cover
Contact Name
Istri Bartini
Contact Email
istribartini@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
riadiniwahyutami@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kab. bantul,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Ilmu Kebidanan (Journal of Midwivery Science)
ISSN : 23382848     EISSN : 25799428     DOI : -
Core Subject : Health,
Focus and Scope Jurnal Ilmu Kebidanan (Journal of Midwivery Science) Pregnancy Labor Post Partum Pathology Midwifery community Family planning Reproduction health.
Arjuna Subject : -
Articles 129 Documents
PENGETAHUAN REMAJA TENTANG PENDEWASAAN USIA PERKAWINAN DENGAN NIAT UNTUK MENIKAH PADA USIA MUDA Anita Puji Lestari; Nining Tunggal Sri Sunarti; Kurniasari Pratiwi
Jurnal Ilmu Kebidanan (Journal of Midwivery Science) Vol 2, No 3: Desember 2014
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan AKBIDYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36307/jik.v2i3.61

Abstract

Latar Belakang: Pernikahan pada usia muda berdampak pada peningkatan angka kematian ibu melahirkan, ke- hamilan yang tidak diinginkan, aborsi, jumlah anak terlantar, angka pengangguran dan perceraian. Upaya menga- tasi masalah tersebut pemerintah membuat sebuah program keluarga berencana yang bertujuan menekan angka pertumbuhan penduduk salah satunya adalah dengan pendewasaan usia perkawinan (PUP).Tujuan: Untuk mengetahui hubungan pengetahuan remaja tentang pendewasaan usia perkawinan dengan niat untuk menikah pada usia muda di SMP Muhammadiyah Piyungan.Metode: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam pe- nelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah Piyungan tahun pelajaran 2013-2014 sebanyak 71 siswa. Pengambilan sampel dengan teknik total sampling.Hasil: Remaja yang memiliki pengetahuan baik tentang PUP 28 (39,4%) responden dan yang berpengetahuan cukup 35 (49,3%). Remaja yang sangat tidak berniat menikah muda 33 (46,5%) dan yang tidak berniat 37 (52,1%)responden. Hasil uji statistik menggunakan Kendal Tau (ττ) diperoleh signifikansi sebesar 0,017.Simpulan: Terdapat hubungan antara pengetahuan remaja tentang pendewasaan usia perkawinan dengan niatmenikah pada usia muda.ABSTRACTBackground: Marriage at a young age have an impact on improving maternal mortality, unwanted pregnancy, abor- tion, the number of abandoned children, unemployment and divorce. In an effort to overcome these problems the government makes a family planning program aimed suppress the population growth rate is one of the maturation age of marriage.Objective: To determine the relationship of adolescent knowledge about the maturation age of marriage with the intention to marry at a young age in Junior High School Muhammadiyah PiyunganMethods: This research used quantitative methods with cross sectional approach. The population in this study is the eighth grade students of junior high school Muhammadiyah Piyungan 2013-2014 school year as many as 71 students. Sampling with a total sampling technique.Results: Adolescents who have a good knowledge of the maturation age of marriage 28 (39.4%) of respondents, knowledgeable enough 35 (49.3%) of respondents. Teenagers who do not intend to get married very young 33 (46.5%) of respondents, had no intention of 37 (52.1%) of respondents. The results of statistical tests using Kendal Tau (τ) obtained a significance of 0.017.Conclusion: There is a relationship between adolescent knowledge about the maturation age of marriage with the intention of getting married at a young age.
EFEKTIFITAS REFLECTIVE LEARNING PADA SIKAP PROFESIONAL MAHASISWA KEBIDANAN Andina Vita Sutanto; Mohammad Hakimi; Mubasysyir Hasanbasri
Jurnal Ilmu Kebidanan (Journal of Midwivery Science) Vol 3, No 1: Maret 2015
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan AKBIDYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36307/jik.v3i1.66

