cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
JURNAL FARMASI GALENIKA
ISSN : 24069299     EISSN : 25794469     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal Farmasi Galenika merupakan Jurnal ilmiah yang menerbitkan paper hasil penelitian di bidang sains dan teknologi farmasi.
Arjuna Subject : -
Articles 13 Documents
Search results for , issue " Vol 4 No Edisi Khus (2017): Jurnal Farmasi Galenika Volume 4 Edisi Khusus SemNas Tanaman Obat Indon" : 13 Documents clear
AKTIVITAS ANTIDIABETES DARI SEDIAAN SIRUP KONSENTRAT KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L.) Prawestyi, Poety; Adnyana, I Ketut; Mulyani, Yani
JURNAL FARMASI GALENIKA Vol 4 No Edisi Khus (2017): Jurnal Farmasi Galenika Volume 4 Edisi Khusus SemNas Tanaman Obat Indon
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (262.888 KB)

Abstract

Diabetes mellitus merupakan sindrom metabolik paling umum di seluruh dunia. Penyakit ini muncul ketika insulin tidak cukup diproduksi atau insulin tidak dapat berfungsi dengan baik. Salah satu obat  alternatif yang berefek sebagai antidiabetes adalah kulit buah manggis. Kulit buah manggis ini dimanfaatkan menjadi suatu sediaan salah satunya dalam bentuk sirup konsentrat. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui aktivitas antidiabetes dari sirup konsentrat kulit buah manggis (Garcinia mangostana  L) dan mengetahui dosis efektif dari sirup konsentrat kulit buah manggis (Garcinia mangostana L) yang memiliki aktivitas sebagai antidiabetes. Penelitian dilakukan secara in-vivo pada hewan uji mencit galur Swiss webster dengan menggunakan metode test toleransi glukosa. Sejumlah 30 ekor mencit dikelompokkan secara acak menjadi 6 kelompok. Sirup konsentrat kulit buah manggis diberikan secara oral dengan dosis 100, 200, 400 mg/kgbb dan obat pembanding yang digunakan adalah glibenklamid 0,65 mg/kgbb. Parameter yang diukur adalah penurunan kadar glukosa dalam darah pada menit ke 0, 60, 90, 120, 150. Data hasil pengujian kadar glukosa darah dengan dosis 100, 200, 400 mg/kg BB memberikan penurunan kadar glukosa darah yang signifikan. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa sirup konsentrat kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.) diduga memiliki aktivitas antidiabetes dengan dosis efektif adalah dosis 100 mg/kgbb.
PENGARUH PELARUT, WAKTU DAN SUHU EKSTRAKSI TERHADAP KANDUNGAN SENYAWA FLAVONOID DAN KURKUMINOID EKSTRAK RIMPANG TEMU PUTIH (Curcuma zedoaria (Christm.) Roscoe) Marliani, Lia; Anandari, Yonara; Budiana, Wempi
JURNAL FARMASI GALENIKA Vol 4 No Edisi Khus (2017): Jurnal Farmasi Galenika Volume 4 Edisi Khusus SemNas Tanaman Obat Indon
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (264.212 KB)

Abstract

Temu putih merupakan salah satu anggota family Zingiberaceae yang sering digunakan sebagai obat tradisional di Indonesia. Rimpang temu putih mengandung senyawa aktif seperti kurkuminoid, polifenol, flavonoid, minyak atsiri, terpenoid. Kandungan senyawa dalam ekstrak dipengaruhi beberapa variabel ekstraksi  seperti pelarut, waktu, suhu, maupun metode ekstraksi. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh  pelarut, waktu, dan suhu ekstraksi rimpang temu putih (Curcuma zedoaria (Christm.) Roscoe ) terhadap kadar flavonoid dan kadar kurkuminoid ekstrak.  Ekstraksi simplisia dilakukan dengan metode ekstraksi maserasi dinamik dengan menggunakan variasi dengan design faktor variabel 23  meliputi variasi pelarut (etanol 95% dan air), suhu (25oC dan 70oC) dan waktu (6 jam dan 24 jam). Analisa kandungan senyawa menggunakan Spektrofotometri UV-Visible. Design eksperimen dan analisa data menggunakan software Design Expert ver.10.   Ekstraksi menggunakan pelarut etanol 95% , suhu ekstraksi 70oC dan waktu ekstraksi selama 24 jam menghasilkan ekstrak dengan kadar flavonoid dan kurkuminoid yang paling tinggi. Analisis data menunjukkan bahwa kandungan senyawa flavonoid hanya dipengaruhi oleh jenis pelarut. Sedangkan kandungan senyawa kurkuminoid dipengaruhi oleh ketiga faktor yaitu pelarut, suhu dan waktu ekstraksi.
RASIONALITAS PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN ANAK DENGAN PENYAKIT PNEUMONIA DI PUSKESMAS KECAMATAN BATUJAJAR Anggriani, Ani; Azhar, Rivan Fajarudin; Lisni, Ida
JURNAL FARMASI GALENIKA Vol 4 No Edisi Khus (2017): Jurnal Farmasi Galenika Volume 4 Edisi Khusus SemNas Tanaman Obat Indon
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (309.228 KB)

