Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

PEDAGOGI, ANDRAGOGI DAN HEUTAGOGI SERTA IMPLIKASINYA DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Hiryanto, Hiryanto
Dinamika Pendidikan Vol 22, No 1 (2017): edisi 22 no 1 Mei 2017
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keberhasilan pendidikan suatu bangsa sangat ditentukan oleh pendekatan yang dipergunakan oleh pendidik atau guru dalam menyampaikan materinya kepada peserta didik, Dewasa ini telah  banyak pendekatan yang dikembangkan oleh para ahli, baik dengan sasaran anak-anak maupun orang dewasa.Masing-masing pendekatan tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan, karena tidak ada sesuatu yang sempurna di dunia ini termasuk pendekatan yang digunakan oleh pendidik dalam pembelajarannya. Pendekatan yang dimaksud disini adalah pedagogi dan adragogi, yang dewasa ini dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat seperti adanya HP dan sebagainya muncullah pendekatan baru yang dikenal dengan istilah heutagogi.Bagaimana masing-masing pendekatan  dalam pembelajaran yang dapat dipergunakan dalam proses pendidikan tersebut serta implikasinya dalam pemberdayaan masyarakat akan dijelaskan dalam makalah singkat
Peningkatan Motivasi Wirausaha bagi Warga Binaan Pemasyarakatan Hiryanto, Hiryanto; Tohani, Entoh; Sujarwo, Sujarwo; Rofiq, Akhmad; Wijayanto, Arif; Hermawan, Yudan
Jurnal Bina Desa Vol 3, No 3 (2021): Oktober
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peningkatan kapasitas melalui pemberian keterampilan 4Cs berupaya meningkatkan motivasi wirausaha warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Yogyakarta. Bertujuan menguatkan rasa percaya diri dan motivasi wirausaha WBP dengan penguatan keterampilan 4Cs. Kegiatan Pengabdian ini didasari pentingnya keterampilan 4Cs di masa mendatang. Sasaran dari kegiatan ini adalah Warga Binaan Pemasyarakatan pada Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Yogyakarta sebanyak 25 orang. Kegiatan capacity buildingjika di lihat dari keikutsertaan dan antusias warga  binaan sangat luar biasa. Hal ini terlihat dari jumlah peserta yang tidak berubah dari awal hingga akhir sebanyak 25 orang dan keterlibatan dalam diskusi dan tanya jawab yang selalu merespon jika ditanya oleh narasumber. Materi yang disampaikan dalam pelatihan terdiri dari kemampuan berpikir kritis, kreativitas, komunikasi, dan kolaborasi. Dengan menggunakan metode permainan, peserta sangat merasakan manfaatnya, dan mereka mengatakan jika nanti sudah selesai menjalankan pembinaannya ingin menerapkannya dalam kehidupan kesehariannya untuk dapat hidup yang lebih baik. 
Dampak ekonomi dan sosial wisata alam berbasis masyarakat dalam kota konteks pemberdayaan masyarakat: studi kasus pada desa wisata Bejiharjo, Karangmojo, Gunung Kidul Hiryanto Hiryanto
Jurnal Penelitian Ilmu Pendidikan Vol 10, No 2 (2017): September
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (398.892 KB) | DOI: 10.21831/jpipfip.v10i2.17908

