cover
Contact Name
Arham Rusli
Contact Email
a_rusli06@yahoo.com
Phone
+624102312704
Journal Mail Official
agrokompleksjurnal@gmail.com
Editorial Address
Jl. Poros Makassar-Parepare Km. 83 Mandalle, Kab. Pangkajene dan Kepulauan, Prop. Sulawesi Selatan, 90652
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
Agrokompleks
ISSN : 1412811X     EISSN : 27752321     DOI : http://doi.org/10.51978/
Core Subject : Agriculture,
Agrokompleks merupakan jurnal ilmiah kedua yang diterbitkan oleh Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (PPPM) Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan. Ruang lingkup artikel yang dimuat pada jurnal ini meliputi bidang pertanian secara umum meliputi; teknologi pertanian, teknologi perikanan, teknologi peternakan, dan agribisnis. Jurnal ini terbit dua kali dalam setahun yaitu setiap bulan Januari dan Juli
Articles 130 Documents
Identifikasi tingkat kematangan gonad ikan endemik Beseng-Beseng (Marosatherina ladigesi Ahl, 1936) secara makroskopik dan mikroskopik Kariyanti Kariyanti; Sharifuddin Bin Andy Omar; Joeharnani Tresnati
Agrokompleks Vol 19 No 1 (2019): Agrokompleks Edisi Januari
Publisher : PPPM Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/japp.v19i1.127

Abstract

Ikan beseng-beseng merupakan salah satu ikan hias endemik di Sulawesi Selatan dan termasuk dalam kelompok ikan pelangi Sulawesi (Celebes rainbowfishes). Ikan beseng-beseng sangat diminati dalam perdagangan ikan hias, terutama jenis jantan yang memiliki warna dan penampilan yang menarik . Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Oktober 2013 - Maret 2014. Pengambilan sampel dilakukan sebanyak 12 kali dengan rentang selang waktu 2 minggu untuk setiap pengambilan sampel. Sampel ikan beseng-beseng yang digunakan berasal dari Sungai Pattunuang Asue dan Sungai Bantimurung, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Tingkat kematangan gonad ditentukan secara morfologis dan histologis. Untuk menentukan TKG secara morfologis menggunakan bantuan kamera Canon 550 dengan lensa fix 50 mm manual + extension tube. Contoh gonad yang dibuat menjadi preparat histologis merupakan gonad segar. Gonad dimasukkan ke dalam botol roll yang telah diisi alkohol 70% agar tidak rusak. Pembuatan preparat histologis dilakukan di Balai Besar Veteriner Maros. Penentuan TKG di analisis secara morfologi mengacu pada Andriani (2000) sedangkan TKG secara histologis dilakukan dengan mengamati TKG seluruh sampel ikan di laboratorium secara mikrokopis. TKG I betina secara makroskopik ditandai dengan ukuran gonad yang masih terlalu kecil, terdapat selaput berwarna hitam, belum terlihat jelas butiran-butiran telur secara kasat mata. TKG II termasuk perkembangan awal, permukaan berwarna hitam, gonad masih berwarna putih dan sudah terlihat butiran-butiran telur yang berukuran kecil. Untuk TKG III permukaan berwarna hitam, butiran – butiran telur terlihat lebih besar, berwarna kuning. Sedangkan pada TKG IV merupakan tahap gonad perkembangan akhir, pada ikan betina dengan TKG IV di dalam ovarinya ditemukan beberapa kelompok telur yang masih kecil dan telur yang sudah berkembang (berwarna kuning bening). Pada TKG V sebagian besar telur sudah dalam kondisi sangat berkembang (kuning bening) meskipun masih ditemukan juga telur yang masih kecil.
Kebiasaan makan ikan cakalang di Perairan Laut Flores Sulawesi Selatan Warda Susaniati; Achmar Mallawa; Faisal Amir
Agrokompleks Vol 19 No 1 (2019): Agrokompleks Edisi Januari
Publisher : PPPM Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/japp.v19i1.128

