cover
Contact Name
Efrin Firmansyah
Contact Email
efrinfirmansyah@unper.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
efrinfirmansyah@unper.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota tasikmalaya,
Jawa barat
INDONESIA
AGROSCRIPT Journal of Applied Agricultural Sciences
ISSN : 26859505     EISSN : 26859491     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
AGROSCRIPT Journal of Applied Agricultural Sciences provides a forum for researchers on related science to publish the articles. This is a scientific journal published twice a year (June and December) by LPPM of Perjuangan University of Tasikmalaya. Covered issues in agronomy and horticulture, plant biotechnology, plant microbiology, plant breeding, soil science, plant protection and soilless cultivation / hydroponic system.
Arjuna Subject : -
Articles 55 Documents
Penghambatan Gliocladium sp. Cordo. terhadap Phytophthora capsici Leonian. Penyebab Penyakit Busuk Pangkal Batang Lada Serta Bentuk Formulasinya Akhmad Faisal Malik; Romauli Siagian; Farriza Diyasti
AGROSCRIPT: Journal of Applied Agricultural Sciences Vol. 4 No. 1 (2022): June
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/agroscript.v4i1.972

Abstract

Penyakit busuk pangkal batang (BPB) pada tanaman lada yang disebabkan cendawan Phytophthora capsici merupakan penyakit penting yang dapat menyebabkan kehilangan hasil hingga 15% per tahun. Pemanfaatan agens hayati merupakan alternatif pengendalian penyakit tanaman yang ramah lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan penghambatan Gliocladium sp. terhadap P. capsici secara in vitro serta mengetahui kemampuannya sebagai dekomposer. Metode penelitian menggunakan metode dual culture antara Gliocladium sp. dengan P. capsici. Sementara itu, biokompos dibuat dengan bahan dasar serbuk gergaji-dedak dengan perbandingan 3:2 untuk mengetahui kemampuan Gliocladium sp. sebagai dekomposer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Gliocladium sp. mampu menghambat pertumbuhan P. capsici dengan persentase penghambatan tertinggi sebesar 54,89% setelah lima hari inokulasi. Di sisi lain, Gliocladium juga mampu mendekomposisi dan tumbuh baik pada bahan organik berupa campuran serbuk gergaji-dedak
Aplikasi Entomopatogen Beauvaria bassiana (Bals.) Vuill. untuk Mengendalikan Spodoptera litura F. Hama pada Tanaman Jagung (Zea mays L.) Yenny Muliani; Lilis Irmawatie; Arisandi Andriana; Ida Adviany; Suli Suswana
AGROSCRIPT: Journal of Applied Agricultural Sciences Vol. 4 No. 1 (2022): June
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/agroscript.v4i1.982

Abstract

Tanaman jagung merupakan salah satu tanaman pangan yang biasa dikonsumsi masyarakat Indonesia. Kerusakan akibat serangan Spodoptera litura pada tanaman jagung mencapai 85% bahkan dapat menyebabkan gagal panen. Salah satu upaya untuk mengendalikan Spodoptera litura ialah menggunakan entomopatogen Beauvaria bassiana. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh aplikasi entomopatogen Beauvaria bassiana (Bals.) Vuil. terhadap mortalitas dan intensitas serangan Spodoptera litura. Penelitian menggunakan metode eksperimental Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri 6 perlakuan dan 4 ulangan, terdiri dari  aplikasi Beauveria bassiana dengan konsentrasi 50, 55, 60, 65, 70 g.L-1 air, dan kontrol tanpa perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan Beauveria bassiana konsentrasi 70 g.L-1 air berpengaruh terhadap populasi, mortalitas, dan intensitas serangan Spodoptera litura.
Pengaruh Frekuensi Fermentasi Urine Kelinci dan Air Kelapa terhadap Pertumbuhan, Hasil, dan Kualitas Hasil Bayam Merah (Amaranthus gangeticus L.) Didin Sihabudin; Arrin Rosmala; Selvy Isnaeni
AGROSCRIPT: Journal of Applied Agricultural Sciences Vol. 4 No. 2 (2022): December
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/agroscript.v4i2.970

