cover
Contact Name
Ernyasih
Contact Email
ummi.rifali@gmail.com
Phone
+6281381032704
Journal Mail Official
jurnal_eohsj@umj.ac.id
Editorial Address
Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Jakarta Jl. KH. Ahmad Dahlan, Cireundeu, Ciputat Tangerang Selatan, 15419, email: jurnal_eohsj@umj.ac.id
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
ENVIRONMENTAL OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY JOURNAL
ISSN : -     EISSN : 27453863     DOI : 10.24853/eohjs.1.1.1-8
EOHSJ (Environmental Occupational Health and Safety) : merupakan jurnal yang diterbitkan oleh Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta dalam bidang ilmu kesehatan masyarakat. Tujuan jurnal ini adalah untuk mempublikasikan artikel yang berkualitas untuk semua aspek perkembangan terkini di bidang kesehatan lingkungan dan kesehatan keselamatan kerja. Skala terbitan Jurnal dua kali Setahun pada Januari dan Juli. E-ISSN: 2745-3863 Ruang Lingkupnya mencakup lingkungan udara, air, tanah, sanitasi makanan, limbah, vektor dan hama, kesehatan dan keselamatan kerja. Jurnal ini terbit setiap enam bulan sekali (Juli dan Januari). Publikasi dijurnal ini terlebih dahulu dilakukan proses peer review.
Articles 70 Documents
Gambaran Pengelolaan Linen Unit Laundry di Rumah Sakit Umum X Tahun 2022 Septia Harzani; Nurfadhilah Nurfadhilah; Ernyasih Ernyasih; Triana Srisantyorini
ENVIRONMENTAL OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY JOURNAL Vol 3, No 1 (2022): EOHSJ
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/eohjs.3.1.55-66

Abstract

Pengelolaan linen yang buruk dapat menyebabkan penularan penyakit. Hasil pengamatan bahwa, penggunaan APD masih kurang lengkap dan pengelolaan linen belum sesuai PMK No. 7/2019. Tujuan penelitian diketahui gambaran pengelolaan linen unit laundry di RSU X Tahun 2022. Penelitian bersifat kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Sarana tidak terdapat ruang kebersihan, eye dan body washer, ruang transit petugas, flat ironer, 10 orang petugas unit laundry selalu menggunakan APD masker, seluruh petugas sering menggunakan handscoon serta apron, sepatu boot dan penutup kepala hanya sebagian yang menggunakan, didapatkan linen kotor infeksius dengan plastik hitam, dilakukan penyikatan linen kotor infeksius, menggunakan setrika listrik, stok linen 3 bagian, terdapat POS ruangan mengambil linen bersih dan tidak dibungkus plastik, troli kotor tidak dicuci setelah dipakai. Temuan selain PMK No. 7/2019, teguran lisan dan penulisan kelalaian belum optimal, APD perawat mengganti linen kurang lengkap, tidak ada pelatihan dan kurangnya petugas, beberapa linen tidak terlipat rapi serta penggunaan APD perlu diperbaiki. Sarana belum sesuai. Peralatan, Penggunaan APD dan Tahap (Penerimaan, Pencucian, Penyetrikaan) belum sesuai. Penyimpanan, Distribusi dan Pengangkutan ada yang sesuai dan belum sesuai PMK No. 7/2019. Teguran lisan dan penulisan kelalaian belum optimal, APD perawat masih kurang lengkap, pelatihan dan SDM masih kurang, beberapa linen tidak terlipat rapi dan penggunaan APD perlu diperbaiki. Perlu dilakukan pengawasan lebih ketat terutama proses pencucian agar petugas tidak terkena virus atau bakteri serta penambahan sarana, SDM dan pemberian pelatihan kepada petugas unit laundry.---Poor management of linen can lead to disease transmission. The observation that, the use of PPE is still incomplete, and the management of linen is not appropriate PMK No. 7/2019. The purpose of this study is to know the description of the linen management of the laundry unit at RSU X in 2022. Qualitative research with descriptive approach. Facilities there is no hygiene room, eye and body washer, transit room officers, flat ironer, 10 laundry unit officers always use PPE masks, all officers often use handscoons and aprons, boots and headgear only partially use, infectious dirty linen with black plastic is obtained, infectious dirty linen is brushed, using an electric iron, linen stock 3 parts, there is a room post taking clean linen and not wrapped in plastic, dirty trolleys are not washed after use. Findings other than PMK No. 7/2019, oral and written reprimands negligence have not been optimal, PPE nurses change linen incomplete, there is no training and lack of officers, some linen is not folded neatly, and the use of PPE needs to be corrected. The means are not yet suitable. The equipment, the use of PPE and the stages (reception, washing, ironing) are not yet suitable. Storage, distribution, and transportation are appropriate and not in accordance with PMK No. 7/2019. Verbal reprimands and writing negligence is not optimal, PPE nurses are still incomplete, training, and human resources are still lacking, some linen is not folded neatly, and the use of PPE needs to be corrected. It is necessary to supervise more closely, especially the washing process so that officers are not exposed to viruses or bacteria as well as the addition of facilities, human resources, and training to laundry unit officers.
Analisis Spasial Kejadian Tuberkulosis Berdasarkan Lingkungan Fisik Shasa Yunita; Nurfadhilah Nurfadhilah; Triana Srisantyorini; Dadang Herdiansyah
ENVIRONMENTAL OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY JOURNAL Vol 3, No 1 (2022): EOHSJ
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/eohjs.3.1.1-10

