cover
Contact Name
Tety Elida
Contact Email
tety@staff.gunadarma.ac.id
Phone
+62823311136669
Journal Mail Official
jpp@gunadarma.ac.id
Editorial Address
Jalan Margonda Raya 100, Depok 16424, Jawa Barat
Location
Kota depok,
Jawa barat
INDONESIA
JURNAL PERTANIAN PRESISI (JOURNAL OF PRECISION AGRICULTURE)
Published by Universitas Gunadarma
ISSN : 25976087     EISSN : 26864703     DOI : http://dx.doi.org/10.35760/jpp
Core Subject : Agriculture,
Jurnal Pertanian Presisi (JPP) merupakan media untuk publikasi tulisan asli dalam Bahasa Indonesia yang berkaitan dengan informasi dan teknologi yang berkaitan dengan pertanian presisi pada flora, baik dalam kajian teknik budidaya tanaman (pembenihan sampai pascapanen), fisiologi tanaman, serta terapan teknologi informasi dan komputer dalam pertanian.
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol 6, No 2 (2022): Jurnal Pertanian Presisi" : 9 Documents clear
Front Matter Jurnal Pertanian Presisi Vol. 6 No.2, Desember 2022 Editorial Jurnal Pertanian Presisi
Jurnal Pertanian Presisi (Journal of Precision Agriculture) Vol 6, No 2 (2022): Jurnal Pertanian Presisi
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN BAWANG MERAH (Allium cepa L) PADA KOMBINASI MEDIA TANAM YANG BERBEDA Ratih Kurniasih; Adinda Nurul Huda Manurung; Evan Purnama Ramdan; Paranita Asnur
Jurnal Pertanian Presisi (Journal of Precision Agriculture) Vol 6, No 2 (2022): Jurnal Pertanian Presisi
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/jpp.2022.v6i2.6885

Abstract

Bawang merah merupakan komoditi penting Indonesia yang membutuhkan media yang sesuai untuk pertumbuhan dan perkembangan umbi bawang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari pertumbuhan dan produksi bawang merah pada berbagai kombinasi media yang berbeda. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober – Desember 2018 di rumah kaca kampus F6, Universitas Gunadarma, Depok, Jawa Barat. Penelitian disusun dalam rancangan acak kelompok dengan perlakuan kombinasi media tanam yang terdiri dari 6 taraf perlakuan dan 10 ulangan. Perlakuan merupakan kombinasi media tanam dengan perbandingan volume, yaitu: P0 = tanah; P1 = tanah: arang sekam: cocopeat (2:1:1); P2 = tanah: cocopeat: pupuk kandang sapi (2:1:1); P3          = tanah: arang sekam: pupuk kandang sapi (2:1:1); P4 = tanah: cocopeat: pupuk kandang kambing (2:1:1); dan P5 = tanah: Arang Sekam: pupuk kandang kambing (2:1:1). Kombinasi media tanam berpengaruh nyata pada tinggi tanaman bawang merah umur 6, 8 dan 10 MST, jumlah daun umur 4, 6, 8 dan 10 MST, bobot basah tanaman dan bobot kering umbi. Perlakuan kombinasi media terbaik adalah P3 (tanah: arang sekam: pupuk kandang sapi (2:1:1), yang menghasilkan produksi bobot kering umbi terbaik.
RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) VARIETAS RUBARU TERHADAP BIOCHAR SEKAM PADI DAN MIKORIZA DI VERTISOL Slamet Supriyadi; Fahmi Arief Rahman; Beti Dwi Purwati
Jurnal Pertanian Presisi (Journal of Precision Agriculture) Vol 6, No 2 (2022): Jurnal Pertanian Presisi
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/jpp.2022.v6i2.5427

