cover
Contact Name
AULIA AMINI
Contact Email
auliaamini1406@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
bidanfik.ummat@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
Midwifery Journal: Jurnal Kebidanan UM. Mataram
ISSN : 25034340     EISSN : 26143364     DOI : -
Core Subject : Health, Education,
Midwifery journal-Jurnal Kebidanan UM. Mataram memuat naskah hasil penelitian di bidang ilmu kebidanan dan ilmu kesehatan masyarakat. Ruang lingkup dari Midwifery Journal berupa hasil penelitian dan kajian analitis berisi artikel ilmiah tentang kesehatan perempuan sepanjang daur kehidupannya. Informasi lengkap untuk pemuatan jurnal dan petunjuk penulisan jurnal tersedia di dalam setiap terbitan. Jurnal yang masuk akan melalui proses seleksi dan review. Jurnal ini terbit dua kali dalam satu tahun (Periode Januari dan Juli). Beberapa tujuan yang hendak dicapai melalui jurnal ini, yaitu: peningkatan budaya melakukan penelitian ilmiah di kalangan civitas akademika, penghargaan dan penghormatan atas karya intelektual, menjadikan Midwifery Journal sebagai rujukan bagi pengembangan keilmuan dibidang kebidanan di Indonesia.
Arjuna Subject : -
Articles 77 Documents
HUBUNGAN KENAIKAN BERAT BADAN IBU DENGAN TAKSIRAN BERAT JANIN Yati Isnaini Safitri; Nur Masruroh
Midwifery Journal: Jurnal Kebidanan UM. Mataram Vol 6, No 1 (2021): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/mj.v6i1.1531

Abstract

Kecukupan gizi ibu hamil ditentukan oleh kenaikan berat badan ibu yang juga akan mendukung kenaikan berat badan janin serta kecepatan janin mensintesis jaringan. Pencatatan hasil berat badan pada setiap kunjungan ibu hamil bermanfaat untuk mengetahui kesejahteraan janin yang ada di dalam kandungan ibu. Pengukuran Tinggi Fundus Uteri (TFU) menjadi titik awal evaluasi pertumbuhan janin. Taksiran berat janin berguna untuk memantau pertumbuhan janin dalam rahim, sehingga diharapkan dapat mendeteksi dini kemungkinan terjadinya pertumbuhan janin yang abnormal. Tujuan penelitian Menganalisis hubungan antara kenaikan berat badan ibu hamil dengan taksiran berat janin di RBG Zakat Surabaya. Sampel berjumlah 25 ibu adalah ibu hamil trimester 3 yang datang berkunjung ke klinik RBG Zakat Surabaya selama bulan Mei-Agustus 2019. Tehnik pengambilan sample menggunakan teknik purposive sampling. Analisis data menggunakan chi-square. Hasil penelitian Berdasarkan hasil uji statistic dengan chi-square di dapatkan hasil perhitungan menunjukkan signifikansi (α) = 0,396. Dengan asumsi jika ρ <0,05 Ho Ditolak maka ada hubungan antara kenaikan berat badan ibu dengan taksiran berat badan janin.The nutritional adequacy of pregnant women is determined by the increase in maternal weight, which will also support the increase in fetal weight, and the rate at which the fetus synthesizes tissue. Recording weight results at every visit of pregnant women is useful to know the welfare of the fetus in the mother's womb. Uterine Fundus Height Measurement (TFU) is the starting point for evaluating fetal growth. Estimated fetal weight is useful for monitoring fetal growth in the uterus, so it is expected to detect early the possibility of abnormal fetal growth. Research Objectives To analyze the relationship between weight gain of pregnant women and fetal weight estimates in RBG Zakat Surabaya. The sample of 25 mothers was 3rd trimester pregnant women who came to visit the Zakat Surabaya RBG clinic during May-August 2019. The sampling technique used purposive sampling technique. Data analysis using chi-square. Results of the study Based on the results of the statistical test with chi-square obtained the calculation results showed significance (α) = 0.396. Assuming if ρ <0.05 Ho is rejected then there is a relationship between maternal weight gain and estimated fetal weight. 
FAKTOR–FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS MAKRAYU PALEMBANG Annisa Khoiriah
Midwifery Journal: Jurnal Kebidanan UM. Mataram Vol 5, No 2 (2020): Juli
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/mj.v5i2.1127

