cover
Contact Name
Rita Laksmitasari Rahayu
Contact Email
lakar.arsitektur@gmail.com
Phone
+6221-7818718
Journal Mail Official
lakar.arsitektur@gmail.com
Editorial Address
Jl. Raya Tengah No. 80, Kel. Gedong, Kec. Pasar Rebo, Jakarta Timur 13760 , Jakarta, Indonesia.
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Lakar: Jurnal Arsitektur
ISSN : 26543680     EISSN : 26564106     DOI : 10.30998
Core Subject : Engineering,
Lakar: Journal of Architecture is a journal covering articles in the fields of architecture, building, interior design, and environment. Lakar: The Architecture Journal is published regularly, namely 2 (two) times a year, namely in March and September. Editors receive scientific papers about research results that are closely related to this field. For more information, please contact lakar.arsitek@gmail.com
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol 3, No 2 (2020): Lakar: Jurnal Arsitektur" : 9 Documents clear
Analisis Tingkat Kekumuhan Pada Lokasi Permukiman di Perkotaan (Studi Kasus : Kampung Rawa Badung, Kecamatan Cakung, Kota Jakarta Timur) Marselly Dwiputri; Nurjannah Hamdani; Bambang Perkasa Alam
Lakar: Jurnal Arsitektur Vol 3, No 2 (2020): Lakar: Jurnal Arsitektur
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (452.466 KB) | DOI: 10.30998/lja.v3i2.5924

Abstract

Kemunculan kawasan kumuh di perkotaan merupakan fenomena yang banyak terjadi di kota-kota besar di Indonesia, kondisi yang terjadi di Kampung-kampung kota saat ini tengah menghadapi berbagai permasalahan khususnya kualitas dan kuantitas di lingkungan permukiman yang terkait dengan kondisi sarana, prasarana, dan kondisi bangunan di kawasan tempat tinggal. Kampung Rawa Badung merupakan salah satu kawasan permukiman yang bukan hanya memiliki pertumbuhan penduduk yang terus meningkat dan kepadatan penduduk yang tinggi, tetapi juga memiliki kondisi sarana dan prasarana permukiman yang tidak memadai sehingga terindikasi merupakan kawasan kumuh karena dipengaruhi faktor lingkungan, terutama lingkungan tempat tinggal. oleh karena itu, digunakan metode skoring pada penelitian ini dalam melakukan identifikasi kawasan permukiman kumuh, yang kemudian diklasifikasikan berdasarkan empat tingkat kekumuhan yaitu bukan kawasan kumuh, kawasan kumuh ringan, kawasan kumuh sedang dan kawasan kumuh berat. Dari tujuh indikator kekumuhan, Kampung Rawa Badung masuk pada kategori sedang dengan legalitas lahan legal, dan hasil analisis SWOT sebagai acuan solusi penanganan kawasan kumuh di Kampung Rawa Badung dan sebagai penentuan prioritas penanganan di kawasan permukiman.
Hakekat Arsitektur Kampung Kota Dalam Konteks Filosofis Indah Yulia Sari
Lakar: Jurnal Arsitektur Vol 3, No 2 (2020): Lakar: Jurnal Arsitektur
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (224.397 KB) | DOI: 10.30998/lja.v3i2.7541

