cover
Contact Name
Ni Wayan Swarniti
Contact Email
jurnalaccarya@gmail.com
Phone
+6285739637227
Journal Mail Official
jurnalaccarya@gmail.com
Editorial Address
Jalan Kamboja No.17, Dangin Puri Kangin, Kec. Denpasar Utara, Kota Denpasar, Bali - Indonesia
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Widya Accarya
Published by Universitas Dwijendra
ISSN : 20850018     EISSN : 27228339     DOI : -
Core Subject : Education,
Widya Accarya, 2085-0018 (Print ISSN), 2722-8339 (Electronic ISSN) is the Journal of Education who published research articles and of theoretical articles in education which published by Faculty of Teacher Training and Pedagogy, Dwijendra University. The journal is published twice a year every April and October published by Faculty of Teacher Training and Pedagogy. This journal encompasses original research articles, review articles, and short communications, including: • Education • Language Teaching and Learning • Classroom Action Research • Morphology • Syntax • Phonology • Semantic • Pragmatic • Discourse Analysis • Translation • Comparative Linguistics History • Applied Linguistic
Articles 192 Documents
PANCASILA SEBAGAI ETIKA POLITIK Angga Mahendra, Putu Ronny
Widya Accarya Vol 4 No 1 (2015): Widya Accarya
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Dwijendra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3461.455 KB) | DOI: 10.46650/wa.4.1.229.%p

Abstract

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) memiliki peranan yang strategis dalam mengenalkan dan menanamkan prinsip demokrasi, semangat kebangsaan, dan ikut serta membina karakter- bangsa (Nation and Character Building), adalah dengan melaksanakan PPKn dalam arti luas (Citizenship Education) yang mencakup sasaran dalam dunia persekolahan melalul school civic education dan masyarakat luas (Community Civic Education). Pendidikan politik adalah salah satu bagian dalam membentuk konsep dan kondisi menciptakan masyarakat madani (civil society), yang di dalamnya mencakup hak dan kewajiban sebagai warga Negara dalam rangka menunjang kehidupan demokrasi bangsa yang demokratis. Aspek PPKn yang mencakup pengetahuan kewarganegaraan, ketrampilan kewarganegaraan, dan watak/karakter kewarganegaraan, merupakan hal yang substantif dan esensial dalam pembelajaran PPKn. Kompetensi politik warga Negara hendaknya dibarengi dengan etika yang menunjang sesuai dengan watak atau karakter sebagai suatu muara dan pengembangan kompetensi sebelumnya (pengetahuan dan ketrampilan). Dengan melihat visi-misi PPKn, karakteristik, tujuan dan PPKn, maka dengan kolaborasi yang baik memperhatikan suatu nhlai local genius suatu kelompok masyarakat akan mampu menggerakan komponen di dalamnya untuk menunjang terbentuknya karakter anak bangsa yang tetap mengedepankan kearifan lokal (Think Globally, Act Locally). Hal mi juga ditopang oleh konsep etika sebagai panduan dan tata krama dalam pelaksanaan kehidupan demokrasi bangsa lndonesia.Berpolitiklah sesuai dengan etika dan konsep Pancasila sebagai pandangan dan filosofi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Kata Kunci: PPKn, Etika, dan Politik
EKSISTENSI MOTIVASI BERPRESTASI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU DI SMA DWIJENDRA DENPASAR SUTIKA, I MADE
Widya Accarya Vol 5 No 1 (2016): Widya Accarya
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Dwijendra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (156.012 KB) | DOI: 10.46650/wa.5.1.230.%p

