cover
Contact Name
Budi Priyo Prawoto
Contact Email
budiprawoto@unesa.ac.id
Phone
+6231-8280009
Journal Mail Official
jurnallitdikmipa@unesa.ac.id
Editorial Address
gedung c8 jurusan matematika FMIPA Universitas Negeri Surabaya kampus ketintang
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Penelitian Pendidikan Matematika dan Sains
ISSN : -     EISSN : 2580586X     DOI : -
Core Subject : Education, Social,
Jurnal Penelitian Pendidikan Matematika dan Sains (JPPMS) adalah jurnal yang dikelola oleh Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Negeri Surabaya. Jurnal ini memuat artikel penelitian yang berorientasi pada pokok-pokok kajian pendidikan matematika dan sains (fisika, kimia, biologi, dan IPA). Fokus dan cakupan Jurnal Penelitian Pendidikan Matematika dan Sains meliputi: Inovasi Pembelajaran Asesmen dan Evaluasi Media Pembelajaran Konsepsi dan Miskonsepsi Kurikulum dan Filsafat Psikologi Kognitif
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 105 Documents
Inovasi Pembelajaran Biologi Melalui Eco-Fun Game Pada Materi Konsep Lingkungan dan Interaksi dalam Ekosistem Mukhzayadah Mukhzayadah; Hari Wisodo; Munzil Arief
JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN SAINS Vol. 2 No. 1 (2018)
Publisher : Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jppms.v2n1.p%p

Abstract

Penelitian yang dilakukan merupakan inovasi pembelajaran Biologi melalui Eco-Fun Game pada materi Konsep Lingkungan dan Interaksi dalam Ekosistem. Penelitian ini bertujuan meningkatkan pemahaman konsep peserta didik tentang lingkungan dan interaksi dalam ekosistem, mengembangkan ketrampilan proses sains dan sikap ilmiah bagi  peserta didik dan mendeskripsikan respon peserta didik terhadap pembelajaran Biologi melalui Eco-Fun Game. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus di MTs Darul Ulum Candiwates Prigen dengan melibatkan 40 peserta didik kelas VII. Data tentang pemahaman konsep lingkungan dan interaksi dalam ekosistem, kinerja dan respon terhadap pembelajaran Biologi melalui Eco-Fun Game dari peserta didik berturut-turut diperoleh dengan cara tes pemahaman konsep, performance assessment dan kuesioner. Data dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) peserta didik mengalami peningkatan pemahaman konsep biologi (2) ketrampilan proses sains dan sikap ilmiah peserta didik mengalami perkembangan selama mengikuti permainan  Eco-Fun Game, yaitu peserta didik lebih terampil dalam mengobservasi, bertanya dan menganalisa kata dan istilah dalam ekosistem dan mampu menunjukkan sikap ilmiah selama permainan berlangsung dan (3) hasil kuesioner menunjukkan respon positif terhadap inovasi pembelajaran biologi melalui Eco-Fun Game.Kata kunci: Eco-Fun Game, ketrampilan proses sains, dan konsep lingkungan The research conducted is an innovation in learning Biology through Eco-Fun Games on the material Environmental Concepts and Interactions in Ecosystems. This study aims to improve students 'understanding of the environment and interactions within the ecosystem, develop scientific process skills and scientific attitudes for students and describe students' responses to learning Biology through Eco-Fun Games. This class action research was carried out in two cycles at MTs Darul Ulum Candiwates Prigen involving 40 class VII students. Data about understanding environmental concepts and interactions in ecosystems, performance and responses to learning Biology through Eco-Fun Games from students in a row were obtained by means of concept understanding tests, performance assessments and questionnaires. Data were analyzed descriptively. The results showed that (1) students had an increased understanding of biological concepts (2) the science process skills and scientific attitudes of students experienced development during the Eco-Fun Game, ie students were more skilled in observing, asking and analyzing words and terms in ecosystem and able to show scientific attitude during the game and (3) the results of the questionnaire show a positive response to the innovation of biology learning through Eco-Fun Games.Keywords:  Eco-Fun Game, scientific process skills, environmental concepts
Respon Guru Terhadap Pertanyaan Siswa Pada Pembelajaran Biologi di SMA Norhasanah Norhasanah; Muhammad Zaini
JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN SAINS Vol. 2 No. 1 (2018)
Publisher : Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jppms.v2n1.p%p