Abstract

Anemia adalah suatu penyakit dimana kadar Hemoglobin (Hb) dalam darah kurang dari normal. Anemia berbeda dengan tekanan darah rendah. Menurut hasil analisis Survey Demografi Indonesia (SDKI) 2012, penyebab utama kematian ibu secara langsung adalah perdarahan 28%, eklampsia 24%, dan infeksi 11%. Penyebab tidak langsung adalah anemia 51% (SDKI, 2012).Faktor yang dapat menimbulkan anemia, antara lain kurangnya asupan zat besi dan protein dari makanan, adanya gangguan absorpsi di usus, perdarahan akut maupun kronis, dan meningkatnya kebutuhan zat besi seperti pada wanita hamil, masa pertumbuhan dan masa penyembuhan dari penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan  faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Makrayu Palembang tahun 2019. Jenis penelitian ini menggunakan metode survei analitik dengan pendekatan cross sectional dengan jumlah populasi sebanyak 256 orang ibu hamil dengan jumlah sampel 38 orang ibu hamil yang dilakukan pada tahun 2019. Sampel yang di ambil menggunakan tehnik accidental sampling. Pengolahan data menggunakan data primer dengan distribusi frekuensi pada analisis univariat, dan uji chi-square pada analisis bivariat. Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan ada hubungan yang bermakna antara umur (p value = 0,023), paritas (p value= 0,005), dan pengetahuan (p value=0,011) dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Makrayu Palembang tahun 2019. Disarankan pada institusi kesehatan agar meningkatkan lagi mutu pelayanan kesehatan khususnya untuk anemia pada kehamilan.Pregnancy is fertilization or the combination of spermatozoa and ovum that continued by implantation from fertilization to delivery period. The normal pregnancy period is 40 weeks or 10 months or 9 months based on international calendar. There were some factors could cause anemia such as the lack of ferrum and protein from the foods, intestine absorption problem, acute or chronicle bleeding, need of ferrum for expectant mothers, and recovery period. The purpose of this study was to identify the factors correlate with anemia to expectant mother at Makrayu public health center Palembang in 2014. The analytical survey through cross sectional method was used in this study. The population of the study was 256 expectant mothers and the total number of the sample was 38 expectant mothers on 2019. The accidental sampling method was used to select the sample. The primer data was used at univariate analysis and chi-square was used at bivariate analysis. The result of the study showed that there was a significant correlation between age (p-value 0.023), parity (p-value 0.005, knowledge (p-value 0.011) and anemia to expectant mothers at Makrayu public health center Palembang in 2019. Finally, it is hoped that Health institution could improve service quality especially for anemia to expectant mother. It is hoped that next study could improve and ad some variables to get more information
PENGARUH PELATIHAN KADER ASI TERHADAP PENINGKATAN PELAYANAN DALAM PEMBERIAN ASI Uke Maharani Dewi; Hinda Novianti
Midwifery Journal: Jurnal Kebidanan UM. Mataram Vol 6, No 1 (2021): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/mj.v6i1.1324

