cover
Contact Name
Charlie D. Heatubun
Contact Email
charlie_deheatboen@yahoo.com
Phone
-
Journal Mail Official
ishjurnal@gmail.com
Editorial Address
Jl. Brigjen Mariner(Purn)Abraham O. Atururi, Kompl. Perkantoran Arfai, Manokwari 98311
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
Igya ser hanjop: Jurnal Pembangunan Berkelanjutan
ISSN : 27160491     EISSN : 2722516X     DOI : https://doi.org/10.47039/ish
Core Subject : Agriculture, Social,
Igya ser hanjop adalah jurnal yang menyediakan sumber informasi ilmiah yang ditujukan untuk peneliti, lembaga penelitian, instansi pemerintah, dan pemangku kepentingan. Jurnal ini menerbitkan manuskrip penelitian asli yang berfokus pada hasil penelitian tentang semua aspek pembangunan berkelanjutan.
Articles 49 Documents
Keragaan Komponen Hasil dan Keragaman Genotipe Ubi Jalar Lokal Papua Paskalius Aprianto Merahabia; Yunita Demena; Amius Tabuni
Igya ser hanjop: Jurnal Pembangunan Berkelanjutan Vol 4 No 2 (2022)
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Papua Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47039/ish.4.2022.83-91

Abstract

Papua is known to have a high genetic diversity of sweet potato. This study aims to obtain information on the performance of yield components and genotype diversity of local Papuan sweet potatoes. This research was carried out for ± 5 months, starting from March to August 2021 located at the Manggoapi Experimental Garden, University of Papua. The study used a Randomized Block Design (RAK) with 4 genotypes of Papuan sweet potato, namely, Bovendigoel-1, Bovendigoel-2, Bovendigoel-3 and bovendigoel-4. Data analysis includes Analysis of Variety, Principal Component Analysis, Cluster Analysis and Coefficient of Correlation. The results showed that the test genotype had a very significant and significant effect on the characters of tuber diameter, tuber length, number of tubers per plant, tuber weight per plant, number of economic tubers, economic tuber weight, number of tubers per mound, tuber weight per mound, sugar content ( brix). There is genetic diversity in 4 local Papuan sweet potato genotypes with a similarity coefficient of 0.17-0.62. There are two main components with a cumulative variance of 94.657%. There is a positive correlation between economic tuber weight and yield.
Kualitas Batuan Beku sebagai Bahan Konstruksi pada Daerah Warmare Kabupaten Manokwari Angelina M. Randa; Rana Wiratama; Eric A. Patandianan; Irman Irman
Igya ser hanjop: Jurnal Pembangunan Berkelanjutan Vol 4 No 2 (2022)
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Papua Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47039/ish.4.2022.105-113

Abstract

Madrad area, Warmare District, based on field appearances, found a lot of igneous rock fragments in the river found at the research location which were considered to have potential sources of C minerals, especially in andesite-basaltic rocks which are the lithological units that make up the Arfak volcanic formation found at the research location. The purpose of the study was to determine the quality of igneous rocks included in the Arfak Volcano Formation in Madrad and its surroundings based on the type of utilization. The method used is literature study, collecting field data in the form of geological conditions of the research area and taking rock samples, then laboratory analysis in the form of compressive strength tests, petrographic analysis. The Compressive Strength Test used is Uniaxial Compressive Strength. The purpose of the compressive test is to measure the uniaxial compressive strength of a rock sample in a regular geometry, either in the form of a cylinder, beam or prism in one direction (uniaxial). So that the test results can be classified the strength and characteristics of the rock. From the results of laboratory testing, samples of Basalt and Andesite igneous rocks obtained in the research area can be used as concrete piles for Basalt rock types and as road concrete for Andesite rocks (Standard Directorate General of Highways, 1976).
Transisi Sub-Dimensi Modal Sosial dan Pengaruhnya terhadap Disparitas Pembangunan Papua Barat di Kabupaten Manokwari dan Kota Sorong Michael Albert Baransano; Fenny Salomina Jensanura Asyerem; Eka Intan Kumala Putri; Noer Azam Achsani; Lala M. Kolopaking
Igya ser hanjop: Jurnal Pembangunan Berkelanjutan Vol 4 No 2 (2022)
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Papua Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47039/ish.4.2022.67-81