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan 1) Dampak ekonomi dan sosial wisata alam berbasis masyarakat dalam konteks pemberdayaan masyarakat, 2) Pola pengembangan jejaring dalam penyelenggaraan wisata alam berbasis masyarakat dalam meningkatkan pelayanan wisata. Penelitian kualitatif dengan model studi kasus, dilakukan di kawasan wisata alam berbasis masyarakat yang ada di desa Bejiharjo, Karangmojo, Gunung Kidul. Pengumpulan data, dilakukan melalui observasi, dokumentasi dan wawancara terhadap pengelola pokdawis Dewobejo, Wirawisata, Pancawisata dan perangkat desa serta tokoh masyarakat. Teknis analisis data menggunakan teknik analisis kualitatif model interaktif dari Milles dan Hubberman, Keabsahan data didukung dengan teknik triangulasi metode dan sumber, perpanjangan pengamatan dan diskusi terfokus. Hasil penelitian menunjukkan, pertama, keberadaan objek wisata Goa Pindul menyebabkan perubahan dalam a) perekonomian masyarakat, ditandai dengan adanya perubahan jenis pekerjaan yang dimiliki pelaku wisata dan masyarakat sekitar objek wisata, dan adanya peningkatan penghasilan walaupun belum pada semua level masyarakat; b) terjadi perubahan perilaku individu, namun nilai, tradisi dan adat kebiasaan serta peningkatan kebutuhan pendidikan relatif tidak berubah. Kedua, pola jejaring yang terbangun di antara para pelaku wisata Goa Pindul tidak mengindikasikan adanya perbedaan keragaman hubungan dengan pihak lain. Pencarian sumber daya lebih banyak dilakukan dengan pihak yang memiliki kesamaan kepentingan atau perhatian dalam pengembangan kepariwisataan di Kabupaten Gunungkidul. 
MODEL PENGEMBANGAN PROFESIONALISME PENILIK PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH Nur Djazifah ER, Hiryanto
Jurnal Penelitian Ilmu Pendidikan Vol 6, No 1 (2013): Maret
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (739.582 KB) | DOI: 10.21831/jpipfip.v6i1.4738

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan profesionalisme dan kinerja serta model yang perlu dikembangkan untuk peningkatan kualitas penilik sekolah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah seluruh penilik PLS di Kabupaten Gunungkidul sebanyak 15 orang. Hasil penelitian sebagai berikut. Pertama, profesionalisme Penilik PLS di Kabupaten Gunungkidul belum sesuai dengan standar yang dipersyaratkan bagi jabatan Penilik PLS. Kegiatan penilikan program PLS terhadap input, proses, output masih kurang memenuhi persyaratan mutu dan belum sesuai dengan prosedur pelaksanaan penilikan. Kedua, kebutuhan peningkatan profesionalisme Penilik PLS berdasarkan kemampuan dasar yang harus dimiliki yaitu pelatihan berbasis kompetensi dengan materi atau prioritas kebutuhan belajar.   Kata kunci: profesionalisme, penilik sekolah, kinerja
EFEKTTVITAS PENYELENGGARAAN PROGRAM KURSUS PARA PROFESI (KPP) TERHADAP PENGURANGAN ANGKA PENGANGGURAN DIPROPINSI DAERAHISTIMEWA YOGYAKARTA Hiryanto , Lutfi Wibawa
Jurnal Penelitian Ilmu Pendidikan Vol 3, No 1 (2010): Maret
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1054.222 KB) | DOI: 10.21831/jpipfip.v0i0.4630

