cover
Contact Name
I Gusti Agung Nyoman Dananjaya
Contact Email
guz.d4nan@gmail.com
Phone
+6281805541490
Journal Mail Official
guz.d4nan@gmail.com
Editorial Address
Fakultas Pertanian Universitas Dwijendra Jalan Kamboja No 17 Denpasar
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
DWIJENAGRO: JURNAL ILMIAH
Published by Universitas Dwijendra
ISSN : 19793901     EISSN : 27229815     DOI : -
Jurnal dwijenAGRO memuat ringkasan hasil penelitian, ulasan (review) mengenai perkembangan topik teoritik Ilmu Pertanian (Agribisnis) dan artikel ilmiah. Jurnal diterbitkan secara berkala (Mei & November) oleh Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian, Universitas Dwijendra.
Articles 185 Documents
TOURISM IN BALI: AN OPPORTUNITY TO INCREASING FOOD LOCAL SUPPLY TO TOURIST DEMAND Ambarawati, I Gusti Agung Ayu
dwijenAGRO Vol 1 No 1 (2010): dwijenAGRO
Publisher : Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Dwijendra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (204.219 KB) | DOI: 10.46650/dwijenagro.1.1.255.%p

Abstract

Sektor pariwisata merupakan motor penggerak bagi perekonomian Provinsi Bali.  Hal ini telah dibuktikan dari kontribusi sektor pariwisata terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) yang terns meningkat, dari sekitar 20% pada tahun 1970an menjadi lebih dari 60% pada tahun 2007. Hal ini membuka peluang bagi sektor lainnya di Bali termasuk sektor pertanian untuk berkembang, tidak hanya untuk  memenuhi  kebutuhan  lokal  tetapi  juga  kebutuhan  pariwisata.  Tulisan  ini  bertujuan  untuk mengidentifikasi peluang dan tantangan sektor pertanian, khususnya daging sapi Bali sebagai produk lokal untuk memenuhi permintaan wisatawan. Penulisan studi ini dilaksanakan melalui Studi Pustaka dengan berpedoman kepada sumber-sumber yang relevan seperti hasil penelitian dan tulisan-tulisan sebelumnya.Hasil studi menunjukkan bahwa produk lokal seperti daging sapi Bali memiliki peluang untuk bisa masuk ke pasar yang lebih modern seperti pada hotel berbintang, restoran dan instutusi yang berkaitan dengan pariwisata. Hal ini dapat menghemat devisa negara dan meningkatkan pangsa pasar daging sapi Bali di pasar modern serta sekaligus dapat menciptakan lapangan pekerjaan di Bali. Namun pada sisi lain, daging sapi lokal belum memliki standar grading dalam sistem pemasarannya, sehingga hal ini menjadi suatu tantangan bagi pemerintah untuk bisa menetapkan standar tersebut. Suatu strategi diperlukan untuk mempromosikan daging sapi Bali di pasar modern dengan menerapkan konsep bauran pemasaran dalam sistem agribisnis.Kato kunci: pariwisata Bali, sektor pertanian, permintaan daging sapi, peluang
ANALISIS SWOT SUBAK PADANGBULIA BERORIENTASI AGRIBISNIS Sedana, Gede
dwijenAGRO Vol 1 No 1 (2010): dwijenAGRO
Publisher : Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Dwijendra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (264.65 KB) | DOI: 10.46650/dwijenagro.1.1.256.%p

