cover
Contact Name
Zulfadhli
Contact Email
zulfadhli@utu.ac.id
Phone
+6285359854557
Journal Mail Official
marinekreatif@utu.ac.id
Editorial Address
Fakultas Perikanan dan Ilmu kelautan Universitas Teuku Umar Jln. Kampus Alue Peunyareng, Kecamatan Meureubo, Meulaboh 23615, Aceh Barat, Indonesia
Location
Kab. aceh barat,
Aceh
INDONESIA
Marine Kreatif
Published by Universitas Teuku Umar
ISSN : 25812238     EISSN : 27456900     DOI : https://doi.org/10.35308/jmk.v4i1
Core Subject : Agriculture,
Marine Kreatif merupakan jurnal pengabdian kepada masyarakat, meliputi hasil-hasil pengabdian kepada masyarakat yang berkaitan dengan kelautan dan perikanan dalam arti luas, meliputi: 1. Ilmu dan Teknologi Kelautan 2. Budidaya Perairan (Akuakultur) 3. Teknologi Perikanan Tangkap 4. Teknologi Hasil Perairan 5. Manajemen Sumberdaya Perairan 6. Sosial ekonomi perikanan dan kelautan
Articles 95 Documents
Hirilisasi Produk Olahan Perikanan Oleh Istri Nelayan Di Desa Pulau Baguk, Kecamatan Pulau Banyak Muhammad Rizal; Syahrul Ramadhan; Syahrul Muharram; Derila Erima; Sukra Afiat; Deri Anggraini; Akbar Diansyah; Iyan AI Misbah
Marine Kreatif Vol 7, No 2 (2023): Marine Kreatif
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/mk.v7i2.8597

Abstract

Pulau Banyak merupakan salah satu pulau yang terletak di Kabupaten Aceh Singkil, dikenal dengan keindahan pantai dan lautnya yang mempesona serta memiliki potensi sumber daya yang melimpah, khususnya di sektor perikanan. Potensi ini tentu dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan atau ekonomi masyarakatnya dimasa kini dan dimasa-masa yang akan datang. Metode pengabdian dilakukan melalui pelatihan model transfer ilmu dan teknologi pengolahan hasil perikanan dengan menggunakan bahan baku lokal yaitu ikan selar dan ikan tongkol. Hasil wawancara dengan peserta pada kegiatan pelatihan diketahui bahwa peserta sangat puas dengan produk yang mereka hasilkan, hal ini diperlihatkan pada saat stik dan abon diolah. Peserta sangat antuasias memerhatikan tahapan dalam pengolahan stik dan abon ikan yang sedang dipraktekan. Peserta juga menyatakan bahwa rasa terhadap produk yang telah dibuat enak dan sesuai dengan selera yang mereka inginkan. Peserta juga mengaku bahwa mereka sudah mampu membuat stik dan abon ikan sesuai dengan materi yang telah mereka dapatkan. Kegiatan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa peserta pelatihan mempunyai antusiasme dalam mengikuti pelatihan dan merasa puas dengan produk yang dilatihkan. Keterampilan peserta dalam membuat produk olahan ikan bertambah, akan tetapi masih diperlukan pendampingan lebih lanjut agar keterampilan yang sudah dimiliki dapat dijadikan produk tambahan untuk yang sudah menjalani usaha.
Pelatihan dan Penerapan Rumah Ikan Buatan (Eco Fish Shelter) Kepada Kelompok Masyarakat Susoh Sebagai Upaya Restorasi Habitat Ikan Karang di Pulau Gosong Samsul Bahri; Muhammad Ali Sarong; Hafinuddin Hafinuddin; Irfannur Irfannur; Fajar Oza Pratama; Muhammad Rizal; Erijal Erijal
Marine Kreatif Vol 7, No 2 (2023): Marine Kreatif
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/mk.v7i2.8593

