cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota tasikmalaya,
Jawa barat
INDONESIA
Journal of Authentic Research on Mathematics Eduacation (JARME)
Published by Universitas Siliwangi
ISSN : -     EISSN : 26557762     DOI : -
Core Subject : Education,
Journal of Authentic Research on Mathematics Education (JARME) ISSN: 2655-7762 (online) diterbitkan oleh Program Studi Magister Pendidikan Matematika, Universitas Siliwangi.
Arjuna Subject : -
Articles 86 Documents
PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF MENGGUNAKAN ADOBE FLASH CS6 PROFESIONAL PADA MATERI RELASI DAN FUNGSI Ilham Muhammad; Fitriana Yolanda; Dedek Andrian; Sri Rezeki
Journal of Authentic Research on Mathematics Education (JARME) Vol 4, No 1 (2022)
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan Matematika, Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/jarme.v4i1.3958

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kevalidan dan kepraktisan media pembelajaran interaktif menggunakan Adobe Flash Cs 6 Profesional pada materi relasi dan fungsi. Metode yang digunakan yaitu  metode Research and Development (RD) dengan model pengembangan Plomp, yaitu: (1) investigasi awal (prelimenary investigation); (2) desain (design); (3) realisasi/konstruksi (realization/construction); (4) test, evaluation and revision; (5) implementasi (implementations). Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik non tes dengan instrumen pengumpulan data yaitu lembar validasi dan lembar kepraktisan. Lembar validasi terdiri dari tiga aspek, yaitu: aspek media, aspek materi dan aspek bahasa yang divalidasi oleh ahli media dan ahli materi. Lembar kepraktisan diisi oleh siswa. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data deskriptif kuantitatif. Hasil analisis rata-rata validasi diperoleh persentase 90,68 % dengan kategori sangat valid.  Rata-rata kepraktisan media pembelajaran adalah 86,11% yang termasuk pada kriteria sangat praktis. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pengembangan media interaktif menggunakan Adobe Flash Cs 6 Profesional pada materi relasi fungsi sebagai media dalam pembelajaran dapat ditarik kesimpulan yaitu telah dihasilkan suatu produk yang teruji kevalidan dan kepraktisannya.
PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF BERBASIS ANDROID BERBANTUAN ARTICULATE STORYLINE 3 PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI MASA PANDEMI Jujun Muhamad Jubaerudin; Supratman Supratman; Satya Santika
Journal of Authentic Research on Mathematics Education (JARME) Vol 3, No 2 (2021)
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan Matematika, Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/jarme.v3i2.3191

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran interaktif matematika berbasis Android dengan bantuan software Articulate Storyline 3 dan mengetahui kelayakan media pembelajarannya. Metode yang digunakan yaitu metode Research Development (RD) dengan model Assessment/Analysis, Design, Development, Implementation Evaluation (ADDIE). Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan kuesioner. Instrumen penelitian menggunakan lembar kisi-kisi wawancara studi pendahuluan dan angket penilaian kualitas media pembelajaran. Data penelitian ini bersumber dari dua ahli media, dua ahli materi, dan peserta didik kelas VII MTs Negeri 2 Kuningan. Penelitian ini menghasilkan aplikasi berbasis Android dengan nama ABEMAT (Aplikasi Belajar Matematika). Produk dinilai dari kelayakan penggunaan media yang diukur berdasarkan kualitas teknis, kualitas isi dan tujuan, dan kualitas instruksional. Pada penilaian teknis, ahli media menyatakan media pembelajaran masuk pada kategori sangat layak, sedangkan pada penilaian kualitas isi dan tujuan, ahli materi menyatakan media pembelajaran masuk pada kategori layak, dan berdasarkan angket penilaian kualitas instruksional pada uji coba kepada peserta didik, media pembelajaran dinyatakan masuk pada kategori layak sehingga media pembelajaran dapat digunakan untuk membantu proses pembelajaran.
PENGARUH METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SQUARE TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA Nuraini Sri Bina; Rahmi Ramadhani
Journal of Authentic Research on Mathematics Education (JARME) Vol 3, No 1 (2021)
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan Matematika, Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/jarme.v3i1.2479