Abstract

Pada bulan Maret 2018 didapatkan masih banyak bayi yang tidak mendapatkan ASI eksklusif dengan alasan volume ASI yang dihasilkan oleh ibu sedikit bahkan tidak bisa keluar, ibu bekerja, tidak ada dukungan dari suami dan keluarga. Upaya yang telah diberikan untuk meningkatkan pemberian ASI eksklusif di kelurahan Wonokromo adalah dengan memberikan penyuluhan kepada kader ASI dan ibu hamil tentang manfaat ASI eksklusif, cara menyusui dan memerah ASI, cara penyimpanan ASI. Namun, belum dilakukan pelayanan berupa pemantauan dan pendampingan dalam praktik pemberian ASI. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan ketrampilan kepada kader ASI kelurahan Wonokromo tentang tentang pemberian pelayanan dalam praktik pemberian ASI sehingga masyarakat dapat mengidentifikasi masalah dalam praktik pemberian ASI serta dapat memberikan solusi untuk mengatasi masalah tersebut. Penelitian ini dikerjakan dengan desain kuasi eksperimen dengan pre posttest group design. Besar sampel yang digunakan adalah total sampling yaitu 40 kader ASI kelurahan Wonokromo. Instrumen yang digunakan adalah lembar obervasi. Hasil yang diperoleh adalah terdapat peningkatan pelayanan dalam pemberian ASI oleh kader ASI.In March 2018, in Wonoromo Urban Village, 85 babies out of a total of 267 babies aged 0 - 6 months did not receive exclusive breastfeeding because the volume of milk produced by the mother was small and could not even come out, the mother worked, there was no support from her husband and family. Efforts that have been made to increase exclusive breastfeeding in the Wonokromo district are to provide counseling to breastfeeding cadres and pregnant women about the benefits of exclusive breastfeeding, how to breastfeed and express breastmilk, how to store breast milk. However, services in the form of monitoring and assistance have not been provided in the practice of breastfeeding. This study aims to provide knowledge and skills to the cadres of ASI in the Wonokromo district of providing services in breastfeeding practices so that the community can identify problems in breastfeeding practices and provide solutions to overcome these problems. This research was conducted with a quasi-experimental design with a pre posttest group design. The sample size used was total sampling, namely 40 ASI cadres in Wonokromo district. The instrument used was an observation sheet. The results obtained are that after being given training, the number of ASI cadres who can provide good service is 50%. The conclusion in this study is that training for breastfeeding cadres can improve services for breastfeeding mothers in breastfeeding. Continuous assistance and guidance is needed for breastfeeding cadres so they can provide quality services as an effort to increase the coverage of exclusive breastfeeding.
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN METODE PEER GROUP TERHADAP PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG KEPUTIHAN Domas Nurchandra Pramudianti
Midwifery Journal: Jurnal Kebidanan UM. Mataram Vol 5, No 2 (2020): Juli
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/mj.v5i2.2295

Abstract

Pengetahuan remaja mengenai masalah kesehatan reproduksi memang masih minim, banyak remaja yang tidak mengetahui dampak dari keputihan. Pentingnya remaja mengetahui tentang keputihan agar wanita khususnya remaja mengetahui tentang keputihan, tanda gejala, penyebab, dan pencegahan keputihan upaya yang dilakukan yaitu dengan pendidikan kesehatan menggunakan metode peer group. Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui Pengaruh Pendidikan Kesehatan Menggunaan Metode Peer Group Terhadap Pengetahuan Remaja Putri Tentang Keputihan (Fluor Albus) di SMP 1 Muhammadiyah Banjarmasin. Penelitian ini menggunakan desain quasy eksperimental dengan rancangan pre-test and post-test without control dan menggunakan uji statistik paired t-test dengan teknik pengambilan sampel purposive Sampling. Jumlah sampel 30 responden. Hasil nilai pre-test dan pos-test pada kelompok intervensi 0,001, hasil pre-test dan post-test pada kelompok kontrol 0,251. Hasil penelitian ini menunjukkan ada pengaruh pendidikan kesehatan menggunakan metode peer group terhadap pengetahuan remaja putri tentang keputihan (fluor albus).Adolescent knowledge about reproductive health issues is still minimal, many teenagers who do not know the impact of vaginal discharge. The importance of adolescents to know about vaginal discharge so that women especially teenagers know about vaginal discharge, signs, symptoms, causes, and prevention of vaginal discharge efforts undertaken namely by health education using peer group methods. This study aims to determine the effect of health education using the Peer Group Method on adolescent girls' knowledge about vaginal discharge (Fluor Albus) in SMP 1 Muhammadiyah Banjarmasin. This study used a quasy experimental design with a pre-test and post-test design without control and used a paired t-test statistical test with a purposive sampling technique. The sample size was 30 respondents. The results of the pre-test and post-test scores in the intervention group 0,001, the pre-test and post-test results in the control group 0.215. The results of the study have the effect of health education using peer group methods on the knowledge of young women about vaginal discharge (fluor albus)
HAMBATAN PELAKSANAAN INISIASI MENYUSU DINI PADA PASIEN POST SECTIO CAESAREA DI PROVINSI NTB Ana Pujianti Harahap; Aulia Amini; Nurul Qamariah Rista Andaruni; Rizkia Amilia
Midwifery Journal: Jurnal Kebidanan UM. Mataram Vol 6, No 1 (2021): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/mj.v6i1.1521