Abstract

Latar Belakang: Institusi pendidikan kebidanan memiliki peranan yang penting dalam mencetak tenaga bidan yang profesional dan berkualitas. Untuk dapat menghasilkan tenaga bidan yang profesional sesuai dengan yang diharapkan, maka dibutuhkan model pembelajaran yang efektif dan inovatif. Salah satu model pembelajaran yang telah banyak diteliti efektif dalam meningkatkan kompetensi idividu mahasiswa maupun profesi termasuk profesi kebidanan adalah reflective learning. Pembelajaran menggunakan model reflective learning dinilai efektif.Tujuan: Untuk mengetahui kegiatan reflective learning pada mahasiswa Akademi Kebidanan Yogyakarta.Metode: Jenis penelitian survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Tempat penelitian dilaksanakan di Akademi Kebidanan Yogyakarta. Sampel penelitian mahasiswa tingkat I, II, dan III. Pengambilan sampel meng- gunakan minimal sample size. Variabel penelitian yaitu: variabel independen adalah reflective learning. Variabel dependen adalah sikap profesional mahasiswa kebidanan.Hasil: Terdapat hubungan yang bermakna secara statistik (p<0.05) antara variabel bebas (reflective learning) de- ngan variabel terikat (sikap profesional) dengan perbandingan prevalensi 2,13 95% CI (1,62-2,78)Simpulan: Mahasiswa yang melakukan reflective learning secara baik akan berpeluang untuk melakukan sikapprofesional yang baik dibandingkan dengan mahasiswa yng melakukan reflective learning yang tidak baik.ABSTRACTBackground: Midwifery educational institutions have an important role in the scoring power of professional and qualified midwives. To be able to produce a professional midwife as expected, then it takes a model of effective and innovative learning.Objective: To know the effectiveess of reflective learning on Student Academy Midwifery Yogyakarta.Method: This type of research survey with descriptive study. The research at Academy of Midwifery in Yogyakarta. Sample student research level I, II, and III. Sampling using a minimum sample size. Variable independent vari- able research, namely is the reflective learning. The dependent variable is the attitude of professional midwifery students.Result: The result showed statistical significance (P <0.05) between the independent variable (reflective learning)with the dependent variable (professional attitude) with a prevalence ratio 2.13 95% CI (1.62 to 2.78).Conclusion: Students who did reflective learning finely will have a chance to do a good professional attitude.
SIKAP IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PERTAMA (K1) A.A. Putri Pratiwi Suandewi; Christina Pernatun Kismoyo; Suharni Suharni
Jurnal Ilmu Kebidanan (Journal of Midwivery Science) Vol 3, No 1: Maret 2015
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan AKBIDYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36307/jik.v3i1.71

