cover
Contact Name
Dr. Laili Rahayuwati, PH
Contact Email
lailirahayuwati5@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
novita.trivita@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Media Karya Kesehatan
ISSN : -     EISSN : 26219026     DOI : -
Core Subject : Health,
Media Karya Kesehatan merupakan artikel hasil dari Kegiatan Pengabdian pada Masyarakat, atau kegiatan penelitian yang terintegrasi dengan Pengabdian pada Masyarakat. Jurnal ini terbit 2 x dalam setahun yaitu Mei dan November.
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 2, No 1 (2019): Media Karya Kesehatan" : 10 Documents clear
Pemberdayaan Keluarga dan Kader Kesehatan dalam Pemanfaatan ASI Eksklusif Sukmawati S; Lilis Mamuroh; Furkon Nurhakim
Media Karya Kesehatan Vol 2, No 1 (2019): Media Karya Kesehatan
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (726.355 KB) | DOI: 10.24198/mkk.v2i1.19067

Abstract

Di Indonesia saat ini 40% kematian balita terjadi pada 1 bulan pertama kehidupan bayi, dengan pemberian ASI akan mengurangi 22% kematian bayi dibawah umur 28 hari. Sedangkan persentase bayi yang menyusu eksklusif baru mencapai 15,3%, Puskesmas Gadog  memiliki cakupan ASI Esklusif  62,6%  sedangkan target Dinas Kesehatan Kabupaten Garut 64%. Perilaku menyusui berkaitan dengan pengetahuan yang kurang, kepercayaan atau persepsi dan sikap yang salah dari ibu mengenai ASI, sehingga dukungan keluarga, tenaga kesehatan dan masyarakat sangat diperlukan agar ibu dapat menyusui secara eksklusif. Tujuan dari kegiatan ini terlaksananya upaya pemanfaatan ASI eksklusif oleh ibu melalui peningkatan pengetahuan dan peran aktif keluarga dan kader kesehatan dalam memberikan motivasi pada ibu hamil. Metode pelaksanaan Program Pengabdian Masyarakat ini adalah ceramah, diskusi dan demonstrasi. Jumlah peserta yang hadir dalam pelatihan ini berjumlah 31 orang yang terdiri dari keluarga ibu hamil 19 orang serta kader kesehatan 12 orang. Uji analisis yang digunakan adalah Wilcoxon. Hasil penelitian didapatkan rata-rata pengetahuan sebelum pelatihan 61,54 dan setelah pelatihan 76,05, rata-rata skill sebelum pelatihan 60,15 dan setelah pelatihan 73,89. Berdasarkan uji analisis wilcoxon ada perubahan signifikan dalam pengetahuan  dan skill dengan masing-masing p value 0,000. Kesimpulan terdapat perubahan yang signifikan dari pengetahuan dan skill keluarga dan kader kesehatan sebelum dan sesudah pelatihan. Setelah kegiatan pelatihan ini diharapkan keluarga dan kader kesehatan dapat berperan aktif untuk menyampaikan informasi kepada ibu hamil tentang manfaat ASI Aksklusif. Kata kunci : Pemberdayaan, keluarga, kader kesehatan, ASI Eksklusif.
Pemberdayaan Perawat Dalam Penyusunan Media Edukasi Berbasis Buklet Bagi Pasien Hemodialisis Sri Hartati Pratiwi; Eka Afrima Sari; Titis Kurniawan
Media Karya Kesehatan Vol 2, No 1 (2019): Media Karya Kesehatan
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (747.707 KB) | DOI: 10.24198/mkk.v2i1.19519

