cover
Contact Name
Andi Ruhban, S.ST.,M.Kes
Contact Email
ruhbansaja@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
ruhbansaja@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
ISSN : 0854624X     EISSN : 26226960     DOI : -
Core Subject : Health, Social,
Tulisan yang diterima melingkupi rumpun Ilmu Kesehatan Lingkungan dengan diberi kode 359 oleh Kementerian Riset Teknologi Pendidikan Tinggi, yang dapat berupa Artikel Hasil Riset, Book Review, Literatur Review, Komentari/Opini, Berita Ilmiah (Scientific News), dan Letter to Editor. Tulisan tersebut menyangkut Sanitasi Dasar (penyehatan air, pengelolaan limbah cair, pembuangan tinja, penanganan sampah, penyehatan makanan minuman, pengendalian vektor), penyehatan udara, pengamanan pestisida, rumah sehat dan tata graha, perilaku hidup bersih dan sehat, higiene perorangan, sanitasi tempat umum-wisata-matra, sanitasi transportasi, sanitasi industri dan keselamatan kerja, sanitasi rumah sakit, sanitasi kawasan pesisir pantai dan laut, penyakit berbasis lingkungan, analisis mengenai dampak lingkungan, manajemen risiko lingkungan, epidemiologi kesehatan lingkungan.
Arjuna Subject : -
Articles 21 Documents
Search results for , issue "Vol 20, No 1 (2020): Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat" : 21 Documents clear
KEJADIAN ISPA PADA BALITA (Studi Analitik Di UPTD Puskesmas Bontomatene Dan Kelurahan Batangmata Kecamatan Bontomatene Kepulauan Selayar)” Nur Aini Cora; Muslimin Muslimin; Arlin Adam
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 20, No 1 (2020): Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v20i1.1618

Abstract

ISPA adalah infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru (alveoli) yang dapat disebabkan oleh berbagai mikroorganisme seperti virus, jamur dan bakteri. Penyakit ini diawali dengan panas disertai salah satu atau lebih gejala: tenggorokan sakit atau nyeri telan, pilek, batuk kering atau berdahak. ISPA selalu menduduki peringkat pertama dari 10 penyakit terbanyak di Indonesia (Kemenkes RI, 2014).Jenis penelitian yang digunakan adalah studi analitik dengan pendekatan Cross Sectional Study. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik total sampling. Dengan tujuan untuk mengetahui hubungan keterpaparan asap rokok, ventilasi, kepadatan hunian deng an kejadian ISPA pada balita.Berdasarkan hasil analisis uji statistik (Chi-Square) (1) nilai p sebesar 0,000 (p  value < 0,05), menunjukkan bahwa ada hubungan antara keterpaparan asap rokok dengan Kejadian ISPA. (2) nilai p sebesar 0,000 (p  value < 0,05), menunjukkan bahwa ada hubungan antara ventilasi dengan Kejadian ISPA. (3) nilai p sebesar 0,000 (p  value < 0,05), menunjukkan bahwa ada hubungan antara kepadatan hunian dengan Kejadian ISPA.Adapun kesimpulan dan saran; (1) Ada hubungan bermakana antara keterpaparan asap rokok terhadap kejadian penyakit ISPA pada balita, (2) Ada hubungan bermakana antara ventilasi terhadap kejadian penyakit ISPA pada balita, (3) Ada hubungan bermakana antara kepadatan hunian terhadap kejadian penyakit ISPA pada balita. Diharapkan orang tua agar menjauhkan balita dari perokok sehingga tidak terkena paparan asap rokok  dan membiasakan membuka jendela setiap hari pada saat siang hari, serta memperhatikan kualitas rumah yaitu dengan perbaikan ventilasi rumah dan kepadatan hunian.Kata Kunci : ISPA, Keterpaparan Asap Rokok, Ventilasi, dan Kepadatan Hunian.
KEMAMPUAN LILIN ANTI NYAMUK DARI KULIT JERUK BALI (CITRUS MAXIMA) DALAM MEMATIKAN NYAMUK Hasriani Hasriani; Ashari Rasjid
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 20, No 1 (2020): Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v20i1.1477

