cover
Contact Name
Yohanes Hendro Pranyoto
Contact Email
yohaneshenz@stkyakobus.ac.id
Phone
+6281295111706
Journal Mail Official
jumpa@stkyakobus.ac.id.
Editorial Address
Jl. Missi 2, Mandala, Merauke, Papua, Indonesia, 99616
Location
Kab. merauke,
P a p u a
INDONESIA
JUMPA (Jurnal Masalah Pastoral)
ISSN : 23553294     EISSN : 26150751     DOI : 10.60011
Jurnal Masalah Pastoral atau disingkat JUMPA adalah jurnal yang diterbitkan oleh Sekolah Tinggi Katolik Santo Yakobus Merauke secara berkala pada bulan April dan Oktober setiap tahunnya. Jurnal ini membahas persoalan pastoral Gereja meliputi masalah: Pendidikan, Katekese, Teologi, Fenomenologi Agama, Liturgi, dan permasalahan umat lainnya.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 144 Documents
Implementasi Pendidikan Agama Katolik Dan Budi Pekerti Sebagai Bentuk Pembinaan Toleransi Beragama Bagi Siswa-Siswi Sekolah Di Distrik Merauke Kabupaten Merauke Yohanes Hendro Pranyoto
Jurnal Masalah Pastoral Vol 10 No 1 (2022): Jurnal Masalah Pastoral (JUMPA)
Publisher : STK St. Yakobus Merauke

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini berjenis kualitatif-deskriptif. Lokasi penelitian mengambil tempat di 30 sekolah yang berada di Distrik Merauke dari jenjang pendidikan dasar hingga menengah. Informan penelitian sebanyak 30 orang guru agama Katolik. Penelitian ini dilakukan selama 11 bulan yaitu bulan Februari sampai dengan Desember 2021. Metode pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, kuesioner dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti di sekolah pada umumnya sudah berjalan cukup baik yang dibuktikan dengan 66,7% guru selalu menggunakan strategi dan metode pembelajaran yang mendukung pengembangan sikap toleransi beragama, 63,3% guru selalu menggunakan media dan sumber belajar yang mendukung, 66,7% guru telah mengembangkan materi ajar yang mendukung dan 76,7% guru selalu memberikan motivasi dan nasihat tentang pentingnya toleransi beragama dalam proses pembelajaran. Pelaksanaan Pendidikan Agama Katolik di sekolah terhadap pembentukan sikap dan perilaku toleransi beragama siswa cukup efektif. Selain itu upaya meningkatkan mutu implementasi Pendidikan Agama Katolik yang dilakukan pihak sekolah sudah cukup baik. Hal ini dibuktikan dengan berbagai bentuk program, kebijakan dan kegiatan yang dilakukan sekolah seperti: integrasi pendidikan karakter dan nilai-nilai toleransi dalam setiap mata pelajaran, perumusan visi dan misi sekolah yang berorientasi pada toleransi beragama, kegiatan pembinaan terprogram yang dimiliki sekolah, dll. Berdasarkan kesimpulan penelitian, peneliti menyarankan beberapa hal seperti: (1) guru PAK perlu membuat program kerja yang konkret, terukur dan berkesinambungan untuk pengembangan sikap dan perilaku toleransi beragama, (2) guru PAK perlu berkolaborasi atau bekerja sama dengan guru mata pelajaran lain yang relevan dalam upaya pembinaan sikap dan perilaku toleransi beragama, (3) Sekolah perlu merumuskan visi dan misi sekolah yang lebih kontekstual dan lebih berorientasi pada semangat moderasi beragama sesuai dengan nawacita pemerintah dan kemudian menuangkannya dalam renstra dan program-program yang terukur, (4) Sekolah perlu melibatkan berbagai unsur atau lembaga yang relevan dan kompeten dalam pembinaan semangat moderasi beragama, (5) Perlunya upaya untuk melibatkan orang tua dalam program-program atau kegiatan pembinaan sikap dan perilaku toleransi beragama siswa.
Aktualisasi Moralitas Dalam Kehidupan Berpolitik Yan Yusuf Subu
Jurnal Masalah Pastoral Vol 7 No 1 (2019): Jurnal Masalah Pastoral (JUMPA)
Publisher : STK St. Yakobus Merauke

