cover
Contact Name
Fransisca Iriani Rosmaladewi
Contact Email
fransiscar@fpsi.untar.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jmishs@untar.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta barat,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni
ISSN : 25796348     EISSN : 25796356     DOI : -
Core Subject : Art, Social,
Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni (P-ISSN 2579-6348 dan E-ISSN 2579-6356) merupakan jurnal yang menjadi wadah bagi penerbitan artikel-artikel ilmiah hasil penelitian dalam bidang Ilmu Sosial (seperti Ilmu Psikologi dan Ilmu Komunikasi), Humaniora (seperti Ilmu Hukum, Ilmu Budaya, Ilmu Bahasa), dan Seni (seperti Seni Rupa dan Design). Jurnal ilmiah ini diterbitkan oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Tarumanagara. Dalam satu tahun, jurnal ini terbit dalam dua nomor, yaitu pada bulan April dan Oktober.
Arjuna Subject : -
Articles 37 Documents
Search results for , issue "Vol 5, No 1 (2021): Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni" : 37 Documents clear
KERENTANAN SOSIAL DAN EKONOMI MASYARAKAT DI PERBATASAN KABUPATEN SAMBAS MENGHADAPI PANDEMI COVID-19 Pabali Musa; Adi Suryadi; Rizqi Ratna Paramitha
Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni Vol 5, No 1 (2021): Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmishumsen.v5i1.10032.2021

Abstract

COVID-19 is categorized as a non-natural disaster that affects the social and economic situation of a region. The COVID-19 pandemic has led to the temporary suspension of activities that have made it difficult to meet economic and social needs. This problem is felt by many parties, one of the affected is people living in the border area. This study is intended to reveal social and economic vulnerabilities in the border areas of Sambas Regency as a result of the COVID-19 pandemic. This research is intended to reveal social and economic vulnerabilities in the border area of Sambas Regency. The method used is a type of qualitative research with the aim of being able to explain intensively and precisely about the research object in question. Data obtained through observation techniques, interviews, and documentation using descriptive analysis. The subject of this research is the Sambas community, especially the workers, both local workers and migrant workers, as well as several related parties.  The results of this study showed that the level of social vulnerability of border communities is not very deep or not severe, due to the still strong socio-cultural and familial ties based on tribal and religious. This base strengthens people's social relations in the face of pandemics. Similarly, vulnerability in the economic field does not look serious because of the good handling and countermeasures system from local governments, as well as the maintained economic backbone of nature-based communities such as agricultures and plantations. COVID-19 dikategorikan sebagai kejadian bencana non alam yang berimbas pada situasi sosial dan ekonomi suatu wilayah. Pandemi COVID-19 berdampak pada pemberhentian aktivitas sementara yang menyebabkan sulitnya pemenuhan kebutuhan ekonomi dan sosial. Permasalahan ini dirasakan oleh banyak pihak, salah satu yang terdampak adalah masyarakat yang tinggal di wilayah perbatasan. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkapkan kerentanan sosial dan ekonomi di wilayah perbatasan Kabupaten Sambas akibat dari pandemi COVID-19. Metode yang digunakan adalah jenis penelitian kualitatif dengan tujuan agar dapat menjelaskan secara intensif dan tepat tentang objek penelitian yang dimaksud. Data diperoleh melalui teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi dengan menggunakan analisis deskriptif. Subjek penelitian ini adalah masyarakat Sambas, khususnya para buruh, baik buruh lokal maupun buruh migran, serta beberapa pihak terkait. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat kerentanan sosial masyarakat perbatasan tidak terlalu mendalam atau tidak parah, dikarenakan masih kokohnya ikatan sosial budaya serta kekeluargaan yang berbasiskan kesukuan dan keagamaan. Basis ini yang menguatkan relasi sosial masyarakat dalam menghadapi pandemi. Demikian pula kerentanan di bidang ekonomi tidak terlihat serius karena sistem penanganan dan penanggulangan yang cukup baik dari pemerintah setempat, serta masih terjaganya tulang punggung perekonomian masyarakat yang berbasiskan alam seperti pertanian dan perkebunan.
POLUSI CAHAYA VIDEOTRON PADA PERSIMPANGAN JALAN TAMAN MENTENG BINTARO Adi Ismanto; Fivanda Fivanda; Endah Setyningsih
Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni Vol 5, No 1 (2021): Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmishumsen.v5i1.11729.2021

