cover
Contact Name
Irfan Habibie Martanegara
Contact Email
irfanhabibie@uika-bogor.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jurnal.tadibuna@uika-bogor.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
Ta'dibuna: Jurnal Pendidikan Islam
ISSN : 22525793     EISSN : 26227215     DOI : -
Core Subject : Education,
Ta'dibuna : Jurnal Pendidikan Islam, ISSN: 2252-5793 (Print) 2622-7215 (Electronic) is a journal of Islamic education published twice a year (April-October) on Islamic education with the scope of study are fundamental of Islamic education (philosophy, history and the nature of Islamic education), development of Islamic educational institutions (development of Islamic education curriculum, Islamic learning method and Islamic education teacher and others) as well as studies of the concept of Islamic education (Islamic educational leading figure, Quran sunnah text, and others).
Arjuna Subject : -
Articles 11 Documents
Search results for , issue "Vol 10, No 1 (2021)" : 11 Documents clear
Peran guru dalam pelaksanaan dan pengembangan kurikulum tahfiz Al-Qur’an di masa pandemi COVID-19 Dia Hidayati Usman; Sofyan Sauri; Amir Faishol Fath
TA`DIBUNA Vol 10, No 1 (2021)
Publisher : LPPM Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/tadibuna.v10i1.4248

Abstract

This research aims to formalize learning objectives, strategies in achieving memorization targets, how to run the learning curriculum, especially in the COVID-19 pandemic situation. The research method used is (a) muayasyah (living directly with students for several months so that all activities appear clearly in plain sight. (b) research and development, by analyzing and reviewing the facts in the field. (c) interview, i.e., by formal and informal live interviews with the leadership, teachers, and students. (d) library, i.e., by referring to relevant previous studies. (e) observation, by conducting direct research into field facts related to research objects. (f) documentation, using existing documents in the form of reading books, and so on. The results show that teachers are at the forefront of curriculum development, that every teacher must be smart in capturing every developing situation. That the materials and learning strategies that have been developed can be used to be a comparison to improve the quality of teachers. From this research, it can be concluded that in the work of curriculum preparation is not enough only to use experts but also to involve teachers who are qualified as a team and contributors to ideas from the field.AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk merumuskan tujuan pembelajaran, strategi dalam mencapai target hafalan, cara menjalankan kurikulum pembelajaran terutama di masa pandemik COVID-19. Metode penelitian yang digunakan adalah (a) muayasyah (hidup langsung Bersama peserta didik selama beberapa bulan, sehingga semua kegiatan tampak dengan nyata di depan mata. (b) research dan development, dengan menganalisis dan mengkaji fakta-fakta di lapangan. (c) interview, yaitu dengan wawancara langsung secara formal maupun informal kepada pihak pimpinan, para guru dan peserta didik. (d) library, yaitu dengan merujuk kepada penelitian-penelitian sebelumnya yang relevan. (e) observasi, dengan melakukan penelitian langsung kepada fakta-fakta lapangan terkait objek penelitian. (f) dokumentasi, dengan menggunakan dokumen yang sudah ada berupa buku bacaan dan sebagainya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa para guru adalah garda terdepan dalam pengembangan kurikulum, bahwa setiap guru harus cerdas dalam menangkap setiap situasi yang berkembang. Bahwa bahan dan strategi pembelajaran yang telah dikembangkan bisa digunakan untuk menjadi perbandingan dalam rangka meningkatkan kualitas guru. Dari penelitian ini bisa disimpulkan bahwa dalam kerja penyusunan kurikulum tidak cukup hanya menggunakan para ahli tetapi juga harus melibatkan para guru yang berpengalaman sebagai tim dan penyumbang ide dari lapangan.
Persepsi mahasiswa muslim mengenai hubungan sains dan agama di Universitas Ibn Khaldun Bogor Endin Mujahidin; Irfan Habibie Martanegara; Didin Saefuddin; Nirwan Syafrin
TA`DIBUNA Vol 10, No 1 (2021)
Publisher : LPPM Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/tadibuna.v10i1.4340