Abstract

Pneumonia merupakan salah satu masalah kesehatan dan penyumbang terbesar penyebab kematian anak usia dibawah lima tahun (anak-balita). Obat-obat antibiotik ditujukan untuk mencegah dan mengobati penyakit-penyakit infeksi. Ketidaktepatan diagnosis, cara pemberian, frekuensi dan lama pemberian menjadi penyebab tidak adekuatnya pemberian antibiotik untuk mengatasi infeksi, timbulnya masalah resistensi dan efek obat yang tidak dikehendaki. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan mengetahui rasionalitas penggunaan antibiotik pada pasien anak dengan penyakit pneumonia di puskesmas kecamatan batujajar, berdasarkan ketepatan dosis, ketepatan indikasi, ketepatan frekuensi pemberian, ketepatan obat dan potensi interaksi obat. Penelitian ini bersifat observasional dilakukan secara retrospektif dengan menggunakan catatan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) dan Resep. Selama periode bulan Januari sampai maret 2016 terdapat 54 Pasien dengan rentang usia 0 sampai 5 tahun yang menderita penyakit pneumonia. 31 pasien (57,40%) diantaranya berjenis kelamin laki-laki, antibiotik yang sering digunakan adalah cotrimoksazole 92.73% dan Amoksisilin 5,45%. Semua pasien menerima obat sesuai indikasi dan  tepat obat, 40,74% memenuhi kriteria tepat dosis, 90,74% memenuhi kriteria tepat frekuensi pemberian obat dan ditemukan potensi interaksi obat antara cotrimoksazole dengan salbutamol sebanyak satu kasus.
TELAAH FITOKIMIA DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DARI DAUN JATI MERAH (Tectona grandis Linn.) DAN DAUN JATI PUTIH (Gmelina arborea Roxb.) Ismawati, Iis; Marliani, Lia
JURNAL FARMASI GALENIKA Vol 4 No Edisi Khus (2017): Jurnal Farmasi Galenika Volume 4 Edisi Khusus SemNas Tanaman Obat Indon
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (490.024 KB)

Abstract

Antioksidan diperlukan oleh tubuh kita untuk menetralkan radikal bebas. Salah satu sumber antioksidan  alami adalah flavonoid. Daun jati diketahui memiliki kandungan flavonoid. Secara umum, ada dua jenis jati yang dikenal seperti jati merah (Tectona grandis Linn.) Dan jati putih (Gmelina arborea Roxb.). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antioksidan dari daun Jati merah (Tectona grandis Linn.) dan daun Jati  putih (Gmelina arborea Roxb.), serta menelaah senyawa antioksidan dari tanaman tersebut. Ekstraksi dilakukan dengan metode refluks menggunakan  etanol 96%. Pemisahan kemudian dilakukan dengan ekstraksi cair-cair dengan  pelarut n-heksana, etil asetat, etanol-air. Aktivitas antioksidan ditentukan dengan metode 1,1'-difenil-2-pikrilhidrazil radikal bebas (DPPH). Hasil penapisan fitokimia menunjukkan daun jati merah dan putih mengandung  flavonoid, polifenol, saponin dan steroid. Hasil pengujian aktivitas antioksidan menunjukkan bahwa ekstrak daun jati merah lebih aktif dari pada ekstrak daun jati putih. Fraksi yang paling aktif dari daun jati merah ditunjukkan oleh  fraksi etanol-air yang mengandung fenol dan flavonoid
FORMULASI MASKER EMULGEL PEEL-OFF EKSTRAK RIMPANG JAHE MERAH (Zingiber officinale var. Rubrum) SEBAGAI ANTI JERAWAT Sari, Nimas Ayu; Santoso, Rahmat; Mardhiani, Yanni Dhiani
JURNAL FARMASI GALENIKA Vol 4 No Edisi Khus (2017): Jurnal Farmasi Galenika Volume 4 Edisi Khusus SemNas Tanaman Obat Indon
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (567.789 KB)

