cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Jurnal Pendidikan Matematika Undiksha
ISSN : 26139677     EISSN : 25992600     DOI : https://doi.org/10.23887
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 507 Documents
Pengembangan Game Edukasi Sebagai Media Pembelajaran Deret Bilangan di Sekolah Menengah Atas Suka Maryana, I Made; Candiasa, I Made; Waluyo, Djoko
Jurnal Pendidikan Matematika Undiksha Vol 9, No 2 (2018)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpm.v9i2.19890

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk 1) Mengembangkan desain game edukasi sebagaimedia pembelajaran deret bilangan di sekolah menengah atas, 2)Mengimplementasikan game edukasi sebagai media pembelajaran deret bilangan disekolah menengah atas menggunakan aplikasi visual basic, 3) Mendeskripsikantingkat kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan game edukasi yang digunakan sebagaimedia dalam pembelajaran matematika. Jenis Penelitian ini adalah penelitianpengembangan. Model penelitian ini menggunakan model pengembangan Four D (4-D). Namun pada penelitian ini hanya sampai tahap Development. Populasi ini adalahseluruh siswa kelas XI IPA 3. Sebanyak 33 orang dipilih sebagai sampel yangditentukan dengan teknik Purposive Samping, Data dikumpulkan dengan metode tesberbentuk pilihan ganda dan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1)Desain game edukasi sebagai media pembelajaran dalam penelitian ini disusunsecara sederhana, jelas, dan memuat beberapa hal, antara lain: 1) 8 latihan agar siswalebih memahami konsep deret tak hingga, 2) misi yang harus dipecahkan, sebanyak 3misi yang pemecahannya menggunakan konsep deret tak hingga, 3) petunjukpenyelesaian baik latihan maupun misi, Game edukasi dibuat dengan aplikasi visualbasic. 2) Implementasi game edukasi yaitu game edukasi diberikan kepada siswakelas XI IPA 3 SMA N 2 Singaraja yang berjumlah 33 orang siswa sebagai uji cobaterbatas. Siswa diminta memainkan game mengenai deret bilangan, kemudianmengisi kuesioner yang telah disiapkan serta menjawab soal tes yang telah diberikan.Begitu pula guru diberikan angket sebagai penilaian terhadap media game edukasi. 3)Multimedia pembelajaran yang dikembangkan telah diuji validitas, kepraktisan, dankeefektifannya. Hasil uji tersebut menyatakan bahwa multimedia pembelajaran yangdikembangkan memenuhi kriteria valid, praktis, dan efektif sehingga dapat diterimadan layak digunakan sebagai media pembelajaran pada materi deret bilangan.Kata kunci : deret bilangan, game edukasi, visual basic
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN IMPROVE BERBANTUAN MASALAH TERBUKA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP LABORATORIUM UNDIKSHA Sri Jayanti, Ni Putu; Ardana, I Made; Pasek Suryawan, I Putu
Jurnal Pendidikan Matematika Undiksha Vol 10, No 2 (2019)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpm.v10i2.19909