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60011/jumpa.v7i1.85

Abstract

Masyarakat pada umumnya menerjemahkan politik itu kotor. Anggapan ini terjadi karena realitas politisi yang seringkali bertindak keliru terhadap hakekat dan tujuan negara ketika menyelenggarakan pelayanan publik. Hal ini semakin diperparah dengan perilaku korupsi yang sering terjadi di kalangan wakil rakyat. Perilaku seperti ini sesungguhnya bertentangan dengan nilai-nilai moral. Gereja sendiri sudah menetapkan ajarannya dalam berbagai dokumen agar seorang politisi wajib menjalankan tugas pelayanannya. Gereja menghendaki agar para politisi tetap memperjuangkan kesejahteraan bersama. Tugas panggilan ini sangatlah mulia dan luhur karena mereka mengambil bagian dalam karya keselamtan Allah. Karena itu para politisi hendaknya tetap memperjuangkan kebaikan bersama dalam melaksanakan tanggung jawabnya sebagai wakil rakyat.
Peningkatan Kualitas Guru Pendidikan Agama Katolik (PAK) Melalui Penerapan Model Rekrutmen dan Seleksi Berbasis Kitab Hukum Kanonik 1983 Donatus Wea
Jurnal Masalah Pastoral Vol 7 No 1 (2019): Jurnal Masalah Pastoral (JUMPA)
Publisher : STK St. Yakobus Merauke

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60011/jumpa.v7i1.86

Abstract

Salah satu strategi yang harus dilakukan oleh penyelenggara sekolah agar memperoleh calon-calon guru yang berkualitas adalah penerapan rekrutmen dan seleksi sesuai dengan aturan yang berlaku. Demikian halnya dengan guru-guru pendidikan agama katolik (PAK). Jika prosedur rekrutmen dan seleksi guru PAK diikuti dengan baik, maka kebutuhan akan guru-guru PAK yang bermutu, yang menjadi kerinduan setiap sekolah dapat dijawab. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan model rekrutmen dan seleksi calon guru PAK yang diterapkan selama ini di kabupaten Merauke, dengan berbagai dampak. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif, yakni serangkaian prosedur penelitian yang menghasilkan data secara deskriptif baik secara lisan maupun tertulis dari sumber atau perilaku orang yang dapat diamati. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa selama ini rekrutmen dan seleksi calon guru PAK tidak mengikuti prosedur standar yang lazim berlaku, dengan salah satu konsekwensinya adalah masih adanya beberapa guru PAK di sekolah-sekolah dengan kompetensi yang kurang memadai. Agar persoalan ini dapat diatasi, maka dibutuhkan model rekrutmen dan seleksi yang khusus, yang menjadi kekhasan dalam Gereja katolik, yakni yang berbasis Kitab Hukum Kanonik 1983. Dengan menerapkan model ini, maka hanya calon-calon guru PAK yang bermutulah, yang akan ditempatkan di sekolah-sekolah, dan yang akan berpengaruh terhadap pendidikan iman dan moral peserta didik.
Relevansi Kurikulum Mata Kuliah Pendidikan Agama Katolik Dalam Mengembangkan Karakter Mahasiswa Agustinus Tanggu Daga
Jurnal Masalah Pastoral Vol 7 No 1 (2019): Jurnal Masalah Pastoral (JUMPA)
Publisher : STK St. Yakobus Merauke