Abstract

Latar Belakang: Pentingnya pelayanan ANC karena setiap kehamilan dapat berkembang menjadi masalah atau komplikasi setiap saat. Di Puskesmas Sewon II kunjungan pertama (KI) sudah 95%, yaitu sudah mencapai target yang ditetapkan oleh Departemen Kesehatan. Namun masih ada ibu hamil yang belum melakukan kunjungan pertama (KI).Tujuan: untuk mengetahui adanya hubungan sikap ibu hamil dengan kepatuhan KI.Metodologi: Penelitian ini deskriptif analitik menggunakan pendekatan cross sectional. Variabel independen dalam penelitian ini adalah sikap ibu hamil. Variabel dependent dalam penelitian ini adalah kepatuhan kunjungan. Sampel yang digunakan ibu hamil sebanyak 90 responden, pengambilan sampel menggunakan accidental sampling di Puskesmas Sewon II.Hasil Penelitian : Hasil analisis data cross sectional dapat diperoleh sebesar 95,6% ibu hamil yang melakukan pe- meriksaan di Puskesmas Sewon II memiliki sikap setuju yaitu ibu hamil peduli dengan kehamilannya. Kemudian ke- patuhan ibu hamil sebesar 97,8%, ibu hamil patuh melakukan kunjungan antenatal care pertama (KI). Berdasarkan analisis statistik menggunakan uji chi square di dapatkan hasil x2 hitung = 9.995 dan x2 tabel = 3,841 (x2 hitung>x2tabel) dengan nilai signiftikan P value 0,002. Berdasarkan nilai x2 hitung > x2 tabel dan P value <0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti bahwa ada hubungan antara sikap ibu hamil dengan kepatuhan kunjunganantenatal care pertama (KI) di Puskesmas Sewon II.Simpulan: Ibu yang telah memahami kehamilannya berpotensi memiliki sikap yang baik dalam memeriksakan kehamilannya.ABSTRACTBackground: Antenatal Care (ANC) is very important in every pregnancy, in order to early detection in the develop- ment of future pregnancies. Community health centers Sewon II at the first ANC has been 95%, has reached the target set by the Ministry of Health of the Republic of Indonesia, but there are still 5% of pregnant women who have their first ANC.Objective: To determine the relationship attitude of pregnant women with antenatal care visits in the first compli- ance.Methodology: descriptive analytic research using cross sectional approach. The independent variables in this study is the attitude of pregnant women. The dependent variable in this study is a compliance visit. Sample used in pregnant women as much as 90 respondents, sampling accidental sampling in Community health centers Sewon II.Results: cross sectional data analysis can be obtained pregnant women who carry out checks on Community health centers Sewon II with a positive attitude or agree 95.6%. Mothers who are obedient and do antenatal care 97.8%. Based on the results of statistical analysis using chi square test showed statistical analysts using chi square test in getting the results count = 9,995 X2 and X 2 table = 3.841 (X 2 count> X 2 tables) with values signiftikan P value of 0.002. Due to the value of X 2 count> X 2 tables and a P value <0.05 then Ho is rejected and Ha accepted. There is a relationship between the attitude of pregnant women with antenatal care visits in the first compliance in Community health centers Sewon II.Conclusion: Women who have agreed attitude towards antenatal care tend to do antenatal care obediently in Community health centers Sewon II.
PAPARAN MEDIA TERHADAP PERILAKU BERISIKO REMAJA Agustin Rahmawati; Siti Istiana; Erna Kusumawati
Jurnal Ilmu Kebidanan (Journal of Midwivery Science) Vol 3, No 2: Agustus 2015
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan AKBIDYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36307/jik.v3i2.76

