cover
Contact Name
Yuniar Siska Novianti
Contact Email
yuniar@ulm.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
geosapta@ulm.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota banjarmasin,
Kalimantan selatan
INDONESIA
Jurnal GEOSAPTA
ISSN : 24603457     EISSN : 25275844     DOI : -
Jurnal Geosapta- Geosapta is a scientific period journal which is published in every January and July every year, contains scientific articles on Geosciences for Mining Applications from Exploration & Geology, Geomechanics, Coal and Mineral Processing, Management and Mineral-Coal Economic, and Mining Environment.
Arjuna Subject : -
Articles 12 Documents
Search results for , issue "Vol 7, No 2 (2021): Juli 2021" : 12 Documents clear
KAJIAN PREDIKSI FRAGMENTASI BATUAN HASIL KEGIATAN PELEDAKAN MENGGUNAKAN ARTIFICIAL NEURAL NETWORK Eko Santoso; Romla Noor Hakim; Fransisikus Agung Bimantoro
Geosapta Vol 7, No 2 (2021): Juli 2021
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jg.v7i2.11245

Abstract

Kegiatan peledakan banyak digunakan sebagai cara pemberaian batuan yang ekonomis dalam proses penambangan, dan memegang perananan penting dalam kemajuan produksi tambang. Ledakan yang optimal mampu menghasilkan fragmentasi batuan yang diinginkan. Fragmentasi batuan sangat penting karena menentukan sebagian besar penggunakan peralatan dan produktivitas. Oleh karena itu, perlu dilakukan kajian prediksi fragmentasi batuan hasil kegiatan peledakan. Teknik artificial neural network lebih disukai daripada rumus empiris karena mampu menggabungkan berbagai faktor yang mempengaruhi hasil peledakan. Penelitian ini bertujuan membandingkan hasil prediksi menggunakan artificial neural network dengan rumus empiris Kuz-Ram untuk memprediksi fragmentasi batuan dengan memperhatikan nilai error dari data yang dihasilkan. Pengembangan model artificial neural network menggunakan sistem neural network tool berbasis MATLAB R2016a dengan metode backpropagation. Pelatihan, validasi dan pengujian dilakukan dengan 99 total data peledakan yang diambil dari lapangan. Seperti burden, spasi, kedalaman, relative weight strenght bahan peledak, faktor batuan, jumlah bahan peledak per lubang ledak, dan fragmentasi batuan. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian, model artificial neural network dengan arsitektur 15-6-1 lebih optimal dalam memprediksi fragmentasi batuan dibandingkan dengan rumus empiris Kuz-Ram. Nilai error yang dihasilkan dari artificial neural network sum square error 422.60, mean square error 0.60, root mean square error 0.78. Kata-kata kunci: Peledakan, Fragmentasi Batuan, Artificial Neural Network, Rumus Empiris Kuz-Ram.
PENGARUH GEOMORFOLOGI TERHADAP POLA DISTRIBUSI UNSUR NIKEL DAN BESI PADA ENDAPAN NIKEL LATERIT DI KABUPATEN BUTON TENGAH-SULAWESI TENGGARA Hasria Hasria; Suryawan Asfar; La Ode Ngkoimani; Ali Okto; Rio Irhan Mais Cendra Jaya; Risal Sepdiansar
Geosapta Vol 7, No 2 (2021): Juli 2021
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jg.v7i2.10716