Abstract

Cultivating red onion on a Vertisol during rainny season could face to physical and chemical problems from the soil. Application of biochar and mycorrhiza can improve soil quality both physical and chemical properties of Vertisol. The objective of this study was to investigate the effect of rice husk biochar and arbuscular mycorrhizal fungus (AMF) on growth and yield of red onion grown on a vertisol. The research was carried out at the Agrotechnology Research Station, University of Trunojoyo Madura from December 2018 to February 2019. The experiments were arranged on Split Plot Design (SPD) with the main plots were the biochar treatments and the sub plots were AMF applications. Two rates of biochar applications namely B0 (no biochar) and B1 (10 ton/ha), and four rates of AMF applications involving M0 (no mycorrhiza), M1 (2.5 g/plant), M2 (5 g/plant) and M3 (10 g/plant), were employed. No P fertilizer was applied on three AMF treatments (M1, M2, and M3). There were 8 combination treatments, and each treatment was replicated four times to end up in 32 experimental units. The results showed that there was no interaction between biochar and AMF treatments on all observed parameters. Biochar increased the number of leaves at 4 and 6 WAP (week after planting), the number of roots, and the weight of fresh tubers, and dry tubers that were suitable for storage. Mycorrhizal (AMF) application significantly influenced the number of leaves at 2 and 6 WAP, number of roots, wet weight of tubers, dry weight of tubers, and percentage of AMF root colonization. The application of rice husk biochar and AMF increased tuber yields respectively up to 17.21% and 19.58% compared to that of control.
RESPON JENIS GULLY HIDROPONIK TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN SELADA (Lactuca sativa L.) DI PERBATASAN RI-RDTL Faizal Shofwan Kusnendi; Resti Fadillah; Danar Hadisugelar; Agief Julio Pratama; Dhika Prita Hapsari
Jurnal Pertanian Presisi (Journal of Precision Agriculture) Vol 6, No 2 (2022): Jurnal Pertanian Presisi
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/jpp.2022.v6i2.6549

Abstract

Kabupaten Belu Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) merupakan wilayah Republik Indonesia yang berbatasan langsung dengan Republik Demokrat Timor Leste (RI-RDTL). Curah hujan yang sedikit sehingga air menjadi barang berharga. Hidroponik merupakan solusi untuk menggunakan air lebih efisien. Secara umum ada dua jenis gully, yaitu bulat dan kotak, tetapi belum mengetahui jenis mana yang menghasilkan selada terbaik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui respon jenis gully dari gully berbentuk bulat dan kotak terhadap hasil dan pertumbuhan selada pada sistem hidroponik. Penelitian dilaksanakan di Greenhouse kemuning, Kabupaten Belu, NTT, pada ketinggian 300 mdpl. Penelitian dimulai pada bulan Oktober - November 2021. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) non Faktorial adalah 2 jenis gully: P1: Gully pipa Polyvinyl chlorida (PVC) , P2 : Gully PVC talang (hollow). Pertumbuhan selada pada jenis gully bulat maupun kotak tidak berpengaruh nyata kecuali pada tinggi tanaman. Tinggi tanaman selada pada jenis gully bulat lebih tinggi dibandingkan dengan jenis kotak. Jenis Gully kotak memiliki bobot total pertanaman lebih tinggi dari pada jenis bulat tetapi tidak berpengaruh nyata. Dengan demikian Jika melihat pada pertumbuhan tanaman, selada pada jenis gully bulat lebih unggul, Jika melihat dari bobot, jenis gully kotak lebih unggul
KISARAN INANG ISOLAT Colletotrichum gloeosporiodes ASAL MANGGA PADA BEBERAPA PASCAPANEN BUAH Evan Purnama Ramdan; Inti Mulyo Arti; Ummu Kalsum; Putri Irene Kanny
Jurnal Pertanian Presisi (Journal of Precision Agriculture) Vol 6, No 2 (2022): Jurnal Pertanian Presisi
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/jpp.2022.v6i2.6778