Abstract

Keberadaan nyamuk di lingkungan masyarakat sangatlah mengganggu, karena perilaku nyamuk  yang menggigit dan juga membawa bibit penyakit, seperti demam berdarah, malaria, chikungunya, dan lainnya. Terutama pada musim penghujan, nyamuk berkembang biak dengan sangat pesat.Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui kemampuan ekstrak kulit jeruk bali (citrus maxima) untuk membasmi nyamuk. Adapun jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen murni (True eksperimental), yaitu untuk mengetahui kemampuan kulit jeruk bali (Citrus maxima) sebagai lilin aromaterapi anti nyamuk dalam mebunuh nyamuk. Populasi yang digunakan pada penelitian ini adalah nyamuk yang bergerak aktif. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah 20 ekor nyamuk. Analisa dengan tabel terhadap rata-rata kematian nyamuk dengan 3 kali replikasi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa: lilin anti nyamuk dari kulit jeruk bali dengan konsentrasi 40% mampu mematikan nyamuk sebesar 25%, pada konsentrasi 50% mampu mematikan nyamuk sebesar 25%, pada konsentrasi 60% mampu mematikan nyamuk sebesar 40%, pada konsentrasi 70% mampu mematikan nyamuk sebesar 45%, pada konsentrasi 80% mampu mematikan nyamuk sebesar 50%.Kesimpulan yang didapatkan yaitu lilin anti nyamuk dari kulit jeruk bali tidak ada yang mampu dalam mematikan nyamuk, karna tidak memenuhi kriteria lethal consentration 50%, seluruh konsentrasi yang digunakan kurang dari LC50. Disarankan agar menambah ukuran lilin agar lilin menyala lebih lama dan menambahkan zat pengikat agar bau pada lilin anti nyamuk tidak menguap dengan cepat saat digunakan di ruangan yang lebih luas.Kata Kunci                   : Kulit Jeruk Bali, Lilin Anti Nyamuk, Nyamuk
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PETANI PADI DENGAN PENGGUNAAN APD DI DESA PAKKA’BA KECAMATAN GALESONG UTARA KABUPATEN TAKALAR Abdur Rivai
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 20, No 1 (2020): Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v20i1.1442

Abstract

Pertanian  merupakan salah satu bidang terpenting dalam pemenuhan kebutuhan untuk masyarakat. Hasil dari pertanian tersebut sebagian besar digunakan sebagai bahan pangan pokok masyarakat di indonesia, sehingga penggunaan pestisida secara besar-besaran dapat menimbulkan gangguan kesehatan. Untuk meminimalisir gangguan kesehatan tersebut dengan satu upaya yaitu penggunaan APD yang lengkap.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana hubungan pengetahuan dan sikap petani dengan penggunaan APD di Desa Pakka’ba Kecamatan Galesong Utara Kabupaten Takalar. Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan pendekatan Cross Sectional, yaitu variabel dependen dan variabel independen diukur secara bersamaan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh petani padi yang ada Di Desa Pakka’ba Kecamatan Galesong Utara Kabupaten Takalar yaitu 300 petani, dengan sampel 171 petani. Penentuan jumlah sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan rumus Slovin dan pengambilan data dilakukan menggunakan metode simple random sampling.Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan uji Chi Square dengan SPSS, Microsoft excel,Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan uji Chi Square dari analisis Continuity Corection yang diperoleh adalah p value 0,00 ( p value >0,05 ) pada pengetahuan dan p value 0,00 ( p value >0,05 ) pada sikap, dan dikatakan ada pengaruh terhadap petani di Desa Pakka’ba Kecamatan Galesong Utara Kabupaten Takalar. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan dan sikap penggunaan alat pelindung diri pada petani padi di Desa Pakka’ba Kecamatan Galesong Utara Kabupaen Takalar. Pemahaman dan kesadaran petani tentang APD perlu ditingkatkan melalui peyuluhan,simulasi, dan pelatihan. Kata kunci : Petani Padi, Alat Pelindung Diri, Pengetahuan dan Sikap
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN GANGGUAN KESEHATAN PADA PETANI BAWANG MERAH (AlliumCepa) DI DESA SARURAN KECAMATAN ANGGERAJA KABUPATEN ENREKANG Sabaria Sabaria; Hidayat Hidayat
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 20, No 1 (2020): Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v20i1.1481