Abstract

Tuberkulosis merupakan salah satu penyebab kematian terbanyak di dunia dan sangat berkaitan dengan kualitas lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan sebaran kejadian Tuberkulosis berdasarkan lingkungan fisik di salah satu Puskesmas yang berada di Karawang. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling dengan jumlah 71. Penelitian ini menggunakan Sistem Informasi Geografis (GIS). Adapun pengolahan data dilakukan dengan menggunakan aplikasi Quantum GIS 2.8.1 sedangkan analisis deskriptif menggunakan aplikasi pengolah data statistik. Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar responden berjenis kelamin laki-laki 43 orang (60.6%), tingkat pendidikan tamat SD/Sederajat 38 orang (53.5%), sebagian besar responden berusia lebih dari 50 tahun yaitu sebanyak 22 orang (31.0%), sedangkan jenis pekerjaan tertinggi IRT yaitu sebanyak 25 orang (35.2%) dan buruh tani sebanyak 24 orang (33.8%). Berdasarkan lingkungan fisik rumah yang tidak memenuhi syarat yaitu: suhu sebanyak 54 rumah (76.1%), kelembaban 69 rumah (97.2%), dan pencahayaan 68 rumah (95.8%). Perlu adanya penyebarluasan informasi dan edukasi sehingga masyarakat dapat menerapkan pola hidup bersih dan sehat serta selalu membuka jendela setiap hari agar sinar matahari bisa masuk ke dalam ruangan sehingga sirkulasi udara dapat berjalan dengan lancar.---Tuberculosis is one of the top 10 causes of death in the world and is very dependent on environmental quality. This study aims to map the distribution of Tuberculosis events based on the physical environment in one of the Puskesmas in Karawang. This research is an observational study with a sampling technique using a total sampling of 71. This study uses a Geographic Information System (GIS). The data processing was carried out using the Quantum GIS 2.8.1 application while the descriptive analysis used a statistical data processing application. The results showed that most of the respondents were male 43 people (60.6%), education level graduated from primary schools 38 people (53.5%), most of the respondents were over 50 years old, as many as 22 people (31.0%), while the highest type of work is housewife as many as 25 people (35.2%) and farmers as many as 24 people (33.8%). Based on the physical environment of the house that did not meet the requirements, namely: temperature of 54 houses (76.1%), humidity of 69 houses (97.2%), and lighting of 68 houses (95.8%). It is necessary to disseminate information and education so that people can apply a clean and healthy lifestyle and always open windows every day so that sunlight can enter the room so that air circulation can run smoothly.
Hubungan Motivasi Kerja dengan Kinerja Pekerja Pada Masa Pandemi Covid-19 di Rumah Sakit Sentosa Bogor Tahun 2022 Dihartawan Dihartawan; Alvira Rizka Utami; Triana Srisantyorini; Dadang Herdiansyah; Nur Romdhona
ENVIRONMENTAL OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY JOURNAL Vol 3, No 1 (2022): EOHSJ
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/eohjs.3.1.67-74