Abstract

Cara berkomunikasi dengan peserta didik sering diabaikan oleh guru karena fokus pada penyampaian materi sesuai pesan kurikulum. Tidak terkecuali pada pembelajaran biologi, bahkan seyogyanya lebih menekankan proses dari pada penanaman konsep. Penelitian kelas ini bertujuan menjelaskan tanggapan guru terhadap pertanyaan siswa berkaitan dengan komunikasi yang ia gunakan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang didekati dengan pendekatan kuantitatif dengan subyek penelitian adalah guru biologi yang mengajar kelas X MIA 1 SMA Negeri 4 Barabai tahun pelajaran 2017/2018. Observasi dilakukan untuk mendapatkan data menggunakan format respon guru terhadap pertanyaan siswa. Hasil penelitian menunjukkan ada tiga macam respon guru terhadap pertanyaan siswa yakni verbal, non verbal dan positif. Respon verbal dan positif menempati (86,7%) dan respon non verbal (60%), persentasi respon non verbal ini terlalu besar, oleh karena itu, guru seyogyanya merespon positif setiap pertanyaan siswa.Kata kunci: repon guru, pertanyaan siswa, komunikasi The communication aspect is often overlooked because the teacher only focuses on the delivery of material according to the curriculum message. It is no exception to biology learning, it should even emphasize the process rather than conceptualizing. This class study aims to explain the teacher's response to student inquiries related to the communication he uses. Descriptive research method with a quantitative approach. The research subject of biology teacher who teaches class X MIA 1 SMA Negeri 4 Barabai academic year 2017/2018. Data were collected through observation using teacher response format to students' questions. Data analysis is done by the descriptive method. The results showed that there are three kinds of teacher responses to the student's questions verbal, non-verbal and positive. Verbal and positive responses occupy (86.7%) and non-verbal responses (60%), the percentage of non-verbal responses is too great, therefore teachers should respond positively to each student's question.Keywords:  teacher response, student question, communication
Profil Keefektifan Buku Ajar Berbasis Etnoekologi pada Materi Perubahan Lingkungan/Iklim dan Daur Ulang Limbah untuk Melatihkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA Kelas X Virlya Citra Dewi; Fida Rachmadiarti
JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN SAINS Vol. 2 No. 1 (2018)
Publisher : Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jppms.v2n1.p%p

Abstract

Etnoekologi adalah pendekatan yang mengeksplorasi hubungan antara pikiran dan perilaku manusia dengan mitos, budaya, legenda atau kebiasaan yang berkembang di daerah tersebut, sebagai bentuk hubungan masyarakat dengan lingkungan. Pembelajaran berbasis etnoekologi adalah salah satu langkah untuk memenuhi tuntutan kurikulum 2013. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan efektivitas buku teks berbasis etnoekologi pada bahan daur ulang lingkungan/perubahan iklim dan pembuangan limbah untuk mengajarkan keterampilan berpikir kritis kepada siswa kelas X. Buku tek tersebut diuji coba dengan melibatkan 30 siswa di SMA Kalidawir 1. Data penelitian dianalisis secara kualitatif. Berdasarkan proses pembelajaran, buku teks yang dinyatakan secara efektif dievaluasi oleh prestasi siswa yang bekerja pada karakteristik etnoekologis, hasil belajar, 87,22% siswa dinyatakan lengkap dan 93,86% siswa merespons positif.Kata kunci: etnoekologi, keefektifan, perubahan lingkungan, iklim, dan daur ulang limbah Ethnoecology is an approach that explores the relationship between human thoughts and behavior with myths, cultures, legends or habits that develop in the area, as a form of community relations with the environment. Ethnoecology-based learning is one step to meet the demands of the 2013 curriculum. This study aims to illustrate the effectiveness of ethnoecology-based textbooks on environmental recycling/climate change materials and waste disposal to teach critical thinking skills to class X students. The tech book was tested with involved 30 students at Kalidawir High School 1. The research data were analyzed qualitatively. Based on the learning process, textbooks that are declared effectively evaluated by the achievements of students working on ethnoecological characteristics, learning outcomes, 87.22% of students are declared complete and 93.86% of students respond positively.Keywords:  ethnoecology, effectivity, environmental changes, climate, and waste recycling 
Kajian Kebutuhan Perangkat Pembelajaran Biologi Terintegrasi EMaS (Eco Mapping at School) di SMA Negeri se-Kota Malang Wiedia Carullina Purwanti; Hadi Suwono; Ibrohim Ibrohim
JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN SAINS Vol. 2 No. 1 (2018)
Publisher : Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jppms.v2n1.p%p