Abstract

Pupuk organik mampu menyediakan unsur hari bagi tanaman serta dapat membantu pembentukan struktur tanah yang baik. Fermentasi urine kelinci dan air kelapa memiiki kandungan unsur hara yang baik untuk pertumbuhan tanaman. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh frekuensi fermentasi urine kelinci dan air kelapa terhadap pertumbuhan, hasil, dan kualitas hasil bayam merah. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli - Agustus 2021 di Kebun Percobaan Universitas Perjuangan Tasikmalaya. Bahan yang diuji yaitu tanaman bayam merah, dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial 2 faktor dengan 6 perlakuan dan 3 ulangan. Faktor pertama yaitu fermentasi urine kelinci dan air kelapa dengan 6 taraf yaitu kontrol, 25% fermentasi urine kelinci, 30% fermentasi urine kelinci, 25% air kelapa, 25% fermentasi urine kelinci kelinci + 25% air kelapa, dan 50% fermentasi urine kelinci + 25% air kelapa. Faktor kedua adalah frekuensi pemberian fermentasi kelinci dan air kelapa, yang terdiri dari dua taraf, yaitu 1 minggu satu kali dan 1 minggu dua kali. Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan pemberian air kelapa 25% berpengaruh terhadap parameter jumlah daun. Perlakuan frekuensi pemberian fermentasi kelinci dan air kelapa berpengaruh terhadap parameter tinggi tanaman, jumlah daun, lebar daun, warna daun, diameter batang batang, jumlah akar, bobot basah tajuk, bobot kering tajuk, bobot basah akar, bobot kering akar dan jumlah akar. Adapun interaksi keduanya berpengaruh terhadap panjang daun.
Keanekaragaman dan Dominasi Serangga di Persawahan di Kecamatan Mangkubumi, Indihiang, dan Cibereum Kota Tasikmalaya Atep Rendi Hidayat; R. Arif Malik Ramadhan; Nasrudin Nasrudin
AGROSCRIPT: Journal of Applied Agricultural Sciences Vol. 4 No. 2 (2022): December
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/agroscript.v4i2.986

