cover
Contact Name
Mohammad Haikal
Contact Email
qamrahaikal@gmail.com
Phone
+6282113457287
Journal Mail Official
shibghah@stai-alwashliyahbna.ac.id
Editorial Address
Jl. Al-Washliyah No. 1 Lam Ara - Rukoh, kecamatan Syiah Kuala, Banda Aceh
Location
Kota banda aceh,
Aceh
INDONESIA
SHIBGHAH: Journal of Muslim Societies
Published by STAI Al-Washliyah
ISSN : 27156400     EISSN : 27233286     DOI : -
SHIBGHAH: Journal of Muslim Societies is an interdisciplinary, open access and scholarly journal published by STAI Al-Washliyah Banda Aceh incorporation with KOPERTAIS Wilayah 5 Aceh. Its establishment is aimed at communicating current issues on multidisiplinary study of Muslim societies. As a credible place for researchers, Shibghah warmly welcomes manuscripts on education, law, islamic economic, and finance, from scholars of related discipline to serve a wide range of interests of thoughtful readers.. This journal is published biannually in June and December. The journal is currently indexed and/or included by Google Scholar, etc. Office at Rukoh Kotamadya Banda Aceh, Provinsi Aceh. Email: journal.shibghah@gmail.com
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 4, No 2 (2022): SHIBGHAH: Journal Of Muslim Societies" : 8 Documents clear
Penanganan Banjir di Kabupaten Aceh Barat; Kajian Kewilayahan dan Kebijakan Dar Kasih; Mice Putri Afriyani; Mohammad Haikal
SHIBGHAH: Journal of Muslim Societies Vol 4, No 2 (2022): SHIBGHAH: Journal Of Muslim Societies
Publisher : STAI Al-Washliyah Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini mengkaji penanganan banjir di Kabupaten Aceh Barat dari kajian kewilayahan dan kebijakan. Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui permasalahan banjir dan bagaimana solusi yang diajukan berdasarkan kajian kewilayahan dan kebijakan. Metode pengumpulan data dalam artikel ini adalah menggunakan studi kepustakaan (library research). Data sekunder diperoleh dengan melakukan data bencana banjir serta literatur yang terkait dengan artikel ini. Selain itu digunakan juga berupa telaah artikel jurnal ilmiah, telaah pendapat para ahli dan studi dokumen, yang secara khusus berkaitan dengan masalah yang ditulis yaitu banjir dan kebijakan di Aceh Barat. Adapun dampak banjir terhadap masyarakat tahun 2020 sebanyak 5.935 Jiwa mengungsi yang tersebar di 8 Kecamatan. Adapun faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya banjir di Kabupaten Aceh Barat terjadi karena beberapa hal, yaitu: tingginya limpasan dan aliran permukaan akibat akumulasi  aliran  permukaan  dari  daerah  atasnya,  kondisi saluran drainase yang rusak sehingga tidak dapat berfungsi dengan optimal, dan kurangnya kapasitas saluran drainase. Tingginya aliran permukaan di daerah perkotaan terutama yang masuk di kawasan dengan topografi yang datar pada elevasi yang rendah di kawasan pesisir menjadi penyebab utama banjir genangan. 
