cover
Contact Name
Teguh Pribadi
Contact Email
teguh@malahayati.ac.id
Phone
+6282282204653
Journal Mail Official
holistik@malahayati.ac.id
Editorial Address
Universitas Malahayati Bandar Lampung, Indonesia Jl Pramuka No. 27 Kemiling Bandar Lampung, Indonesia
Location
Kota bandar lampung,
Lampung
INDONESIA
Holistik Jurnal Kesehatan
Published by Universitas Malahayati
ISSN : 19783337     EISSN : 26207478     DOI : 10.33024/hjk
Core Subject : Health,
Berisi kumpulan karya ilmiah dari peneliti diberbagai perguruan tinggi di Indonesia, di bidang ilmu kesehatan khususnya bidang ilmu keperawatan yang berdasarkan kepada kebutuhan pasien secara total meliputi: kebutuhan fisik, emosi, sosial, ekonomi dan spiritual. Adapun penelitiannya mencakup 4 aspek pokok, yakni: promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.
Articles 20 Documents
Search results for , issue "Vol 15, No 1 (2021)" : 20 Documents clear
Pemberian air rebusan daun salam (Syzygium polyanthum) dapat menurunkan kadar kolesterol pada lansia dengan hiperkolesterolemia Widiyono Widiyono; Atik Aryani; Vitri Dyah Herawati
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 15, No 1 (2021)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v15i1.3351

Abstract

The effectiveness of Bay leaf (Syzygium polyanthum) to decrease blood total cholesterol level among elderly with HypercholesterolemiaBackground: Total cholesterol levels will gradually increase with age. In the elderly, uncontrolled cholesterol will be a risk factor for life-threatening diseases such as stroke and cardiovascular disease. Observing the adverse effects of hypercholesterolemia, appropriate intervention needed. The treatment of Hypercholesterolemia by using complementary herbal therapy as bay leaves. Bay leaves also contain quercetin, which is a flavonoid that plays a role in strong antioxidants because it can prevent oxidation of LDL (Low Density Lipoprotein). Flavonoids can also prevent fat deposition on the walls of blood vessels.Purpose : To determine the effect of bay leaf (Syzygium polyanthum)  on reducing the cholesterol levels among elderly with Hypercholesterolemia, Method: A quasi-experimental One Group pretest-posttest design without control. The sampling taken by purposive sampling. The number of samples of this study were 29 participants.The cholesterol levels measured using a GCU (Glucose Cholesterol Urid acid), which was calibrated and had good accuracy. The statistical test used is the Paired sample t-test. As for the making of a concoction of bay leaves at each dose of administration by; as much as 10 bay leaves boiled with 400ml of water until the remaining 200ml. 400 ml per day provide in morning and evening and the therapy takes out for 1 full a month and ends with a blood examination evaluation with GCU.Results : The analysis showing that there was a significant difference in the mean cholesterol levels before and after being given the bay leaf stew with a p value of 0.001, which means that there was an effect of the provision of bay leaf boiled water on reducing cholesterol levels.Conclusion: The bay leaf is a complementary herbal therapy that is cheap and can find everywhere in Indonesia also is a non-invasive treatment. This intervention expected as alternative a non-pharmacological therapeutic method in overcoming hypercholesterolemia in the elderly.Keywords: Bay leaf (Syzygium polyanthum); Total cholesterol level; Elderly; HypercholesterolemiaPendahuluan: Kadar kolestrol total akan meningkat secara bertahap seiring bertambahnya usia. Pada lansia, kolesterol yang tidak terkontrol akan menjadi berbagai faktor risiko penyakit yang mengancam jiwa seperti stroke dan penyakit kardiovaskuler. Mencermati dampak buruk dari hiperkolesterolemia maka diperlukan intervensi yang tepat. Mengatasi hiperkolesterolemia dapat dilakukan dengan pengunaan terapi komplementer herbal berupa pemberian air rebusan daun salam. Daun salam juga mengandung quercetin, yaitu Flavonoid yang berperan dalam antioksidan kuat karena mampu mencegah oksidasi LDL (Low Density Lipoprotein). Flavonoid juga dapat mencegah pengendapan lemak pada dinding pembuluh darah.Tujuan : Mengetahui pengaruh pemberian air rebusan dalam salam terhadap penurunan kadar kolesterol lanisa yang mengalami Hipercholesterolemia.Metode : Penelitian  quasy eksperimental dan menggunakan rancangan One Group pretest-posttest design without Control. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan secara purposive sampling. Jumlah sampel penelitiannya 29 partisipan. Kadar kolesterol pada partisipan diukur dengan menggunakan alat cek kolesterol GCU (Glukosa Colesterol Urid acid) yang sudah dikalibrasi dan memiliki akurasi yang baik. Uji statistic yang digunakan yakni uji Paired sample t-test. Adapun pembuatan ramuan daun salam pada setiap dosis pemberian dengan cara; rebus sebanyak 10 lembar daun salam dengan 400ml air hingga tersisa 200ml.400 ml per hari berikan pagi dan sore dan terapi berlangsung selama 1 bulan penuh dan diakhiri dengan evaluasi pemeriksaan darah dengan GCU.Hasil : Menunjukan bahwa ada perbedaan rerata kadar kolesterol yang bermakna sebelum dan sesudah diberikan rebusan daun salam dengan nilai p value 0,001 yang berarti ada pengaruh pemberian air rebusan daun salam terhadap penurunan kadar kolesterol.Simpulan: Pemberian rebusan air daun salam merupakan terapi komplementer herbal yang murah, mudah, dapat dilakukan dimanapun dan kapanpun dan merupakan tindakan non-invasif. Intervensi ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai metode terapi non farmakalogi dalam mengatasi hiperkolesterolemia pada lansia.
Evaluasi Kinerja Perawat dalam Pemberian Asuhan Keperawatan end of life Rumah Sakit X di Jakarta Teresa Teresa; Hanny Handiyani; Dewi Gayatri
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 15, No 1 (2021)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v15i1.3631