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis nilai modal sosial dan transisi dari sub dimensi modal sosial serta dampaknya terhadap ketimpangan pembangunan wilayah di Provinsi Papua Barat. Hasil penelitian yang diperoleh berdasarkan kuisioner dan wawancara mendalam terhadap responden menunjukan bahwa nilai modal sosial berada pada kategori “kuat” dan telah terjadi transisi sub dimensi modal sosial dari thick trust menjadi thin trust yang disebabkan karena responden telah tinggal menetap secara bersama, budaya inklusif orang papua, otonomi khusus, dan kawin campur. Hasil penelitian lebih lanjut menunjukan bahwa model ekonometrika dengan regresi logistik menjelaskan bahwa variabel trust (X2), dengan nilai odds ratio sebesar 18.75 memberikan implikasi bahwa trust (kepercayaan) mempunyai dampak yang lebih besar dalam mengurangi tingkat disparitas wilayah sebesar 18.75 kali dibandingkan dengan norm (X3), network (X4), dan tempat tinggal (X5) jika nilainya sama.
Potensi Ekstrak Aseton Kayu Sowang (Xanthosthemon sp.) sebagai Bahan Pengawet Alami Kayu Pulai (Alstonia scholaris R. Br.) dan Kayu Sengon [Parasienthes falcataria L. (Nielsen)] Cicilia Susanti; Estty S Tristania; Endra Gunawan
Igya ser hanjop: Jurnal Pembangunan Berkelanjutan Vol 5 No 1 (2023)
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Papua Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47039/ish.5.2022.67-76

Abstract

Kayu sowang (Xanthosthemos spp.) merupakan salah satu jenis tumbuhan berkayu yang memiliki kekuatan alami yang tinggi, karenanya dapat digunakan untuk penggunaan eksterior dalam waktu yang relatif sangat lama. Jenis ini potensial dimanfaatkan sebagai bahan pengawet kayu, oleh sebab itu dikaji kemampuan ekstrak aseton dari bagian teras kayu sowang yang diimpregnasikan pada kayu sampel, selanjutnya diujikan menggunakan rayap tanah pada skala laboratorium. Metode yang digunakan adalah eksperimen dengan teknik observasi, dengan menggunakan bagian teras kayu sowang yang dipeoleh dari kawasan hutan Waena, Jayapura dan ekstraksi menggunakan aseton dan kayu uji menggunakan kayu pulai (Alstonia scholaris) dan kayu sengon (Parasienthes falcataria). Sampel uji kayu diimpregnasi dengan menggunakan esktrak aseton dengan waktu yang berbeda, yaitu 10, 20, 30 dan 40 menit dan diumpankan pada rayap tanah Neotermes sp. selama 28 hari pada skala laboratorium. Hasil penelitian diperoleh bahwa ekstrak aseton bagian teras kayu sowang memiliki kemampuan untuk menghambat serangan rayap tanah pada kategori aktivitas sedang berdasarkan klasifikasi aktivitas anti rayap (persentase mortalita rayap) pada sampel uji kayu pulai dan kayu sengon. Berdasarkan persentase kehilangan berat, sample uji kayu pulai dan sengon yang diimpregnasi dengan larutan aseton naik satu peringkat kelas ketahanan kayu.
Biomassa dan Estimasi Karbon Lamun Cymodocea rotundata di Pantai Rendani, Kabupaten Manokwari Sisilia Mudarehi; Agatha C. Maturbongs; Paskalina Th. Lefaan; Maria .J. Sadsoeitoeboen; Agustinus Kilmaskossu; Fajar R.D.N Sianipar; Emmanuel Manangkalangi; Johanis P. Kilmaskossu
Igya ser hanjop: Jurnal Pembangunan Berkelanjutan Vol 5 No 1 (2023)
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Papua Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47039/ish.5.2022.1-11