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kemampuan pemecahan masalahmatematika siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaranIMPROVE berbantuan masalah terbuka lebih baik daripada kemampuan pemecahanmasalah matematika siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional. Jenispenelitian ini adalah ekperimen semu dengan desain penelitian post test only controlgroup design. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMPLaboratorium Undiksha tahun ajaran 2018/2019 sebanyak 99 siswa. Pengambilansampel dilakukan dengan teknik cluster random sampling, diperoleh sampelpenelitian sebanyak 49 siswa. Data kemampuan pemecahan masalah siswadikumpulkan melalui tes uraian yang diberikan kepada siswa di akhir penelitian. Rataratanilai kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang dibelajarkandengan model pembelajaran IMPROVE berbantuan masalah terbuka adalah 66,16dan rata-rata nilai kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yangmengikuti pembelajaran konvensional adalah 54. Analisis data menggunakan uji-tsatu ekor yaitu ekor kanan, dengan taraf signifikan 5%. Hasil analisis datamenunjukkan bahwa nilai thitung=4,125 lebih dari ttabel=2,011. Nilai statistik ini memilikimakna bahwa kemampuan pemecahan matematika siswa mengikuti pembelajarandengan model pembelajaran IMPROVE berbantuan masalah terbuka lebih baikdaripada kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang mengikutipembelajaran konvensional. Jadi, dapat disimpulkan bahwa penerapan modelpembelajaran IMPROVE berbantuan masalah terbuka memiliki pengaruh positifterhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswaKata kunci: kemampuan pemecahan masalah, model pembelajaran IMPROVE,masalah terbuka
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS BERBANTUAN VIDEO PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN DAN AKTIVITAS PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS X-1 SMA LABORATORIUM UNDIKSHA SINGARAJA ., Ni Luh Sinta Suryanti; ., Prof. Dr. Phill.I Gst. Putu Sudiarta, M.; ., Prof. Dr. I Made Ardana, M.Pd.
Jurnal Pendidikan Matematika Undiksha Vol 8, No 2 (2017):
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpm.v8i2.13088

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) peningkatan kemampuan dan aktivitas pemecahan masalah matematika siswa melalui penerapan model pembelajaran ARIAS berbantuan video pembelajaran serta (2) tanggapan siswa terhadap penerapan model pembelajaran ARIAS berbantuan video pembelajaran. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam tiga siklus. Subjek dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X-1 SMA Laboratorium Undiksha Singaraja semester genap tahun ajaran 2016/2017, yaitu sebanyak 26 orang. Data kemampuan pemecahan masalah matematika siswa diperoleh dengan cara memberikan tes berupa soal uraian, sedangkan data aktivitas pemecahan masalah matematika siswa dikumpulkan dengan menggunakan lembar observasi yang dilengkapi dengan temuan-temuan selama pembelajaran berlangsung, dan tanggapan siswa dikumpulkan dengan menggunakan angket semi open ended dan komentar siswa. Selanjutnya data dianalisis secara deskriptif yang dipaparkan dalam bentuk uraian singkat, persentase, diagram, dan bukti fisik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata skor kemampuan pemecahan masalah matematika siswa pada siklus III telah memenuhi indikator keberhasilan yaitu sebesar 77,85 yang artinya berada dalam kategori tuntas. Sedangkan rata-rata skor aktivitas pemecahan masalah matematika siswa pada siklus III adalah 7,78 yang artinya berada dalam kategori aktif. Rata-rata skor tanggapan siswa berada dalam kategori positif sebesar 63,19.Terdapat pula temuan-temuan mengenai siswa sudah mampu untuk: (1) memahami masalah yang diberikan, (2) merencanakan strategi penyelesaian, (3) menyelesaikan permasalahan, dan (4) memeriksa kembali solusi yang diperolehnya.Kata Kunci : ARIAS, video, pemecahan masalah This research was aimed to know: (1) The improvement of students' mathematical problem solving ability and activity through the implementation of ARIAS learning model assisted by learning's video, (2) the students’ response towards the implementation of ARIAS learning model assisted by learning's video. This research was classroom action research which was conducted in three cycles. The subjects of this research were all students of X-1 SMA Laboratorium Undiksha Singaraja in the second semester of the Academic Year 2016/2017, which consists of 26 students. The data of students' mathematical problem solving ability were collected by using mathematical problem solving tests, while the data of students' mathematical problem solving activity were collected by using observation sheet which was completed with the findings during the learning process, and the data of students’ responses were collected by using semi open ended questionnaire and student comments. Furthermore, the data were analyzed descriptively described in the form of brief descriptions, percentages, diagrams, and physical proof. The results showed that the average score of students' mathematical problem solving ability in cycle III has met the success indicator that is equal to 77.85 which means to be in complete category. While the average score of students' mathematical problem solving activity in cycle III is 7.78 which means to be in active category. The average score of students’ responses is in the positive category. There are also findings about students already able to: (1) understand the problem, (2) planning to solve the problem, (3) solve the problem, and (4) ) Look back on the results obtainedkeyword : ARIAS, video, problem solving
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, DAN SATISFACTION) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 4 SINGARAJA Marjawati, Ni Putu Rina; Ardana, I Made; Suharta, I Gusti Putu
Jurnal Pendidikan Matematika Undiksha Vol 9, No 2 (2018)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpm.v9i2.19884