Abstract

Architectural lighting design aims to improve the image and aesthetics of an area or building at night known as the concept of city beautification, the lighting must also be able to meet the criteria of safety, orientation and security when implemented in areas or buildings with complex activities such as in an area adjacent to the traffic flow. Technological advances resulted in the change of commercial media communication facilities, such as static billboards turned into LED videotrons. The placement of videotrons needs to be considered on roads with motorized traffic flow, as it allows for the risk of accidents, as well as light pollution especially at night. This study used The Post Occupancy Evaluation (POE) method, the extent of the influence of videotron light on the comfort of driving a motor vehicle at the intersection of videotron Menteng Bintaro Park. The result of this research that the placement of videotron is the policy of local government, vendors and environmental managers by paying attention to the AMDAL before and after the facilities are installed, with road safety complementary facilities such as road boundaries and shock lines. Information about commercial advertisements on videotron Taman Menteng Bintaro as much as 80% for pedestrians and motorists get the information, compared to motorists as much as 60% do not get information. The light effect of videotron greatly affects the surrounding environment and there is a glare effect of light that changes suddenly with results for pedestrians (80%), motorists (60%) and the least of the motorists (50%), because of the more comfortable condition in driving. Desain pencahayaan arsitektural bertujuan untuk meningkatkan citra dan estetika sebuah kawasan atau bangunan pada malam hari yang dikenal dengan konsep city beautification, pencahayaan tersebut juga harus mampu memenuhi kriteria keselamatan, orientasi dan keamanan ketika diimplementasikan pada kawasan atau bangunan dengan aktivitas yang kompleks seperti pada sebuah kawasan yang berdekatan dengan arus lalu lintas. Kemajuan teknologi mengakibatkan perubahan sarana komunikasi media komersial, seperti papan reklame yang statis berubah menjadi videotron LED. Penempatan videotron perlu diperhatikan pada jalan dengan arus lalu lintas kendaran bermotor, karena memungkinkan untuk terjadinya resiko kecelakaan, serta polusi cahaya terutama pada malam hari. Penelitian ini menggunakan metoda Post Occupancy Evaluation (POE), sejauh mana pengaruh cahaya videotron terhadap kenyamanan mengemudi kendaraan bermotor di persimpangan videotron Taman Menteng Bintaro. Hasil penelitian ini adalah bahwa penempatan videotron merupakan kebijakan Pemda, vendor dan pengelola lingkungan dengan memperhatikan AMDAL sebelum dan sesudah fasilitas terpasang, dengan fasilitas pelengkap keamanan jalan seperti batas jalan dan garis kejut. Informasi mengenai iklan komersial pada videotron Taman Menteng Bintaro sebanyak 80% untuk pejalan kaki dan pengendara mobil mendapatkan informasinya, berbanding terbalik dengan pengendara motor sebanyak 60% tidak mendapatkan informasi. Efek cahaya dari videotron sangat mempengaruhi lingkungan sekitar dan terjadi efek silau dari cahaya yang berubah secara tiba-tiba dengan hasil untuk pejalan kaki (80%), pengendara motor (60%) dan paling sedikit dari pengendara mobil (50%), karena kondisi yang lebih nyaman dalam berkendara.
MASALAH YURIDIS TIDAK DITETAPKANNYA KUALIFIKASI DELIK DALAM KETENTUAN PIDANA PADA UNDANG-UNDANG YANG DISAHKAN DALAM KURUN WAKTU 2015-2019 Ade Adhari; Anis Widyawati; Fajar Dian Aryani; Musmuliadin Musmuliadin
Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni Vol 5, No 1 (2021): Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmishumsen.v5i1.11167.2021

