cover
Contact Name
Mira Mirnawati
Contact Email
miramirnawati@ung.ac.id
Phone
+6281356708379
Journal Mail Official
redaksiideaspublishing@gmail.com
Editorial Address
Jalan Prof. Joesoef Dalie/Pangeran Hidayat/JDS (Jalan Dua Susun) Nomor 110 Kota Gorontalo 96128
Location
Kota gorontalo,
Gorontalo
INDONESIA
Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Budaya
Published by Ideas Publishing
ISSN : 2442367X     EISSN : 2656940X     DOI : https://doi.org/10.32884
Core Subject : Education, Social,
Jurnal Ideas adalah sebuah jurnal online berbasis OJS yang memfasilitasi publikasi artikel ilmiah dari hasil penelitian. Hasil penelitian dapat berupa hasil penelitian mandiri atau kolaboratif. Peneliti dapat berasal dari berbagai kalangan seperti guru, dosen, mahasiswa, atau praktisi. Fokus kajian keilmuan Jurnal Ideas terbagi menjadi tiga ruang lingkup yang setiap ruang lingkupnya membatasi pada beberapa kajian saja. Berikut ini secara detail dijelaskan.
Articles 62 Documents
Search results for , issue "Vol 8 No 3 (2022): Ideas: Pendidikan, Sosial, dan Budaya (Agustus)" : 62 Documents clear
Pengembangan Multimedia Google Earth Berbasis Virtual Mata Pelajaran Ski di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Refni Dayu; Jamal Mirdad; Nidya Fitri
Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Budaya Vol 8 No 3 (2022): Ideas: Pendidikan, Sosial, dan Budaya (Agustus)
Publisher : Ideas Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32884/ideas.v8i3.902

Abstract

Multimedia Development of Virtual-Based Google Earth Learning in SKI Subjects in MTs, The development of virtual-based google earth learning multimedia is an effort to visualize places / locations in three dimensions because lectures are insufficient in expressing material orally and using media have not varied used by teachers so that students are unable to understand the material about SKI subjects. This has an impact on one of the factors that make SKI subjects difficult to understand. The research aims to develop multimedia learning SKI (History of Islamic Culture) in Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Solok by using an interactive multimedia format in showing the places where the dawah trip of Prophet Muhaamad saw. in Makkah and to find out the validity of virtual-based google earth learning multimedia. The research methods used are research and development (development research) the ADDIE model developed by Dick and Carry (1) needs analysis; (2) design of the developed product; (3) expert validation and revision; (4) field trials. Instruments for collecting data in this study are interviews, observations, validation sheets. The multimedia that has been developed is then tested for validity by experts using Aikens V. Research results show that the results of virtual-based google earth multimedia validation are categorized as very valid (0.915). Based on the validation results, this virtual-based google earth multimedia is valid for use in ski learning the dawah material of the Prophet Muhammad saw in Makkah.
Pengaruh Media Pembelajaran Powtoon Terhadap Hasil Belajar Matematika pada Materi Perkalian Siswa Kelas II Sekolah Dasar Afifatul Aliyah Aliyah; Sigid Edy Purwanto
Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Budaya Vol 8 No 3 (2022): Ideas: Pendidikan, Sosial, dan Budaya (Agustus)
Publisher : Ideas Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32884/ideas.v8i3.946

