cover
Contact Name
Ahmad Buchori
Contact Email
ahmadbuchori23@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
ahmadbuchori23@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota tangerang,
Banten
INDONESIA
Istighna : Jurnal Pendidikan dan Pemikiran Islam
ISSN : 19792824     EISSN : 26558459     DOI : https://doi.org/10.33853/istighna
Core Subject : Education, Social,
his journal emphasizes aspects related to Islamic Education and Islamic thought, with special reference to applied research in Islamic education that can be focused on the components of learning including curriculum, methods, models, psychology, Islamic thought and several issues of Islamic education and its problems. The Journal Istighna is published twice a year in January and July.
Arjuna Subject : -
Articles 78 Documents
PERAN BIMBEL IBU BANGSA DALAM MENDUKUNG KESIAPAN BERSEKOLAH ANAK USIA DINI DARI KELUARGA KURANG MAMPU SEBUAH STUDY KASUS Brotojoyo Retnowati; Agus Santoso
ISTIGHNA: Jurnal Pendidikan dan Pemikiran Islam Vol 2, No 1 (2019): edisi JANUARI
Publisher : stit-islamic-village

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (550.664 KB) | DOI: 10.33853/istighna.v2i1.10

Abstract

Children from poor families are facing great challenges as they are growing up. Limited resources, low-level parents’ education, and environments have given impacts on how the families raise their children and prepare them for school. This research is to find out how a school readiness program initiated by Bimbel Ibu Bangsa for children of poor families at Kampung Gunung Sari can help them to get a quality education program and also to help parents implement effective parenting styles for the success of their children. A qualitative approach with a case-study model was used. The subject of this study consisted of 4 students out of the 16 students involved in the program. The data were collected by using participatory observations, home-visit notes, field notes, voice and visual recordings, and also by interviewing the parents and teachers. The validity of data was determined by triangulating and member-checking the data. The results of this research indicate that this program is quite able to be held with low budgets and will still be able to give quality education if the program is supported by the stakeholders in the community. The results also show that children and parents enrolled in this program gain many benefits shown by their adaptive parenting styles and children’s modified behaviours for the upcoming school readiness and overall better quality of life.
URGENSI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBENTUKAN KONSEP DIRI ANAK Amita Diananda
ISTIGHNA: Jurnal Pendidikan dan Pemikiran Islam Vol 1, No 2 (2018): edisi JULI
Publisher : stit-islamic-village

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (549.825 KB) | DOI: 10.33853/istighna.v1i2.1

Abstract

Pendidkan karakter yang ditanamkan sejak dini kepada anak bertujuan agar anak kelak sampai dewasa menjadi manusia yang bermartabat yaitu manusia yang mempunyai hati nurani, cerdas dalam bersikap dan bertuturkata. Tanggung jawab pendidikan karakter adalah orang yang terdekat dengan anak yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat. Nilai-nilai karakter yang ditanamkan kepada anak meliputi : religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokrasi, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan bertanggung jawab. Pendidikan karakter pada setiap fase usia perkembangan anak berbeda-beda penanganannya, dari anak usia dini, anak-anak dan remaja, karena setiap fase mempunyai kebutuhan dan tantangan yang berbeda. Berkaitan dengan konsep diri anak, akan terbentuk dari perlakuan yang anak dapatkan terhadap dirinya baik itu dari lingkungan keluarga yang berkaitan pola asuh, budaya sekolah dan masyarakat. Penguatan pendidikan karakter dalam konteks sekarang sangat relevan untuk mengatasi krisis moral yang sedang terjadi di negara kita.
PENDIDIKAN AGAMA UNTUK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS PERSPEKTIF TEORI BARAT DAN ISLAM Wari Setiawan
ISTIGHNA: Jurnal Pendidikan dan Pemikiran Islam Vol 1, No 1 (2018): edisi JANUARI
Publisher : stit-islamic-village

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (684.416 KB) | DOI: 10.33853/istighna.v1i1.15