Abstract

IMD termasuk dalam salah satu 10 Langkah Menuju Keberhasilan Menyusui (LMKM) atau ten step to successful breastfeeding. IMD dapat dilaksanakan pada persalinan secara normal atau dengan Sectio Caesarea. Berdasarkan data yang diperoleh dari Rumah Sakit Umum Provinsi Nusa Tenggara Barat (RSUD Prov NTB), sebagai rumah sakit pusat rujukan terbesar di NTB data jumlah pasien yang melahirkan dengan SC pada tahun 2017 sebanyak 288 (88%), dari total persalinan 327. Dari jumlah pasien yang melahirkan dengan SC sebagian besar tidak pernah dilakukan IMD. Pasien yang melahirkan spontan sebanyak 39 orang (22%). Penelitian ini bertujuan untuk  mengetahui hambatan IMD pasien post SC. Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif. Informen dalam penelitian ini terdiri dari tenaga kesehatan yaitu dokter spesialis kandungan, dokter spesialis anak, pihak manajemen,bidan dan pasien. Dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan Analisis data dilakukan menggunakan versi Miles dan Huberman, dalam Sugiyono (2013). Aktivitas meliputi reduksi data (data reduction), penyajian data ( data display) dan penarikan kesimpulan (verification). Hasil penelitian yang sudah terindentifikasi mengenai hambatan pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) pada pasien post SC yaitu : 1) Kendala kurangnya informasi pasien tentang IMD, 2) tidak ada tenaga kesehatan khusus yang melaksanakan IMD, 3) kurangnya pelatihan tentang pelaksanaan IMD post SC, 4) Ketidaknyamanan posisi pasien saat SC, 5) Kekhawatiran ibu terhadap kondisi bayi saat dilakukan imd, dan 6) kurangnya kerjasama tim tenaga kesehatan. Dengan adanya hasil penelitian ini diharapkan tenaga kesehatan dan instansi kesehatan bisa bersama-sama untuk lebih mengoptimalkan pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini pada pasien post Sectio Caesrea.Early initiation of breastfeeding is included in one of the 10 Steps to Successful Breastfeeding (LMKM) or ten-step to successful breastfeeding. IMD can be carried out in labor normally or with Caesarean Sectio. Based on data obtained from the General Hospital of West Nusa Tenggara Province, as the largest referral center hospital in West Nusa Tenggara, the number of patients giving birth to SC in 2017 was 288 (88%), out of total delivery of 327. Of the total, most patients who have had an SC have never had an early initiation of breastfeeding. Patients who gave birth spontaneously were 39 people (22%). This study aims to determine the early initiation of breastfeeding barriers for post-SC patients. The research method used is descriptive qualitative. Informants in this study consisted of health workers namely obstetricians, pediatricians, management, midwives and patients. In this study, researchers will use data analysis performed using the version of Miles and Huberman, in Sugiyono (2013). Activities include data reduction, data display, and verification. The results of studies that have been identified regarding the obstacles to implementing early initiation of breastfeeding in post SC patients are: 1) Obstacles to lack of patient information about early initiation of breastfeeding, 2) there are no special health workers who carry out early initiation of breastfeeding, 3) lack of training on implementing post-SC early initiation of breastfeeding, 4) Discomfort of the patient's position during SC, 5) Mother's concern for the condition of the baby during early initiation of breastfeeding, and 6) Lack of teamwork of health workers. With the results of this study, it is expected that health workers and health agencies can work together to further optimize the implementation of early initiation of breastfeeding in post-SC patients.
PENGARUH PEREGANGAN (STRETCHING) TERHADAP PENURUNAN NYERI DISMENORE Sherkia Ichtiarsi Prakasiwi
Midwifery Journal: Jurnal Kebidanan UM. Mataram Vol 5, No 2 (2020): Juli
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/mj.v5i2.2107

