cover
Contact Name
Ekasatya Aldila Afriansyah
Contact Email
ekafrian@gmail.com
Phone
+628979550972
Journal Mail Official
mosharafajournal@institutpendidikan.ac.id
Editorial Address
Gedung B, Lantai 2, Program Studi Pendidikan Matematika Institut Pendidikan Indonesia (IPI) Garut Jalan Pahlawan No. 32 Sukagalih, Garut, Jawa Barat
Location
Kab. garut,
Jawa barat
INDONESIA
Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika
ISSN : 20864280     EISSN : 25278827     DOI : https://doi.org/10.31980/mosharafa
Core Subject : Education,
Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika (p-ISSN: 2086-4280 & e-ISSN: 2527-8827) mempublikasikan artikel ilmiah hasil penelitian dalam bidang pendidikan matematika yang belum pernah dipublikasikan. Penulis dapat berasal dari berbagai level, seperti mahasiswa (S1, S2, S3), guru, dosen, praktisi, maupun pemerhati pendidikan matematika. Mosharafa terbit tiga kali dalam satu tahun, yaitu pada bulan Januari, Mei, dan September. Penerbit Mosharafa adalah Program Studi Pendidikan Matematika Institut Pendidikan Indonesia.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 15 Documents
Search results for , issue "Vol 11, No 3 (2022)" : 15 Documents clear
Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMA pada Materi Jarak pada Bangun Ruang Yoshe Larissa Ulfa; Yenita Roza; Maimunah Maimunah
Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 11, No 3 (2022)
Publisher : Institut Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (660.63 KB) | DOI: 10.31980/mosharafa.v11i3.1426

Abstract

Keterampilan pemecahan masalah merupakan salah satu kemampuan kognitif dasar matematis yang perlu dikuasai oleh siswa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui serta menganalisis kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Subjek dari penelitian ini adalah 23 siswa kelas XII MIPA SMA Cendana Pekanbaru. Teknik pengumpulan data adalah tes kemampuan pemecahan masalah matematis. Analisis terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dilihat berdasarkan indikator kemampuan pemecahan masalah matematis. Rata-rata hasil pengujian soal pada indikator memhami masalah adalah 90, rata-rata pada indikator membuat rencana pemecahan masalah adalah 62,4, rata-rata pada indikator pelaksanaan rencana pemecahan masalah adalah 35, dan rata-rata pada indikator menafsirkan solusi pemecahan masalah yang diperoleh ialah 14,46. Upaya dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa, guru sebaiknya menggunakan media pembelajaran dalam proses pembelajaran yang dapat menyeimbangkan persepsi siswa dalam memvisualisasikan proyeksi jarak titik dengan garis pada bangun ruang.Problem-solving skills are one of the basic mathematical cognitive abilities that need to be mastered by students. The purpose of this study was to determine and analyze students' mathematical problem-solving abilities. This type of research is qualitative research. The subjects of this study were 23 students of class XII MIPA SMA Cendana Pekanbaru. The data collection technique is a mathematical problem-solving ability test. Analysis of students' mathematical problem-solving ability is seen based on indicators of mathematical problem-solving ability. The average test results on the problem-understanding indicator are 90, the average problem-solving plan indicator is 62.4, the average problem-solving plan implementation indicator is 35, and the average indicator for interpreting the problem-solving solution obtained is 14.46. To improve students' mathematical problem-solving skills, teachers should use learning media in the learning process that can balance students' perceptions in visualizing the projection of the distance of the point with the line on the shape of the space.
Peran RME terhadap Miskonsepsi Siswa MTs pada Materi Bangun Datar Segi Empat Ekasatya Aldila Afriansyah
Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 11, No 3 (2022)
Publisher : Institut Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (520.565 KB) | DOI: 10.31980/mosharafa.v11i3.2102