Abstract

Pendidikan memegang peranan penting dalam mengembangkan sumber daya masyarakat yang berkualitas. Namun dalam pembelajaran di sekolah, masih banyak tenaga pengajar yang kurang memperhatikan kemampuan komunikasi matematis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Square terhadap kemampuan komunikasi matematis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi eksperimen, dengan pretest dan postest. Pemilihan sampel dilakukan secara random. Penelitian ini diawali dengan tes ujicoba perangkat dan instrumen penelitian. Data dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan analisis statistik deskriptif dan analisis inferensial. Analisis inferensial yang digunakan adalah analisis regresi linier sederhana. Dari uji regresi diperoleh Fhitung = 14,96 yang menyatakan  persamaan regresi Y= 29,51 + 0,485X adalah baik digunakan untuk memprediksi, kemudian thit = 3,867. Dengan demikian H0 yang menyatakan bahwa tidak terdapat pengaruh metode pembelajaran kooperatif tipe think-pair-square terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa ditolak. Dari hasil R2 sebesar 32,5% metode pembelajaran kooperatif tipe think pair square memberikan pengaruh terhadap kemampuan komunikasi matematis. Pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Square baik digunakan untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematis dalam pembelajaran matematika di sekolah.
PENGEMBANGAN MEDIA GRAPERTALIBRA DENGAN PENDEKATAN DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN SOSIAL SISWA Fairus Fairus; Riezky Purnama Sari
Journal of Authentic Research on Mathematics Education (JARME) Vol 2, No 2 (2020)
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan Matematika, Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/jarme.v2i2.1730

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: Mengetahui media GRAPERTALIBRA yang dikembangkan berbasis model Discovery Learning di kelas X SMK N 1 Langsa valid, praktis dan efektif; Mengetahui pemahaman konsep melalui penggunan media GRAPERTALIBRA dapat meningkat; dan Mengetahui apakah keterampilan sosial melalui penggunan media GRAPERTALIBRA dapat meningkat. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan oleh Thiagarajan, Semmel dan Semmel, yaitu model 4-D (define, design, develop, dan disseminate). Tahap dissaminate dilakukan dengan disain quasi eksperimen one group pre-test post-tes dengan teknik analisis data statistik kuantitatif uji t. Subjek dalam penelitian ini adalah ahli, guru, dan siswa kelas  X SMKN 1 Langsa. Validitas media GRAPERTALIBRA didasarkan atas pendapat validator. Kepraktisan didasarkan pada keterlaksanaan media GRAPERTALIBRA, respons guru dan  respon siswa. Keefektifan didasarkan pada: (1) Ketuntasan minimal pemahaman konsep dan keterampilan sosial, (2) Kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran, dan (3) aktivitas siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media GRAPERTALIBRA valid, praktis, dan efektif. Media GRAPERTALIBRA yang dikembangkan dalam penelitian ini masih dapat implementasi secara luas. Secara keseluruhan hasil penelitian menunjukkan bahwa media GRAPERTALIBRA yang dikembangkan adalah layak untuk digunakan. Kata Kunci: Media GRAPERTALIBRA, Pemahaman Konsep, Keterampilan Sosial, Geoebra.
LEARNER-SELF INTERACTION SISWA SEKOLAH DASAR DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA TERBUKA Sinta Verawati Dewi; Agus Susanto
Journal of Authentic Research on Mathematics Education (JARME) Vol 4, No 1 (2022)
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan Matematika, Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/jarme.v4i1.3835

Abstract

Artikel ini membahas bagaimana kecenderungan Learner-Self Interaction (LSI) siswa SD dalam menyelesaikan soal matematika open-ended. Metode penelitian yang digunakan dalam artikel ini adalah deskriptif kualitatif dengan tahapan menyebarkan soal cerita, memantau proses pengerjaan soal; dan menganalisis hasil pekerjaan siswa. Adapun subjek penelitian terdiri dari seluruh siswa kelas IV sebanyak 14 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (a) 8 dari 14 siswa mampu memenuhi komponen LSI pertama; (b) 2 siswa mampu memenuhi komponen LSI kedua; (c) 3 siswa mampu memenuhi komponen LSI ketiga. Berdasarkan bukti kualitatif yang dilaporkan dalam artikel ini, diketahui bagaimana kecenderungan antara siswa yang menggunakan Learner-Self Interaction dalam memecahkan soal matematika terbuka dan siswa yang tidak menggunakan Learner-Self Interaction dalam memecahkan soal matematika terbuka.
KESULITAN DALAM KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA PADA MATERI STATISTIKA Teli Latifah; Ekasatya Aldila Afriansyah
Journal of Authentic Research on Mathematics Education (JARME) Vol 3, No 2 (2021)
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan Matematika, Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/jarme.v3i2.3207