Abstract

Dismenore merupakan masalah ginekologis yang paling umum dialami wanita, khususnya remaja. Prevalensi dismenore primer di Indonesia cukup tinggi yaitu 60-70% dan 15% diantaranya mengalami nyeri hebat yang umumnya terjadi pada usia remaja. Solusi non farmakologis dipandang lebih aman, salah satunya adalah peregangan yang bertujuan untuk membuat otot dan persendian menjadi fleksibel dan elastis. Hal ini disebabkan karena meningkatnya kadar endorphin, epinephrine, dopamine dan serotonin yang dihasilkan oleh otak akibat olahraga. Tujuan Penelitian: Menganalisis pengaruh peregangan terhadap penurunan tingkat nyeri dismenore pada santri putri di Pondok Pesantren As Salafiyyah Yogyakarta. Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan jenis quasi experiment dengan design Two Group Pre-test and Post-test. Sampel penelitian adalah santri putri berjumlah 30 responden pada kelompok kontrol dan 30 responden pada kelompok intervensi. Teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling, teknik analisis univariat menggunakan uji statistik distribusi frekuensi, analisis bivariat menggunakan uji statistik Mann Whitney dan multivariat menggunakan uji statistik regresi linier dengan menggunakan software SPSS. Hasil : Ada pengaruh peregangan terhadap penurunan nyeri dismenore dengan nilai p value = 0,00 < ɑ (0,05) dan dimana nilai rata-rata sebelum diberikan peregangan rata-ratanya 5,13±3,99 dan setelah diberikan peregangan rata rata nyerinya turun menjadi 0,13 ± 1,60, hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan tingkat nyeri dismenore sebelum dan setelah diberikan peregangan.  Kesimpulan: Peregangan terbukti dapat menurunkan nyeri dismenore hingga 4,597 kali.Dysmenorrhea is the most common gynecological problems that women especially adolescent. The prevalence of primary dysmenorrhea in Indonesia is quite high, 60-70% and 15% of them experienced severe pain that usually occurs in adolescence. Non-pharmacological solutions is considered more secure, one of them is stretching, so that in any exercise aimed at making the muscles and joints become flexible and elastic. This is due to increased levels of endorphins, epinephrine, dopamine dan serotonin produced by exercise induced brain. Objective: To analyze influence of stretching on decrease pain on dysmenorrhea in women students in Pondok Pesantren As Salafiyyah Yogyakarta. Methods: This study used a quasi-experiment with design types two group pre-test and post-test. Samples were female students were 30 respondents in the control group and 30 respondents in the intervention group. The sampling technique is purposive sampling, analytical techniques univariate statistical test frequency distribution, bivariate analysis using statistical test Mann Whitney and multivariate linear regression using statistical tests using SPSS software. Results: There influence of stretching on decrease pain on dysmenorrhea with p value = 0.00 <ɑ (0.05) and the average value before being given stretch averaged 5.13 ± 3.99 and after given stretch of average pain decreased to 0.13 ± 1.60, it indicates that there are differences in the level of pain of dysmenorrhea before and after a given stretch. Conclusion: Stretching is proven to decrease the pain of dysmenorrhea up to 4,597 times.
TERAPI MUSIK KLASIK MEMILIKI PENGARUH TERHADAP PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK RETARDASI MENTAL DI SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) NEGERI PEMBINA MATARAM Ni Putu Sumartini
Midwifery Journal: Jurnal Kebidanan UM. Mataram Vol 5, No 2 (2020): Juli
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/mj.v5i2.1183