Abstract

Penelitian ini terletak di Pulau Kabaena yakni di Desa Wulu Kecamatan Talaga Raya Kabupaten Buton Tengah Provinsi Sulawesi Tenggara. Tujuan dari penelitian ini untuk mengindentifikasi pengaruh geomorfologi terhadap pola distribusi kandungan unsur nikel dan besi pada endapan nikel laterit. Metode penelitian terdiri dari studi pustaka; pengamatan geomorfologi dan pengambilan sampel yang representatif; analisis laboratorium menggunakan X–Ray Flourenscense (XRF); serta analisis data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata pola distribusi kandungan unsur nikel dan besi mengalami peningkatan pada geomorfologi perbukitan tinggi dengan kemiringan agak curam di zona limonit dan saprolit. Hal ini diinterpretasikan karena terdapatnya rekahan-rekahan pada geomorfologi tersebut sehingga memudahkan masuknya air sehingga proses pelapukan/laterisasi yang terjadi akan meningkat. Adapun kandungan unsur nikel mengalami pengkayaan (enrichment) di zona saprolit sedangkan unsur Fe mengalami pengkayaan di zona limonit. Hal ini disebabkan karena  unsur Ni merupakan unsur yang mempunyai mobilitas yang tinggi (mobile) sehingga selama proses pelapukan/laterisasi, akan tertransportasi ke arah bawah permukaan dan terkonsentrasi pada bagian bawah yakni zona saprolit, sedangkan unsur Fe merupakan unsur yang immobile yang tidak mudah bergerak ke arah bawah sehingga terkonsentrasi pada bagian atas yakni zona limonit.
ANALISIS PENGARUH MORFOLOGI PADA PEMBENTUKAN NIKEL LATERIT PT PRIMA SENTOSA ALAM LESTARI KABUPATEN MOROWALI PROVINSI SULAWESI TENGAH Alam Budiman Thamsi; Nurliah Jafar; Ahmad Fauzie
Geosapta Vol 7, No 2 (2021): Juli 2021
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jg.v7i2.9114

Abstract

Terbentuknya endapan nikel di daerah tropis terjadi akibat proses pelapukan batuan ultrabasa yang kadar Ni-nya mencapai 0,25%. Salah satu syarat terbentuknya endapan nikel yang baik adalah topografi yang landai sehingga air dapat menyerap ke dalam tanah. Tujuan penelitian adalah mengetahui bentuk morfologi daerah penelitian dan pengaruh slope terhadap kadar nikel. Metode yang digunakan adalah analisis statistik bivariat untuk menghitung derajat korelasi antara variabel slope dan kadar Ni. Data slope diperoleh dari data topografi dan data kadar diperoleh dari data assay. Hasil analisis menunjukkan nilai koefisien korelasi hitung -0,351 yang jumlahnya lebih besar dari nilai koefisien korelasi tabel yang menunjukkan adanya korelasi antara variabel. Hal ini menunjukkan bahwa pada daerah yang curam cenderung kadar nikelnya rendah sedangkan pada daerah yang landai cenderung kadar nikelnya tinggi.
SIMULASI RANCANGAN TEKNIS DAN PENJADWALAN PENAMBANGAN DENGAN METODE BLOCK STRIP MINING Masjon Parhusip; Waterman Sulistyana Bargawa; Tedy Agung Cahyadi
Geosapta Vol 7, No 2 (2021): Juli 2021
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jg.v7i2.10737

Abstract

PT Putra Perkasa Abadi merupakan perusahaan yang bergerak di bidang kegiatan penambangan batubaru. Agar proses penambangan dapat mencapai tujuannya, maka perlu dirancang  tahapan penambangan untuk menambang habis endapan tersebut, mulai dari titik masuk awal hingga ke batas akhir dari pit. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran suatu rancangan dengan metode block strip mining, dimana metode tersebut dapat menjadi alternatif dalam melakukan kegiatan perancangan tambang. Metode penelitian ini dengan trial and error dalam penentuan blok dan perhitungan cadangan yang akan di tambang. Hasil penelitian ini memberikan gambaran sederhana tentang rancangan di Q1 kemudian situasi pit di Q1 menjadi acuan dalam membentuk blok, dimana blok yang di bentuk di Q2 yaitu 9 blok. Dari pembentukan 9 blok tersebut dilakukan perhitungan cadangan yang akan ditambang kemudian dilakukan penjadwalan produksi dengan pembagian unit setiap blok, hal ini dilakukan untuk lebih menyederhanakan dalam mengontrol pit sehingga diharapkan dapat memberikan hasil yang lebih maksimal.
KEHADIRAN PATAHAN GEOLOGI DI DAERAH BOJANEGARA, KABUPATEN SERANG, PROPINSI BANTEN Asmoro Widagdo; Rachmad Setijadi; Gentur Waluyo; Eko Bayu Purwasatriya
Geosapta Vol 7, No 2 (2021): Juli 2021
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jg.v7i2.9439