Abstract

Masa pandemic menjadikan para pekerja dibidang kesehatan mengalami kesulitan serta mengakibatkan ruang lingkup dalam bekerja menjadi sangat terbatas, oleh karena itu beban kerja para pekerja kesehatan ini semakin berat sehingga mengakibatkan pekerja mengalami kelelahan. Hal ini terlihat dari kurangnya motivasi kerja yang berdampak pada kinerja pekerja yang kurang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan motivasi kerja dengan kinerja pekerja pada masa Pandemi Covid-19 di Rumah Sakit Sentosa Bogor Tahun 2022. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain study cross sectional. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariate, pengumpulan data penelitian diperoleh dengan menggunakan kuesioner melalui angket sebanyak 165 orang dengan teknik simple random sampling. Ada hubungan motivasi kerja variabel gaji/upah (p=0,014), kondisi lingkungan kerja (p=0,014), kepuasan kerja (p=0,025) dan keselamatan kerja (p=0,030) terhadap kinerja pekerja. Pada penelitian ini didapatkan ada hubungan antara variabel gaji/upah, kondisi lingkungan kerja, kepuasan kerja, dan keselamatan kerja terhadap kinerja pekerja. Kepada Rumah Sakit diharapkan mampu meningkatkan rasa tanggung jawab pekerja yang meliputi tanggung jawab dalam melakukan pekerjaan untuk memberikan kepercayaan, keamanan serta kenyaman bagi pasien maupun pengunjung di Rumah Sakit Sentosa Bogor.---The pandemic period makes health workers experience difficulties and causes the scope of work to be very limited, therefore the workload of these health workers is getting heavier, resulting in workers experiencing fatigue. This can be seen from the lack of work motivation which has an impact on the poor performance of workers. This study aims to determine the relationship between work motivation and worker performance during the Covid-19 Pandemic at Sentosa Hospital, Bogor in 2022. This study is a quantitative study using a cross sectional study design. The data analysis method used is univariate and bivariate analysis, the research data collection was obtained by using a questionnaire through a questionnaire of 165 people with simple random sampling technique. There is a correlation between work motivation variable salary/wages (p=0.014), working environment conditions (p=0.014), job satisfaction (p=0.025) and work safety (p=0.030) on worker performance. In this study, it was found that there was a relationship between the variables of salary/wages, working environment conditions, job satisfaction, and work safety on worker performance. Hospitals are expected to be able to increase the sense of responsibility of workers which includes responsibility in doing work to provide trust, security and comfort for patients and visitors at Sentosa Hospital Bogor.
Gambaran Pelayanan Klinik Sanitasi pada Penyakit ISPA dan Tuberkulosis di Masa Pandemi Fany Ramayanti; Nurfadhilah Nurfadhilah; Triana Srisantyorini; Ernyasih Ernyasih
ENVIRONMENTAL OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY JOURNAL Vol 3, No 1 (2022): EOHSJ
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/eohjs.3.1.11-20

Abstract

Klinik sanitasi atau yang disebut dengan Breaksit Reborn (Brantas penyakit bersama klinik sanitasi) didirikan tahun 2017 di Puskesmas Kecaatan Kebon Jeruk. Namun kejadian ISPA dan tuberkulosis masih tergolong tinggi dari tahun ke tahun. Penelitian dilaksanakan pada bulan April 2022 menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengambilan data wawancara mendalam, observasi, dan telaah dokumen. Informan dalam penelitian ini terdiri dari 5 orang yaitu Kepala Puskesmas,  2 petugas sanitarian, dokter ISPA dan dokter TB. Hasil Penelitian: Pelayanan klinik sanitasi pada penyakit ISPA tidak berjalan di masa pandemi. Kunjungan pasien Tuberkulosis yang melakukan konseling di pelayanan klinik sanitasi lebih banyak dibandingkan pasien ISPA. Gejala yang dikeluhkan pada penyakit ISPA demam, batuk, flu dan sesak nafas, sedangkan gejala pasien TB batuk menahun, berat badan turun, keringat malam, batuk darah, menggigil, dan nafsu makan berkurang. Pelayanan klinik sanitasi sudah tersedia sejak tahun 2017 dan fasilitas klinik sanitasi di Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk sudah memadai. Kesimpulan: Pelayanan klinik sanitasi perlu ditingkatkan mengingat gejala penyakit berbasis lingkungan memiliki kemiripan, baik ISPA, TB, maupun Covid-19. Puskesmas diharapkan untuk lebih mengoptimalkan pelayanan klinik sanitasi, dan melakukan kerja sama dengan dokter ISPA dan TB baik dalam pelayanan dalam maupun luar ruangan.---A sanitation clinic or what is known as Breaksit Reborn (disease fighting together with a sanitation clinic) was established in 2017 at the Kebon Jeruk District Health Center. However, the incidence of ARI and tuberculosis is still relatively high from year to year. The research was conducted in April 2022 using a qualitative approach with in-depth interview data collection techniques, observation, and document review. The informants in this study consisted of 5 people, namely the Head of the Puskesmas, 2 sanitarian officers, an ARI doctor and a TB doctor. Research Results: Sanitation clinic services for ARI disease do not run during the pandemic. Tuberculosis patients who do counseling in sanitation clinic services are more than ARI patients. Symptoms complained of in ARI are fever, cough, flu and shortness of breath, while the symptoms of TB patients are chronic cough, weight loss, night sweats, coughing up blood, chills, and decreased appetite. Sanitation clinic services have been available since 2017 and sanitation clinic facilities at the Kebon Jeruk District Health Center are adequate. Conclusion: Sanitation clinic services need to be improved considering the symptoms of environmental-based diseases have similarities, both ARI, TB, and Covid-19. Puskesmas are expected to further optimize sanitation clinic services, and cooperate with ARI and TB doctors both in indoor and outdoor services.
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Pada Pekerja Konstruksi Di PT. Abadi Prima Intikarya Proyek The Canary Apartment Kota Tangerang Selatan Tahun 2022 Eva Rahmawati; Nur Romdhona; Andriyani Andriyani; Munaya Fauziah
ENVIRONMENTAL OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY JOURNAL Vol 3, No 1 (2022): EOHSJ
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/eohjs.3.1.75-88