Abstract

AbstrakKemampuan siswa untuk memahami konsep lain tidak akan terhambat dengan pemahaman yang kuat terhadap satu konsep tertentu, terutama dalam matematika. Dalam hal ini, pemahaman yang buruk tentang materi tertentu akan menghasilkan miskonsepsi. Dalam upaya untuk mengatasi masalah ini dan membuat pembelajaran di kelas lebih berdampak, pendekatan pembelajaran Realistic Mathematics Education (RME) dipilih. Berkaitan dengan miskonsepsi siswa pada materi pokok segi empat, penelitian ini berupaya mengevaluasi keefektifan pendekatan RME. Metode penelitian kualitatif diterapkan dalam penelitian ini. Diikuti 31 siswa kelas VII yang terdaftar di MTs Negeri 2 Garut tahun ajaran 2021-2022. Teknik pengumpulan datanya adalah ujian tertulis dengan uraian dan pilihan (benar-salah). Tiga tahapan teknik analisis data yaitu reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Temuan menunjukkan bahwa dalam miskonsepsi siswa MTs tentang mata pelajaran segi empat, teknik RME dianggap sangat efektif.AbstractStudents' ability to understand other concepts won't be hampered by having a solid grasp of one particular concept, especially in mathematics. In this instance, a poor grasp of the subject will result in misunderstandings. In an effort to address this issue and make learning in the classroom more impactful, the Realistic Mathematics Education (RME) learning strategy was chosen. In relation to students' misconceptions of the subject matter of quadrilaterals, this study seeks to evaluate the effectiveness of the Realistic Mathematics Education (RME) approach. Methods of qualitative research were applied in this study. 31 students in grades VII-E who were enrolled at MTs Negeri 2 Garut for the 2021–2022 academic year participated in the study. The testing method is a written exam with descriptions and choices (true-false). The three stages of the data analysis technique were data reduction, data presentation, and data verification. The findings indicated that in terms of MT students' preconceptions regarding the subject of quadrilaterals, the RME technique was thought to be extremely effective.
Pengaruh Problem Based Learning terhadap Kemampuan Penalaran Matematik dan Korelasinya dengan Kemampuan Awal Siswa SMP Ardiansyah Ardiansyah; Endang Wahyuningrum; Maman Rumanta
Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 11, No 3 (2022)
Publisher : Institut Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (552.508 KB) | DOI: 10.31980/mosharafa.v11i3.1498

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh problem-based learning terhadap kemampuan penalaran matematik, dan korelasi kemampuan penalaran matematik dengan kemampuan awal siswa SMP. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMP Negeri 1 Tanjung Palas Tengah, sampelnya diambil dua kelas secara random dari seluruh kelas VIII. Metode yang digunakan yaitu metode eksperimen, dimana instrumennya terdiri dari pretest dan postest. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada data pretest tidak menunjukkan adanya perbedaan kemampuan penalaran matematika antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Hasil uji t pada data postest menunjukkan perbedaan kemampuan penalaran matematika antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol pada taraf signifikansi 5%. Pada uji korelasi Widespread Biserial menunjukkan adanya korelasi. Disimpulkan bahwa terdapat pengaruh problem-based learning terhadap peningkatan kemampuan penalaran matematik siswa dan kemampuan awal siswa tidak membedakan peningkatan kemampuan penalaran matematika siswa dan korelasinya.This study aims to determine the effect of problem-based learning on mathematical reasoning abilities, and the correlation of mathematical reasoning abilities with the initial abilities of junior high school students. The population in this study were all students of SMP Negeri 1 Tanjung Palas Tengah, the samples were taken randomly from two classes of class VIII. The method used is the experimental method, where the instrument consists of a pretest and posttest. The results showed that the pretest data did not show any difference in mathematical reasoning ability between the control group and the experimental group. The results of the t-test on posttest data showed differences in mathematical reasoning abilities between the experimental group and the control group at a significance level of 5%. The Biserial Widespread correlation test shows a correlation. It was concluded that there was an effect of problem-based learning on increasing students' mathematical reasoning abilities and students' initial abilities did not distinguish between increasing students' mathematical reasoning abilities and their correlations.
Media Petualangan Aljabar Berbasis Permainan Edukasi untuk Siswa SMP Nastiti Anugrahing Sarji; Helti Lygia Mampouw
Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 11, No 3 (2022)
Publisher : Institut Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (698.502 KB) | DOI: 10.31980/mosharafa.v11i3.1491