Abstract

Latar Belakang:Kehidupan remaja merupakan kehidupan yang sangat menentukan bagi kehidupan masa depan mereka selanjutnya. Kenakalan remaja terjadi bila kebutuhan sosiologis dan psikologisnya tidak terpenuhi dengan baik, sehingga akan memunculkan berbagai bentuk pola perilaku agresif dan cenderung ke arah negatif. Masalah perilaku agresif dan cenderung negatif itu tidak lepas dari persoalan mental, sehingga psikologisnya begitu domi- nan dalam perjalanan remaja yang masih labil. Pengaruh yang datang dari luar seringkali membawa dampak yang membawa mereka kepada perilaku beresiko seperti merokok, seksual bebas, dan napza. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan mencari pengaruh paparan media terhadap perilaku beresiko remaja.MetodePenelitian: Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian survey cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari populasi siswa kelas XI SMK Sudirman Semarang dari bulan Juni s/d Juli 2015 yang berjumlah 39 siswi. Tenik sampling adalah sampling jenuh.Hasil dan Pembahasan: Data diperoleh mayoritas siswa kelas XI SMK Sudirman Semarang yang mempunyai perilaku berisiko tinggi sebanyak 53,8%. Paparan media sebagian besar memberikan paparan positif 61,5%. Hasil dengan korelasi Chi Square didapatkan nilai p=0,000 (p<0,05). Pengaruh informasi yang tidak benar dapat mem- berikan dampak buruk bila tidak diimbangi dengan informasi yang tepat dari sumber yang dapat dipertanggung jawabkan.Simpulan: Ada hubungan yang signifikan antara paparan media dengan perilaku berisiko remajaABSTRACTBackground: Adolescent life is a life that is crucial for the future of the rest of their lives. Adolescent delinquence can happen when sociological and psychological needs are not well, so that will bring various pattern of aggres- sive behavior and tend toward the negative. Aggressive behavior problems tend to be negative and it cannot be separated from mental problems, and the psychological journey dominant in adolescents is still unstable. Influences coming from the outside often have an impact that brings them to risky behaviors such as smoking, free sex, and drugs. Therefore, this study aims to find the effect of media exposure on adolescent risk behavior.Method: The type of research used in this research is a survey research of cross sectional approach. The sample in this research is a part of the population of the students of class XI SMK Sudirman Semarang from June until July 2015 which amounted to 39 students. The sampling techniques used are a sampling of saturated.Result: Data obtained by the majority of adolescent who have high­risk behavior as much as 53.8%. Media expo- sure mostly give positive exposure to 61.5%. Results of the correlation of Chi Square p value = 0.000 (p <0.05). The influence of the incorrect information may negatively impact if not matched with the right information from sources that can be accounted for.Conclusion: There are any significant correlation media exposure with the risky behavior of adolescent.
Optimisme dan Efikasi Diri Pengambilan Keputusan Karir pada Mahasiswa Program Diploma III Kebidanan Farhanita Riziq; Sugiarti Musabiq
Jurnal Ilmu Kebidanan (Journal of Midwivery Science) Vol 3, No 3: Desember 2015
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan AKBIDYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36307/jik.v3i3.5

Abstract

Abstrak: tingginya angka kematian Ibu serta angka kesakitan dan kematian bayi di Indonesia membuat Menteri Kesehatan Indonesia, dalam putusannya, menetapkan bahwa bidan merupakan lini utama untuk mengurangi AKI dan AKB. Sayangnya, dalam usaha menjadi bidan, banyak sekali tantangan yang harus dihadapi seperti sulitnya mendapatkan STR dan adanya fenomena menganggur. Kondisi-kondisi tersebut pada akhirnya mempengaruhi optimism mahasiswa kebidanan dalam menentukan pilihan karirnya di masa depan. Tujuan: untuk melihat apakah terdapat hubungan antara optimism dan efikasi diri pengambilan keputusan karir pada mahasiswa program Diploma III Kebidanan di Indonesia. Metode: partisipan dalam penelitian ini merupakan mahasiswa program Diploma III Kebidanan tingkat 2 dan 3 yang berjumlah 571 orang dari akademi kebidanan yang terakreditasi A dan B di Provinsi DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, dan Sumatera Barat. Penelitian ini merupakan penelitian dengan desain penelitian korelasional. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah convenience sampling. Hasil: penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara optimisme dan efikasi diri pengambilan keputusan karir (r=+.203, n=571, p
KETERATURAN SENAM HAMIL TERHADAP LAMA PERSALINAN KALA 2 PADA IBU BERSALIN Dewi Susilowati; Rini Tri Hastuti; Tri Setyoningsih
Jurnal Ilmu Kebidanan (Journal of Midwivery Science) Vol 1, No 3: Desember 2013
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan AKBIDYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36307/jik.v1i3.11

