang pada tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) mempelajari huruf kana merupakan bagian dari tujuan pembelajaran yang harus dicapai. Banyak pembelajar bahasa Jepang yang tidak bisa menulis maupun membaca dikarenakan pembelajar tidak mengingat huruf tersebut secara sempurna. Hal ini dikarenakan sedikitnya waktu belajar huruf dan fokusnya belajar tata bahasa membuat pelajar melupakan untuk belajar huruf. Sehingga pembelajar lebih sering menggunakan huruf romaji dibandingkan dengan huruf kana. Oleh karena itu, diperlukan media yang bisa digunakan siswa secara mandiri. Lembar Kerja Siswa (LKS) merupakan media yang bisa digunakan siswa secara mandiri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari penggunaan Lembar Kerja Siswa (LKS) dalam upaya meningkatkan kemampuan menghapal huruf kana. Penelitian ini menggunakan metode penelitian murni dengan pola “Pretest-Posttest Control Group Design”, yang menggunakan dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Populasi yang digunakan penulis adalah 50 orang siswa SMA Pasundan 8 Bandung kelas X semester ganjil tahun ajaran 2015/2016. Dengan masing – masing kelas 25 orang untuk kelas eksperimen dan 25 orang untuk kelas kontrol. Instrumen yang digunakan penulis adalah RPP, tes, dan angket. Dari hasil analisis data diketahui nilai rata-rata siswa kelas eksperimen sebelum diberikan perlakuan sebesar 14,56 dan setelah diberikan perlakuan diperoleh nilai 65,92 dengan t hitung sebesar 8,648 dengan db = 48 pada taraf signifikasi 2,02 (5%) dan 2,69 (1 %). Karena t hitung lebih besar dari t tabel, maka hipotesis kerja (Hk) dalam penelitian diterima bahwa media Lembar Kerja Siswa (LKS) efektif dalam meningkatkan kemampuan menghapal huruf kana. Berdasarkan hasil angket diketahui hampir seluruh responden setuju bahwa penggunaan Lembar Kerja Siswa merupakan media yang dapat digunakan sebagai alternatif pembelajaran mandiri dan juga dapat membantu siswa dalam menghapal huruf kana pada pelajaran bahasa Jepang. Kata kunci : Media Lembar Kerja Siswa (LKS), huruf kanaAbstractThe Learner in Senior High Schools who study about Japanese Language, they should learn about kana letter as achievement for the purpose of teaching learning. A lot of students can’t write or read, because they can’t remember the letter in completely. This problem come up because the time they learn is limit, and they focus to learn about grammar, because of that the students forgot to learn about kana letter. The students often use romaj letter than kana letter. Its need media which can used by students independently. The Student Worksheet (LKS) as a media that can be used by the student independently. The purpose of this research is to know the effectiveness of Student Worksheet to improve the ability to memorize kana letter. The method of this research is using pure research with pattern “Pretest-Posttest Control Group Design” which uses two classes,there are experimental class and control class. The population that used by researcher is fifty (50) students from tenth grade (X) of SMA Pasundan 8 Bandung, and implemented in the first semester of the academic year 2015/2016. Each class consist of twenty five student for experimental class and twenty five for control class. The instrument that used by researcher are Lesson Plan (RPP), Test, and Questioner. Before the researcher give the treatment to experimental class, the average value is about 14,56 from data analysis. After the researcher give the treatment to experimental class, the value is about 65,92, with t calculation is about 8,642, db is 48 in significant level 2,02 (5%) and 2,69(1%). Because t calculation higher than t table, the hypothesis (Hk) in this research is accepted, that The Student Worksheet is effective to improve the ability to memorize kana letter. Based on the questioner result, almost respondent are agree that the use of Student Worksheet as a media which can be used as alternative independent learning, also can help the students to memorize kana letter in Japanese Language Subject. Keyword:  Media, Student Worksheet (LKS), Kana Letter.