Abstract

Evaluating the performance of nurses in providing end-of-life care among nurses in the government hospital in JakartaBackground: The application of end-of-life nursing care has not been optimal. The effect on nursing performance. These factors include liking civil servants, attitude, and leadership.Purpose: To find out the determinants of nurse performance that must be done in the final period of nursing care in the hospital.Method: A quantitative-based cross-sectional with the population and sample are staff nurses at Jakarta Hospital. The samples taken with purposive sampling method (220 nurses). Analyzing by correlation’s chi square and logistic regression.Results: Finding that there was a relationship between nursing performance and employment status (p-0,018), attitude (p-0,000), and leadership (p-0,044). Multivariate result show nursing performance has a relationship with employment status (p-0,004), attitude (p-0,978) and leadership (p-0,855).Conclusion: Nursing performance related to job status, attitude, and leadership has a strong relationship. Suggestions to hospital management to support nurses attending workshops or training in stimulating nursing behavior and leadership related to patient care in end-of-life nursing performance and following by rewards in employment status.Keywords: Evaluating; Performance of nurses; Providing end-of-life care; Nurses; HospitalPendahuluan: Penerapan asuhan keperawatan pasien end of life belum optimal. Hal ini dapat dipengaruhi oleh kinerja perawat. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja perawat adalah status kepegawaian, sikap, dan kepemimpinan. Tujuan: Mengetahui  kinerja perawat dalam menerapkan asuhan keperawatan end of life di RS.Metode: Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif cross sectional.  Populasi dalam penelitian ini adalah perawat pelaksana yang bekerja di rumah sakit X di Jakarta. Tehnik pengambilan sampel yang digunakan dengan purposive sampling sebanyak 220 perawat pelaksana. Analisis dilakukan dengan  uji chi square  dan regresi logistic.Hasil: Menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara kinerja perawat dengan status kepegawaian (p-0,018), sikap (p-0,000), dan kepemimpinan (p-0,044). Hasil multivariat menunjukkan adanya hubungan antara kinerja perawat dengan status kepegawaian (p-0,044), sikap (p-0,978), dan kepemimpinan (p-0,855).Simpulan: Kinerja dalam kategori baik bila status kepegawaian baik, sikap positif, kepemimpinan dijalankan dalam mengarahkan perawat pada penerapan asuhan keperawatan EOL. Saran dibutuhkan pembinaan  sikap,  kepemimpinan dan  perlunya  peningkatan status kepegawaian bila memungkinkan.
Efektifitas aromaterapi peppermint terhadap mual muntah pada pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi Sapti Ayubbana; Uswatun Hasanah
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 15, No 1 (2021)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v15i1.3313

