cover
Contact Name
Dr. Ahmad Sahide, S.IP., M.A.
Contact Email
ahmadsahide@umy.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
mihis2umy@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kab. bantul,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Journal of Islamic World and Politics
ISSN : 26140535     EISSN : 26551330     DOI : -
Journal of Islamic World and Politics (JIWP) aims to facilitate the deployment of ideas and research in the field of international relations and Islamic world.
Arjuna Subject : -
Articles 142 Documents
Rivalitas Iran-Saudi-Turki dan Kekhawatiran Ideologis Kaum Wahabi Indonesia terhadap Kesepakatan Nuklir Iran-AS Chaidar, Al; Sahrasad, Herdi
Journal of Islamic World and Politics Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (439.419 KB) | DOI: 10.18196/jiwp.1101

Abstract

The Iran-US agreement on nuclear power has made watershed in Iran-West relations, in which all of nuclear weapons of Iran should be disconnected and frozen so that only the Israelis held a nuclear power in the Middle East.Teheran always says its nuclear activities are for peaceful purposes. Nowadays the international sanctions on Iranian lifted, and Iran is more powerfull to enhance its posture in international arena.This agreement has caused ideological anxiety among the Wahabis with implications that the Wahabis are not happy and they do not like with the strengthening of Iran politically and culturally in globalized world. The Wahabis’ Ideological interests will be erodedto a certain degree with the agreement which would seriously divide the Islamic world by by Sunni-Shia rivalry. However, the rise of Turkey which competed with Iran and Saudi in the political arena of Middle East, would open the Wahabis eyes in Indonesia that maybe Turkey is the hope of the future.
Relevansi Penyusunan Teori Diplomasi Dalam Perspektif Islam Pratiwi, Tika Dian
Journal of Islamic World and Politics Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (956.672 KB) | DOI: 10.18196/jiwp.1106

Abstract

Diplomasi dewasa ini dipahami sebagai aktivitas negosiasi antar-negara atau antar-aktor hubungan internasional.Sayangnya, diplomasi konvensional yang dikenal saat ini memiliki beberapa kelemahan, sehingga perlu terobosan baru diplomasi yang melibatkan aktor lain dan akhirnya menghasilkan diplomasi bersih. Diplomasi bersih tidak hanya mengutamakan tujuan, tetapi sarana dan semua proses negosiasi juga diperhatikan dan sama pentingnya dengan tujuan. Diplomasi bersih melalui perspektif Islam tertuang dalam Al-Qur’an dan Hadist serta diwujudkan dalam pemikiran serta tindakan Nabi Muhammad SAW dalam menyikapi dan menyelesaikan berbagai permasalahan. Pada masa ini, diplomasi bersih juga tergambar dalam diplomasi terbuka yang menjunjung nilai keadilan dan ketransparanan proses serta hasilnya. Diplomasi bersih memiliki karakteristik yang adil dan rahmatan lil ‘alamin membuat berbagai pihak berada pada kedudukan yang sama, tanpa ada penindasan ataupun supremasi dari pihak tertentu. Hasil yang dicapai melalui diplomasi bersih juga akan membuat semua pihak merasa puas. Hal ini pada akhirnya akan membuat jalinan silaturahmi antar pihak semakin kuat dan harmonis.Diplomacy is generally defined as a negotiation process between countries or amongactors ininternational relations. Conventional diplomacy has some Islamic World and Politics weaknesses that should be resolved and creating a clean diplomacy. A clean diplomacy is not merely focuses on objective policy, but alsopay a more attention on negotiation processes during the policy formulationwhich also considered as important goal.The clean diplomacy in theIslamic perspective is describedin the Qur'an and Hadith that has beenarticulated in the thoughts and actions of the Prophet Muhammad SAW in addressing and resolving various problems. At this time, the clean diplomacy is also reflected in the open diplomacy that upholds the value of justice, transparency and the results.The clean diplomacy has a specificcharacteristic namely justice and rahmatan lil 'alaminthat perceive people in the same position in front of God and law, without any discrimination and superiority among parties. The achieved results through a clean diplomacy will also make all parties feel more satisfy. Therefore, the clean diplomacy will improve the relationship between parties became stronger and more harmonious.
Gagasan Democratic Peace Dalam Politik Luar Negeri Amerika Serikat Nursita, Rizki Dian; Surwandono, Surwandono
Journal of Islamic World and Politics Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (376.438 KB) | DOI: 10.18196/jiwp.1102