UTILIZATION THE PHOTOS OF MEDIA AS AN ALTERNATIVE JAPANESE LANGUAGE LEARNING FOR IMPROVED REMEMBERING ABILITY NOUNS VOCABULARY IN JAPANESE LANGUAGE Mauliyasari, Melly Septiani; Sugihartono, Sugihartono; Risda, Dianni
JAPANEDU: Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Bahasa Jepang Vol 1, No 1 (2016): April
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (Indonesia University of Education)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/japanedu.v1i1.2641

Abstract

ABSTRAKPembendaharaan kata merupakan kunci utama dalam keterampilan berbahasa. banyaknya jumlah kosakata yang dimiliki seseorang, mencerminkan kualitas bahasa yang dimilikinya. Dari sekian jumlah kosakata yang sangat banyak, pembelajar suatu bahasa harus mempunyai daya ingat yang baik untuk menghafal kosakata sebagai suatu dasar untuk terampil berbahasa. sering kali dalam menghafal kosakata baru  pembelajar mengalami suatu kendala. Kendala tersebut merupakan masalah yang sering terjadi, yaitu karena kemampuan mengatur atau menyimpan ingatan seseorang belum maksimal. Dengan adanya permasalahan ini, diperlukan media untuk memudahkan pembelajar untuk memudahkan mengingat kosakata dengan baik. Salah satu media yang efektif untuk pembelajaran kosakata adalah menggunakan media foto. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil peningkatan kemampuan mengingat kosakata nomina bahasa sebelum dan sesudah menggunakan media foto . Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen, dengan desain penelitian one group pretest posttest. sample dalam penelitian ini adalah 24orang siswa SMAN 15 bandung kelas XI lintas minat bahasa Jepang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes dan angket. Berdasarkan hasil data penelitian, terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan awal dan kemampuan akhir pada siswa kelas XI lintas minat. hal ini dibuktikan dengan hasil nilai t-hitung sebesar 17,21 t-tabel 2,07 dengan taraf signifikan 5% dan t-hitung 17,21 t-tabel 2,81 dengan taraf signifikan 1%. maka dapat disimpulkan hipotesis diterima. kemudian dari segi keefektifitasannya menggunakan normalized gain diperoleh nilai 0,90, dimana nilai tersebut membuktikan bahwa penggunaan media foto efektif untuk pembelajaran kosakata nomina bahasa Jepang, dan dapat dijadikan sebagai salah satu media alternatif. selain itu, dari hasil data angket bahwa penggunaan media foto efektif membantu siswa dalam pembelajaran kosakata nomina bahasa Jepang.ABSTRACTVocabulary is the key in language skills. A large number of vocabulary that is owned by someone, it reflects the quality of the language which is owned by him. From the large number of vocabulary, the learners of a language should have a good memory to memorize vocabulary as a basic for the skillful in the language. Often in a memorizing a new vocabulary, the learners encounter an obstacle. These obstacles are a common problem, because the ability to set or keep someone memory is not maximized. With the existence of these problems, it needs a media to facilitate the learners for make it easier to remember vocabulary nicely. One effective media for learning vocabulary is uses the photos of media. The purpose of this research was to determine the result of an increase in the ability to remember the vocabulary of nouns language before and after using the media of photos. The method used in this research is quasi-experimental, with the design of the research one group pretest posttest. The samples in this research is 24 students of class XI SMAN 15 Bandung cross-interest Japanese language. The instrument used in this research is the tests and questionnaires. Based on the results of research data, there are significant differences between the preliminary results and the final results on the students. This is evidenced by the results of the t-count by 17, 21 t-table 2, 07 with significant level of 5% and a t count 17, 21 t-table 2, 81 with a significant level of 1%. It can be concluded that hypothesis was accepted. Then, in terms of effectiveness using a normalized gain obtained a value of 0, 90, where the value is proven that the utilization of photo media is effective for the learning noun vocabulary in Japanese language, and can be used as one of the alternative media. 