Abstract

In the 2015-2019 period, there were 20 (twenty) ratifications and promulgations of laws in which there were policies for the formulation of criminal provisions. Chapter Criminal Provisions in various laws have a strategic position so that criminal law norms can be operational properly at the level of application and execution of crimes. However, at the in abstracto level, the formulation of criminal provisions in these various laws contains juridical problems. The research method used to answer these problems is doctrinal research by conceptualizing law is statutory regulation. There is a criminal law issued in the 2015-2019 period which is the object of study. The results showed that the juridical problems found were, among others, 19 laws that did not stipulate juridical qualifications in the form of crimes or violations. The distinction between crimes and violations has a juridical consequence in the form of differentiating penalties for crimes and violations in Book I of the Criminal Code. The absence of a determination of this juridical qualification means that the general provisions in Book I of the Criminal Code Chapter I-XVIII cannot be enforced. Therefore, it is necessary to reform the criminal law towards the formulation policy by improving the formulation of criminal law norms which contain juridical issues in these various laws. Dalam kurun waktu 2015-2019 terdapat 20 (dua puluh) pengesahan dan pengundangan undang-undang yang didalamnya terdapat kebijakan formulasi ketentuan pidana. Bab Ketentuan Pidana dalam berbagai undang-undang memiliki posisi yang strategis agar norma hukum pidana dapat operasional dengan baik pada tataran aplikasi dan eksekusi pidana. Namun dalam tataran in abstracto, formulasi ketentuan pidana dalam berbagai undang-undang tersebut mengandung masalah yuridis. Metode penelitian yang digunakan untuk menjawab permasalahan tersebut adalah penelitian doktrinal dengan mengkonsepsikan hukum adalah peraturan perundang-undangan. Terdapat undang-undang pidana yang terbit pada periode 2015-2019 yang menjadi objek kajian. Hasil penelitian menunjukan masalah yuridis yang ditemukan antara lain terdapat 19 undang-undang yang tidak menetapkan kualifikasi yuridis berupa kejahatan atau pelanggaran. Pembedaan kejahatan dan pelanggaran mengandung konsekuensi yuridis berupa adanya pembedaan aturan pemidanaan bagi kejahatan dan pelanggaran yang ada dalam Buku I KUHP. Tidak adanya penetapan kualifikasi yuridis ini menyebabkan ketentuan umum dalam Buku I KUHP Bab I-XVIII tidak dapat diberlakukan. Oleh sebab itu diperlukan pembaharuan hukum pidana terhadap kebijakan formulasi tersebut dengan memperbaiki perumusan norma hukum pidana yang memuat masalah yuridis dalam berbagai undang-undang tersebut. 
PENGEMBANGAN PEMAHAMAN DAN KEMAMPUAN TUTOR DI PKBM HSKS MENGENAI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DAN CARA PENANGANANNYA Bernadette Cindy Leo; Chairunnissa Chairunnissa; Margaretha Purwanti
Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni Vol 5, No 1 (2021): Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmishumsen.v5i1.9451.2021

Abstract

Referring to the form of learning at the HSKS Community Learning Activity Center (PKBM) which provides opportunities for ABK to study together with regular students in regular classes (communities), it can be said that the system applied is based on the principle of inclusive education. The problem that occurs is that the tutors who teach community classes in HSKS do not have adequate understanding and handling skills so that learning activities for students become less optimal. Therefore, a training program was prepared by researchers with the aim of improving the understanding and skills of tutors in handling ABK in PKBM HSKS which is equipped with booklets to make it easier for tutors to access information. The research design used is interventional research. Data retrieval method with interviews and questionnaires to community tutors at elementary, junior high and high school level. Analyze the data using the problem tree method. Interventions are in the form of training to community tutors, but there are also tutors from other divisions, namely special education tutors and visit tutors. The training was conducted for one day with a duration of 2.5 hours. There is a roleplay task to evaluate the participants' skills. Research and training was conducted online because it took place during the COVID-19 pandemic, in the situation of large-scale social restrictions (PSBB). The results showed that the training provided can already improve the understanding of the tutors about ABK, but has not been able to improve the ability and skills in handling ABK. This happens because of time constraints in training so role play cannot be implemented. In addition, the majority of tutors do not complete the given task so the overall assessment cannot be done. Mengacu pada bentuk pembelajaran di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) HSKS yang memberikan kesempatan bagi ABK untuk belajar bersama dengan siswa reguler di kelas reguler (komunitas), maka dapat dikatakan sistem yang diterapkan berlandaskan pada asas pendidikan inklusif. Adapun permasalahan yang terjadi yaitu para tutor yang mengajar kelas komunitas di HSKS belum memiliki pemahaman dan keterampilan penanganan ABK yang memadai sehingga kegiatan pembelajaran bagi para siswa menjadi kurang optimal. Oleh karena itu, suatu program pelatihan disusun oleh peneliti dengan tujuan meningkatkan pemahaman dan keterampilan para tutor dalam menangani ABK di PKBM HSKS yang dilengkapi dengan pemberian booklet untuk mempermudah para tutor mengakses informasi. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian intervensi. Metode pengambilan data dengan wawancara dan kuesioner kepada tutor komunitas di tingkat SD, SMP dan SMA. Analisis data menggunakan metode pohon masalah. Intervensi berupa pelatihan kepada para tutor komunitas, namun terdapat pula tutor dari divisi lain, yaitu tutor pendidikan khusus dan tutor visit. Pelaksanaan pelatihan dilakukan selama satu hari dengan durasi 2,5 jam. Terdapat tugas berupa roleplay untuk mengevaluasi keterampilan peserta. Penelitian dan pelatihan dilaksanakan secara daring karena berlangsung pada masa pandemi COVID-19, dalam situasi diberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelatihan yang diberikan sudah dapat meningkatkan pemahaman para tutor mengenai ABK, tetapi belum dapat meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam menangani ABK. Hal ini terjadi karena keterbatasan waktu dalam pelatihan sehingga role play tidak dapat dilaksanakan. Selain itu, mayoritas tutor tidak menyelesaikan tugas yang diberikan sehingga penilaian secara keseluruhan tidak dapat dilakukan.
GAMBARAN COLLEGE ADJUSTMENT MAHASISWA BARU DI MASA PANDEMI COVID-19 Shinta Vionita; Rahmah Hastuti
Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni Vol 5, No 1 (2021): Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmishumsen.v5i1.9971.2021