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebutuhan SMA di Kota Malang terhadap perangkat pembelajaran Biologi yang terintegrasi Eco Mapping. EMaS (Eco Mapping at School) adalah bentuk inisiatif sekolah berwawasan lingkungan melalui pemetaan lingkungan sekolah guna mendukung siswa menjadi kreatif, berpikir kritis, serta memiliki wawasan dan pemahaman global sebagai bekal kecakapan menghadapi abad 21. SMAN 2, SMAN 7 dan SMAN 8 Kota Malang merupakan sekolah piloting Eco Mapping kerjasama Kementrian Lingkungan Hidup, Kementrian Pendidikan dan GIZ Jerman. Pada tahun 2014, Eco Mapping tersebut diadaptasi oleh Dinas Pendidikan Kota Malang bekerjasama dengan Radar Malang dalam program Green School Festival (GSF). Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif dengan instrumen berupa angket yang diisi oleh guru-guru biologi anggota MGMP Kota Malang. Data yang diperoleh dianalisis dalam bentuk persentase.  Hasil penelitian menunjukkan 88,9% responden menjawab bahwa Eco Mapping penting dan bermanfaat bagi sekolah, tetapi baru 11,1% guru Biologi di SMA Negeri se-Kota Malang yang mengintegrasikan Eco Mapping ke dalam perangkat pembelajarannya. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa perlu adanya pengembangan perangkat pembelajaran terintegrasi Eco Mapping at School untuk menunjang pembelajaran biologi di Kota Malang.Kata kunci: perangkat pembelajaran, biologi, dan eco mappingThis study aims to analyze the needs of a Biology learning tool integrated with Eco Mapping in State Senior High School (SHS) in Malang city. EMaS (Eco Mapping at School) is an initiative form of environmental school through school environment mapping to strengthen students creativity, critical thinking, and understanding as a preparation for the 21st century. SHS 2, SHS 7 and SHS 8 are piloting schools of Eco Mapping cooperating with the Ministry of Environment, the Ministry of Education and Culture, and GIZ Germany. In 2014, Eco Mapping was adapted by the Education Office of Malang city in cooperation with Radar Malang actualized in the Green School Festival (GSF) program. The data were collected using questionnaires filled by biology teachers of MGMP members of Malang city. Quantitative data analysis was employed to describe the data. The results showed that 88,9% biology teachers agreed that Eco Mapping is important and benefits for schools. However, just 11,1% of those have integrated Eco Mapping into their learning tools. Overall, there are needs to develop learning tools integrated with the Eco Mapping at School to support Biology learning in Malang city.Keywords:  learning tools, biology, and eco mapping
Format Analisis Kritis Artikel Yang Berpotensi Mengembangkan Keterampilan Berpikir Kritis Mahasiswa Herawati Susilo; Siti Zubaidah; Fatchur Rahman; Ahmad Kamal Sudrajat
JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN SAINS Vol. 2 No. 2 (2018): Vol. 2, No. 2
Publisher : Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jppms.v2n2.p26-31