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA REALIA DALAM PEMBELAJARAN KOSAKATA BAHASA JEPANG (Eksperimen Pembelajaran Kosakata Benda-Benda yang Berkaitan dengan Budaya Khas Jepang Terhadap Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Lembang Tahun Ajaran 2015/2016) Aprilliana, Lena; Sutjiati, Neneng; Sugihartono, Sugihartono
JAPANEDU: Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Bahasa Jepang Vol 1, No 3 (2016): December 2016
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (Indonesia University of Education)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/japanedu.v1i3.6009

Abstract

Pembelajaran bahasa asing dalam sebuah materi ajar sangat mengutamakan pengenalan pembendaharaan kosakata. Dalam pembelajaran bahasa Jepang di tingkat Sekolah Menengah Atas, budaya Jepang turut  dipelajari dengan tujuan sebagai pengenalan dan peningkatan wawasan budaya. Beberapa kosakata benda perlu dipahami agar mempermudah dalam mempelajari budaya khas Jepang. Media pembelajaran memiliki peranan penting dalam menyampaikan materi ajar, media realia menjadi pilahan yang dianggap dapat meningkatkan penguasaan kosakata bahasa Jepang. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif eksperimen, dengan populasi siswa SMA Negeri 1 Lembang tahun ajaran 2015/2016. Sampel dipilih secara acak dengan jumlah 84 orang yaitu X MIA 2 sebagai kelas eksperimen dan X MIA 3 sebagai kelas kontrol. Analisis data menggunakan instrumen tes awal (pretest), tes akhir (posttest) dan angket. Hasil analisis data menunjukkan, nilai rata-rata siswa sebelum menggunakan media realia pada kelas eksperimen 30,48, pada kelas kontrol 27,69. Setelah menggunakan media realia nilai rata-rata kelas eksperimen menjadi 78,02, pada kelas kontrol 59,90. Perhitungan statistik komparasional, sebelum menggunakan media realia t hitung lebih kecil dari t tabel yaitu 1,222,64. Setelah menggunakan realia nilai t hitung lebih besar dari t tabel yaitu 7,522,64. Hal tersebut menyatakan ada perbedaan yang signifikan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah menggunakan media realia. Hasil angket menunjukkan persentase sebesar 76%-95% (sebagian besar) responden memberikan tanggapan positif mengenai pembelajaran dengan media realia. Penggunaan media realia sangat efektif dalam meningkatkan penguasaan kosakata benda yang berkaiatan dengan budaya khas Jepang.   The learning of foreign language in a learning material is prioritizing the introduction of vocabularies. In the Japanese language learning at the high school level, Japanese cultures are taught with the purpose of introducing and enhancing students’ cultural insight. Some objects vocabularies are needed to be understood in order to make ease students to learn Japanese typical cultures. The first observation conducted in this research shows that the Japanese vocabularies learning is difficult to be learnt by using book as the media of learning. Learning media has an important role in delivering learning material. Realia becomes the alternative media to enhance students in mastering Japanese vocabularies. This research employed the true experimental quantitative methods with the population of students in SMA NEGERI 1 LEMBANG in the academic year 2015/2016. The sample of this research were selected randomly with 84 students employed both as the experimental class in X MIA 2 and X MIA 3 as the control class. The instruments used in the data analysis were prettest, posttest and questionaires.The data analysis shows that the average score of students before using Realia as the learning media in the experimental class was 30.48 and 27.69 in the control class. After realia was used as the learning media, the average score of the experimental class increases until 78.20 and 59.90 in the control class. Meanwhile, the t calculation of comparational statistic calculation before using realia was smaller than the t table which is 1.222.64. After using realia as the learning media the t score became greater than t table which is 7.52 2.64. It shows that there is a significant difference between experimental class and control class after using realia as the learning media. The questionnaire results shows that 76% -95% (most) of the respondents give positive feedback towards the learning with using realia as the media of learning. The use of realia as the media of learning is very effective in improving the mastery of objects vocabularies relating to the typical culture of Japan.