Abstract

The purpose of this study was to find out whether the use of Powtoon learning media affects the outcome of mathematics learning in elementary school multiplication materials. This study used a quantitative experiment method with a pre-test-post-test non-equivalent control design. The sample for this study was 40 students divided into Class II-A as an experimental class with 20 students and Class II-B as a control class with 20 students. In processing the data, researcher tested the analytical requirements, which consisted of a normality test using the Liliefors test with normal distribution results, and a homogeneity test for pre-test and post-test data using the Fishers test with homogeneous data results. The result of the hypothesis test using the t-test is tcount> ttable (30,098> 2,0930). From the result, it can be concluded that there is an effect of Powtoon learning media on mathematics learning outcomes in elementary school multiplication materials. Tujuan dilakukannya penelitian ini ialah menganalisis apakah terdapat pengaruh penggunaan media pembalajaran Powtoon pada hasil belajar matematika khususnya untuk materi perkalian sekolah dasar. Penelitian ini menerapkan metode kuantitatif menggunakan desain Pretest-Posttest nonequivalent control grup. Kemudian, sampel yang digunakan ada 40 siswa yang terbagi menjadi kelas eksperimen yakni kelas II-A sejumlah 20 anak dan kelas kontrol (kelas II-B) sejumlah 20 anak. Data diolah dengan melakukan uji persyaratan analisis, yakni uji normalitas dengan uji liliefors dengan hasil berdistribusi normal dan uji homogenitas data pretest dan post tes menggunakan uji fisher dengan hasil data homogen. Hasil pengujian untuk hipotesis dengan menerapkan uji-t dengan hasil thitung > ttabel (30,098 > 2,0930). Mengacu pada hasil yang diperoleh, disimpulkan bahwa ditemukan pengaruh media pembelajar powtoon pada hasil belajar matematika untuk materi perkalian siswa sekolah dasar.
Studi Fenomenologi Second Language Acquisition Santri Pondok Pesantren Modern Nurussalam Sidogede Oku Timur Zulaikah Zulaikah; Hastuti Retno Kuspiyah; Eka Agustina
Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Budaya Vol 8 No 3 (2022): Ideas: Pendidikan, Sosial, dan Budaya (Agustus)
Publisher : Ideas Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32884/ideas.v8i3.722

Abstract

The development of persons second language was influenced by the way of acquired, either through formal or informal activities. This study discussed the phenomeneon of second language acquisition in the modern Islamic boarding school students of Nurussalam Sidogede, especially in English Acquisition. This study used qualitative approach which described descriptively. Observation and interview were methods used in data collection. The result of this study indicated that second language acquisition at this Islamic boarding school was through increasing vocabularies by providing three words everyday then applied directly into sentences related to the vocabularies that had been given. After that applied in daily communication among Kyai, administrators and students. Perkembangan bahasa kedua pada seseorang dipengaruhi oleh cara pada tahapan pemerolehannya, baik melalui kegiatan formal maupun informal. Penelitian ini membahas fenomena pemerolehan bahasa kedua pada santri pondok pesantren modern Nurussalam Sidogede khususnya pada pemerolehan bahasa Inggris. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang dipaparkan secara deskriptif. Observasi dan wawancara adalah metode yang digunakan dalam pengumpulan data. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa second language acquisition di pondok pesantren ini melalui peningkatan vocabulary dengan memberikan tiga kata setiap harinya yang kemudian diaplikasikan langsung ke dalam contoh kalimat yang berhubungan dengan kosa kata yang telah diberikan, kemudian diterapkan dalam daily communication baik antar pengasuh, pengurus, dan sesama santri.
Diskusi Metaverse di Twitter (#Metaverse): Analisis Jejaring Sosial R Amalina Dewi Kumalasari; Mahir Pradana; Asep Miftahuddin
Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Budaya Vol 8 No 3 (2022): Ideas: Pendidikan, Sosial, dan Budaya (Agustus)
Publisher : Ideas Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32884/ideas.v8i3.835