Abstract

Latar belakang: Penyebab kematian maternal dan perinatal terbesar dinegara berkembang adalah akibat lamanya persalinan. Persalinan yang berlangsung terlalu lama pada kala II akan menimbulkan gejala seperti dehidrasi, infeksi, kelelahan pada ibu serta asfiksia dan kematian janin dalam kandungan/ Intra Uteri Fetal Death .Lama persalinan dipengaruhi oleh 5 faktor yaitu tenaga, jalan lahir, janin, psikologis respon dan penolong.senam hamil merupakan suatu program latihan bagi ibu seha untuk mempersiapkan kondisi fisik ibu dengan menjaga kondisi otot-otot dan persendian yang berperan dalam proses persalinan, serta mempersiapkan kondisi psikis ibu,terutama menumbuhkan kepercayaan diri dalam menghadapi persalinan. Tujuan penelitian: Mengetahui hubungan keteraturan senam hamil terhadap lama persalinan kala II pada ibu ber-salin di BPM Wilayah Puskesmas Klaten Tengah. Metode Penelitian: Deskriptif analitik adalah suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk mem-buat gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional, dimana variabel bebas dan variabel terikat diukur dalam waktu yang sama. Tehnik pengambilan sampel dengan total sampling yaitu tehnik pengambilan sampel berdasarkan kriteria inklusi. Hasil Penelitian: berdasarkan hasil penelitian ada hubungan antara keteraturan senam hamil dengan lama per-salinan kala II, dimana ibu yang teratur mengikuti senam hamil secara teratur sebanyak 55 ibu,lama persalinan kala II nya berlangsung normal. Ditunjukan dengan uji statistik didapatkan ada hubungan yang signifikan antara keteraturan senam hamil dengan lama persalinan kala II(p value = 0,000). Kesimpulan: Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu yang teratur mengikuti senam hamil ≥ 12 kali lama persalinan kala II nya berjalan normal.
PENYULUHAN TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP SIKAP MENGHADAPI MENOPAUSE Endang Khoirunnisa; Rochayati Rochayati
Jurnal Ilmu Kebidanan (Journal of Midwivery Science) Vol 4, No 1: Maret 2016
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan AKBIDYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36307/jik.v4i1.17

Abstract

Latar Belakang: Seiring dengan peningkatan usia, banyak proses perkembangan dan pertumbuhan pada manu-sia. Perubahan tersebut paling banyak terjadi pada wanita karena proses penuaan disebut fase pre-menopause. Tiga dari 10 wanita yang berusia 40-50 tahun di Desa Awu-awu, Ngombol, Purworejo mengatakan menstruasi tidak teratur, 2 wanita mengatakan menstruasi teratur namun jumlah darah yang keluar berkurang dan mereka belum mengetahui proses yang mereka alami adalah fisiologis. Tujuan: Mengetahui pengaruh penyuluhan tentang kesehatan reproduksi terhadap sikap menghadapi menopause pada wanita usia 40-50 tahun. Metode: penelitian ini mengunakan pendekatan pre-experimental design dengan rancangan one group pretest posttest. Intervensi berupa penyuluhan tentang kesehatan reproduksi. Jumlah populasi 54 wanita berusia 40-50 tahun dan semua diambil sebagai sampel penelitian. analisa paired t test. Hasil: Sikap positif menghadapi menopause wanita usia 40-50 tahun sebelum diberi penyuluhan sebanyak 53,7% dan setelah diberi penyuluhan sebanyak 81,5%. Hal ini mengalami peningkatan wanita yang memiliki sikap positif sebanyak 27,8% Simpulan: Ada pengaruh penyuluhan tentang kesehatan reproduksi terhadap sikap mengahadapi menopause pada wanita usia 40-50 tahun.
USIA PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) DENGAN GANGGUAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS BAYI Sylvi Wafda Nur Amelia; Suherni Suherni; Margono Margono
Jurnal Ilmu Kebidanan (Journal of Midwivery Science) Vol 1, No 1: Maret 2013
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan AKBIDYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36307/jik.v1i1.29