Abstract

This article aims to map perceptions of the relationship between science and religion among students at Ibn Khaldun University, Bogor and to look at the demographic factors that influence these perceptions. This research is a quantitative study using a questionnaire. This study found that in the typology of pro-religious conflict, almost all students were at a high level. For harmonic typology, about two-thirds of students were at a high level, and the remaining third was at a moderate level. For the independent typology and pro-science conflict, the majority of students were at the moderate level. In an Islamic campus environment where respondents can be said to be uniform, there is no significant difference in perceptions based on the education taken, the origin of education, and gender.AbstrakArtikel ini bertujuan untuk memetakan persepsi hubungan antara sains dan agama pada mahasiswa di Universitas Ibn Khaldun Bogor serta melihat faktor-faktor demografis yang mempengaruhi persepsi tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan kuesioner. Penelitian ini menemukan bahwa pada tipologi konflik pro-agama, hampir seluruh mahasiswa berada pada tingkat tinggi. Untuk tipologi harmonis, sekitar dua pertiga mahasiswa berada pada tingkat tinggi, sepertiga sisanya berada pada tingkat sedang. Untuk  tipologi independen dan konflik pro-sains, mayoritas mahasiswa berada pada tingkat sedang. Pada lingkungan kampus Islam di mana responden dapat dikatakan seragam, tidak ada perbedaan persepsi yang signifikan berdasarkan pendidikan yang ditempuh, asal pendidikan, serta jenis kelamin.
Kebijakan pendidikan Pakubuwana X dan pengaruhnya terhadap pengembangan pendidikan Islam di Surakarta tahun 1893-1939 Mulyanto Mulyanto; Didin Saefuddin; Adian Husaini; Tiar Anwar Bachtiar
TA`DIBUNA Vol 10, No 1 (2021)
Publisher : LPPM Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/tadibuna.v10i1.1977

Abstract

The Educational Policy of Pakubuwono X in Surakarta in 1893-1939 was influenced by the social politic condition at that time. Such as the born of etic politic, the appearance of zending school, the development of Chinese and teacher ordonnance. The focus of this research is to know the policy of Pakubuwono X in the educational field in Surakarta in 1893-1939. It analyzes the influence of Pakubuwono X’s Policy toward the Islamic educational development in Surakarta dealing with Islamic Education today. The research method is descriptive, to describe the phenomenon, and to gain the point of view, to determine what part to analyze, and what kind of part to be revealed. The result of the research concludes that the policy of Pakubuwono X was classified into two factors. First, the policy deals with the Islamic education institution, and second, the policy which was not dealt with the establishment of educational institutions. The presence of Mambaul Ulum took a big effect on the development of Islamic education in Surakarta. It was seen by the appearance of Islamic scholars, religious teachers, religious officers, and the development of Islamic preaching. AbstrakKebijakan pendidikan Pakubuwana X di Surakarta tahun 1893-1939 sangat terkait dengan kondisi sosial politik saat itu, seperti lahirnya politik etis, munculnya sekolah zending (Kristen), pendirian sekolah Cina, dan lahirnya Ordonansi guru. Fokus penelitian berkisar untuk mengetahui kebijakan Pakubuwana X dalam bidang pendidikan di Surakarta tahun 1893 – 1939, menganalisis pengaruh kebijakan Pakubuwana X terhadap pengembangan pendidikan Islam di Surakarta serta relevansinya dengan pendidikan Islam hari ini. Metode penelitian sejarah dengan penggambaran mengenai suatu peristiwa dimana dan dari sudut mana kita memandangnya, dimensi mana yang diperhatikan, unsur-unsur mana yang diungkapkan. Hasil penelitian, secara garis besar kebijakan pendidikan Pakubuwana X dikelompokkan menjadi dua. Pertama: berkaitan dengan lembaga pendidikan Islam dan kedua: kebijakan yang tidak terkait langsung dengan pendirian lembaga pendidikan. Kehadiran Madrasah Mambaul Ulum berpengaruh besar terhadap perkembangan pendidikan Islam di Surakarta dengan munculnya para ulama, guru agama, pejabat keagamaan serta berkembangnya dakwah dan syiar Islam.
Hukuman dalam perspektif santri dan pendidikan pondok pesantren Azam Syukur Rahmatullah
TA`DIBUNA Vol 10, No 1 (2021)
Publisher : LPPM Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/tadibuna.v10i1.4052