Abstract

Pasien hemodialisis harus menjalankan berbagai pengobatan. Berbagai penelitian menjelaskan bahwa sebagian besar pasien hemodialisis tidak patuh dalam menjalankan self-management. Ketidakpatuhan pasien dalam menjalankan pengobatan dapat memperburuk kondisi pasien sehingga kualitas hidupnya akan menurun. Petugas kesehatan khususnya perawat harus memberikan edukasi dan evaluasi terhadap kepatuhan pasien dalam menjalankan self-management. Media yang tepat dibutuhkan untuk menjalankan program yang efektif. Program pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan untuk mengidentifikasi dan menyusun media buklet panduan dan catatan harian pasien hemodialisis. Media buklet panduan dan catatan harian akan lebih efektif apabila sesuai dengan kebutuhan dan kondisi lapangan. Program Pengabdian Pada Masyarakat ini dilakukan dengan menggunakan metodeFocus Group Discussion (FGD) yang melibatkan 14 orang perawat hemodialisisdi Jawa Barat.Berdasarkan hasil FGD tersebut, terdapat beberapa materi yang dibutuhkan dalam buklet pasien hemodialisis yaitu informasi mengenai penyakit (gagal ginjal), hemodialisis, pengobatan, pembatasan asupan cairan dan diet, serta cacatan harian yang berisi catatan asupan cairan dan diet, catatan hasil lab dan perkembangan berat badan..Penggunaan buklet panduan dan catatan harian pasien hemodialisis sepenuhnya memandirikan pasien dalam mengelola kondisi kesehatannya. Keluarga diharapkan dapat memberikan dukungan kepada pasien dalam menjalankan self-management. Keluarga dapat mengingatkan pasien untuk mengisi dan mengevaluasi catatannya sendiri dan memberikan motivasi untuk tetap menjaga asupan cairan dan diet. Kata kunci : Buklet, catatan harian, edukasi, hemodialysis.
Penyuluhan tentang Bahaya Merokok pada Siswa SMAN 2 Iceu Amira; Hendrawati H; Sukma Senjaya
Media Karya Kesehatan Vol 2, No 1 (2019): Media Karya Kesehatan
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (347.684 KB) | DOI: 10.24198/mkk.v2i1.20039

Abstract

      Perilaku merokok menjadi permasalahan, baik secara lingkungan maupun individu. Artinya perilaku merokok selain disebabkan faktor  dari dalam diri juga disebabkan oleh lingkungan, salah satunya adalah teman sebaya   yang     pada  tahap awal mempengaruhi untuk melakukan merokok  (46%),  seorang anggota keluarga bukan orang tua (23%), dan orang tua (14%). Tujuan kegiatan ini agar siswa  memahami upaya pencegahan bahaya merokok, mensosialisasikan kepada sekolah dan masyarakat. Metode dari kegiatan ini untuk  memberikan penyuluhan kesehatan tentang bahaya merokok, sasarannya semua siswa SMAN 2 Kabupaten Garut. Kegiatan ini dimulai dengan  membuat perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, hingga penyusunan laporan. Hasil kegiatan berdasarkan pengukuran pengetahuan melalui pre dan post test. Hasil pre test 41 % siswa tidak mengetahui mengenai bahaya merokok, 43 % tahu sebagian, dan 12 % memahaminya. Dari 15 pertanyaan jawaban yang salah, paling banyak pertanyaan berkaitan dengan  bahaya merokok dan penyakit /dampak dari perokok aktif  serta perokok pasif. Setelah materi di sampaikan kemudian melaksanakan post test bertujuan untuk mengetahui sejauh mana perubahan pengetahuannya siswa-siswi setelah mendapatkan materi, diikuti 159 siswa/ peserta ,dengan hasil sebagai berikut:    nilai 95 sebanyak 3 orang, nilai 90 sebanyak 13 orang, dan nilai 85 sebanyak 22 orang,   nilai 82 sebanyak 25 orang, nilai 80 sebanyak 22 orang ,  nilai 77 sebanyak 25 orang, nilai 75 sebanyak 18 orang, nilai 70 sebanyak 14 orang dan  nilai 60 sebanyak 17 orang. Dilihat dari hasil post test ,tujuan tercapai , hampir 90 % siswa / siswi SMA Negeri 2 kabupaten Garut mengetahui mengenai bahaya merokok , hasil dari pre test ke post test ada kenaikan sebesar 47 %. Kata kunci: Bahaya Merokok, penyuluhan, siswa.
Pelatihan Kader Kesehatan sebagai Upaya Sosialisasi RW Sehat Udin Rosidin; Theresia Eriyani; Umar Sumarna
Media Karya Kesehatan Vol 2, No 1 (2019): Media Karya Kesehatan
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (657.546 KB) | DOI: 10.24198/mkk.v2i1.19952