Abstract

Revolusi industri 4.0 di bidang pendidikan ditandai dengan dihasilkannya media pembelajaran digital. Penelitian ini bertujuan mengembangkan media pembelajaran Petualangan Aljabar untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik pada materi Bentuk Aljabar. Penelitian menggunakan model analisis, desain, pengembangan, implementasi, dan evaluasi. Petualanagn Aljabar adalah media permainan edukasi interaktif berbasis android dan windows. Petualangan Aljabar terdiri dari materi dan soal berbentuk permainan yang dikemas dalam 3 level kesulitan yaitu mudah, sedang, dan sulit. Materi Bentuk Aljabar meliputi unsur-unsur dan penyederhanaannya, operasi hitung dan soal cerita bentuk aljabar. Validitas media mencapai 90% kemudian diimplementasikan kepada 61 peserta didik kelas VII SMP Negeri 1 Ampel, Boyolali. Hasil yang diperoleh adalah media Petualangan Aljabar memenuhi aspek praktis 97% dan aspek efektif 88%. Berdasarkan LKPD yang dikerjakan diperoleh rata-rata pemahaman peserta didik adalah 84 dan mencapai KKM sebesar 84%. Hasil ini menunjukkan media Petualangan Aljabar dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik pada materi Bentuk Aljabar.The industrial revolution 4.0 in the field of education is marked by the production of digital learning media. This study aims to develop an Algebra Adventure learning media to improve student learning outcomes in the Algebraic Forms material. The research uses analysis, design, development, implementation, and evaluation models. Algebra Adventure is interactive educational game media based on android and windows. Algebra Adventure consists of material and questions in the form of games that are packaged in 3 levels of difficulty namely easy, medium, and difficult. Algebraic Form Material includes elements and their simplifications, arithmetic operations, and the algebraic form of the story. The media validity reached 90% and then it was implemented on 61 seventh-grade students of SMP Negeri 1 Ampel, Boyolali. The results obtained are that the Algebra Adventure media fulfills the practical aspect of 97% and the effective aspect of 88%. Based on the LKPD that was done, the average understanding of students was 84 and reached the KKM of 84%. These results indicate that Algebra Adventure media can be used to improve student learning outcomes on Algebraic Forms material.
Etnomatematika:Filosofi dan Konsep Matematis Kalender Sunda Mega Nur Prabawati; Siska Ryane Muslim
Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 11, No 3 (2022)
Publisher : Institut Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (548.266 KB) | DOI: 10.31980/mosharafa.v11i3.1471

Abstract

Penelitian ini merupakan salah satu upaya untuk membuktikan adanya keterkaitan antara budaya dengan matematika, dan untuk merubah paradigma masyarakat yang menganggap bahwa matematika tidak ada kaitannya dengan budaya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui filosofi dari kalender sunda dan konsep-konsep matematika yang terdapat pada kalender Sunda yang ditinjau dari perhitungan penyusunannya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode etnografi. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, dokumentasi, dan catatan lapangan. Penelitian ini dilakukan di kediaman pakar kalender sunda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam Kalender Sunda terdapat nama dan istilah yang kaya akan filosofi dan makna, serta adanya keterkaitan antara matematika dengan budaya yang dapat ditunjukkan dengan adanya konsep matematis pada sistem kalender Sunda seperti kaidah pencacahan dalam pancawuku atau selapan, konsep pembagian pada penentuan tunggul taun, dan konsep modulo pada penentuan indung poe, dewa taun, naktu taun, naktu bulan, naktu tanggal, dan menentukan suatu tanggal.This research is an attempt to prove the relationship between culture and mathematics and tries to straighten out the paradigm of society which considers mathematics to be complex and has nothing to do with mathematics and culture. The purpose of this study was to determine the mathematical concepts contained in the Sundanese calendar in terms of computation calculations. This research is qualitative research with an ethnographic method. The data collection techniques used were observation, interviews, documentation, and field notes. This research was conducted at the residence of Mrs. Miranda Halimah Wihardja an expert on the Sundanese calendar. The results of this study indicate that in the Sundanese calendar some names and terms are rich in philosophy and meaning, and there is a link between mathematics and culture which can be shown by the existence of mathematical concepts in the Sundanese calendar system such as the rules of enumeration in pancawuku or selapan, the concept of division in determining the stump of the year, and the concept of modulo in determining the parent poe, the god of the year, the time of the year, the time of the month, the time of the date, and the determination of a date.
Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa dalam Menyelesaikan Soal berbasis Etnomatematika Tipe Multiple Solutions Task Nuqthy Faiziyah; Nityana Anisah Hanan; Navia Nur Azizah
Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 11, No 3 (2022)
Publisher : Institut Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (681.659 KB) | DOI: 10.31980/mosharafa.v11i3.1335