Abstract

This research is to explore the information about; 1 How much the environment in which learning support programs providing KPP in Daerah Istimewa Yogyakarta. Fabric cooperation partner organizations organizer unit KPP with relevant agencies to support the implementation of KPP programs, residents learn the characteristics KPP programs in Daerah Istimewa Yogyakarta, the characteristics of educators KPP programs in the energy characteristics of the Special Region of KPP program, the availability of facilities and educational infrastructure at partner institutions organizers KPP program in Daerah Istimewa Yogyakarta 2). Implementation of learning in the program organizers partner agencies in Daerah Istimewa Yogyakarta of KPP. Include factors that support the implementation of learning programs at partner institutions KPP program organizers, the factors that hinder the implementation of learning programs at partner institutions KPP program providers in Daerah Istimewa Yogyakarta, 3) benefits that have been obtained after a citizen study KPP program and how many graduates of the program KPP is absorbed in the business world. This research is an evaluation study with descriptive qualitative approach. Subject of this research is the program organizer KPP, Instructor program, residents or students studying and working partner of LPK Desanta Yogyakarta, LPK Bina Karya and LPK MaCell Education Center. Research conducted in may until September 2009, techniques of data collection is done by the method of observation, interviews and documentation. Engineering data analysis is done by stages of data reduction, data display phase and stage of collection and verification decisions. Validity of the data is carried out through trianggulasi source. The results showed: Organization of KPP either program conducted by the LPK Desanta Yogyakarta, LPK Bina Karya and LPK MaCell Educational Center begins with the identification of needs, which include labor, potential learners and educators, KPP program held for 3 months with the program specifically designed, with a comparison of theory and practice, 30: 70 as well as apprenticeship and placement of graduates, learning program specifically designed for KPP programs, supporting factor of this program is the support from government funds, available facilities and infrastructure, educators, and motivation of learners, Inhibiting factors derived from variations in learners' backgrounds, delays in fundraising. Viewed from the graduate program organized by KPP 3 LPK block that received funding grants from the department of Education, more than 80% absorbed in the world of work, general KPP program is very beneficial for the working world as well as to reduce unemployment. Keywords: KPP Programs, Reduce Unemployment
Pengembangan model pelatihan kepemimpinan bagi organisasi kepemudaan di Daerah Istimewa Yogyakarta Hiryanto Hiryanto; Lutfi Wibawa; Al Setya Rohadi
Jurnal Penelitian Ilmu Pendidikan Vol 8, No 2 (2015): September
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1015.56 KB) | DOI: 10.21831/jpipfip.v8i2.8275

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Merumuskan peta konsep tentang kebutuhan pelatihankepemimpinan pengurus organisasi kepemudaan di Daerah Istimewa Yogyakarta; 2)Melakukan kegiatan pengembangan model pelatihan kepemimpinan pengurus organisasikepemudaan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Metode penelitian yang digunakan adalahPenelitian dan Pengembangan (R D) model Borg and Gall yang dimodifikasi. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa: 1) Kebutuhan pelatihan kepemimpinan pengurusorganisasi kepemudaan di Daerah Istimewa Yogyakarta dapat dirumuskan sebagaiberikut: 1. Kebutuhan Pelatihan Keorganisasian, 2. Kebutuhan Pelatihan Instruktur; 3.Pelatihan Kader Inti dan Instruktur. 2) Pengembangan model pelatihan kepemimpinanpengurus organisasi kepemudaan di Daerah Istimewa Yogyakarta dapat dirumuskansebagai berikut: Model pelatihan diselenggarakan oleh organisasi kepemudaan mulai dariorientasi organisasi kepemudaan, Latihan Kepemimpinan Tingkat I, Suplemen 1, untukorganisasi kepemudaan tingkat kabupaten/kota. Sedangkan untuk tingkat propinsi terdiridari Latihan Kepemimpinan Tingkat II, suplemen 2. Sedangkan untuk tingkat pusat,terdiri dari: Latihan Kepemimpinan Tingkat III, penyegaran, dan pelatihan instrukturdan pelatihan kader inti
EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERANTASAN BUTA AKSARA MELALUI KULIAH KERJA NYATA (KKN) TEMATIK DI KECAMATAN PLERET, KABUPATEN BANTUL Hiryanto Hiryanto
Jurnal Penelitian Ilmu Pendidikan Vol 2, No 1 (2009): Maret
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (882.826 KB) | DOI: 10.21831/jpipfip.v0i0.4608

Abstract

Keyword: effectiveness of PBA Program, KKN Thematic
STATUS DAN FUNGSI EYANG SERTA PERAN EYANG (GRANDPARENT) MENURUT PANDANGAN DAN SIKAP EYANG DI LINGKUNGAN UNY Hiryanto Hiryanto
Jurnal Penelitian Humaniora Vol 11, No 2: Oktober 2006
Publisher : LPPM UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (124.851 KB) | DOI: 10.21831/hum.v11i2.4944