Abstract

AbstrakMatematika memiliki peranan penting dalam kehidupan, hanya saja dalam praktiknya masih banyak siswa yang berpikir bahwa matematika sebagai mata pelajaran yang sulit, salah satunya adalah materi statistika. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dalam materi statistika. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif. Subjek penelitian yang diambil sebanyak 3 siswa dari kelas IX - C SMP Negeri 2 Karangpawitan. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, soal tes, dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat beberapa indikator yang siswa masih mengalami mendapatkan persentase rendah, yaitu: pada tahap transformasi merumuskan masalah matematis atau menyusun model matematika pada sub indikator kesulitan dalam menentukan rumus 60% dan tidak memahami maksud pertanyaan sehingga tidak dapat membuat pemisalan dan rumusnya 73,3%; tahap keterampilan proses menerapkan strategi untuk menyelesaikan berbagai masalah (sejenis dan masalah baru) dalam atau di luar matematika pada sub indikator kesulitan dalam menerapkan strategi 60%; dan tahap pengkodean menjelaskan atau menginterpretasikan hasil sesuai permasalahan asal pada sub indikator kesulitan dalam membuat kesimpulan 53,3%. Secara keseluruhan, kesulitan yang dialami siswa adalah kesulitan pada tahap transformasi, dimana siswa mengalami kesulitan dalam mengubah soal ke bentuk/model matematika yang mengakibatkan tidak dapat menyelesaikan pemecahan masalah sampai akhir dengan tepat. Kata Kunci: Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis, Kualitatif Deskriptif, Statistika, Siswa SMP. AbstractMathematics has an important role in that, in practice, there are still many students who think that mathematics is a difficult subject, one of which is statistics. The purpose of this study was to find out how to solve students' mathematical problems in statistical material. The type of research used is descriptive qualitative research. The research subjects were 3 students from class IX - C of SMP Negeri 2 Karangpawitan. Data collection techniques using observation, test questions, and interviews. The data analysis technique uses data reduction, data presentation, and concluding. The results showed that there are several indicators that students still experience low percentages, namely: at the transformation stage to formulate mathematical problems or formulate mathematical models on the sub-indicator difficulty in determining the formula 60% and do not understand the intent so that they cannot make examples and the formula is 73.3%; the process skills stage of applying strategies to solve various problems (types and new problems) within or outside mathematics on the sub-indicator of difficulty in implementing strategies 60%; and the coding stage explains or interprets the results according to the original problem on the sub-indicator of difficulty in making conclusions 53.3%. Overall, the difficulties experienced by students are difficulties at the transformation stage, where students have difficulty in changing the form / mathematical model which results in not being able to solve the problem until the end correctly. Keywords: Mathematical Problem Solving Skill, Descriptive Qualitative, Statistics, Junior High School Students.
ANALISIS BUTIR SOAL MATEMATIKA BERDASARKAN KERANGKA PENILAIAN TAKSONOMI TRENDS IN INTERNATIONAL MATHEMATICS AND SCIENCE STUDY 2019 Neng Nida Yulianti Alawiyah; Hetty Patmawati; Dedi Muhtadi
Journal of Authentic Research on Mathematics Education (JARME) Vol 3, No 1 (2021)
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan Matematika, Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/jarme.v3i1.2501