Abstract

Visi pembangunan pertanian di Indonesia adalah terwujudnya masyarakat yang sejahtera khususnya petani  melalui  pembangunan  sistem  agribisnis,  dan  usaha-usaha  agribisnis  yang  berdaya  saing, berkerakyatan, berkelanjutan dan desentralistis. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman (Strengths, Weaknesses, Opportunities, dan Threats atau SWOT) pada Subak Padangbulia di dalam pengembangannya ke arah agribisnis.Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor kekuatan Subak Padangbulia meliputi: (i) awig-awig; (ii) pertemuan-pertemuan rutin; (iii) iuran-iuran rutin; (iv) usaha simpan pinjam di subak; (v) usahatani yang terpola; (vi) terbentuknya Koperasi Tani Swakarsa; (vii) nilai religi; dan (vii) sikap petani. Sedangkan faktor kelemahannya meliputi: (i) penguasaan lahan sawah yang relatif sempit; (ii) status sebagai penyakap; (iii) terbatasnya  permodalan; (iv) terbatasnya keterampilan  manajemen administrasi; (v)  rendahnya pengetahuan; (vi) tidak dimilikinya tempat penyimpanan gabah. Beberapa peluang adalah: (i) prasarana dan sarana transportasi yang relatif balk; (ii) tersedianya pasar; (iii) peningkatan program pemerintah di sektor pertanian; (iv) tersedianya lembaga keuangan; dan (v) adanya pengusaha-pengusaha yang bergerak dalam perpadian. Sedangkan faktor ancaman meliputi: (i) kenaikan harga sarana produksi; (ii) fluktuasi harga gabah; (iii) gagal panen; (iv) adanya beras impor; (v) kompleksitas birokrasi lembaga keuangan; (vi) terbukanya peluang kerja di luar sektor pertanian. 
MEMBANGUN KEWIRAUSAHAAN PEASANT Sedhawa, Ida Bagus
dwijenAGRO Vol 1 No 1 (2010): dwijenAGRO
Publisher : Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Dwijendra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (227.694 KB) | DOI: 10.46650/dwijenagro.1.1.257.%p

Abstract

Poverty should be a basis on the peasant to rise themselves in overcoming their problems. They must be adaptable on the innovation, such as entrepreneurship aspect. Developing entrepreneurship one is very useful for their welfare so that they might not be marginalized anymore. This constitutes as new paradigm in agricultural development, that is, agribusiness orientation. The efforts of peasant in using agricultural inputs should be appropriate and addressed to agribusiness orientation and use low external inputs.
SOSIALISASI PENGEMBANGAN TANAMAN JARAK PAGAR (FATROPHA CURCAS, LYNN) SEBAGAI BAHAN BAKAR NABATI Jaya, MS Chandra
dwijenAGRO Vol 1 No 1 (2010): dwijenAGRO
Publisher : Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Dwijendra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (270.931 KB) | DOI: 10.46650/dwijenagro.1.1.258.%p

Abstract

Budidaya tanaman jarak pagar (latropha curcas) diarahkan sebagai penghasil bahan bakar bio sebagai bahan  bakar alternative di  Indonesia.  Perkembangan jarak pagar di  masyarakat masih menghadapi berbagai kendala teknis, seperti teknologi budidaya yang belum optimal dan sangat bervariasi termasuk aspek pengolahan pasca panen dan pemasaran hasil. Arah kebijakan pengembangan tanaman jarak pagar sebagai tanaman penghasil bahan bakar nabati (biofuel) adalah tersedianya sumber energi alternatif dart biofuel yang dilakukan oleh pekebun secara berkelanjutan, terdesentralisasi dan terintegrasi antara kegiatan on farm dan off farm, melalui pemanfaatan sumber daya yang efisien dan didukung dengan kemampuan Iptek. Pengembangan jarak pagar sebagai sumber energi alternatif dilakukan dengan prinsip kehati-hatian,  dalam  arti  pengembangan  dalam  skala  besar  dilakukan  setelah  tersedia  kesiapan pengembangan, terutama dart aspek bahan tanaman, teknologi budidaya dan kepastian pemanfaatan serta pemasarannya. Untuk menjadikan jarak pagar sebagai suatu usahatani baik skala rumah tangga dan kecil maupun skala menengah dan besar, diperlukan adanya beberapa upaya sosialisasi, yaitu: (i) seminar/workshop/ simposium/diskusi panel; (ii) penyuluhan dan perlatihan teknologi budidaya tanaman jarak pagar; dan (iii) pelatihan mengenai pasca-panen produk jarak pagar. 
SIKAP DAN PENGETAHUAN PETANI MENGENAI USAHATANI MELON Karyati, Ni Ketut
dwijenAGRO Vol 1 No 1 (2010): dwijenAGRO
Publisher : Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Dwijendra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (371.855 KB) | DOI: 10.46650/dwijenagro.1.1.259.%p