Abstract

The effectiveness of peppermint aromatherapy on nausea and vomiting among breast cancer patients undergoing chemotherapyBackground: Breast cancer is a type of cancer and is one cause of death in the world. Chemotherapy is the use of chemical agents to control and destroy cancerous cells. Chemotherapy can induce nausea and vomiting, resulting in discomfort. One intervention that makes patients feel comfortable is giving peppermint aromatherapy.Purpose: To determine the effectiveness of peppermint aromatherapy on nausea and vomiting among breast cancer patients undergoing chemotherapy.Method: A quasi-experimental pretest-posttest group design, with a purposive sampling method of collecting samples. The study sample was 34 breast cancer patients who underwent chemotherapy. The sample divided into 2 groups as intervention & control groups. Measurement of nausea and vomiting used the Rhodes Index Nausea Vomiting & Retching (INVR) instrument.Results: Finding by the Man Whitney test, it showed that there was a difference in the scores for nausea and vomiting between the intervention group and the control group (p value = 0.008).Conclusion: Peppermint aromatherapy is effective in reducing nausea and vomiting among breast cancer patients undergoing chemotherapy.Keywords: Breast cancer; Chemotherapy, Nausea; Vomiting; Peppermint aromatherapyPendahuluan: Kanker  payudara  merupakan salah satu  jenis kanker dan menjadi salah satu penyebab kematian di dunia.  Kemoterapi merupakan penggunaan agen kimiawi untuk mengontrol dan  menghancurkan sel yang bersifat kanker.Kemoterapi dapat menginduksi mual dan muntah mengakibatkan ketidaknyamanan. Salah satu intervensi yang membuat pasien merasa nyaman adalah dengan pemberian aromaterapi pepermint.Tujuan: Mengetahui efektifitas aromaterapi pepermint terhadap mual muntah pada pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi.Metode : Penelitian quasi experimental pretest-posttest group design, dengan metode pengumpulan sampel secara purposive sampling. Sampel penelitian sebanyak 34 pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi. Sampel terbagi atas dua kelompok; intervensi & kontrol. Pengukuran mual muntah menggunakan instrumen Rhodes Index Nausea Vomiting & Retching ( INVR).Hasil :  Dengan menggunakan man whitney test menunjukkan bahwa terdapat perbedaan skor mual muntah antara kelompok intervensi dengan kelompok kontrol  (p value = 0,008).Simpulan: Aromaterapi peppermint efektif menurunkan mual muntah pada pasien kanker kayudara yang menjalani kemoterapi.
Determinan kejadian pemasangan ulang double lumen catheter pada pasien dengan penyakit ginjal kronis Riris Andriati; Dewi Fitriani; Liza Puspa Dewi; Yuliastuti Yuliastuti
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 15, No 1 (2021)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v15i1.3827

Abstract

Determinants of double lumen catheter reimplantation in patients with chronic kidney diseaseBackground: Double Lumen catheter is a sterile tube that is inserted into a large central vein such as the jugular vein, subclavian vein or femoral vein through a surgical procedure. Failure of hemodialysis due to positional dysfunction and double lumen catheter infection must be reimplanted so that the hemodialysis continues on schedule.Purpose: To determine the relationship of factors that affect reattachment of the double lumen catheter in patients with chronic renal failure in BSD Medika Hospital.Method: A descriptive quantitative analytic with cross sectional design. Subjects were chronic kidney disease patients who performed regular hemodialysis through double lumen hemodialysis catheter access. Risk factor variables (age, sex, hypertension, DM, history of infection, location of insertion, duration of use, history of previous double lumen catheter placement). The research sample was 32 respondents.Results: Bivariat results, age (p = 0.637); gender (p = 1.000); status of hypertension (p = 0.338); status of infection (p = 0.138); status of Diabetes Mellitus (p = 0.053); insertion location (p = 0.052); duration of use (p= 0.004).Conclusion: There is a significant correlation between duration of use and reimplantation of double lumen catheter in patients with chronic kidney disease.Keywords: Double lumen catheter; Reimplantation; Patients; Chronic kidney diseasePendahuluan: Double lumen catheter adalah suatu selang steril yang dimasukan kedalam vena sentral besar seperti vena jugularis, vena subklavia atau vena femoralis melalui prosedur operasi. Kegagalan hemodialisa yang dikarenakan disfungsi posisi dan infeksi double lumen catheter maka harus dilakukan pemasangan ulang kateter agar hemodialisa tetap dilaksanakan sesuai jadwal.Tujuan: Mengetahui adanya hubungan faktor-faktor yang memengaruhi pemasangan ulang double lumen catheter pada pasien penyakit ginjal kronik di RS Medika BSD.Metode: Penelitian deskriptif analitik kuantitatif dengan desain cross sectional. Variabel yang digunakan adalah usia, jenis kelamin, riwayat hipertensi, riwayat DM, riwayat infeksi, lokasi insersi, lama penggunaan, dan riwayat pemasangan double lumen catheter sebelumnya. Subyek penelitian adalah pasien dengan penyakit ginjal kronis yang dilakukan hemodialisis reguler melalui akses vaskular kateter hemodialisis double lumen. Sampel penelitian sebesar 32 responden.Hasil: bivariat analisis menunjukkan hasil: usia (p=0.637); jenis kelamin (p=1.000); riwayat hipertensi (p=0.338); riwayat infeksi (p=0.138); riwayat DM (p=0.053); lokasi insersi (p=0.052); dan lama penggunaan (p=0.004).Simpulan: Lama penggunaan berhubungan signitifikan dengan pemasangan ulang catheter double lumen pada pasien gagal ginjal kronik di RS Medika BSD Kota Tangerang Selatan.
Pengaruh mengunyah permen karet xylitol terhadap timbulnya motilitas usus pasca operasi dengan general anestesi Djunizar Djamaludin; Eka Yudha Chrisanto
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 15, No 1 (2021)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v15i1.1532

