cover
Contact Name
Misbah
Contact Email
misbah_pfis@ulm.ac.id
Phone
+628975586104
Journal Mail Official
btjpm@ulm.ac.id
Editorial Address
Jalan Brig Jend H. Hasan Basri Gedung FKIP Universitas Lambung Mangkurat, Kotak Pos No. 87 Banjarmasin Kal-Sel 70123
Location
Kota banjarmasin,
Kalimantan selatan
INDONESIA
Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat
ISSN : 27222934     EISSN : 27223043     DOI : http://dx.doi.org/10.20527
Core Subject : Education, Social,
Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat publishes articles from community service. This Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat is periodically published by Faculty of Teacher Training and Education, Universitas Lambung Mangkurat. Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat published two times a year in May and November.
Articles 41 Documents
Search results for , issue "Vol 5, No 4 (2023)" : 41 Documents clear
Penerapan Senam Lansia dalam Meningkatkan Imunitas Melalui Program KKNT USU di Desa Perkebunan Tanjung Kasau Sarah Patumona Manalu; Novrida Harpah Hasibuan; Yasmine Anggia Sari; Ade Citra Nadhira
Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5, No 4 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/btjpm.v5i4.9474

Abstract

Masyarakat Desa Perkebunan Tanjung Kasau yang telah lanjut usia memiliki keluhan terhadap kesehatan fisik mereka yang mulai menurun seiring bertambahnya usia. Penurunan fungsional tubuh dapat berdampak pada penurunan kebugaran fisik. Seiring bertambahnya usia, penurunan fungsi tubuh akan semakin cepat. Oleh sebab itu, para lansia Desa Perkebunan Tanjung Kasau perlu melakukan aktivitas fisik yang dapat membantu meningkatkan kebugaran fisik, salah satunya dengan senam lansia. Untuk mendukung hal tersebut, mahasiswa KKNTD-30 USU membuat program kerja senam lansia yang bertujuan untuk meningkatkan imunitas dan kesehatan fisik serta kualitas hidup para lansia di Desa Perkebunan Tanjung Kasau. Pelaksanaan kegiatan senam ini dilakukan mulai Oktober hingga November 2022 dengan metode demonstrasi kepada masyarakat. Kegiatan senam dilakukan setiap hari minggu dengan didampingi oleh instruktur dari tim KKNTD-30 USU Sasaran dari kegiatan ini adalah masyarakat lansia Desa Perkebunan Tanjung Kasau yang berusia 50 tahun ke atas sebanyak 30 orang. Hasil yang didapatkan adalah meningkatnya kesehatan tubuh dan kesehatan organ dalam yang terjaga serta mencegah dari bahaya penyakit. Senam lansia tidak hanya untuk sekedar menjaga kesehatan pada lansia, tetapi juga dapat tercapainya lansia yang sehat fisik, mental, dan sosial. Berdasarkan hasil pelaksanaan program, dapat disimpulkan bahwa kegiatan senam lansia yang dilaksanakan berdampak positif bagi kesehatan para lansia di Desa Perkebunan Tanjung Kasau.The elderly residents of Desa Perkebunan Tanjung Kasau have complaints about their physical health, which begins to decline as they get older. A decrease in body function can result in a decrease in physical fitness. As you get older, the decline in body function will accelerate. Therefore, the elderly in Desa Perkebunan Tanjung Kasau need to do physical activities that can help improve physical fitness, one of which is elderly exercise. To support this, KKNTD-30 USU students created an elderly exercise program to improve the immunity, physical health, and quality of life of the elderly in Desa Perkebunan Tanjung Kasau. This exercise activity will be conducted from October to November 2022 using a demonstration method for the community. Gymnastics activities are carried out every Sunday by instructors from the KKNTD-30 USU team. The target of this activity is the elderly community of Desa Perkebunan Tanjung Kasau, aged 50 years and over, totaling 30 people. The results obtained are improved body health and maintained internal organ health, as well as preventing the dangers of disease. Elderly exercise is not only about maintaining the health of the elderly but can also help those who are physically, mentally, and socially healthy. Based on the results of program implementation, it can be concluded that the elderly exercise activities carried out have positively impacted the health of the elderly in Desa Perkebunan Tanjung Kasau.
Pelatihan Komunikasi Efektif pada Pasangan yang Menikah Muda Nurlaela Widyarini; Ria Wiyatfi Linsiya; Ainun Nur Fitriyana; Asiva Salma
Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5, No 4 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/btjpm.v5i4.8910