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan format analisis kritis artikel (FAKA) yang berpotensi untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis. Keterampilan berpikir kritis mahasiswa perlu dikembangkan sebagai salah satu kecakapan hidup abad 21 yang sangat diperlukan untuk menghadapi tantangan zaman. Keterampilan berpikir kritis juga diperlukan untuk mengembangkan proposal penelitian. Salah satu kegiatan yang harus dilakukan mahasiswa adalah melakukan analisis kritis (antis) artikel. Kegiatan melakukan antis artikel perlu dilakukan oleh setiap peneliti agar dapat memposisikan penelitiannya dalam state of the art penelitian dalam bidangnya. Kegiatan ini juga dimaksudkan untuk menambah wawasan dan rujukan yang dapat digunakan untuk membahas hasil penelitiannya. Dalam rangka melatih mahasiswa melakukan kegiatan antis artikel diperlukan FAKA yang tepat. Berdasarkan pengalaman membelajarkan metodologi penelitian selama bertahun-tahun dirasakan bahwa pemilihan FAKA sangatmenentukan kualitas dan pemanfaatan hasil antis artikel yang dilakukan oleh mahasiswa. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Metode penelitian deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan format analisis kritis artikel yang dapat mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan mendeskripsikan formatpenilaian hasil analisis kritis. FAKA yang berpotensi untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis mahasiswa tersusun atas calon judul proposal penelitian, nomor urut artikel yang diantis, nama, NIM, kelas tanggal, referensi, kualitas jurnal, tujuan, metodologi penelitian, konsep yang dirujuk/dijadikan wacana, kelebihan dan kekurangan artikel, pertanyaan yang dimunculkan, konsep yang dipelajari, dan refleksi diri. Hasil penelitian ini adalah diperoleh FAKA berdasarkan FRISCO yang dapat memberdayakan keterampilan berpikir kritis mahasiswa. Masing-masing bagian dari FAKA dapat melatih mahasiswa untuk melakukan analisis secara kritis mengenai bagaimana artikel yang dianalisis kritis tersebut dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa dalam rangka penyusunan proposal penelitiannya. This study is describing the article critical analysis format (FAKA) which has a potential to develop critical thinking skills. Students' critical thinking skills (SCTS) need to be developed as one of the 21st-century life skills that are needed to face the challenges. Critical thinking skills are also needed to develop research proposals. One of the activities that students must do is conducting critical analysis of articles, which is it need to be carried out by each researcher in order to point his state of the art of the research in his field. In order to train students to carry out critical analysis activities, the right FAKA is needed. Based on the experience of teaching research methodologies, the selection of FAKA determined the quality and utility of the results of critical analysis of articles. Descriptive research methods are used to describe the format of critical analysis that can develop critical thinking skills and describe the format of assessment of critical analysis results. FAKA has a potential to improve SCTS composed of prospective research proposal titles, the ordinal number of articles being analyzed, names, NIMs, date classes, references, journal quality, objectives, research methodology, referenced concepts, advantages, and disadvantages of articles, questions raised, concepts learned, and self-reflection. The results of this study are obtained by FAKA based on FRISCO which can empower SCTS. Each part of FAKA can train students to analyze critically about how the critically analyzed articles can be utilized by students in order to compile their research proposals.
Identifikasi dan Revisi Miskonsepsi Materi Substansi Hereditas pada Mahasiswa Peserta Semester Sisipan di Universitas Jember Slamet Hariyadi
JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN SAINS Vol. 2 No. 2 (2018): Vol. 2, No. 2
Publisher : Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jppms.v2n2.p32-36

Abstract

Pemahaman konsep genetika sangat penting bagi mahasiswa karena dapat digunakan untuk menganalisis semua fenomena makhluk hidup. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi konsep yang salah tentang materi substansi hereditas pada mahasiswa yang menempuh perbaikan nilai di semester sisipan, sekaligus merevisi terhadap konsep yang salah. Metode Penelitian menggunakan deskripsikualitatif, yang menjelaskan secara detail setiap item miskonsepsi. Teknik pengumpulan data menggunakan tes benar salah beralasan yang disertai kolom criteria CRI (Certainty of Response Index). Hasil penelitian menunjukkan bahwa miskonsepsi awal mahasiswa termasuk dalam kategori Tinggi, tetapi kemudian turun menjadi Sedang setelah dilakukan revisi. Materi yang paling banyak mengalami miskonsepsi dan revisinya adalah Sintesis Protein.Understanding the concept of genetics is very important for students because it can be used to analyze all phenomena of living things. The purpose of this study is to identify the wrong concepts about the substance of heredity in students who have improved grades in the semester insert, as well as revise the wrong concepts. The research method uses a qualitative description, which explains in detail each item of misconception. Data collection techniques using the test of true false reasoning accompanied by CRI (Certainty of Response Index) column criteria. The results showed that students' initial misconceptions were included in the High category, but then dropped to Medium after being revised. The material that experiences the most misconceptions and revisions is Protein Synthesis.
Penerapan œSi Partol Dan Posraja Pada Materi Sistem Pernapasan Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Biologi Di Kelas Lintas Minat SMA Negeri 1 Sidayu Yuni Rohmawati
JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN SAINS Vol. 2 No. 2 (2018): Vol. 2, No. 2
Publisher : Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jppms.v2n2.p37-41