Abstract

Xylitol gum chewing to achieve early postoperative restoration of bowel motility after surgery under general anesthesiaBackground: The problem that is often encountered in the use of general anesthesia in major surgery is the Post-Operative Ileus (POI). POI is a temporary loss of gastrointestinal propulsion activity characterized by no sounding of bowel sounds and abdominal discomfort and distension. Providing nutrition oral or enteral  when bowel sounds begin to sound has a weakness where it was reported that in this intervention the incidence of bloating, nausea and vomiting was mostly experienced by patients who were intolerant of the presence of food in their stomach.Purpose: Knowing the effect of Xylitol gum chewing to achieve early postoperative restoration of bowel motility after surgery under general anesthesiaMethod: A quasi-experimental method with pre-test and post-test in two groups of 20 patients as participants at A. Dadi Tjokro Dipo Hospital Bandar Lampung City recruited and taken by purposive sampling technique, 10 participants as intervention group (treat by chewing xylitol gum) and other of 10 participants as control group.Results: Finding that by a treat of Xylitol gum chewing in postoperative restoration of bowel motility after surgery under general anesthesia took after 2.3 hours while the patients who did not chew xylitol gum occurred 6.8 hours. T-Test showed that p-value was 0.00 that indicated the p-value < 0.05.Conclusion: There was a difference in the occurring time of the intestine motility between control and experiment groups. It is gained that difference is 4.39 hours with p-value = 0.00 which indicated p < 0.05, that there was an effect of chewing gum containing xylitol on the occurrence of post-operative intestine motility after general anesthesia surgery at A Dadi Tjokor Dipo Hospital of Bandar Lampung City. The present study suggests chewing gum is an alternative method to stimulate intestine motility for early post-operation feeding as a low-cost, safe, and tolerable treatment when without contra indication.Keywords:  Xylitol gum chewing; Postoperative restoration; Bowel motility; Surgery; General anesthesiaPendahuluan: Masalah yang sering dijumpai dalam penggunaan general anestesi pada pembedahan mayor yaitu Post-Operative Ileus (POI). POI adalah hilangnya aktivitas daya dorong saluran cerna untuk sementara yang ditandai dengan tidak terdengarnya bising usus dan rasa tidak nyaman serta distensi abdomen. Memberikan nutrisi secara oral maupun enteral pada saat bising usus mulai terdengar merupakan memiliki kelemahan dimana dilaporkan bahwa pada intervensi ini kejadian kembung, mual dan muntah paling banyak dialami oleh pasien yang tidak toleran terhadap adanya makanan dalam lambungnyaTujuan: Diketahuinya pengaruh mengunyah permen yang mengandung xylitol terhadap timbulnya motilitas usus pada pasien pasca operasi dengan general anestesi.Metode: Penelitian eksperimen semu dengan pre-test dan post-test group. Jumlah pasien yang akan menjalani operasi elektif dengan menggunakan anestesi umum sebanyak 20 pasien di RSUD A. Dadi Tjokro Dipo Kota Bandar Lampung. Sampel diambil dengan teknik purposive sampling, 10 pasien pasca operasi mengunyah permen karet xylitol dan 10 pasien pasca operasi tidak mengunyah permen karet xylitol.Hasil: Didapatkan motilitas usus timbul 2,3 jam setelah mengunyah permen karet dan 6,8 jam bila tidak mengunyah. Hasil uji t-test  didapatkan bahwa p value=0,00 yang berarti nilai p<0,05.Simpulan: Terdapat perbedaan waktu timbulnya motilitas usus pada kelompok kontrol dan kelompok eskperimen sebesar 4,39 jam dan didapatkan nilai p=0,00 yang berarti nilai p<0,05 sehingga Ho ditolak. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pemberian permen karet yang mengandung xylitol terhadap timbulnya motilitas usus pasca operasi dengan general anestesi di RSUD A. Dadi Tjokro Dipo Kota Bandar Lampung. Penelitian ini menunjukkan bahwa mengunyah permen karet adalah metode alternatif untuk merangsang motilitas usus untuk pemberian makan pasca operasi awal sebagai pengobatan yang berbiaya rendah, aman, dan dapat ditoleransi..
Kecanduan game online dengan stres akademik pada siswa SMP Octa Reni Setiawati; Sulis Setyowati
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 15, No 1 (2021)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v15i1.3433