Abstract

Tanaman Melon merupakan tanaman hortikultura yang meliputi sayuran dan buah-buahan semakin banyak diminati petani, karena komoditas ini mampu memberikan keuntungan lebih tinggi dibandingkan dengan tanaman padi dan palawija pada areal sawah yang sama. Namun di sisi lain, pengusahaan tanaman melon  memerlukan adanya biaya usahatani yang relatif tinggi. Selain itu, teknologi budidaya melon merupakan salah satu faktor penting dalam peningkatan produktivitas melon itu sendiri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui prilaku petani mengenai usahatani melon. Penelitian dilakukan di Subak Mambal dengan mengambil seluruh petani yang menanam melon (metode sensus). Analisis data menggunakan analisis deskriptif dan statistika.Hasil penelitian menunjukan bahwa rata-rata pengetahuan petani mengenai usahatani tanaman Melon adalah tergolong tinggi. Rata-rata sikap petani adalah setuju terhadap pengembangan usahatani tanaman  Melon.  Rata-rata tingkat intensitas  interaksi  antara petani  dengan  PPL termasuk sedang. Terdapat  hubungan yang nyata antara  pengetahuan  dengan  sikap  petani  mengenai  pengembangan usahatani tanaman Melon melalui analisis Chi Square. Terdapat hubungan yang nyata juga antara tingkat intensitas interaksi diantara anggota subak dan juga antara anggota subak dengan agen/aparat penyuluh dengan tingkat pengetahuan dan sikap petani terhadap inovasi pengembangan tanaman Melon. 
ANALISIS USAHATANI CABAL MERAH (CAPSICUM ANNUM L) DI SUBAK ISEH, DESA SINDUWATI, KECAMATAN SIDEMEN, KABUPATEN KARANGASEM, BALI Goya Suwastawa, I Nyoman
dwijenAGRO Vol 1 No 1 (2010): dwijenAGRO
Publisher : Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Dwijendra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (209.094 KB) | DOI: 10.46650/dwijenagro.1.1.260.%p

Abstract

The research was carried out to study farmer' s income and profit gained from an ordinary chili farm. The research was conducted at Subak lseh of Sinduwati village, Sidemen sub district, Karangasem regency. Thirty six farmers who cultivate ordinary chili with monoculture system ware taken randomly as samples. The research result show that the average large farm business was                         0.1353 ha   with          5,555.85 kg products/ha. While the approximate revenue was Rp 38,884,577.48/ha with the chili price of Rp 7,000.00/kg. Meanwhile farmer's expenditure was Rp I 2,825,949.69/ha, so farmer's income and net profit were Rp 38,884,577.84 and Rp 26,058,627.78/ha, where Return-Cost Ratio was 3.03. it means that the chili farm business give much benefit to the farmers. Key word : Farm business, Revenue, Pro fil, Return-Cost-Ratio
MASALAH YANG DIHADAPI KELOMPOK PETERNAK DALAM MENGEMBANGKAN AGRIBISNIS TERNAK SAPI (KASUS KELOMPOK ASTITI KARYA DI DESA TEMBOK, KABUPATEN BULELENG) Yastini, Ni Nengah
dwijenAGRO Vol 1 No 1 (2010): dwijenAGRO
Publisher : Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Dwijendra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (143.805 KB) | DOI: 10.46650/dwijenagro.1.1.262.%p