Abstract

Jerawat merupakan penyakit kulit yang terjadi akibat peradangan pada kelenjar polisebasea yang ditandai dengan adanya komedo, papul, pustul pada tempat predileksi. Penyebab jerawat adalah faktor hormonal, hipersekresi kelenjar sebasea, dan infeksi bakteri. Beberapa bakteri penyebab jerawat adalah Propionibacterium acnes dan Staphylococcus epidermidis. Rimpang jahe merah merupakan salah satu tanaman yang memiliki potensi sebagai antijerawat. memformulasikan ekstrak rimpang jahe merah dalam bentuk sediaan masker emulgel peel-off dan menguji aktivitas antijerawat terhadap bakteri Propionibacterium acnes dan Staphylococcus epidermidis. tiga formula terpilih berdasarkan hasil karakterisasi basis. Pengujian antijerawat dengan metode difusi cakram kertas. Hasil evaluasi sediaan dianalisis dengan metode One-Way ANOVA. berdasarkan hasil optimasi plasticizer didapatkan tiga formula terpilih yaitu FTa (PVA 7,5%), FTb (PVA 10%), dan FTc (PVA 12,5%). Ketiga formula tersebut ditambahkan ekstrak dengan komsentrasi 5% dan dievaluasi meliputi pemeriksaan organoleptik, homogenitas, daya sebar dan waktu mengering, pengukuran pH dan viskositas pada suhu ruang dan uji stabilitas dipercepat meliputi freeze and thaw dan sentrifugasi. Berdasarkan hasil evaluasi FTc (PVA 12,5%) merupakan formula terbaik yang memiliki zona hambat 21,14 mm pada P.acne dan 14,69 mm pada S.epidermidis. formulasi masker emugel peel-off dengan penambahan esktrak rimpang jahe merah menghasilkan efektivitas sebagai antijerawat yang optimal.
UJI KLINIK EFEK FORMULA JAMU PENURUN KOLESTEROL DARAH TERHADAP FUNGSI HATI Triyono, Agus; Astana, Peristiwan R. Widhi
JURNAL FARMASI GALENIKA Vol 4 No Edisi Khus (2017): Jurnal Farmasi Galenika Volume 4 Edisi Khusus SemNas Tanaman Obat Indon
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (243.198 KB)

Abstract

Hiperkolesterolemia merupakan penyakit degeneratif yang sering memerlukan pengobatan seumur hidup.  Hiperkolesterolemia sebagai  faktor resiko aterosklerosis yang bisa menyebabkan kematian. Telah dilakukan penelitian efek formula jamu penurun kolesterol darah terhadap fungsi hati (SGOT dan SGPT). Uji klinik dilakukan dengan desain penelitian pre-post test design pada 85 subjek penelitian laki laki dan perempuan usia 25 - 55 tahun. Subjek penelitian minum formula jamu selama enam minggu dengan kontrol seminggu sekali. Dilakukan observasi kinik serta pemeriksaan SGOT dan SGPT pada awal penelitian, hari ke-21 dan hari ke-42. Hasil pemeriksaan SGOT dan SGPT dianalisis dengan uji t  berpasangan. Hasil uji t berpasangan sebelum perlakuan dibanding sesudah perlakuan 21 hari untuk kadar SGOT nilai p 0.313  dan kadar SGPT nilai p 0.286. Hasil uji t berpasangan sebelum perlakuan dibanding sesudah perlakuan 42 hari untuk kadar SGOT nilai p 0.204 dan kadar SGPT nilai p 0.280. Tidak ada perbedaan bermakna (p>0.05) kadar SGOT dan SGPT sebelum perlakuan dibanding setelah perlakuan 21 hari dan 42 hari. Jadi disimpulkan bahwa penggunaan formula jamu penurun kolesterol darah selama 42 hari tidak mengganggu fungsi hati.
UJI TOKSISITAS SUBKRONIS FRAKSI KLOROFORM DAUN PANDAN (Pandanus amaryllifolius ROXB) SEBAGAI AGEN KOKEMOTERAPI DOKSORUBISIN TERHADAP FUNGSI JANTUNG Ismiyati, Nur; Mardiyaningsih, Ana; Trilestari, Trilestari; Mursyidi, Achmad; Yuwono, Tedjo
JURNAL FARMASI GALENIKA Vol 4 No Edisi Khus (2017): Jurnal Farmasi Galenika Volume 4 Edisi Khusus SemNas Tanaman Obat Indon
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (254.611 KB)