PENERAPAN HALAQAH UNTUK PENGUATAN KEMAMPUAN BACA AL-QURAN MAHASISWA STAIN TEUNGKU DIRUNDENG MEULABOH Danil Zulhendra; Hidayatil Muslimah
SHIBGHAH: Journal of Muslim Societies Vol 4, No 2 (2022): SHIBGHAH: Journal Of Muslim Societies
Publisher : STAI Al-Washliyah Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Al-Quran merupakan kalam ilahi yang ketika membacanya menuntut kepada kaidah ilmu tajwid yang baik dan benar, serta pelafalan makharijul huruf yang sesuai. Akan terjadi pergeseran makna dan pemahaman jika dibaca dan dipahami tidak sesuai dengan kaidahnya. STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh yang merupakan salah satu perguruan tinggi keislaman yang fokus terhadap kajian keislaman, tentunya salah konsennya adalah al-Quran, dimana dalam visi dan misinya menuntut lulusan yang dihasilkan memiliki kemampuan dan keterampilan yang bersinggungan langsung dengan al-Quran. pengharusan kepada mahasiswa untuk mengambil mata kuliah wajib dalam menghafal al-Quran menyebabkan munculnya masalah baru, yakni kualitas hafalan yang tidak sesuai dengan kaidah ilmu tajwid yang benar. hal ini dikarenakan latar belakang pendidikan al-Quran sebelumnya yang mereka terima sangat bervariasi. untuk pemerataan kualitas bacaan, maka diperlukan sebuah inovasi dalam pendidikan al-Quran yang ingin diberikan kepada mereka, salah satunya adalah penerapan halaqah untuk penguatan kemampuan baca al-Quran. Penelitian ini menggunakan model penelitian deskriptif dengan metode studi kasus yang merupakan bagian dari penelitian kualitatif, Subjek penelitiannya adalah mahasiswa semester 2 pada Program Studi Pendidikan Bahasa Arab STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh. Adapun obyek penelitiannya adalah penggunaan dan hasil pembelajaran halaqah terhadap keterampilan baca al-Quran. Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa kajian Pustaka, observasi, wawancara dan dokumentasi. adapun hasil yang diperoleh adalah penerapan halaqah al-Quran dalam penguatan kemampuan baca al-Quran mahasiswa cocok diterapkan di kampus STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh, dan penerapan halaqah yang dikolaborasikan dengan metode pengajaran yang hampir sama seperti di ruang kuliah dapat meningkatkan motivasi dan rasa percaya diri mahasiswa untuk terus meningkatkan kemampuan baca al-Quran mereka.
POLA PENDIDIKAN BERBASIS TAREKAT NAQSYABANDIYAH DI PONDOK PESANTREN DARUSSALAM AL-WALIYYAH, LABUHAN HAJI, ACEH SELATAN Jerri Gunandar; Samwil Samwil; Najihah Najihah
SHIBGHAH: Journal of Muslim Societies Vol 4, No 2 (2022): SHIBGHAH: Journal Of Muslim Societies
Publisher : STAI Al-Washliyah Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKPenelitian kualitatif ini dilakukan di Pondok Pesantren Darussalam Al-Waliyyah Labuhan Haji, Aceh Selatan. Pengumpulan datanya dilakukan dengan metode observasi, wawancara mendalam dan analisis dokumentasi. Kemudian data di analisa menggunakan teknik analisa induktif berdasarkan tipologi data dan konsep sebelum melakukan interpretasi. Pendidikan berbasis Tarekat Naqsyabandiyah adalah bimbingan, pengajaran dan pelatihan yang dilakukan oleh mursyid, guru, Tarekat Naqsyabandiyah terhadap murid yang berlangsung sepanjang hayat untuk mensucikan jiwa, menjernihkan hati dengan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Murid adalah seseorang yang masuk Tarekat Naqsyabandiyah dan telah berbaiat kepada guru/mursyid. Adapun tujuannya adalah pendekatan diri kepada Allah, pembersihan hati dan penyucian jiwa. Materi ajarannya meliputi empat ajaran pokok yaitu; 1. Kesempurnaan Suluk, 2. Akhlak Murid, 3. Dzikir dan 4. Muraqabah. Metode yang digunakan adalah ceramah, tanya jawab, demonstrasi, penugasan, mujahadah, tajribah, dan khalwat/’uzlah. Terdapat tiga pola pengajaran yang disampaikan di ponpes ini, pertama yaitu pendidikan, kedua risalah dan yang ketiga kewadhifahan. Pendidikan yang diberikan di pondok pesantren ini merupakan kolaborasi ilmu kitab kuning dengan pengetahuan umum. Adapun hal-hal yang lainnya sama dengan pendidikan berbasis Tarekat Naqsyabandiyah pada umumnya. Kata Kunci: Pendidikan; Tarekat Naqsyabandiyah; Risalah.
