cover
Contact Name
Sandy Yansiku
Contact Email
sandyyansiku@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
sandyyansiku@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kab. sikka,
Nusa tenggara timur
INDONESIA
SIARTEK
Published by Universitas Nusa Nipa
ISSN : 24428299     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
SIARTEK adalah jurnal Program Studi Teknik Sipil dan Teknik Arsitektur Universitas Nusa Nipa yang terbit dua kali dalam setahun, pada bulan April dan Oktober sejak tahun 2015. Artikel dapat berupa produk penelitian, pemikiran ilmiah atau studi kasus, dalam teknik sipil dan arsitektur yang belum pernah dipublikasikan di jurnal ilmiah atau media lain.
Arjuna Subject : -
Articles 39 Documents
Pengaplikasian Metode Koden Test dan Air Lift Pada Pekerjaan Pondasi Bore Pile Muda, Yosef N. Tembu
SIARTEK Vol 3 No 2 (2017): Oktober 2017
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Nusa Nipa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Metode Koden Test dan Metode Air Lift merupakan gabungan metode – metode berkualitas, yang akan menghasilkan pondasi bore pile dengan standar kualitas yang sangat baik. Dalam penelitian ini pengamatan yang dilakukan langsung di lokasi proyek, dimana yang dalam pelaksanaan pekerjaan menggunakan Metode Koden Test dan Metode Air Lift yang telah direncanakan. Metode Koden Test merupakan proses pengecekan kondisi lubang, apakah sesuai dengan kedalaman rencana dan bisa dipastikan ada atau tidaknya longsor dalam tanah hasil pengeboran, serta untuk mengetahui juga diameter lubang pengeboran apakah sesuai perencanaan dan standar yang sudah ditentukan. Hasil dari Metode Koden Test berupa gambar grafik kondisi tanah yang didapat dari hasil pembacaan oleh Alat Koden Test tersebut. Metode Air Lift merupakan proses pembersihan lubang hasil pengeboran dengan menggunakan air dan pipa tremie yang dibantu dengan mesin dinamo pompa air, dimana akan mengeluarkan sisa – sisa lumpur dari dalam lubang setelah hasil pengeboran. Dengan adanya penambahan item pekerjaan Koden Test dan Air Lift dari sebuah pekerjaan pondasi bore pile, tentunya akan mempengaruhi mutu, biaya, dan waktu dari hasil pekerjaan pondasi tersebut, dan juga akan berdampak terhadap masalah kinerja pihak pelaksana atau kontraktor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesenjangan antara harapan dengan pelayanan yang diterima oleh pihak responden yaitu pihak pelaksana atau kontraktor terhadap pengaplikasian metode koden test dan air lift pada pekerjaan pondasi bore pile. Hasil penelitian diperoleh kesenjangan antara harapan dengan pelayanan yang diterima oleh pihak responden yaitu pihak pelaksana atau kontraktor terhadap pengaplikasian metode koden test dan air lift pada pelaksanaan pekerjaan pondasi bore pile adalah = 0,44, yang masuk dalam kategori puas berdasarkan interpretasi dari metode service quality.