Abstract

Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah meningkatkan kemampuan komunikasi efektif pada pasangan yang menikah muda dengan metode pelatihan. Berdasarkan data dari Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Jember, terdapat 221 kasus pernikahan usia dini selama tahun 2020. Desa Plalangan Kecamatan Kalisat merupakan desa dengan jumlah kasus tertinggi berdasarkan usia perempuan yaitu sebanyak 43 kasus. Kemampuan komunikasi merupakan salah satu permasalahan kunci yang dihadapi pada pasangan yang menikah dini. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini mendasarkan diri pada orientasi keunggulan Rencana Strategis Pengabdian Kepada Masyarakat tahun 2020-2024, yaitu inovasi model sosial dan ipteks untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat desa.  Pelatihan dilaksanakan pada tanggal 19 Maret 2023 di Balai Desa Plalangan Kecamatan Kalisat Kabupaten Jember. Topik dalam kegiatan pengabdian adalah pelatihan komunikasi efektif pada pasangan yang menikah muda di Desa Plalangan, Kecamatan Kalisat, Kabupaten Jember. Terdapat 26 peserta (rerata usia 22 tahun; SD=2,14) yang merupakan pasangan yang menikah muda, di Desa Plalangan Kecamatan Kalisat Kabupaten Jember dan sekitarnya. Pelatihan komunikasi efektif dikembangkan berdasarkan Relationship Rules Theory. Pelatihan komunikasi efektif dapat meningkatkan pemahaman peserta tentang keterbukaan, kemampuan mendengarkan dan menyampaikan pesan secara verbal dan non-verbal pada pasangan. Peserta laki-laki dan perempuan memiliki pemahaman yang sama tentang komunikasi efektif pada pasangan. Pelatihan ini dapat dipertimbangkan menjadi bagian dari program pendampingan bagi masyarakat, khususnya pada pasangan yang menikah muda di Desa Plalangan Kecamatan Kalisat.    This community service aims to improve the effective communication skills in early marriage couples using the training method. Based on data from the Jember Regency Office of Women's Empowerment, Child Protection, and Family Planning (DP3AKB), there were 221 cases of early marriage in 2020. Plalangan Village, Kalisat District, has the highest number of cases based on the age of the women, with 43 cases. Communication skills are one of the key problems faced by couples who marry early. This community service activity is based on the excellence orientation of the 2020-2024 Community Service Strategic Plan, namely social model innovation and science and technology to improve the welfare of rural communities. This field of service focuses on exploring Pandhalungan culture based on multi-ethnic values in society. Community service activities include effective communication training for young married couples in Plalangan Village, Kalisat District, Jember Regency. There were 26 participants (mean age 22 years; SD=2.14) who were couples who married young in Plalangan Village, Kalisat District Jember Regency, and its surroundings. Effective communication training was developed based on the Relationship Rules Theory. Effective communication training can increase participants' understanding of openness and the ability to listen and convey messages verbally and non-verbally to partners. Male and female participants had the same understanding of effective communication in partners (t=0.301; p>0.05). This training can be considered part of a community mentoring program, especially for young married couples in Plalangan Village, Kalisat District.
Edukasi dan Pelatihan Pembuatan Biosaka untuk Mengurangi Ketergantungan Pupuk dan Pestisida Kimia Ernita Susanti; Ifa Rifatul Mahmudah; Yanti Sofi Makiyah
Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5, No 4 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/btjpm.v5i4.9916