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60011/jumpa.v7i1.87

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan relevansi kurikulum pendidikan agama katolik dalam mengembangkan karakter mahasiswa PGSD STKIP Weetebula Sumba. Penelitian ini dilakukan berdasarkan model evaluasi CIPP (context, input, process, product) dengan metode studi kasus. Aspek konteks meliputi visi, misi, tujuan, manfaat, mahasiswa, dosen, dukungan sarana, tujuan pendidikan agama katolik. Aspek masukan meliputi kompetensi dasar pendidikan agama katolik, aspek-aspek kompetensi pendidikan agama katolik, satuan acara perkuliahan, sarana pembelajaran, materi pembelajaran, karakter dalam materi pembelajaran. Aspek proses meliputi tahap kegiatan mengajar, keterampilan dasar mengajar, proses komunikasi dan interaksi dosen, pola komunikasi, aktvitas dan peran peran dosen dalam pembelajaran, pemanfaatan alat/bahan/media/sumber pembelajaran, metode atau strategi pembelajaran, karakter mahasiswa dalam proses pembelajaran. Aspek hasil meliputi pencapaian dan pengukuran hasil kurikulum, kesesuaian hasil kurikulum, karakter dalam hasil kurikulum. Hasil penelitian memperlihatkan: (1) Konteks kurikulum mata kuliah pendidikan agama katolik relevan dalam mengembangkan karakter mahasiswa PGSD. Namun dosen mata kuliah Pendidikan Agama Katolik tidak relevan karena kualifikasi pendidikan masih Sarjana atau S-l. (2) Input atau masukan kurikulum mata kuliah Pendidikan Agama Katolik relevan dalam mengembangkan karakter mahasiswa PGSD. (3) Proses kurikulum mata kuliah Pendidikan Agama Katolik relevan dalam mengembangkan karakter mahasiswa PGSD. Namun pemanfaatan alat, bahan, media, sumber belajar belum maksimal. (4) Hasil kurikulum mata kuliah Pendidikan Agama Katolik relevan dalam mengembangkan karakter mahasiswa PGSD.
Teologi Kerbau dan Tanggapannya (Telaah Atas Model Teologi Kontekstual Ala Kosuke Koyama) Theofilus Acai Ndorang
Jurnal Masalah Pastoral Vol 7 No 1 (2019): Jurnal Masalah Pastoral (JUMPA)
Publisher : STK St. Yakobus Merauke

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60011/jumpa.v7i1.88

Abstract

Dalam perkembangannya, teologi bukan hanya sekedar berbicara tentang Tuhan dengan segala seluk beluknya, melainkan juga bagaimana seseorang mendengarkan Tuhan berbicara dalam situasi dan pengalaman hidup harianya. Inilah suatu bentuk perkembangan baru berkaitan dengan teologi yang sesungguhnya dalam kehidupan Gereja. Dengan demikian muncul beberapa teolog yang mulai merefleksikan teologi secara baru sesuai dengan konteks dimana ia berteologi. Kozuke Koyama, salah seorang teolog dari Thailand memunculkan sebuah model teologi kontekstual yang dikenal dengan sebutan teologi kerbau (Water Buffalo Theology). Kerbau-kerbau itu mengsiyaratkan kepadanya tentang bentuk pewartaan yang sederhana, menggunakan bahasa dan cara berpikir yang sederhana. Selain itu kerbau-kerbau itu mengisyaratkan ia untuk menghindarkan segala pikiran yang abstrak dan menggunakan hal-hal nyata. Namun keabsahan model teologi kontekstual perlu dikritisi melalui lima kriteria ortodoksi. Dan berdasarkan lima kriteria tersebut, secara umum teologi kerbau sejalan dengan kriteria-kriteria tersebut.
Implementasi Gaya Kepemimpinan dan Spiritualitas Biarawati Di SMP YPPK Santo Mikael Merauke Paulina Wula
Jurnal Masalah Pastoral Vol 7 No 1 (2019): Jurnal Masalah Pastoral (JUMPA)
Publisher : STK St. Yakobus Merauke

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60011/jumpa.v7i1.89

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: gaya kepemimpinan dan spritualitas Kepala Sekolah Biarawati SMP St. Mikael di Kabupaten Merauke, faktor-faktor yang menjiwai kepemimpinan Kepala Sekolah Biarawati dan upaya-upaya yang dilakukan untuk mengembangkan kepemimpinan spritualitas kepala sekolah biarawati. Jenis penelitian deskriptif kualitatif. Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini analisis data kualitatif, dengan desain studi kasus. Penelitian ini menggunakan teknik Sampling Purposive dan Snowball Sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan 3 cara: 1) teknik wawancara mendalam, 2) observasi, 3) studi dokumentasi. Ketiganya berjalan bersama sehingga saling memperkaya data penelitian. Data yang dikumpulkan dianalisis dengan model analisis data Miles Huberman (Sugiyono, 2014). Hasil Penelitian menunjukan bahwa: 1) Gaya kepemimpinan kepala sekolah biarawati mengikuti gaya kepemimpinan Kristus sebagai Pelayan 2). Spiritualitasnya adalah spiritualitas Vinsensius yang lebih mengedepankan pelayanan terhadap orang miskin. 3) Faktor-faktor yang menjiwai adalah ketaatan, percaya akan penyelengaraan ilahi, kepercayaan yang diberikan oleh pemimpin, keterbukaan untuk menjalin kerja sama, memiliki kompetensi sesuai dengan bidang profesi. 4) Upaya yang dilakukan untuk mengembangkan kepemimpinan spiritualitas biarawati dengan menjalin relasi personal dengan Kristus.
Agama dan Sekularisme Di Indonesia (Hybriditas dan Komoditas Agama) Markus Meran
Jurnal Masalah Pastoral Vol 7 No 1 (2019): Jurnal Masalah Pastoral (JUMPA)
Publisher : STK St. Yakobus Merauke