Abstract

Pentingnya kemampuan berpikir kreatif dalam pembelajaran dicanangkan pada kurikulum 2013. Salah satu tipe soal yang dapat digunakan untuk mengukur kemampuan berpikir kreatif siswa yaitu Multiple Solutions Task (MST). Soal-soal berbasis etnomatematika dapat diujicobakan karena memadukan kebudayaan lokal dengan materi matematika sehingga memotivasi dan meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa. Penelitian bertujuan mendeskripsikan kemampuan berpikir kreatif siswa dalam menyelesaikan soal MST yang berbasis etnomatematika. Subjek penelitian yaitu 18 siswa kelas IX A pada salah satu SMPN di Panekan. Metode pengumpulan data yaitu dokumentasi, tes tulis dan wawancara. Data dianalisis dengan teknik interaktif dari yang spesifik hingga yang umum, dan melibatkan berbagai tingkat analisis. Hasil penelitian yaitu Tingkat Kemampuan Berpikir Kreatif (TKBK) menunjukkan terdapat 8 siswa (44%) pada TKBK 0 (tidak kreatif), 7 siswa (39%) pada TKBK 2 (cukup kreatif), 2 siswa (11%) pada TKBK 3 (kreatif) dan 1 siswa (6%) pada TKBK 4 (sangat kreatif). TKBK 0 (tidak kreatif) lebih mendominasi daripada TKBK yang lain. Tingkat kemampuan berpikir kreatif siswa dalam menyelesaikan masalah Multiple Solution Task (MST) berbasis etnomatematika dalam penelitian ini belum mendapatkan hasil yang cukup baik.The importance of creative thinking skills in learning was proclaimed in the 2013 curriculum. One type of question that can be used to measure students' creative thinking skills is the Multiple Solutions Task (MST). Ethnomathematical-based questions can be tested because they combine local culture with mathematics material to motivate and improve students' creative thinking skills. This study aims to describe students' creative thinking skills in solving ethnomathematical-based MST questions. The research subjects were 18 students of class IX A at one of the SMPN in Panekan. Data collection methods are documentation, written tests, and interviews. The data are analyzed by interactive techniques from the specific to the general and involve various levels of analysis. The results on the Creative Thinking Ability Level (TKBK) showed that there were 8 students (44%) at TKBK 0 (not creative), 7 students (39%) at TKBK 2 (creative enough), 2 students (11%) at TKBK 3 (creative) and 1 student (6%) in TKBK 4 (very creative). TKBK 0 (not creative) is more dominant than the other TKBK. The level of students' creative thinking skills in solving ethnomathematical-based Multiple Solution Task (MST) problems in this study has not gotten good enough for results.
Mathematical Disposition dan Self-concept terhadap Kemampuan Penalaran Matematis Mahasiswa pada Masa Pandemi COVID-19 Inda Hudiria; Saleh Haji; Zamzaili Zamzaili
Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 11, No 3 (2022)
Publisher : Institut Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (632.737 KB) | DOI: 10.31980/mosharafa.v11i3.1273