Abstract

Kegiatan pertanian atau budidaya tanaman di Desa Pawindan masih bergantung pada penggunaan pupuk dan pestisida kimia. Solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan memanfaatkan Biosaka. Biosaka merupakan campuran yang berasal dari larutan tumbuhan atau rerumputan yang mampu melindungi tanaman dari serangan hama dan penyakit serta dapat mengurangi penggunaan pupuk hingga sekitar 50-90 persen. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberikan edukasi dan pelatihan dalam pembuatan Biosaka sebagai alternatif pengganti pupuk dan pestisida kimia. Pelatihan dilakukan terhadap Kelompok Wanita Tani (KWT) Dahlia dan Bina Keluarga Remaja (BKR) Al Marzuq Desa Pawindan Kecamatan Ciamis. Waktu pelaksanaan kegiatan yakni Kamis, 13 Juli 2023 dengan peserta pelatihan sebanyak 17 orang. Pelaksanaan pelatihan menggunakan metode penyuluhan pelatihan, diskusi, dan praktik pembuatan Biosaka. Evaluasi kegiatan dilakukan dengan membagikan angket kepuasan kepada peserta. Angket terdiri dari dua bagian, yaitu persepsi peserta terhadap tim pengabdian dan persepsi peserta terhadap pembuatan Biosaka.  Berdasarkan hasil evaluasi, masyarakat memberikan respons yang sangat positif terhadap kegiatan yang telah dilaksanakan dan menilai kegiatan ini sangat bermanfaat. Kegiatan ini sesuai dengan kebutuhan masyarakat serta merupakan kegiatan yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Selain itu, kegiatan ini juga dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam membuat Biosaka Agricultural activities or plant cultivation in Pawindan Village still depend on chemical fertilizers and pesticides. The solution to overcome this problem is by utilizing Biosaka. Biosaka is a mixture derived from a solution of plants or grass, which can protect plants from pest and disease attacks and reduce fertilizer use by around 50-90 percent. This service activity aims to provide education and training in making Biosaka an alternative to chemical fertilizers and pesticides. The training was conducted for the Dahlia Women's Farming Group and Al Marzuq Youth Family Development in Pawindan Village, Ciamis District. The time for the activity is Thursday, July 13, 2023, with 17 training participants. The training was carried out using training counseling methods, discussions, and the practice of making Biosaka. Evaluation of activities is carried out by distributing satisfaction questionnaires to participants. The questionnaire consists of two parts, namely, participants' perceptions of the service team and participants' perceptions of making Biosaka. Based on the evaluation results, the community gave a very positive response to the activities that had been carried out and considered these activities to be very useful. This activity is following community needs and is an activity that has never been carried out before. Apart from that, this activity can also increase people's knowledge and skills in making Biosaka.
Peningkatan Kreativitas Generasi Z dalam Memanfaatkan Limbah Kayu Sebagai Mosaik pada Produk di Kampung Kedung Halang Serikat, Cilebut Barat, Jawa Barat Ariani Ariani; Awang Eka Novia Rizali; Erlina Novianti; Silviana Amanda Aurelia Tahalea; Asih Retno Dewanti
Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5, No 4 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/btjpm.v5i4.9391

Abstract

Hingga saat ini, masih terdapat generasi Z di Kampung Kedung Halang Serikat yang belum mendapat arahan untuk terlibat dalam kegiatan yang menstimulasi perkembangan kreativitas mereka. Sebagian besar dari mereka menggunakan waktu senggang untuk berinteraksi sosial dalam lingkup virtual, termasuk di media sosial, bermain game, dan aktivitas lain yang tidak lepas dari gadget atau gawai. Merujuk pada kondisi tersebut, tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM), yang diprakarsai oleh Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Universitas Trisakti, memutuskan untuk mengadakan pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan potensi kreativitas di kalangan generasi Z, dengan memanfaatkan limbah kayu yang mudah dijumpai di sekitar mereka. Materi yang diberikan disesuaikan dengan karakteristik mereka, yakni merancang mosaik dari potongan-potongan kayu menjadi pola estetik pada berbagai produk, dengan mempertimbangkan warna dan ukuran tertentu. Metode yang ditempuh adalah dengan melakukan eksperimen pada tahap persiapan, serta metode parsipatori dan pendampingan selama pelatihan. Partisipan terdiri dari lima individu muda berusia 15 hingga 22 tahun. Kegiatan yang dilaksanakan pada tanggal 25 April dan 06 Mei 2023 ini menghasilkan 2 meja, 2 gantungan baju, dan 1 cermin. Dengan bekal pengetahuan dan keterampilan tersebut diharapkan dapat mengasah kreativitas dan meningkatkan produktivitas, sehingga stigma yang melekat pada generasi Z yang dianggap tidak dapat lepas dari internet dan gadget (gadget freak), dapat tergeser dengan aktivitas kreatif yang mereka hasilkan.The substantial presence of Generation Z residing in Kampung Kedung Halang has not been channeled towards activities that foster their creative potential. They spend their free time socially interacting in the virtual world, including on social media, playing games, and other activities that cannot be separated from their gadgets. Referring to this condition, the Community Service team initiated by the Faculty of Art and Design (FSRD) Universitas Trisakti decided to hold a training aimed at enhancing the creative potential of Generation Z by utilizing wood waste that is easily found in their environment. The materials given are adjusted to their characteristics, which entail designing mosaics from wooden pieces into aesthetic patterns in various products, considering specific colors and sizes. The methodology involved experimentation in the preparation stage, participatory methods, and guidance during the training. The participants consisted of five young individuals aged 15 to 22 years. On April 25 and May 6, 2023, activities were carried out, producing two tables, two hangers, and one mirror. The knowledge and skills they acquired are expected to sharpen their creativity and productivity, shifting the stigma attached to Generation Z as being inseparable from the internet and gadgets (gadget freaks) to the creative activities they produce. 
Pelatihan Penggunaan Kemasan Gastronomi pada Lemang Desa Tanjung Sirih Sebagai Daya Tarik Oleh-oleh Kabupaten Lahat Arief Marna Sonjaya; Melati Pratama; Kartika Theresia S
Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5, No 4 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/btjpm.v5i4.9844