Abstract

College adjustment comes from adjustment, which means the adjustment of students to the environment in college.  The way students adjust during the first year of college is a prediction of significant life events later in their college career. In college adjustments, there are four dimensions, including academic adjustment, social adjustment, personal emotional adjustment, and goal commitment institutional attachment. This study aims to find an overview of first year college students during the Covid-19 pandemic. This study had 345 freshman college students as participants ranging in age from 18 to 25 who were studying at universities in Jakarta. The measuring instrument used was the Student Adaptation to College Questionnaire (SACQ). Based on the results of data processing carried out to describe college adjustment of first year college students during the Covid-19 pandemic using descriptive methods and different demographic data tests, it was found that college adjustments had differences in the gender of men and women, and had no differences in the type of college, age, faculty, and current residence. The results of this study can also be concluded that the dimension of goal commitment to institutional attachment has the highest mean value, followed by social adjustment, academic adjustment, and the lowest is personal emotional adjustment. This study also describes the high level of college adjustment based on its dimensions. College adjustment berasal dari adjustment yang artinya penyesuaian mahasiswa dengan lingkungan perguruan tinggi. Cara mahasiswa menyesuaikan selama tahun pertama kuliah merupakan prediksi peristiwa kehidupan yang signifikan di kemudian hari dalam karir perguruan tinggi. Dalam college adjustment, terdapat empat dimensi, antara lain academic adjustment, social adjustment, personal emotional adjustment, dan goal commitment institutional attachment. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran umum college adjustment mahasiswa baru di masa pandemi Covid-19. Penelitian ini memiliki 345 partisipan mahasiswa baru dengan rentang usia antara 18 hingga 25 tahun yang berkuliah di perguruan tinggi di daerah Jakarta. Alat ukur yang digunakan adalah Student Adaptation to College Questionnaire (SACQ). Berdasarkan hasil olah data yang dilakukan untuk menggambarkan college adjustment mahasiswa baru di masa pandemi Covid-19 dengan menggunakan metode deskriptif dan uji beda data demografi, didapatkan hasil bahwa college adjustment memiliki perbedaan pada jenis kelamin laki-laki maupun perempuan, serta tidak memiliki perbedaan pada jenis perguruan tinggi yang dipilih, usia, fakultas, dan tempat tinggal saat ini. Hasil penelitian ini juga dapat disimpulkan bahwa dimensi goal commitment institutional attachment memiliki nilai mean yang paling tinggi, disusul dengan social adjustment, academic adjustment, dan yang paling rendah adalah personal emotional adjustment. Penelitian ini juga menggambarkan tingkat tinggi rendahnya college adjustment berdasarkan dimensinya.
STUDI RUANG KERJA PADA TEMPAT PELATIHAN PROSES BATIK STUDI KASUS: RUMAH BATIK PALBATU, JAKARTA Augustina Ika Widyani; Maitri Widya Mutiara; Muhammad Adi Pribadi
Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni Vol 5, No 1 (2021): Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmishumsen.v5i1.11732.2021