Abstract

Terdapat dua faktor penyebab terjadinya kecelakaan kerja yang pertama tindakan-tindakan tidak aman (unsafe action) dan yang kedua kondisi yang tidak aman dan berbahaya (unsafe condition) yaitu. Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan penggunaan alat pelindung diri (APD) pada pekerja konstruksi di PT. Abadi Prima Intikarya Proyek The Canary Apartment Kota Tangerang Selatan Tahun 2022. Desain penelitian studi crossectional, yang disebar melalui angket dengan teknik pengambilan sampel total sampling kepada 70 pekerja konstruksi. Analisis data ini menggunakan uji statistic chi-square (α = 0,05). Hasil didapatkan variabel yang berhubungan dengan kepatuhan penggunaan APD yaitu usia (p value = 0,001 dan OR = 6,222), masa kerja (p value = 0,035 dan OR= 3,208), pengetahuan (p value = 0,001 dan OR = 6,210), sikap (p value = 0,000 dan OR = 13,393) dan ketersediaan APD (p value = 0,018 dan OR=3,852) sedangkan variabel yang tidak berhubungan adalah pendidikan (p value = 0,433 dan OR = 1,783). Faktor yang memiliki hubungan dengan kepatuhan penggunaan APD adalah usia, masa kerja, pengetahuan, sikap dan ketersediaan APD. Meningkatkan pengawasan yang efektif dan dijalankan secara professional agar pekerja lebih patuh dalam menggunakan alat pelindung diri. Selain itu, untuk pekerja seharusnya secara sadar dan konsisten akan pentingnya mengunakan APD pada saat bekerja, baik dalam pengawasan maupun diluar pengawasan.---There are two factors that cause work accidents, the first is unsafe actions and the second is unsafe and dangerous conditions, namely. The purpose of the study was to determine the factors related to compliance with the use of personal protective equipment (PPE) for construction workers at PT. Abadi Prima Intikarya The Canary Apartment Project, South Tangerang City 2022. The research design is a cross-sectional study, which is distributed through a questionnaire with a total sampling technique of 70 construction workers. This data analysis used the chi-square statistical test (α = 0.05). The results obtained variables related to compliance with the use of PPE, namely age (p value = 0.001 and OR = 6,222), years of service (p value = 0.035 and OR = 3,208), knowledge (p value = 0.001 and OR = 6,210), attitude (p value = 0.001 and OR = 6.210), value = 0.000 and OR = 13.393) and the availability of PPE (p value = 0.018 and OR = 3.852) while the unrelated variable is education (p value = 0.433 and OR = 1.783). Factors that have a relationship with compliance with the use of PPE are age, years of service, knowledge, attitudes and availability of PPE. Improve effective supervision and run in a professional manner so that workers are more obedient in using personal protective equipment. In addition, workers should be aware and consistent about the importance of using PPE when working, both under supervision and outside supervision.
Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Perilaku Keselamatan Berkendara pada Pengendara Ojek Online di Kota Depok Tahun 2022 Mochammad Fanny Fanny; Nur Romdhona
ENVIRONMENTAL OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY JOURNAL Vol 3, No 1 (2022): EOHSJ
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/eohjs.3.1.37-44