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran ARIAS terhadappemahaman konsep matematika siswa kelas VII SMP Negeri 4 Singaraja. Jenis penelitian ini adalaheksperimen semu (quasi experiment). Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIISMP Negeri 4 Singaraja tahun ajaran 2017/2018 yang terdiri dari 10 kelas dengan jumlah siswakeseluruhan sebanyak 320 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik cluster randomsampling. Melalui proses pengundian diperoleh sampel kelas VII A2 dan VII B2 sebagai kelompokeksperimen serta kelas VII B3 dan VII B4 sebagai kelompok kontrol. Rancangan eksperimen inimenggunakan post test only control group design. Data berupa skor pemahaman konsep matematikasiswa diambil dengan menggunakan tes pemahaman konsep bentuk uraian. Dari hasil pengujianhipotesis dengan menggunakan teknik Uji-t satu ekor diperoleh nilai t-hitung sebesar 43,846 dengant-tabel (dk = 126; α = 0,05; satu ekor) sebesar 1,98. Dengan demikian diperoleh kesimpulan bahwapemahaman konsep matematika siswa kelas VII SMP Negeri 4 Singaraja yang mengikutipembelajaran dengan model pembelajaran ARIAS lebih baik daripada pemahaman konsepmatematika siswa kelas VII SMP Negeri 4 Singaraja yang mengikuti pembelajaran konvensional.Kata-kata kunci: model pembelajaran ARIAS, pemahaman konsep matematika siswa, eksperimensemu
PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA KELAS VII-1 SMP LABORATORIUM UNDIKSHA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROCESS ORIENTED GUIDED INQUIRY LEARNING Heni Purnamayanti, Ni Luh; Wisna Ariawan, I Putu; Pasek Suryawan, I Putu
Jurnal Pendidikan Matematika Undiksha Vol 9, No 2 (2018)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpm.v9i2.19903

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) penerapan model pembelajaran process oriented guidedinquiry learning (POGIL) untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa dan (2)tanggapan siswa terhadap penerapan model pembelajaran POGIL. Jenis penelitian ini adalah penelitiantindakan kelas yang dilaksanakan dalam tiga siklus. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII-1 SMPLaboratorium Undiksha sebanyak 26 siswa pada semester genap tahun ajaran 2017/2018. Datakomunikasi matematis siswa dikumpulkan menggunakan tes komunikasi matematis dan tanggapansiswa dikumpulkan menggunakan angket. Data yang telah terkumpul selanjutnya dianalisis secaradeskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi matematis siswa mengalami peningkatanrata-rata nilai dari 43,59 pada refleksi awal terus meningkat dari siklus ke siklus menjadi 83,33 padasiklus III dari nilai maksimal 100. Ketuntasan belajar siswa juga mengalami peningkatan dari 7,69% padarefleksi awal menjadi 84,62% pada siklus III. Rata-rata skor tanggapan siswa telah berada dalamkategori positif. Peningkatan pada setiap siklus terjadi karena guru lebih menekankan pada: (1)penggalian informasi secara aktif oleh siswa dengan menyelesaikan permasalahan pada kegiataneksplorasi, (2) menganalisa informasi yang telah diperoleh serta mengevaluasi ide dan gagasanberdasarkan informasi, (3) memperbanyak latihan soal sehingga siswa banyak berlatih dalammengekspresikan dan menuliskan ide yang mereka miliki menggunakan notasi matematika, (4)menayangkan video yang berkaitan dengan manfaat dari materi yang dipelajari untuk memotivasi siswa.Kata kunci: POGIL, Kemampuan Komunikasi Matematis, Tanggapan.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 SINGARAJA Githa, P. S; Sugiarta, I Made; Puja Astawa, I Wayan
Jurnal Pendidikan Matematika Undiksha Vol 10, No 2 (2019)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpm.v10i2.19933