Abstract

The purpose of this research is to deepen how the punishment in Islamic boarding schools is carried out, which will be explored about characteristics of the punishments that exist in the three types of Islamic boarding schools: salafiyah, khalafiyah, and combination Islamic boarding schools (between salafiyah and khalafiyah boarding school). The method that used in this research is a content analysis approach, where the researcher will explore the content and the meaning of punishments that exist in three types of Islamic boarding school. Researchers will trace the results of previous research (essay, theses, dissertations, or research journals) that related to existing punishment in salafiyah, khalafiyah, and combination Islamic boarding schools. The analysis contains two results. First, the punishment imposed in the three Islamic boarding schools are following the types of delinquency carried out by the students, be it minor, moderate, or severe delinquency, and each has various forms of punishment. The second result is, two types of punishment exist in Islamic boarding schools, that is legal punishment and illegal punishment. Legal punishment is an official punishment from the Islamic boarding schools, while illegal punishment is an illegal punishment from the Islamic boarding schools which is carried out by seniors to weak juniors because of revenge, dislike, and hatred. AbstrakTujuan dari penelitian ini untuk memperdalam bagaimana pelaksanaan hukuman yang ada di pesantren, yang nantinya ditelusuri tentang karakteristik dari hukuman–hukuman yang ada di tiga tipe pesantren; yakni pesantren salafiyah, khalafiyah dan kombinasi (antara pesantren salafiyah dan khalafiyah). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan content analysis, di mana peneliti akan menelusuri isi dan kebermaknaan dari hukuman yang ada di tiga jenis pesantren. Peneliti akan menelusuri isi dari hasil-hasil penelitian sebelumnya (baik skripsi, tesis, disertasi ataupun jurnal penelitian) terkait dengan hukuman yang ada di pesantren salafiyah, khalafiyah dan kombinasi. Ada dua hal yang menjadi dua temuan penelitian. Pertama, hukuman yang diberlakukan di tiga pesantren menyesuaikan dengan jenis kenakalan-kenakalan yang dilakukan santri; kenakalan santri jenis ringan, sedang dan berat, dan masing-masing beragam bentuk hukumannya. Temuan kedua, ada dua jenis hukuman yang ada di pesantren yakni hukuman legal dan hukuman ilegal, hukuman legal adalah hukuman resmi dari pesantren, sedangkan hukuman ilegal adalah hukuman tidak resmi dari pesantren yang dilakukan oleh senior kepada yunior yang lemah dengan dasar balas dendam, ketidaksukaan dan kebencian.
Pengembangan modul mata kuliah microteaching ramah mahasiswa berkebutuhan khusus Maemunah Sa’diyah; Putri Angelina; Mohammad Muhyidin Nurzaelani; Yuggo Afrianto
TA`DIBUNA Vol 10, No 1 (2021)
Publisher : LPPM Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/tadibuna.v10i1.4270

Abstract

AbstractThis study aims to develop a module that will help students improve their abilities in microteaching courses and be friendly with students with special needs. The microteaching course is one of the compulsory courses that students in the Islamic Religious Education study program must complete. This module was developed using the ADDIE method. Based on the research results, this module is adequate for use and is able to help students with special needs in mastering microteaching courses. AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengembangkan modul yang akan membantu mahasiswa meningkatkan kemampuan dalam mata kuliah microteaching dan ramah dengan mahasiswa berkebutuhan khusus. Mata kuliah microteaching adalah salah satu mata kuliah wajib yang harus dituntaskan oleh mahasiswa di program studi Pendidikan Agama Islam. Modul ini dikembangkan dengan metode ADDIE. Berdasarkan hasil penelitian, modul ini memadai untuk digunakan dan mampu membantu mahasiswa berkebutuhan khusus dalam menguasai mata kuliah microteaching.
Implikasi pedagogis al-Qur’an surah Al-Ahzab ayat 45-48 mengenai tugas dan fungsi guru sebagai pendidik Muhammad Tang S; Muslimah Muslimah; Akhmad Riadi; Mukmin Mukmin
TA`DIBUNA Vol 10, No 1 (2021)
Publisher : LPPM Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/tadibuna.v10i1.4188