Maskawin Menurut Kompilasi Hukum Islam dan Fiqih Bukhari Bukhari; Anwar Anwar
SHIBGHAH: Journal of Muslim Societies Vol 4, No 2 (2022): SHIBGHAH: Journal Of Muslim Societies
Publisher : STAI Al-Washliyah Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam peraturan Indonesia khususnya dalam Kompilasi Hukum Islam tidak mengatur nilai mahar, hanya mewajibkan mahar tetapi dengan pengertiannya dasar moderasi tidak dalam KHI hanya mewajibkan mahar dan penjumlahannya dan bagi pihak kedua yang bergantung serta landasannya adalah moderasi. dan sesuatu yang berharga dan memiliki nilai serta dari jenis yang di perbolehkan. Hal ini berdasarkan firman Allah SWT dalam ayat Surat an-Nisa' 4. Dalam perspektif Kompilasi Hukum Islam terhadap mahar ada pada pasal 31 KHI, namun KHI menganut pendapat Imam Syafi'I yang cenderung menempatkan kedudukan mahar sebagai sesuatu yang tidak boleh memberatkan kaum laki-laki karena sifatnya yang sederhana sesuai dengan kemampuan ekonomi calon mempelai laki-laki. Hal ini berarti bahwa pasal 31 KHI lebih berbobot terhadap dasar kesigapan dan sejenisnya yang sama-sama suka dalam memberi dan menerima mahar, dengan demikian segala jenis dapat dijadikan sebagai mahar, karena telah memenuhi nominal maupun dalam bentuk mahar. keuntungan.
REVITALISASI PERAN TEUNGKU IMUEM MEUNASAH DALAM PEMBINAAN AKHLAK GENERASI MUDA DI ERA 4.0 Mujiburrahman Mujiburrahman
SHIBGHAH: Journal of Muslim Societies Vol 4, No 2 (2022): SHIBGHAH: Journal Of Muslim Societies
Publisher : STAI Al-Washliyah Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Akhlak  adalah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang daripadanya timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah dan gampang tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan. Pembinaan akhlak bagi generasi muda adalah kebutuhan pada setiap masa termasuk di era 4.0 ini. Perkembangan teknologi dan informasi dalam kehidupan generasi muda menjadi tantangan baru bagi mereka dalam menjalani kehidupan di era 4.0. Teknologi menghadirkan berbagai kemudahan dan keringanan. Walaupun demikian, pada saat bersamaan juga menimbulkan berbagai masalah baru. Banyak kasus-kasus yang terkait pemuda terjadi disebabkan efek dari penggunaan teknologi informasi yang bukan pada tempatnya. Sehingga munculnya kenalakan dan tindakan kriminal. Oleh sebab itu, Peran dan strategi Teungku Imum meunasah sangat penting bagi perubahan akhlak pemuda gampong di Aceh.
PENYELESAIAN JARIMAH PELECEHAN SEKSUAL DAN PEMERKOSAAN OLEH ANAK DALAM QANUN JINAYAT (STUDI TERHADAP UU NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK) Novi Heryanti
SHIBGHAH: Journal of Muslim Societies Vol 4, No 2 (2022): SHIBGHAH: Journal Of Muslim Societies
Publisher : STAI Al-Washliyah Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kasus anak pelaku jarimah pelecehan seksual dan pemerkosaan di Aceh semakin tinggi, dari data yang di peroleh pada SIPP Mahkamah Syar’iyah di seluruh Kabupaten/Kota provinsi Aceh data tertinggi pada tahun 2021 sebanyak 21 kasus anak yang melakukan pelecehan seksual/pemerkosaan. Disisi lain pemerintah terus melakukan perlindungan terhadap anak dengan membuat undang-undang perlindungan terhadap anak, baik sebagai korban maupun pelaku tindak pidana/jarimah yaitu UU Nomor 35 tahun 2014 tentang Perlindungan Anak. Dalam undang_undang ini tidak secara jelas disebutkan Anak yang berhadapan dengan hukum yang dimaksud dalam pasal 59 ayat (2) dua pada poin b melakukan jenis tindak pidananya. Dalam Qanun jinayat ‘Uqubat bagi anak-anak Pasal 66 Apabila anak yang belum mencapai umur 18 (delapan belas) tahun melakukan atau diduga melakukan Jarimah, maka terhadap Anak tersebut dilakukan pemeriksaan berpedoman kepada peraturan perundang-undangan mengenai peradilan pidana anak. Pasal 67 (1) Apabila anak yang telah mencapai umur 12 (dua belas) tahun tetapi belum mencapai umur 18 (delapan belas) tahun atau belum menikah melakukan Jarimah, maka terhadap anak tersebut dapat dikenakan ‘Uqubat paling banyak 1/3 (satu per tiga) dari ‘Uqubat yang telah ditentukan bagi orang dewasa.