Abstract

Desa tanjung sirih memiliki salah satu kuliner yang cukup terkenal dan dijadikan sebagai oleh-oleh yaitu lemang. Lemang dikenal karena pengolahannya langsung di tempat jualan dan bambu yang digunakan berasal dari hutan desa ini, namun lemang menjadi tidak menarik karena dikemas menggunakan kertas koran dan kantong plastik hitam. Tujuan pelatihan ini adalah untuk memberikan pemahaman dan melatih para penjual lemang tentang cara mengemas lemang dengan baik dan benar dengan menggunakan kemasan gastronomi. Pelatihan dilaksanakan melalui 3 tahapan yaitu persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Persiapan pada 1-5 Juni 2023 meliputi pembuatan kemasan gastronomi pada kemasan primer, sekunder dan tersier. Pelaksanaan pada 25-27 Juni 2023 meliputi sosialisasi dan bimbingan teknis. Sosialisasi dilakukan dengan memberikan pemahaman melalui materi standar produk wisata, jenis dan fungsi kemasan. Bimbingan teknis dilakukan dengan memberikan keterampilan terhadap para penjual lemang, tentang teknik mengemas lemang dengan baik dan benar menggunakan kemasan gastronomi. Hasil evaluasi terhadap 50 peserta menunjukkan bahwa peserta yang memiliki pengetahuan dan keterampilan mengemas lemang yang sangat baik berjumlah 20%, nilai baik sebanyak 76% dan tidak baik sebesar 4%. Evaluasi untuk ketiga narasumber yang dilakukan oleh 50 peserta adalah memiliki nilai rata-rata 4,6 yang artinya mendekati sangat baik. Sehingga disimpulkan bahwa pelatihan ini bermanfaat bagi penjual lemang tanjung sirih.Lahat district Tanjung Sirih village had one popular culinary item that was enough to be a souvenir: lemang. Lemang is known because it is processed directly at point sale, and the bamboo is used from the forest in this village. However, lemang was not interested when it was a souvenir because lemang was packed with newsprint and a black plastic bag. The training aimed to give insight and exercise to lemang sellers about the method to pack lemang well and correctly by gastronomic packaging. The training was conducted in three steps: preparation, implementation, and evaluation. The preparation on June 1-5, 2023, includes making gastronomic packaging at primary, secondary, and tertiary packaging. The 25-27 June 2023 include socialization and technical guidance. The socialization was conducted by giving insight into tourism product content, types, and function of packaging. Technical guidance was provided to the lemang seller, including the method of packing lemang well and correctly using gastronomic packaging. The evaluation result showed that the participant had the best insight and skill to pack, which was 20%; good, 76%; and bad, 4%. The evaluation of the three speakers was 4.6. It is very well approached, so it can concluded that this training is useful to sellers of lemang tanjung sirih. 
Pelatihan dan Bimbingan Teknis Menyusun Assesmen Berbasis HOTS pada Guru-guru SD Inpres 3 Birobuli Gamar BN Shamdas; Amalia Buntu; Rafiqa Rafiqa; Ika Ista Dewi
Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5, No 4 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/btjpm.v5i4.9666