Abstract

Latar Belakang: Ditemukan lebih dari 200 juta anak di bawah 5 tahun tidak berkembang sesuai umur. Kebanyakan ditemukan di daerah Asia selatan dan Afrika bagian Sahara, yang dikarenakan oleh kemiskinan, nutrisi yangkurang, krisis kesehatan dan lingkungan yang tidak memadai. Deteksi dini tumbuh kembang di Kabupaten Bantulpada tahun 2008 belum mencapai 100%. Cakupan bayi yang diberi Air Susu Ibu (ASI) eksklusif di PuskesmasImogiri I sebesar 45,75% dan Puskesmas Imogiri II sebesar 19,59%, dan ditemukan keterlambatan perkembangantidak sesuai umur pada perkembangan motorik halusnya sebesar 3,8%.Tujuan: Untuk mengetahui hubungan pemberian MP-ASI dengan gangguan perkembangan motorik halus padabayi di Wilayah Kerja Puskesmas Imogiri I, Bantul, Yogyakarta.Metode: Jenis penelitian survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Subjek penelitian adalah bayi usia0-12 bulan di wilayah kerja Puskesmas Imogiri I sebanyak 413 bayi dengan sampel 133 bayi menggunakan teknikquota sampling. Instrumen penelitian ini adalah checklist dan lembar DDST II. Analisis data yang menggunakan ujistatistik multivariat yaitu chi square dengan signifcancy level 0,05.Hasil: Proporsi bayi yang diberi MP-ASI sebelum usia 6 bulan adalah 26,3% , bayi yang mengalami perkembangan motorik halus bayi sesuai dengan usianya sebanyak 73,3%. Besarnya risiko bayi yang mengalami gangguanperkembangan motorik halus pada bayi yang diberikan MP-ASI sebelum usia 6 bulan sebanyak 31, 4% dan besarnya risiko bayi yang mengalami gangguan perkembangan motorik halus pada bayi yang diberikan MP-ASI mulaisejak usia 6 bulan sebesar 6,1%.Simpulan: Hasil uji chi square didapatkan nilai χ2 sebesar 14,815 pada df 1 dengan taraf signifkansi (p) 0,000bahwa ada hubungan antara pemberian MP-ASI pada bayi sebelum usia 6 bulan dengan kejadian gangguanperkembangan motorik halus bayi. Dan hasil perhitungan RR didapatkan bahwa pemberian MP-ASI sebelum usia6 bulan merupakan faktor risiko dari kejadian gangguan perkembangan motorik halus pada bayi (5,133). ABSTRACTBackground: Discovered over 200 million children below fve years is not developing according to age. Bantul district in the year 2008 there is still early detection of growth that have not reached 100%, based on data from at thePHC Imogiri I 78,88%, PHC Imogiri II82,06%. While the number of babies who are given exclusive breast feedingat the PHC Imogiri I 45,75% and PHC Imogiri II19,59%. In the area of PHC Imogiri I, found delays in the development of age-appropriate or not is in the village of Wukirsari 6 of 284 infants, in the village of Girirejo 2 of 50 infants,in the village of Karangtalun 3 of 7 infants, and in the village of Imogiri 1 of 42 such infants and there 5 infants whoexperience age-appropriate development was not on fne motor development.Objective: To determine the correlation grant of age complementary feeding with interference trend growth fnemotor in the area of work Public Health Center Imogiri I, Bantul, Yogyakarta.Method: The study was an analytical survey with cross sectional approach. The subjects were 0-12 month-old babyat the PHC Imogiri I sample as many as 413 infants with 133 infants using a quota sampling technique. This is achecklist of research instruments and sheet DDST II. Analysis of data using multivariate statistical test that is chisquare with signifcancy 0,05 level.Results: The proportion of infants who were given complementary feeding before the age of 6 months was 26,3%,infants who experienced fne motor development according to age as much as 73,3%. The magnitude of risk infantsexperiencing fne motor developmental delay infants who were given complementary feeding before the age of 6months was 31,4% and the risk of infants experiencing fne motor developmental delay infants given complementary feeding 6 months starting from the age of 6,1%.Conclusion: The administration of the complementary feeding before the age of 6 months are risk factors of theoccurrence of fne motor development disorders in infants.
PERAN IBU DENGAN KESIAPAN REMAJA PUTRI USIA 10-12 TAHUN DALAM MENGHADAPI MENARCHE Ni Luh Putu Era Mariani; Sri Subiyatun; Luluk Muhananingsih
Jurnal Ilmu Kebidanan (Journal of Midwivery Science) Vol 1, No 1: Maret 2013
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan AKBIDYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36307/jik.v1i1.34