Abstract

Abstrak. Perkembangan arsitektur kota?kota di Indonesia mempunyai kecenderungan kehilangan identitasnya. Hal ini lebih disebabkan oleh beberapa fenomena, antara lain:terjadinya peningkatan percepatan perubahan ruangruang kota secara sistematis dan sangat pragmatis mengakibatkan menurunnya kualitas lingkungan kota terjadinya generalisasi dan keseragaman bentuk perkembangan dan visual kota, sehingga kota tersebut semakin asing bagi masyarakat terutama dalam mengenali dan menggali potensi jati diri untuk pemenuhan kebutuhan hidupnya dan pembangunan kota lebih dititiberatkan pada pertimbangan aspek fisik dan ekonomi serta cenderung mengabaikan nilai?nilai sosial budaya lokal dan historis kota. Kota bukanlah lingkungan binaan yang dibangun dalam waktu singkat tetapi dibentuk dalam waktu yang panjang dan merupakan akumulasi setiap tahap perkembangan sebelumnya Penelitian menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan menjabarkan hal yang terkait dengan elemen fisik yang ada dikampung. Penelitian juga menggunakan metode eksplanasi kualitatif yang dilakukan dengan mendeskripsikan fenomena yang ada dengan detail, juga dilakukan catatan wawancara dan melakukan analisis dokumen. Untuk mengantisipasi agar kecenderungan pengungkapan fenomena identitas kota seperti itu tidak berlanjut, perlu kiranya dipelajari dan ditelusuri identitas suatu kota berdasarkan tatanan dan fungsi kehidupan kota secara lebih terintegrasi yang di dalamnya merupakan akumulasi dari nilai?nilai sosio?kultural warga kota sebagai ruh dan jati diri kota, serta elemen?elemen fisik lingkungan sebagai wadahnya. Aspek historis dan pengenalan “image” yang diitangkap oleh warga kota menjadi penting dalam pemaknaan identitas kota atau citra kawasan. Penemuan kembali jati diri kota sebagai bagian hidup masyarakat dalam upaya pemenuhan kebutuhan warga kampung dan peningkatan kualitas lingkungannya dapat dilakukan secara berkelanjutan (sustainable) atas dasar kearifan?kearifan tradisional (indigenous knowledge). Secara arsitektural tata nilai kekerabatan  ini berkaitan dengan konsep batas dan teritori, kedekatan tempat tinggal (spatial proximity), ruang komunal, serta pola topologi. Kata Kunci : konsep Identitas, Kampung kota, perspektif arsitektur
PERKEMBANGAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DILIHAT DARI ASPEK EKONOMI DI INDONESIA Nur Arief Hapsoro; Kresensia Bangun
Lakar: Jurnal Arsitektur Vol 3, No 2 (2020): Lakar: Jurnal Arsitektur
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (240.247 KB) | DOI: 10.30998/lja.v3i2.7046

Abstract

Pembangunan berkelanjutan mensyaratkan masyarakat terpenuhi kebutuahan dengan cara meningkatkan potensi produksi mereka dan sekaligus menjamin kesempatan yang sama semua orang. Dengan kata lain, pembangunan ekonomi yang tidak memerhatikan kapasitas sumber daya alam dan lingkungan akan menyebabkan permasalahan pembangunan di kemudian hari. Tiga elemen utama yang mendukung keberlanjutan ekonomi adalah kesejahteraan ekonomi yang berkesinambungan, pemerataan dan distribusi kemakmuran.Salah satu isu penting yang dibahas dalam KTT Pembangunan Berkelanjutan di Rio de Jeneiro pada tahun 2012 (Rio+20) adalah pemberantasan kemiskinan sebagai tantangan terbesar yang dihadapi dunia saat ini dan syarat mutlak bagi pembangunan berkelanjutan. Data BPS menunjukkan terjadinya peningkatan angka kemiskinan sebesar 3,95 juta orang sepanjang tahun 2005 sampai 2006.Pemberdayaan muncul sebagai solusi alternatif dalam penanggulangan kemiskinan.  Salah satunya adalah pemberdayaan pendidikan. , secara garis besar proses pelaksanaan pembangunan berkelanjutan di Indonesia meliputi tindakan-tindakan di bidang kebijakan public. Yang paling terlihat jelas adalah kondisi jutaan penduduk yang tinggal di permukiman kumuh dan liar.Kondisi kekumuhan ini menunjukkan seriusnya permasalahan sosial ekonomi, politik, dan lingkungan yang bermuara pada kondisi kemiskinan.Dari sektor pertanian, mempunyai peranan yang sangat penting dalam perekonomian nasional. Kontribusi dominan sektor pertanian khususnya dalam pemantapan ketahanan pangan, pengentasan kemiskinan, penciptaan lapangan kerja, dan pemerataan pendapatan. Indonesia merupakan negara yang memiliki keunggulan komperatif (comparative adventage) untuk sektor pertanian yang menjadi modal fundamental bagi pertumbuhan ekonomi yang perlu didorong dan dikelola dengan baik.
RANCANGAN TEKNIS VERTICAL GARDEN KAWASAN STASIUN KOTA BOGOR JAWA BARAT Andrianto Kusumoarto; Rahmat Rejoni
Lakar: Jurnal Arsitektur Vol 3, No 2 (2020): Lakar: Jurnal Arsitektur
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1481.434 KB) | DOI: 10.30998/lja.v3i2.7718