Abstract

Pelaksanaan PHBS sebagai awal terbentuknya RW sehat adalah semua perilaku yang dilakukan atas kesadaran sendiri sehingga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan. Cakupan rumah tangga berperilaku hidup bersih dan sehat di Jawa Barat berdasarkan data yang diperoleh dari profil data kesehatan Indonesia tahun 2014 yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan sebesar 51,40 %, dari 3.178.032 rumah tangga yang dipantau (Kemenkes RI, 2014). Posisi Jawa Barat berada pada nomor 12 dari 33 provinsi di Indonesia. Apabila kita amati angka tersebut ternyata angka jumlah rumah tangga di Jawa Barat yang melaksanakan PHBS jumlahnya dibawah angka nasional (56,58 %). Belum dilaksanakannya PHBS pada masyarakat Garut salah satunya ditentukan oleh rendahnya pengetahuan masyarakat tentang PHBS.  Upaya peningkatan pengetahuan tersebut perlu dilakukan melalui berbagai cara salah satunya pelatihan kader kesehatan. Tujuan kegiatan ini adalah untuk peningkatan pengetahuan kader kesehatan dalam memahami PHBS Rumah Tangga sebagai awal terbentuknya RW sehat. Metoda pelaksanaan Program Pengabdian Masyarakat ini adalah pelatihan kader kesehatan tentang PHBS melalui sosialisasi RW sehat dengan jumlah kader yang hadir sebanyak 25 orang. Kegiatan dimulai dari tahapan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, hingga penyusunan laporan. Hasil kegiatan berdasarkan uji analisis wilcoxon ada perubahan signifikan dalam  pengetahuan (Z--4.298) dengan rata pre test 46,2 (SD.8,57)) dan post test 67.3 (SD 9,59). Kesimpulan. Pelaksanaan kegiatan mendapat apresiasi dari seluruh kader kesehatan dan aparat pemerintah yang hadir. Kata kunci : Pelatihan, kader kesehatan, PHBS, RW Sehat.
Pemutaran Video, Diskusi dan Penggunaan Standing Banner pada Siswa untuk Mencegah Kecanduan Media Sosial Laili Rahayuwati; Ryan Hara Permana; Annisa Labertha
Media Karya Kesehatan Vol 2, No 1 (2019): Media Karya Kesehatan
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (374.405 KB) | DOI: 10.24198/mkk.v2i1.21667

Abstract

Kecanduan media sosial adalah suatu masalah psikologis yang akan mengganggu produktifitas dan kemampuan belajar remaja. Kecanduan media sosial dipengaruhi oleh meningkatnya jumlah pengguna internet di media sosial. Beberapa kajian menunjukkan adanya masalah adiksi media sosial pada remaja di Indonesia. Tujuan dilakukannya pengabdian pada masyarakat ini adalah untuk memberikan kesadaran dan pemahaman remaja tentang bahaya adiksi media sosial internet. Materi yang disampaikan adalah: pengertian media sosial, dampak media sosial dan bagamana menanggulangi kecanduan pada media sosial. Pelaksanaan kegiatan metode yaitu: ceramah, video, powerpoint, diskusi atau tanya jawab yang terbuka untuk siswa, dengan penyampaian pesan melalui standing banner. Hasil menunjukkan bahwa sebagaian besar siswa menggunakan internet. Berdasar evaluasi proses peserta terlihat antusias saat pemberian materi berlangsung. Peserta mengikuti dengan senang hati karena penyuluhan dilaksanakan dengan menyenangkan. Kegiatan berjalan kondusif dan diskusi berjalan sangat aktif. Respon siswa baik, dapat dilihat dari saat mulai kegiatan penambahan peserta pun cukup banyak. Didukung oleh keterlibatan guru sejak awal sampai akhir sangat baik. Simpulan adalah diperlukan suatu program yang kontinyu dalam kegiatan yang berlangsung selanjutnya yang menyasar remaja di sekolah sekolah. Dukungan sistem sekolah juga diperlukan untuk keberhasilan program. Kata kunci: Kecanduan, media social, standing banner.
Skrining Ketajaman Penglihatan pada Siswa SDN Hanna Nurul Husna; Chita Widia
Media Karya Kesehatan Vol 2, No 1 (2019): Media Karya Kesehatan
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (665.202 KB) | DOI: 10.24198/mkk.v2i1.19086