Perbandingan Kuat Tekan Beton Terhadap Penggunaan Agregat Kasar Dari Quarry Di Kabupaten Sikka Bhara, Firnimus K.; Goo, Oswaldus
SIARTEK Vol 1 No 2 (2015): Oktober 2015
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Nusa Nipa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembangunan di bidang struktur dewasa ini mengalam kemajuan yang cukup pesat. Beton adalah salah satu pilihan sebagai bahan struktur dalam konstruksi bangunan. Untuk menghasilkan beton yang baik dan mempunyai kekuatan sesuai standar perencanaan diperlukan bahan-bahan penyusun beton yang sesuai spesifikasi. Kandungan agregat dalam campuran beton menempati kira-kira 65-80% volume beton, oleh karena itu penggunaan material agregat harus benar-benar agregat yang memenuhi spesifikasi. Hasil pengujian karakteristik menunjukan bahwa agregat kasar quarry Nebe dan Waigete memenuhi syarat sebagai agregat normal untuk pekerjaan struktur, sedangkan agregat kasar (batu apung) memenuhi syarat untuk pekerjaan beton kelas II dan mutu beton K.125, K175, k225, dan hasil pengujian kuat tekan beton menunjukan bahwa agrregat kasar quarry Nebe dan Waigete memenuhi syarat untuk pekerjaan struktur bangunan di Kabupaten Sikka dengan hasil uji kuat tekan rata- rata masing-masing adalah agregat kasar quarry Nebe 24,32 MPa, agregat kasar quarry Waigete 20,66 MPa atau selisih perbandingan kuat tekannya adalah 15,05 %, sedangkan batu apung memperoleh kuat tekan rata-rata sebesar 10,73 MPa.
Aplikasi Pengaku Rangka Batang Baja Untuk Mengurangi Getaran Lantai Akibat Aktifitas Manusia Bhara, Firnimus K.
SIARTEK Vol 2 No 1 (2016): April 2016
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Nusa Nipa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Getaran lantai yang sifatnya sangat berlebihan dapat mengganggu kenyamanan pengguna bangunan karena adanya aktivitas manusia, hal ini dapat dikendalikan dengan meningkatkan kekakuan lantai. Salah satu cara untuk meningkatkan kekakuan lantai dengan menggunakan pengaku (queen post hanger) yang dipasang dibawah pelat lantai. Menurut ISO 2361-1/2 kriteria batas untuk frekuensi alami lantai adalah 4 – 8 Hz. Di luar dari batas tersebut orang akan menerima percepatan getaran yang lebih tinggi, ini berarti jika pengguna bangunan akan merasa nyaman dengan getaran lantai yang terjadi maka frekuensi alami lantai tersebut harus berada pada batas yang telah ditentukan. Ada dua cara untuk memprediksi frekuensi alami lantai yaitu dengan panduan desain yang dikembangkan oleh Murray et al (1997) dan dengan analisis riwayat waktu menggunakan program bantu ETABS. Hasil analisis menunjukkan bahwa frekuensi alami lantai tanpa pengaku adalah 0,45 Hz dengan panduan desain sedangkan dengan menggunakan ETABS adalah 0,49 Hz. Untuk lantai yang dipasang pengaku diperoleh frekuensi lantai sebesar 5,56 Hz dengan panduan desain dan 5,26 Hz menggunakan ETABS. Akibat beban dinamis, perpindahan arah vertikal maksimal terjadi di tengah bentang lantai yaitu 1,18 cm sebelum dipasang pengaku dan sebesar 0,36 cm setelah dipasang pengaku. Pengaku yang digunakan cukup ideal untuk mengurangi getaran yang terjadi pada lantai.