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis butir soal Ujian Nasional matematika SMP tahun ajaran 2018/2019 berdasarkan domain konten dan kognitif taksonomi TIMSS 2019 serta menganalisis perbedaan antara soal Ujian Nasional dengan soal TIMSS. Jenis penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan subjek penelitian adalah soal Ujian Nasional matematika SMP tahun ajaran 2018/2019. Pengumpulan data menggunakan dokumentasi dan wawancara.  Instrumen penelitian menggunakan  instrumen lembar analisis butir soal. Teknik untuk menganalisis data meliputi mereduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian ini yaitu: 1) butir soal Ujian Nasional matematika SMP tahun 2018/2019 berdasarkan domain konten taksonomi TIMSS 2019, domain bilangan dengan proporsi 25% tidak sesuai karena kurang dari TIMSS 2019 namun lingkup materi sesuai, domain aljabar dengan proporsi 32,5% kurang ideal karena melebihi TIMSS 2019 dan lingkup materi tidak sesuai, domain geometri dengan proporsi 27,5% kurang ideal karena melebihi TIMSS 2019 dan lingkup materi tidak sesuai, dan domain data dan probabilitas dengan proporsi 15% tidak sesuai karena kurang dari TIMSS 2019 namun lingkup materi sesuai. 2) butir soal Ujian Nasional matematika SMP tahun 2018/2019 berdasarkan domain kognitif taksonomi TIMSS 2019, domain pengetahuan dengan proporsi 40% melebihi TIMSS namun persebaran aspek kognitif merata, domain penerapan dengan proporsi 40% sesuai dengan TIMSS dan persebaran aspek merata, dan domain penalaran dengan proporsi 20% kurang dari TIMSS dan persebaran aspek kognitif tidak merata. Selain itu terdapat tiga kategori perbedaan soal Ujian Nasional dengan soal TIMSS: 1) domain kognitif soal UN lebih rendah dari pada soal TIMSS; 2) domain kognitif soal UN lebih tinggi dari pada soal TIMSS; 3) domain kognitif soal UN setara dengan soal TIMSS.
PROSES BERPIKIR DIVERGEN PESERTA DIDIK DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIK DITINJAU DARI TIPE KEPRIBADIAN MYER BRIGGS Yudi Hamdan Dardiri; Supratman Supratman; Nani Ratnaningsih
Journal of Authentic Research on Mathematics Education (JARME) Vol 2, No 2 (2020)
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan Matematika, Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/jarme.v2i2.1661

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses berpikir divergen peserta didik dalam memecahkan masalah matematik ditinjau dari tipe kepribadian Myer Briggs. Jenis penelitian ini termasuk kualitatif dengan metode eksplorasi. Data dikumpulkan dengan menggunakan metode think aloud saat peserta didik mengerjakan soal test berpikir divergen. Subjek penelitian sebanyak 13 orang diambil dari peserta didik kelas VII SMP Negeri 2 Talaga tahun ajaran 2019/2020. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak delapan peserta didik dapat melengkapi ukuran bangun yang terdapat pada soal nomor satu (aspek elaboration), lima peserta didik dapat membuat dua pertanyaan dengan jawaban tepat dari masalah yang disajikan (aspek flexibility), delapan peserta didik dapat membuat dua pertanyaan matematis dari permasalahan beserta jawabannya (aspek fluency), dan empat peserta didik dapat menghitung luas bangun yang tidak diarsir untuk permasalahan nomor dua dengan caranya sendiri (aspek originality).
ANALISIS KEMAMPUAN METAKOGNISI DITINJAU DARI PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA PADA MATERI TEOREMA PHYTAGORAS Nurina Hidayah; Nisrina Nabila
Journal of Authentic Research on Mathematics Education (JARME) Vol 4, No 1 (2022)
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan Matematika, Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/jarme.v4i1.3147