Abstract

The actualization of the values that existed in the holy book of the Al-Qur'an is expected to become a main reference in the pedagogic development. For many years, various studies on teachers in Islamic education based on the interpretation of the holy verses of the Al-Qur'an have been carried out. Therefore, this study aims to determine the pedagogical implications of QS Al-Ahzab verses 45-48 regarding teachers' duties and functions as educators. This research is a qualitative study, by using library research with content analysis took to explore the meaning of the text. Primary data took from various interpretations of the commentators regarding QS. Al-Ahzab verses 45-48, and secondary data are taken from literature such as articles from Islamic education journals and others. Data were analyzed by taking notes, selecting, analyzing, and classifying materials related to the research. From the results of the study, it is known that the pedagogical implications of QS. Al-Ahzab verses 45-48 regarding teachers' duties and functions as educators are as supervisors, entertainers, reminders, calls, and lights for students. This study's results are expected to become a theoretical reference regarding teachers' pedagogical theory in carrying out their profession. AbstrakAktualisasi nilai yang terkandung di dalam kitab suci Al-Qur’an diharapkan menjadi referensi sentral dalam perkembangan ilmu pedagogi sehingga berbagai kajian mengenai guru dalam konteks pendidikan Islam yang berdasarkan penafsiran ayat-ayat suci Al-Qur’an telah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implikasi pedagogis yang terkandung di dalam QS. Al-Ahzab ayat 45-48 mengenai tugas dan fungsi guru sebagai pendidik. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif kajian pustaka Library Research dengan metode analisis konten content analysis untuk menggali makna teks. Data primer diambil dari berbagai penafsiran para mufasir mengenai QS. Al-Ahzab ayat 45-48, dan data sekunder diambil dari literatur berupa artikel dari jurnal ilmu pendidikan Islam dan jurnal lain yang relevan. Data dianalisis dengan menginventarisasi, memilih, menelaah, dan mengelompokkan bahan-bahan pustaka yang sesuai dengan penelitian. Dari hasil kajian diketahui bahwa implikasi pedagogis QS. Al-Ahzab ayat 45-48 tentang tugas dan fungsi guru sebagai pendidik adalah sebagai pengawas, penghibur, pengingat, penyeru dan penerang bagi anak didik. Hasil kajian ini diharapkan menjadi referensi teori mengenai ilmu pedagogi bagi guru dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagai pendidik.
Analisis model-model pembelajaran fikih yang aktual dalam merespons isu sosial di sekolah dan madrasah Firman Mansir
TA`DIBUNA Vol 10, No 1 (2021)
Publisher : LPPM Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/tadibuna.v10i1.4212