Abstract

Fraksi kloroform daun pandan (Pandanus amaryllifolius) diketahui memiliki efek sinergis sebagai kokemoterapi doksorubisin pada sel kanker payudara MCF-7 dan T47D. Penelitian ini untuk mengetahui efek toksik subkrosis fraksi kloroform daun pandan dikombinasi dengan doksorubisin. Penelitian dilakukan dengan menggunakan tikus Sprague Dawly 1-2 bulan sebanyak 40 ekor dibagi dalam 8 kelompok yang terdiri dari kelompok sehat, kelompok pelarut, kelompok doksorubisin, dan empat kelompok perlakuan kombinasi doksorubisin dan fraksi kloroform. Setelah 30 hari dilakukan pemeriksaan biokimiawi darah  trigliseride, LDL, HDL dan kolesterol. Hasil penelitian menunjukkan kombinasi doksorubisin dengan fraksi kloroform daun pandan tidak menyebabkan toksisitas terhadap jantung dan mampu menurunkan efek toksik doksorubisin terhadap jantung.
PENGGUNAAN PATI GANYONG (Canna edulis) SEBAGAI DISINTEGRAN PADA PEMBUATAN TABLET ASAM FOLAT DENGAN METODE CETAK LANGSUNG Azhary, Deny Puriyani; Zaelani, Diki; Lestari, Tri
JURNAL FARMASI GALENIKA Vol 4 No Edisi Khus (2017): Jurnal Farmasi Galenika Volume 4 Edisi Khusus SemNas Tanaman Obat Indon
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (336.015 KB)

Abstract

Disintegran atau bahan penghancur adalah salah satu komponen penting dalam pembuatan sediaan tablet. Fungsi disintegran adalah memecah tablet sehingga zat aktif dapat dilepaskan. Disintegran yang biasa digunakan dalam formulasi sediaan tablet salah satunya adalah pati. Salah satu tumbuhan penghasil pati adalah ganyong. Ganyong  (Canna edulis) merupakan umbi yang banyak ditemukan di Indonesia dan banyak mengandung pati namun belum banyak digunakan secara optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh penggunaan pati ganyong (Canna edulis) sebagai disintegran pada tablet asam folat dan dibandingkan dengan disintegran starch 1500. Tablet dibuat dengan metode cetak langsung tanpa proses granulasi. Evaluasi terhadap pati ganyong meliputi kadar air, uji swelling power, kecepatan alir, sudut diam dan kompresibilitas. Sedangkan evaluasi tablet asam folat meliputi keragaman bobot, keseragaman kandungan zat aktif, waktu hancur, disolusi, kekerasan dan friability tablet. Hasil evaluasi menunjukkan pati ganyong memiliki kompresibilitas yang tidak baik (kurang dari 20%). Sedangkan hasil evaluasi tablet menunjukkan tablet yang dibuat dengan pati ganyong memiliki waktu hancur yang sesuai persyaratan tablet yang baik, yaitu kurang dari 15 menit.
POTENSI RIMPANG BANGLE HANTU (Zingiber ottensii Val.) SEBAGAI ANTIHIPERGLIKEMIA PADA MODEL HEWAN DIABETES YANG DIINDUKSI FRUKTOSA Hasimun, Patonah; Sulaeman, Agus; Dewi, Nova Freena
JURNAL FARMASI GALENIKA Vol 4 No Edisi Khus (2017): Jurnal Farmasi Galenika Volume 4 Edisi Khusus SemNas Tanaman Obat Indon
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (428.724 KB)