THE EFFECTIVENESS OF USING MEGURO LANGUAGE CENTER FLASH MEDIA IN JAPANESE INTRANSITIVE AND TRANSITIVE VERB PAIRS LEARNING (True Experimental Research for Second Grade Students of UPI’s Japanese Language Education Departement) Haryani, Nia; Aneros, Noviyanti; Herniwati, Herniwati
JAPANEDU: Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Bahasa Jepang Vol 1, No 2 (2016): Agustus 2016
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (Indonesia University of Education)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/japanedu.v1i2.3839

Abstract

Abstract. Japanese intransitive and transitive verb pairs (jidoushi and tadoushi pairs) are still one of difficult things for Japanese language learners. Results of questionnaire mentioned that difficulties experienced by a student are distinguish between intransitive and transitive verb pairs, and use of intransitive and transitive verb pairs in Japanese sentence. Therefore, we have to use an effective media on intransitive and transitive verb pairs learning, on purpose to decrease that difficulties. The purpose of this research are (1) to know any significant difference in learners ability in intransitive and transitive verb pairs vocabulary and know how to using intransitive and transitive verb pairs in Japanese sentence before and after using Meguro language center (MLC) flash media; (2) to determine the effectiveness of using MLC flash media in intransitive and transitive verb pairs learning; (3) to determine learners response of using MLC flash media in intransitive and transitive verb pairs learning. This research use the true experiment design, and also use the test and questionnaire to get some data’s. The research object is second grade students of UPI’s Japanese language education departement of the academic year 2015/2016, and the samples are students at 4B as experimental group and students 4C as control group. From the result of data analysis obtained that value is 2,46 and value is 2,07 at 5% significance level. Because is greater than so Hk accepted. Then from normalized gain mean, experimental group gained 0,67 is approving of MLC flash media is more effective as compared with text media. In addition, analysis of questionnaire showed that student has given a positive response to application of MLC flash media. Keywords : Japanese intransitive and transitive verb pairs, jidoushi and tadoushi pairs, learning media, flash, Meguro language center  Abstrak. Bagi pembelajar bahasa Jepang, jidoushi dan tadoushi berpasangan masih menjadi hal yang sulit. Hasil angket menyebutkan bahwa kesulitan yang dialami pembelajar adalah kesulitan dalam membedakan jidoushi dan tadoushi berpasangan dan kesulitan dalam penggunaan kedua verba tersebut dalam suatu kalimat. Diperlukan suatu media yang efektif dalam pembelajaran jidoushi dan tadoushi berpasangan agar kesulitan tersebut dapat dikurangi. Penelitian ini bertujuan (1) untuk mengetahui adakah perbedaan yang signifikan mengenai kemampuan pembelajar dalam menguasai kosakata dan memahami penggunaan jidoushi dan tadoushi berpasangan sebelum dan sesudah proses pembelajaran menggunakan media flash Meguro language center (MLC); (2) untuk mengetahui tingkat efektivitas penggunaan media flash MLC terhadap kemampuan pembelajar dalam menguasai kosakata dan memahami penggunaan jidoushi dan tadoushi berpasangan; (3) untuk mengetahui tanggapan pembelajar terhadap penggunaan media flash MLC dalam pembelajaran jidoushi dan tadoushi berpasangan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen murni. Adapun instrumen yang digunakan, yaitu tes dan angket. Sampel yang digunakan yaitu mahasiswa tingkat II Departemen Pendidikan Bahasa Jepang UPI tahun ajaran 2015/2016 kelas 4B sebagai kelompok eksperimen dan kelas 4C sebagai kelompok kontrol yang masing-masing kelas diambil sebanyak 12 orang. Dari hasil analisis data setelah melakukan penelitian, diperoleh nilai sebesar 2,46 dan nilai 2,07 pada taraf signifikansi 5%. Karena hasil lebih besar dari  maka Hk diterima. Kemudian dari nilai rata-rata normalized gain kelas eksperimen yaitu sebesar 0,67 membuktikan bahwa menggunakan media flash MLC lebih efektif dibandingkan dengan media teks. Kemudian berdasarkan pengolahan angket menunjukan bahwa pembelajar memberikan respon yang positif terhadap penggunaan media flash MLC. Kata kunci : Jidoushi dan tadoushi berpasangan, media pembelajaran, flash,  Meguro language center
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS BAHASA JEPANG MELALUI MODEL PEMBELAJARAN WORKSHOP Runtuwarouw, Jourike Jeane