Abstract

Rumah Batik Palbatu is the center of activities for Palbatu community in learning batik which is located in Jakarta. Until now, Rumah Batik Palbatu has been actively carrying out various programs to preserve and revive the image of batik, especially among young people. Rumah Batik Palbatu Jakarta serves every day from 09.00-16.00. With various activities taking place at Rumah Batik Palbatu Jakarta, the manager stated that the activities could not run optimally due to limited space and facilities. Therefore, this research on batik training workspace is intended to give advice for managers so that activities can run optimally. This study uses the Triangulation Method, that is used to review problems from various points of view, several sources of information and several forms of data, as well as several researchers to analyze in a broad perspective, especially those related to space or interior. The spatial arrangement at Rumah Batik Palbatu is based on the activity pattern. Grouping the types of activities is the main consideration to optimize the activities. Thus the activities do not overlap each other, especially in the implementation of training activities as the main activity of Rumah Batik Palbatu. The results of this study are in the form of an alternative workspace idea design for the manager of the Palbatu Batik House, as well as a cafe procurement plan that will be used for users. Rumah Batik Palbatu adalah pusat aktivitas masyarakat Palbatu dalam belajar membatik yang berlokasi di Jakarta. Hingga saat ini Rumah Batik Palbatu telah aktif melakukan berbagai kegiatan untuk melestarikan dan mengangkat kembali citra batik terutama di kalangan anak muda. Rumah Batik Palbatu Jakarta beroperasi setiap hari dari jam 09.00-16.00. Dengan berbagai kegiatan yang berlangsung di Rumah Batik Palbatu Jakarta, pengelola menyatakan bahwa kegiatan belum dapat berjalan optimal karena keterbatasan ruang dan fasilitasnya. Oleh sebab itu penelitian ruang kerja pelatihan membatik ini ditujukan untuk memberikan masukan bagi pengelola agar kegiatan dapat berjalan dengan lebih optimal. Penelitian ini menggunakan Metode Triangulasi yang menerapkan beberapa metode digunakan untuk meninjau permasalahan dari berbagai sudut pandang, beberapa sumber informasi dan beberapa bentuk data, serta beberapa orang peneliti untuk memberikan analisis yang memiliki perspektif luas, terutama terkait studi ruang atau interior. Penataan ruang di Rumah Batik Palbatu disusun berdasarkan pola aktivitasnya. Pengelompokan jenis kegiatan merupakan pertimbangan utama agar setiap kegiatan dapat dilaksanakan dengan lebih optimal. Dengan demikian kegiatan tidak saling tumpang tindih, terutama dalam pelaksanaan kegiatan pelatihan sebagai kegiatan utama Rumah Batik Palbatu. Hasil dari penelitian ini adalah berupa alternatif rancangan ide Ruang Kerja bagi pengelola Rumah Batik Palbatu, serta usulan pengadaan kafe yang akan digunakan bagi para pengguna.
Cover JMISHS vol 5 no 1 Wulan Purnama Sari
Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni Vol 5, No 1 (2021): Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Cover JMISHS vol 5 no 1
UJI VALIDITAS ISI TARUMANAGARA CAREER DECISION SELF-EFFICACY SCALE Jessyca Jessyca; P. Tommy Y. S. Suyasa
Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni Vol 5, No 1 (2021): Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmishumsen.v5i1.9987.2021