Abstract

Eksistensi Kepala Sekolah  dalam mengelola pendidikan  memegang peranan yang sangat penting, salah satu komponen yang perlu mendapat perhatian kusus  adalah kinerja guru . Kinerja guru sangat menentukan keberhasilan peserta didik, terutama dalam kaitanya dengan proses pembelajaran. Motivasi berprestasi dari kepala sekolah tidak boleh diabaikan begitu saja untuk mendorong para guru dalam meningkatkan kinerja, karena akan berdampak pada pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya dan pembelajaran pada khususnya.           Berdasarkan hal tersebut, maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah ; bagagaimanakah eksistensi motivasi berprestasi  kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru di SMA Dwijendra Denpasar ? dan  kendala kendala apakah yang dihadapi oleh Kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja  guru di SMA Dwijendra Denpasar?. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuisioner dan  wawancara.Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif.            Hasil penelitian  menunjukkan bahwa: eksistensi motivasi berprestasi Kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru sudah berjalan dengan  baik, yaitu selalu memberikan solusi-solusi dalam permasalahan yang dihadapi guru dalam kegiatan pembelajaran,  kreatif, inovatif, evaluative dan bertanggung  jawab.  Sedangkan kendala kendala yang dihadapi oleh Kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru adalah factor individu dan social psikologis. Kata Kunci: Motivasi berprestasi, Peran Kepala Sekolah, kinerja guru.
INTERFERENCE AND INTEGRATION IN BALINESE LANGUAGE Ferryanti, Ni Putu
Widya Accarya Vol 4 No 1 (2015): Widya Accarya
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Dwijendra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2201.864 KB) | DOI: 10.46650/wa.4.1.231.%p

Abstract

Language takes important role in delivering message or information. Nowadays, many people are interested to learn other languages from other countries, especially English language, in order to be able to communicate with people abroad. Regarding every language has its own characteristics and grammatical rules, thus the interference and integration can be occurred during the language learning process. Related to the development of Balinese Language, the interference and integration from English language and Bahasa could give positive or negative impact for the Balinese people in which these interference and integration is effected in the development of Balinese language itself. Moreover, the existence of those new words, which are resulted from interference and integration, can enrich Balinese language vocabularies which indicating that Balinese language capable to receive the vocabularies development in this globalization era even though it is a traditional language. However, it cannot be denied that it also gives negative impact, because it is worried that the existence of new words in Balinese language vocabularies could cause cultural shifting towards the existence of Balinese language itself. Key Words: Interference, Integration, Balinese Language
PERANAN GURU PPKN DALAM MENGEMBANGKAN KARAKTER DAN SIKAP NASIONALISME PADA SISWA SMA DWIJENDRA DENPASAR KARTIKA, I MADE
Widya Accarya Vol 5 No 1 (2016): Widya Accarya
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Dwijendra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (192.328 KB) | DOI: 10.46650/wa.5.1.232.%p

Abstract

Peran guru mata pelajaran PPKn mempunyai misi dan tujuan strategis dalam upaya  mengamalkan dan menghayati nilai-nilai Pancasila. Peranan PPKn adalah sebagai upaya untuk membina siswa menjadi anggota masyarakat yang demokratis dan sadar akan hak dan kewajibannya sebagai warga negara.Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: (1) untuk mengetahui peran guru PPKn dalam mengembangkan karakter dan  sikap nasionalisme siswa  SMA Dwijendra Denpasar, (2) untuk mengetahui metode yang paling efektif yang digunakan oleh seorang guru PPKn dalam mengembangkan karakter dan  sikap nasionalisme siswa  SMA Dwijendra Denpasar, (3) untuk mengetahui kendala-kendala apa saja yang dihadapi seorang guru PPKn dalam mengembangkan karakter dan  sikap nasionalisme siswa  SMA Dwijendra Denpasar. Dalam penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Setelah data terkumpul selajutnya diolah, dianalisa dan dipaparkan secara sistematis sehingga teknik analisanya deskriptif kualitatif. Dalam penelitian ini  proses pembelajaran  PPKn  SMA Dwijendra tersebut menggunakan beberapa metode diantaranya: metode ceramah, metode diskusi, metode tanya jawab, metode pemberian tugas. Dalam hal ini adapun kendala-kendala yang dihadapi oleh guru PPKn dalam mengembangkan karakter dan sikap nasionalisme pada siswa  SMA Dwijendra Denpasar  diantaranya: lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan latar belakang pengalaman siswa. Dari hasil penelitian, peran guru PPKn dalam mengembangkan karakter dan sikap nasionalisme siswa melalui proses pembelajaran di kelas maupun di luar kelas sangatlah penting dimana seorang guru PPKn akan mampu melakukan kewajiban dan tanggungjawabnya apabila guru tersebut telah terlebih dahulu menguasai dan mampu menerapkan perilaku positif pada dirinya sendiri sehingga bisa menjadi panutan bagi anak didiknya. Kata Kunci: Peran Guru PPKn, Karakter dan Sikap Nasionalisme.
UPAYA PENGGUNAAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER DALAM MENUNJANG PROSES BELAJAR MENGAJAR DI FKIP UNIVERSITAS DWIJENDRA DENPASAR SUDIARTA, I NENGAH
Widya Accarya Vol 5 No 1 (2016): Widya Accarya
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Dwijendra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (160.244 KB) | DOI: 10.46650/wa.5.1.233.%p