Abstract

The metaverse is increasingly developing into one of the innovations of the virtual world as a means to interact. Previous research has discussed the use of the Metaverse in various fields such as education, business, and religion, however, there is little research to understand the metaverse of what topics, brands, and terms appear in the conversation in the public sphere. This study seeks to identify which actors have an influence in conversations about the metaverse and what topics are developing in society, and opinions about the metaverse using the Twitter social media platform. Communication network analysis methods and text analysis methods are used to describe patterns in the form of structures in the network by crawling data on Twitter using Netlytic.org and Gephi software from April 14, 2022, to April 21, 2022, with the hashtag #metaverse, obtained 9,139 data sets. The results of this study indicate that the information in the #metaverse network is not dominated by one actor and the people involved in these conversations have a different diversity, the topics of conversation uploaded in the #metaverse hashtag network tend to be more about gaming and trading in digital assets such as cryptocurrencies, tokens, and NFT, only a small percentage of conversations relate the metaverse to certain topics such as education, business, government, and religion with various responses.. Metaverse semakin berkembang menjadi salah satu inovasi dunia virtual sebagai sarana untuk berinteraksi. Penelitian sebelumnya telah membahas pemanfaatan metaverse dalam berbagai bidang seperti pendidikan, bisnis, keagamaan, namun, hanya sedikit penelitian untuk memahami metaverse dari topik, merek, dan istilah apa yang muncul dalam pembicaraan di ruang publik. Penelitian ini berusaha untuk mengidentifikasi aktor-aktor mana saja yang memberikan pengaruh dalam percakapan tentang metaverse dan apa saja topik yang berkembang di masyarakat serta opini mengenai metaverse dengan menggunakan platform media sosial Twitter. Metode analisis jaringan komunikasi dan metode analisis teks digunakan untuk menggambarkan pola-pola dalam bentuk struktur dalam jaringan dengan cara crawling data pada Twitter menggunakan Netlytic.org dan software Gephi mulai dari 14 April 2022 sampai 21 April 2022 dengan tagar #metaverse didapatkan 9.139 data set. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa informasi di jaringan #metaverse tidak didominasi oleh satu aktor dan orang-orang yang terlibat dalam percakapan ini memiliki keragaman yang berbeda, topik pembicaraan yang diunggah dalam jaringan tagar #metaverse cenderung lebih banyak membahas game dan perdagangan aset digital seperti kripto, token dan NFT, hanya sebagian kecil percakapan yang mengaitkan metaverse dengan topik tertentu seperti pendidikan, bisnis, pemerintah dan agama dengan respon beragam.
The Obstructions of Word Pronunciation in Studying English for Seventh Grade Students Khoirul Umam
Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Budaya Vol 8 No 3 (2022): Ideas: Pendidikan, Sosial, dan Budaya (Agustus)
Publisher : Ideas Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32884/ideas.v8i3.892

Abstract

Recently the students have many obstructions on the words pronunciation style in studying English speech. So, the purpose of this research is to know the students English ability whether they can face the obstructions of words pronunciation in their English speech. This research used a descriptive qualitative design to obtain data concerning the research problems. There are three kinds of instrument used by the researcher to collect the data. They are questionnaire, interview, and practice to pronounce of word by reading. From the questionnaire, it was found 81 percent of students have the obstruction of words pronunciation style in learning English speech. From the interview found that there are 19 students can give some objective answers to the researcher and there are 6 students cannot give the unreasonable answer, meaning that allmost all students have problems in pronuncing the word. From practicing to pronounce words by reading can be seen from the test that there are several students who got obstruction in word pronunciation style in English study. From that, the students are expected to pay more attention to teachers explanation at the classroom to have certain ways to enhance vocabulary skills and by reading English texts.Akhir-akhir ini siswa memiliki banyak kendala pada gaya pengucapan kata-kata dalam mempelajari pidato bahasa Inggris. Jadi, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan bahasa Inggris siswa apakah mereka dapat menghadapi hambatan pengucapan kata dalam pidato bahasa Inggris mereka. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif kualitatif untuk memperoleh data mengenai permasalahan penelitian. Ada tiga macam instrumen yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data. Yaitu angket, wawancara, dan latihan melafalkan kata dengan membaca. Dari angket, ditemukan 81 persen siswa mengalami hambatan gaya pengucapan kata dalam pembelajaran pidato bahasa Inggris. Dari hasil wawancara ditemukan bahwa ada 19 siswa yang dapat memberikan jawaban yang objektif kepada peneliti dan ada 6 siswa yang tidak dapat memberikan jawaban yang tidak masuk akal, artinya hampir semua siswa mengalami kesulitan dalam pengucapan kata. Dari latihan melafalkan kata dengan membaca dapat dilihat dari tes bahwa ada beberapa siswa yang mengalami hambatan dalam gaya pengucapan kata dalam pembelajaran bahasa Inggris. Dari situ, siswa diharapkan lebih memperhatikan penjelasan guru di kelas untuk memiliki cara-cara tertentu untuk meningkatkan kemampuan kosakata dan dengan membaca teks bahasa Inggris.
Peran Perempuan dalam Tradisi Makan Bajamba pada Rumah Gadang Minangkabau Rosalinda Wiemar; Yasraf Amir Piliang; Deddy Wahjudi; Ruly Darmawan
Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Budaya Vol 8 No 3 (2022): Ideas: Pendidikan, Sosial, dan Budaya (Agustus)
Publisher : Ideas Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32884/ideas.v8i3.943