Tinjauan Perencanaan Perkerasan Komposit Jalan Muda, Yosef N. Tembu; Sedo, Fitalis
SIARTEK Vol 4 No 1 (2018): April 2018
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Nusa Nipa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ruas jalan Wolofeo-Woloara merupakan salah satu ruas jalan lokal berlokasi di Desa Renggarasi, Kecamatan Tanawawo, Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur, yang menghubungkan beberapa daerah di sekitarnya dan sebagai jalur utama bagi warga sekitar untuk memperjualbelikan barang dagang di pasar Wolofeo dan satu-satunya jalur menuju ke tempat pariwisata yang sudah di kenal hingga tingkat Nasional yaitu air terjun Muro Sobe, sebagai sumber pendapatan ekonomi bagi masyarakat sekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk meninjau ulang perencanaan perkerasan komposit jalan Wolofeo-Woloara berdasarkan standar perencanaan manual desain perkerasan jalan Bina Marga 2017 dan metode AASTHO 1993. Data-data yang di pakai yaitu, data CBR dari pihak kontraktor pekerjaan jalan Wolofeo- Woloara, data survey lalu lintas, data dimensi perkerasan jalan lama sebagai pembanding dan acuan untuk meninjau dan merencanakan perkerasan komposit jalan. Hasil analisa data tersebut di atas di peroleh tebal lapisan perkerasan komposit jalan berdasarkan standar perencanaan manual desain perkerasan jalan Bina Marga 2017 untuk tebal lapis pondasi 10 cm, tebal beton 15 cm, tebal lapis permukaan aspal 4 cm dan metode AASHTO 1993 di peroleh untuk tebal lapis pondasi 10 cm, tebal beton 10 cm, tebal lapis permukaan aspal 3 cm. Sedangkan lebar jalan yang di gunakan tanpa bahu sebesar 450 cm dan untuk lapis lapis perkerasan jalan lama di peroleh tebal pondasi 8,6 cm, tebal beton 10 cm, tebal lapis permukaan aspal 3,4 cm, lebar jalan 337 cm dari pengukuran di lapangan. Perbedaan tersebut terjadi dikarenakan perbedaan parameter perhitungan dari pihak perencana dan penggunaan grafik untuk masing-masing standar perencanaan, sehingga untuk tinjauan perencanaan perkerasan komposit jalan Wolofeo-Woloara tentunya akan mengalami perbedaan.
Kinerja Peralatan Bongkar Muat Barang Peti Kemas Pelabuhan Maumere Pau, Dedi I.
SIARTEK Vol 2 No 1 (2016): April 2016
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Nusa Nipa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pelabuhan Maumere yang di kenal dengan pelabuhan Laurentius Say merupakan pelabuhan utama di Kabupaten Sikka dan merupakan salah satu pelabuhan besar di Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Peran Pelabuhan Laurentius Say Maumere menjadi sangat penting karena merupakan simpul utama perekonomian dan sebagai jalur keluar masuknya barang lintas Flores. Pelabuhan Laurentius Say Maumere ini pengoperasiannya dilakukan oleh PT. Pelabuhan Indonesia III Persero (PELINDO) dengan kantor pusat di Surabaya. Pelabuhan sebagai penunjang kegiatan pergerakan manusia dan barang maka diperlukan sarana dan prasarana yang baik. Sarana berupa kapal penumpang maupun kapal barang. Prasarana merupakan pelabuhan. Dalam perkembangan pelabuhan Laurentius Say Maumere mengalami peningkatan akan permintaan volume jasa pelayanan yaitu menjalin kerja sama dengan perusahaan-perusahaan peti kemas. Peningkatan permintaan jasa tersebut harus diimbangi dengan ketersedian fasilitas yang menunjang seperti pelabuhan, dermaga peti kemas serta alat-alat bongkar muat di pelabuhan guna memberi pelayanan cepat, ekonomis serta keamanan dan keselamatan barang, baik yang akan keluar maupun yang akan masuk ke pelabuhan. Oleh karena itu, guna meningkatkan pelayanan akan kebutuhan jasa bongkar muatan yang ideal yang menghasilkan produktifitas yang optimal baik dari segi waktu maupun biaya, sehingga perlu dilakukan penelitian kinerja peralatan bongkar muat barang dan peti kemas di pelabuhan Laurentius Say Maumere. Hasil yang diperoleh dari penelitian kinerja peralatan bongkar muat barang dan peti kemas pada Pelabuhan Laurentius Say Maumere guna pelayanan sampai tahun 2015. Kebutuhan bongkar muat peti kemas dibutuhkan crane kapal produktifitas 9 box/jam sebanyak 2 unit, truck trailer produktifitas 7 box/jam sebanyak 2 unit dan Reach Stacker produktifitas 9 box/jam sebanyak 1 unit. Kebutuhan bongkar muat barang umum dibutuhkan crane kapal produktifitas 8 jala-jala/jam sebanyak 1 unit dan truck produktifitas 10 jala-jala/jam sebanyak 1 unit.