Abstract

Kemampuan penalaran matematis di masa pandemi Covid-19 masih rendah. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh mathematical disposition dan self-concept terhadap kemampuan penalaran matematis mahasiswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif ex-post facto. Sampel penelitian berjumlah 83 mahasiswa S1 Pendidikan Matematika di Kota Bengkulu. Instrumen penelitian ini terdiri dari angket mathematical disposition, angket self-concept dan tes kemampuan penalaran matematis. Data dianalisis dengan teknik  analisis regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh langsung dari mathematical disposition terhadap kemampuan penalaran matematis. self-concept terhadap kemampuan penalaran matematis, dan mathematical disposition terhadap self-concept. Selain itu, terdapat juga pengaruh mathematical disposition dan self-concept secara bersama-sama terhadap kemampuan penalaran matematis. Disimpulkan bahwa terdapat pengaruh mathematical disposition dan self-concept terhadap kemampuan penalaran matematis mahasiswa S1 Pendidikan Matematika di Kota Bengkulu pada masa pandemi Covid-19.Mathematical reasoning ability during the Covid-19 pandemic is still low. This study aims to determine the effect of mathematical disposition and self-concept on students' mathematical reasoning abilities. This study uses an ex-post facto quantitative approach. The Sample of this research was 83 students of S1 Mathematics Education in Bengkulu City. The research instrument consisted of a mathematical disposition questionnaire, a self-concept questionnaire, and a mathematical reasoning ability test. Data were analyzed by regression analysis technique. The results showed there was a direct influence of mathematical disposition on mathematical reasoning abilities, self-concept to mathematical reasoning ability, and mathematical disposition to self-concept. In addition, there is also the effect of mathematical disposition and self-concept together on mathematical reasoning abilities. It was concluded that there was an influence of mathematical disposition and self-concept on the mathematical reasoning ability of S1 Mathematics Education students in Bengkulu City during the COVID-19 pandemic.
Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMP ditinjau dari Gaya Kognitif Refni Adesia Pradiarti; Subanji Subanji
Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 11, No 3 (2022)
Publisher : Institut Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (760.931 KB) | DOI: 10.31980/mosharafa.v11i3.1506

Abstract

Siswa dituntut dapat menyelesaikan soal pemecahan masalah dalam setiap pembelajaran matematika. Namun ketika observasi awal, banyak ditemukan siswa kurang mampu memecahkan soal matematis dengan tepat dan sedikit siswa yang dapat menjawab persoalan matematis berdasarkan prosedur Polya terutama di Sumenep. Tujuan Penelitian untuk mendeskripsikan tingkat pemahaman peserta didik dalam mencari solusi dari permasalahan matematis yang terdapat pada materi Himpunan berdasarkan gaya kognitif Field Dependent (FD) dan Field Independent (FI). Metode penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif. Hasil penelitian berupa data yang diambil dari peserta didik kelas 7A dan 7B di MTs Negeri 1 Sumenep menggunakan tes GEFT berdasarkan indikator pemecahan masalah Polya yang mengacu pada indikator NCTM. Dalam melakukan analisis lebih lanjut, dipilih 4 orang sebagai subjek untuk dilakukan wawancara secara mendalam dan dilakukan analisis pemecahan masalah. Dalam penelitian ini didapatkan peserta didik jenis FD kurang baik dalam memecahkan masalah matematis, sedangkan pada peserta didik jenis FI sangat baik dalam memecahkan masalah matematis dikarenakan mampu memenuhi semua indikator pemecahan masalah.Students are required to be able to solve problem-solving problems in every mathematics lesson. However, during the initial observations, it was found that many students were less able to solve mathematical problems correctly and few students were able to answer mathematical problems based on the Polya procedure, especially in Sumenep. The purpose of the study was to describe the level of understanding of students in finding solutions to mathematical problems contained in the set material based on Field Dependent (FD) and Field Independent (FI) cognitive styles. This research method is descriptive and qualitative. The results of the study are data taken from students in grades 7A and 7B at MTs Negeri 1 Sumenep using the GEFT test based on Polya's problem-solving indicators which refer to the NCTM indicator. In conducting further analysis, 4 people were selected as subjects for in-depth interviews and problem-solving analysis. In this study, it was found that the FD-type students were not good at solving mathematical problems, while the FI-type students were very good at solving mathematical problems because they were able to problem-solving indicators.
Pengembangan Media Operasi Bentuk Aljabar “OPERAL” Berbasis Adobe Animate CC Anisa Sholikhah; Novisita Ratu
Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 11, No 3 (2022)
Publisher : Institut Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (655.162 KB) | DOI: 10.31980/mosharafa.v11i3.1411

