cover
Contact Name
Rita Laksmitasari Rahayu
Contact Email
lakar.arsitektur@gmail.com
Phone
+6221-7818718
Journal Mail Official
lakar.arsitektur@gmail.com
Editorial Address
Jl. Raya Tengah No. 80, Kel. Gedong, Kec. Pasar Rebo, Jakarta Timur 13760 , Jakarta, Indonesia.
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Lakar: Jurnal Arsitektur
ISSN : 26543680     EISSN : 26564106     DOI : 10.30998
Core Subject : Engineering,
Lakar: Journal of Architecture is a journal covering articles in the fields of architecture, building, interior design, and environment. Lakar: The Architecture Journal is published regularly, namely 2 (two) times a year, namely in March and September. Editors receive scientific papers about research results that are closely related to this field. For more information, please contact lakar.arsitek@gmail.com
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol 4, No 1 (2021)" : 9 Documents clear
REALISASI DESAIN RUANG PUBLIK TERPADU RAMAH ANAK DI LINGKUNGAN PADAT PENDUDUK PADA ERA PANDEMI COVID-19 Fery Mulya Pratama; Nia Suryani
Lakar: Jurnal Arsitektur Vol 4, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (794.931 KB) | DOI: 10.30998/lja.v4i1.9323

Abstract

Adanya kebutuhan Lingkungan RT 04/06 terhadap fasilitas ruang publik yang dapat menampung kegiatan bermain anak serta interaksi warga karena sebelum  di kawasan permukiman ini hampir semua kegiatan interaksi warga seperti ibu-ibu mengobrol, anak-anak bermain serta bapak-bapak minum kopi bersama banyak dilakukan di teras rumah warga, jalan lingkungan, atau bahkan hanya di pos ronda yang tidak digunakan di siang hari. Anak-anak sering kali bermain di jalan dengan memanfaatkan saat-saat tidak ada kendaraan yang berlalu hanya sekedar untuk bermain bola, petak umpet, atau bermain lompat tinggi dengan karet. Hal ini tentunya tidak memberikan rasa aman bagi anak-anak dan orang tua serta membatasi kreatifitas dan ruang gerak bagi mereka, belum lagi juga mengganggu laju kendaraan yang melintas di jalan lingkungan permukiman ini.  Melihat kondisi tersebut,  beberapa tokoh masyarakat dan pemangku kepentingan seperti  ketua RT 04 dan tim pengabdi melakukan musyawarah serta diskusi untuk mewujudkan desain RPTRA yang sudah disepakati pada kegiatan pengbadian di tahap sebelumnya. Dari hasil diskusi dan musyawarah tersebut terdapat kesepakatan akan menggunakan sebidang tanah milik warga untuk bisa digunakan sebagai ruang publik sederhana tersebut, namun baik warga maupun tokoh masyarakat ini belum memiliki dana dan tahapan pembangunan agar desain tersebut bisa segera terealisasikan.
PENGAWASAN TEKNIS PENATAAN TAMAN JALUR HIJAU DI KECAMATAN BOGOR TIMUR, KOTA BOGOR JAWA BARAT Andrianto Kusumoarto; Rahmat Rejoni
Lakar: Jurnal Arsitektur Vol 4, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1707.203 KB) | DOI: 10.30998/lja.v4i1.9026

Abstract

Wilayah Bogor Timur merupakan pusat Kota Bogor merupakan salah satu wilayah sangat aktif terutama saat hari dan jam kerja. Jalur sirkulasi kendaraan bermotor di Kelurahan Baranangsiang merupakan salah satu jalur sirkulasi sangat padat. Kepadatan juga terjadi di jalur-jalur pejalan kaki. Keadaan ini mendorong Pemerintah Kota Bogor untuk membangun jalur pejalan kaki yang nyaman dan mengatur rute jalur pergerakan pejalan kaki. Jalur sirkulasi kendaraan bermotor dan jalur hijau dipisahkan oleh jalur pejalan kaki. Kegiatan pengawan teknis penataan taman jalur hijau ini akan dilakukan di Jl. Padi Kelurahan Baranangsiang. Tujuan dari kegiatan ini adalah melakukan pengawasan teknis penataan taman jalur hijau. Metode yang digunakan adalah perencanaan pengawasan teknis dalam manajemen lanskap. Melalui pengawasan teknis yang dilakukan maka dapat dicapai pelaksanaan pembangunan taman jalur hijau yang efisiens dalam biaya, efektif dalam pekerjaan, dan memenuhi standar mutu kerja dan bahan, serta pelaksanaan pekerjaan yang tepat waktu. Keberadaan jalur hijau ini selain bernilai estetik juga berfungsi sebagai tempat pemberhentian sementara pejalan kaki.
KORELASI ANTARA MAKNA SITUS SEJARAH DENGAN SENSE OF PLACE Atie Ernawati
Lakar: Jurnal Arsitektur Vol 4, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1212.55 KB) | DOI: 10.30998/lja.v4i1.9324