Abstract

Tulisan ini menganalisa tentang pengaruh gagasan dalam Democratice Peace Theory terhadap politik luar negeri Amerika Serikat dengan menggunakan metode library research. Tulisan ini menemukan bahwa democratic peace secara jelas telah menggerakkan politik luar negeri Amerika Serikat pada era Bill Clinton dan George W. Bush. Pada era Obama, sentuhan akan democratic peace juga memengaruhi politik luar negerinya. Politik luar negeri Amerika Serikat saat ini di bawah kepemimpinan Trump lebih dipengaruhi oleh gagasan nasionalisme dibandingkan dengan ide-ide demokratisasi.
Keefektifan Konvensi NPT Alam Menangani Negara Pengguna Senjata Nuklir Saldanha, Paulino
Journal of Islamic World and Politics Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (876.453 KB) | DOI: 10.18196/jiwp.1107

Abstract

Tulisan ini mencoba mengkaji bagaimana kesuksesan Non-proliferation Treatyatau disingkat NPT dalam menangani masalah keamanan senjata nuklir di dunia. Senjata nuklir dipahami secara global merupakan senjata pemusnah massal. Pemboman Hirosima Nagasaki pada tahun 1945 yang dilakukan oleh Amerika terhadap negara yang dikenal dengan kepala Komunis Uni Soviet pasca-perang dingin membuka mata dunia agar segera menetapkan satu regulasi untuk mengatur kepemilikan senjata nuklir tersebut.Luluh lantaknya Hirosima Nagasaki disebabkan perbedaan yang meruncing ideologiKomunis dan kapitalis liberalis antara negara Uni Soviet dengan Amerika.Oleh sebab itu jika hal tersebut dibiarkan maka berpotensimenyamai tragedi Hirosima Nagasaki.Larangan terhadap kepemilikan senjata nuklir harus diatur melalui suatu prosedur dan kebijakan.Dengan demikian munculnya rezim NPT sebagai salah satu aturan yang harus diikuti oleh negara manapun di dunia mengenai kepemilikan senjata nuklir. Berbicara tentang NPT, didalam NPT itu sendiri memiliki 12 pasal untuk mengatur negara-negara pengguna senjata nuklir, sebagaimana yang disepakati bersama oleh negara anggota Nuclear Weapon State (NWS) dan kemudian disusul oleh beberapa negara yang bukan NWS. Tetapi selain aturan 12 pasal dalam NPT, terdapat tiga pilar NPT yang lebih penting dalam pembahasan paper ini mengenai rezim NPT, ketiganya adalah: nonproliferasi,penggunan damai dan perlucutan. Sehingga argumentasi berdasarkan rangkaian analisis yang komprehensive tentang NPT, bahwa keefektifan NPT dapat dirasakan secara global paska perang dingin. Kepatuhan negara-negara di dunia terhadap rezim NPT mengindikasikan suatu keberhasilan rezim ini dalam memberantas penggunaan senjata nuklir.Islamic World and Politics.
Kerjasama Antara Pemerintahan Amerika Serikat Dan Filipina Dalam Memberantas Abu Sayyaf Group Di Filipina Selatan AsSakir, Aulia
Journal of Islamic World and Politics Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1204.361 KB) | DOI: 10.18196/jiwp.1103