Abstract

Pengembangan ternak sapi Bali yang sangat potensial untuk dikembangkan di lahan kering. Sapi Bali merupakan salah satu ternak yang memiliki  berbagai  keunggulan seperti  daya adaptasi  yang tinggi terhadap kondisi dan perubahan lingkungan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui masalah yang dihadapi dan upaya yang perlu dilakukan dalam pengembangan agribisnis ternak sapi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat beberapa masalah yang dihadapi peternak sapi diKelompok  Peternak  Astiti  Karya,  yaitu: (i) terbatasnya  akses  terhadap  informasi/teknologi; (ii)terbatasnya akses terhadap modal usaha; (iii) lemahnya kemampuan manajemen kelompok; dan       (iv)ketiadaan kemitraan usaha. Upaya yang perlu dilakukan adalah meningkatkan akses pada teknologi dan informasi, penyediaan modal usaha, penguatan kapasitas petani dalam manajemen dan administrasi, serta membangun kemitraan. 
SIKAP DAN PENGETAHUAN PETANI MENGENAI FERMENTASI KAKAO: (KASUS DI SUBAK-ABIAN BUANA MEKAR, KECAMATAN SELEMADEG BARAT, KABUPATEN TABANAN, BALI). Pushpha, Anak Agung Gde
dwijenAGRO Vol 1 No 1 (2010): dwijenAGRO
Publisher : Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Dwijendra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (289.277 KB) | DOI: 10.46650/dwijenagro.1.1.263.%p

Abstract

Dari segi  kualitas,  kakao Indonesia tidak kalah dengan kakao dunia,         dimana bila dilakukan fermentasi dengan balk dapat mencapai cita rasa setara dengan kakao yang berasal dari Ghana. Namun, agribisnis kakao Indonesia masih menghadapi berbagai masalah kompleks antara lain produktivitas kebun masih rendah akibat serangan hama penggerek buah kakao (PBK), mutu produk masih rendah serta masih belum optimalnya pengembangan produk hilir kakao. Subak-abian Buana Mekar di Desa Angkah, Kecamatan Selemadeg Barat, Kabupaten Tabanan telah memulai untuk melakukan pengolahan biji kakao, yaitu melalul fermentasi.Tujuan penelitian ini adalah untuk         (i) mengetahui tingkat pengetahuan petani mengenai proses fermentasi biji kakao; (ii) mengetahui sikap petani terhadap proses fermentasi biji kakao; dan (iii) mengetahui beberapa faktor yang menjadi kendala bagi petani untuk melakukan proses fermentasi biji kakao. Lokasi penelitian dipilih secara purposif dengan mengambil sampel sebanyak 50 petani secara simple  random  sampling.  Pengumpulan  data  dilakukan  dengan  teknik  wawancara,  observasi  dan dokumentasi, yang selanjutnya dianalisis dengan menggunakan Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata tingkat pengetahuan petani mengenai fermentasi biji kakao tergolong tinggi, yaitu rata-rata pencapaian skornya adalah 76,48 % dari skor maksimal, dengan kisaran antara 66,00 % sampai dengan 84,00 %. Rata-rata sikap petani terhadap fermentasi kakao adalah setuju dengan rata-rata pencapaian sebesar 80,47 % dari skor maksimal dengan kisaran antara 75,00 % sampai dengan 85,00 %; Berdasarkan analisis Chi Square, ternyata terdapat hubungan yang nyata antara tingkat  pengetahuan  petani  dengan  sikapnya  terhadap  pengolahan  kakao,  yaitu  fermentasi  kakao. Hubungan yang nyata ini ditunjukkan dengan besar nilai x2 hitung berdasarkan pada hasil analisis Chi Square adalah 11,803 ternyata lebih besar dari pada nilai x2 tabel (5 %) yang besarnya 3,841. 
PEMBERDAYAAN PENGELOLA IRIGASI AIR TANAH BERBASIS AGRIBISNIS (KASUS KELOMPOK PETANI SUMUR POMPA DI KECAMATAN TEJAKULA) Sedana, Gede
dwijenAGRO Vol 1 No 1 (2010): dwijenAGRO
Publisher : Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Dwijendra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (144.165 KB) | DOI: 10.46650/dwijenagro.1.1.264.%p