Abstract

Ikan bernilai ekonomis penting di Perairan Laut Flores adalah ikan Cakalang. Telah di manfaatkan nelayan Bulukumba dan Selayar dengan menggunakan berbagai alat tangkap dan tingkat teknologi yang bervariasi. Keberadaan ikan Cakalang memiliki hubungan yang sangat erat dengan keberadaan makanan dengan mengetahui kebiasaan makanannya. Pengamatan kebiasaan makan ikan Cakalang merupakan salah satu cara untuk mengetahui komposisi, jenis dan jumlah proporsi makanan yang dikonsumsi oleh ikan Cakalang berdasarkan musim penangkapan. Mengguanakan metode survey dan metode gravimetric. Pengumpulan data dilakukan dengan selected random sampling. Sampel ikan berasal dari area potensial penangakapan ikan Cakalang. Dibagi kedalam 4 musim penangkapan ikan Cakalang yaitu musim peralihan barat ke timur (Maret – April), musim timur (Mei – Agustus), musim peralihan timur ke barat (September - Oktober), dan musim barat (Nopember – Februari). Pengamatan isi organ pencernaan yang menjadi indikator sebagai kebiasaan makanan dilakukan dengan pembedahan. Data pendukung salah satu parameter oseanografi perairan pada daerah fishing ground ikan Cakalang yakni SPL dan CHL-a. Hasil penelitian menunjukkan memiliki perbedaan jenis makanan dan jumlah proporsi makanan berdasarkan musim penangkapan. Ikan Cakalang digolongkan sebagai hewan karnivora, yang memiliki kebiasaan makanan adalah memakan Teri Stolephorus sp., Udang Peneanus sp., Cumi-cumi Loligo sp., Peperek Leiognathus sp., Layang Decapterus ruselli, Cacing dan Tembang Sardinella, sp.
Pengaruh penggunaan probiotik dengan dosis yang berbeda pada pakan terhadap ikan nila (Oreachromis niloticus) yang dipelihara pada kolam semen Yani Narayana; Hasniar Hasniar
Agrokompleks Vol 19 No 2 (2019): Agrokompleks Edisi Juni
Publisher : PPPM Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/japp.v19i2.136

Abstract

Penggunaan probiotik oleh para petani ikan telah digunakan agar efesien dalam pengelolaan pakan ikan, probiotik adalah sesuatu yang penting terhadap oganisma termasuk ikan nila dimana probiotik dapat membantu pakan bekerja lebih efsien dalam aktifitas usus ikan namun belum diketahui dosis probiotik dan kepadatan yang tepat untuk menghasilkan pertumbuhan yang tinggi Tujuan penelitian ini adalah sebagai tahap awal mengetahui pengaruh dosisi probiotik yang berbeda alam pakan terhadap berat rata rata dan pertumbuhan ikan nila yang dipeliharan dalam jaring pada kolam semen. Perlakuan dosis adalah (A): 7,5 ml, (B): 12,5 ml, (C) 17,5ml probiotik dalam 2 kg pakan dan (D) 0 ml sebagai control dengan kandungan protein 30%, 3 kali ulangan yang dipelihara dalam kolam semen seluas 12 m2 sebanyak 35 ekor/jaring dengan berat awal rata rata 8,0 g/ekor, diberi pakan 3 kali/hari sebanyak 5 % dari berat biomassa. Hasil penelitian menunjukan pertumbuhan rata rata individu (A): 21,70 g, (B): 25,30 g, (C): 27, 43 g dan (D): 20,53 g, berbeda nyata (P<0,05%) dengan pertumbuhan harian mutlak (A): 2,27%, (B): 2,46%, (C): 2,50% dan (D) 2,21%. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, probiotik memiliki peranan yang penting terhadap proses pencernaan ikan dan diduga probiotik ini mempengaruh enzim protease bekerja lebih efektif sehingga penyerapa asam asam amino lebih optimal, hal itulah yang menyebabkan dosis 17,5 ml menghasilkan berat rata rata tertinggi dan pertumbuhan harian tertinggi pula yaitu 2,50% per hari dan nampaknya probiotik ini mampu memberi keseimbangan terhadap jumlah mikoorganisma dalam usus ikan. Penelitian lanjutan harus dilakukan untuk mengetahui sejauh mana probiotik berpengaruh terhadap kinerja protease dan mikroorganisma.
Pengukuran kepadatan bakteri Vibrio harveyi secara cepat dengan menggunakan spectrofotometer Seniati Seniati; Marbiah Marbiah; Andi Irham
Agrokompleks Vol 19 No 2 (2019): Agrokompleks Edisi Juni
Publisher : PPPM Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/japp.v19i2.137