Abstract

Perubahan kurikulum dari Kurikulum Berbasi Kompetensi (KBK) menjadi KTSP dan dari KTSP menjadi Kurikulum 2013 adalah suatu proses di dunia pendidikan yang bertujuan untuk mempersiapkan dan mencetak generasi siap dalam menghadapi masa yang akan datang. Karena itu kurikulum disusun dengan pertimbangan untuk mengantisipasi perkembangan masa depan. Beban mata pelajaran padakurikulum 2013 terdiri dari kelompok wajib A dan B, kelompok C dan kelompok D (lintas minat). Di SMA negeri 1 Sidayu, sebagian besar peserta didik di kelas X-IPS atau kelas XI-IPS dan XI-IB memilih mata pelajaran Biologi untuk mata pelajaran lintas minat. Dari pengalaman mengajar selama dua tahun terakhir ini, penulis menemukan fakta di kelas XI- IPS atau XI-IB yang terdapat mata pelajaran lintas minat Biologi menunjukkan bahwa sekitar 30% siswa belum mampu mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM). Untuk mengatasi masalah tersebut guru berkreasi dan berinovasi untuk membuat alat peraga œPARTOL dan POSRAJA agar pembelajaran tidak membosankan sehingga meningkatkan prestasi belajarbiologi. Tujuan best practice ini untuk mengetahui pengaruh penerapan œSi Partol dan Posraja terhadap prestasi belajar biologi pada materi sistem pernapasan di kelas lintas minat SMA Negeri 1 Sidayu tahun pelajaran 2018/2019. Penelitian ini adalah pengalaman terbaik dari pengajar atau best practice. Hasil dari best practice ini adalah bahwa penerapan alat peraga œsi Partol dan Posraja pada materi sistem pernapasan terbukti dapat meningkatkan prestasi belajar biologi yaitu meningkatkan kemampuan kognitif dengan hasil ulangan KD 3.8 nilai rata-rata 83 baik pada kelas XI-IPS 2, XI-IPS 3 dan XI- IB dan terjadi kenaikan ratarata dari 76 menjadi 83. Changes in curriculum from Competency Based Curriculum (KBK) to KTSP and from KTSP to Curriculum 2013 is a process in the world of education that aims to prepare and print a generation ready to face the future. Therefore the curriculum is prepared with consideration to anticipate future developments.The burden of subjects in the 2013 curriculum consists of compulsory groups A and B, group C and group D (cross-interest). In SMA Negeri 1 Sidayu, most students in class X-IPS or class XI-IPS and XI-IB choose Biology subjects for cross-interest subjects. From the experience of teaching for the past two years, theauthors found facts in class XI-IPS or XI-IB that have cross-interest Biology subjects showing that around 30% of students have not been able to reach the minimum completeness criteria (KKM). To overcome these problems, teachers create and innovate to make teaching aids "PARTOL and POSRAJA" so that learning is not boring, thus increasing learning achievement in biology. The purpose of this best practice is to determine the effect of the application of "Si Partol and Posraja" on the achievement of learning biology on respiratory system material in the cross-interest class of SMA Negeri 1 Sidayu in the 2018/2019 academic year. Thisresearch is the best experience from the instructor or best practice. The result of this best practice is that the application of the "Partol and Posraja" teaching aids on respiratory system material is proven to be able to improve biology learning achievement, namely to improve cognitive abilities with KD 3.8 test resultsaveraging 83 both in class XI-IPS 2, XI- IPS 3 and XI-IB and an average increase from 76 to 83.
Studi Komparasi Model Pembelajaran Make A Match dan Picture And Picture Terhadap Prestasi Belajar Daur Hidup Hewan Kelas V SDN Mojorayung 01 Sigit Hasan Fahrudin; Ani Sulistyarsi; Soeprijadi Djoko Laksana
JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN SAINS Vol. 2 No. 2 (2018): Vol. 2, No. 2
Publisher : Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jppms.v2n2.p42-46