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan komunikasimatematika dan aktivitas belajar siswa yang mengikuti model pembelajarankooperatif tipe Time Token. Penelitian ini adalah penelitian eksperimentalsemu. Data yang diperoleh melalui postes dan hasil observasi dianalisismenggunakan uji MANOVA dengan taraf signifikasi 5%. Hasil penelitianmenunjukan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe time secara bersamaberpengaruh terhadap kemampuan komunikasi dan aktivitas belajar siswa(F=22,276; p<0,05); secara tersendiri berpengaruh positif terhadapkemampuan komunikasi matematika siswa (F=34,726; p<0,05); dan aktivitasbelajar siswa (F=12,257; p<0,05).Kata kunci: model pembelajaran kooperatif tipe Time Token, kemampuankomunikasi matematika dan aktivitas belajar
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) Berbantuan Media Pembelajaran Berbasis GeoGebra untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Matematika Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 1 Gianyar Semester Genap Tahun Ajaran 2015/2016 ., I Made Adi Wira Nata Putra; ., Drs.Djoko Waluyo,M.Sc; ., Dr. I Putu Wisna Ariawan, M.Si.
Jurnal Pendidikan Matematika Undiksha Vol 8, No 2 (2017):
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpm.v8i2.13083

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) meningkatkan pemahaman konsep matematika siswa Kelas VIII A SMP Negeri 1 Gianyar melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation (GI) berbantuan media pembelajaran berbasis GeoGebra dan (2) mengetahui tanggapan siswa Kelas VIII A SMP Negeri 1 Gianyar terhadap penerapan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation (GI) berbantuan media pembelajaran berbasis GeoGebra. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan subjek penelitian adalah siswa Kelas VIII A SMP Negeri 1 Gianyar pada semester genap tahun ajaran 2015/2016, sebanyak 35 orang.Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga siklus yang masing-masing siklus terdiri atas tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan evaluasi, serta refleksi.Data pemahaman konsep matematika siswa dikumpulkan dengan menggunakan tes pemahaman konsep matematika berbentuk soal uraian dan data tanggapan siswa dikumpulkan melalui angket tanggapan siswa.Data yang sudah terkumpul selanjutnya dianalisis secara deskriptif.Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Rata-rata skor pemahaman konsep matematika siswa dari 50,0 pada refleksi awal terus meningkat dari siklus ke siklus menjadi 73,31 pada siklus III. (2) Tanggapan siswa terhadap penerapan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation (GI) berbantuan media pembelajaran berbasis GeoGebra dalam pembelajaran matematika tergolong positif yaitu sebesar 59,51. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation (GI) berbantuan media pembelajaran berbasis GeoGebra dapat meningkatkan pemahaman konsep matematika siswa Kelas VIII A SMP Negeri 1 Gianyar.Kata Kunci : group investigation, GeoGebra, pemahaman konsep matematika This study aims to: (1) enhance the concept understanding of math students of class VIII A SMP Negeri 1 Gianyar through the application of cooperative learning model type group investigation aided by GeoGebra based instructional media, and (2) determine the responses of students of class VIII A SMP Negeri 1 Gianyar on the application of cooperative learning model type group investigation aided by GeoGebra based instructional media , This research is a classroom action research with the research subjects are students of class VIII A SMP Negeri 1 Gianyar in the second semester of the 2015/2016 academic year, as many as 35 people. This research was conducted in three cycles, each cycle consisting of planning, action, observation and evaluation, and reflection. Data of mathematics concept understanding was collected using a mathematical concept understanding test and the description about the student response data collected through questionnaires. The collected data was then analyzed descriptively. The results showed that (1) average score of student mathematics concept understanding of 50,0 at the early reflection increas from cycle to cycle up to 73,31 the third cycle. (2) The response of the students to the application of Cooperative learning model type group investigationaided by GeoGebra based instructional media in mathematics relatively positive amounting 59,51. Based on these results it can be concluded that the application of Cooperative learning model type group investigationaided by GeoGebra based instructional media can enhance the math concept understanding of class VIII student of SMP Negeri 1 Gianyar.keyword : group investigation, GeoGebra, concept understanding of mathematics
PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS VIIIC SMP NEGERI 1 KUBU MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SQ4R ., I Made Putra Juniantara; ., Dr. Ni Made Sri Mertasari, M.Pd.; ., Dr. Gede Suweken, M.Sc.
Jurnal Pendidikan Matematika Undiksha Vol 8, No 2 (2017):
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpm.v8i2.17526