Variasi Pasir Gunung Sebagai Bahan Campuran Perkerasan Asphalt Concrete Terhadap Kualitas Perkerasan Jalan Pau, Dedi I.; Sentis, Yoseph Nong
SIARTEK Vol 3 No 1 (2017): April 2017
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Nusa Nipa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Untuk mendukung pelaksanaan pembangunan khususnya pembangunan jalan di Kabupaten Sikka yang mana mempunyai potensi penghasil material pasir gunung cukup banyak, maka perlu untuk dilakukan penelitian dan pengujian terhadap masing - masing sampel yaitu (pasir gunung) dari lokasi Baokrenget, Desa Egongahar, Kecamatan Mapitara dan lokasi Ojanlawer Desa Makendetun, Kecamatan Kangae sehingga dapat diperoleh hasil yang memenuhi standar spesifikasi sebagai bahan campuran beraspal. Penelitian ini di laksanakan melalui beberapa tahap yaitu: pengadaan bahan material, pengujian kadar air pasir gunung, pengujian kemurnian pasir, pengujian berat jenis penyerapan agregat pasir gunung, pegujian daya lekat pasir gunung terhadap AC (Asphalt Concrete), pengujian pasir gunung yang mengandung bahan plastis dengan cara setara pasir, perencanaan campuran aspal dan pengujian marshall. Hasil pengujian karakteristik Marshall pada Kadar Aspal Optimum 6,5% adalah sebagai berikut pasir gunung Baokrenget nilai Density diperoleh sebesar 3,42 gr/cc, nilai VMA (Void in Mineral Aggregat) sebesar 15,44%, nilai VFA (Void Filled With Asphalt) sebesar 62,25%, nilai VIM (Void In Mix) sebesar 7,37%, nilai Stabilitas Marshall sebesar 1573,48 kg, nilai Flow (kelelehan) sebesar 2,66 mm, Marshall Quotient diperoleh sebesar 354,58 kg/mm, sedangkan Pasir Gunung Ojanlawer nilai Density diperoleh sebesar 2,08 gr/cc, nilai VMA (Void in Mineral Aggregat) sebesar 13,85%, nilai VFA (Void Filled With Asphalt) sebesar 59,169%, nilai VIM (Void In Mix) sebesar 8,99%, nilai Stabilitas Marshall sebesar 1519,20 kg, nilai Flow (kelelehan) sebesar 2,59 mm,Marshall Quotient diperoleh sebesar 354,58 kg/mm. Antara pasir sedimentasi dan pasir gunung mempunyai keunggulan masing-masing seperti jika dalam campuran AC memakai pasir sedimentasi maka takaran atau ukuran fillernya diperbanyak karena kandungan debu dalam pasir sedimentasi sangat minim, sedangkan pasir gunung ukuran fillernya harus dikurangi karena banyak mengandung debu, dan pasir gunung juga sudah mempunyai kandungan silika yang tinggi.