JAPANEDU: Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Bahasa Jepang Vol 2, No 2 (2017): JAPANEDU Volume 2 Issue 2, December 2017
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (Indonesia University of Education)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/japanedu.v2i2.8998

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menulis kepada siswa dalam Kursus Studi Pendidikan Bahasa Jepang di Fakultas Bahasa dan Seni di Universitas Negeri Manado melalui lokakarya dan kolaborasi model pembelajaran. Metode yang digunakan adalah model penelitian tindakan Kemmis dan Mc Taggart yang terdiri dari tiga tahap, yaitu perencanaan tindakan, tindakan dan observasi, refleksi. Penelitian ini dilakukan dalam tiga siklus. Subjek penelitian ini adalah semester lima dengan siswa pendidikan bahasa Jepang. FBS UNIMA 2015/2016. Data penelitian diambil dari berbagai sumber melalui beberapa teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, tes. Data diolah secara manual dengan prinsip panduan metodologi kualitatif dan kuantitatif. Melalui penjaminan mutu kualitas data (triangulasi) dan prosesnya dilakukan dalam interpretasi yang ketat, penelitian ini menemukan hal berikut. Hasil penelitian selama tiga siklus menunjukkan peningkatan nilai rata-rata kemampuan menulis siswa melalui lokakarya dan model kolaborasi di setiap akhir pengujian. Hasil pretest kemampuan menulis sakubun siswa menunjukkan nilai rata-rata 48,06%, tes pada akhir siklus pertama menunjukkan nilai rata-rata 53,06%, tes pada akhir siklus kedua menunjukkan nilai rata-rata 68,47%, dan tes pada akhir siklus ketiga menunjukkan rata-rata rata-rata 82,11% . Berdasarkan indikator keberhasilan nilai rata-rata tes siswa pada akhir siklus ketiga yang mencapai 82,11% menunjukkan bahwa dengan menggunakan kolaborasi dan lokakarya pembelajaran silubun dapat meningkatkan kemampuan menulis mata pelajaran siswa.  This study aims to improve writing to student in the Course of Study of Japanese Language Education in Faculty of Languages and Arts at Manado State University  through the workshops and collaborations the learning model. The method used was the action research model of Kemmis and Mc Taggart which consists of three phases, namely, action planning, action and observation, reflection. This research was conducted in three cycles. The subject of this study is the fifth semester with students of Japanese language education. FBS UNIMA 2015/2016. Research data was taken from various sources through multiple data collection techniques are observations, interviews , tests. The data was processed manually with the guiding principles of qualitative and quantitative being methodologies. Through quality assurance of data quality (triangulation) and the process is carried out in strict interpretation, this study found the following. The results of the study during three cycles showed an increase in the average value of  student’s writing skills through the workshops and collaborations model in each end of the test .The results of the pretest of student sakubun writing ability shows an average value of 48.06 % , the test at the end of the first cycle shows the average value of 53.06 %, a test at the end of the second cycle showed an average value of 68.47 % , and the test at the end of the third cycle shows the average average 82.11 % . Based on the success indicators of the average test scores of students at the end of the third cycle which reaches 82.11 % indicates that using collaborations and workshops in the learning of writing sakubun can improve student’s sakubun writing skills.
PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEER LEARNING TERHADAP PENGUASAAN PENGGUNAAN HURUF HIRAGANA(PENELITIAN EKSPERIMEN SEMU TERHADAP SISWA KELAS 7 SMP LABORATORIUM PERCONTOHAN UPI TAHUN AJARAN 2014/2015) Sholeha, Nadila; Rasiban, Linna Meilia; Danasasmita, Wawan
JAPANEDU: Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Bahasa Jepang Vol 1, No 2 (2016): Agustus 2016
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (Indonesia University of Education)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/japanedu.v1i2.3288