Abstract

Penelitian ini fokus pada pembahasan serangan teroris terhadap Amerika Serikat pada Gedung World Trade Center (WTC) di New York dan Gedung Pentagon di Washington pada 11 September 2001 (9/11). Dimana pelaku tragedi 9/11 adalah jaringan terorisme Al-Qaeda yang pernah dipimpin oleh Osama bin Laden. Serangan tersebut jugapunya afiliasi dengan kelompok Abu Sayyaf Group. Abu Sayyaf Group merupakan sebuah kelompok militan yang beroperasi di Filipina Selatan dan mempromosikan pendirian sebagai suatu negara Islam yang merdeka di Mindanao dan Kepulauan Sulu, Filipina Selatan. Abu Sayyaf Group terlibat dalam berbagai tindak kekerasan, seperti pemboman, pembunuhan, penculikan dan penyanderaan maupun pemerasan.Dalam perkembangannya, Abu Sayyaf Group berpotensi mengancam keamanan nasional Amerika Serikat dan Filipina serta membutuhkan penanganan dengan respons yang sama, yakni militer dalam menghadapinya. Dalam membendung ancaman Abu Sayyaf Group, kedua negara ini sepakat untuk menjalin kerjasama. Maka, Amerika Serikat dan Filipina melaksanakan kerjasama di bidang militer melalui pelaksanaan latihan militer gabungan antara kedua pasukan yang dilaksanakan pada tahun 2002 tempatnya di Kepulauan Basilan, Filipina Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan keberhasilan maupun kegagalam dalam penerapan kerjasama antara Amerika Serikat dan Filipina. Hal ini yang akhirnya mendapat dukungan publik dan politik domestik pada kerjasama Amerika Serikat dan Filipina yang dilengkapi dengan program pemerintahan Filipina dalam reformasi sosial dan peningkatan ekonomi di Pulau Basilan tempat wilayah Abu Sayyaf Group beroperasi.This study focuseson the discussionterrorist attacks against the United States at the World Trade Center Building in New York and the Pentagon Building in Washington on September 11, 2001 (9/11). Where the tragedy of 9/11 is Al-Qaeda terrorist network that once led by Osama bin Laden. And has links with the Abu Sayyaf Group. The Abu Sayyaf Group is a militant group operating in the Southern Philippines and promotes the establishment as an independent Islamic state in Mindanao and the Sulu Islands of the southern Philippines. The Abu Sayyaf Group is involved in various acts of violence, such as bombings, killings, kidnappings and hostage-taking as well as extortion.In its development, the Abu Sayyaf Group may threaten the national security of the United States and the Philippines that are military or armed threats and require a military response in the face of it. To face the threat of Abu Sayyaf Group, the two countries agreed to establish cooperation. In an attempt to confront military threats or other armed threats coming from the Abu Sayyaf Group. Thus, the United States and the Philippines undertook military cooperation through joint military exercises between the two forces held in 2002 in the Basilan Islands of the southern Philippines. This study aims to show the success and kegagalam in the application of cooperation between the United States and the Philippines. This ultimately gained public and domestic political support for US and Philippine cooperation complemented by the Philippine government's program of social reform and economic improvement on Basilan Island where the Abu Sayyaf Group operates.
Survival Etnik : Kuasa Kosmologi Dan Posisi Etnik Kajang Ammatoa Dalam Pembangunan Sampean, Sampean
Journal of Islamic World and Politics Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1285.813 KB) | DOI: 10.18196/jiwp.1108

Abstract

Sikap yang cenderung ajek terhadap nilai dasar memunculkan tantangan tersendiri, terlebih ketika bersentuhan dengan suatu kondisi yang benarbenar baru, yaitu modernitas. Tak terkecuali beberapa etnik di dunia seperti etnik Amish di Amerika-Serikat dengan mempertahankan sistem penghidupannya berdasarkan sistem kepercayaannya. Di Indonesia terdapat komunitas Adat Ammatoa Kajang, di Kabupaten Bulukumba Sulawesi Selatan yang masih mempertahankan budaya leluhurnya. Etnik Kajang berhadapan dengan gempuran politik pembangunan baik berupa regulasi maupun kebijakan yang mau tidak mau mendorong reformasi. Dasar persoalan ini dijadikan alat analisis untuk melihat bagaimana posisi etnik Kajang Ammatoa dalam membangun desa, serta bagaimana idealisme dan keberlangsungan (survival) etnik Kajang Ammatoa dalam arus pembangunan?Tulisan ini menggunakan kerangka teori W.F Wertheim, yaknitransisi perubahan masyarakat dan Teori Arturo Escobar mengenai pascapembangunan. Tesis tersebut menunjukkan suatu gejala bahwa posisi etnik dalam arus modernitas berada pada araskontrapunk sebagai keberterimaan sekaligus penolakan (resisten)sebagai strategi surviveterhadap perubahan sosial (modernitas). Sementara, posisi etnik Kajang dalam modernitas berada pada posisi subjek dan objek pembangunan. Kondisi ini membuat etnik ini berada dalam tekanan.
Komunitas Digital AIMI dan Gerakan Sosial Berbasis Facebook Kusumaningrum, Demeiati Nur; Hardyanti, Winda; Pradana, Hafid Adim
Journal of Islamic World and Politics Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (949.676 KB) | DOI: 10.18196/jiwp.1104