Abstract

Daerah penelitian sesar Bojanegara berada di Kabupaten Serang, Provinsi Banten, Pulau Jawa Bagian Barat. Terdapat tiga kelurusan yang diduga sebagai struktur sesar yang diyakini sebagai sesar aktif. Kelurusan struktur diidentifikasi sebagai Sesar Bojanegara, Suralaya dan Margasari. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui jenis sesar yang terbentuk, panjang sesar dan sifat sesar di daerah penelitian. Penelitian pada jalur kelurusan sesar dilakukan melalui metode survei lapangan untuk mengamati, menentukan dan mengukur elemen struktur geologi yang ada. Pekerjaan lapangan dilakukan dengan mengidentifikasi, mengamati dan mengukur struktur kekar/rekahan dan sesar di permukaan yang sebelumnya diidentifikasi melalui peta topografi dan citra penginderaan jauh. Berdasarkan hasil penelitian, dengan analisis joint/rekahan dan sesar didapatkan jenis sesar yang berkembang. Ada tiga segmen sesar Northwest-Southeast (NW-SE). Ruas tenggara adalah sesar Bojanegara 1 dan Bojanegara 2. Kedua sesar tersebut membentuk daerah tumpang tindih yang membentuk zona transtensional. Sesar Bojanegaro 1 dan 2 merupakan sesar lateral kiri yang berarah baratlaut-tenggara. Kelurusan patahan sepanjang 12,2 km ke arah barat laut di kenali sebagai sesar sesar mengiri/sinistral. Sesar tersebut membuat zona transtensional di bagian tengah daerah penelitian. Sesar Margasari terbentuk di sebelah timur sesar utama sebagai sesar sekunder. Struktur geologi daerah Bojanegara dan sekitarnya dikendalikan oleh patahan/sesar yang kemungkinan masih aktif.
IDENTIFIKASI KEBERADAAN RARE EARTH ELEMENTS TIPE ION ADSORPTION PADA LEMPUNG: SAMPEL DARI MUNTOK DAN LUBUK BESAR, PULAU BANGKA Syafrizal Syafrizal; Arie Naftali Hawu Hede; Andy Yahya Al Hakim; Mutiara Indah Permatasari
Geosapta Vol 7, No 2 (2021): Juli 2021
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jg.v7i2.10897

Abstract

Seiring berkembangnya teknologi, kebutuhan akan logam tanah jarang (rare earth element-REE) semakin meningkat, dan oleh karena itu kegiatan eksplorasi REE menjadi meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi REE tipe ion adsorption pada lempung yang merupakan hasil dari lapukan granit. Sampel diambil dari lapukan batuan granit yang bersumber dari batolit Klabat (daerah Muntok) dan batolit Bebulu (daerah Lubuk Besar). Analisis laboratorium yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan uji X-ray diffraction (XRD), X-ray fluorescence (XRF), dan inductively coupled plasma mass spectrometry (ICP-MS). Hasil analisis laboratorium menunjukkan adanya perbedaan intensitas mineral kuarsa dan kaolinit, komponen major element, dan pola REE yang berbeda pada kedua daerah penelitian. Berdasarkan hal tersebut diidentifikasi adanya potensi REE tipe ion adsorption pada sampel yang diambil pada daerah Lubuk Besar. Hal ini ditandai dengan pola REE yang sesuai dengan zona pelindian dan zona akumulasi REE, serta konsentrasi heavy REE (HREE) yang lebih tinggi daripada sampel yang diambil di lokasi Muntok.
PENINGKATAN KADAR BIJIH BESI BATUBESSI KEC. BARRU KAB. BARRU DENGAN METODE PEMISAHAN MAGNETIK Muhammad Idris Juradi; Hasbi Bakri; Firman Nullah Yusuf; Sitti Ratmi Nurhawaisyah; Suriyanto Bakri; Muh. Hardin Wakila
Geosapta Vol 7, No 2 (2021): Juli 2021
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jg.v7i2.9460