Abstract

Dosen sebagai pengemban misi tri dharma perguruan tinggi sudah tentu dituntut memiliki kemampuan tertentu untuk dapat melaksanakan tugas sebaik baiknya layaknya sebagai seorang dosen. Ketiga tri dharma tersebut yaitu pengajaran, penelitian dan pengabdian pada masyarakat, dalam pembahasan ini penulis focus pada aspek pengajaran. Kementriaan pendidikan menggariskan empat komptensi dasar bagi guru dan dosen salah satunya adalah komptensi pendidikan, yang salah satu lingkupnya adalah program belajar mengajar.Rencana mengajar merupakan pedoman proses bealajar yang selanjutnya di kenal dengn sebutan Rencana Pembelajaran Semester (RPS). Hendaknya secara jelas dirumuskan tujuan yang ingin dicapai bahan atau materi yang akan diajarkan, kegiatan belajar mengajar dan alat yang digunakan, evaluasi dan sumber rujukan yang berupa buku-buku bacaan.            Setiap dosen dituntut untuk mempunyai kecakapan atau keterampilan dalam menyusun RPS dan setiap dosen yang  akan mengajar hendaknya mengacu pada RPS yang telah disiapkan sebelumnya. Berdasarkan hal tersebut penulis tertarik untuk mengadakan suatu tinjauan yang berjudul Upaya Penggunaan Rencana Pembelajaran Semester Dalam Rangka Menunjang Proses Belajar Mengajar. Rumusan Masalah : Bagaimana mengupayakan penggunaan Rencana Pembelajaran Semester di FKIP Universitas Dwijendra tahun akademik 2015/2016. Tujuan penulisan adalah untuk memberikan gambaran teoritis tentang RPs sebagai usaha untuk meningkatkan kemampuan tenaga pengajar di lingkungan FKIP Universitas Dwijendra. Dengan menggunakan metoda deskriptif di dapat hasil proses belajar mengajar dengan menggunakan RPS memudahkan para dosen dalam menyampaikan materi perkuliahan sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan dengan efektif, dengan menggunakan RPS sebagai pedoman mengajar tujuan yang dicapai dalam pembelajaran cukup jelas, materi yang akan disampaikan, kegiatan belajar mengajar, media yang digunakan, evaluasi daan literature pendukung amat jelas shingga tujuan belajar dan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efesien. Kata Kunci : Pembelajaran semester
ANALISIS TENTANG DIMENSI-DIMENSI PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS TEKNOHUMANISTIKPADA SISWA SD SE- KOTA DEN PASAR DAN KABUPATEN BADUNG ASTRA WINAYA, I MADE
Widya Accarya Vol 4 No 1 (2015): Widya Accarya
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Dwijendra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4379.993 KB) | DOI: 10.46650/wa.4.1.234.%p

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh sebuah keinginan untuk menganalisis tentang dimensi-dimensi pendidikan karakter yang berbasis teknohumanistik pada siswa SD Se-kota Denpasar dan Kabupaten Badung. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka tujuan dan penelitian mi adalah untuk merumuskan dimensi-dimensi pendidikan karakter yang perlu dimunculkan secara prioritas dan pengembangan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar pendidikan karakter berbasis teknohumanistik di SD se-Kota Denpasar dan Kabupaten Badung.Jenis penelitian ml adalah penelitian yang dirancang dalam bentuk penelitian pengembangan. Populasi dalam penelitian ml adalah Sekolah Dasar yang ada di wilayah Kota Denpasar dan Kabupaten Badung yang terdiri dan sub-sub populasi dengan melibatkan kepala sekolah, guru agama, guru kelas, dan siswa sebagai objek penelitian. Sampel penelitian ditentukan dengan kiuster random sampling secara bertahap. Sedangkan data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner, wawancara dan observasi kemudian dianalisis dengan menggunakan metode Delphi dengan fluktuasi kecenderunganHasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) dimensi-dimensi pendidikan karakter yang perlu dimunculkan secara prioritas untuk pendidikan karakter berbasis teknohumanistik di SD se-kota Denpasar dan Kabupaten Badung yaitu persahabatan, loyalitas, suka menolong/rasa terharu, disiplmn, tanggung jawab, pekerjaan, keberanian, ketekunan, kejujuran, dan keyakinan, (2) Standar kompetensi yang dikembangkan adalah kompetensi akademik/kognitif, kompetensi sosial dan kompetensi personal dan mengaplikasikannya dalam kehidupan, baik di Iingkungan sempit maupun luas. Sedangkan model pembelajaran yang dirancang adalah model pembelajaran yang sinergis mutualis dengan tahapan: inisiasi, eksplorasi, eksplanasi, peer group analysis, expert opinion, dan refleksi-perumusan komitmen.. Kata kunci: Pendidikan karakter, dimensi-dimensi pendidikan karakter Teknohumanistik, model pembelajaran.
KESEHATAN MENTAL SUMBER DAYA MANUSIA PARA GURU (IMPLIKASINYA TERHADAP PENYELENGGARAAN DIKLAT / PELATIHAN) TIRTAWATI, ANAK AGUNG RAI
Widya Accarya Vol 5 No 1 (2016): Widya Accarya
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Dwijendra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (190.99 KB) | DOI: 10.46650/wa.5.1.235.%p