Abstract

This study describes the Association of Breastfeeding Mothers Indonesia (AIMI) as an NGO that has built social movements to support breast feeding and nursing mothers in Indonesia. AIMI as a socio-political actor shapes the perception and behaviour of society to ensure the maternity right that has been recognized by the World Health Organization (WHO). This research uses qualitative-descriptive method with inductive approach. The data obtained through the online media content analysis, interviews, and literature study. It concludes thatfacebook became instrument of internalization of ideas, the dissemination of ideas, and claims of truth for AIMI where: 1) Breast milk is the best food for infants, 2) nursing is a baby and mother’s rights that should be supported through government policy and infrastructure, and 3) breastfeeding barriers experienced by mothers can be overcome with well established methods and knowledge. AIMI’s digital community was createdinteraction in the form of presents text and images that lead to perceptions and behaviour indirectly strengthen the enactment of Government Regulation No. 33 in 2012 and 2013 Permenkes No. 15. The online publicationhas involved AIMI campaigns, educational information, socialization, training and consulting through facebook or discussion service with Lactation Counselor.Penelitian ini menggambarkan Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) sebagai LSM yang membangun gerakan sosial untuk mendukung pemberian ASI dan hak ibu menyusui di Indonesia.AIMI sebagai aktor sosial-politik membentuk persepsi dan perilaku masyarakat untuk menjamin hak maternitas yang telah diakui oleh Organisasi Kesahatan Dunia (WHO). Penelitian ini menggunakan metode kualitatif-deskriptif dengan pendekatan induktif. Datadiperoleh melalui analisis konten media daring, wawancara, dan studi literatur.Hasil penelitian menyimpulkan facebookmenjadiinstrumen internalisasi ide, penyebaran gagasan, dan klaim kebenaran AIMIdi mana: 1) ASI merupakan makanan terbaik bagi bayi, 2) menyusui merupakan hak bayi dan ibu yang harus didukung melalui kebijakan dan infrastruktur, dan 3) kendala menyusui dapat diatasi dengan metode yang tepat dan pengetahuan yang mapan.Komunitas digital AIMI menghadirkan interaksi dalam bentuk teks dan gambar yang mengarah pada persepsi dan perilaku yang secara tidak langsung menguatkan pemberlakuan Peraturan Pemerintah No 33 Tahun 2012 dan Permenkes No 15 Tahun 2013. AIMI melakukan publikasi daring meliputi kampanye,informasi edukatif, sosialisasi pelatihan, dan konsultasi melalui diskusi facebook atau layanan Konselor Laktasi.
Rivalitas Arab Saudi Dan Iran Di Timur Tengah Pada Arab Spring Suriah Tahun 2011-2016 Mustahyun, Mustahyun
Journal of Islamic World and Politics Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1069.547 KB) | DOI: 10.18196/jiwp.1105