Abstract

Seagrass has a very important role in reducing CO2 emissions by binding carbon. Therefore, this study aims to describe biomass and estimate carbon storage of seagrass Cymodocea rotundata in Rendani Beach, Manokwari Regency, West Papua. The method used is purposive sampling using three transect lines and 30 squares measuring 30 cm x 30 cm. Biomass measurements were carried out on all squares of observations while for carbon content analysis was carried out on three squares in each transect. Carbon analysis was performed using the ashing method or Loss on Ignition. The results showed that the density of C. rotundata ranged from 44.44 - 4877.78 stands/m² and the dry biomass ranged from 13.33 - 873.33 gbk C/m². The results of the analysis showed the relationship between density and dry biomass of C. rotundata following the equation B = 196.13 + 1.6221K. Carbon estimates for this species range from 65.07 - 170.27 gbk C/m². Seagrass vegetation has an important role in storing carbon, however its presence in coastal waters has experienced many disturbances as a result of anthropogenic activities so that conservation efforts need to be made. Keywords: Cymodocea rotundata, density, biomass, ashing method, carbon storage.
Komposisi Kimia dan Potensi Pengembangan Indigofera zollingeriana Sebagai Sumber Hijauan Pakan di Provinsi Papua Barat Firna Novita Yafur; Diana Sawen
Igya ser hanjop: Jurnal Pembangunan Berkelanjutan Vol 5 No 1 (2023)
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Papua Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47039/ish.5.2022.49-55

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi kimia dan potensi pengembangan Indigofera zollingeriana sebagai sumber hijauan pakan di Provinsi Papua Barat. Penelitian dilakukan di sub Laboratorium Agrsotologi Fakultas Peternakan Universitas Papua, selama 2 bulan. Metode yang digunakan adalah deskriptif dengan teknik observasi lapang dan analisis laboratorium. Indigofera zollingeriana merupakan jenis legum pohon introduksi yang sudah dikembangkan atau dibudidayakan di wilayah Papua Barat sebagai hijauan pakan potensial yang memiliki karakteristik morfologi yang baik, kandungan protein yang tinggi serta mampu dikembangkan pada lahan-lahan marginal. Kandungan protein kasar Indigofera zollingeriana di ketiga lokasi bervariasi 25,36-26,32%. sedangkan kandungan serat kasarnya bervariasi 11,9 –18,99%. Protein Kasar sebesar 25,36-26,32%, Serat Kasar sebesar 11,9-18,99%, Lemak Kasar sebesar 1,43-3,33% dan Abu sebesar 6,33-10,35%.
Analisis Vegetasi pada Zona Konservasi Tradisional Kampung Kwau, Pegunungan Arfak Yan Soleman Anthon Miokbun; Jacob Manusawai; Anthon Sineri
Igya ser hanjop: Jurnal Pembangunan Berkelanjutan Vol 5 No 1 (2023)
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Papua Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47039/ish.5.2022.33-47

Abstract

Analisis merupakan studi untuk mengetahui sruktur dan komposisi dari tumbuhan tumbuhan di hutan. Dari hasil kegiatan analisis vegetasi kita akan mendapatkan informasi mengenai jumblah jenis, volume tegakan, pola sebaran, frekuensi, kerapatan, indeks nilai penting dan indeks keragaman tumbuhan yang terdapat dalam suatu kawasan hutan.Tuliskan inti sari naskah Anda di sini. Analisis vegetasi zona konservasi tradisional masyarakat kampung kwau pegunungan arfak. Struktur dan komposisi penyusun zonasi igya ser hanjob. igya ser hanjob adalah suatu pembagian hutan secara tradisional. Masyarakat arfak sejak dulu telah membagi hutan menjadi empat zonasi yang di manfaatkan yang pertama, zona susti, zona susti merupakan zona pemanfaatan boleh di manfaatkan dalam pembuatan kebun dan pembuatan pemukiman dll. kemudian Zona nimahati merupakan sona pemanfaatan yang di manafaatkan dalam skala kecil atau di manfaatkan atas persetujuan kepala suku atau pemilik hak wilaya. Dan yang ke tiga merupakan zona bahamti, zona bahamti merupakan zona yang di manfaatkan dalam bentuk perlindungang terhadap satwa liar yang akan di buru untuk kebutuhan sumber protein bagi masyarakat setempat dan Yang terakhir merupakan zona tumti, zona tumti merupakan zona pemanfaatan perlindungan perlindungan hutan yang di mahatkan untuk mencega terjadi langsor di lereng lereng bukit dan pungung pungung bukit. Struktur dan komposisi Keragaman jenis penyusun vegetasi zona igya ser hanjob
Formulasi Teh Herbal Rumput Kebar (Biophytum petersianum) sebagai Minuman Fungsional Soleman Karayopi; Meike Meilan Lisangan; Budi Santoso
Igya ser hanjop: Jurnal Pembangunan Berkelanjutan Vol 5 No 1 (2023)
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Papua Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47039/ish.5.2022.57-65