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini dilatarbelakangi dari adanya kesulitan siswa dalam mempelajari bahasa Jepang. Meskipun siswa dapat dengan cukup mudah memahami kosakata dan pola kalimat bahasa Jepang, namun dikarenakan huruf Jepang yang berbeda dengan huruf Romawi, sehingga membuat siswa merasa sulit untuk menguasainya. Hal ini diperkuat oleh data hasil angket yang diberikan pada siswa yang menyatakan sebanyak 73% siswa mengalami kesulitan saat mempelajari huruf Hiragana. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh penggunaan metode Peer Learning terhadap penguasaan penggunaan huruf Hiragana siswa. Serta untuk mengetahui tanggapan siswa mengenai metode Peer Learning dalam pembelajaran. Penelitian ini merupakan eksperimen semu (quasi eksperiment) “one group pretest-posttest design”. Dalam penelitian ini penulis memberikan alternatif metode pembelajaran yang berbeda dengan menggunakan metode Peer Learning dalam pembelajaran huruf Hiragana. Populasi dalam penelitian ini ialah seluruh siswa kelas VII SMP Laboratorium Percontohan UPI dan sampelnya diambil 17% dari total populasi yakni kelas VII-A sebanyak 29 siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes dan angket. Dari hasil analisis data tes diperoleh t hitung = 20,85 dan db = 28 maka, nilai t tabel = 2,05 pada taraf 5%. Berdasarkan hasil pengolahan data yang diperoleh, dapat disimpulkan t hitung t tabel yang berarti hipotesis kerja (Hk) diterima. Berdasarkan hasil penelitian, dalam metode Peer Learning tahapan saat tutor menjelaskan materi pada teman sekelompoknya menjadi tahapan yang sangat berpengaruh terhadap penguasaan penggunaan huruf Hiragana siswa. Selain itu, dari data angket diketahui bahwa sebagian besar siswa menyatakan bahwa penggunaan metode Peer Learning ini dapat meningkatkan penguasaan penggunaan huruf Hiragana siswa Kata Kunci : Peer Learning, huruf Hiragana  ABSTRACTThis research is motivated from the difficulty students in learning Japanese Although students can quite easily understand the vocabulary and sentence patterns Japanese, but because the Japanese characters that are different from Roman letters, thus making the students find it difficult to master it. The purpose of this study was to determine whether or not the effect of the use of Peer Learning method to control of the use of Hiragana students. And to investigate the responses of students about Peer Learning methods in learning. This study is a quasi-experimental "one group pretest-posttest design". In this research, the authors provide the different alternative method of learning from using Peer Learning in the Hiragana learning. The population in this study are all of the students of class VII SMP Pilot Laboratory UPI and the sample was taken 17% of the total population of the class VII-A total of 29 students. The instrument that used in this study is the tests and questionnaires. From the analysis of the test data obtained by t = 20.85 and db = 28, then, the value of t table = 2.05 at the 5% level. Based on the results of processing the data, it can be concluded t t table which means that the working hypothesis (Hk) is received. Based on this research, in the method of Peer Learning stages when the tutor explains the material in the group of their friends become the stages which influenced the students' mastery of the use of Hiragana. furthermore, the data from the questionnaire were known that most of the students stated that the use of Peer Learning methods can enhance students' mastery of the use of Hiragana. Keyword: peer learning, Hiragana letter
METODE DEDISCERTA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA Destiari, Santie
JAPANEDU: Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Bahasa Jepang Vol 2, No 1 (2017): JAPANEDU Volume 2 Issue 1, June 2017
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (Indonesia University of Education)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/japanedu.v2i1.6449

Abstract

Pada umumnya penyebab rendahnya kemampuan membaca pemahaman siswa, karena pembelajaran membaca pemahaman yang kurang menarik dengan menggunakan cara klasikal, yaitu guru menyuruh siswa membaca wacana lalu menjawab pertanyaan. Cara klasikal tersebut membuat siswa papan atas semakin pandai, sedangkan siswa papan bawah tidak menunjukkan perubahan kemampuan membacanya apalagi memahaminya. Penelitian ini bertujuan agar situasi pembelajaran lebih menarik dan menyenangkan, sehingga siswa lebih mudah mengenal, memahami, dan mengingat kosakata juga kalimat yang menggunakan huruf kana.Ada pun metode penelitian ini yaitu Metode Dediscerta yang  merupakan kolaborasi Metode Demonstrasi, Metode Diskusi, Metode Ceramah, dan Metode Tanya Jawab. Metode Dediscerta digunakan pada kegiatan inti dalam pembelajaran bahasa Jepang dengan kegiatan membaca wacana