Abstract

Kesehatan mental perlu mendapatkan perhatian bagi setiap orang, terutama paraguru sebagai pendidik dan sebagai penyelenggara pendidikan yang berhubungan dengan penyelenggaraan diklat/pelatihan bagi guru dalam mengembangkan kesehatanmental bagi dirinya sendiri maupun penyelenggara dan peserta diklat/pelatihan.Dari latar belakagn tersebut diatas masalah yang diangkat dalam artikel ini adalah : 1) Bagaimana konsep dasar kesehatan mental?, 2) Apa saja ciri-ciri orang bermental sehat dan tidak sehat?, 3) Apa saja jenis mental tidak sehat, 4) Bagaimana implikasi kesehatan mental para guru dalam upaya menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan.Dari pembahasan yang telah diuraikan dapat ditarik kesimpulan : 1) Kesehatan mental adalah terhindarnya seseorang dari gejalan gangguan atau penyakit mental, terwujudnya keharmonisan yang sungguh-sungguh antar fungsi jiwa serta mempunyai kesanggupan untuk menghadapi problem-problem biasa yang terjadi dan merasakan secara positif kebahagiaan, serta bertujuan untuk mencapai hidup yang bermakna dan bahagia didunia dan di akhirat, 2) Ciri-ciri orang sehat mental menghadapi sepenuhnya kemampuan dirinya 3) jenis mental tidak sehat disebutkan sebagai prilaku abnormal, sakit mental (mental illness), sakit jiwa (insanity, lunacy, madness) 4) Implikasi kesehatan mental guruterhadap penyelenggaraan pendidikan yaitu mendesai visi, misi dan tujuan yang secara simultan, memberdayakan program-program pengembangan diri , bimbingan, konsultasi dan sejenisnya, pendekatan moral dan karakter diintegrasikan dalam seluruh proses pembelajaran secara konsisten  untuk menjamin kesehatan mental. Kata Kunci : Kesehatan Mental
PENGARUH MODEL QUANTUM TEACHING TERHADAP HASIL BELAJAR DITINJAU DARI KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI KELAS V SD N. 1 SELAN BAWAK ASTRA WINAYA, I MADE
Widya Accarya Vol 5 No 1 (2016): Widya Accarya
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Dwijendra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (243.93 KB) | DOI: 10.46650/wa.5.1.236.%p

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh sebuah keinginan untuk menguji efektivitas model Kuantum Teaching terhadap hasil belajar IPA siswa ditinjau dari tingkat keterampilan berpikir kritis siswa. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas model Kuantum Teaching  terhadap hasil belajar ditinjau dari keterampilan berpikir kritis siswa pada pembelajaran IPA di kelas V SD N. 1 Selanbawak. Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksperimen, dengan menjadikan siswa kelas V SD N. 1 Selanbawak sebagai sampel penelitian. Data dikumpulkan dengan kuisioner dan tes hasil belajar. Keseluruhan data dianalisis dengan analisis statistik Anacova. Hasil penelitian menunjukkan bahwa:  (1)  terdapat terbedaan hasil belajar  IPA antara siswa yang mengikuti model pembelajaran Kuantum Teaching  dengan siswa yang mengikuti model pembelajaran konvensional, (2) Perbedaan hasil belajar IPA siswa yang mengikuti pembelajaran model pembelajaran Kuantum Teaching lebih tinggi dari pada siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran konvensional. Setelah keterampilan berpikir kritis siswa dikendalikan, (3) Terdapat kontribusi keterampilan berpikir kritis siswa terhadap hasil belajar IPA siswa kelas V SD N. 1 Selanbawak. Kata kunci: Model Kuantum Teaching  , pembelajaran IPA, keterampilan berpikir          kritis, hasil belajar, sekolah dasar.
PELAKSANAAN TRI HITA KARANA DALAM KEHIDUPAN UMAT HINDU PURANA, I MADE
Widya Accarya Vol 5 No 1 (2016): Widya Accarya
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Dwijendra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (168.153 KB) | DOI: 10.46650/wa.5.1.237.%p