Abstract

Online game addiction and academic stress among junior high school studentsBackground: Online games are currently rife in society, enthusiasts ranging from children to adults. Online games have a tendency to make players interested in lingering in front of the computer to forget about study time, meal time, sleep time, and contact the environment in the actual world because they spend more time in cyberspace. Game addiction is as if the player has nothing to do but play the game, and as if the game is his life. Students will find it difficult to manage time and meet academic demands during their schooling. This raises academic stress, which is defined as a condition or condition of individuals who experience pressure because of students' perceptions and assessments of academic stressors. This is due to the many academic demands that must be faced, for example, exams, and assignments.Purpose: To determine the relationship between online game addiction and academic stress among junior high school students.Method: A quantitative study with correlational design. The sample of 500 students (junior high school students) in Bandar Lampung as respondent and taken by accidental sampling. The questionnaire data collection is using Google Form (G Form). The analysis by Spearman test and bivariate.Results: Finding a significant relationship between game addiction and academic stress with a correlation coefficient of 0.174, so this value that means a weak relationship between online game addiction and academic stress. The correlation coefficient was positive so that the relationship between the two variables is unidirectional, thus it means that the higher the level of online game addiction, the academic stress level will also get worse.Keywords: Addiction; Online game; Academic stress; Junior high school studentsPendahuluan: Game online saat ini marak di masyarakat, peminatnya mulai dari anak kecil sampai orang dewasa. Game online memiliki kecenderungan membuat pemainnya tertarik berlama-lama di depan komputer hingga melupakan waktu belajar, waktu makan, waktu tidur, dan melakukan hubungan dengan lingkungan di dunia nyata karena mereka lebih banyak menghabiskan waktunya di dunia maya. Kecanduan game adalah pemain seakan-akan tidak ada hal yang ingin dikerjakan selain bermain game, dan seolah-olah game tersebut adalah hidupnya. Siswa akan kesulitan mengatur waktu dan memenuhi tuntutan akademik selama mereka sekolah. Hal tersebut menimbulkan stres akademik yang diartikan sebagai suatu kondisi atau keadaaan individu yang mengalami tekanan sebagai hasil persepsi dan penilaian siswa tentang stressor akademik. Hal tersebut dikarenakan banyaknya tuntutan akademik yang harus  dihadapi, misalnya ujian, tugas-tugas dan lain sebagainya.Tujuan: Untuk mengetahui hubungan kecanduan game online dengan stres akademik siswa SMP.Metode: Penelitian kuantitatif dengan desain korelasional. Penelitian ini menggunakan sampel 500 responden siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP). Dianalisis dengan menggunakan Uji Spearmen.Hasil: Diketahui bahwa terdapat hubungan signifikan antara kecanduan game dengan stres akademik dengan Koefisien korelasi sebesar 0,174, maka nilai ini menandakan hubungan yang lemah antara kecanduan game online dengan stres akademik. Angka koefisien korelasi bernilai positif sehingga hubungan kedua variabel tersebut bersifat searah, dengan demikian dapat diartikan bahwa semakin tinggi tingkat kecanduan game online maka tingkat stress akademik juga semakin parah.
Gambaran tingkat pengetahuan kepala keluarga tentang rumah sehat di kampung Cibogo desa Rancabango Kecamatan Tarogong Garut Iis Yulianti; Iwan Shalahuddin; Nina Sumarni
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 15, No 1 (2021)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v15i1.3443

