cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
DIKLUS: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah
ISSN : 0854896X     EISSN : 26859637     DOI : 10.21831
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 3, No 2 (2019)" : 8 Documents clear
Pusat Informasi dan Konseling Remaja: Upaya Perwujudan Pendidikan Nonformal Akhmad Rofiq
Diklus: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah Vol 3, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (180.235 KB) | DOI: 10.21831/diklus.v3i2.27026

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran Forum Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK Remaja) sebagai perwujudan pendidikan nonformal di masyarakat. Berkaca pada maraknya perilaku menyimpang di masa remaja saat ini, berbagai kegiatan yang dilaksanakan dari, oleh dan untuk remaja, Forum PIK Remaja memberikan kesempatan bagi remaja untuk memperoleh pengetahuan, kemampuan dan bekal guna menghadapi tantangan kehidupan saat ini. Forum ini memberikan keleluasaan bagi para remaja untuk dapat belajar mengenai penyalahgunaan Napza, Seksualitas, HIV dan Aids serta Life Skill untuk mencapai tujuan program generasi berencana. Kegiatan yang dilaksanakan menjadi pendidikan alternatif bagi kalangan remaja. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Oleh karena itu PIK Remaja dapat menjadi pendidikan alternatif para remaja untuk meningkatkan kapasitas remaja dalam menghadapi tantangan kehidupan saat ini.Kata Kunci: pusat informasi dan konseling remaja, remaja, pendidikan nonformal AbstractThis study aims to determine the role of the Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK Remaja) as a manifestation of non-formal education in the community. Reflecting on the prevalence of deviant behavior in adolescence at this time, various activities carried out from, by and for adolescents, the PIK Remaja Forum provides opportunities for adolescents to gain knowledge, abilities and provisions to face the challenges of life today. This forum provides flexibility for young people to be able to learn about drug abuse, sexuality, HIV and AIDS and Life Skills to achieve the goals of the generation planning program. The activities carried out become alternative education for young people. The method used in this study is a qualitative research method. Therefore PIK Remaja can be an alternative education for adolescents to increase the capacity of adolescents in facing life's challenges today.Keywords: pusat informasi dan konseling remaja, adolescent, nonformal education
PENDAMPINGAN SOSIAL BAGI LANJUT USIA BERBASIS KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT DI DESA SIDOLUHUR Rudi Hermawan
Diklus: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah Vol 3, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (159.023 KB) | DOI: 10.21831/diklus.v3i2.26028

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk pendampingan sosial bagi orang yang lanjut usia di Desa Sidoluhur. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Informan dalam penelitian ini adalah masyarakat Desa Sidoluhur yang memiliki orang yang lanjut usia di lingkungan keluarganya dan lansia yang aktif mengikuti kegiatan-kegiatan. Tempat penelitian ini di Desa Sidoluhur. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program pendampingan sosial lanjut usia di Desa Sidoluhur yaitu pendampingan lanjut usia pada aspek sosial, kesehatan, ekonomi, dan spiritual. Nilai-nilai kearifan lokal masyarakat yang terdapat dalam proses pendampingan sosial lanjut usia yaitu saling menghormati dan menghargai; saling menjaga kerukunan; dan menjaga budaya gotong royong. Kata kunci : pendampingan, sosial, lanjut usia   AbstractThis study aims to describe the forms of social assistance for elderly people in Sidoluhur Village. This study uses a qualitative approach with descriptive methods. The informants in this study were the Sidoluhur Village community who had elderly people in their families and elderly who actively participated in the activities. The place of this research is in the village of Sidoluhur. The technique of collecting data uses observation, interviews, and documentation. Data analysis techniques in this study are data reduction, data presentation, and conclusion. The results showed that the elderly social assistance program in Sidoluhur Village was mentoring elderly people on social, health, economic, and spiritual aspects. The values of community local wisdom contained in the process of elderly social assistance are mutual respect and respect; maintain harmony; and maintain a mutual cooperation culture. Keywords : mentoring, social, elderly
PENGELOLAAN PROGRAM PERLINDUNGAN ANAK TERPADU BERBASIS MASYARAKAT (PATBM) Ratih Setyawati
Diklus: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah Vol 3, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (213.146 KB) | DOI: 10.21831/diklus.v3i2.27278