Abstract

Perairan Kabupaten Aceh Barat Daya telah dilindungi melalui Surat Keputusan Menteri Kelautan Dan Perikanan Republik Indonesia No.78/KEPMENKP/2020 tentang Kawasan Konservasi Perairan Aceh Barat Daya. Namun tekanan lingkungan dan eksploitasi berlebihan menyebabkan ekosistem ikan karang diperairan ini mulai berkurang. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan dengan tujuan mengedukasi masyarakat tentang ekosistem terumbu karang, melatih masyarakat membuat media rumah ikan buatan ramah lingkungan serta penenggelaman rumah ikan buatan sebagai upaya restorasi habitat ikan karang. Kegiatan pelatihan dan pendampingan pembuatan media rumah ikan buatan dilakukan di Keudee Susoh, Kecamatan Susoh, Kabupaten Aceh Barat Daya. Jumlah peserta pada kegiatan adalah 30 orang yang terdiri dari kelompok masyarakat konservasi, panglima laot serta perangkat desa. Kegiatan sosialisasi dan edukasi yang dilakukan melalui pemaparan materi yang disampaikan secara langsung dan bersifat diskusi interaktif sehingga masyarakat dapat bertanya dan berdiskusi secara langsung. Kegiatan kedua yakni pelatihan pembuatan media rumah ikan kepada masyarakat agar masyarakat memahami cara pembuatan rumah ikan yang ramah lingkungan. Kegiatan terakhir adalah penenggelaman media, lokasi penenggelaman pertama dilakukan pada kedalaman 5 meter (dangkal) sedangkan lokasi penenggelaman kedua dilakukan pada kedalaman 10-15 meter. Pembuatan rumah ikan berbahan dasar bambu dan ijuk merupakan suatu terobosan penting dalam menyumbang ilmu pengetahuan terhadap konservasi ekologi laut.
Desain Dan Cara Nelayan Membuat Rumpon: Studi Kasus Di Pulau Buaya, Distrik Sorong Kepulauan, Kota Sorong, Provinsi Papua Barat Daya Alianto Alianto; Hendri Hendri; Suhaemi Suhaemi
Marine Kreatif Vol 7, No 2 (2023): Marine Kreatif
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/mk.v7i2.8594

Abstract

Tujuan dari pengabdian pada masyarakat ini adalah menentukan dan menguraikan bentuk rumpon mulai dari bahan penyusun dan tahapan serta cara membuat rumpon sampai dengan penempatan rumpon ke daerah penangkapan ikan pelagis besar nelayan Pulau Buaya, Distrik Sorong Kepulauan, Kota Sorong, Provinsi Papua Barat Daya. Tahapan dan prosedur  pembuatan rumpon meliputi mempersiapkan alat dan bahan, pemilihan lokasi, menancapkan tiang pancang, merakit atau menyusun rumpon, membuat rumah di atas rumpon, dan menempatkan rumpon di lokasi penangkapan ikan. Tipe rumpon yang dibuat adalah rumpon permukaan berbentuk empat persegi panjang dengan ukuran 6 x 3 meter (panjang 6 meter dan lebar 3 meter). Bahan utama untuk pembuatan rumpon adalah bambu, gabus dan tali. Bambu yang digunakan memiliki tekstur kulit yang kuat dan keras dan ukuran diameter serta panjangnya harus seragam serta bambu yang digunakan tidak terlalu muda dan tua. Gabus yang digunakan memiliki ukuran panjang dan lebar serta tebal yang seragam serta mempunyai tekstur bahan yang keras dan padat. Tali yang digunakan dengan bahan polypropylene serta memiliki diameter yang seragam atau tidak terlalu besar dan kecil serta harus kuat dan tahan terutama dari rendaman air laut.  Lokasi pembuatan rumpon berada di pantai yang masih mendapat pengaruh pasang surut air laut dengan jarak pasang tertinggi dengan surut terendah sekitar 9 – 10 m. Tiang pancang terdiri dari 6 tiang yang ditancapkan dipasir secara vertikal dari arah darat sampai ke arah laut. Lokasi penempatan rumpon berjarak sekitar 5-10 mil laut arah laut Samudera Pasifik sejajar Distrik Saosapor, Kabupaten Tambrauw.
Usaha Pengolahan Buah Mangrove Xylocarpus sp (Nyirih) Menjadi Lulur Kecantikan Di Desa Brengkok, Kecamatan Brondong, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur Raka Nur Sukma; Perdana Ixbal Spanton; Amir Yarkhasy Yuliardi
Marine Kreatif Vol 7, No 2 (2023): Marine Kreatif
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/mk.v7i2.8595