Abstract

Knowledge of a healthy house among householders at Cibogo village Rancabango Tarogong –Garut Background: The house is a residence that functions as a place to nurture the family. A healthy house is a house that can meet healthy criteria, including meeting the physiological and psychological needs of its inhabitants, meeting the prevention of disease transmission and meeting the prevention of accidents. The impact of an unhealthy home is causing and transmitting various types of diseases, especially environmental-based diseases.Purpose: To determine of the Knowledge of a healthy house among householders at Cibogo village Rancabango Tarogong -GarutMethod: A quantitative descriptive with total sampling techniq. The locations at Cibogo village Rancabango Tarogong –Garut with respondents as 159 of householders.Results: Finding that the level of knowledge of 159 householders about healthy homes of 40.9% have a poor knowledge, of 36.5% have enough knowledge and of 22.6% have an excellent knowledge.Conclusion: The level of knowledge of householders about a healthy house mostly was in a category of lacking, and they need further information by competent resources regarding a healthy house.Keywords: Knowledge; Healthy House; HouseholdersPendahuluan: Rumah adalah suatu hunian yang fungsinya sebagai tempat untuk membina keluarga. Rumah yang sehat yaitu rumah yang dapat memenuhi kriteria sehat diantaranya memenuhi kebutuhan fisiologis dan psikologis penghuninya, memenuhi pencegahan penularan penyakit serta memenuhi pencegahan terjadinya kecelakaan. Dampak yang ditimbulkan dari rumah yang tidak sehat dapat menyebabkan dan menularkan berbagai jenis penyakit, terutama penyakit berbasis lingkungan.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan kepala keluarga di Kampung Cibogo Desa Rancabango Kecamatan Tarogong Garut. Metode: Deskriptif kuantitatif dengan teknik total sampling. Lokasi di Desa Cibogo Rancabango Tarogong – Garut dengan responden 159 kepala keluarga.Hasil: Tingkat pengetahuan kepala keluarga tentang rumah sehat yaitu 40.9% memiliki pengetahuan buruk, 36.5% memiliki pengetahuan yang cukup dan 22.6% memiliki pengetahuan yang baik.Simpulan: Tingkat pengetahuan kepala rumah tangga tentang rumah sehat sebagian besar berada pada kategori buruk, dan mereka membutuhkan informasi lebih lanjut dari sumber daya yang kompeten tentang rumah sehat. 
Penggunaan hipnoterapi untuk menurunkan nyeri pada ibu post seksio sesarea Asyima Asyima; Ikrawanty Ayu Wulandari
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 15, No 1 (2021)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v15i1.4176

Abstract

Hypnotherapy as a treatment for pain in patients with post-cesarean delivery pain Background: The (22%) of secsio cesaria occurred at age 35-49 years, (19%) first delivery, (19%), living in urban areas (23%), highly educated and (32%) in the top wealth quintile of 7% done in a planned manner (SC selective). Secsio cesaria (SC) causes pain and various problems. The hypnotherapy process can reduce pain because of modulation or strengthening of impulses from weak impulses / weak stimuli which are then strengthened so that they can immediately reach the brain and are immediately felt as well. Give a response so that post partum where the intensity of the pain experienced can adapt.Purpose: To determine the effectiveness of hypnotherapy as a treatment for pain in patients with post-cesarean delivery painMethod: A quasi-experimental by pretest and posttest approach, the sample divided into 2 groups, intervention and control, each of which was 15 samples. The pain evaluation by Numeric Rating Scale (NRS).Results: There was a significant difference in both groups with p-value of p = 0.000, this shows that there is a significant effectiveness of hypnotherapy as a treatment for pain in patients with post-cesarean delivery painConclusion: Finding that the effectiveness of hypnotherapy as a pain treatment in patients with post-cesarean labor pain at Tk.II Pelamonia Hospital.Keywords: Hypnotherapy; Treatment; Patients; Post-cesarean; Delivery painPendahuluan : Persentase bedah caesar paling banyak terjadi umur 35-49 tahun (22%), kelahiran pertama (19%), tinggal di perkotaan (23%), berpendidikan tinggi dan berada pada kuintil kekayaan teratas (masing-masing 32%), dan sebesar 7% persalinan di laksanakan secara terencana (SC selektif). Tindakan secsio cesaria (SC) menyebabkan nyeri yang menimbulkan berbagai masalah. Proses hipnoterapi dapat mengurangi nyeri karena adanya modulasi atau penguatan impuls dari impuls yang lemah/rangsangan yang lemah kemudian diperkuat agar dapat segera sampai kedalam otak dan segera dipersepsikan untuk segara pula tersebut senantiasa dilakukan dengan memberikan respon agar ibu post partum dimana intensitas nyeri yang di alami dapat beradaptasi.Tujuan : Untuk mengetahui efektifitas pemberian hypnoterapi terhadap penurunan respon nyeri ibu post seksio sesareaMetode :Penelitian Quasi Eksperimen pendekatan pretes dan post tes sampel dibagi menjadi 2 kelompok yaitu intervensi dan control masing-masing 15 sampel jadi total sampel sebanyak 30 partisipan. Evaluasi nyeri dengan menggunakan Numeric Rating Scale (NRS).Hasil: Terdapat perbedaan yang bermakna pada kedua kelompok dengan p-value p = 0,000 hal ini menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan hipnoterapi sebagai pengobatan penurunan respon nyeri ibu post secsio sesarea.Simpulan: Didapatkan pengaruh pemberian hypnoterapi terhadap penurunan respon nyeri ibu post seksio sesarea di Rumah Sakit Tk.II Pelamonia.
Pengetahuan dan perilaku masyarakat terhadap keberadaan jentik nyamuk Aedes aegypti : Vektor penyakit demam berdarah dengue Devita Febriani Putri; Tusy Triwahyuni; Jovita Mutiara Saragih
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 15, No 1 (2021)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v15i1.2684