Abstract

Anak dengan keterbelakangan mental memiliki fungsi intelektual umum yang secara signifikan berada di bawah rata-rata dan kondisi tersebut memiliki pengaruh terhadap perkembangan kognitif anak. Salah satu terapi yang digunakan untuk meningkatkan kognitif anak terbelakang mental adalah dengan terapi musik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi musik klasik terhadap perkembangan kognitif anak retardasi mental. Penelitian ini dilaksanakan di SLB Negeri Pembina Mataram. Menggunakan preexperimental one group pretest and posttest design dengan jumlah sampel 36 orang dengan teknik purposive sampling. Terapi musik klasik diberikan dua kali selama 30 menit. Pengumpulan data perkembangan kognitif dengan kuesioner pengukuran perkembangan kognitif sederhana, dianalisis menggunakan Wilcoxon Match Pairs Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkembangan kognitif anak sebelum intervensi yaitu kategori kurang 61,11%, kategori cukup 25,00%, dan kategori baik 13,89%. Kemudian setelah intervensi menjadi kategori baik 52,78%, kategori cukup 30,55%, dan kategori kurang 16,67%. Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan p=0,000. Maka, ada pengaruh terapi musik klasik terhadap perkembangan kognitif anak retardasi mental di SLB Negeri Pembina Mataram. Saran agar terapi musik klasik ini dapat diterapkan sebagai bagian dari terapi pada anak dengan retardasi mental.Child with mental retardation has general intellectual function that is below average significantly and that condition has an effects on the child's cognitive development. One of the therapy used to raises cognitive development of children with mental retardation is music therapy. This research aims to know the effect of classical music therapy on the cognitive development of children with mental retardation. This research has been held in SLB Negeri Pembina Mataram. The design used was quasy experiment with preexperimental one group pre test and post test design. The sample size were 36 samples who selected by purposive sampling technique. Classical music therapy was given twice with the duration of 30 minutes for each session. Data about cognitive development was collected by simple cognitive questionnaire and analyzed with Wilcoxon Match Pairs Test. The average of cognitive development before intervention was 61,11% in the less category, 25,00% in enough category and 13,89% in good category.  And then after intervention in good category is 52,78%, enough category is 30,55% and less category is 16,67%. Statistical test results obtained p value 0,000. Thus, there was an effect of classical music therapy on cognitive development of children with mental retardation. Suggestions that this classical music therapy can applied as part of therapy in children with mental retardation.
HUBUNGAN ASUPAN MAKANAN DAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS (KEK) PADA IBU HAMIL DI KOTA MATARAM Cahaya Indah Lestari; Siti Mardiyah WD; Catur Esty Pamungkas; Baiq Masdariah
Midwifery Journal: Jurnal Kebidanan UM. Mataram Vol 6, No 1 (2021): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/mj.v6i1.3181