Abstract

In the process of career decision making, being confidence in the chosen career (career decision making self-efficacy [CDMSE]) is the final stage also an important construct to be success in career. Since adolescents, especially in high school, students is required to choose a field of specialization which is the beginning of their future career decision. It is important for teenagers to have confidence in their chosen career so that they’re motivated to explore further their choice and success in it. The aim of this research is to provide recommended scale that can be used in career decision making self-efficacy’s research. The test development is carried out through content validation study by referring to the selected scale from systematic review method. Content validation study is done through expert judgment. Some of the modifications include the adjustment to language/grammar, culture, meaning, type of scaling method, and dimensions also items based on the career decision making self-efficacy’s case/problem in Indonesia, especially for adolescence in high school. The result of this study recommended measuring instrument named Tarumanagara Career Decision Self-Efficacy Scale (Tarumanagara CDSES). This scale consists of 30 items, includes five items of Occupational Information dimension, five items of Goal Selection dimension, four items of Self-Appraisal dimension, three items of School Achievement dimension, four items of Problem-Solving dimension, five items of Social Support dimension, and four items of Planning dimension. Dalam proses keputusan karir, keyakinan terhadap karir yang akan dipilih (career decision making self-efficacy [CDMSE]) adalah tahap akhir dan merupakan konstruk yang penting dalam kesuksesan karir. Remaja, dalam hal ini sejak jenjang pendidikan SMA telah dituntut untuk memilih bidang peminatan yang merupakan awal proses keputusan karir di masa depan. Penting bagi remaja untuk memiliki keyakinan terhadap karir yang hendak dipilih guna memiliki motivasi untuk mengeksplorasi lebih jauh pilihannya sehingga dapat sukses dalam karir yang dijalani. Tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan alat ukur yang dapat direkomendasikan untuk digunakan dalam penelitian mengenai konstruk keyakinan terhadap keputusan karir. Pengembangan alat ukur dilakukan melalui studi validitas isi dengan mengacu pada alat ukur terpilih dari hasil tinjauan sistematis. Metode uji validitas isi dilakukan melalui penilaian pakar/ahli. Beberapa modifikasi yang dilakukan adalah penyesuaian tata bahasa, budaya, makna, jenis skala pengukuran, dan butir serta dimensi berdasarkan latar permasalahan keyakinan terhadap keputusan karir di Indonesia, khususnya pada siswa SMA usia remaja. Hasil penelitian merekomendasikan alat ukur Tarumanagara CDSES yang terdiri atas 30 butir dengan rincian lima butir dalam dimensi Occupational Information, lima butir dalam dimensi Goal Selection, empat butir dalam dimensi Self-Appraisal, tiga butir dalam dimensi School Achievement, empat butir dalam dimensi Problem Solving, lima butir dalam dimensi Social Support, dan empat butir dalam dimensi Planning.
PENGUJIAN RELIABILITAS ALAT UKUR THE PARENTING STYLES AND DIMENSION QUESTIONNAIRE (PSDQ) Widya Risnawaty; Agustina Agustina; Denrich Suryadi
Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni Vol 5, No 1 (2021): Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmishumsen.v5i1.10019.2021

Abstract

Parenting pattern is a treatment of parents in terms of educating children, which includes a variety of behaviors to influence the behavior of the child. In today's society there is still a phenomenon where parents use violence to punish children, and is often interpreted as an educational punishment.There are still parents who do not realize that educating with violence can have a psychological impact on the child and potentially create problematic behaviors, trauma experiences to severe psychological disorders. The purpose of this study is to conduct psychometric tests on measuring instruments namely, Parenting Styles and Dimensions Questionnaire (PSDQ). Psdq measuring instrument used is the result of adaptation from Riany (2018) so it is already in the form of Indonesian language and indeed for use in Indonesia. This research uses quantitative method with sampling technique which is purposive sampling. The content validity test is conducted using an expert test of the statements in the questionnaire. The results of the evaluation from experts state that the whole item can be used without revision. The number of participants involved as many as 2153 participants consisting of father / mother. Research sites include Jakarta, Bandung, and Purwokerto. Reliability tests performed using internal consistency coefficient tests with Cronbach's alpha.. The results showed that 3 dimensions (permissive, authoritative, and authoritarian) in PSDQ proved to be valid and reliable. Total items in PSDQ measurement now 31 items, that means drop 1 item. Pola asuh merupakan suatu perlakuan orang tua dalam hal mendidik anak, yang meliputi beragam perilaku guna mempengaruhi perilaku anak. Dalam kondisi masyarakat saat ini masih ditemukan fenomena dimana orang tua menggunakan kekerasan untuk menghukum anak, dan seringkali dimaknai sebagai hukuman yang mendidik. Masih ada orang tua yang belum menyadari bahwa mendidik dengan kekerasan dapat menimbulkan dampak psikologis bagi anak dan berpotensi menciptakan perilaku-perilaku bermasalah, pengalaman trauma hingga gangguan psikologis berat.Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan uji psikometri pada alat ukur yaitu, Parenting Styles and Dimensions Questionnaire (PSDQ). Alat ukur PSDQ yang digunakan adalah hasil adaptasi dari Riany (2018) sehingga sudah dalam bentuk bahasa Indonesia dan memang untuk digunakan di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik sampling yaitu purposive sampling. Uji validitas isi dilakukan dengan menggunakan uji pakar terhadap pernyataan dalam kuesioner. Hasil evaluasi dari pakar menyatakan bahwa keseluruhan butir dapat digunakan tanpa revisi. Jumlah partisipan yang dilibatkan sebanyak 2153 partisipan yang terdiri dari ayah/ibu. Lokasi penelitian meliputi Jakarta, Bandung, dan Purwokerto. Uji reliabilitas yang dilakukan menggunakan uji koefisien konsistensi internal dengan Cronbach’s alpha. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 3 dimensi (permissive, authoritative, authoritarian) dalam alat ukur PSDQ terbukti valid dan reliabel. Jumlah butir berkurang 1 butir, sehingga jumlah butir yang awalnya 32 berubah menjadi total 31 butir.
EKOLOGI MEDIA DALAM PELIPUTAN KEBERAGAMAN JURNALIS TELEVISI KONTRIBUTOR AMBON Roswita Oktavianti; Riris Loisa
Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni Vol 5, No 1 (2021): Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmishumsen.v5i1.10179.2021