Abstract

Colletotrichum gloesporiodes is one of the species of Colletotrichum that causes anthracnose on various fruits both in the field and postharvest. C. gloesporiodes is a cosmopolitan pathogen so it is important to know which fruits can be infected as a basis for prevention. This study aimed to determine the host range and virulence level of C. gloesporiodes in several postharvest fruits. The research was conducted at the Agrotechnology Intermediate Laboratory, Gunadarma University from March 2022 to April 2022. This study used a completely randomized design consisting of 4 types of fruit (mango, chili, papaya, and tomato) as treatment. Each treatment consisted of 4 units and then repeated 3 times so that there were a total of 48 experimental units. C. gloesporiodes isolate was obtained from mango fruit with anthracnose symptoms. The isolates obtained were inoculated to tomatoes, chilies, papayas, and mangoes as controls. Anthracnose symptoms and lesin diameter were observed at 7 days after inoculation. The diameter of the lesin was measured to determine the level of virulence. The results showed that C. gloesporiodes was able to colonize and infect chilies, papayas, and mangoes as hosts, but there was no inoculated to tomatoes. The ability to colonize and infect is indicated by symptoms in the form of yellow to black spots, sunken, and watery. The virulence category showed different levels in each fruit with a range from very low to moderate. The conclusions obtained from this study were that C. gloesporiodes was able to infect chilies and papayas with different levels of virulence.
POLA KERONTOKAN DAN KANDUNGAN HORMON ENDOGEN PADA BUAH JERUK PAMELO BERBIJI DAN TIDAK BERBIJI Ummu Kalsum; Slamet Susanto; Ahmad Junaedi; Nurul Khumaida; Heni Purnamawati
Jurnal Pertanian Presisi (Journal of Precision Agriculture) Vol 6, No 2 (2022): Jurnal Pertanian Presisi
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/jpp.2022.v6i2.7220

Abstract

Kerontokan buah tergantung pada kultivar, kandungan hormon, hara dan lingkungan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji pola kerontokan dan perubahan konsentrasi hormon yang terjadi dari beberapa kultivar pamelo berbiji dan tidak berbiji. Desain percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap dengan empat perlakuan, yaitu Adas Duku dan Bali Merah 1 (pamelo berbiji) serta Bali Merah 2 dan Jawa 1 (pamelo tidak berbiji). Variabel pengamatan terdiri atas jumlah buah rontok, initial dan final set, kandungan gula total, konsentrasi GA3, IAA dan asam absisat (ABA) buah. Hasil menunjukkan bahwa kedua kelompok (pamelo berbiji dan tidak berbiji) mengalami kerontokan buah pada awal perkembangan buah, namun kerontokan buah saat fase pematangan buah hanya pada kedua kultivar pamelo tidak berbiji. Initial set pamelo berbiji (28.76%) lebih tinggi dibandingkan pamelo tidak berbiji (21.75%). Final set pada pamelo tidak berbiji menunjukkan bahwa Bali Merah 2 (12.95%) lebih tinggi dibandingkan Jawa 1 (9.20%). Buah yang akan rontok dari pamelo berbiji dan tidak berbiji memiliki kandungan gula total <0.30%, sedangkan pada buah yang tidak rontok >0.30%. Konsentrasi GA3 dan IAA buah pamelo berbiji dan tidak berbiji mengalami peningkatan selama awal perkembangan buah (1 sampai 4 minggu setelah antesis = MSA), sedangkan konsentrasi ABA mengalami penurunan pada 3 MSA.
PENGARUH BERBAGAI KOMBINASI MEDIA LIMBAH AGROINDUSTRI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL JAMUR MERANG (Volvariella volvaceae) Tasyah Anjani; Slamet Abadi; Fawzy Muhammad Bayfurqon
Jurnal Pertanian Presisi (Journal of Precision Agriculture) Vol 6, No 2 (2022): Jurnal Pertanian Presisi
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/jpp.2022.v6i2.6940