Abstract

Masalah gizi di Indonesia saat ini masih merupakan salah satu masalah kesehatan yang perlu diperhatikan. Wanita umumnya mudah menderita masalah gizi terutama selama kehamilan dan laktasi karena selama periode waktu tersebut kebutuhan gizi meningkat (Rao, et al. 2010). Kekurangan Energi Kronik (KEK) adalah keadaan kekurangan asupan energi dan protein pada Wanita Usia Subur (WUS) yang berlangsung secara terus menerus dan mengakibatkan gangguan kesehatan (Depkes, 2002). Data Pemantauan Status Gizi (2017) mencatat ibu hamil resiko mengalami KEK di Nusa Tenggara Barat (NTB) adalah 17.40%. Capaian tersebut tidak sesuai dengan target yang diharapkan yaitu tidak lebih dari 15,5%. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Mataram (2016), rata-rata prevalensi ibu hamil KEK di Kota Mataram yaitu 6.09% mengalami peningkatan menjadi 13.3% pada tahun 2017. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan asupan makanan dan karakteristik ibu hamil dengan kejadian KEK pada ibu hamil di Kota Mataram. Metode penelitian yang digunakan adalah desain penelitian observasional dengan rancangan pengumpulan data menggunakan crossectional. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah survei dan menggunakan kuesioner. Hasil uji statistik multivariat didapatkan variabel yang paling dominan berpengaruh tentang KEK adalah asupan makanan (OR 3.76). Kesimpulan yang diperoleh adalah terdapat hubungan yang bermakna antara asupan makanan dan pendapatan dengan KEK pada ibu hamil di Kota Mataram Tahun 2020 (p <0.05).Nutrition problem is one of the health problems that need attention in Indonesia. Women are generally prone to suffer from nutritional problems especially during pregnancy and lactation because nutritional needs increase during this period (Rao, et al. 2010). Chronic Energy Deficiency is a state of lack of energy and protein intake in Fertile Women which continues and causes health problems (Depkes, 2002). Nutrition Status Monitoring Data (2017) noted Chronic Energy Deficiency in pregnant women in West Nusa Tenggara (NTB) approximately 17.40%. This achievement did not reach the expected target that is not more than 15.5%. Based on the data from the Health Office of Mataram City (2016), the average prevalence of  Chronic Energy Deficiency in pregnant women in Mataram City is about 6.09%. The cases increased into 13.3% in 2017. The aim of this study is to analyze the relationship of food intake and characteristics of pregnant women with incidence of Chronic Energy Deficiency in pregnant women in Mataram city 2020.  The design of this study was observational with a cross-sectional design.  A survey wethode collected the data using questionnaires. Results of statistical analysis found food intake as the most variable influencing Chronic Energy Deficiency (OR 3.76). There was a significant relationship between food intake and income with KEK in pregnant women in Mataram City in 2020 (p <0.05).
SCOPING REVIEW TENTANG PARTISIPASI SUAMI PADA MASA PERINATAL Eva Nurhayati; Andari Wuri Astuti; Enny Fitriahadi
Midwifery Journal: Jurnal Kebidanan UM. Mataram Vol 5, No 2 (2020): Juli
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/mj.v5i2.1534

Abstract

Berdasarkan Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2017, Angka Kematian Ibu (AKI) tahun 2017 sebanyak 305/100.00 KH. Penyebab tertinggi AKI di negara berkembang: perdarahan, infeksi, komplikasi persalinan, aborsi, pre-eklamsi dan eklamsi. Selain itu AKI juga berhubungan dengan adanya pengaruh sosial budaya, contohnya masyarakat beranggapan bahwa hamil, bersalin, nifas dan merawat anak adalah urusan perempuan yang menyebabkan rendahnya partisipasi suami sebesar 45%. Perempuan juga tidak berwenang mengembali keputusan meskipun dalam kodisi gawatdarurat. Hal ini menyebabkan terlambtanya penanganan kesehatan pada ibu yang dapat berakibat pada mneingkatnya angka kesakitan dan kematian pada ibu. Tujuan dari scoping review ini adalah untuk memetakan evidence yang sudah tersedia terkait dengan partisipasi suami pada masa hamil, bersalin dan pasca salin di negara berkembang. Scoping review ini mengikuti framework dari Arksey and O’Malley, yang terdiri dari mendidentikasi pertanyaan review; mencari evidence yang relevan; menyeleksi studi yang relevan; memetakan data; dan mediskusikan, menyimpulkan dan melaporkan hasil. PRISMA flowchart digunakan untuk menampilkan alur pencarian evidence. Hasil dari review menunjukkan bahwa terdapat 12 artikel yang didapatkan dari proses pencarian. Review ini memunculkan 5 tema yaitu keterlibatan suami pada masa perinatal; faktor yang mempengaruhi keterlibatan suami pada masa perinatal; penyebab kurangnya partisipasi suami; sistem kesehatan; dan strategi yang dapat meningkatkan keterlibatan suami pada masa perinatal. Partisipasi suami pada masa perinatal masih tidak dilakukan secara optimal pada negara berkembang, sebagai akibat dari pembagian peran suami dan istri akibat bias gender, untuk itu diperlukan upaya inovatif untuk mengikutsertakan suami pada masa perinatal.Indonesian Demographic Healts Survey in 2017 reported that there was 305/ 1,000 maternal mortality in Indonesia. Post partum haemorarghea, infection, maternal complications, abortion, preeclampsia and eclampsia cause maternal mortality. Additionally, maternal morality is also associated with local social culture, for instance society views that pregnancy, childbirth and after childbirth are women’s matters, which subsequently causes lack of partner’ s involvement in that periods. Women are alo placed with have no autonomy to decide even in regards to their health and life or even in their emergencey condition. This situation led to delayed intervention and care, and it also possibly increase risk of maternal mortality and morbidity. This scoping review aimed to mapping evidences about partner involvement within perinatal period in developing countries. Arksey and O’Malley framework was applied involving identify review question; identify relevant evidences; study selection; charting data; and collating, summarizing and reporting the data. PRISMA flowcahart was used to show the process of searching evidence. Result of the review showed that there were 12 evidences included and processed within review. There five themes emerged i.e. partner’s involvement within perinatal period; factors associated with partner’s involvement within perinatal period; factors lead to lack of partner involvement within perinatal period; health system; strategies to increase partner involvement. Partner involvement is still low within developing countries as a result of role differences amongst men and women, this occurs due to gender bias, therefore tehre is a need to develop innovative strategy to involve partner within perinatal period.
HUBUNGAN KECEMASAN IBU DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN EFIKASI DIRI IBU UNTUK MENYUSUI Riona Sanjaya; Jusuf Sulaeman Effendi; Adhi Pribadi
Midwifery Journal: Jurnal Kebidanan UM. Mataram Vol 6, No 1 (2021): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/mj.v6i1.1450