Abstract

Gangguan pada mata akan menyebabkan gangguan penglihatan yang berdampak pada ketidaknyamanan dan gangguan lainnya dalam menjalani aktivitas sehari-hari. WHO menyatakan sebanyak 19 juta anak-anak yang berusia di bawah 15 tahun diperkirakan mengalami gangguan penglihatan dan 12 juta di antaranya disebabkan oleh kelainan refraksi mata. Kegiatan pengabdian masyarakat ini merupakan salah satu bentuk dukungan terhadap Peta Jalan Penanggulangan Gangguan Penglihatan 2017-2030 dan salah satu upaya dalam mencegah gangguan penglihatan pada anak. Kegiatan yang dilakukan adalah skrining pemeriksaan visus ataupun koreksi bagi siswa SD kelas 3 dan 4 yang disertai dengan pemberian informasi mengenai pentingnya menjaga kesehatan mata dan melakukan. Tujuan dari skrining visus ini adalah untuk mengetahui gambaran kelainan refraksi mata pada siswa SD. Lokasi skrining kelainan refraksi dilaksanakan di SDN 1 Cikalang Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya. Subjek adalah siswa kelas 3 dan 4 dalam rentang umur 8-9 tahun yang diduga tidak mengalami kelainan refraksi. Skrining visus dilakukan dengan menggunakan Optotipe Snellen dan dikoreksi dengan menggunakan lensa coba/trial lens. Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini berlangsung dengan lancar dan efisien. Pada siswa kelas 3 (8-9 tahun) terdapat 10 siswa (24%) yang mengalami kelainan refraksi, kelas 4A (9-10 tahun) terdapat 8 siswa (20%) yang mengalami kelainan refraksi, dan di kelas 4B terdapat 6 siswa (14%) yang mengalami kelainan refraksi. Kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan motivasi dan kesadaran siswa dan orang tua untuk melakukan pemeriksaan rutin pada mata sejak dini.Kata Kunci :       Kelainan refraksi, kesehatan mata, skrining.
Pendidikan Kesehatan Tuberkulosis untuk Kader Kesehatan Desy Indra Yani; Neti Juniarti; Mamat Lukman
Media Karya Kesehatan Vol 2, No 1 (2019): Media Karya Kesehatan
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (399.623 KB) | DOI: 10.24198/mkk.v2i1.22038

Abstract

Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular dengan angka kesakitan dan kematian yang tinggi di Indonesia. Banyak kasus TB tidak terdiagnosa dan tidak dilaporkan. Penyakit TB juga sering telat terdiagnosa dan diobati walau orang-orang dengan suspek TB teridentifikasi. Oleh karena itu, perlu melibatkan kader kesehatan sebagai bagian dari masyarakat dalam pengendalian TB melalui pemberian pendidikan kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan tentang TB. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk mengimplementasikan pendidikan kesehatan berbasis masyarakat untuk meningkatan pengetahuan TB sebagai upaya pencegahan dan pengendalian TB di Kabupaten Karawang. Peserta kegiatan ini berjumlah 48 orang. Hasil kegiatan ini berhasil meningkatkan pengetahuan TB dan pengetahuan penularan TB. Pengetahuan kader kesehatan yang baik diharapkan dapat membantu memberikan edukasi kesehatan masyarakat tentang TB. Pemberdayaan kader kesehatan dalam membantu pengendalian dan pencegahan TB dapat terus dilanjutkan dengan evaluasi berkala. Kata kunci: Kader kesehatan, pendidikan kesehatan, pengetahuan, tuberkulosis.
Peningkatan Pengetahuan dan Sikap Ibu Tentang Imunisasi dengan Pendekatan Promosi Kesehatan Tentang Imuniasi Dasar Samuel M. Simanjuntak; Indah Nurnisa Nurnisa
Media Karya Kesehatan Vol 2, No 1 (2019): Media Karya Kesehatan
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (206.336 KB) | DOI: 10.24198/mkk.v2i1.21275

Abstract

Angka capaian imunisasi dasar di Bandung Barat termasuk dalam 10 kabupaten di Jawa Barat dengan pencapaian yang terendah. Edukasi kepada ibu-ibu dengan beragam pendekatan masih sangat diperlukan. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah untuk menerapkan dan mengevaluasi pendekatan promosi kesehatan tentang imunisasi dasar dalam meningkatkan pengetahuan dan sikap ibu terhadap imunisasi di RW.06 desa Sukajaya. Metode yang  digunakan dalam pengabdian masyarakat ini adalah dengan pemberian promosi kesehatan imunisasi dasar kepada 60 ibu-ibu yang memiliki anak Batita. Sebelum penyuluhan pengetahuan dan sikap ibu dikaji dengan pengisian kuesioner yang kemudian dikaji ulang saat setelah pelaksanaan penyuluhan. Hasil analisis data menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan dalam pengetahuan dan sikap ibu tentang imunisasi dasar pada batita antara sebelum dan sesudah promosi kesehatan tentang imunisasi di RW.06 desa Sukajaya dengan p value <0,05. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penyuluhan tentang imunisasi dasar pada batita kepada para ibu secara signifikan meningkatkan pengetahuan  dan sikap ibu terhadap imunisasi dasar. Dari hasil tersebut peneliti menyarankan kepada perawat atau tim kesehatan terkait untuk melakukan promosi kesehatan tentang imunisasi dasar secara berkala kepada masyarakat khususnya ibu-ibu yang memiliki Batita untuk meningkatkan derajat kesehatan anak-anak di kabupaten Bandung Barat dan di Indonesia secara lebih luas. Kata kunci : Imunisasi dasar, Pengetahuan, promosi kesehatan, sikap
Promosi Kesehatan Kepada Orang Tua Mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat untuk Mencegah Hepatitis A pada Anak Ai Mardhiyah; Henny Suzana Mediani; Laili Rahayuwati
Media Karya Kesehatan Vol 2, No 1 (2019): Media Karya Kesehatan
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (308.514 KB) | DOI: 10.24198/mkk.v2i1.21007