Abstract

Petani menggunakan pestisida untuk membasmi hama dan gulma dengan harapan hasil produk pertanian semakin meningkat. Pestisida organofosfat dapat mempengaruhi fungsi syaraf dengan jalan menghambat kerja enzim kholinestrase, suatu bahan kimia esensial dalam menghantarkan impuls sepanjang serabut syaraf.Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan gangguan kesehatan pada petani bawang merah (Allium Cepa) di Desa Saruran Kecamatan Anggeraja Kabupaten Enrekang. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan menggunakan metode cross secstional study, dimana variable bebas dan terikat diteliti secara bersamaan dengan sampel sebanyak 87 responden.Hasil penelitian dari kelompok umur ada hubungan dengan gangguan kesehatan dimana p=0,000 ≥ a=0,05, lama penggunaan ada hubungan dimana p=0,000 ≤ a=0,05, penggunaan APD ada hubungan dengan gangguan kesehatan dimana p=0,000 ≤ a=0,05 cara peracikan ada hubungan dengan gangguan kesehatan dimana p=0,000 ≤ a=0,05, cara penyemprotan ada hubungan dengan gangguan kesehatan dimana p=0,000 ≤ a=0,05.Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu ada hubungan antara umur, lama penggunaan, APD (alat pelingdung diri), cara peracikan, dan cara penyemprotan terhadap gangguan kesehatan pada petani bawang merah (Allium Cepa). Kata Kunci : Petani Bawang (Allium Cepa) , Pestisida, Gangguan   Kesehatan
FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPADATAN KENDARAAN DENGAN KANDUNGAN KARBON MONOKSIDA (CO) DI KOTA MAKASSAR TAHUN 2019 Anisa Pratiwi; Zaenab Zaenab
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 20, No 1 (2020): Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v20i1.1471

Abstract

Hasil penelitian kepadatan kendaran pada jalan Sultan Alauddin dan jalan Hertasning dari ke empat titik didapatkan kepadatan kendaraan yaitu pada titik dua yaitu pada pagi dan sore hari dikatakan padat karena pada daerah tersebut pada selama 1 jam dan pada pengukuran Karbo monoksida di dapatkan hasil yaitu titk I menunjukkan hasil 3,085.71 ug/Nm3, titik II menunjukkan hasil yaitu 8,226.57 ug/Nm3, titik III menunjukkan hasil yaitu 3,885.71 ug/Nm3, titik IV menunjukkan hasil yaitu 2,285.71 ug/Nm3.Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kadar Karbon Monoksida (CO) pada jalan perbatasan Gowa Makassar, Sultan Alauddin Talasalapang, Hertasning Toddopuli dan Aeroppala Hertasning masih dibawah standar baku mutu. Disarankan kepada Pemerintah Kota Makassar melakukan penanaman pohon di pinggir jalan untuk mengurangi kadar Karbon Monoksida di udara.Kata Kunci : Kualitas udara, Kepadatan Kendaraan dan Karbon Monoksida (CO)
GAMBARAN PENANGANAN SAMPAH DENGAN TINGKAT KEPADATAN LALAT DI PASAR TRADISIONAL DI KOTA MAKASSAR Husni Yunus; Juherah juherah
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 20, No 1 (2020): Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v20i1.1478

Abstract

Sampah yang  tidak di kelola sebagaimana mestinya terbukti sering menyebabkan masalah lingkungan dan kesehatan pada manusia. Antara lain dari masalah estetika, terjadinya pencemaran lingkungan, hingga meningkatnya penyakit-penyakit yang di tularkan melalui vektor.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses penanganan sampah dengan tingkat kepadatan lalat di Pasar Tradisional kota Makassar, yakni Pasar Pabaeng-baeng, pasar Parang Tambung, Pasar Maricaya, Pasar Terong, dan Pasar Panampu. Jenis penelitian  observasional dan wawancara mengenai penanganan sampah. Titik pengukuran  kepadatan lalat dilakukan secara diagonal,dengan 5 titik/pasar, selama 3 hari pengukuran. Jumlah total titik kelima pasar yaitu 25 dengan 225 kali pengukuran selama 3 hari. Metode penelitian bersifat deskriptif, kemudian dibahas secara narasi. Hasil penelitian menunjukkan penanganan sampah dengan tingkat kepadatan lalat kelima Pasar Tradisional tidak memenuhi syarat, penanganan sampah masih kurang efektif, dan fasilitas sarana tempat sampah dan TPS (Tempat Pembuangan Sampah Sementara) yang tidak memenuhi syarat. Adapun hasil rata-rata tingkat kepadatan lalat tertinggi di pasar Pabaeng-baeng pada sore hari dengan rata-rata 14 ekor/blokgrill dengan suhu 31,98°C kelembaban 70,6%, hasil terendah di Pasar Maricaya pada hari kedua sore hari dengan hasil 2 ekor/blokgrill dengan suhu 29,76°C kelembaban 74,6%. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah penanganan sampah kelima Pasar Tradisional di Kota Makassar belum efektif sepenuhnya, dan tingkat kepadatan lalat yang melebihi batas baku mutu vektor. Kata kunci       : Pasar Tradisional, Penanganan Sampah, Kepadatan Lalat.
STUDI SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEPADATAN LALAT PADA PELELANGAN IKAN BEBA DI DESA TAMASAJU KECAMATAN GALESONG UTARA KABUPATEN TAKALAR Syahrul Rahmadana; lataha lataha
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 20, No 1 (2020): Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v20i1.1458