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60011/jumpa.v7i1.90

Abstract

Sekularisme adalah sebuah konsep atau pemahaman yang memisahkan negara dan agama (state and religion). Agama selalu dihubungkan dengan ketuhanan, mengurus relasi yang bersifat spiritual dengan Tuhan. Sedangkan negara adalah lembaga yang mengurusi tatatanan hidup yang bersifat duniawi. Pemahaman ini yang mempengaruhi setiap orang untuk membedakan keduanya dan bersikap terhadapnya. Agama dan sekularisme perlu dipahami secara benar karena keduanya ada dalam kehidupan masyarakat. Sekularisasi agama sekarang ini merupakan situasi kekinian (baru) sebagai akibat dari berkembangnya zaman dan ideologi. Peran sentral agama semakin terkikis oleh peran negara dan berbagai aliran modernisme sehingga tidak terjadi sinergi antara agama dan negara. Agama juga mengalami hibriditasi berdasarkan pesan tradisional yang dibawa sejak awal dan kebudayaan atau konteks tumbuhnya agama di suatu tempat. Berger mengartikan hibriditasi sebagai suatu usaha sengaja untuk menyintesiskan sifat-sifat kebudayaan asing dan lokal. Agama yang berjumpa dengan aneka macam kebudayaan baru dan mengalami perkembangan baik itu perkembangan yang semakin menggembirakan tetapi juga ada pergeseran mentalitas yang membuat agama menjadi sangat diragukan pernannya. Akibatnya dalam beragama terjadi banyak penafsiran yang tidak berdasar dan bahkan sangat keliru. Oleh karena itu agama mesti hadir menawarkan keunggulan-keunggulan religi yang dijadikan pedoman hidup bersama Allah, sesama dan alam semesta. Agama mesti menawarkan nilai-nilai luhur keberadaban yang membuat setiap orang merasa memiliki kekuatan, untuk mengekpresikan keimanannya secara sadar dan bertanggungjawab.
Studi Pemahaman Umat Katolik Tentang Perkawinan Campur Berdasarkan Kitab Hukum Kanonik 1983 Dan Dampaknya Terhadap Dimensi Kehidupan Berkeluarga Donatus Wea; Mensiana Rio
Jurnal Masalah Pastoral Vol 8 No 2 (2020): Jurnal Masalah Pastoral (JUMPA)
Publisher : STK St. Yakobus Merauke

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60011/jumpa.v8i2.109

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah menguji pemahaman perkawinan campur berdasarkan Kitab Hukum Kanonik 1983 dan dampaknya terhadap dimensi kehidupan berkeluarga. Pengumpulan data primer melalui kuesioner kepada 51 orang pelaku kawin campur, baik beda agama maupun beda Gereja. Tiga hipotesis diuji dengan analisis matrix korelasi. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa tiga hipotesis terbukti signifikan. Temuan ini mengindikasikan bahwa pasangan kawin campur dapat memerankan dengan baik dimensi hidup berkeluarga sebagaimana diatur dan diharapkan Gereja Katolik. Temuan ini mengajarkan bahwa keberhasilan pasangan untuk mempraksiskan berbagai dimensi hidup berkeluarga, tidak semata-mata karena pasangan itu seiman (Katolik), namun juga karena dukungan komitmen, keterbukaan, saling setia, yang didasarkan pada cinta total dan tidak terbagikan sebagai suami-isteri (cinta eksklusif). Realitas ini membantu menjelaskan bahwa perkawinan campur, meskipun dilarang oleh hukum agama dan negara, dapat berkontribusi positif bagi anak-anak dan keluarga-keluarga lain, yaitu dapat menjadi contoh dalam hal kesetiaan, toleransi dan penghormatan terhadap nilai-nilai luhur perkawinan yang dijunjung tinggi oleh Gereja Katolik.
Hubungan antara Pergaulan Kelompok Sebaya dengan Hasil Belajar Mahasiswa Di Sekolah Tinggi Katolik Santo Yakobus Merauke Yohanes Hendro Pranyoto
Jurnal Masalah Pastoral Vol 8 No 2 (2020): Jurnal Masalah Pastoral (JUMPA)
Publisher : STK St. Yakobus Merauke