Abstract

Latar belakang : Diabetes melitus (DM) dicirikan dengan intoleransi glukosa yang menghasilkan terjadinya hiperglikemia dan gangguan dalam metabolisme lipid dan protein. DM tipe 2 adalah jenis DM yang paling sering dijumpai dan pada umumnya diawali oleh gangguan fungsi insulin (resistensi insulin) yang mana selain dapat meningkatkan kadar glukosa darah juga dapat meningkatkan kadar trigliserida. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui aktivitas ekstrak bangle hantu (Zingiber ottensii Val.) sebagai antihiperglikemia dan dosis efektif ekstrak rimpang bangle hantu (Zingiber ottensii Val.) yang dapat menurunkan kadar glukosa darah pada model hewan yang diinduksi fruktosa Metode            : Penelitian ini menggunakan desain true experimental in vivo pada hewan coba tikus yang diinduksi dengan fruktosa dan propiltiourasil (PTU). Hewan coba dibagi menjadi 6 kelompok (n = 6), yaitu kelompok normal, kelompok pembanding, kelompok induksi dan 3 kelompok ekstrak dengan dosis 50 mg/kg BB, 100 mg/kg BB dan 150 mg/kg BB. Hasil : Terjadi penurunan kadar glukosa darah tikus selama test toleransi glukosa yang dilakukan pada hari ke 8, 15, dan 22 serta kadar trigliserida yang diuji pada hari ke 22. Kesimpulan : Ekstrak rimpang bangle hantu (Zingiber ottensii Val.)  memiliki potensi sebagai antihiperglikemia terhadap model hewan diabetes yang diinduksi fruktosa dan memiliki aktivitas maksimal sebagai antihiperglikemia secara in vivo pada dosis 100 mg/kg BB.
AKTIVITAS EKSTRAK ETANOL DAUN RAMBUTAN (Naphelium lappaceum L.) SEBAGAI ANTIDIABETES PADA MENCIT YANG DI INDUKSI ALOKSAN Susilawati, Elis; Suwendar, Suwendar; Desianti, Gina
JURNAL FARMASI GALENIKA Vol 4 No Edisi Khus (2017): Jurnal Farmasi Galenika Volume 4 Edisi Khusus SemNas Tanaman Obat Indon
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (362.152 KB)

Abstract

Diabetes melitus merupakan sekumpulan gejala yang timbul pada seseorang, ditandai dengan kadar glukosa yang melebihi nilai normal akibat tubuh kekurangan insulin baik absolut maupun relatif. IDF memperkirakan pada tahun 2035 jumlah insiden DM akan mengalami peningkatan menjadi 55% (592 juta) di antara usia penderita DM 40-59 tahun. Indonesia merupakan  negara urutan ke 7 dengan kejadian diabetes mellitus tertinggi dengan jumlah    8,5 juta penderita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antidiabetes ekstrak etanol daun rambutan (Nephelium lappaceum L.)  terhadap mencit yang diinduksi aloksan. Tiga puluh ekor mencit : kontrol negatif, kontrol positif, kelompok pembanding menggunakan Glibenklamid, kelompok uji ekstrak daun rambutan (Nephelium lappaceum L.) dosis 25,50 dan 100 mg/kg BB. Semua kelompok kecuali kelompok kontrol negatif diinduksi aloksan 55  mg/kg BB secara intravena, 3 hari kemudian mencit yang kadar glukosa darahnya ±200 mg/dL digunakan untuk penelitian. Hasil dari penelitian yang telah dilakukan bahwa ekstrak etanol daun  rambutan mempunyai aktivitas menurunkan kadar glukosa darah terhadap mencit yang diinduksi aloksan. Dosis yang paling efektif menurunkan kadar glukosa darah adalah dosis 25 mg/kg BB.

Page 1 of 2 | Total Record : 13