Abstract

Padi merupakan salah satu komoditas pangan utama di Indonesia dengan tingkat konsumsi yang tinggi. Pada ekosistem tanaman padi terdapat keanekaragaman dan dominasi serangga. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui indeks keanekaragaman serangga, dominasi serangga dan peranan serangga tersebut di dalam ekosistem area persawahan sistem irigasi. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus sampai September 2021 ketika tanaman sudah masuk fase vegetatif dengan interval 1 hari dari 7 kali pengamatan, bertempat di Kecamatan Indihiang, Mangkubumi dan Cibeureum Kota Tasikmalaya. Penelitian ini dilakukan menggunakan perangkap kuning (yellow trap) menggunakan metode rumus Shannon-Wienner untuk mengetahui Indeks keanekaragaman serangga dan menggunakan rumus Indeks Simpson untuk mengetahui Indeks dominasi serangga. Hasil penelitian menunjukan terdapat 51 ekor serangga yang terperangkap pada area persawahan dengan nilai indeks keanekaragaman dan nilai indeks dominasi di Kecamatan Mangkubumi 1,53 dan 0,186, Indihiang 1,839 dan 0,162, Cibeureum 1,579 dan 0,193. Berdasarkan hasil tersebut menunjukkan bahwa tingkat keanekaragaman serangga pada ke tiga daerah tergolong sedang sampai tinggi. Selain itu, tidak ditemukan jenis serangga yang mendominasi di daerah tersebut.
Pengaruh Konsentrasi NAA dan BAP terhadap Pertumbuhan Tunas Kentang Varietas Tedjo MZ Secara In Vitro Siti Nurchasanah; Noor Farid; Zulfa Ulinnuha; Januarso Januarso
AGROSCRIPT: Journal of Applied Agricultural Sciences Vol. 4 No. 2 (2022): December
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Produksi kentang di Indonesia mengalami fluktuasi, salah satu hal yang menyebabkan produksi kentang mengalami fluktuasi adalah produksi benih yang berkualitas kurang maksimal. Sehingga perlu upaya peningkatan kualitas benih kentang melalui aplikasi zat pengatur tumbuh. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh berbagai konsentrasi NAA dan BAP terhadap pertumbuhan tunas kentang. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Januari – Mei 2019 di Laboratorium Pemuliaan Tanaman dan Bioteknologi, Universitas Jenderal Soedirman. Hasil penelitian menunjukkan aplikasi NAA tidak berpengaruh terhadap tinggi planlet, bobot planlet, panjang akar dan jumlah akar. Penambahan aplikasi BAP tidak lebih baik dari perlakuan kontrol. Pada interaksi NAA dan BAP, respon jumlah akar tidak lebih baik dari kontrol.
Aplikasi Trichoderma harzianum Rifai. terhadap Xanthomonas axonopodis pv. allii pada Tanaman Bawang Daun (Allium fistulosum L.) Yenny Muliani; Ida Adviany; Andi Muhammad Akses Sangga
AGROSCRIPT: Journal of Applied Agricultural Sciences Vol. 4 No. 2 (2022): December
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bawang daun merupakan salah satu jenis tanaman yang banyak dibudidayakan di Indonesia. Kerusakan akibat serangan Xanthomonas axonopodis pv. allii pada tanaman bawang daun mencapai 50%. Salah satu upaya untuk mengendalikan Xanthomonas axonopodis pv. allii ialah menggunakan agensia hayati Trichoderma harzianum Rifai. Tujuan penelitian adalah mengetahui pengaruh agensia hayati Trichoderma harzianum Rifai terhadap intensitas penyakit hawar daun bakteri yang disebabkan oleh Xanthomonas axonopodis pv. allii pada tanaman bawang daun. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) yang terdiri dari 5 perlakuan dan 5 ulangan. Terdiri dari aplikasi Trichoderma harzianum Rifai dengan konsentrasi 5 g/l air, 10 g/l air, 15 g/l air, 20 g/l air dan kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa agensia hayati Trichoderma harzianum Rifai. berpengaruh dalam menekan intensitas penyakit hawar daun bakteri yang disebabkan oleh Xanthomonas axonopodis pv. allii. Perlakuan Trichoderma harzianum Rifai. 20 g/l air memberikan hasil terbaik dalam menekan intensitas penyakit hawar daun bakteri sebesar 93,19% dan mampu meningkatkan variabel pertumbuhan tanaman serta hasil bobot panen per plot percobaan.
Analisis Vegetasi Gulma pada Lahan Budidaya Jagung di Arcawinangun, Purwokerto Timur, Banyumas Lafi Naimatul Bayyinah; Rama Adi Pratama; Mutala'liah Mutala'liah
AGROSCRIPT: Journal of Applied Agricultural Sciences Vol. 4 No. 2 (2022): December
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jagung merupakan tanaman sumber karbohidrat sehingga mempunyai nilai strategis dan nilai ekonomis yang tinggi, akan tetapi praktik budidaya tanaman jagung mengalami berbagai kendala, salah satunya adalah keberadaan gulma pada lahan budidaya yang berpotensi menurunkan produksi tanaman jagung. Upaya pengendalian gulma oleh petani saat ini kurang efektif dan efisien karena kurangnya pemahaman tentang vegetasi gulma yang tumbuh. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis vegetasi gulma dan menentukan gulma dominan pada lahan budidaya jagung di Kelurahan Arcawinangun, Kecamatan Purwokerto Timur, Kabupaten Banyumas. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan mengidentifikasi gulma yang ditemukan, dan metode kuantitatif dengan menghitung dan menganalisis vegetasi gulma yang dominan. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode Kuadrat menggunakan plot ukuran 0,5 x 0,5 m2 secara acak dengan melemparkan plot ke lahan budidaya jagung sebanyak 10 kali sehingga terdapat 10 plot sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 11 spesies gulma yang tumbuh pada lahan budidaya jagung di Kelurahan Arcawinangun, Kecamatan Purwokerto Timur dengan komposisi 6 termasuk golongan gulma berdaun lebar, 3 termasuk golongan gulma rerumputan, dan 2 termasuk golongan gulma teki. Gulma yang mendominasi pada lahan tersebut adalah Synedrella nodiflora dari golongan gulma berdaun lebar dengan nilai SDR sebesar 31,1%, dan Cyperus iria dari golongan teki dengan nilai SDR sebesar 23,8%.
Uji Metabolit Sekunder Metarhizium spp. untuk Pengendalian Kumbang Janur Kelapa Erwin Irawan Permana; Farriza Diyasti
AGROSCRIPT: Journal of Applied Agricultural Sciences Vol. 4 No. 2 (2022): December
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kumbang Brontispa longissima merusak atau menyerang pucuk kelapa terutama tanaman kelapa yang masih muda, sehingga mengakibatkan pucuk tanaman tidak dapat berkembang sempurna, bahkan dapat mengakibatkan kematian. Penggunaan berbagai variasi aplikasi cendawan entomopatogen Metarhizium anisopliae terbukti cukup efektif menekan serangan B. longissima. Metabolit sekunder yang dihasilkan oleh cendawan ini mulai banyak dipopulerkan sebagai alternatif formulasi cara baru. Tulisan ini bertujuan menguji efektivitas metabolit sekunder dalam mengendalikan hama kumbang janur kelapa (B. longissima) dan membandingkannya dengan suspensi murni spora Metarhizium spp. Metabolit sekunder diproduksi dengan metode perbanyakan agens hayati secara cair menggunakan media perbanyakan air cucian beras ditambah air kelapa. Serangga uji B. longgissima diambil dari lapangan dan dipisahkan di laboratorium menurut tahap perkembangannya (telur, larva, pupa dan imago). Pengamatan dilakukan di Laboratorium Lapangan BPTP Pontianak dengan Metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 6 perlakuan dan 4 ulangan. Hasil pengujian menunjukkan perlakuan suspensi spora Metarhizium spp. dan formulasi metabolit sekunder Metarhizium spp. tidak berbeda nyata berdasarkan uji jarak berganda Duncan. Suspensi spora Metarhizium spp. menyebabkan mortalitas serangga uji sebesar 55 % pada hari ke-6 setelah aplikasi, sedangkan formulasi metabolit sekunder Metarhizium spp. menyebabkan mortalitas 50 % pada hari ke-7.
Pengaruh Pupuk Anorganik pada Pertumbuhan dan Hasil Sawi Pagoda (Brassica narinosa L.) Model Hydroponic Wick System Yogi Nirwanto; Nurul Risti Mutiarasari
AGROSCRIPT: Journal of Applied Agricultural Sciences Vol 5 No 1 (2023): June
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/agroscript.v5i1.1214