Abstract

Community knowledge and behavior towards Aedes aegypti larvae presence : Vector of dengue hemorrhagic feverBackground: Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is a disease caused by dengue virus which is transmitted through mosquitoes, especially Aedes aegypti and Aedes albopictus. alternative vector control strategies are needed to prevent the spread of DHF. Public understanding of the existence of DHF vectors including Aedes aegypti mosquito larvae and behavior how to handle them has a significant influence in the control of DHF vectors.Purpose: Knowing correlation between community Knowledge and Behavior towards aedes aegypti larvae Presence : Vector of dengue hemorrhagic feverMethod: Quantitative analytic research with cross-sectional approach. A sample of 95 respondents and taken by simple random sampling and carried out at Way Kandis village-Bandar Lampung. Interview respondents with a questionnaire and home observation using the observation sheet.Results: Chi-square analysis shows that there is a significant association between community knowledge and behavior towards aedes aegypti larvae presence: Vector of dengue hemorrhagic fever with a p-value of 0.004 and  p-value of 0.023.Conclusion: There is a significant association between community knowledge and behavior towards aedes aegypti larvae presence: Vector of dengue hemorrhagic fever. The community at Way Kandis village-Bandar Lampung need more educated regarding aedes aegypti larvae follow up by local health authority.Keywords: Community knowledge; Behavior towards; Aedes aegypti larvae; Dengue hemorrhagic feverPendahuluan: Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui nyamuk terutama Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Strategi pengendalian melalui vektor merupakan alternatif yang diperlukan untuk mencegah penyebaran penyakit DBD. Pemahaman masyarakat tentang keberadaan vektor DBD diantaranya jentik nyamuk Aedes aegypti dan perilaku cara menanganinya memberikan pengaruh signifikan dalam pengendalian vektor DBD.Tujuan: Mengetahui hubungan pengetahuan dan perilaku masyarakat dengan keberadaan jentik nyamuk Aedes aegypti di Kelurahan Way Kandis.Metode: Penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Tehnik sampling menggunakan simple random sampling, dengan jumlah sampel 95 responden. Pengambilan sampel dengan wawancara menggunakan kuesioner serta melakukan observasi rumah responden dengan menggunakan lembar observasi.Hasil: Analisis Chi-square menunjukan, terdapat hubungan bermakna tingkat pengetahuan masyarakat Way kandis terhadap keberadaan jentik nyamuk Aedes aegypti dengan p-value sebesar 0,004 dan terdapat hubungan bermakna perilaku masyarakat Way kandis terhadap keberadaan jentik jentik nyamuk Aedes aegypti  dengan p-value sebesar 0,023.Simpulan: Ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan perilaku masyarakat terhadap keberadaan jentik aedes aegypti. Masyarakat di Desa Way Kandis-Bandar Lampung perlu lebih diedukasi terkait jentik aedes aegypti yang ditindaklanjuti oleh dinas kesehatan setempat.
Dukungan sosial dengan motivasi berhenti menggunakan narkoba pada klien rehab rawat jalan di Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Lampung Supriyati Supriyati; Mutia Pangesti
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 15, No 1 (2021)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v15i1.3791