Abstract

Preservation efforts The pilgrimage site area which has a fairly strong historical value is mostly done through physical approaches and visual approaches such as restoration, conservation, preservation and others. In this study, researchers attempted to conduct a study with a non-physical approach as one of the conservation efforts by conducting a correlation analysis between the meaning of pilgrimage sites with a sense of place. With a quantitative approach, the analysis process is carried out through two stages, the first stage is the analysis of content from questionnaires, analysis of open codings, axial coding to selective coding. The next stage is factor analysis and correlation analysis. Based on the results of correlation analysis, the results show that religious meanings have a strong relationship with sense of belonging in the sense of place category with a correlation coefficient of 0.64, while the socio-cultural meaning has a moderate correlation with the correlation coefficient of 0.18. Conversely, pilgrims who have negative meanings have a high correlation with unbound feeling with a coefficient of 0.52. Through this research, it is expected that a behavioral-based approach can be carried out as one of the efforts to preserve the area of the pilgrimage site.
PENERAPAN KONSEP ARSITEKTUR REGIONALISME PADA BANGUNAN AULA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Sri Indriani Solehah; Ashadi Ashadi
Lakar: Jurnal Arsitektur Vol 4, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (808.329 KB) | DOI: 10.30998/lja.v4i1.9033

Abstract

Distinctive features in architecture need to be preserved because it is part of the ancestral cultural heritage that is now one of the privileges and richness of the nation's culture. Along with the times and technological advances, the architecture of typical buildings in each area has changed over time. Developments in life lines make human needs more complex, thus demanding to create a more supportive space. Bandung Institute of Technology (ITB) campus hall building is one of the buildings that is suspected to have a distinctive regional element. Seeing that, it is necessary to review the application of the concept of regionalism architecture in the building of ITB Bandung campus hall, in order to know how the application of regionalism architecture elements. With qualitative descriptive methods, the author will analyze the data by identifying and assessing the existence of architectural principles in case studies.
KESEIMBANGAN ANTARA AKSI-REAKSI GAYA LUAR BANGUNAN SEBAGAI KERAMAHAN TERHADAP ALAM SEMESTA: Diskursus Rita Laksmitasari Rahayu
Lakar: Jurnal Arsitektur Vol 4, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (339.552 KB) | DOI: 10.30998/lja.v4i1.9325

Abstract

Modernism has its origins in classical Greece. Almost all processes of modernity are anthropocentric, human-centered processes. Modernity has not stopped to this day, although there are post moderns. Humanism is undergoing a renewal from a mere natural human view of man, not just a natural being but also a supernatural, immanent creature. Humans are seen not only as faber mundi but more as imago dei; the image of God. Philosophy moves from theocentric to anthropocentric nature with value and history at each stage of its transformation. Anthropocentric has become a fundamental understanding of humans today. In fact, this universe will respond to all things humans do that are creative. There is no possibility or concern over data religion or dataism. The human element in this research is still needed. Research work is not in the form of nominal numbers, but more on a humanistic approach. Science is not arrogant, does not feel strong and is unable to walk without human assistance. Science can accept the universe as a partner in work.
ANALISIS PENERAPAN RANTAI PASOK TERHADAP MANAJEMEN PEMBIAYAAN PROYEK KONTRUKSI BANGUNAN GEDUNG X DI JAKARTA MUKHAMAD RISA DIKI PRATAMA
Lakar: Jurnal Arsitektur Vol 4, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (238.837 KB) | DOI: 10.30998/lja.v4i1.9158

Abstract

Abstrak Pada proyek konstruksi bangunan gedung, waktu dan biaya berperan penting untuk memberikan berhasil tidaknya suatu proyek. Salah satu permasalahan saat ini pada proyek konstruksi  yang harus di perhatikan yaitu manajemen biaya. Hal tersebut membutuhkan beberapa cara untuk melancarkan proyek banguanan gedung tersebut. Material kurang tersedia, pencapaian yang sulit di tempuh hal ini tentu secara tidak langsung mempengaruhi berjalannya proyek konstruksi bangunan gedung. Penerapan rantai pasok yang efisien menunjukan keberhasilan proyek, waktu dan biaya akan berjalan seperti yang sudah direncanakan dan disetujui. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan mengkaji beberapa artikel yang relavan. Berdasarkan analisa tersebut beberapa faktor yang sangat terpengaruh diantaranya kesediaan material yang kurang, kesesuaian data, fasilitas penunjang dan mengadakan keselamatan.
IDENTIFIKASI FAKTOR–FAKTOR PERAN MANAJEMEN KONSTRUKSI PADA TAHAP PELAKSANAAN UNTUK MENINGKATKAN KINERJA PROYEK GEDUNG BERTINGKAT TINGGI DI DKI JAKARTA Lukman Afif
Lakar: Jurnal Arsitektur Vol 4, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (260.257 KB) | DOI: 10.30998/lja.v4i1.9358