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan pemahaman konsep matematika siswa kelas VIII C SMP Negeri Kubu serta tanggapan siswa terhadap penerapan model pembelajaran SQ4R. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas yang melibatkan subjek penelitian sebanyak 33 siswa. Penelitian ini berlangsung dalam 3 siklus, dimana setiap siklusnya terdiri dari tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, observasi dan evaluasi, serta tahap terakhir adalah tahap refleksi. Data pemahaman konsep matematika siswa diperoleh melalui tes pemahaman konsep yang berupa soal uraian. Sedangkan untuk tanggapan siswa diperoleh melalui pemberian angket. Data yang sudah dikumpulkan kemudian dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman konsep matematika siswa mengalami peningkatan dari siklus I, siklus II dan siklus III berturut-turut sebesar 63,3 menjadi 72,9 dan 74,3. Peningkatan rata-rata nilai pemahaman konsep ini tidak terlepas dari upaya-upaya perbaikan yang dilakukan setiap siklusnya. Dengan penerapan model pembelajaran SQ4R, siswa dilatih untuk lebih memahami konsep matematika melalui pengerjaan LKS yang berisikan konsep maupun materi pembelajaran serta persoalan-persoalan yang nantinya dikerjakan secara diskusi kelompok. Siswa menjadi terbiasa untuk mampu mengajukan pertanyaan, memberikan argumen maupun menyampaikan pendapat dengan kata-katanya sendiri serta siswa dibimbing untuk mampu menyebutkan contoh dari sebuah konsep matematika. Siswa mampu menggali pengentahuannya dalam menemukan konsep dan juga mengaplikasikan konsep tersebut untuk menyelesaikan suatu permasalahan yang diberikan. Tanggapan siswa terhadap penerapan model pembelajaran SQ4R ini dalam pembelajaran matematika tergolong positif dengan rata-rata skor 71,7.Kata Kunci : model pembelajaran SQ4R, pemahaman konsep matematika, tanggapan siswa The study purposed to know students’ understanding of mathematical concept in VIII grade of SMP Negeri 1 Kubu and students’ responses to the application of the SQ4R learning model. The research conducted was classroom action research involving 33 research subjects. This research conducted in 3 cycles, where each cycle consisted of the planning, the implementation, observation and evaluation, and the last was the reflection. The data of students' understanding of mathematical concepts were obtained through tests in the form of problem descriptions. Meanwhile the data of students' responses were obtained through the provision of questionnaires. The data was analyzed descriptively. The results showed that students' understanding of mathematical concepts increased from cycle I, cycle II and cycle III respectively by 63.3 to 72.9 and 74.3. The increasing in the average value of understanding the concept was inseparable from the improvement efforts made every cycle. By applying the SQ4R learning model, students were trained to understand well about mathematical concepts through the work of LKS which contained concepts and learning materials as well as problems that would discuss in group discussions later. The students become accustomed to being able to ask questions, give arguments and express opinions in their own words and students were guided to be able to mention examples of a mathematical concept. The students are able to obtain their knowledge in finding the concepts and also applying it to solve a given problem. Student responses to the application of the SQ4R learning model in mathematics learning were classified as positive with an average score of 71.7.keyword : SQ4R learning model, students’ understanding of mathematical concept, students’ responses
Penerapan Model Pembelajaran Heuristik Vee untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Matematika Siswa Kelas XI AP4 SMK Negeri 2 Singaraja. Riantini, Ni Komang; Wisna Ariawan, I Putu; Sariyasa, Sariyasa
Jurnal Pendidikan Matematika Undiksha Vol 9, No 2 (2018)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpm.v9i2.19896