Abstract

Bakteri Vibrio harveyi adalah salah satu jenis bakteri yang sering digunakan sebagai bahan praktikum maupun bahan penelitian di Laboratorium Kesehatan Ikan, Jurusan Budidaya Perikanan, Politeknik Pertanian Negeri Pangkep. Penggunaan bakteri V. harveyi biasanya dalam kepadatan tertentu sesuai dengan kebutuhan. Untuk menentukan kepadatan bakteri V. harveyi dapat menggunakan metode Total Plate Count (TPC). Metode ini membutuhkan waktu minimal 24 jam untuk dapat menentukan kepadatan bakteri, sehingga metode ini dianggap kurang efektif digunakan untuk kebutuhan waktu yang lebih cepat. Untuk itu perlu melakukan pengembangan metode yang lebih cepat dan akurat dengan menggunakan spektrofotometer untuk melihat tingkat kekeruhan (Optical Density) yang terbaca melalui nilai absorbansi yang dihasilkan. Penelitian dilakukan di Laboratorium Kesehatan Ikan selama kurang lebih 3 bulan dengan menggunakan V. harveyi sebagai sampel uji yang bersumber dari BBRBAP Maros. Populasi bakteri V. harveyi dihitung dengan metode TPC dan dalam waktu yang bersamaan juga dilakukan pengukuran OD dengan menggunakan spectrofotometer panjang gelombang 620 nm. Untuk mendapatkan nilai akurasi tinggi maka kegiatan yang sama dilakukan sebanyak tiga kali ulangan. Hasil analisis regresi dari nilai TPC dengan nilai OD menunjukkan pola linier, hal ini menunjukkan ada hubungan korelasi antara nilai OD dengan kepadatan bakteri. Semakin tinggi kepadatan bakteri maka nila OD juga semakin tinggi. Hubungan kedua parameter tersebut mempunyai persamaan y = 6,2818x + 1,7026 dengan nilai korelasi (r) = 0,9506. Artinya bahwa, setiap peningkatan nilai absorbansi (OD) akan diikuti oleh meningkatnya jumlah bakteri. Perhitungan populasi bakteri V. harveyi dapat dilakukan dengan meregresikan nilai OD dan jumlah bakteri kedalam persamaan garis kurva standar y = = ax + b, dimana y = jumlah kepadatan bakteri, dan x = besarnya nilai OD.
Dampak modernisasi pertanian terhadap petani kecil dan perempuan di Sulawesi Selatan Ratnawati Tahir; Rosanna Rosanna; Isnam Djunais
Agrokompleks Vol 19 No 2 (2019): Agrokompleks Edisi Juni
Publisher : PPPM Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/japp.v19i2.138