Abstract

Pemberdayaan KPSP bertujuan untuk mewujudkan kelembagaan KPSP yang otonom, mandiri, mengakar di masyarakat, bersifat social-ekonomi, budaya, dan berwawasan lingkungan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan para anggotanya. Tujuan lain dari pemberdayaan KPSP yaitu agar KPSP dapat memberikan  kemudahan  dan  peluang  kepada  anggotanya untuk  secara  demokratis  membentuk organisasi/unit usaha ekonomi di tingkat usahatani dengan pilihannya.Upaya yang dilakukan mencakup : peningkatan  kemampuan organisasi  KPSP;  peningkatan kemampuan teknis irigasi dan pertanian; peningkatan kemampuan usahatani & usaha ekonomi; dan monitoring & evaluasi. Dalam rangka peningkatan kemampuan usahatani dan usaha ekonomi dilakukan kegiatan-kegiatan : pelatihan usahatani; pembuatan percobaan/percontohan; bantuan stimulan sarana produksi (saprodi) seperti pupuk, bibit, pestisida, alat mesin pertanian (alsintan), dan modal kerja; bantuan stimulan prasarana usahatani seperti jalan usahatani, kios saprotan, lumbung, dan tataguna air tingkat usahatani (TGATUT);  bantuan stimulan  pengolahan  dan  pemasaran hasil usahatani seperti penggilingan padi, penampungan hasil, sortasi, pengepakan dan lain-lain; dan fasilitasi KPSP. 
KONSEP DAN POTENSI PENGEMBANGAN AGROWISATA DI BALI Budiasa, I Wayan
dwijenAGRO Vol 2 No 1 (2011): dwijenAGRO
Publisher : Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Dwijendra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (152.495 KB) | DOI: 10.46650/dwijenagro.2.1.265.%p

Abstract

Bali merupakan salah satu tujuan wisata terkenal di dunia karena kekayaan dan keanekaragaman warisan budaya, keindahan panorama alami, dan infrastruktur dasar yang tersedia. Bali juga dianugrahi sumberdaya pertanian yang baik. Karena itu, Bali memiliki potensi besar pengembangan pusat-pusat agrowisata. Paper ini bertujuan untuk merumuskan konsep agrowisata dan mengidentifikasi persyaratan, basis, serta dampak dan kendala pengembangan agrowisata di Bali. Data dan informasi sekunder dari berbagai sumber melalui studi literatur digunakan untuk menganalisis dan mendiskusikan permasalahan dalam paper ini. Agrowisata adalah sebuah inovasi bisnis yang mengkombinasikan berbagai aktivitas dalam sistem usahataniuntuk menarik minat wisatawan datang ke usahatani tersebut serta menawarkan pengalaman bagi wisatawan yang merangsang peningkatan aktivitas ekonomi serta berdampak pada peningkatan pendapatan usahatani dan masyarakat. Pengembangannya, yang dapat berbasis pada modal dan/atau masyarakat, membutuhkan infrastruktur dan fasilitas dasar serta lokasi strategis yang memiliki latar belakang panorama alam yang indah, dan berdampak sosial, ekonomis, dan lingkungan. Untuk dapat mewujudkan agrowisata berkelanjutan di Bali, disarankan kepada penentu kebijakan dan pakar agrowisata dapat mendukung dan memfasilitasi pengembangan agrowisata terutama yang berbasis pada masyarakat.Kata kunci: konsep, persyaratan, basis, dampak dan kendala, agrowisata

Page 1 of 19 | Total Record : 185