Abstract

Conflicts have never been far from Middle East. Arab Saudi and Iran actively involve in the conflict In order to maintain their hegemony and national interest such as in Syria. For instance, in the Arab Spring both countries involved in the proxy war. Saudi supports the opposition movement asking for revolution and resignation of Basar regime while Iran totally supports the Bashar al-Assad. The involvement of both countries in Syria’s conflict shows the strategic position of Syria in order to keep Saudi’s and Iran’s interest and their political power at Middle East. This study aims to explore rivalry of Saudi and Iran at Syria especially in the Arab Spring from 2011 to 2016. There are two main issues to discuss in this study namely how Saudi and Iran participate in the conflict and what is the national interest of both countries encouraging them to participate in the conflict.Timur Tengah tidak pernah lepas dari konflik. Arab Saudi dan Iran seringkali menjadi aktor yang terlibat konflik. Keterlibatan mereka karena kepentingan national, seperti yang terjadi di Suriah. Konflik Suriah berawal dari gejolak Arab Spring dan menjadi arena Proxy War antara kubu Arab Saudi dan kubu Iran. Arab Saudi mendukung perlawanan Oposisi terhadap rezim, sedangkan Iran totalitas mendukung Presiden Bashar al-Assad. Dukungan Arab Saudi dan Iran dalam bentuk finansial dan militer. Kehadiran Arab Saudi dan Iran, menegaskan bahwa Suriah sebagai wilayah yang sangat strategis dalam mencapai pengaruh politik di Timur Tengah. Tulisan ini bertujuan melihat Rivalitas Arab Saudi dan Iran di Suriah pada peristiwa gejolak Arab Spring tahun 2011-2016. Rivalitas kedua negara tersebut dalam rangka mencapai kepentingan nasional.
Indonesia Cyber Security : Urgency To Establish Cyber Army In The Middle Of Global Terrorist Threat Setiawan, Rangga
Journal of Islamic World and Politics Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (418.964 KB) | DOI: 10.18196/jiwp.2109

Abstract

This research focused on how on the year of 2030 Indonesia will gain better governance in order to countermeasures terrorist threats, fairer human rights in terms of privacy and security in information and technology, also stronger Indonesia’s national cyber security. Cases are taken firstly from nowadays Indonesia social conflict which started from the internet as society’s first source of information regardless the validity of information and secondly from Indonesia’s foreign policies towards private technology deals. By using the concept of cyber power and national security as paradigm, this research described how Indonesia going securely, equally, rapidly forward in line with globalization opportunities and technology dependencies. While minimizing invalid and provocative information as terrorist threat to Indonesia’s sovereignty and integrity by improving the security of intellectual and on-field assets by integrating academia, military aspects and people’s contribution to accelerate Indonesia’s national potential in cyber security.
Relevansi Konsep Damai dalam Perspektif Islam Malik, Nabila Wulandari M.A
Journal of Islamic World and Politics Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3673.943 KB) | DOI: 10.18196/jiwp.2114

Abstract

Artikel ini berpendapat bahwa konsep damai sangat relevan dalam perspektiflslam yang dapat dilacak melalui tiga pandangan. Pertama, secara ontologi, manusia harus damai untuk muslihun (perbaikan) dan mukmin (rasa persaudaraan). Kedua, secara epistemologi, upaya damai dilakukan melalui tiga cara yaitu perdamaian, rekonsiliasi dan pengampunan, dan perjanjian damai. Terakhir, secara aksiologi, hakikat damai adalah untuk mencegah perpecahan antarumat beragama, mempererat tali persaudaraan, dan menegakkan keadilan.Banyak artikel yang sudah membahas tentang damai dalam perspektif Islam, namun belum ada yang menjelaskan secara komperehensif dengan menggunakan metode ontologi, epistemologi, dan aksiologi. Oleh karena itu, artikel ini hadir untuk memberikan pandangan baru dalam menjelaskan relevansi damai dalam perspektiflslam. Selain itu, artikel inijuga menemukan bahwa konsep damai tidak hanya relevan dalam perspektiflslam namun juga selaras dengan perspektif Barat.This article argues that the concept ofpeace is highly relevant in the Islamic perspective that can be traced through three views. First, ontologically, human must be peaceful for muslihun (repair) and mukmin (sense of brotherhood). Second, epistemologically, peaceful efforts are made through three ways namely peace, reconciliation and forgiveness, and peace agreements. Finally, axiologically, the essence ofpeace is to prevent the division between religious people, tighten the ropes of brotherhood, and uphold justice. Many articles have talked about peace in an Islamic perspective, but no one has explained comprehensively using ontology, epistemology, and axiology methods. lherefore, this article is present to provide a new view in explaining the relevance ofpeace in an Islamic perspective. In addition, this article alsofinds that the concept ofpeace not only relevant in the perspective ofIslam but also harmony with Western perspectives.

Page 1 of 15 | Total Record : 142