Abstract

Minangkabau is an ethnic group in West Sumatra with a matrilineal ideology. The tradition of eating bajamba is an activity that has many meanings and is closely related to the role of women. For this reason, this research was conducted to find out how the role of women and the meaning implied in the tradition of eating bajamba in the rumah gadang. The ethnographic research method was used to obtain literature and field data with a qualitative research approach and descriptive analysis. From the results of the study, it was found that the role of women greatly influenced the process and layout of the area when eating bajamba at the rumah gadang. Research findings can be used as a guide and preserve the implementation of Bajamba eating activities so that they are not eroded by time. Minangkabau adalah kelompok suku-suku di Sumatera Barat yang berpaham matrilineal. Tradisi makan bajamba merupakan kegiatan yang memiliki banyak makna dan sangat berkaitan dengan peran perempuan, karenanya penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana peran perempuan dan makna yang tersirat dalam tradisi makan bajamba di rumah gadang. Metode penelitian etnografi digunakan untuk memperoleh data literatur dan lapangan dengan pendekatan penelitian kualitatif serta analisis deskriptif. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa peran perempuan sangat mempengaruhi proses dan tata letak area pada saat makan bajamba di rumah gadang. Temuan penelitian dapat dijadikan panduan serta melestarikan pelaksanakan kegiatan makan bajamba agar tidak tergerus oleh zaman.
Dampak Body Shaming Pada Citra Diri Remaja Akhir Perempuan Destia Ramahardhila; Supriyono Supriyono
Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Budaya Vol 8 No 3 (2022): Ideas: Pendidikan, Sosial, dan Budaya (Agustus)
Publisher : Ideas Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32884/ideas.v8i3.952

Abstract

Body shaming is a phenomenon that is often experienced by adolescent girls, marked by actions such as giving negative comments or comments about the lack of physical form possessed by someone. The purpose of this study is to describe the impact of body shaming on the self-image of adolescent girls. The method in this study uses a qualitative approach with descriptive analysis method with data collection through interviews. The results showed that the body shaming phenomena that were often experienced in the form of fat shaming, skinny shaming, and faces were found. Body shaming has an impact on adolescent self-image, both positive self-image and negative self-image. Body shaming merupakan suatu fenomena yang kerap kali dialami oleh remaja perempuan dan ditandai dengan adanya tindakan seperti memberikan perkataan atau komentar negatif mengenai kekurangan bentuk fisik yang dimiliki oleh seseorang. Tujuan pada penelitian ini untuk mendeskripsikan mengenai dampak body shaming yang ditimbulkan pada citra diri remaja perempuan. Metode dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis deskriptif dengan pengumpulan data melalui wawancara. Hasil penelitian ditemukan bahwa fenomena body shaming yang sering dialami berupa fat shaming, skinny shaming, dan wajah berjerawat. Body shaming memiliki dampak pada citra diri remaja baik secara citra diri positif maupun citra diri negatif.
Urgensi Mutu pada Lembaga Pendidikan Syam Hadi Sy
Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Budaya Vol 8 No 3 (2022): Ideas: Pendidikan, Sosial, dan Budaya (Agustus)
Publisher : Ideas Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32884/ideas.v8i3.841