Abstract

Bogor City is a city that has some places for tourist. The Bogor City station area is one of the most active areas, especially during working days and hours. The motorized vehicle circulation path is one of the very dense circulation routes. The aims of this study is to design a vertical garden around the Bogor Station area. The activity method used is descriptive qualitative method. The Bogor City Government builds comfortable pedestrian paths and regulates pedestrian movement routes, for example installing road dividers between vehicle circulation lanes, placing vertical gardens and fences to separate pedestrian paths from motorized vehicle lanes, building JPOs (Pedestrian Bridges). The two-way motorized vehicle circulation path is separated by a median of the road where a portion of the fence has been placed by a vertical garden. This technical design activity was carried out at the median of Kapten Muslihat road at the junction segment of Ir. H. Djuanda road, intersection of the red bridge and front and back view of the JPO fence. For pedestrian paths, there are several paths that have been installed vertical gardens on the dividing fence between the vehicle lane and the path. Besides having aesthetic value, the existence of this route also functions as a barrier for pedestrians entering the station. The path of this path continues towards Major Oking road
PERANCANGAN RUMAH SAKIT PARU-PARU KELAS A DI JAKARTA TIMUR: KONSEP ARSITEKTUR ORGANIK Muhamad Adiallah Hafiz; Rita Laksmitasari Rahayu; Karya Widyawati
Lakar: Jurnal Arsitektur Vol 3, No 2 (2020): Lakar: Jurnal Arsitektur
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (871.048 KB) | DOI: 10.30998/lja.v3i2.7160

Abstract

Kecenderungan meningkatnya angka penderita Tuberculosis (TBC) sebagai salah satu penyakit paru paru di Jakarta. Jakarta belum memiliki rumah sakit khusus paru paru, maka DKI Jakarta membutuhkan rumah sakit khusus paru-paru. Selain besarnya angka penderita penyakit paru paru di Jakarta sebagai Ibukota negara Indonesia dan memungkinkan rumah sakit khusus paru paru direncanakan di Jakarta maka Rumah Sakit Khusus Paru paru direncanakan dengan klasifikasi kelas A. Fasilitas kesehatan ini memadai baik dalam kapasitas, kualitas dan kuantitas. Metode penelitian menggunakan deskriptif kualitatif dan metode perancangan menggunakan konsep arsitektur organik. Penggunaan konsep arsitektur organik mampu membantu meningkatkan kesembuhan pasien. Penerapan konsep organik dipilih karena mengacu pada keselarasan dengan alam sekitarnya, menciptakan satu kesatuan yang harmonis, dapat bertahan sepanjang waktu dengan bentuknya yang dinamis dengan alam. Hasil penelitian dan perancangan ini tersebut menjadikan konsep organik memiliki kecocokan yang baik apabila diterapkan dalam bangunan pelayanan kesehatan terutama rumah sakit paru-paru dalam segi konsep yang diterapkan dalam desainnya.
PENERAPAN STRATEGI BRANDING DENGAN PEMAHAMAN BACAAN GEOFFREY BROADBENT DAN J.M. BOCHENSKI PADA HUNIAN GREEN DI JAKARTA Sarah Aisha; Rafi Mentari; Marselly Dwiputri
Lakar: Jurnal Arsitektur Vol 3, No 2 (2020): Lakar: Jurnal Arsitektur
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.392 KB) | DOI: 10.30998/lja.v3i2.7719

Abstract

Seiring berkembangnya pembangunan hunian di Jakarta, para pengembang mulai melakukan strategi branding terhadap produk property yang dijual. Brand merupakan identitas atau nama yang mewakili produk secara keseluruhan baik produk itu sendiri, jasa yang diberikan produk tersebut, perusahaan yang memproduksi, maupun hal-hal terkait lainnya. Sedangkan Branding adalah bentuk strategi, metode, cara atau upaya menyampaikan Brand sebuah produk kepada konsumen, agar produk tersebut dikenali oleh masyarakat. Berkaca kegagalan pada suatu proses strategi branding di Pruitt-Igoe dimana disana mengandaikan bahwa desain fisik dan strategi branding yang baik dapat menjadi penentu keberhasilan atau kegagalan hunian publik, Penting untuk ditelusuri sejauh strategi Branding serta desain dalam praktik pengembangan hunian di Jakarta.. Tulisan ini membahas hasil penelitian tentang strategi Branding terhadap proyek hunian di Jakarta dengan menunjukkan sikap rasional dan empiris sesuai pemahaman bacaan Geoffrey Boradbent dan J.M. Bochenski yaitu: Mengetahui penerapan strategi Branding dengan sikap rasional terhadap hunian di jakarta. Penelitian ini menggunakan metode campuran, dimana metode kuantitatif dengan memanfaatkan data residensial dari buku direktori REI 2011 dan 2015, dan metode kualitatif melalui pengamatan langsung terhadap beberapa objek hunian yang dipilih secara acak. 
Perancangan Pondok Pesantren Modern Ummul Quro di Kabupaten Bogor Sundana Sundana; Ratu Arum Kusumawardhani; Ryan Hidayat
Lakar: Jurnal Arsitektur Vol 3, No 2 (2020): Lakar: Jurnal Arsitektur
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1207.644 KB) | DOI: 10.30998/lja.v3i2.7437