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan komparasi prestasi belajar Daur Hidup Hewan Kelas V SDN Mojorayung 01 dengan model pembelajaran make a match dan model pembelajaran picture and picture dan melihat ada tidaknya penerapan kedua model tersebut terhadap prestasi belajar siswa. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan desain True Experimental Design tipe posttest-only control design. Siswa kelas V SDN Mojorayung 01 kelas VA dan kelas VB dengan banyak siswa kelas VA sebanyak 21 siswa yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan, dan banyak siswa kelas VB 23 siswa yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan menjadi sampel dalam penelitian ini. Teknikpengumpulan data menggunakan tes prestasi belajar materi Daur Hidup Hewan. Teknik analisis data yang digunakan adalah Uji Normalitas, Uji Homogenitas dan Uji Hipotesis. Dari hasil penelitian ini setelah dilakukan analisis data terhadap nilai prestasi belajar data post-test menunjukan bahwa prestasi belajar kelasekperimen 1 atau kelas yang menggunakan model pembelajaran picture and picture dan kelas eksperimen 2 atau kelas yang menggunakan model pembelajaran make a match berbeda. Berdasarkan Uji-t dapat diketahui bahwa nilai thitung =3,04 >,1,686 = ttabel, maka H1 diterima. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa hasil dari penelitian ini adalah ada komparasi model pembelajaran picture and picture dan make a match terhadap prestasi belajar Daur Hidup Hewan siswa kelas V SDN Mojorayung 01. Model pembelajaranpicture and picture lebih baik daripada model pembelajaran make a match.This study aims to do a comparison between make a match learning model and picture and picture learning model towards Learning Achievement Animal Life Cycle Grade Learning in Mojorayung Elementary School 01 as well as to examine whether there is a difference between the students learning achievement after the implementation of those model. This research used experimental methods with thedesign True Experimental Design posttest-only control type design. The research sample in this study were 21 students of VA class which consists of 9 male students and 12 female students, and 23 students of VB class which consists of 12 male students and 11 female students. Data collection technique used learningachievement test techniques of Animal Life Cycle topic. Data analysis techniques used Normality Test, Homogeneity Test and Hypothesis Test. From the results of this study after doing the data analysis towards the score of students learning achievement post-test, it shows that the ability of experimental class 1, wherethe picture and picture learning model was implemented and experimental class 2, where make a match learning model was implemented were different. Based on the t-test, it can be seen that the value of t count = 3.04>, 1.686 = t table, then H1 is accepted. Thus, it can be concluded that the results of this study are that there is a comparison of picture and picture learning models and make a match to learning achievement Animal Life Cycle grade V students of SDN Mojorayung 01. Picture and picture learning models are better than learning models make a match.
Implementasi Pembelajaran HOTS (Higher Order Thinking Skill) IPA Menggunakan Alat Sederhana Nevi Retnoasih
JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN SAINS Vol. 2 No. 2 (2018): Vol. 2, No. 2
Publisher : Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jppms.v2n2.p48-53

Abstract

Perkembangan menyongsong abad 21 menuntut pembelajaran HOTS (Higher Order Thinking Skill) untuk dapat transfer pengetahuan, berpikir kritis dan kreatif dalam pemecahan masalah. Data di lapangan menunjukkan hasil UN tahun 2018 masih lemah. Hal ini terjadi dikarenakan penilaian UN mulai ditingkatkan penilaian HOTS sedangkan pembelajarannya belum HOTS. Kreatifitas guru diperlukanmewujudkan pembelajaran HOTS dengan membuat alat sederhana untuk membantu mewujudkan pembelajaran HOTS. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana pembelajaran HOTS IPA mengunakan alat sederhana dapat meningkatkan pencapaian peserta didik pada kompetensi yang dipelajari.Metode penelitian yang dilakukan meliputi: menganalisis Kompetensi Dasar (KD) yang sesuai, merancang alat sederhana yang akan digunakan, merancang strategi belajar yang akan dilakukan, menentukan penilaian untuk mengukur keberhasilan peserta didik dan melakukan observasi pembelajaran. Hasil analisis KD didapatkan materi ekosistem dengan kartu bermain Ekosistem, uji asam basa dengan indikator yang dapat dibuat sendiri dari bahan alam, materi zat aditif dengan tusuk gigi berlumur kunyit untuk uji boraks pada tahu dan bakso, dan materi zat adiktif dengan media sederhana paru-paru tiruan pendeteksi tar pada asap rokok. Kesimpulan yang diperoleh dari implementasi pembelajaran HOTS IPA dengan gunakan alat sederhanan dapat mengajak peserta didik menemukan konsep sendiri dalam belajar, melatih peserta didik peka dalam ikut menyelesaikan permasalahan yang terjadi di lingkungannya, melakukan belajar dengan menemukan konsep atau mengaplikasikan konsep yang dipelajari secara langsung sehingga pembelajaran menjadi menyenangkan dan bermakna. The development of the 21st century demands the learning of HOTS (Higher Order Thinking Skill) to transfer knowledge, critically thinking and creatively in problem solving. Data in the field shows that the 2018 national exam results are still weak. This happened because the assessment of the national exam began to improve HOTS while the learning was not yet on the national exam. Teacher creativity is needed to realize HOTS learning by making simple tools to help realize HOTS learning. The purpose of this study is to find out how HOTS science learning using simple tools can improve student achievement in the competencies being learned. The research methods carried out include: analyzing the appropriate basiccompetencies, designing simple tools to be used, designing learning strategies to be carried out, determining assessments to measure student success and observing learning. Basic competencies analysis results obtained in the ecosystem material with ecosystem playing cards, acid-base test with indicators that can bemade from natural materials, additive material with turmeric-covered toothpicks for borax tests on tofu and meatballs, and addictive substances with simple pulmonary media artificial lung detection of tar in cigarette smoke. The conclusion obtained from the implementation of HOTS Science learning by using simple toolscan invite students to find their own concepts in learning, train students to be sensitive in participating in solving problems that occur in their environment, to learn by finding concepts or applying concepts that are learned directly so that learning becomes fun and meaningful.
Meningkatkan Aktifitas Siswa Dan Pemahaman Konsep Menghitung Luas Daerah Yang Dibatasi Kurva Melalui Metode Pemberian Pelajaran Antar Siswa Pada Kelas XII IPA Kartiyah Kartiyah
JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN SAINS Vol. 3 No. 1 (2019): Vol. 3, No. 1 (2019)
Publisher : Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jppms.v3n1.p1-6