Abstract

Latar Belakang: Remaja merupakan salah satu komponen generasi muda yang memiliki peranan yang sangat penting dan menentukan masa depan bangsa. Masa remaja adalah periode yang penuh dengan perubahan tubuh maupun perubahan mental. Pengertian dan dukungan orang tua sangat bermanfaat bagi perkembangan remaja. Desa Panggungharjo merupakan salah satu desa yang sebagian besar ibu (80%) belum memberikan penjelasan mengenai menarche pada remaja putrinya.Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara peran ibu dengan kesiapan remaja putri usia 10-12 tahun dalam menghadapi menarche di Desa Panggungharjo Sewon Bantul Yogyakarta.Metode : Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriftif analitik dengan rancangan penelitian cross secsion- al. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu di Desa Panggungharjo yang memiliki remaja putri umur 10-12 tahun, yaitu sebanyak 50 orang, dengan teknik pengambilan sampel yaitu total sampling. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas yaitu peran ibu dan variabel terikat yaitu kesiapan remaja putri usia 10-12 tahun dalam menghadapi menarce. Data tersebut diambil dengan menggunakan kuesioner.Hasil: Dari hasil uji analisis bivariatnya ada hubungan yang bermakna antara peran ibu dengan kesiapan remajaputri usia 10-12 tahun dalam menghadapi menarche di Desa Panggungharjo (0,001<0,05) dan nilai z (2,58)tabel< z (4,5), dimana peran ibu yang cukup yaitu 50% responden dan kesiapan remaja putri yang kurang dalamhitungmenghadapi menarche yaitu 66% responden.Simpulan: Ada hubungan yang bermakna antara peran ibu dengan kesiapan remaja putri usia 10-12 tahun dalam menghadapi menarche di Desa Panggungharjo Sewon Bantul Yogyakarta yang ditunjukkan dengan nilai signifi-kansi 0,001 (p<0,05), dan nilai z (2,58) < z (4,5).Background: Youthis one component ofthe younger generationthat hasa very important roleand deter- mine thefuture of the nation. Adolescence isa periodfilled withbody changesandmental changes. Under- standing and supportof parents is verybeneficial forthe development ofyouth. Panggungharjo village is one of the villagesmost mothers(80%) have not providedan explanation of menarchein adolescentgirls.Objective: To determine the relationship between the role of the mother with readiness of young women aged 10- 12 years in the face of menarche in the village Panggungharjo Sewon Bantul Yogyakarta.Method:This research uses descriptive analytic study research design crosssecsional. The populationin this study were all mothers in the village Panggungharjo with girls aged 10-12 years, as many as 50 people, with the total sampling tech- niques sampling. The variables in this study consisted of the independent variableis the role of mom and the dependent variable is the readiness of young women aged 10-12 years in the facemenarce. The data were taken using a questionnaire.Results: From the analysis of test results bivariate no significant relationship between maternal role with the readiness of young women aged10-12 years in the face of menarche in the village Panggunghar- jo (0.001<0.05) and the value z Table (2.58) < z (4,5), where the role of the mother is quite the 50% of res- pondent sand the lack of readiness of young womenin the face of menarche that is 66% of the respondents.Conclusion: There wasa significant association between maternal role with the readiness of young women aged10- 12 yearsin the face of menarche in the village Panggungharjo Sewon Bantul Yogyakarta as indicated by the signifi-cant value of 0.001 (p <0.05), and the value z Table (2.58) < z (4.5).
SIKAP DENGAN PERILAKU PEKERJA SEKS KOMERSIAL (PSK) TENTANG PENCEGAHAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL (IMS) Claudia Raynera; Sri Wahyuni; Sri Sumarni
Jurnal Ilmu Kebidanan (Journal of Midwivery Science) Vol 1, No 2: Agustus 2013
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan AKBIDYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36307/jik.v1i2.41