Abstract

Artikel ini merupakan analisis terhadap hasil test soal pemecahan masalah matematis siswa ditinjau dari kemampuan metakognisi. Analisis yang dilakukan bertujuan untuk untuk mengetahui kemampuan pemecahan masalah matematis pada materi teorema Phytagoras saat diterapkannya strategi pembelajaran daring (dalam jaringan) di SMP Negeri 16 Pekalongan Tahun Ajaran 2021/2022 dengan meninjau kemampuan metakognisi siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Adapun subjek penelitian yang digunakan yaitu 6 siswa yang dikategorikan berdasarkan tiga kategori yaitu tinggi, sedang dan rendah pada kemampuan pemecahan masalah matematis. Instrumen tes kemampuan pemecahan masalah matematis yang digunakan sebanyak 2 butir soal. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa siswa yang memiliki kemampuan matematis tinggi mampu memenuhi seluruh aktivitas metakognisi pada tahap pemecahan masalah Polya. Sedangkan siswa yang memiliki kemampuan matematis sedang hampir melaksanakan semua aktivitas metakognisi mengembangkan perencanaan, pemantauan pelaksanaan, dan mengevaluasi tindakan di setiap tahap pemecahan masalah Polya, tetapi mereka sempat lupa cara dalam melakukan permisalan sehigga membuat mereka tidak yakin terhadap langkah penyelesaiannya. Siswa yang memiliki kemampuan pemecahan matematis rendah tidak melaksanakan semua aktivitas metakognisi pada tahap memahami masalah, perencanaan, pemantauan pelaksanaan, dan mengevaluasi tindakan di setiap tahap pemecahan masalah Polya, hal ini dikarenakan mereka tidak memahami materi Pythagoras. This article analyzes the results of mathematical problem-solving tests for students in terms of metacognitive abilities. The analysis carried out aims to determine the mathematical problem-solving capacity of the Pythagorean theorem when applied online learning strategies (on the network) at SMP Negeri 16 Pekalongan in the 2021/2022 academic year, reviewing students' metacognitive abilities. The research method used is descriptive qualitative. The research subjects used were six students categorized based on three categories: high, medium, and low mathematical problem-solving abilities. The mathematical problem-solving ability test instrument used is two questions. Based on the analysis results, it is known that students who have high mathematical abilities can fulfill all metacognitive activities at the Polya problem-solving stage. Meanwhile, students who have moderate mathematical ability in almost all metacognitive activities develop planning, monitoring implementation, and evaluating actions at each stage of Polya's problem-solving. Still, they forget how to work on examples, so they are unsure of the steps to solve them. Students who have low mathematical solving abilities do not carry out all metacognitive activities at the stage of understanding the problem, planning, monitoring the implementation, and evaluating actions at each stage of Polya's problem-solving. This problem occurs because they do not understand the Pythagorean material.
PROSES BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA BERDASARKAN TAHAPAN WALLAS DITINJAU DARI GENDER Sri Retno Anggraini; Lutfiyah Lutfiyah; Aswar Anas
Journal of Authentic Research on Mathematics Education (JARME) Vol 3, No 2 (2021)
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan Matematika, Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/jarme.v3i1.2453

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses berpikir kreatif matematis siswa berdasarkan tahapan Wallas ditinjau dari perbedaan gender. Penelitian ini mengunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini yaitu soal tes dan wawancara. Subyek penelitian terdiri dari dua kelompok gender yaitu kelompok gender laki-laki dan kelompok gender perempuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses berpikir kreatif siswa laki-laki mampu melakukan ke empat tahapan Wallas. Akan tetapi disetiap tahapan Wallas, siswa laki-laki hanya mampu melakukan 1 atau 2 kriteria berpikir kreatif. Yaitu siswa laki-laki hanya mampu melakukan kriteria berpikir kreatif kebaruan saja pada tahap persiapan, selanjutnya pada tahap inkubasi siswa laki-laki melakukan kriteria berpikir kreatif kefasihan dan keluwesan, serta pada tahap iluminasi dan verifikasi melakukan kriteria berpikir kreatif kefasihan saja. Sedangkan proses berpikir kreatif siswa perempuan mampu melakukan ke empat tahapan Wallas. Akan tetapi disetiap tahapan Wallas, siswa perempuan hanya satu tahapan saja yang mampu melakukan ke tiga kriteria berpikir kreatif yaitu kefasihan, keluwesan dan kebaruan pada tahap persiapan, untuk ketiga tahapan lainnya hanya melakukan 1 atau 2 kriteria berpikir kreatif saja. Yaitu pada tahap inkubasi melakukan kriteria berpikir kreatif kefasihan dan keluwesan, serta pada tahap iluminasi dan verifikasi melakukan kriteria berpikir kreatif kefasihan saja.