Abstract

Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) sebagai makhluk sosial sepatutnya mendapatkan layanan pendidikan yang sebaik-baiknya, termasuk pendidikan agama.  Perlakuan terhadap mereka dapat dipahami melalui model medis dan model sosial. Model medis memandang ABK sebagai masalah sosial yang menghambat perkembangan masyarakat sehingga harus dipisahkan dari masyarakat. Model sosial menghendaki perlakuan ABK sebagai makhluk sosial yang harus diperlakukan sama karena punya hak yang sama dalam mendapatkan pendidikan. Begitu pula dengan teori Barat dan fithrah. Teori barat umumnya memandang pendidikan agama bgai mereka tidak perlu, karena agama adalah wilayah privasi. Berbeda dengan teori fithrah, ABK memiliki potensi keagamaan yang harus dikembangkan melalui pendidikan.
KEADILAN DALAM PERSPEKTIF ISLAM Fauzi Almubarok
ISTIGHNA: Jurnal Pendidikan dan Pemikiran Islam Vol 1, No 2 (2018): edisi JULI
Publisher : stit-islamic-village

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (760.96 KB) | DOI: 10.33853/istighna.v1i2.6

Abstract

Keadilan merupakan harapan yang dapat dirasakan bagi seluruh umat manusia, karena keadilan merupakan sebuah cita-cita luhur setiap negara untuk menegakkan keadilan. Karenanya Islam menghendaki pemenuhan tegaknya keadilan. Keadilan dalam Islam meliputi berbagai aspek kehidupan yang merangkumi keadilan distributif, retributif dan, sosial, dan politik. Asas-asas menegakkan keadilan dalam Islam yaitu kebebasan jiwa yang mutlak dan persamaan kemanusiaan yang sempurna. Keadilan dalam Islam digantungkan kepada keadilan yang telah ditentukan oleh Allah dalam al-Qur’an dan didukung oleh Hadits dari Rasulullah SAW. Karena tidak mungkin manusia dapat mengetahui keadilan itu secara benar dan tepat.
PSIKOLOGI REMAJA DAN PERMASALAHANNYA Amita Diananda
ISTIGHNA: Jurnal Pendidikan dan Pemikiran Islam Vol 1, No 1 (2018): edisi JANUARI
Publisher : stit-islamic-village

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (485.819 KB) | DOI: 10.33853/istighna.v1i1.20

Abstract

Rentang usia remaja adalah 10 tahun sampai 21 tahun menurut beberapa ahli. Fase remaja adalah fase peralihan dari fase anak-anak menuju masa dewasa. Karakteristik yang bisa dilihat adalah adanya banyak perubahan  yang terjadi baik itu perubahan fisik maupun psikis. Perubahan fisik yang dapat dilihat adalah perubahan pada karakteristik seksual seperti pembesaran buah dada, perkembangan pinggang untuk anak perempuan sedangkan anak laki-laki tumbuhnya kumis, jenggot serta perubahan suara yang semakin dalam. Perubahan mentalpun mengalami perkembangan. Pada fase ini pencapaian identitas diri sangat menonjol, pemikiran semakin logis, abstrak, dan idealistis. Periode ini disebut fase pubertas (puberty) yaitu suatu periode dimana kematangan kerangka atau fisik tubuh seperti proporsi tubuh, berat dan tinggi badan mengalami perubahan serta kematanagan fungsi seksual yang terjadi secara pesat terutama pada awal masa remaja. Kebutuhan lain dari remaja adalah teman sebaya, dimana teman sebaya adalah sangat penting bagi remaja untuk mengenal dunia diluar keluarga. Namun dalam interaksinya, remaja sering mengalami tekanan untuk mengikuti teman sebaya atau yang disebut konformitas (conformity) yang sangat kuat. Konformitas ada yang positif dan negatif. Konformitas muncul ketika individu meniru sikap, atau tingkah laku orang lain dikarenakan ada tekanan nyata maupun yang tidak nyata. Perilaku remaja yang menyimpang seperti berbuat onar, mencuri dan lain lain perlu mendapat perhatian khusus bagi orangtua, guru dan pemerhati pendidikan.  Pertentangan  dan pemberontakan adalah bagian alamiah dari kebutuhan para remaja untuk menjadi dewasa yang mandiri dan peka secara emosional
KEBIJAKAN POLITIK DAN ORIENTASI KEAGAMAAN DINASTI BUWAYHIYYAH DAN SALJUQ SERTA HUBUNGANNYA DENGAN KEKHALIFAHAN ‘ABBASIYYAH Mokhammad Ainul Yaqin
ISTIGHNA: Jurnal Pendidikan dan Pemikiran Islam Vol 2, No 1 (2019): edisi JANUARI
Publisher : stit-islamic-village