Pengaruh Beban Lebih (Overload) Terhadap Pengurangan Umur Rencana Perkerasan Jalan Pada Ruas Jalan Hasanudin - Yos Sudarso Di Kabupaten Sikka Pau, Dedi I.; Oktavia, Shirley
SIARTEK Vol 3 No 2 (2017): Oktober 2017
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Nusa Nipa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Suatu penelitian telah dilakukan pada ruas Jalan Hasanudin – Yos Sudarso di Kabupaten Sikka. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui LHR kendaraan, Angka Ekivalen masing – masing kendaraan, nilai truck factor (TF) sehingga dapat mengetahui apakah ruas jalan yang diteliti mengalami overloading atau tidak dan untuk mengetahui berapa pengurangan umur pelayanan ruas Jalan Hasanudin – Yos Sudarso akibat overload tersebut. Overloading merupakan suatu kondisi dimana kendaraan membawa muatan lebih dari batas muatan yang telah ditetapkan baik ketetapan dari kendaraan maupun jalan. Tingkat kerusakan jalan akibat muatan lebih (overload ) berakibat pada hancurnya jalan sebelum umur teknis jalan tercapai sehingga akan mengurangi umur pelayanan jalan.Lalu lintas Harian Rata – rata ( LHR ) ruas Jalan Hasanudin – Yos Sudarso adalah 16.789 kendaraan / hari / 2 arah. Angka Ekivalen ( AE ) masing – masing jenis kendaraan dengan berat kendaraan normal adalah sebagai berikut : Sedan dan Jeep = 0,0004, Pick Up dan Minibus = 0,0004, Bus = 0,3006, Truck Engkel 2 Sumbu = 0,9499, Truck Besar 2 Sumbu, = 1,7599, Truck Tronton 3 Sumbu = 1, 1229 dan Truck Tempel 4 Sumbu = 2,0114. Hasil analisa data untuk dua jenis kendaraan yang memberikan beban lebih ( overload ) dari Jumlah Berat Ijin kendaraan untuk Jalan Kelas III, adalah sebagai berikut : Angka Ekivalen (AE) untuk Truck Tronton 3 Sumbu =6, 4817 dan untuk Truck Tempel 4 Sumbu = 3,4312. Nilai Truck Factor ( TF ) untuk jenis kendaraan Truck Tronton 3 Sumbu dan Truck Tempel 4 Sumbu lebih besar dari nilai Truck Factor ( TF ) normal = 1, maka disimpulkan kedua jenis kendaraan tersebut mengakibatkan ruas Jalan Hasanudin – Yos Sudarso mengalami overloading.
Kompresif Karakteristik Beton Dengan Sekam Padi dan Tempurung Kelapa Sebagai Pengganti Agregat Halus dan Agregat Kasar Pau, Dedi I.; Bisararua, Jhon Y.
SIARTEK Vol 4 No 1 (2018): April 2018
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Nusa Nipa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sekam padi dan tempurung kelapa memiliki kandungan silikat yang cukup tinggi pada bagian luarnya yang mengakibatkan sekam padi dan tempurung kelapa memiliki sifat abrasif (sifat keras). Sekam padi dan tempurung kelapa selama ini hanya dianggap sebagai sampah anorganik yang sulit terurai. Dalam penelitian akan diteliti yaitu pengaruh penggunaan sekam padi dan tempurung kelapa sebagai pengganti agregat halus dan agregat kasar terhadap kuat tekan beton yang dihasilkan.sekam yang digunakan yaitu sekam yang berasal dari limbah penggilingan padi yang lolos saringan 5 mm dan tempurung kelapa yang telah dihancurkan dan telah lolos saringan 25,4 mm. Pengujian kuat tekan dilakukan pada beton berumur 7 hari dan dikonversikan ke 28 hari dengan komposisi sekam padi dan tempurung kelapa 10 %, 20 %, 30 %, 50 %. Penggunaan sekam padi dan tempurung kelapa sebagai pengganti agregat halus dan agregat kasar dalam campuran beton berpengaruh terhadap kuat tekan beton yang dihasilkan ditandai dengan semakin besar persentase penggantinya maka semakin kecil nilai kuat tekan yang dihasilkan. Penurunan kuat tekan beton terkecil terdapat pada campuran beton dengan penambahan tempurung kelapa 10 % dengan kuat tekan beton yang dihasilkan sebesar 117,37 kg/cm² pada sedangkan untuk penurunan kuat tekan beton terbesar terdapat pada campuran BTS50% dengan kuat tekan beton yang dihasilkan adalah 21,65 kg/cm².