Abstract

Social support and motivation to quit  on drugs abuse  among psychosocial rehabilitation clients at National Narcotics Agency (NNA) Background: The problem of illicit and drugs abuse in Indonesia is currently a disadvantage in developing the quality of human resources, especially the younger generation. Its condition has now reached an alarming level. In 2017, the prevalence of the number of drug abusers in Lampang Province reached 1.9%, ranking 3rd out of 10 Provinces in Sumatra and 8th out of 34 Provinces in Indonesia. The biggest factor influencing to users to quit of drugs abuse such as social and family support.Purpose:  To determine the relationship between social support and motivation to quit on drugs abuse among psychosocial rehabilitation clients at National Narcotics AgencyMethods: A quantitative research with cross-sectional approach. The data collection method uses a social support scale consisting of 29 items and the motivation scale of 22 items. Analyzed using the Spearman Rank product moment. The sample was the client of outpatient rehabilitation at National Narcotics Agency and taken by purposive sampling technique and obtained a sample of 200 respondents.Results: Finding of r value of 0.058 with P = 0.408, it means that there is a very significant positive relationship between social support and motivation to quit on drugs abuse among outpatient rehabilitation clients. The most respondents had of 62% of social support and of 55.5% had a motivation to quit on drugs abuse.Conclusion: The social support and motivation to quit on drugs abuse among outpatient rehabilitation clients at National Narcotics Agency Lampang Province was a quite high.Keywords: Social support; Motivation to quit; Drugs abuse; Psychosocial; Rehabilitation; Clients; National Narcotics AgencyPendahuluan : Masalah peredaran gelap dan penyalahgunaan narkoba di Indonesia saat ini sudah menjadi hambatan dalam proses pembangunan kualitas sumber daya manusia khususnya generasi muda. Perkembangannya saat ini sudah mencapai tingkat yang mengkhawatirkan serta meresahkan khususnya para orang tua dan masyarakat pada umumnya. Tahun 2017 prevalensi jumlah penyalahguna Narkoba di Provinsi Lampung mencapai angka 1,9 % menempati urutan ke-3 dari 10 Provinsi di Sumatera dan   urutan   ke-8   dari   34   Provinsi   di   Indonesia. Faktor   terbesar   yang mempengaruhi keberhasilan pengguna narkoba untuk berhenti menggunakan narkoba adalah  keluarga  berbentuk  dukungan  sosial,  dukungan  sosial  dalam  hal  ini  adalah dukungan dari orangtua dan keluarga. Dukungan ini akan membantu pengguna narkoba untuk benar-benar dapat berhenti menggunakan narkoba dan meninggalkan pergaulan lamanya.Tujuan : Diketahui hubungan antara dukungan  sosial  dengan motivasi  berhenti  menggunakan  narkoba  klien  rehab  rawat  jalan  di  BNN  Provinsi Lampung.Metode : Penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Metode pengumpulan data menggunakan skala dukungan sosial yang terdiri dari 29 item dan skala motivasi 22 item. Dianalisa menggunakan product moment Spearman Rank. Sampelnya klien rawat jalan Badan Narkotika Nasional dan diambil dengan teknik purposive sampling dan diperoleh sampel sebanyak 200 responden.Hasil : Diperoleh hasil nilai r sebesar 0,058 dengan p = 0,408 dimana artinya ada hubungan positif yang sangat signifikan antara dukungan sosial dengan motivasi berhenti menggunakan narkoba pada klien rehab rawat jalan BNN Provinsi Lampung. Berdasarkan kategorisasi tingkat dukungan sosial mayoritas tinggi dan sangat tinggi dengan total jumlah dari kedua kategori tersebut sebanyak 124 (62%).  Untuk tingkat motivasi berhenti menggunakan narkoba mayoritas berada pada kategori  sedang dan tinggi dengan jumlah sebanyak 111 responden dengan persentase 55.5%.Simpulan: Dukungan dan motivasi sosial untuk berhenti dari penyalahgunaan NAPZA pada klien rehabilitasi rawat jalan di Badan Narkotika Nasional Provinsi Lampang cukup tinggi.

Page 1 of 2 | Total Record : 20