Abstract

Many educational institutions understand the scope of the quality of education; however, the implementation is still not optimal, even the quality of education is not considered important and useful for improving an educational institution. Therefore, the aim of this research is to provide views and concepts to managers of educational institutions so that they can think and be able to apply the quality of education properly so that the achievement of the vision and mission is effective. The method used is a literature review by examining scientific studies and research related to the quality of education. So that this research can be concluded that 1) The quality of education is a level of standardization that become a benchmark for managing educational institutions so that the goals can be achieved effectively and able to be a bridge to the success of educational institutions. 2) The educational quality instruments that must be met by educational institutions are to prioritize more transparent processes and professional both regarding students, staff, and the provision of learning infrastructure that is a necessity in improving the institution education. 3) Quality problems in educational institutions are characterized by the teaching style of teachers that are still traditional and educational facilities are still not optimal, so it needs evaluation for improvements to support quality education and there must be periodic changes both in the process, the suitability of educators and learning tools as well as more adequate facilities and infrastructure.
The Role of Pancasila in Facing Radicalism and Exclusivism in Indonesia as Bhineka Tunggal Ika Juliana Tirza; Wiputra Cendana
Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Budaya Vol 8 No 3 (2022): Ideas: Pendidikan, Sosial, dan Budaya (Agustus)
Publisher : Ideas Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32884/ideas.v8i3.913

Abstract

The purpose of this paper is intend to describe the role of Pancasila in dealing with radicalism and social exclusivism in the era of globalization. This paper also tends to see the impact of globalization on the spread of deviant views such as radicalism and social exclusivism. Finally, how is Pancasila as an ideology to stem radicalism and social exclusivism in the era of globalization in everyday life in the context of nationality in Indonesia. With the literature review method, the writer tries to find answers to the focus of the writing. It was found that cultivation and appreciation of the values ​​of Pancasila need to be instilled in oneself from an early age. Tulisan ini bermaksud mendeskripsikan bagaimana peran Pancasila dalam menghadapi radikalisme dan eksklusi sosial di era globalisasi? Bagaimana pula dampak globalisasi terhadap merebaknya pandangan-pandangan menyimpang seperti radikalisme dan eksklusi sosial? Terakhir, bagaimana Pancasila sebagai ideologi untuk membendung radikalisme dan eksklusi sosial di era globalisasi dalam kehidupan sehari-hari dalam konteks kebangsaan di Indonesia. Dengan metode tinjauan pustaka, penulis mencoba mencari jawaban atas fokus penulisan. Ditemukan bahwa penanaman dan penghayatan nilai-nilai Pancasila perlu ditanamkan pada diri sendiri sejak dini.
Pembelajaran PAI Berbasis Problem Based Learning di SMAN 1 Pamekasan Rudiyanto Rudiyanto; Nuris Irmayanti; Sayati Sayati; Sukron Makmun
Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Budaya Vol 8 No 3 (2022): Ideas: Pendidikan, Sosial, dan Budaya (Agustus)
Publisher : Ideas Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32884/ideas.v8i3.846

Abstract

Problem-based learning is a learning that presents various problems carried out by teachers in order to improve students ability to think practically, and logistics to find alternative problem solving systematically in order to improve scientific attitudes. The objectives of this research are: first, to describe the teachers steps in implementing problem-based PAI learning at SMAN 1 Pamekasan. Second, describe the inhibiting and supporting factors of problem based learning PAI at SMAN Pamekasan. This study uses a qualitative approach, with the type of descriptive research. Data was collected by means of interviews, observation and documentation. Data analysis by performing data reduction, data presentation and data leveraging. The data obtained check the validity of the data by adding participation, triangulation of sources and methods. The results of the study show that: first, the teachers steps in implementing problem-based learning PAI are: a) The teacher conveys the material and the purpose of the indicators, b) the teacher sets the rules and values ​​in the implementation of learning, c) the teacher forms several groups and asks them to read the topic of the lesson, d) the teacher gives a problem or conflict and asks to educate to find the answer to each group, e) the teacher becomes the facilitator of the discussion, f) the teacher appoints groups for presentations in turn, g) the teacher concludes the answers that the teacher hears from the discussion activities. Second, the inhibiting factors include a) lack of time in one meeting, b) IQ of different students, c) student background, d) lack of facilities and infrastructure, such as the availability of references, the practice of tools in the laboratory, broken chairs. While the supporting factors include a) collaboration between students and teachers, b) the activity of teachers and students. Problem based learning adalah suatu pembelajaran yang menyuguhkan berbagai situasi bermasalah yang dilakukan oleh guru demi meningkatkan kemampuan siswa untuk berpikir praktis, dan logis untuk menemukan alternatif pemecahan masalah melalui eksplorasi data secara empiris dalam rangka menumbuhkan sikap ilmiah. Tujuan dalam penelitan ini yaitu pertama, mendiskripsikan langkah guru dalam mengaplikasikan pembelajaran PAI berbasis problem based learning di SMAN 1 Pamekasan. Kedua, mendiskripsikan faktor penghambat dan pendukung pembelajaran PAI berbasis problem based learning di SMAN Pamekasan. Penelitian ini menggunaan pendeatan kualitatif dengan jenis penelitian desriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data dengan melakukan reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Data yang diperoleh dicek keabsahan data dengan perpanjangan keikutsertaan, triangulasi sumber, dan metode. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: pertama, langkah guru dalam penerapan pembelajaran PAI berbasis problem based learning, di antaranya ialah: a) guru menyampaikan materi dan tujuan indikator, b) guru menetapkan peraturan dan nilai dalam pelaksanaan pembelajaran, c) guru membentuk beberapa kelompok dan menyuruh untuk membaca topik pelajaran, d) guru memberikan suatu permasalah atau konflik dan menyuruh berdiskusi mencari jawabnnya kepada setiap kelompok, e) guru menjadi fasilisator berjalannya diskusi, f) guru menunjuk kelompok untuk presentasi secara bergantian, g) guru menyimpulkan jawaban yang guru dengar kegiatan diskusi. Kedua, faktor penghambatnya diantaranya ialah: a) kurangnya waktu dalam sekali pertemuan. b) IQ siswa yang berbeda, c) background siswa, d) kurangnya sarana dan prasarana, seperti ketersediaan referensi, alat-alat praktik di laboratarium, kursi yang rusak. Sedangkan fator pendukung di antaranya ialah a) terjalinnya kerja sama antara siswa dan guru, b) keaktifan guru dan siswa.