Analisis Desain Geometrik Jalan Pada Lengkung Horisontal Tikungan Dengan Metode Bina Marga dan AASHTO Studi Kasus Ruas Jalan Km 180–Waerunu Sta 207+500 s/d Sta 207+700 Pau, Dedi I.; Aron, Siprianus
SIARTEK Vol 4 No 2 (2018): Oktober 2018
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Nusa Nipa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembangunan jalan merupakan salah satu tujuan dari pemerintah daerah untuk membuka akses jalan dari kawasan terisolir menjadi kawasan terbuka dengan demikian akan semakin banyak pembangunan lainnya yang mendukung dengan pemerintah daerah bertujuan meningkatkan taraf kehidupan masyarakat. Hal ini mendukung sekali dengan terciptanya perekonomian yang lebih baik. Secara spesifik, Perencanaan Geometrik Jalan tersebut antara lain pada Alinyemen Horizontal meliputi : gaya sentrifugal, jari- jari tikungan, lengkung peralihan, superelevasi, bentuk lengkung Horizontal, jarak pandangan dan pelebaran tikungan. sedangkan untuk Alinyemen Vertikal, meliputi : kelandaian Alinyemen Vertikal, Lengkung Vertikal Cembung dan Cekung. Kecendrungan tikungan dan tanjakan serta penurunan jalan yang ada saat ini di jalan Trans Maumere-Larantuka pada ruas jalan Km 180-Waerunu, Sta.207+500 s/d Sta. 207+700 tidak sesuai standar Perencanaan Geometrik Jalan, oleh karena itu harus di rencanakan ulang.
Studi Penelitian Produktifitas Tenaga Kerja Tukang Batu dan Tukang Besi Jori, Octavianus
SIARTEK Vol 3 No 1 (2017): April 2017
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Nusa Nipa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam suatu proyek konstruksi, peranan tenaga kerja tukang batu dan tukang besi mengambil peranan yang tidak kecil. Maka dari itu peranan tenaga kerja tukang batu dan tukang besi tidak bisa diabaikan, sehingga faktor tenaga kerja tersebut menjadi faktor penting. Hal ini disebabkan faktor tenaga kerja tukang batu dan tukang besi berpengaruh langsung terhadap waktu dan biaya. Faktor yang mempengaruhi tenaga kerja tukang batu dan tukang besi antara lain ; gaji, pendidikan, pengalaman kerja, umur, jarak material, dan asal tenaga kerja. Penelitian yang dilakukan dengan menyebarkan kuesioner terhadap 32 tukang batu dan 16 tukang besi di proyek pembangunan Kampus Poltekom Malang. Dari data-data yang diperoleh kemudian dilakukan analisa statistik diantaranya uji validitas, uji reliablitas, dan uji regresi berganda. Dari hasil uji validitas di dapat nilai korelasi Rhitung lebih besar dari Rtabel = 0,349. Artinya, semua item pertanyaan tentang produktivitas kerja dinyatakan valid. Dari hasil uji regresi berganda secara simultan untuk tukang batu didapat Fhitung lebih besar dari Ftabel = 2,49. Sedangkan secara simultan untuk tukang besi didapat Fhitung lebih besar dari Ftabel = 3,37. Setelah dilakukan perhitungan produktivitas, untuk produktivitas rata-rata tukang batu sebesar 4,2 m²/ hari dan untuk produktivitas rata-rata tukang besi sebesar 13,5 lonjor/ hari atau sebesar 904 Kg besi. Dari hasil analisa data dengan Uji t untuk tukang batu diperoleh : variabel gaji = 1,109, pendidikan = 0,56, pengalaman = 3,772, umur = 0,049, jarak material = 1,226, dummy daerah asal = 0,004 dan untuk tukang besi diperoleh : variabel gaji = 0,905, pendidikan = 1,482, pengalaman = 2,365, umur = 1,111, jarak material = 10,474, dummy daerah asal = 0,055. Maka dapat disimpulkan bahwa faktor yang paling dominan berpengaruh terhadap produktivitas baik tukang batu maupun tukang besi adalah : faktor pengalaman, dari nilai yang tertinggi dari nilai variabel yang lainnya.

Page 3 of 4 | Total Record : 39