Abstract

Anak-anak merupakan sosok individu yang sedang menjalani suatu proses perkembangan dengan sangat pesat dan sangat fundamental bagi kehidupan selanjutnya, anak sangat aktif, dinamis, antusias, dan hampir selalu ingin tahu seolah tidak pernah berhenti untuk belajar. Anak-anak akan cenderung melihat dan menerapkan hal-hal yang ia temui di lingkungan, termasuk kebiasaan dengan teman-teman sebayanya. Hal tersebut dapat menimbulkan beberapa masalah kesehatan, salah satu kasus paling umum ialah diare dan tidak menutup kemungkinan untuk terjangkit penyakit yang rute persebarannya lewat fecal-oral, salah satunya adalah hepatitis. Selain dari perilaku hidup bersih dan sehat yang buruk, penyebaran Hepatitis A ini sangat didukung oleh sanitasi lingkungan yang buruk. Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini bertujuan untuk mengurangi risiko penularan Hepatitis A melalui pemberian Pendidikan kesehatan dan promosi kesehatan pada orangtua dengan anak usia usia pra sekolah  4-6 tahun) dan usia sekolah tahun (6-12 tahun). Hasil kegiatan pendidikan dan promosi kesehatan adalah peningkatan pengetahuan tentang mencegah terjadinya suatu masalah penyakit di masyarakat. Selain itu meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap penyakit heoatatis dan penularannya. Kata kunci: Anak, bersih, sehat.
Pendampingan Posyandu Lanjut Usia Arnis Puspitha R; Nurhaya Nurdin; Umniyah Saleh
Media Karya Kesehatan Vol 2, No 1 (2019): Media Karya Kesehatan
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (578.23 KB) | DOI: 10.24198/mkk.v2i1.19399

Abstract

Kota Makassar memiliki jumlah lanjut usia (lansia) terbanyak kedua di Sulawesi Selatan yaitu sebanyak 79.581 jiwa. Salah satu kelurahan di kota Makassar yaitu kelurahan Paccerakkang Kecamatan Biringkanaya terdapat  487 jiwa lansia yang tersebar di 8 RW. Sembilanpuluh persen lansia mengalami hipertensi, rheumatoid arthritis, infeksi saluran pernapasan atas, diabetes mellitus, gastritis, dan stroke, penglihatan kabur yang menyebabkan risiko jatuh, tetapi belum mendapat pelayanan kesehatan yang memadai. Selain itu, posyandu lansia di 3 RW masih bergabung dengan Posyandu balita, jumlah kunjungan lansia pun masih sangat rendah, sementara 5 RW lainnya belum memiliki Posyandu lansia. Selain itu jumlah petugas kesehatan sangat terbatas yakni hanya 1 orang. Dengan demikian, pelaksanaannya belum berfungsi optimal, bahkan tidak mampu menyentuh kebutuhan para lansia. Tujuan pendampingan Posyandu ini untuk meningkatkan kesejahteraan lansia, baik fisik maupun psikologis, melalui kegiatan Posyandu lansia yang mandiri. Metode kegiatan ini dilaksanakan dalam tiga tahap yaitu pelatihan kader kesehatan lansia, pembentukan kelompok kerja (pokja) lansia, dan pendampingan pelaksanaan Posyandu lansia sistem 5 meja. Hasil dari kegiatan ini adalah adanya peningkatan pengetahuan yang cukup tentang kesehatannya, dapat mempertahankan kebugaran dan kesehatan fisik serta kesehatan psikologisnya. Posyandu lansia ini berdampak pada peningkatan derajat kesehatan baik fisik maupun psikologis dan usia harapan hidup lansia sehingga dapat mencapai masa tua yang bahagia dan berdaya guna dalam kehidupan keluarga dan masyarakat. Kata kunci: Hidup Sehat, lanjut usia, posyandu.

Page 1 of 1 | Total Record : 10