Filter by Year

2022 2022


Filter By Issues
All Issue Vol 10 No 3 (2024): Ideas: Pendidikan, Sosial, dan Budaya (Agustus) Vol 10 No 2 (2024): Ideas: Pendidikan, Sosial, dan Budaya (Mei) Vol 10 No 1 (2024): Ideas: Pendidikan, Sosial, dan Budaya (Februari) Vol 9 No 4 (2023): Ideas: Pendidikan, Sosial, dan Budaya (November) Vol 9 No 3 (2023): Ideas: Pendidikan, Sosial, dan Budaya (Agustus) Vol 9 No 2 (2023): Ideas: Pendidikan, Sosial, dan Budaya (Mei) Vol 9 No 1 (2023): Ideas: Pendidikan, Sosial, dan Budaya (Februari) Vol 8 No 4 (2022): Ideas: Pendidikan, Sosial, dan Budaya (November) Vol 8 No 3 (2022): Ideas: Pendidikan, Sosial, dan Budaya (Agustus) Vol 8 No 2 (2022): Ideas: Pendidikan, Sosial, dan Budaya (Mei) Vol 8 No 1 (2022): Ideas: Pendidikan, Sosial, dan Budaya (Februari) Vol 7 No 4 (2021): Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Budaya (November) Vol 7 No 3 (2021): Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Budaya (Agustus) Vol 7 No 2 (2021): Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Budaya (Mei) Vol 7 No 1 (2021): Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Budaya (Februari) Vol 6 No 4 (2020): Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Budaya (November) Vol 6 No 3 (2020): Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Budaya (Agustus) Vol 6 No 2 (2020): Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Budaya (Mei) Vol 6 No 1 (2020): Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Budaya (Februari) Vol 5 No 4 (2019): Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Budaya(November) Vol 5 No 3 (2019): Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Budaya (Agustus) Vol 5 No 2 (2019): Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Budaya (Mei) Vol 5 No 1 (2019): Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Budaya (Februari) Vol 4 No 4 (2018): Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Budaya (November) Vol 4 No 3 (2018): Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Budaya (Agustus) Vol 4 No 2 (2018): Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Budaya (Mei) Vol 4 No 1 (2018): Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Budaya (Februari) Vol 3 No 4 (2017): Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Budaya (November) Vol 3 No 3 (2017): Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Budaya (Agustus) Vol 3 No 2 (2017): Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Budaya (Mei) Vol 3 No 1 (2017): Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Budaya (Februari) More Issue