Abstract

This study describes the learning of fikih in schools in various models, methods or strategies, and approaches that have a significant role in achieving the goals of learning efforts and responding to various problems in society. Therefore, the method becomes a way and a tool guide in order to achieve learning with a goal that can produce various materials and concepts of fikih that can be arranged in the Islamic religious education curriculum. With the existence of inappropriate fikih learning models, approaches and strategies will be an obstacle to the smooth running of learning at this stage of the process. Thus, an educator needs to have skills in choosing the right model, strategy and approach according to the characteristics of subjects and students. These models, strategies, and approaches will only get optimal results if they can be used to achieve the stated goals. To achieve various learning objectives, one thing that needs to be considered and applied is to consistently use models, strategies and learning approaches that are in accordance with the conditions in schools and madrasa. This research is in the form of literature study, namely research with the source of material from the library. So that, what is, done in making this research is exploration of some data. AbstrakPenelitian ini menjelaskan tentang pembelajaran fikih di sekolah dalam berbagai model, metode atau strategi, dan pendekatan yang memiliki andil signifikan dalam tujuan tercapai upaya pembelajaran serta merespons berbagai persoalan di masyarakat. Karena itu metode menjadi jalan dan petunjuk alat agar mencapai pembelajaran dengan tujuan yang dapat menghasilkan berbagai bahan dan konsep fikih yang dapat diatur pada kurikulum Pendidikan agama Islam. Dengan adanya model, pendekatan dan strategi pembelajaran fikih yang tidak sesuai akan menjadi penghambat kelancaran pembelajaran pada tahap prosesnya. Dengan demikian, seorang pendidik perlu memiliki keterampilan dalam memilih model, strategi dan pendekatan yang tepat sesuai dengan karakteristik mata pelajaran dan peserta didik. Model, strategi, dan pendekatan ini hanya akan mendapatkan hasil yang optimal jika dapat digunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Untuk meraih berbagai tujuan pembelajaran, maka salah satu yang perlu diperhatikan dan diterapkan adalah dengan konsisten memakai model, strategi dan pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan kondisi di sekolah dan madrasah. Penelitian ini berupa studi kepustakaan, yaitu penelitian dengan sumber bahan dari perpustakaan. Sehingga yang dilakukan dalam pembuatan penelitian ini yaitu eksplorasi terhadap beberapa data.
Peran Massive Open Online Courses dalam Pendidikan Agama Islam di era digital Sumarsono Sumarsono
TA`DIBUNA Vol 10, No 1 (2021)
Publisher : LPPM Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/tadibuna.v10i1.3451

Abstract

This article discusses the learning of Islamic Religious Education (PAI) in the digital era, the opportunities and challenges of MOOC through the Massive Open Online Course (MOOC) media associated with the concept of independent learning. The research method used a qualitative descriptive approach. Through the independent learning approach, learners explore knowledge and information independently and gain knowledge from learning experiences. The availability of course themes (course designs) that suit learners in the MOOC program greatly determines the success of increasing the quality of learning, especially regarding Islamic Religious Education (PAI) learning. Until now there has been no Islamic Religious College that has developed the MOOC on PAI which can be used collectively. The final result of this article is a research on the opportunities for developing adaptive MOOCs in Islamic higher education institutions, especially the PAI study program which is harmonized with the application of learning. Through the adaptive MOOC, it is hoped that the strengthening of PAI learning outcomes from the start in the form of materials can become characters and values through monitoring and assessment props using MOOC technology. AbstrakArtikel ini membahas pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di era digital, peluang dan tantangan memanfaatkan media Massive Open Online Course (MOOC) adaptif diselaraskan dengan kurikulum merdeka belajar. Metode penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Melalui pendekatan merdeka belajar, pembelajar mengeksplorasi pengetahuan dan informasi secara mandiri dan memperoleh pengetahuan dari pengalaman belajar. Ketersediaan tema kursus (course design) yang sesuai dengan pembelajar dalam MOOC sangat menentukan keberhasilan peningkatan kualitas pembelajaran khususnya tentang Pendidikan Agama Islam (PAI). Penggunaan media pembelajaran MOOC tentang PAI yang digunakan secara bersama kolaboratif antar perguruan tinggi akan memberikan dampak signifikan dalam memajukan pendidikan Islam di Indonesia. Hasil akhir dari artikel ini adalah sebuah pemikiran memanfaatkan peluang media pembelajaran MOOC yang disusun adaptif di Perguruan Tinggi Agama Islam diselaraskan dengan kurikulum merdeka belajar. Melalui konstruksi MOOC adaptif sesuai karakteristik Perguruan Tinggi Agama Islam mampu memberikan solusi dalam penguatan capaian pembelajaran khususnya ranah sikap dan tata nilai.
Pemetaan demografis kemampuan membaca Al-Qur’an mahasiswi Akademi Kebidanan Aisyiyah Pontianak Nurbiah Nurbiah
TA`DIBUNA Vol 10, No 1 (2021)
Publisher : LPPM Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/tadibuna.v10i1.3563