Abstract

Indonesia memiliki potensi endapan bijih besi yang besar, namun hal ini tidak diimbangi dengan instrument yang memadai, sehingga Negara Indonesia harus mengimpor instrument yang dibutuhkan, instumen yang  dipakai memiliki sistem yang cukup sederhana dan bisa dikembangkan oleh sumber daya manusia yang dimiliki  Negara  Indonesia.  Salah satu alat yang  digunakan  dalam proses pemisahan mineral berharga dengan pengotornya  berdasarkan  sifat  kemagnetan yaitu Magnetic separator. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari karakteristik bijih Besi di Desa Batubessi serta mempelajari pengaruh ukuran partikel terhadap peningkatan kadar dan recovery besi pada proses pemisahan magnetik. Metodologi penelitian yang dilakukan adalah metode induktif yang menggunakan pendekatan kombinasi antara penelitian kualitatif dan kuantitatif, dengan memadukan hasil-hasil kajian pustaka, data lapangan, serta hasil-hasil penelitian laboratorium yang keseluruhannya dikaji, dianalisis, dan disintesis secara komprehensif untuk menyimpulkan rangkaian penelitian yang telah dilakukan. Hasill karakteristik bijih besi asal daerah Batubessi Kabupaten Barru Sulawesi Selatan berdasarkan hasil analisis XRD dan XRF mengandung mineral quartz (SiO2), goethite (FeO(OH)) magnetite (Fe3O4) dan braunite (Mn7SiO12). Berdasarkan komposisi kimia dimana mineral goethite (FeO(OH)) dan magnetite (Fe3O4) merupakan mineral pembawah unsur besi. Dengan komposisi unsur Fe2O3 73,863%, SiO2 21,539%, SO3 4,104%, CaO 0,219%, MnO 0,211% dan CuO 0,043%. Hasil pemisahan magnetik menunjukan peningkatan kadar Fe2O3untuk masing-masing fraksi ukuran. Kadar Fe2O3 pada fraksi 100 mesh sebanyak 83,656% dengan nilai recovery 70,220%, kadar Fe2O3 pada fraksi 150 mesh sebanyak 85,429% dengan nilai recovery 76,890% dan kadar Fe2O3 pada fraksi 200 mesh sebanyak 83,291% dengan nilai recovery 80,514%. Secara keseluruhan semua fraksi ukuran mengalami peningkatan kadar Fe2O3sebanyak ±10%.
SEKTOR PERTAMBANGAN DALAM RANTAI PASOKAN DOMESTIK PROVINSI KALIMANTAN SELATAN: DAMPAK PENGGANDA Karina Shella Putri; Yuniar Siska Novianti; Djoyakim Parulian Simanungkalit
Geosapta Vol 7, No 2 (2021): Juli 2021
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jg.v7i2.11111

Abstract

Keberlimpahan sumberdaya batubara yang dimiliki Provinsi Kalimantan Selatan menjadikan sektor pertambangan sebagai kontributor terbesar dalam nilai tambah bruto (PDRB). Kontribusi tersebut diharapkan juga memberi dampak yang besar terhadap sektor-sektor ekonomi lain sehingga dapat mendukung pembangunan ekonomi daerah yang berkelanjutan. Besarnya dampak pengganda yang ditimbulkan oleh sektor pertambangan dalam rantai pasokan domestik dapat dihitung dan dianalisis menggunakan permodelan multipliers effect dalam tabel input-output yang mana didapatkan output multiplier senilai 1,8017; income multiplier senilai 1,4638; employment multiplier senilai 1,8439; value added multiplier senilai 1,6227; dan operating surplus multiplier senilai 2,5605. Walau tidak sebesar sektor pengolahan (setiap nilai multiplier > 2), namun sektor pertambangan tetap dapat memberikan dampak secara langsung dan tidak langsung terhadap sektor-sektor lain seperti peningkatan produksi, pendapatan pekerja, peluang tenaga kerja, nilai tambah, dan surplus usaha. Dampak pengganda sektor pertambangan dapat ditingkatkan dengan mengutamakan penggunaan produk dari sektor hulunya dalam pasar domestik seperti pembelian dan penyewaan alat berat mekanis, pembelian spare part, penyedia makan-minum, pengadaan listrik, dan jasa pengangkutan. Pembatasan ekspor batubara untuk dapat memenuhi kebutuhan domestik juga dapat miningkatkan efek pengganda dari sektor pertambangan, akan tetapi sektor yang membutuhkan batubara sebagai sumber daya energi juga perlu ditingkatkan jumlahnya agar pembangunan ekonomi Provinsi Kalimantan Selatan yang berkelanjutan dapat terwujud.     
STUDI PERBAIKAN SIFAT KIMIA TANAH LAHAN PASCA TAMBANG KONAWE SELATAN DENGAN MENGGUNAKAN SLAG SEBAGAI AMELIORAN Rina Rembah; Usriadi Usriadi; Nurfasiha Nurfasiha; Zulfahmi Zulfahmi; Yuniar Siska Novianti
Geosapta Vol 7, No 2 (2021): Juli 2021
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jg.v7i2.10392