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (559.005 KB) | DOI: 10.33853/istighna.v2i1.11

Abstract

Policy during the Adud in the past year 977 M. has managed to unite the tiny kingdoms that has emerged since the reign of the Buwayhid in Persia and Iraq. Religious orientation during the reign of Mu’iz al-Dawlah was participating by Shi’ah  Zaidiyyah. Another case with the reign of the ‘Izz al-Dawlah and ad}ud al-Dawlah participating Shi’ah Imamiyyah. While the relationship between the Buwayhid with ‘Abbasiyah dynasty is there are linkages between the two. Policy during the reign of the Seljuk dynasty is expanding its territory from Kasygar up to Yerussalem and from Constantinopel up to Kaspia ocean. Besides its religious orientation under the Seljuk dynasty is the Sunni Islam. While the relationship between the Buwayhid with Abbasiyah dynasty it is because of the factor similarity participating and relation marriage, so they have an emotional closeness and influence of Abbasid empire.
PENGARUH REFLEKS BAYI SEBAGAI PERTAHANAN AWAL KEHIDUPANNYA Rosita Rosita
ISTIGHNA: Jurnal Pendidikan dan Pemikiran Islam Vol 1, No 2 (2018): edisi JULI
Publisher : stit-islamic-village

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (613.128 KB) | DOI: 10.33853/istighna.v1i2.2

Abstract

Penelitian ini dilakukan dengan latar belakang kurangnya pemahaman orang tua tentang reflaks –refleks yang ada pada anaknya (baca; bayi), sehingga muncul paradigma yang tidak sesuai dengan perkembangan bayi. Selain itu kurangnya pemamahan tersebut membuat fakta menjadi pemahaman mitologi yang tidak sesuai dengan fakta dan teori yang sepatutnya diberikan dan distimulasi untuk pertahanan kehidupan bayi selanjutnya. Dengan demikian tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan pemahaman tentang pengaruh refleks bayi sebagai proses awal pertahanan kehidupannya. Penelitian ini dilakukan pada beberapa orang bayi. Dengan waktu pelaksanaan awal perkembangan bayi (0-6 bulan usia bayi). Penelitian  ini  menggunakan  rancangan  penelitian  kualitatif. Analisis data menggunakan analisis kualitatif. Data diperoleh dengan berpedoman pada instrumen penelitian yang mengacu pada aspek refleks bayi.  Dengan demikian  penelitian ini diharapkan. memberikan wacana baru yang positif dan memiliki tujuan untuk memberikan pemahaman sebenarnya yang terjadi di sekitar kita
EKSISTENSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBANGUN TOLERANSI BERAGAMA Maemunah Maemunah
ISTIGHNA: Jurnal Pendidikan dan Pemikiran Islam Vol 1, No 1 (2018): edisi JANUARI
Publisher : stit-islamic-village

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (501.576 KB) | DOI: 10.33853/istighna.v1i1.16