Abstract

Sayuran menjadi produk hortikultura yang banyak diminati masyarakat. Produksi sayuran di Indonesia mengalami peningkatan, hal tersebut mengakibatkan banyak permintaan karena terjadinya peningkatan konsumsi sayuran pada masyarakat. Tanaman Sawi pagoda (Brassica narinosa) mengandung banyak nutrisi dan antioksidan sehingga apabila dikonsumsi akan berpengaruh sangat baik untuk mempertahankan kesehatan tubuh. Tujuan dari penelitian guna mengetahuai pengaruh pemberian dosis pupuk anorganik terhadap tertumbuhan dan hasil sawi pagoda dengan model hydroponic wick system. Metode percobaan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 6 perlakuan kombinasi antara konsentrasi pupuk AB Mix, pupuk NPK, pupuk daun dan diulang sebanyak 4 kali yaitu A = Pupuk AB Mix 1300 ppm + Pupuk NPK 600 ppm + Pupuk Daun 500 ppm, B = Pupuk AB Mix ; Pupuk NPK 600 ppm + Pupuk Daun 500 ppm, C = Pupuk AB Mix 1300 ppm + Pupuk NPK 700 ppm + Pupuk Daun 600 ppm, D = Pupuk AB Mix ; Pupuk NPK 700 ppm + Pupuk Daun 600 ppm, E = Pupuk AB Mix 1300 ppm + Pupuk NPK 800 ppm + Pupuk Daun 700 ppm dan F = Pupuk AB Mix ; Pupuk NPK 800 ppm + Pupuk Daun 700 ppm. Hasil percobaan menunjukan perlakuan dosis dengan larutan pupuk AB Mix, pupuk NPK, dan pupuk daun tidak menunjukkan hasil yang berbeda nyata, sedangkan pada jumlah daun pertanaman perlakuan terbaik terlihat pada 20 HST dosis AB Mix 1300 ppm + NPK 700 ppm + Pupuk Daun 600 ppm.
Pengaruh Invigorasi dan Pelapisan terhadap Viabilitas Benih Terong yang Mengalami Kemunduran Esty Puri Utami
AGROSCRIPT: Journal of Applied Agricultural Sciences Vol 5 No 1 (2023): June
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/agroscript.v5i1.1216

Abstract

Invigorasi dan pelapisan benih merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan mutu benih melalui peningkatan permeabilitas dinding sel dan penambahan bahan pada lapisan kulit benih. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh perlakuan invigorasi dan pelapisan benih terhadap viabilitas benih terong yang telah mengalami kemunduran. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap yang terdiri dari 7 perlakuan, yaitu kontrol (M0), matriconditioning dengan air (M1), matriconditioning dengan 200 ppm asam askorbat (M2), pelapisan dengan pelapis dasar (arabic gum) (M3), pelapisan dengan pelapis dasar + bakteri Pseudomonas flourescens (M4), pelapisan dengan bakteri + matriconditioning air (M5), pelapisan dengan bakteri + matriconditioning asam askorbat (M6). Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh peningkatan pertumbuhan kecambah dengan perlakuan invigorasi dan pelapisan benih dibandingkan dengan kontrol. Daya berkecambah dan indeks vigor benih dengan perlakuan M5 dan M6 secara nyata menunjukkan hasil yang lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan lainnya, sedangkan panjang kecambah tidak dipengaruhi oleh perlakuan invigorasi dan pelapisan benih.