Abstract

Penggunaan slag baja sebagai untuk memperbaiki sifat kimia tanah telah banyak dilakukan di negara Jepang, Jerman dan Amerika dan di Indonesai beberapa peneilitian juga telah dilakukan tentang pemanfaatan slag baja di bidang pertanian. Tapi penelitian penggunaan slag nikel masih kurang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbaikan sifat kimia tanah menggunakan slag sebagai amelioran. Melaui dua pendekatan yaitu pertama Rancang acak untuk mengetahui komposisi perbandingan penggunaan slag sebagai amelioran ini. Pendekatan kedua adalah indikator pertumbuhan tanaman uji. Dengan pengukuran dilakukan selama kurang lebih 1 bulan. Berdasarkan hasil rancangan acak diperoleh dua perbandingan komposis yaitu 1 :1 dan perbandingan 2 : 1.  Dengan hasil pengukuran di indikator di peroleh adanya peningkatan tinggi pohon, lebar daun, disetiap minggu pengukuran. Peningkatan untuk perbandingan 1 : 1,  tinggi pohon mulai minggu 0 – ke 4 : 25 cm, 26 cm, 26,6 cm, 27,3 cm, dan 28 cm. Peningkatan lebar daun mulai minggu 0- ke 4 : 3,09 cm, 3,11 cm, 3,18 cm, 3,18 cm, dan 3,19 cm. Sedangkan hasil dengan perbaNdingan 2 : 1 di peroleh hasil tinggi pohon mulai 0 ke 4 ; 34 cm, 36 cm, 37 cm, 38,1 cm, untuk lebar daun dari minggu 0 ke 4 ; 3,41 cm, 3,47 cm, 3, 52 cm, 3,58 cm, serta diameter daun darai minggu 0 ke 4 ; 0,5 cm, 0,52 cm, 0,53 cm, 0,55 cm. Diharapkan melalui penelitian diperoleh data yang scientific bahwa slag nikel memiliki nilai tambah yaitu dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembenah tanah pada lahan kritis pasca tambang.  
ANALISIS GENESA BONE COAL BERDASARKANN KANDUNGAN ORGANIK DAN ANORGANIK PADA LAPISAN BATUBARA FORMASI TANJUNG KALIMANTAN SELATAN Annisa Annisa; Nurhakim Nurhakim; Marselinus Untung Dwiatmoko; Gasca Gutata; Novi Yardallah
Geosapta Vol 7, No 2 (2021): Juli 2021
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jg.v7i2.11114

Abstract

Diversifikasi pemanfaatan batubara tidak terlepas dari kesiapan teknologi pemanfaatan batubara dan peningkatan jumlah cadangan yang dapat ditambang secara ekonomis. Kehadiran material lain pada lapisan batubara seperti silika (bone coal) akan menurunkan produktivitas penambangan dan menjadi masalah dalam pengolahan. Namun keterdapatan bone coal sangat beragam, baik ukuran, bentuk, posisi, dan persebaran, sehingga diperlukan kajian pembentukannya. Tujuan penelitian adalah menganalisis genesa bone coal di Formasi Tanjung berdasarkan komposisi maseral dan mineral.Pendekatan ilmiah pada penelitian ini menggunakan beberapa analisis diantaranya analisis Petrografi Organik untuk mengetahui komposisi maseral, komposisi mineral, uji kualitas batubara proksimat dan analisis ICP-MS. Didukung oleh pola persebaran yang terkonsentrasi pada rekahan, mineral terbentuk secara autigenetik. Maka Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pembentukan, persebaran, dan jumlah bone coal, yang berimplikasi pada perbedaan penanganan dan jenis pemanfaatan.  Bone coal yang diteliti diambil dari Formasi Tanjung pada Cekungan Barito. Bone coal Formasi Tanjung terdiri atas funginite, telinite, collotelinite, cutinite, sporinite, dan kuarsa sebagai mineral matter. Kuarsa hadir mengisi rekahan memanjang pada material organik dan berbentuk subhedral sampai euhedral. Bone coal Formasi Tanjung terdeteksi pada memiliki kandungan SiO2 rata-rata sebanyak 50,3% dan dengan kandungan ash rata-rata 57,5% adb dari analisis proksimat.. Hal ini juga membuktikan bahwa kandungan ash pada bone coal jauh lebih tinggi daripada kandungan ash pada batubara pembawa (3-5% adb) karena proses konsentrasi kuarsa.

Page 1 of 2 | Total Record : 12