Abstract

Straw mushroom (Volvariella volvaceae) is a type of edible mushroom life depends on where it grows. Agro-industry activities produce waste that has not been handled properly, but it is rich in lignocellulose content that can provide nutrients for edible mushrooms. The purpose of this study was to find out the best combination of agro-industrial waste media for growth and yield of edible mushroom (Volvariella volvaceae) and to determine the correlation of fruit body length, fruiting body diameter, weight per fruiting body, and number of fruiting bodies simultaneously and partially on total fruit body weight per plot. The experiment was arranged on a Completely Randomized Design (CRD), consisting of four treatments that were replicated for six times. Data were analyzed by Analysis of variance (ANOVA) at 5% level and multiple linear regression analysis. The media consisting of 50% rice straw, 25% cotton fiber, and 25% coffee husk had a significant effect and the biggest fruiting diameter of the mushroom which was 2.26 cm. The combination of f 50% rice straw + 25% cotton fiber with 25% coffee husk can gave effect on growth and yield of edible mushrooms.
PENGARUH PEMBERIAN BERBAGAI PUPUK ORGANIK PADAT TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KEMBANG KOL (Brassica oleracea var. botrytis L.) Sudirman Sudirman; Nurdalila Nurdalila; Ade Sumiahadi
Jurnal Pertanian Presisi (Journal of Precision Agriculture) Vol 6, No 2 (2022): Jurnal Pertanian Presisi
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/jpp.2022.v6i2.7232

Abstract

Kembang kol (Brassica oleracea var. botrytis L.) merupakan jenis tanaman sayuran yang termasuk dalam keluarga tanaman kubis-kubisan (Brassicaceae) yang berasal dari Eropa. Produksi kembang kol terbatas karena selama ini hanya dibudidayakan petani di daerah dataran tinggi. Salah satu usaha meningkatkan produksi kembang kol adalah dengan memberikan nutrisi yang cukup, salah satunya adalah dengan pemberian pupuk organik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian berbagai pupuk organik padat terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kembang kol. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2021 sampai Januari 2022 di lahan Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Jakarta. Penelitian menggunakan Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT) dengan lima perlakuan yaitu P0 (pupuk anorganik/kontrol), P1 (pupuk guano), P2 (pupuk vermikompos), P3 (pupuk kompos), P4 (pupuk kandang ayam). Setiap perlakuan diulang sebanyak lima kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua jenis pupuk organik padat mampu menghasilkan pertumbuhan dan produksi tanaman yang sama bahkan lebih baik dibandingkan dengan pupuk anorganik. Perlakuan pupuk kandang ayam menghasilkan panjang daun, jumlah daun dan bobot kotor tanaman kembang kol yang lebih tinggi dibandingkan dengan pupuk anorganik.
PERBANDINGAN PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAGUNG HIBRIDA (ZEA MAYS L.) PADA LAHAN KERING DAN BASAH Marchel Putra Garfansa; Iswahyudi Iswahyudi; Nafsah Ali Adilla; Lia Kristiana
Jurnal Pertanian Presisi (Journal of Precision Agriculture) Vol 6, No 2 (2022): Jurnal Pertanian Presisi
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/jpp.2022.v6i2.6946

Abstract

Beberapa keunggulan jagung hibrida adalah cukup respon terhadap pemupukan, mampu bertahan pada cekaman lingkungan dan memiliki karakteristik tahan terhadap penyakit seperti bulai dan busuk batang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan pertumbuhan dan produksi jagung hibrida pada lahan basah dan lahan kering. Penelitian dilakukan di Desa Pademawu Kecamatan Pademawu Kabupaten. Percobaan disusun menggunakan uji t berpasangan yang terdiri dari 2 perlakuan yaitu lahan kering dan lahan basah. Parameter yang diamati meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, tinggi letak tongkol, panjang tongkol, lingkar tongkol, berat biji dalam tongkol, jumlah biji dalam baris, berat tongkol per tanaman, berat biji per tongkol dan berat 100 biji. Kondisi lahan kering memberikan dampak hasil lebih baik dari pada lahan basah yang dapat dilihat pada parameter tinggi tanaman, jumlah daun, tinggi letak tongkol, panjang tongkol, lingkar tongkol, baris biji tongkol, jumlah biji perbaris, berat tongkol pertanaman, berat biji pertongkol dan berat 100 biji.

Page 1 of 1 | Total Record : 9