Abstract

Air Susu Ibu (ASI) merupakan nutrisi yang sangat penting dan paling ideal bagi bayi dalam mendukung tumbuh kembang bayi yang optimal. Dalam proses laktasi, terutama pada wanita yang baru pertama kali menjadi ibu umumnya mengalami kecemasan dan membutuhkan dukungan dari orang terdekat yaitu suami. Dukungan suami akan memengaruhi keberhasilan ibu dalam menyusui bayinya. Selain itu, dibutuhkan efikasi diri ibu untuk menyusui bayinya. Ibu dengan efikasi diri yang tinggi akan memiliki kepercayaan diri dan usaha untuk menyusui serta penanganan terhadap tantangan yang dihadapi selama proses menyusui. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara kecemasan ibu dan dukungan suami dengan efikasi diri menyusui. Penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional. Sampel 62 orang ibu nifas dalam tiga bulan pertama postpartum di wilayak kerja Puskesmas Bandung. Tehnik pengambilan sampel menggunakan proportionate stratified random sampling. Data diperoleh menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan uji fisher’s exact. Hasil penelitian didapatkan, dukungan suami berhubungan dengan efikasi diri ibu menyusui, sedangkan kecemasan ibu tidak berhubungan dengan efikasi diri ibu menyusui. Usia ibu merupakan faktor perancu. Breast milk is essential and the most ideal nutrient for support optimal baby’s growth. In lactation’s process, especially for first-time mothers, generally experiencing anxiety and need support from husband as the closest person. The husband's support will affect the success of a mother to breastfeed her baby. Furthermore, self-efficacy of mother's breastfeeding is needed to breastfeed her baby. Mothers with high self-efficacy will have the confidence and effort to breastfeed and deal with the challenges faced during the breastfeeding process. This research aimed to analyse the relationship between maternal anxiety and husband's support with breastfeeding self-efficacy. This study was a cross-sectional study. The sample size was 62 postpartum mothers in the first three months postpartum in the working area Bandung Public Health Service. The sampling technique used proportionate stratified random sampling. Data were obtained using a questionnaire. Data analysis used Fisher's exact test. Husband support was related to maternal breastfeeding self-efficacy. The result showed that husband’s support was related to maternal breastfeeding self-efficacy, while maternal anxiety was not related to it. Mother's age was the confounding factor.