Abstract

Minuman teh herbal adalah minuman yang terbuat dari bahan herbal yang berkhasiat bagi kesehatan. minuman herbal umumnya mengandung antioksidan. Antioksidan adalah senyawa kimia yang dapat menyumbangkan satu atau lebih elektron kepada radikal bebas, sehingga radikal bebas tersebut dapat diredam. Salah satu tumbuhan yang mengandung antioksidan adalah rumput Kebar. Tujuan penelitian ini adalah: (1) Mengetahui kandungan total fenol dan aktifitas antioksidan teh rumput kebar dari beberapa formulasi; dan (2); Mengetahui tingkat kesukaan konsumen terhadap produk teh herbal rumput kebar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa total fenol berbeda nyata pada semua formula. Kadar total fenol tertinggi pada F1 dan terendah pada F4. Sedangkan kapasitas penangkalan radikal bebas DPPH, formula F1 paling tinggi dan tidak berbeda nyata dengan F2 dan F3, namun berbeda nyata dengan F4. Dari hasil uji organoleptik menunjukkan bahwa panelis lebih menyukai warna pada formula F3, aroma pada formula F1, rasa pada formula F1 dan F2, sedangkan penampilan keseluruhan pada formula F2. Teh herbal instan dari ekstrak rumput Kebar sangat berpotensi untuk dikembangkan sebagai minuman fungsional.
Keragaman Spesies Pohon dan Pemanfaatannya pada Hutan Desa Kampung Ubadari Yance de Fretes; Ambriansyah
Igya ser hanjop: Jurnal Pembangunan Berkelanjutan Vol 5 No 1 (2023)
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Papua Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47039/ish.5.2022.13-31

Abstract

Pulau Papua diketahui memiliki keragaman flora dengan tingkat keendemikan yang tinggi, namun mengalami konversi yang tinggi dari hutan ke non hutan. Walaupun memiliki kekayaan flora yang tinggi, namun sebagian flora belum disurvai. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui keragaman flora dan potensi guna penyusunan rencana pengelolaan hutan desa. Hutan disurvai dalam 7 transek (1000 m) yang dibuat secara acak, dan pohon dicatat dalam 75 plot berukuran 20x20m, tiang 75 subplot 10x10 m, dan pancang dalam 75 sub plot (5x5m). Hasil inventarisasi, pancang dengan 155 spesies dari 52 famili dn 581 individu, tiang 86 spesies dari 37 famili dan 236 individu, dan pohon 135 spesies dari 40 famili dan 848 individu. Perbedaan spesies antara transek cukup tinggi menunjukkan tingkat keragaman antar transek (beta diversity). Spesies dominan pada tingkat pohon Artocarpus elasticus Blume, Antiaris toxicaria Lesch., Myristica argentea Warb., dan Pometia pinnata Forst. & Forst. (Bl.) Jacobs. Sekitar 36 persen spesies hanya diwakili 1 pohon dari 3 ha hutan yang disampel. Shannon-Weiner Diversity Index mencapai (H’) > 3 pada tiap transek menunjukkan tingkat keragaman pohon yang tinggi. Ada sekitar 70 spesies yang dimanfaatkan masyarakat, sebagian besar untuk bahan rumah, sumber makanan dan obat-obatan.