WACANA MODERASI BERAGAMA DI STAIN TEUNGKU DIRUNDENG MEULABOH Ramli - Ramli
SHIBGHAH: Journal of Muslim Societies Vol 4, No 2 (2022): SHIBGHAH: Journal Of Muslim Societies
Publisher : STAI Al-Washliyah Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sebagai salah satu kampus negeri dibawah Kementerian Agama Republik Indonesia, STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh ikut terlibat dalam penguatan wacana moderasi beragama di Indonesia. Melalui berbagai program, seminar dan publikasi, berbagai pemikiran moderasi beragama dituangkan secara kritis dan kontributif. Dengan menganalisis diskursus yang berkembang di lingkungan STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh penelitian ini menemukan dua kesimpulan penting. Pertama, bahwa STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh termasuk terdepan dalam menyambut wacana moderasi dengan mendirikan lembaga Seuramoe Moderasi Beragama atau SMB. Kedua, akademisi kampus tersebut telah membuat wacana moderasi yang lebih kultural melalui program moderasi dari pinggir melalui penerbitan buku dan seminar baik berskala nasional maupun internasional.
PRINSIP DAN ETIKA KONSUMSI DITINJAU DARI MAQASHID SYARIAH Muflihatul Fauza
SHIBGHAH: Journal of Muslim Societies Vol 4, No 2 (2022): SHIBGHAH: Journal Of Muslim Societies
Publisher : STAI Al-Washliyah Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tulisan ini membahas bagaimana prinsip dan etika konsumsi dalam tinjauan maqashid syariah, metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif melalui pendekatan studi pustaka (library research), Dalam penelitian dijelaskan bahwa tujuan konsumsi dalam Islam adalah untuk mencapai mashalah (kesejahteraan/ kebahagaian dunia dan akhirat) berbeda dengan konvensional yang tujuannya memenuhi kepuasan pribadi berdasarkan teori nilai guna. Adapun prinsip konsumsi dalam Islam terdiri dari prinsip keadilan, prinsip kebersihan, prinsip kesederhanaan, prinsip kemurahan hati dan prinsip moralitas. Kemudian dari segi etika konsumsi yang harus diperhatikan adalah sebagaimana berikut: Pertama, produk yang dikonsumsi haruslah yang sesuai dengan kebutuhan yang merupakan prioritas dalam hidup. Kedua, produk yang dikonsumsi haruslah halal. Ketiga, produk yang dikonsumsi haruslah berkualitas Keempat, produk yang dikonsumsi haruslah yang menimbulkan kemashlahatan dalam kehidupan. Kelima, kesederhanaan. Pada dasarnya kegiatan konsusmi Islam harus memperhatikan dan sesuai dengan maqahsid syariah agar tujuan konsumsi itu tercapai yaitu maslahah, yang mana dapat memenuhi lima pokok prinsip pokok bagi kehidupan manusia, yaitu agama, jiwa, akal keturunan dan harta

Page 1 of 1 | Total Record : 8