Abstract

Penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Reseach and Development) yang mengembangkan sebuah media pembelajaran berbasis adobe animate cc. Tujuan penelitian yaitu mengetahui kevalidan, kepraktisan dan keefektifan dari media pembelajaran yang dikembangkan dan diberi nama “OPERAL”. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian ADDIE yang terdiri dari lima tahap analysis, desaign, development, implementasion dan evaluation. Subjek dalam penelitian merupakan 20 peserta didik kelas VIIB salah satu SMPN di Kabupaten Boyolali. Instrumen yang digunakan adalah lembar validasi, lembar kepraktisan media dan lembar keefektifan media. Keefektifan media dianalisis dengan uji wilcoxon. Berdasarkan hasil penelitian diketahui media pembelajaran “OPERAL” valid, praktis dan efektif digunakan sebagai media belajar dalam materi operasi bentuk aljabar dengan kategori sangat baik. Begitu juga hasil analisis dari lembar respon peserta didik mendapatkan tanggapan positif. Media “OPERAL” dapat digunakan untuk membantu peserta didik belajar operasi bentuk aljabar.The purpose of the study was to determine the validity, practicality, and effectiveness of the learning media that was developed and named "OPERAL". The research method used is the ADDIE research method which consists of five stages analysis, design, development, implementation, and evaluation. The subjects in the study were 20 students of class VIIB of one of the junior high schools in Boyolali Regency. The instruments used were validation sheets, media practicality sheets, and media effectiveness sheets. The effectiveness of the media was analyzed by the Wilcoxon test. Based on the results of the study, it is known that the "OPERAL" learning media is valid, practical, and effectively used as a learning medium in the algebraic form of operation material with a very good category. Likewise, the results of the analysis of the student response sheets received positive responses. Media "OPERAL" can be used to help students learn the operations of algebraic forms.
Game Edukasi Android Deck Card untuk Memfasilitasi Pemahaman Konsep Siswa Materi Pecahan Isna Firdausi; Suparni Suparni
Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 11, No 3 (2022)
Publisher : Institut Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (924.15 KB) | DOI: 10.31980/mosharafa.v11i3.1464

Abstract

Konsep pecahan merupakan salah satu konsep dasar yang perlu dipahami agar kemampuan mempelajari materi yang lain tidak terhambat. Namun kemungkinan terjadinya miskonsepsi pada siswa ketika belajar pecahan sangat mungkin terjadi. Diperlukan upaya untuk meminimalisir peluang miskonsepsi tersebut. Game edukasi adalah salah satu media belajar yang dapat memberikan pengaruh bagi siswa untuk memahami konsep yang dipelajari. Penelitian ini bertujuan mengembangkan aplikasi game edukasi android Deck Card yang valid untuk membantu siswa SMP/MTs memahami konsep pecahan dengan model pengembangan PPE (Planning, Production, and Evaluation). Instrumen penelitian meliputi lembar penilaian produk untuk ahli materi dan ahli media yang dipeer-review terlebih dahulu oleh expert judgment. Berdasarkan hasil uji kevalidan produk oleh ahli materi diperoleh kriteria sangat baik dengan persentase 83,82%, sedangkan dari ahli media diperoleh kriteria baik dengan persentase 74,56%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa game edukasi yang dikembangkan valid dan layak diujicobakan pada siswa.The concept of fractions is one of the basic concepts that need to be understood so that the ability to study other materials is not hampered. However, the possibility of misconceptions in students when learning fractions is very possible. Efforts are needed to minimize the opportunities for these misconceptions. Educational games are one of the learning media that can influence students to understand the concepts studied. This study aims to develop a valid Android Deck Card educational game application to help SMP/MTs students understand the concept of fractions with the PPE (Planning, Production, and Evaluation) development model. The research instruments include product assessment sheets for the material expert and media experts who are peer-reviewed by expert judgment. Based on the results of product validity tests by material experts, the criteria were very good with a percentage of 83.82%, while media experts obtained good criteria with a percentage of 74.56%. These results indicate that the educational game developed is valid and worthy to be tested on students.

Page 1 of 2 | Total Record : 15