Abstract

Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pengelolaan program Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM) Desa Ngalang, untuk mendeskripsikan manfaat program PATBM Desa Ngalang,  dan mendeskripsikan faktor penghambat dalam pelaksanaan program PATBM Desa Ngalang. Penelitian ini adalah  penelitian kualitatif dengan jenis penelitian desktiptif. Subjek penelitian ini adalah ketua PATBM Desa Ngalang, aktivis PATBM Desa Ngalang, dan kelompok sasaran program, yaitu anggota Forum Anak Desa (FAD) Ngalang dan orang tua mereka. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Uji keabsahan data dilakukan dengan triangulasi sumber data. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama, pengelolaan program PATBM Desa Ngalang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengimplementasian, monitoring dan evaluasi. Kedua, manfaat dari PATBM Desa Ngalang yaitu adanya peningkatan kesadaran orang tua dalam pemenuhan hak-hak anak dan membantu perkembangan anak. Segi kognitif: anak mampu mengutarakan pendapatnya secara kritis, anak bertambah pengetahuannya tentang hak dan perlindungan anak, dan anak memiliki inisiatif untuk melaporkan. Segi sosial: anak memiliki pergaulan yang positif, kemampuan beradaptasi dengan lingkungan baru, kepedulian anak terhadap orang lain, dan anak-anak menjadi lebih percaya diri. Segi moral: anak memiliki tata krama terhadap orang lain dan ada perubahan akhlak ke arah yang baik. Ketiga, faktor penghambat pelaksanaan PATBM Desa Ngalang berasal dari faktor internal yaitu sumber daya manusia PATBM Desa Ngalang dan pendanaan yang terbatas. Solusi dari hambatan yang terjadi adalah memanfaatkan media sosial untuk berkoordinasi dan lebih sering bergabung dengan kegiatan yang sudah ada di masyarakat. Kata Kunci: Pengelolaan Program, PATBM, Manfaat, Perlindungan AnakAbstractThe purpose of this research are to describe the management  program of  Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM) Desa Ngalang, to describe the benefits of  PATBM Desa Ngalang program,  to describe the barrier factors in performing of PATBM Desa Ngalang. The research is a qualitative research with a descriptive research type.The subjects of this research are the leader of PATBM Desa Ngalang, the activist of PATBM Desa Ngalang, and the target group of PATBM Desa Ngalang: the member of Forum Anak Desa (FAD) Ngalang and their parents. Data collection techniques used were observation, interviews, and documentation. The data validity test was done by triangulation data source. The data analysis technicques used were data reduction, a data presentation, and a conclusion. The results of the research show that: First, the management program of the PATBM Desa Ngalang includes planning, organizing, implementation, monitoring and evaluation. Second,  the benefits of the PATBM Desa Ngalang, such as there is an increasing of parents' awareness in fulfilling children's rights and for helping children development. Cognitive aspect : children are able to express their opinions critically, children have increased their knowledge about rights and protection of children, children are able to defend themselves when their rights are violated, and children have initiatives to report. Social aspect: children have positive relationships, children are able to adapt to new environments, children have concern for others, and children become more confident. Morals aspect: children have good manners towards others and there is a change in morals in a good direction. Third, the barrier factors for the implementation of PATBM Desa Ngalang  come from internal, that is human resources of PATBM Desa Ngalang and limited funding. The solution to the obstacles that occurred was utilizing social media to coodinate and to more often join with activities that already exist in the community. Keywords: Management of Program, PATBM, Benefits, Children Protection
KEBUTUHAN PROGRAM EDUWISATA TAMAN BACAAN MASYARAKAT Lusi Febriarti Puspita Sari
Diklus: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah Vol 3, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (352.791 KB) | DOI: 10.21831/diklus.v3i2.27279