Abstract

Tri Hita Karana pada hakikatnya adalah sikap hidup yang seimbang antara memuja Tuhan dengan mengabdi pada sesama manusia, serta mengembangkan kasih- sayang pada sesama manusia serta mengembangkan kasih saying pada alam lingkungan.Konsep Tri Hita Karana menjiwai napas kehidupan orang Bali (Hindu) dan menjadikan Bali Harmonis baik secara makro kosmos maupun secara mikro kosmos. Hal ini sesuai dengan yang tercantum dalam kitab Sarasamuscaya (135) dengan istilah Prihen Tikang Bhuta Hita, yaitu usahakan kesejahteraan semua mahkluk itu akan menjamin tegaknya Catur Marga atau empat tujuan hidup yang terjalin satu sama lainnya.                                                                   Kata kunci : Tri Hita Karana dan Umat Hindu  
KEMAMPUAN MENYIMAK CERITA RAKYAT LUBDAKA SISWA SMP PGRI 8 DENPASAR YOGAN DEWI, IDA AYU NOVITA
Widya Accarya Vol 5 No 1 (2016): Widya Accarya
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Dwijendra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (166.117 KB) | DOI: 10.46650/wa.5.1.238.%p

Abstract

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SMP mencantumkan empat keterampilan berbahasa, yaitu : 1) menyimak, 2) berbicara, 3) membaca, dan 4) menulis. Keempat aspek tersebut merupakan cara untuk menggali keterampilan berbahasa yang baik dan benar. Misalnya dalam menyimak suatu cerita rakyat siswa diharapkan mampu menghayati, memahami isi serta makna yang terkandung dalam cerita rakyat. Di era globalisasi ini cerita rakyat juga mulai dilupakan, karena masyarakat khususnya siswa mulai beralih kehiburan lain seperti acara televisi, game online, yang mana belum tentu dapat memberikan efek edukasi terhadap diri siswa. Sehubungan dengan hal ini penulis merasa terdorong mengadakan penelitian untuk mengetahui sejauhmana kemampuan menyimak cerita rakyat lubdaka siswa kelas VII SMP PGRI 8 Denpasar tahun pelajaran 2015/2016.Masalah dalam penelitian ini adalah sejauh manakah kemampuan menyimak cerita rakyat lubdaka siswa kelas VII SMP PGRI 8 Denpasar tahun pelajaran 2015/2016.Teori yang digunakan adalah teori yang berhubungan dengan menyimak cerita rakyat. Sedangkan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penentuan subyek penelitian, metode pengumpulan data, metode pengolahan data.Penelitian tentang kemampuan menyimak cerita rakyat lubdaka dilakukan di kelas VII SMP PGRI 8 Denpasar tahun pelajaran 2015/2016. Sampel penelitian terdiri dari 30 orang siswa kelas VII SMP PGRI 8 Denpasar. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa masih ada beberapa siswa yang kurang paham dalam menyimak cerita rakyat lubdaka. Hal ini dapat dilihat dari 30 orang siswa, 5 orang mendapatkan nilai 9 (30%) dengan kategori baik sekali, 7 orang mendapatkan nilai 8 (27%) dengan kategori baik, 12 orang mendapatkan nilai 7 (23%) dengan kategori lebih dari cukup, dan 6 orang mendapatkan nilai 6 (20%) dengan kategori cukup. Dan dengan rata-rata nilai keseluruhan siswa yaitu 7,3 (lebih dari cukup). Kata Kunci : Menyimak dan Cerita Rakyat

Page 2 of 20 | Total Record : 192