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60011/jumpa.v8i2.110

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara pergaulan kelompok sebaya dengan hasil belajar mahasiswa Sekolah Tinggi Katolik Santo Yakobus Merauke. Penelitian ini adalah kuantitatif dengan model analisis korelasional. Populasi penelitian adalah mahasiswa aktif semester genap tahun 2020/2021 sejumlah 174 orang di STK St. Yakobus Merauke. Peneliti mengambil 69 orang sebagai sampel penelitian dengan teknik stratified random sampling. Metode pengumpulan data dengan angket dan studi dokumen. Analisis data secara statistik parametrik menggunakan program SPSS for windows. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara pergaulan kelompok sebaya dengan hasil belajar mahasiswa yang ditunjukkan dengan nilai korelasi Product Moment rxy=0,771 dan nilai signifikansi p=0,000 yang lebih kecil dari nilai α=0,05. Kekuatan hubungan antara pergaulan kelompok sebaya dengan hasil belajar mahasiswa Sekolah Tinggi Katolik Santo Yakobus Merauke ditunjukkan dengan nilai rxy=0,771. Nilai ini menunjukkan kekuatan hubungan antara dua variabel tersebut pada kategori kuat atau tinggi. Dari hasil penelitian tersebut penulis menyarankan agar orangtua, wali murid, pendidik dan masyarakat secara bersama-sama secara kolaboratif melakukan fungsi pengawasan terhadap pergaulan anak dan remaja serta menumbuhkan lingkungan pergaulan yang kondusif dan mendukung tumbuh kembang anak dan remaja.
Pengaruh Metode Diskusi Terhadap Motivasi Belajar Pendidikan Agama Katolik Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Obaa Kabupaten Mappi Dedimus Berangka; Hubertina Yerwuan
Jurnal Masalah Pastoral Vol 9 No 2 (2021): Jurnal Masalah Pastoral (JUMPA)
Publisher : STK St. Yakobus Merauke

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui adanya pengaruh metode diskusi terhadap motivasi belajar. 2) mengetahui besarnya pengaruh metode diskusi terhadap motivasi belajar dan 3) meningkatkan motivasi belajar siswa pada pelajaran pendidikan agama Katolik. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan model analisis regresi. Sampel dari penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri Obaa sebanyak 40 orang. Instrument yang digunakan ialah angket dengan bentuk skala sikap deferensial semantic. Dari hasil validitas dengan taraf signifikansi 0,05 dengan N 40 orang dengan nilai kritis 0,31 pada variabel metode diskusi diperoleh sebanyak 23 item valid dan pada variabel motivasi belajar diperoleh 25 item valid. Sedangkan dari hasil uji realibilitas untuk variabel X diperoleh koefisien Alfa sebesar 0,620 yang berarti dalam penelitian ini reliabel atau dapat dipercaya dan untuk variabel Y diperoleh koefisien Alfa sebesar 0,870 dengan demikian dapat disimpulkan bahwa butir-butir instrumen dalam variabel Y yakni motivasi belajar dalam penelitian ini reliabel atau dapat dipercaya.Hasil analisis data pada nilai Fhitung pada tabel anova yang menyatakan bahwa metode diskusi berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa diperkuat dengan hasil deskripsi data yang menunjukkan bahwa tingkat kegunaan metode diskusi dalam belajar tergolong cukup yakni sebesar 90% dan memiliki motivasi belajar yang cukup ditunjukkan dengan nilai persentase sebesar 67,5%. Artinya metode diskusi yang mereka gunakan untuk proses memperlancar atau mendukung kegiatan belajar mereka memiliki pengaruh dalam meningkatkan motivasi belajar siswa. Hasil hipotesis pada tabel model summary diperoleh hasil yakni nilai koefisien determinasi sebesar 0,189. Dapat disimpulkan bahwa variabel bebas berpengaruh sebesar 18,9% terhadap variabel terikat. Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan guru harus memperhatikan langkah-langkah metode diskusi yakni persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Guru juga harus mengupayakan pendekatan pembelajaran pendidikan agama Katolik yakni pemahaman, pergumulan hidup dan penghayatan iman siswa.

Page 9 of 15 | Total Record : 144