Abstract

Media ecology reflects that mass media have to move dynamically to survive its life in the middle of media pressure and competition among other platforms. In the digital era, television as conventional media needs to embrace the technology by airing diversity issues in social media Youtube. This study has a question about media ecology in the reportage of diversity issues by television journalists in Ambon. This research using a mixed method approach, quantitative and qualitative, with content analysis, FGD, interview, and literature review as a technique for data collecting. Content analysis is conducted toward news diversity about Maluku which aired on the Youtube television channel. Then FGD is conducted further with television journalists in Ambon in which their news has been analyzed. Further, the interview is conducted with a broadcasting supervisor as well as a member of the journalist organization. This study finds that media ecology has been changing to new media ecology. Nevertheless, new media ecology is not fully implemented by television journalists in Ambon when reporting the diversity issues. The journalists will frame their news before report it mainly for news with the tendency to the SARA (ethnicity, religion, and race) issues. Framing is formed when journalists narrate their news before aired. It implemented due to their conflict experienced in the past. The journalists have responsibility and awareness in terms of the effect of their news. Their SARA’s news which aired in the Youtube platform could trigger conflict. The conflict has a huge impact on their personal and social life Ekologi media merefleksikan bahwa media massa harus bergerak dinamis untuk bertahan hidup di tengah tekanan dan kompetisi dengan berbagai platform. Di era digital, televisi sebagai media konvensional merangkul teknologi dengan menayangkan berita keberagaman di media sosial YouTube. Studi ini mengangkat tentang ekologi media dalam peliputan keberagaman jurnalis televisi kontributor Ambon. Peneliti menggunakan pendekatan penelitian campuran, kuantitatif dan kualitatif, dengan teknik pengumpulan data analisis isi, Focus Group Discussion (FGD), wawancara, dan studi pustaka. Analisis isi dilakukan pada berita-berita keberagaman di Maluku pada saluran Youtube televisi-televisi nasional. Selanjutnya dilakukan FGD dengan jurnalis televisi kontributor Ambon di mana berita-berita yang ditayangkan telah dianalisis sebelumnya. Wawancara dilakukan dengan pengawas penyiaran dan organisasi jurnalis televisi. Studi ini menemukan bahwa ekologi media beralih menjadi ekologi media baru. Namun, ekologi media baru ini tidak sepenuhnya diikuti oleh jurnalis televisi kontributor Ambon dalam melaporkan berita keberagaman. Jurnalis televisi kontributor Ambon melakukan pembingkaian ketika melaporkan berita keberagaman, khususnya berita bernuansa SARA. Pembingkaian dilakukan lebih pada narasi atau audio berita yang disajikan. Ini dilakukan karena Provinsi Maluku pernah mengalami konflik masa lalu. Jurnalis memiliki tanggung jawab dan kesadaran tinggi bahwa sejumlah peristiwa konflik terjadi salah satunya akibat berita bernuansa SARA yang tersebar luas di Youtube. Konflik tersebut telah membawa pengaruh besar dalam kehidupan pribadi dan bermasyarakat.

Page 1 of 4 | Total Record : 37