sebagai kegiatannya. Metode Demonstrasi digunakan ketika melatih pelafalan, pemahaman, dan mengingat kosakata/kalimat dengan menggunakan kartu gambar, kartu huruf, slide. Metode Diskusi digunakan ketika siswa dalam kelompok membahas wacana. Metode Ceramah digunakan ketika guru menjelaskan hal-hal penting yang berhubungan dengan pola kalimat dan aturan kegiatan. Selanjutnya, Metode Tanya Jawab digunakan ketika latihan tanya jawab, dan membuat kesimpulan pembelajaran.Hasil penelitian ini menyatakan bahwa metode Dediscerta yang digunakan pada pembelajaran dengan kegiatan membaca wacana menjadikan siswa papan bawah khususnya, memiliki keterampilan dan kemampuan membaca pemahaman dengan mendapat nilai yang cukup memuaskan terlihat dari hasil evaluasi, nilai di atas KKM.Sebagai solusi untuk memecahkan masalah pembelajaran membaca pemahaman di sekolah, metode Dediscerta adalah metode yang tepat untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa. Artinya, metode ini memberi keyakinan bahwa membaca pemahaman bisa diatasi oleh semua pihak dengan sikap dan tindakan yang tepat solusi persoalannya.  In  general, students with poor reading comprehension appear because the method used by the teacher in reading lesson is considered as less attractive. Moreover, some teacher tends to use a classical method, such as asking the students to read a passage, then, they have to answer the question related to the passage.  In this case, the students who have a good reading skill tend to get  smarter due to the use of this classic method, whereas the students with poor reading comprehension are still left  behind. Therefore, this study is conducted in order to make learning activities to be more  fun and attractive for the students. Thus, the students are more able to recognize, comprehend,  and remember the vocabulary or the sentence by using kana.The method used in this study is called Dediscerta. This method is a collaboration of the Demonstration Method, Discussion Method, Lecture Method, and FAQ Method. Dediscerta Method is used during Japanese lesson where reading the passage becomes the core in  learning activitiy. Demonstration Method however, is used when the students are practicing their  pronunciation,  comprehension, as well as their recognition related to  vocabulary or sentence by using a picture card, a letter card, or a slide. Discussion Method is used when the students are divided into several groups, and they have to discuss the given passage. The next method which is Lecture Method, is used when the teacher explains a number of important points related to the grammar rules, and the regulation of that learning activity. The last method called FAQ is used at the end of learning activity where the students are allowed to ask and give a comment, and to summarize their learning activities in that day.The results of this study show that the use of Dediscerta Method in reading activities has been improving the students' reading comprehension, especially for those who have reading problems. The improvement of students' comprehension and recognition are proved when their results are above the expected grade. Therefore, Dediscerta Method is considered as a good guidance for improving the students' reading comprehension. In this sense, this method has indicated that reading problems among the students could be solved by anyone once they recognize the core of the problem, and once they know the right action to solve it. 
MODEL LISTEN READ DISCUSS (LRD) DALAM PEMBELAJARAN DOKKAI Shirath, Eliza Fauzia; Bachri, Aep Saeful; Sutedi, Dedi
JAPANEDU: Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Bahasa Jepang Vol 1, No 1 (2016): April
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (Indonesia University of Education)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/japanedu.v1i1.2653