Abstract

Pondok Pesantren Modern Ummul Quro merupakan lembaga pendidikan Islam yang telah berdiri sejak tahun 1993. Ummul Quro menyelenggarakan program pendidikan untuk jenjang Madrasah Tsanawiyah (setingkat SLTP) dan Mandrasah Alliyah (setingkat SLTA) baik putra maupun putri, yang saat ini jumlah peserta didik mencapai 4000 santri dan santriwati. Seiring kepercayaan masyarakat dalam memilih pesantren sebagai sarana pendidikan bagi putra dan putri nya menyebabkan pertumbuhan jumlah santri yang santri yang sangat signifikan sehingga kapasitas sudah tidak mencukupi. Hal ini melatarbelakangi perancangan pondok pesantren modern ummul quro di kabupaten bogor dengan cara mendirikan pondok pesantren khusus putri di lokasi baru. Pembangunan pondok pesantren putri untuk tingkat Tsanawiyah (SLTP) dan Alliyah (SMA) dilokasi yang baru merupakan salah satu upaya Pesantren Ummul Quro Al-Islami dalam rangka meningkatkan peran pondok pesantren sehingga agar dapat lebih banyak melahirkan santri-santri sebagai generasi penerus Bangsa yang cerdas, mandiri,  berakhlak mulia dengan berlandaskan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.
PENERAPAN KESELARASAN RANGKAIAN ALUR (NARASI) DAN PENGALAMAN RUANG DALAM PSIKOLOGI ARSITEKTUR Rafi Mentari; Sarah Aisha; Marselly Dwiputri
Lakar: Jurnal Arsitektur Vol 3, No 2 (2020): Lakar: Jurnal Arsitektur
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (381.33 KB) | DOI: 10.30998/lja.v3i2.7731

Abstract

In this increasingly advanced era, there are more and more developments in architectural spaces that provide a variety of experiences for the users. These architectural spaces are generally created from the elements in the form of the surface (floor), the wall (barrier), and the roof (ceiling) which are combined with accessibility for user movement. The purpose of these elements is to fulfill space requirements that can provide a specific experience for the user. These developments are further explored in the article, in term of psychological and its relation to architecture, that the alignment of a series of plot (narrative) and spatial experiences can evoke positive emotions and feelings. This article aims to analyze the processing of a series of plot (narrative) in space so that later alignment can provide a different experience individually by emphasizing the supporting elements.
PERANCANGAN RUANG PUBLIK TERPADU RAMAH ANAK DI LINGKUNGAN PADAT PENDUDUK Fery Mulya Pratama; Nia Suryani
Lakar: Jurnal Arsitektur Vol 3, No 2 (2020): Lakar: Jurnal Arsitektur
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1456.105 KB) | DOI: 10.30998/lja.v3i2.7527

Abstract

Pemerintah Kota serius berkomitmen menjadikan Bekasi sebagai Kota Layak Anak (KLA). Pemkot pun berupaya membenahi sejumlah fasilitas publik untuk memberikan hak dan perlindungan pada anak. Sementara itu, pada kenyataanya sejumlah fasilitas dan ruang terbuka publik di Bekasi belum sepenuhnya ramah anak bahkan masih banyak kawasan permukiman yang belum memiliki fasilitas ruang publik yang dapat menampung kegiatan bermain anak serta interaksi warga seperti di lingkungan RT 04/06 Kelurahan Cikiwul ini. Di kawasan permukiman ini hampir semua kegiatan interaksi warga seperti ibu-ibu mengobrol, anak-anak bermain serta bapak-bapak minum kopi bersama banyak dilakukan di teras rumah warga, jalan lingkungan, atau bahkan hanya di pos ronda yang tidak digunakan di siang hari.Anak-anak sering kali bermain di jalan dengan memanfaatkan saat-saat tidak ada kendaraan yang berlalu hanya sekedar untuk bermain bola, petak umpet, atau bermain lompat tinggi dengan karet. Hal ini tentunya tidak memberikan rasa aman bagi anak-anak dan orang tua serta membatasi kreatifitas dan ruang gerak bagi mereka, belum lagi juga mengganggu laju kendaraan yang melintas di jalan lingkungan permukiman ini. Melihat kondisi tersebut,  beberapa tokoh masyarakat dan pemangku kepentingan seperti  ketua RT 04 melakukan musyawarah serta diskusi untuk menghadirkan sebuah ruang publik sederhana namun tetap dapat mewadahi aktivitas bermain anak dan interaksi warga sehingga warga di lingkungan RT 04 RW 06 ini bisa lebih berkembang kreatif dan bahagia serta tercukupi semua kebutuhan ruangnya.

Page 1 of 1 | Total Record : 9