Abstract

This research aims to gain data and information about the olds called Eyang (grand parents) viewed from their attitude and view on the status, function, and role as grandparent, as well as their living. The approach of this research is qualitative. Through this approach, deep, authentic, various, and unique information can be gained. The samples taken using purposive sampling are lecturers and staffs in Yogyakarta State University who is considered as eyang. Data collection is done through open-ended questionnaire to gain deep information. The data collected are analyzed using qualitative-descriptive technique. The research result shows that the background of education and the degree of employment do not influence how to be wise, love the grandchildren. However, those factors are related to economical burden of the existence of the grand children. The grandparents realize that they have complex role between the reality and the future. Therefore, they try hard to build harmonic communication in frame of loving the children. There are differences between the role of grandmother and grandfather in loving children. In context of role for future, not all grandparents feel ready. They think they need to learn. High intention of loving children limits them. It needs further study which involves condition or changes that is not covered in this research. It also needs to widen the setting of the research as well as the implementation of the policy in society.
Pengembangan Media Audio Visual Panduan Praktis Pola Hidup Sehat bagi Lansia Lutfi Wibawa; - Hiryanto; Eko Budi Prasetyo
Jurnal Penelitian Humaniora Vol 19, No 2: Oktober 2014
Publisher : LPPM UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (691.212 KB) | DOI: 10.21831/hum.v19i2.8038

Abstract

This research resulted in a audio-visual media such as compact discs (CDs) practical guide healthy lifestyle for the elderly and lecture modules on S1 majoring in School Education in Adult Education courses. The development research conducted in Yogyakarta with the target groups of elderly who are members of the elderly community. In this study, data were collected by using group forum discution, in-depth interviews, documentation and observation. Data were analyzed using qualitative analysis techniques. Research and development is carried out in two years, the irst year has produced a practical guide CD healthy lifestyles for seniors who already validated in a limited and lecture modules on S1 Department of School Education in Adult Education courses
ASESMEN KEBUTUHAN PENERAPAN MANAJEMEN BERBASIS PENGETAHUAN DALAM PEMBANGUNAN PENDIDIKAN DAERAH Sumarno .; Entoh Tohani,; Hiryanto .
Jurnal Cakrawala Pendidikan No 2 (2013): CAKRAWALA PENDIDIKAN Juni 2013, Th. XXXII, No. 2
Publisher : LPMPP Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1760.957 KB) | DOI: 10.21831/cp.v0i2.1480

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan menemukan kebutuhan pengembangan model evaluasi untuk mengembangkan manajemen berbasis pengetahuan pada pembangunan pendidikan daerah kabupaten/ kota. Asesmen kebutuhan ini dilakukan di lima kabupaten/kota di Daerah Istimewa Yogyakarta, menggunakan teknik survei dan FGD. Sumber informasi adalah jajaran Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. Kesimpulan penelitian ini: (1) umumnya jajaran dinas pendidikan melaporkan bahwa kinerja dinas dalam manajemen berbasis pengetahuan masih pada posisi kurang dan cukup; (2) pada kasus tertentu asesmen diri cenderung overestimate sehingga pada aspek yang lebih sederhana justru lebih rendah dibandingkan dengan aspek yang rumit. Untuk itu, disarankan perlunya peningkatan pemahaman wawasan mengenai manajemen berbasis pengetahuan dan peningkatan kinerja dinas pendidikan kabupaten/ kota yang dimulai dengan bantuan model asesmen diri kelembagaan yang objektif. Kata Kunci: manajemen berbasis pengetahuan, pembangunan pendidikan daerah NEEDS ASSESSMENT ON THE IMPLEMENTATION OF THE KNOWLEDGE-BASED MANAGEMENT IN THE DISTRICT EDUCATION DEVELOPMENT Abstract: This study aimed to assess the needs for establishing an evaluation model on knowledgebased management (KBM) in the district education development. This needs assessment was carried out in five districts in the Special Region of Yogyakarta, using a survey method, and focused group discussion. This study concluded that: (1) District Education Office (DEO) performances were at the poor and fair levels. (2) To a certain extent, the self-assessment tended to overestimate so that some simple aspects tended to be lower than the complicated ones. Therefore, it is strongly recommended: (1) to improve the DEO officials’ understanding on KBM; and (2) to strengthen the DEO performance in local education development, by providing a better and objective institutional assessment model. . Keywords: knowledge-based management, district education development