Abstract

Modernisasi pertanian telah membawa dampak terhadap ketergeseran petani kecil dan perempuan ke luar sektor pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji; (1) dinamika sejarah modernisasi pertanian, (2) proses perubahan teknis dan ekonomi dalam pengelolaan usahatani padi sawah yang menggeser petani kecil dan perempuan keluar sektor pertanian, (3) proses perubahan struktur sosial yang berakibat tergesernya petani kecil dan perempuan ke luar sektor pertanian. Pengumpulan data yang digunakan adalah survei, observasi, wawancara, dan kuesioner. Data dianalisis dengan analisis time series, eksploratif, serta pengembangan informasi secara mendalam. Pendekatan penelitian dilakukan secara kualitatif dengan tujuan menguraikan dan memberikan gambaran deskriptif tentang fenomena-fenomena yang menjadi objek penelitian. Strategi penelitian adalah studi kasus dengan mengambil satu kelompok petani kecil dan satu kelompok petani perempuan yang termarginalkan dari sektor pertanian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dinamika sejarah modernisasi pertanian digambarkan dari penerapan teknologi baru (revolusi hijau) melalui operasi Lappo Ase. Kegiatan pertanian menjadi investasi yang menguntungkan. Corak usahatani dari subsisten menjadi komersial dan dinamika proses sosial telah menunjukkan pergeseran nilai dari perilaku petani secara kolektif menjadi individual. Proses perubahan teknis telah meminggirkan petani kecil dan perempuan karena pemakaian input pertanian modern dan penggunaan mesin combine pada perontokan padi sehingga mengurangi tenaga kerja laki-laki dan perempuan. Proses perubahan sistem ekonomi karena orientasi produksi dari subsisten menjadi komersil. Di Desa Sereang dan Desa Passeno, masing-masing 95 % dan 60 % petani menyimpan gabahnya untuk dijual. Proses perubahan struktur sosial meminggirkan petani kecil dan perempuan karena memudarnya homogenitas petani, terjadinya penajaman stratifikasi sosial dan polarisasi sosial.
Pengaruh penggunaan pupuk organik terhadap pertumbuhan rumput gajah mini di lahan kering pada tahun kedua setelah penanaman Ahmad Wadi; Darmawan Darmawan; Harifuddin Harifuddin; Muh. Irwan; Fitriana Akhsan
Agrokompleks Vol 20 No 1 (2020): Agrokompleks Edisi Januari
Publisher : PPPM Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/japp.v20i1.142

Abstract

Aplikasi pupuk organik bermanfaat untuk pertumbuhan tanaman pakan. Di Indonesia, penggunaan rumput gajah mini dapat menjadi strategi yang efektif untuk meningkatkan pemanfaatannya sebagai sumber pakan yang cocok untuk ternak ruminansia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pupuk organik terhadap pertumbuhan rumput gajah mini di lahan marginal pada tahun kedua setelah penanaman. Penelitian ini dilakukan di Desa Galung, Kecamatan Barru, Kabupaten Barru dari Januari hingga Agustus 2019. Desain penelitian adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan berurutan yang terdiri dari kontrol : 0 kg, rendah: 5000 kg, sedang: 10000 kg, dan tinggi: 15000 kg pupuk organic /ha/tahun. Variabel yang diamati meliputi tinggi tanaman, panjang tanaman, jumlah anakan, luas permukaan daun, berat daun, berat batang, berat kering dan berat keseluruhan tanaman. Pengumpulan data dilakukan pada setiap umur tanaman 2 bulan untuk pemotongan pertama, kedua, ketiga, dan keempat. Semua data dianalisis dengan analisa statistik menggunakan SPSS. Hasil analisis keragaman menunjukkan bahwa perlakuan memiliki efek signifikan (P<0,01) pada parameter yang diamati. Perlakuan dengan tingkat pemupukan sebanyak 15000 kg pupuk organik/ha/tahun memberikan hasil yang optimal untuk semua parameter yang diukur.
Komposisi Kimia Terrine yang Diinkorporasi dengan Tepung Talas Jepang dan Agar-Agar Arham Rusli; Syamsuar Syamsuar; A. Muh Yuslim Patawari; fifi Arfini
Agrokompleks Vol 17 No 1 (2018): Agrokompleks Edisi Januari
Publisher : PPPM Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/japp.v17i1.144