Abstract

Tempat Pelelangan Ikan (TPI) merupakan pasar yang biasanya terletak di dalam pelabuhan/pangkalan pendaratan ikan, dan di tempat tersebut Terjadi transaksi penjualan ikan/hasil laut baik secara lelang maupun tidak.Jenis penelitian ini yaitu menggunakan observasional dengan pendekatakatan deskriptif yaitu melakukan pengukuran kepadatan lalat pada kawasan pelelangan ikan beba di desa tamasaju kecamatan galesong utara kabupaten takalar.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui studi sanitasi lingkungan dengan kepadatan lalat pada pelelangan ikan beba di desa tamasaju kecamatan galesong utara kabupaten takalar.Hasil penelitian yang telah dilakukan dengan pengukuran  kepadatan lalat pada saluran air limbah (SPAL) yaitu 17 ekor/Flykgrill sedangkan pada tempat pembuang sampah (TPS) yaitu 10 ekor/Flygrill dan pada sarana air bersih pada pelelangan ikan yaitu 8 ekor/FlygrillBerdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan didapatkan kesimpulan bahwa tingkat kepadatan lalat pada pelelangan ikan termasuk dalam kategori padat.oleh karna itu para penjual di pelelangan ikan di Sarankan  harus lebih memperhatikan kebersihan dan lingkungan disekitar pelelangan ikan dengan tidak membuang sampah ampas ikan disembarang tempat sehingga tidak menjadi tempat perkembangbiakan oleh lalat. Kata Kunci : Tingkat Kepadatan Lalat, Pelelangan Ikan Beba, SPAL, TPS, Air Bersih.
SPATIAL AND TEMPORAL DISTRIBUTION STUDIES CONTENTS OF BOD, TSS AND DO WATER RIVER STONE ARAU PADANG CITY 2018 Burhan Muslim
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 20, No 1 (2020): Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v20i1.1486

Abstract

Abstract Biological Oxygen Demand (BOD), Total Suspended Solid (TSS) and Dissolved Oxygen (DO) are indicators of water quality in water bodies. Non-polluted water has low BOD and TSS levels and high DO. Changes in these three parameters indicate a change in quality. This study aims to look at variations in the levels of BOD, TSS and DO spatially and temporarily in Batang Arau River, Padang City in 2018. The study was conducted by observing three stations, namely in the upstream, middle and downstream and in the morning and evening. The results showed that BOD and TSS levels tended to increase from upstream to downstream, while DO was the opposite. Temporar variation shows that BOD and TSS levels are low in the morning and increase during the day and evening, while DO is the opposite. Key word: Biological Oxygen Deman, Total Suspended Solid, Dissolved Oxygen Abstrak Kbutuhan Oksigen Biologis (BOD), Total Suspended Solid (TSS) dan Dissolved Oxygen (DO) adalah indikator kualitas air dalam badan air. Air yang tidak tercemar memiliki kadar BOD dan TSS yang rendah serta DO yang tinggi. Perubahan dalam ketiga parameter ini menunjukkan perubahan kualitas. Penelitian ini bertujuan untuk melihat variasi kadar BOD, TSS dan DO secara spasial dan temporer di Sungai Batang Arau, Kota Padang pada tahun 2018. Penelitian ini dilakukan dengan mengamati tiga stasiun, yaitu di hulu, tengah dan hilir dan pada pagi hari, dan malam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat BOD dan TSS cenderung meningkat dari hulu ke hilir, sedangkan DO adalah sebaliknya. Variasi temporer menunjukkan bahwa tingkat BOD dan TSS rendah di pagi hari dan meningkat pada siang dan malam hari, sedangkan DO adalah sebaliknya. 
HUBUNGAN HYGIENE SANITASI PENGOLAHAN BAKSO DENGAN KUALITAS BAKTERIOLOGIS DI LIMBUNG KABUPATEN GOWA Desminarti Eka Saputri; inayah inayah
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 20, No 1 (2020): Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v20i1.1472