Abstract

Ekosistem mangrove memiliki keanekaragaman dan kegunaan, antara lain sebagai penghasil bahan organik, tempat pemijahan berbagai jenis udang, ikan dan moluska. Sementara masyarakat tidak begitu memahami dan mengetahui tentang pemanfaatan dari buah mangrove. Pemanfaatan buah mangrove ini sudah banyak dimanfaatkan di Semarang, khususnya didaerah pesisir pantai yang terdapat ekosistem mangrove. Bahkan diluar Jawa seperti didaerah Maluku sudah memanfaatkan buah mangrove tersebut. Sebagai contoh yaitu yang dilakukan oleh Dosen – dosen FPIK Universitas Khairun Ternate, Maluku Utara, Indonesia. Didalam pengabdiannya disebutkan kegunaan buah Xylocarpus Sp (Nyirih) adalah untuk mengatasi kulit kusam, karena didalam buah tersebut mengandung anti oksidan. Sehingga sudah ada beberapa produk lulur kecantikan dari buah Xylocarpus Sp (Nyirih). Pemanfaatan dari buah Xylocarpus Sp (Nyirih) yang dijadikan sebagai lulur kecantikan ternyata sudah banyak dilakukan oleh masyarakat sekitar hutan mangrove, berbentuk prodak (bubuk) dan dipasarkan. Pemasaran prodak tersebut melalui media online dan offline dengan harga per item Rp 25.000/100g. Hal tersebut dapat menjadi peluang usaha bagi masyarakat di Desa Brondong. Metode yang yang dilakukan yaitu dengan pendampingan bagi kelompok baru, memberikan pelatihan pengolahan prodak dan pemasaran via online dan offline. Secara kualitatif, hasil dari pelatihan memberikan skill dan pemahaman bagi kelompok, sehingga dapat diterapkan dan berguna bagi peningkatan pendapatan kelompok di Desa Brondong.
Edukasi Metode Pembesaran Tukik Melalui Konservasi Habitat Penyu Di Desa Aroen Meubanja Kecamatan Panga Kabupaten Aceh Jaya Mira Mauliza Rahmi; Friyuanita Lubis; Nabil Zurba; Dini Islama; Neneng Marlian; Muhammad Arif Nasution
Marine Kreatif Vol 7, No 2 (2023): Marine Kreatif
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/mk.v7i2.8596

Abstract

Konservasi Aroen Meubanja telah melakukan perlindungan terhadap habitat penyu dengan cara menyelamatkan telur penyu dari berbagai ancaman predator dengan memindahkan ke zona konservasi yang dapat dipantau dan diawasi secara langsung. Setelah telur-telur penyu tersebut berhasil diselamatkan, kemudian telur dipindahkan untuk ditetaskan, setelah menetas tukik penyu dipelihara di bak penampungan sementara selanjutnya tukik dilepas kehabitat aslinya. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah memberikan pengetahuan kepada mahasiswa untuk mengenal kehidupan, tingkah laku, kebiasaan dan karakteristik habitat penyu. Kegiatan ini sangat bermanfaat untuk menambah wawasan dan kesadaran mahasiswa dalam upaya melestarikan penyu. Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan di Desa Aroen Meubanja, Kecamatan Panga, Kecamatan Aceh Jaya. Kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Teuku Umar. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat yang digunakan adalah metode sosialisasi edukasi pembesaran tukik melalui penyampaian materi dan diskusi dalam upaya pelestarian penyu yang baik dan benar. Materi yang diberikan berupa teknik pembesaran tukik mulai dari penetasan telur dan pemeliharaan tukik hingga pelepasan tukik ke laut. Edukasi metode pembesaran tukik melalui konservasi habitat penyu, diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan mahasiswa, mendapatkan informasi dan pemahaman mengenai aspek pola hidup, tingkah laku, karakteristik habitat dan kebiasaan makan penyu, agar dapat berjalan optimal sehingga meminimalkan kematian penyu serta mengetahui upaya konservasi penyu yang baik dan benar.

Page 10 of 10 | Total Record : 95