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang penambahan tepung talas jepang dan agar-agar pada pembuatan terrine. Penggabungan tepung talas jepang dan agar-agar pada pembuatan terrine diharapkan dapat meningkatkan sifat fungsional produk terrine dengan tetap mempertahankan stabilitas produk. Penelitian bertujuan untuk menganalisis komposisi kimia terrine yang diinkorporasi dengan tepung talas jepang dan agar-agar. Penelitian dilaksanakan menggunakan metode permukaan respon dengan rancangan faktorial tingkat-3 (3-Level Factorial Design). Perlakuan yang diterapkan adalah konsentrasi tepung talas jepang dan agar-agar. Batas bawah dan batas atas untuk masing-masing perlakuan adalah 0 dan 5 % sehingga diperoleh perlakuan sebanyak 13 unit. Pengamatan dilakukan terhadap komposisi kimia terrine meliputi kadar air, kadar protein, kadar lemak, kadar karbohidrat, kadar abu, kadar kalsium, dan kadar serat kasar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan tepung talas dan agar-agar mempengaruhi komposisi kimia dan meningkatkan kandungan gizi terrine. Penambahan tepung talas jepang dan agar-agar dapat meningkatkan kadar serat terrine. Demikian pula kadar kalsium terrine semakin meningkat dengan semakin tingginnya konsentrasi tepung agar-agar.
Analisis distribusi dan margin pemasaran ayam broiler dengan pakan herbal di Kecamatan Mandalle Kabupaten Pangkep Aisyah Aisyah; Mihrani Mihrani; Khaeriyah Nur
Agrokompleks Vol 20 No 1 (2020): Agrokompleks Edisi Januari
Publisher : PPPM Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/japp.v20i1.145

Abstract

Tataniaga membantu peternak dalam menyalurkan hasil ternaknya agar sampai kepada konsumen. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bentuk distribusi pemasaran ayam broiler yang menggunakan pakan herbal; mengukur dan manganalisis keuntungan dan margin yang diperoleh lembaga pemasaran ayam broiler; mengukur dan manganalisis efisiensi pemasaran ayam broiler dengan pakan herbal di Kecamatan Mandalle, Kabupaten Pangkep. Penelitian dilaksanakan di beberapa tempat yang menjadi rantai tataniaga yaitu di peternakan/produsen (unit usaha program studi Agribisnis Peternakan kampus Politeknik Pertanian Negeri Pangkep), dan di pasar tradisional Kecamatan Mandalle selaku pedagang pasar/eceran. Penelitian dilaksanakan pada bulan April hingga Mei 2019. Metode yang digunakan yaitu analisis data secara kualitatif dan kuantitatif yaitu menggunakan analisis deskriptif dan matematis. Analisis deskriptif dimaksudkan untuk menguraikan secara kualitatif bentuk distribusi pemasaran ayam broiler yang menggunakan pakan herbal. Analisis matematis dimaksudkan untuk menghitung secara kuantitatif margin pemasaran, keuntungan tiap lembaga pemasaran, dan efisiensi pemasaran. Hasil penelitan ini menunjukkan bahwa distribusi pemasaran yang terbentuk hanya terdapat satu rantai tataniaga yaitu Peternakan-Pedagang Eceran-Konsumen. Distribusi pemasaran ayam broiler dengan pakan herbal di Kecamatan Mandalle ini cukup baik, efisien dan diterima masyarakat setempat. Margin pemasaran yaitu Rp. 5.000 (bobot hidup), keuntungan lembaga pemasaran sebesar Rp. 4.130/ekor; distribusi pemasaran dikategorikan efisien karena berada pada kisaran 0 – 33 % yaitu 1,934%.
Pengembangan Prosedur Analisis Total Volatil Bases dengan Menggunakan Indikator Alami Ahmad Daud; Sahriawati Sahriawati
Agrokompleks Vol 17 No 1 (2018): Agrokompleks Edisi Januari
Publisher : PPPM Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/japp.v17i1.148