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk: mengetahui kebutuhan program eduwisata TBM Teras Baca Guyub Rukun dan diperoleh rencana program pendidikan pokdarwis berbasis eduwisata TBM. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah Pengelola TBM, tutor, masyarakat, dan ahli. Setting dalam penelitian adalah aktivitas TBM. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan model Miles dan Huberman, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data didukung oleh triangulasi sumber dan metode. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) kebutuhan program eduwisata TBM berupa pembentukan kelompok sadar wisata (Pokdawis). (2) diperoleh rencana program pendidikan pokdarwis berbasis eduwisata yang terdiri dari (a) input (b) proses (c) output, dan (d) outcome. Oleh karenanya, perlu ada tindakan pemberdayaan TBM dari hasil penelitian yang telah dilakukan terutama program pendidikan pokdarwis berbasis eduwisata.Kata kunci: Kebutuhan, program, eduwisata, TBM AbstractThis research aims to: find out the needs of the program Eduwisata TBM and obtained the Plan education program Pokdarwis based Eduwisata TBM. This research was a descriptive study with a qualitative approach. The subject of this study is the management of TBM, tutors, local community and expert. The Setting in the study is TBM.  Data collection techniques using observation, interviews, and documentation. Data analysis uses the Miles and Huberman models, namely the reduction of the data, data presentation, and withdrawal of conclusions. The validity of the data is supported by the source triangulation and method. The results of this research show that: (1) the need of program eduwisata TBM in the form of tourism Conscious Group (Pokdawis). (2) obtained the Plan of Education program Pokdarwis based eduwisata TBM consisting of (a) inputs (b) process includes (c) outputs and  (d) outcomes. Therefore, there needs to be an empowerment of the research results that have been done mainly education programs Pokdarwis based Eduwisata. Keywords: Needs, program, eduwisata, TBM   
PELATIHAN PENGEMBAGAN KARAKTER ANAK BAGI GURU TK DI UPT PENDIDIKAN KECAMATAN NGAGLIK KABUPATEN SLEMAN Ariefa Efianingrum; Farida Hanum; Arif Rohman; Joko Sri Sukardi; Murtamadji Murtamadji; Ebni Sholikhah
Diklus: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah Vol 3, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (194.811 KB) | DOI: 10.21831/diklus.v3i2.26789

Abstract

Globalisasi membuat dunia semakin terbuka dan berdampak pada semakin mudahnya pertukaran budaya yang belum tentu sesuai dengan konteks masyarakat Indonesia. Sayangnya guru dinilai belum berhasil dalam mengembangkan karakter anak dalam mentransformasikan budaya bangsa karena dinilai lebih focus pada materi pelajaran. Untuk itu, keterampilan pengembangan karakter anak diperlukan para guru agar tidak hanya menciptakan anak yang cerdas namun juga berkarakter. Program pelatihan dipilih sebagai upaya untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan guru-guru TK se Kecamatan Ngaglik Sleman sebagai upaya mengembangkan karakter anak di lingkungan sekolah. Pelatihan dilakukan dengan cara penyampaian materi dan action plan. Keberhasilan pelatihan dievaluasi menggunakan model Ralph W. Tyler yang berorientasi pada tujuan. Tujuan dari pelatihan adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan guru terhadap pengembangan karakter anak. Pre-test dan post-test digunakan untuk mengukur peningkatan pengetahuan guru terhadap pengembangan karakter anak. Sedangkan evaluasi terhadap action plan dilakukan dengan melihat catatan yang diserahkan para guru kepada tim PPM. Hasilnya menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan Guru TK terhadap pengembangan karakter anak rata-rata 21.81 poin. Sedangkan action plan menunjukkan peningkatan keterampilan guru dari cara-cara yang digunakan dalam mengembangkan karakter anak
CONTRIBUTION OF LEARNING ORIENTATION AND PARENT SOCIO-ECONOMIC STATUS ON THE RESULTS OF SEWING TRAINING PARTICIPANTS IN BALAI LATIHAN KERJA DAN PENGEMBANGAN PRODUKTIVITAS (BLKPP) YOGYAKARTA Suci Hari Mulyani
Diklus: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah Vol 3, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (186.085 KB) | DOI: 10.21831/diklus.v3i2.27530

Abstract

Vocational training is an effort to increase productivity and create jobs. In the education process there are factors that influence learning outcomes, including learning orientation and socioeconomic status of parents. This research is a correlational research using survey method with instruments using questionnaires and observation test values. The research subjects used were 31 participants in the skills training program at (BLKPP) Yogyakarta. Data analysis technique uses F test at 5% significance level. The results of the first correlation coefficient are obtained r count = 0.436 R (0.05) (30) = 0.296, so it can be concluded that there is a relationship between learning orientation towards learning outcomes of trainees. The results of the second correlation coefficient obtained r count value (0.574) r table (0.05) (30) (0.296) so that it can be concluded that there is a relationship between the socio-economic status of parents and the learning outcomes of trainees. The results of multiple regression analysis showed that the value of F calculated 7.109 F table (3.32) at a significance level of 5%, so it can be concluded that there is a relationship between learning orientation and socio-economic status of parents on the learning outcomes of skills training participants in BPLKPP Yogyakarta.
Pembelajaran Diversifikasi Produk Olahan Bagi Pengrajin Emping Melinjo Entoh Tohani; Hiryanto Hiryanto; RB. Suharta; Iis Prasetyo
Diklus: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah Vol 3, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (330.397 KB) | DOI: 10.21831/diklus.v3i2.27151