Abstract

Latar belakang: Dari 26 puskesmas di wilayah Kabupaten Semarang, Puskesmas Bergas tercatat mempunyai kasus infeksi menular seksual (IMS) tertinggi. Sebanyak 767 kasus IMS terjadi selama tahun 2012 di lokalisasi Tegalrejo Bergas, kabupaten Semarang. Masalah dalam penelitian ini adalah adakah hubungan antara sikap de- ngan perilaku pekerja seks komersial tentang pencegahan infeksi menular seksual di lokalisasi Tegalrejo, Bergas, Kabupaten Semarang.Metode: Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan design korelasi yang menggunakan pendekatan cross- seksional. Variabel dalam penelitian ini adalah sikap dan perilaku mengenai pencegahan infeksi menular seksual. Sampel dalam penelitian ini adalah pekerja seks komersial yang berada di wilayah lokalisasi Tegalrejo, Bergas, Ka- bupaten Semarang. Seluruh populasi 150 orang yang diambil sampel sebanyak 60 responden dari sampling acak sederhana. Pengumpulan data sikap dan perilaku dengan menggunakan kuesioner. Analisa data dengan distribusi frekuensi dan uji chi square untuk menganalisa korelasi.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa 56,7 % responden berusia reproduksi sehat. Tingkat pendidikan tert- inggi responden adalah pendidikan dasar sebanyak 56,7 %. Sebanyak 56, 7 % responden memiliki sikap positif terhadap pencegahan penyakit menular seksual. Sedangkan responden yang memiliki perilaku positif terhadap pencegahan infeksi menular seksual sebanyak 61, 7 %,Simpulan: ada hubungan antara sikap dengan perilaku pekerja seks komersial tentang pencegahan infeksi menu- lar seksual di lokalisasi tegalrejo, Bergas, Kabupaten Semarang yang dibuktikan dengan nilai p 0,001. Disara- nkan bahwa pemberi pelayanan kesehatan lebih intensive dalam didalam konseling dan pendistribusian kondomkhususnya kepada PSK dalam rangka menurunkan infeksi menular seksual.ABSTRACTBackground: There are 26 Public Health Centers in the district of Semarang. The PHC of Bergas is the highest number of sexually transmitted infection cases. There are 767 cases which is occurred during 2012 at Tegalrejo Bergas Localization.The problem in this study is “is there any relationship between the attitude with prevention behaviors about Sexually Transmitted Infections by sexual commercial workers in brothels Tegalrejo, Bergas, Semarang in 2013.Method: This research is quantitative research. The design in this study is used a correlation study and using cross-sectional approach. The variables of this study is the attitude and behavior about prevention behaviors about Sexually Transmitted Infections of sexual commercial workers. The subjects were commercial sex workers who working at Localization of Tegalrejo, Bergas, Semarang. There are 150 populations. However, only 60 respondents were involving in this study. The simple random sampling is used in this study. The data was gained by quession- aires. Moreover, the data was analized by frequency distribution and chi square analysis.Result: The results showed that there were 56.7 % of respondens at health reproductive age. The highest number of level education was 56.7 % who have a basic education level. Moreover, most of respondens have positive at- titude (56.7 %) about prevention in Sexually Transmitted Infections. The positive behaviors was 61.7 %, more than the number of responden who did negative behaviour about prevention in Sexually Transmitted Infections.Conclusion: It is concluded that there is a relationship between the attitude with prevention behaviors about Sexu- ally Transmitted Infections by sexual commercial workers in brothels Tegalrejo, Bergas, semarang which was showed by ρ value 0.001. It is expected to health care professionals in order to improve the programs are closely to do intensive counseling and distributing more condoms for sexual commercial workers, who has a high risk of sexually transmitted infections.

Page 4 of 13 | Total Record : 129