Abstract

Pendidikan agama di sebuah sekolah merupakan sebuah mata pelajaran yang wajib diselenggarakan karena peranan dan kontribusi pendidikan agama sangat penting dalam pengembangan sikap toleransi keagamaan, sehingga tercipta budaya sekolah yang baik. Pendidikan agama Islam dan pendidikan agama lainnya tentu menekankan pada pengajaran mengenai norma, moral, dan etika yang baik yang bertujuan mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi pribadi yang baik. Pendidikan Agama Islam juga tak kalah penting dengan segala jenis pendidikan lainnya. Hal tersebut dikarenakan pendidikan Islam merupakan suatu lembaga pendidikan yang mengajarkan tentang kedamaian dan kerukunan dalam masyarakat dan menjungjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. Dan agama mampu meredam segala persoalaan kehidupan atau konflik yang terjadi di tengah-tengah masyarakat akibat berbagai perbedaan, sehingga dapat membangun toleransi beragama.
MAKNA JIHAD DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM Yumni Al-Hilal Al-Hilal
ISTIGHNA: Jurnal Pendidikan dan Pemikiran Islam Vol 1, No 2 (2018): edisi JULI
Publisher : stit-islamic-village

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (594.115 KB) | DOI: 10.33853/istighna.v1i2.7

Abstract

Adakah Suatu hal yang telah diketahui dan disepakati bersama bahwa agama Islam adalah merupakan agama motivasi, dimaa setiap muslim diwajibkan untuk menuntut ilmu. Kata Tarbiyah yang berarti pendidikan mengajak kita kepada usaha yang keras dan sungguh-sungguh dalam rangka perbaikan mengubah situasi yang lebih baik dan sempurna baik terhadap pribadi maupun masyarakat. Tulisan ini dengan bahan-bahan yang terbatas akan menyoroti secara khusus, beberapa persoalan tentang makna jihad dan problematika dalam kerangka pendidikan Islam. Urgensi pembahasan ini lebih terasa lagi setelah disadari bangkitnya kesadaran beragama kaum muslimin dimana-mana. Yang mana kemudian mendorong mereka melaksanakan perintah agama dengan sebaik-baiknya termasuk didalamnya masalah pelaksanaan jihad dan pendidikan Islam yang menjadi pokok bahasan makalah ini.
PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Bach Yunof Candra
ISTIGHNA: Jurnal Pendidikan dan Pemikiran Islam Vol 1, No 1 (2018): edisi JANUARI
Publisher : stit-islamic-village

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (485.131 KB) | DOI: 10.33853/istighna.v1i1.21

Abstract

Permasalahan dan tantangan yang ada dalam Pendidikan Agama Islam baik dalam pembelajarannya maupun dalam penerapannya multidimensi. Segala sesuatu pasti memiliki problematika yang menjadi permasalahan dan tantangan yang harus dihadapi dan dicari solusinya, terutama dalam pendidikan. Banyak sekali problematika dalam pendidikan yang masih harus diselesaikan. Penulis ingin mengkaji secara khusus tentang problematika yang menjadi masalah dan tantangan dalam Pendidikan Agama Islam. Sudah banyak penelitian tentang problematika Pendidikan Agama Islam, tetapi masih terfokus hanya kepada para pendidik dan menejemen sekolah. Padahal permasalahan Pendidikan Agama Islam bukan hanya ada dalam sebuah institusi pendidikan saja tetapi merupakan permasalahan bagi seluruh elemen masyarakat termasuk keluarga. Dalam kajian ini penulis ingin membahas dan mengkaji tentang problematika Pendidikan Agama Islam yang ditinjau dari ruang lingkup pendidikan yaitu sekolah, keluarga dan masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, berdasarkan studi kepustakaan. Semoga tulisan ini bermanfaat dan bisa memberikan solusi bagi permasalahan-permasalahan yang menjadi tantangan-tantangan dalam Pendidikan Agama Islam baik sebagai sebuah disiplin ilmu, institusi ataupun jalan hidup dalam kehidupan setiap manusia, karena agama adalah budaya Tuhan.