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan mengembangkan kemampuan diversifikasi produk olahan berbasis potensi local bagi perempuan pengrajin emping melinjo sebagai upaya untuk memberdayaan kelompok dan warga masyarakat. Kemampuan diversifikasi ini perlu dikembangkan karena kelompok belum mampu mengembangkan produk bernilai jual tinggi dan meningkatkan kebermanfaatan usaha kelompok. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan dengan tahapan pengkajian isu, perencanaan, pengimplementasian tindakan, dan refleksi. Tindakan berupa pembelajaran vokasional kepada para anggota kelompok di Desa Kalirejo,Kulon Progo. Data dikumpulkan dengan wawancara dan observasi dan dianalisis secara kualitatif yaitu direduksi, disajikan dan ditarik kesimpulan. Teknik keabsaha data dilakukan dengan pengamatan perpanjangan dan triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tindakan yang diberikan kepada kelompok sasaran memberikan perubahan positif berupa mereka dapat memiliki kesadaran untuk lebih inovatif dan memiliki pengetahuna dan keterampilan dalam produksi diversifikasi produk olahan berbasis potensi local. Oleh karenanya, tindakan berkesimbungan dan relevan perlu dilaksanakan kembali di masa depan dengan menyediakan fasilitas yang memadai.Kata kunci: pembelajaran, diversifikasi, perempuan, produk AbstractThis study aimed to develop the ability to diversify processed products based on local potential for women “emping melinjo” craftsmen in an effort to empower groups and community members. This diversification ability needs to be developed because the group has not been able to develop high-value-selling products and increase the usefulness of group businesses. This research was an action research with the stages of the study of issues, planning, implementing actions, and reflection. The action was in the form of vocational learning to group members in Kalirejo Village, Kulon Progo. Data collected by interview and observation and analyzed qualitatively that is reduced, presented and drawn conclusions. The validity of the data was done by observing the extension and triangulation. The results showed that the actions given to the target group gave positive changes in the form they could have an awareness to be more innovative and have knowledge and skills in the production of diversified products based on local potential. Therefore, relevant and relevant actions need to be implemented again in the future by providing adequate facilities.Keywords: learning, diversification, women, products
UPAYA MEWUJUDKAN LANSIA TANGGUH MELALUI BINA KELUARGA LANSIA (STUDI DESKRIPTIF DI BKL KECUBUNG) Bigi Pangestuti
Diklus: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah Vol 3, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (240.987 KB) | DOI: 10.21831/diklus.v3i2.27535

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan mendeskripsikan upaya mewujudkan lansia tangguh di BKL Kecubung, peran kader dan keluarga lansia, faktor pendukung dan penghambat, serta hasil kegiatan lansia tangguh. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Subyek penelitian ini pengelola BKL Kecubung, narasumber, lansia dan keluarganya. Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah analisis kualitatif oleh Milles dan Huberman yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkanupaya mewujudkan lansia tangguh meliputi perencanaan, pelaksanaan dan penilaian. Kader BKL Kecubung berperan di dalamdan luar kegiatan. Faktor pendukungnya adalah semangat lansia, kaderaktif dan ramah, kepercayaan pemerintah setempat, dukungan mitra. Faktor penghambatnya adalah keterbatasan sarana prasarana, kondisi fisik lansia, keterbatasan pendanaan, kondisi geografi, dan kurangnya partisipasi keluarga. Hasil kegiatan adalah muncul kebiasaan positif, memiliki kegiatan mengasah ingatan, harapan menikmati usia tuanya dengan kemandirian, dan terjalin hubunganyang baik. Kata kunci: bina keluarga lansia, lansia, kader, keluarga AbstractThis study aims to describe efforts to create resilient elderly people in BKL Kecubung, the role of cadres and elderly families, supporting and inhibiting factors, and the results of resilient elderly activities. This research is a qualitative research with descriptive method. The subjects of this study were the managers of the BKL Kecubung, resource persons, the elderly and their families. Data collection techniques by observation, interview and documentation. The technique used in data analysis is qualitative analysis by Milles and Huberman, namely data reduction, data presentation and conclusion drawing. The results of the study show that efforts to create resilient elderly people include planning, implementation and evaluation. BKL cadres play a role in and outside the activity. Supporting factors are the spirit of the elderly, active and friendly cadres, trust of local government, partner support. The inhibiting factors are limited infrastructure, the physical condition of the elderly, limited funding, geographical conditions, and lack of family participation. The results of these activities are positive habits that appear, have activities to hone memories, hope to enjoy old age with independence, and established good relationships. Keywords: elderly family development, elderly, cadres, family

Page 1 of 1 | Total Record : 8