Abstract

Berbagai upaya telah dilakukan untuk menemukan metode pengukuran tingkat kesegaran ikan yang cepat dan dapat diandalkan. Berbagai metode telah digunakan untuk mengukur perubahan postmortem pada kualitas sensori, kimia dan mikrobiologi ikan. Salah satu metode analisis yang menggunakan indikator yaitu analisis Total Volatil Base Nitrogen (TVB-N), sebagai salah satu analisis untuk menguji kemunduran mutu ikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pemanfaatan ekstrak secang, ekstrak daun jati, ekstrak kulit buah naga sebagai indikator alami dalam analisis TVB-N. Penelitian ini bersifat eksperimental, dengan subjek penelitian adalah indikator alami ; ekstrak kayu secang, ekstrak daun jati, ekstrak kulit buah naga. Objek dalam penelitian ini adalah titik akhir titrasi pada analisa TVB, ketepatan dan kecermatan penggunaannya dalam analisa TVB-N. Hasil penelitian menunjukkan warna titik akhir titrasi dengan indikator secang, kulit buah naga, ekstrak daun jati berturut-turut berwarna: kuning, tidak berwarna, merah tua. Kombinasi perlakuan filtrat sampel di tambah indikator secang dan larutan penampung asam borat 3% ditambah indikator tashiro merupakan perlakuan yang dapat dimanfaatkan sebagai alternatif penggunaan indikator alami pada analisa TVB-N, dengan volume titrasi rata-rata 5,76 ml, titik akhir titrasi berwarna kuning dan kadar TVB-N sebesar 31,12 mg%N. Standar deviasi dari perlakuan tersebut sebesar 0,053 sehingga perlakuan tersebut cermat sebagai indikator dalam analisa TVB-N.
Pemanfaatan Limbah Ampas Kelapa Sawit Sebagai Bahan Baku Pakan Untuk Pertumbuhan dan Sintasan Benih Ikan Lele Nur syahran; Buana Basir
Agrokompleks Vol 17 No 1 (2018): Agrokompleks Edisi Januari
Publisher : PPPM Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/japp.v17i1.149

Abstract

Pemanfaatan berbagai sumberdaya lokal sebagai sumber bahan pakan alternatif bagi ikan seperti bungkil sawit perlu diupayakan karena tersedia secara kontinyu, melimpah, murah, dan menguntungkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan ampas kelapa sawit pada pakan terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan lele. Penelitian dilaksanakan menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan yaitu tanpa penambahan ampas kelapa sawit, penambahan ampas kelapa sawit + dedak halus, penambahan ampas kelapa sawit + tepung jagung dan penambahan ampas kelapa sawit + tepung ikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pakan yang berbeda sangat berpengaruh terhadap sintasan, pertumbuhan panjang dan pertumbuhan berat benih ikan lele. Sintasan benih ikan lele tertinggi pada penambahan ampas kelapa sawit + tepung ikan sebesar 78,33% dan terendah pada penambahan ampas kelapa sawit + dedak halus sebesar 44,33%, pertumbuhan panjang benih ikan lele tertinggi pada penambahan ampas kelapa sawit + tepung ikan sebesar 5,6 cm dan terendah pada penambahan ampas kelapa sawit + dedak halus sebesar 4,3 cm dan pertumbuhan berat mutlak benih ikan lele pada tertinggi pada penambahan ampas kelapa sawit + tepung ikan sebesar 2,7 gram dan terendah pada penambahan ampas kelapa sawit + dedak halus sebesar 1,1 gram. Kualitas air selama penelitian masih dalam kisaran yang mendukung

Page 2 of 13 | Total Record : 130