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keefektifan penggunaan model Listen Read Discuss (LRD)  dalam pembelajaran dokkai pada mahasiswa tingat I Departemen pendidikan bahasa Jepang. Jenis penelitian ini yaitu penelitian kuantitatif eksperimen murni dengan desain penelitian Pretest posttest control group design. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan dua kelas yaitu kelas eksperimen yang menggunakan model Listen Read Discuss (LRD) dan kelas kontrol yang menggunakan model  Think-Pair-Share (TPS). Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan mahasiswa tingkat I Departemen Pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI. Teknik pengambilan sample dilakukan dengan Random Sampling yang diperoleh kelas C sebagai kelas eksperimen dan kelas B sebagai kelas kontrol. Data diperoleh dari pretest, post-test, dan angket. Hasil analisis menunjukkan nilai t hitung lebih besar dibandingkan nilai t tabel (t hitung ≥ t tabel) yaitu 5,30 ≥ 2,71 pada taraf signifikansi 5% dan 1%. Dengan ini dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Listen Read Discuss (LRD) efektif digunakan dalam pembelajaran dokkai. Kata Kunci : Listen Read Discuss (LRD),  Dokkai, Membaca.  AbtractThe aims of the research are to describe the effectiveness of using Listen Read Discuss (LRD) model in dokkai learning on the first grade students of  Department Japan educations FPBS UPI. This research is the kind of  pure experimenting research with using Pretest posttest control group design. In this research, researcher using two class of experiments. First was experiment class that using Listen Read Discuss (LRD). Second was control class that using of  Think-Pair-Share (TPS). The population of this reseach is the whole first grade students of Department Japan educations FPBS UPI. The technique of the sample is done with using Random Sampling which are obtained class C as experimenting class and class B as controlled class. The data are obtained by pretest and posttest with essay and true-fault test forms with the result value, t hitung more high then t tabel (t hitung ≥ t tabel) namely 5,30 ≥ 2,71 on the 5%  and 1% signifikansi level. In reality, it can be concluded that Listen Read Discuss (LRD) model  can be used in dokkai learning effectively. Keyword : Listen Read Discuss (LRD), Reading Comprehensive, Reading
ANALISIS MAKNA KOTOWAZA(PERIBAHASA) BAHASA JEPANG DALAM ANIME JUNJOU ROMANTICA 1 DAN 2 Saputra, Aa; Aneros, Noviyanti; Herniwati, Herniwati
JAPANEDU: Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Bahasa Jepang Vol 1, No 3 (2016): December 2016
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (Indonesia University of Education)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/japanedu.v1i3.5567

Abstract

Peribahasa dalam bahasa Jepang disebut dengan kotowaza. Kotowaza dalam bahasa Jepang sendiri adalah kata-kata pendek yang diceritakan secara turun temurun sejak dahulu kala, yang berisi kebenaran, sindiran, satire, dan pelajaran moral. Dalam penelitian kali ini penulis menitik beratkan pada kotowaza yang ada dalam anime Junjou Romantica 1 dan 2. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna konotatif atau makna denotatif yang terkandung dalam kotowaza yang ada dalam anime Junjou Romantica 1 dan 2serta mencari tahu termasuk kedalam klasifikasi peribahasa manakah kotowaza tersebut. Kemudian mencari tahu apakah kotowaza tersebut memiliki padanan makna dengan peribahasa Indonesia.Hasil dari penelitian ini terdapat 24 kotowazayang ada dalam anime Junjou Romantica 1 dan 2. Semua kotowazamengandung makna denotatif dan hanya empat kotowazayang mengandung makna konotatif, yaitu 叩けよさらば開かれん (tatakeyosaraba hirakaren), 袖すりあうも他生の縁 (sode suriau mo tashou no en), 月に叢雲花に風 (tsuki ni murakumo hana ni kaze), dan 縁は異なもの (en wa inamono). Kemudian terdapat tiga kotowaza yang tidak memiliki padanan makna dengan peribahasa Indonesia, yaitu旅の恥は掻き捨て (tabi no haji wa kakisute), 一度あることは二度ある (ichido aru koto wa nido aru), dan二度あることは三度ある (nido aru koto wa sando aru). A proverb in Japanese language is called as kotowaza. Kotowaza in Japanese language itself is used as advice, satire, warning, moral lesson as well as life motivation. In this study, the researcher focuses on kotowaza in anime called Junjou Romantica 1 and 2. This study aims to find out if there are any connotative or denotative meaning contained in anime  Junjou Romantica 1 and 2as well as to find out its proverb classification. Finally, this study also tries to find out whether the proverb has an equivalent in Indonesian proverb or not. The result shows that there are 24 proverbs found in anime Junjou Romantica1and 2. All the proverbs have denotative meanings and only four proverbs have connotative meanings,such as叩けよさらば開かれん (tatakeyosaraba hirakaren), 袖すりあうも他生の縁 (sode suriau mo tashou no en), 月に叢雲花に風 (tsuki ni murakumo hana ni kaze), 縁は異なもの (en wa inamono). And there are only three proverbs that do not have any equivalents in Indonesian proverbs, such as 旅の恥は掻き捨て (tabi no haji wa kakisute), 一度あることは二度ある (ichido aru koto wa nido aru),and二度あることは三度ある (nido aru koto wa sando aru).

Page 4 of 13 | Total Record : 126