Abstract

Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan guru-guru menyusun instrumen penilaian berbasis HOTS melalui kerja kelompok sehingga semua guru mampu menyusun soal-soal berbasis HOTS sesuai mata pelajaran yang diampunya dalam bentuk soal essay dan pilihan ganda dengan redaksi kalimat yang baik dan komunikatif serta memenuhi kaidah penulisan soal-soal HOTS. Mitra pada kegiatan ini adalah seluruh guru SD Inpres 3 Birobuli, Kecamatan Palu Selatan, Sulawesi Tengah, berjumlah 35 guru. Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Juli 2023 dalam bentuk pelatihan dan bimbingan praktis dengan metode diskusi interaktif dan penugasan. Instrumen yang digunakan adalah angket, lembar observasi dan lembar tugas. Hasil angket menunjukkan semua guru SD Inpres 3 Birobuli senantiasa memperhatikan dan meninjau kembali kompetensi dasar (KD) dan materi ajar saat menyusun soal. Sebagian guru telah mengetahui perbedaan assesmen berbasis HOTS dan LOTS, memperhatikan kaidah penyusunan assesmen berbasis HOTS, menggunakan stimulus yang menarik dan kontestual ketika akan menyusun soal sedangkan sebagian yang lain belum mengetahui keempat aspek tersebut. Hasil observasi menunjukkan bahwa semua peserta pada setiap kelompok melakukan kerjasama yang baik dan saling membantu menyelesaikan tugas, menjalin komunikasi yang baik dengan sesama peserta dalam kelompoknya, tanggung jawab yang tinggi dalam menyelesaikan tugas kelompoknya dan semua anggota kelompok berperan aktif pada masing-masing kelompoknya. Hasil penugasan menunjukkan bahwa semua guru telah berhasil menyusun soal-soal berbasis HOTS sesuai mata pelajaran yang diampunya dalam bentuk soal essay dan pilihan ganda dengan redaksi kalimat yang baik dan komunikatif serta memenuhi kaidah penulisan soal-soal HOTS. Latihan penyusunan assesmen berbasis HOTS penting dilanjutkan dan disebarluaskan kepada seluruh guru di sekolah lain.The implementation of this community service aims to improve the ability of teachers to compose HOTS-based assessment instruments through group work so that all teachers can compose HOTS-based questions according to the subjects they teach in the form of essay and multiple choice questions with good, communicative sentence editing and meet the rules of writing HOTS questions. The partners in this activity were all SD Inpres 3 Birobuli teachers, South Palu District, Central Sulawesi, totaling 35 teachers. This activity was carried out in July 2023 through training and practical guidance using interactive discussion methods and assignments. The instruments used were questionnaires, observation sheets, and assignment sheets. The questionnaire results show that all SD Inpres 3 Birobuli teachers always pay attention to and review basic competencies (KD) and teaching materials when compiling questions. Some teachers already know the differences between HOTS and LOTS-based assessments, pay attention to the rules for preparing HOTS-based assessments, and use interesting and contextual stimuli when compiling questions. In contrast, some others do not know these four aspects. The observation results show that all participants in each group cooperate well and help each other complete tasks, establish good communication with fellow participants, have a high responsibility in completing group assignments, and all group members play an active role in each group. The assignment results showed that all teachers had succeeded in compiling HOTS-based questions according to the subjects they taught in the form of essay and multiple-choice questions with good and communicative sentence editors and fulfilling the rules for writing HOTS questions. The HOTS-based assessment preparation exercise must be continued and disseminated to all teachers in other schools.
Metode ABCD dalam Pendampingan keberlangsungan Masjid Al-Fattah dan Pesantren Madaniyatul Qur’an Esi Hairani; Nadjematul Faizah
Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5, No 4 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/btjpm.v5i4.9560