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan proses peningkatankemampuan pemahaman konsep matematika siswa melalui penerapan modelpembelajaran Heuristik Vee dan (2) mengetahui tanggapan siswa terhadappenerapan model pembelajaran Heuristik Vee dalam pembelajaran yangdilaksanakan. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yangdilaksanakan tiga siklus. Subjek penelitian yaitu siswa kelas XI AP4 SMKNegeri 2 Singaraja sebanyak 40 orang. Data kemampuan pemahamankonsep matematika siswa dikumpulkan menggunakan angket. Data yangtelah dikumpulkan dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkanbahwa persentase banyaknya siswa dengan kemampuan pemahamankonsep matematika yang berada pada kategori tuntas pada siklus I, siklus II,dan siklus III berturut-turut yaitu: 25%, 55%, dan 85%. Peningkatanpemahaman konsep matematika siswa tercapai karena beberapa hal yaitusiswa aktif dalam bereksplorasi dan bereksperimen, sehingga siswa mampumenemukan sendiri konsep yang dipelajari dan setiap siswa dibiasakan untukmampu mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya sehingga siswamelakukan diskusi dengan serius. Hal ini berdampak pada peningkatankemampuan pemahaman konsep matematika siswa. Tanggapan siswa kelasXI AP4 SMK Negeri 2 Singaraja terhadap penerapan model pembelajaranHeuristik Vee berada pada kategori positif. Hal ini dapat dilihat dari rata-rataskor tanggapan siswa yaitu 62,93%Kata kunci: model pembelajaran Heuristik Vee, kemampuan pemahamankonsep matematika
ANALISIS KESALAHAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 TABANAN Indra Puspita Dewi, Kadek; Wisna Ariawan, I Putu; Gita, I Nyoman
Jurnal Pendidikan Matematika Undiksha Vol 10, No 2 (2019)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpm.v10i2.19917

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis kesalahan dan mendeskripsikanpenyebab terjadinya kesalahan pemecahan masalah matematika siswa. Penelitian inimerupakan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Subjek dari penelitianini adalah siswa yang berasal dari kelas XI MIPA 1, XI MIPA 3, dan XI MIPA 5 SMANegeri 1 Tabanan tahun ajaran 2018/2019 yang dipilih dengan teknik purposivesampling. Data dikumpulkan menggunakan metode tes dan wawancara mendalam.Instrumen berupa tes pemecahan masalah matematika yang digunakan telah diujiterlebih dahulu validitas dan reliabilitasnya. Analisis data dalam penelitian ini meliputireduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Jenis kesalahan siswa diklasifikasikanmenurut prosedur Newman. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam memecahkanmasalah matematika, subjek penelitian melakukan jenis kesalahan; memahami masalah,kesalahan transformasi, kesalahan keterampilan proses, dan kesalahan penulisanjawaban. Jenis kesalahan yang paling banyak dilakukan adalah kesalahan memahamimasalah dan kesalahan transformasi, yang disebabkan karena subjek penelitian jarangberlatih mengerjakan soal yang berupa masalah verbal atau memerlukan penafsirankebahasaan dan soal yang menuntut untuk menyusun model matematika dari suatumasalah, sehingga mereka tidak terbiasa dengan kondisi tersebut. Solusi untukmenghindari atau meminimalisir terjadinya kesalahan tersebut adalah siswa giat berlatihmengerjakan soal berjenis pemecahan masalah, berlatih menjawab pertanyaan yangmembutuhkan penafsiran kebahasaan dan pertanyaan yang meminta untuk mengubahsuatu masalah ke dalam model matematikanya, serta memeriksa kembali hasilperhitungan dan jawaban yang diperoleh.Kata kunci: analisis kesalahan, pemecahan masalah matematika, prosedur Newman.

Page 3 of 51 | Total Record : 507