Abstract

This study aims to assess the students' ability to read the Al-Quran at the Aisyiyah Midwifery Academy in Pontianak based on their regional origin and educational background. The research was conducted in the form of a descriptive correlative survey research. The population used as research subjects were students of AKBID Aisyiyah Pontianak class 2015 to 2017 who took the Al Quran reading and writing course. The results of data analysis showed that students who came from the district. Melawi, on average, has the ability to read the Koran which is better than students from other districts / cities in West Kalimantan. While students who come from the District. Sekadau tended to have the ability to read the Koran which was still low when he entered AKBID Aisyiyah Pontianak. The ability to read the Al-Quran new students from AKBID Aisyiyah Pontianak who came from Madrasah Aliyah had better scores (Good category) than new students from SMA and SMK (enough category). AbstrakPenelitian ini bertujuan mengkaji kemampuan membaca Al Quran mahasiswa Akademi Kebidanan Aisyiyah Pontianak berdasarkan asal daerah dan latar belakang pendidikannya. Penelitian dilakukan dalam bentuk penelitian survei deskriptif korelatif. Populasi yang dijadikan sebagai subjek penelitian yaitu mahasiswa AKBID Aisyiyah Pontianak angkatan 2015-2017 yang mengambil mata kuliah baca tulis Al Quran. Hasil analisis data menunjukkan bahwa mahasiswa yang berasal dari Kab. Melawi secara rata-rata memiliki kemampuan membaca Al Quran yang lebih baik dibandingkan mahasiswa yang berasal dari Kab/Kota lain di Kalimantan Barat. Sedangkan mahasiswa yang berasal dari Kab. Sekadau cenderung memiliki kemampuan membaca Al Quran yang masih rendah saat masuk di AKBID Aisyiyah Pontianak. Kemampuan membaca Al Quran mahasiswa baru AKBID Aisyiyah Pontianak yang berasal dari Madrasah Aliyah memiliki nilai yang lebih baik (kategori Baik) dibandingkan mahasiswa baru yang berasal dari SMA dan SMK (kategori cukup).
Implikasi konsep heutagogi dalam pendidikan Islam kontemporer Ulil Amri Syafri; Rahendra Maya; Amie Primarni
TA`DIBUNA Vol 10, No 1 (2021)
Publisher : LPPM Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/tadibuna.v10i1.4249

Abstract

This article aims philosophically-conceptually to identify the educational implications of the concept of heutagogy in contemporary Islamic education, especially in the era of 4.0 which demands learning and acquiring knowledges and skills effectively and efficiently so that learners have adaptive and innovative advantages. As a continuum that does not stand alone with the concepts of pedagogy and andragogy, especially as a continuation of andragogy; the concept of heutagogy which is in line with the concept of Islamic education is a model of independent learning or learning by/for himself as a learner. This research is a qualitative research with descriptive method. Based on the results of the discussion of the educational implications of heutagogy in contemporary Islamic education, including the determination of spirit (’uluww al-himmah) in learning (thalab al-’ilm), lifelong learning (al-ta’allum madâ al-hayâh), educational awareness, and integration of heutagogy into the concept of pedagogy-andragogy.AbstrakArtikel ini bertujuan secara filosofis-konsepsional untuk mengidentifikasi implikasi edukatif dari konsep heutagogi dalam pendidikan Islam kontemporer, khususnya di era 4.0 yang menuntut pembelajaran serta pemerolehan ilmu pengetahuan dan keterampilan secara efektif dan efisien agar pembelajarnya memiliki keunggulan yang adaptif dan inovatif. Sebagai suatu kontinum yang tidak berdiri sendiri dengan konsep pedagogi dan andragogi, terutama sebagai kelanjutan dari andragogi; konsep heutagogi yang selaras dengan konsep pendidikan Islam merupakan model pembelajaran mandiri atau pembelajaran oleh/untuk diri sendiri seorang pembelajar. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Berdasarkan hasil pembahasan implikasi edukatif heutagogi yang dalam pendidikan Islam kontemporer meliputi tekad baja (’uluww al-himmah) dalam belajar (thalab al-’ilm), belajar sepanjang hidup (life long learning, al-ta’allum madâ al-hayâh), kesadaran pendidikan, dan integrasi heutagogi ke dalam konsep pedagogi-andragogi.

Page 1 of 2 | Total Record : 11