Abstract

Masjid Al-Fattah dan Pesantren Tahfizh Al-Fattah adalah pesantren tidak berbayar kemudian pihak yayasan kewalahan memberikan honor kepada para guru, tahun 2011 ditutup. Tujuan pengabadian ini untuk memberikan pendampingan dalam perbaikan kembali masjid dan pesantren dengan pendekatan metode ABCD (asset-based Community Development) yaitu salah satu metode dan strategi dalam pengembangan berdaskan aset di masyarakat. Tahapan riset yaitu discovery, dream, desain, dafine and destiny. Aksi ini dimulai pada bulan April tahun 2020. Aksi pertama menemukan solusi, menggali potensi masyarakat untuk memfungsikan kembali aset masjid dan pesantren ini sebagaimana mestinya bersama masyarakat Kabupaten Empat Lawang Sumatera Selatan. Kedua prinsip low hanging fruit menjadi motivasi dalam beraksi, mulai dari legalitas kepemilikan, penyusunan struktural yayasan, memobilisasi gerakan perbaikan, renovasi masjid dan pesantren dan perlengkapan sarana dan prasarana masjid dan pesantren, juga manajemen admnistrasi dan kurikulum pembelajaran serta training dan pelatihan Tahsin, tahfizh dan tilawah Al-Qur’an. Hasil pengabdian ini adalah masjid dan pesantren sudah berfungsi Kembali yaitu adanya sholat jumat dan MDTA (Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah) sudah dapat beroperasi. Berdasarkan pengabdian pemberdayaan yang dilakukan dapat disimpulkan 3 hal: 1). Tahap pertama di lakukan adalah hal yang paling mudah untuk dikerjakan. Pada prinsipnya manusia adalah hamba Allah yang setiap amalnya walaupun sebesar biji zarro tetap menjadi amalan yang diperhitungkan. 2). Tahap kedua, konsisten melakukan apa yang paling mudah di kerjakan, dengan sendirinya bantuan akan terus berdatangan. 3). Tahap akhir adalah memberikan pengawasan dan evaluasi untuk kesinambungan masjid dan pesantren ke depan dengan tetap memperhatikan lakukan saja apa yang bisa dilakukan.Al-Fattah mosque and pesantren have long been neglected and closed because they went bankrupt in conditions surrounded by shrubs. Pesantren Tahfizh is a free and unpaid school. Then, the foundation was overwhelmed to honor the ustad and ustazah, which made the ustazah resign one by one in 2011, so since then, pesantren and mosques have not functioned properly. This fact encourages devotees to take the initiative to provide assistance and dedication in repairing the mosque and pesantren so they can function. The ABCD (asset-based Community Development) approach is one of the strategic concepts in community development with stages, namely Discovery, dream, design, define, and destiny. It was found from various actions that the devotees have carried out basically to find solutions and explore the potential of the community to re-function the assets of this mosque and pesantren as it should, by exploring the main problems. Then, describe the role of the community, government, and local leaders and format the framework and pattern of the mosque and pesantren tahfidz in the future. The principle of low-hanging fruit is a motivation in action, starting from the legality of ownership, structural preparation of foundations, mobilizing repair movements, renovation of mosques and pesantren and equipment of mosque and pesantren facilities and infrastructure, as well as administration management and learning curriculum as well as training and observance of Tahsin, tahfizh, and recitation of the Qur'an. Based on the empowerment dedication, three things can be concluded: 1). The first stage of doing is the easiest. In principle, man is a servant of God whose every charity, even as big as a zarro seed, remains a practice that counts. 2). The second stage, consistently doing what is easiest to do, will naturally help keep coming. 3). The final stage is to provide supervision and evaluation for the continuity of mosques and pesantren in the future while still paying attention to what can be done. 
Sosialisasi Pengembangan Produk Hasil Samping Biogas sebagai Pupuk Organik Dalam Mendukung Penerapan Konsep Zero Waste Andhina Putri Heriyanti; Prasetyo Listiaji; Abdul Jabbar; Trida Ridho Fariz; Ni Luh Tirtasari; Muhammad Ahganiya Naufal; Raka Restu Rabbani; Arrofi Agung Dwi Saputra; Putri Yuni Nugroho
Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5, No 4 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/btjpm.v5i4.9732