Abstract

Seiring dengan pesatnya perkembangan Kota Jakarta, maka semakin bertambah pula kebutuhan manusia akan penyediaan fasilitas, sarana dan prasarana perkotaan. Untuk menyikapi keadaan lahan yang semakin terbatas, maka salah satu alternatif perencanaan pembangunan ruang Kota yang dipilih adalah dengan mendirikan bangunan gedung secara vertikal, baik dalam perancangan mid-rise maupun high-rise building. Penggunaan jasa konsultasi proyek atau lebih dikenal dengan konsultan manajemen konstruksi biasanya digunakan pada proyek yang berdampak besar, dan merupakan suatu tim kerja yang memiliki keahlian khusus dalam mengelola manajemen proyek untuk memantau, mengendalikan serta ikut terlibat pada proses pelaksanaan proyek.Permasalahan penelitian ini secara keseluruhan adalah: mengidentifikasi dan menganalisis peran manajemen konstruksi dalam proses pelaksanaan konstruksi. Metodologi penelitian ini diawali dengan melakukan studi literatur yang relevan sebagai data sekunder dari berbagai sumber, buku dan jurnal-jurnal yang relevan. Selanjutnya penelitian ini menganalisis data primer dari instrumen kuesioner kepada responden terkait di DKI Jakarta.Melalui penelitian ini diharapkan akan memberikan gambaran peranan manajemen konstruksi dan manfaatnya dalam proses pembangunan industri konstruksi. Rekomendasi perbaikan yang diharapkan dari hasil penelitian ini, akan berdampak positif bagi pihak terkait dalam hal ini penerima dan pemberi tugas, agar proses pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan kontrak yang dilaksanakan.
BENTUK ATAP PADA KAWASAN PECINAN DESA BABAGAN DI KOTA WISATA LASEM Adi Sasmito; Mutiawati Mandaka; Ovariszar Bagus Affandi
Lakar: Jurnal Arsitektur Vol 4, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3373.056 KB) | DOI: 10.30998/lja.v4i1.9314

Abstract

Desa wisata Batik Tulis Lasem adalah salah satu tujuan wisatawan di Jawa Tengah. Terdapat satu desa yang memiliki keunikan pada pemukimannya yaitu desa Babagan yang dihuni mayoritas oleh keturunan Tionghoa.  Paper ini bertujuan untuk mengetahui apakah bentuk atap yang ada di pemukiman desa Babagan serupa dengan bentuk atap yang ada dari daerah asal pendatang yang diduga berasal dari Fujian dan Guangdong. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian berupa bentukan arsitektur atap rumah tinggal China yang ada di Lasem merupakan bentuk atap yang serupa dengan yang ada di provinsi Fujian China.
KAJIAN ARSITEKTUR KONTEMPORER DEKONSTRUKSI PADA BANGUNAN PERTUNJUKAN (Studi Kasus : Harbin Opera House, Tiongkok) Guntur is mawan; Ashadi Ashadi
Lakar: Jurnal Arsitektur Vol 4, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3535.522 KB) | DOI: 10.30998/lja.v4i1.8940

Abstract

Dengan perkembangan zaman yang terus berkembang, konsep hadir dan terus bermunculan dari berbagai kalangan baik ilmuan ataupun dari sang arsitek sendiri. Sehingga memunculkan konsep baru untuk memberikan penyegaran terhadap konsep yang telah ada sebelumnya. Konsep tersebut yaitu  kontemporer dekonstruksi. Istilah kontemporer sama artinya dengan modern yang kekinian, sehingga dapat dikatakan sebuah hal yang terbaharukan. Penerapan gaya kontemporer sendiri salah cara untuk membentuk suatu identitas dan ciri yang baru melalui desain massa dan elemen visual. Sejalan dengan itu, gaya-gaya arsitektur juga mulai tumbuh dan terus mengalami perkembangan, lebih tepatnya dengan adanya gaya baru untuk menggantikan gaya lama yang tampak membosankan. Gaya tersebut yaitu arsitektur kontemporer dekontruksi, gaya ini muncul akibat kebosanan dan kejenuhan yang ada pada gaya arsitektur modern. Dekonstruksi hadir sekitar pada tahun 1970-an dibarengi oleh berbagai langgam arsitektur yang masuk pada masa postmodernism atau langgam post-modern (Ghofur, 2010). Penelitian ini bermaksud untuk mendeskripsikan serta mengetahui penerapan Arsitektur Kontemporer Dekonstruksi pada bangunan pertunjukan Harbin Opera House.

Page 1 of 1 | Total Record : 9