Abstract

Bakso sangat digemari oleh semua kalangan dan sangat mudah untuk ditemukan, faktor yang dapat mengakibatkan kerusakan maupun menurunnya kualitas bakso yaitu kontaminasi makanan yang dipengaruhi dari proses pengolahan mulai dari kondisi tempat pengolahan, kondisi peralatan dan kondisi hygiene dan sanitasi penjamah makanan. Jenis penelitian yang digunakan adalah studi analitik observasional bersifat desktiptif dengan tujuan untuk menganalisis kondisi tempat pengolahan, kondisi peralatan dan kondisi hygiene sanitasi penjamah makanan pada pembuatan bakso dengan kualitas bakteriologis di Limbung Kabupaten Gowa. Sampel dalam penelitian ini adalah bakso sebanyak 5 sampel dan peralatan 10 sampel yang diambil dari pedagang yang berbeda .                Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi tempat pengolahan bakso dari 5 sampel hanya 1 yang memenuhi persyaratan dan 4 masuk dalam kriteria tidak memenuhi syarat. Kondisi peralatan peralatan pada pengolahan bakso dari 5 sampel masuk dalam kriteria tidak memenuhi syarat, dan kondisi hygiene dan sanitasi penjamah makanan pada pengolahan bakso 5 masuk dalam kriteria tidak memenuhi syarat. Serta kualitas bakteriologi pada bakso di Limbung Kabupaten Gowa dari 5 sampel yang diperiksa semua melebihi ambang batas  dan tidak memenuhi syarat menurut BPOM RI No. 16 Tahun 2016 dengan jumlah kuman tertinggi 34.750.000 koloni/gram. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah proses pengolahan yang meliputi kondisi tempat pengolahan 80% tidak memenuhi syarat, kondisi peralatan dan hygiene sanitasi penjamah makanan 100% tidak memenuhi syarat, dapat mempengaruhi kualitas bakteriologis bakso, dari 5 sampel masuk dalam kriteria tidak memenuhi syarat. Kata kunci : Higiene Sanitasi Pengolahan, Bakso, Penjamah.
ANALISIS FAKTOR DEMOGRAFI DAN ERGONOMI TERHADAP KEJADIAN GEJALA FISIK SICK BUILDING SYNDROM (SBS) PADAPEGAWAI GEDUNG REKTORAT UMI KOTA MAKASSAR Novi Poni Harwani; Sartika Fathir Rahman; Baharuddin Sunu
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 20, No 1 (2020): Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v20i1.1479

Abstract

Environmental Protection Agency (EPA) tahun 1991 mengatakan sindrom ini timbul berkaitan dengan waktu yang dihabiskan seseorang dalam sebuah bangunan, namun gejalanya tidak spesifik dan penyebabnya tidak bisa dindetikasi. Sick Building Syndrome adalah suatu kondisi yang berhubungan dengan keluhan ketidaknyamanan seperti pusing, mual, dermatitis, iritasi saluran tenggorakan, hidung, mata, dan saluran pernapasan, batuk, sulit konsentrasi, mual terhadap bau-bau, sakit/pegal otot-otot dan letih (Nasri, dkk, 1998). Tujuan Penelitian ini adalah Untuk mengetahui faktor Demografi (umur, jenis kelamin, masa kerja, merokok, kondisi psikososial) dan Ergomi terhadap gejala fisik kejadian Sick Building Syndrome pada Gedung Rektorat Umi. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik, dengan menggunakan rancangan cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pegawai di Gedung Rektorat Umi Kota Makassar berjumlah 113 pegawai. Hasil penelitian yaitu dari keenam variabel umur, jenis kelamin, masa kerja, merokok, kondisi psikososial, dan ergonomi yaitu vaiabel jenis kelamin dan ergomi yang artinya memiliki hubungan yang bermakna dengan keluhan Sick Building Syndrom. Jenis kelamin laki-laki lebih banyak menderita SBS dibanding perempuan. Hasil penelitian didapatkan nilai p= 0,013 < 0,05 yang berarti ada hubungan yang bermakna. Hasil penelitian jenis kelamin laki-laki yang mengalami SBS sebanyak 20 pegawai (38,5%) dan jenis kelamin wanita tidak mengalami SBS sebanyak 25 pegawai (64,1%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pegawai yang mengalami posisi ergonomi tidak normal dan menderita SBS lebih banyak yaitu dengan hasil 32 responden (61,5%) di banding pegawai yang mengalami posisi ergonomi normal yaitu dengan hasil 13 pegawai (33,3%), sehingga didapatkan nila p= 0,007 < 0,05 yang berarti ada hubungan yang bermakna antara ergonomi dengan Sick Building Syndrom di Gedung Menara UMI.Kata Kunci : Faktor Demografi, Ergonomi, Sick Building Syndrome

Page 1 of 3 | Total Record : 21