Abstract

Desa Jetak merupakan salah satu wilayah di Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang yang unggul dalam bidang peternakan dan bahkan di sana sudah banyak pengguna biogas yang memanfaatkan kotoran ternak sebagai bahan bakar. Keberadaan biogas di Desa Jetak memberikan dampak positif untuk masyarakat. Namun pengguna biogas di Desa Jetak masih belum memanfaatkan output dari biogas secara maksimal yaitu slurry. Berdasarkan permasalahan tersebut, tim pengabdi tertarik terlibat dalam memberikan kegiatan sosialisasi terkait pemanfaatan slurry menjadi pupuk dan desain produknya untuk pemasaran Desa Jetak. Kegiatan pengabdian dilaksanakan pada bulan juli tahun 2023 dengan peserta adalah para pengguna biogas di Desa Jetak. Langkah-langkah pengabdian yang telah dilakukan  adalah  tahapan persiapan, sosialisasi mengenai pengolahan slurry menjadi pupuk lalu dan desain produk. Kegiatan dilanjutkan dengan praktik membuat pupuk dan pengemasan produk. Kegiatan pengabdian ini diharapkan meningkatkan pengetahuan peserta terkait pemanfaatan slurry dari biogas, apalagi petani di Desa Jetak dan sekitarnya mulai kesulitan mendapatkan pupuk anorganik subsidi. Hal ini menjadikan pupuk organik dari slurry bisa menjadi solusi dari permasalahan hasil samping dari biogas yang belum termanfaatkan, ketersediaan pupuk dan penerapan zero waste. Jetak Village is one of the areas in Getasan District, Semarang Regency, which excels in cattle farming. There are even many biogas users who use livestock manure as fuel. Biogas in Jetak Village has a positive impact on the community. However, biogas users in Jetak Village have not made maximum use of slurry output. Based on these problems, the service team was interested in providing socialization activities related to using slurry in fertilizer and product design for marketing Jetak Village. Community service activities were carried out in July 2023, with participants being biogas users in Jetak Village. The dedication steps are the preparation stage, socialization regarding slurry processing into fertilizer, and product design. The activity continued with the practice of making fertilizer and product packaging. This service activity is expected to increase participants' knowledge regarding the use of slurry from biogas, especially since farmers in Jetak Village and its surroundings are starting to have difficulty getting subsidized an anorganic fertilizer. This makes organic fertilizer from slurry a solution to the problem of by-products from biogas that have not been utilized, the availability of fertilizers, and the application of zero waste.
Penyuluhan Hipertensi di Desa Perkebunan Tanjung Kasau Kabupaten Batu Bara Sarah Patumona Manalu; Novrida Harpah Hasibuan; Yasmine Anggia Sari; Ade Citra Nadhira
Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5, No 4 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/btjpm.v5i4.9472