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan aktifitas siswa terkait konsep perhitungan luas daerah yang dibatasi kurva melalui metode pemberian pelajaran antar siswa. Penelitian ini didasari karena adanya kendala dalam proses belajar mengajar, yaitu keseganan siswa bertanya kepada guru. Hal ini disebabkan beberapa hal seperti kurangnya rasa percaya diri, tidak memiliki persiapan dalam menerima materi, dan takut bertanya. Selain itu, pembelajaran di sekolah masih menggunakan pembelajaran konvensional. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan metode pemberian pembelajaran antar siswa, dengan tujuan untuk meningkatkan aktifitas siswa dalam pembelajaran dan pemahaman konsep menghitung konsep luas daerah. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas. Subjek penelitian ini adalah XII IPA 1. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa metode pemberian pelajaran antar siswa dapat meningkatkan aktifitas siswa ditandai dengan: meningkatnya keterlibatan siswa dalam memperoleh pengetahuan ,meningkatnya rasa keingintahuan, meningkatnya kerja sama antar siswa. Simpulan penelitian ini menunjukkan bahwa metode pemberian pelajaran antar siswa dapat meningkatkan pemahaman konsep yang ditunjukkan oleh meningkatnya hasil belajar, meskipun pada beberapa konsep yang membutuhkan penguasaan siswa terhadap materi prasyarat metode ini belum menunjukkan dapat meningkatkan hasil belajar.Kata kunci: aktifitas siswa, pemahaman konsep, luas daerah, pemberian pelajaran antar siswa Abstract ” This research was conducted to Improve student activities and understanding of the concept in calculating the width of area bounded by curve through the method of providing lessons among students in 12th grade science. This research is based on some problems in learning process, such as the reluctance of students to ask their teacher. This is caused lack of preparation in receiving material and fear of asking. In addition, learning in schools still uses conventional learning. Therefore, this research uses a method of providing learning between students. The objective of the research is to increase students activity in the classroom and understand the concept. This research is a Classroom Action Research. The subject of this research was XII IPA 1. As a result, students are less able to develop creativity in the learning process in the classroom. The results of the study concluded that the method of providing lessons among students can increase student activity, marked by: increasing student involvement in gaining knowledge, increasing curiosity, increasing cooperation between students. The conclusion of this study shows that the method of providing lessons among students can improve the understanding of concepts shown by increasing learning outcomes, although some concepts that require student mastery of the prerequisite material on this method have not been shown to improve learning outcomes.Keywords: student activities, understanding concept, area, giving learning between students.

Page 7 of 11 | Total Record : 105