Abstract

Hipertensi adalah suatu kondisi atau keadaan di mana seseorang mengalami kenaikan tekanan darah diatas batas normal yang akan menyebabkan kesakitan bahkan kematian. Seseorang akan dikatakan hipertensi apabila tekanan darahnya melebihi batas normal, yaitu lebih dari 140/90 mmHg. Pendidikan kesehatan dengan menggunakan metode penyuluhan merupakan cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan. Akses terhadap informasi dan edukasi tentang penyakit hipertensi di Desa Perkebunan Tanjung Kasau masih rendah, sehingga kelompok KKNTD-30 USU (Kuliah Kerja Nyata Tematik Diperpanjang-30 Universitas Sumatera Utara) membuat suatu program kerja berupa penyuluhan tentang hipertensi. Tujuan dari kegiatan ini adalah agar dapat meningkatkan kesadaran masyarakat Desa Perkebunan Tanjung Kasau untuk peduli dengan penyakit hipertensi sebagai bentuk pengendalian penyakit hipertensi di Desa Perkebunan Tanjung Kasau. Kegiatan ini dilaksanakan pada 22 Oktober 2022. Sasaran dari kegiatan ini adalah masyarakat Desa Perkebunan Tanjung Kasau, Kabupaten Batu Bara. Metode yang digunakan adalah dengan penyuluhan kesehatan interaktif ke rumah kepada keluarga secara langsung dengan memberikan poster mengenai hipertensi. Hasil yang diperoleh adalah kegiatan penyuluhan berjalan dengan baik dan lancar, peserta aktif bertanya, dan mengikuti penyuluhan dari awal sampai selesai, sehingga terjadi peningkatan pengetahuan masyarakat mengenai penyakit hipertensi dari 68% dan setelah diberikan penyuluhan melalui media leaflet menjadi 95%. Simpulan dari kegiatan ini adalah kegiatan ini sangat efektif dalam meningkatkan pengetahuan masyarakat terhadap penyakit hipertensi serta meningkatkan kesadaran masyarakat untuk memperbaiki pola hidup dan kesadaran pengecekan kesehatan secara rutin.Hypertension is a condition or situation where a person experiences an increase in blood pressure above normal limits, which will cause illness and even death. A person will be said to be hypertensive if his blood pressure exceeds the normal limit, which is more than 140/90 mmHg. Health education using counseling methods is a way that can be done to increase knowledge. Access to information and education about hypertension in Desa Perkebunan Tanjung Kasau is still low, so the KKNTD-30 USU group (Extended Thematic Real Work Lecture-30 University of North Sumatra) created a work program in the form of counseling about hypertension. This activity aims to increase the awareness of the people of Desa Perkebunan Tanjung Kasau about hypertension as a form of controlling hypertension in Desa Perkebunan Tanjung Kasau. This activity was carried out on October 22, 2022. The target of this activity was the people of Desa Perkebunan Tanjung Kasau, Batu Bara Regency. The method used is directly interactive health education at home to families by providing posters about hypertension. The results were that the counseling activities ran well and smoothly, and participants actively asked questions and participated in the counseling from start to finish, resulting in an increase in public knowledge about hypertension from 68% and after being given counseling through leaflets to 95%. This activity concludes that it is very effective in increasing public knowledge of hypertension and increasing public awareness to improve lifestyle and awareness of routine health checks.
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program Ketahanan Pangan Budidaya Ikan Lele Dengan Sistem Bioflok di Kota Makassar Rasdi Rasdi; Hardianty Askar; Arwita Irawati; Istyqamah Muslimin; Muh Arfah Mustari; Titia Putri; M Ilham
Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5, No 4 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/btjpm.v5i4.9279

Abstract

Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk menambah wawasan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam hal ini kaum milenial dalam memanfaatkan lahan kosong di sekitar rumah mereka agar lebih produktif dalam memanfaatkan lahan secara mandiri. Kegiatan dilakukan pada Study Club ASCM di Kelurahan Tamalanrea Jaya, Kecamatan Tamalanrea, Kota Makassar dengan melibatkan 19 peserta pelatihan. Kegiatan pengabdian dilakukan pada bulan 17 Juni 2023. Metode yang digunakan yaitu dengan melakukan sosialisasi dan demonstrasi langsung melalui pemanfaatan sistem bioflok pada budidaya ikan lele. Hasil yang diperoleh dari kegiatan PKM yang telah dilakukan yaitu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dengan mempelajari prinsip dasar, teknik, dan manajemen yang diperlukan dalam memulai dan menjalankan budidaya ikan lele dengan sistem bioflok secara efektif. Hal tersebut dapat dilihat dari perbandingan skor hasil kuesioner awal dan akhir dari 19 peserta pelatihan. Terdapat peningkatan pengetahuan dari 15,79% menjadi 73,68% yang paham dan mengerti tentang pemanfaatan lahan kosong dalam budidaya ikan lele melalui sistem biofolok.This community service aims to increase the insight of community knowledge and skills, in this case, millennials, in utilizing vacant land around their homes to be more productive in managing resources independently. The activity was carried out at the ASCM Study Club in Tamalanrea Jaya Village, Tamalanrea District, Makassar City, involving 19 training participants. The service activities will be carried out on June 17, 2023. The method used is conducting socialization and direct demonstration through the biofloc system in catfish farming. The results obtained from PKM activities that have been carried out are improving community knowledge and skills by learning the basic principles, techniques, and management needed in starting and running catfish farming with a biofloc system effectively. This can be seen by comparing the scores of the initial and final questionnaire results of 19 trainees. There was an increase in knowledge from 15.79% to 73.68% who understood the use of vacant land in catfish farming through the biofloc system.