Abstract

Jawa Barat berada pada urutan ketiga terterbesar dari total kecelakaan dan korban jiwa se Indonesia. Berdasarkan hasil observasi, pengendara sepeda motor di daerah jalan Depok terutama ruas jalan Margonda, UI, dan Raya Bogor mayoritas memiliki perilaku safety riding yang kurang dan tergolong agresif. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan perilaku keselamatan berkendara pada pengendara ojek online. Penelitian ini adalah penelitian kuantitaif observasional dengan desain studi cross-sectional, penelitian ini dilakukan di Kota Depok. Populasi adalah seluruh pengendara ojek online di Kota Depok. Sampel sebanyak 120 responden denga teknik quota sampling. Data kemudian dianalisis secara bivariate dengan uji chi-square. Hasil penelitian: menunjukan perilaku keselamatan berkendara aman sebanyak 50,8%. Terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan (nilai p=0,0001; OR=2,3; CI=1,8-2,8). Sebagian besar ojek online di Kota Depok memiliki tingkat pengetahuan keselamatan berkendara yang baik, yaitu sebanyak 107 pengendara (89.2%) dari 120 pengendara. Perlu upaya meningkatkan perilaku keselamatan pengendara ojek online dengan berbagai pelatihan dan pengetahuan di Kota Depok untuk meminimalisir perilaku keselamatan berkendara yang tidak aman pada pengendara ojek online.---West Java is the third largest number of accidents and fatalities in Indonesia. Based on observations, motorcycle riders in the Depok road area, especially the Margonda, UI, and Raya Bogor roads, the majority have less safety riding behavior and are classified as aggressive. Objective: This study aims to determine the relationship between knowledge and driving safety behavior of online motorcycle taxi drivers. This research is an observational quantitative study with a cross-sectional study design, this research was conducted in Depok City. The population is all online motorcycle taxi drivers in Depok City. The sample is 120 respondents with quota sampling technique. The data were then analyzed bivariately with the chi-square test. The results of the study: showed safe driving safety behavior as much as 50.8%. There is a significant relationship between knowledge (p value = 0.0001; OR = 2.3; CI = 1.8-2.8). Most of the online motorcycle taxis in Depok City have a good level of knowledge of driving safety, as many as 107 riders (89.2%) out of 120 riders. Efforts are needed to improve the safety behavior of online motorcycle taxi drivers with various training and knowledge in Depok City to minimize unsafe driving safety behavior for online motorcycle taxi drivers.
Pengaruh Ikan Kembung (Rastrelliger) Terhadap Berat Janin Pada Tikus Putih Betina (Rattus Norvegicus) Anemia Setyo Mahanani Nugroho; Maratusholikhah Nurtyas
ENVIRONMENTAL OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY JOURNAL Vol 3, No 1 (2022): EOHSJ
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/eohjs.3.1.89-93

Abstract

Kebutuhan nutrisi pada kehamilan bertambah dua kali lipat sehingga asupan gizi juga bertambah. Kurangnya asupan gizi dapat menyebabkan wanita hamil mengalami anemia. Selain itu juga beresiko pada janin yaitu pertumbuhan terhambat, prematuritas, kemungkinan bayi lahir cacat bawaan, serta kematian. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Ikan Kembung (Rastrelliger) terhadap Berat Janin pada Tikus Putih Betina (Rattus Norvegicus) Anemia. Metode penelitian menggunakan jenis penelitian eksperimental laboratorik yang menggunakan rancangan acak lengkap dengan menggunakan pola post test only control group design. Hasil Uji Normalitas Data Shapiro-Wilk menunjukkan nilai p-value yang semuanya lebih besar dari taraf signifikansi  α = 0,05 sehingga dapat disimpulkan data telah terdistribusi normal. Hasil Uji One Way Anova menunjukkan Fhitung > Fkritis. Sehingga dapat disimpulkan terdapat pengaruh ikan kembung (Rastrelliger) terhadap berat janin pada tikus putih betina (Rattus Norvegicus) anemia.---Nutritional needs in pregnancy are doubled so that nutritional intake also increases. Lack of nutritional intake can cause pregnant women to experience anemia. In addition, there are also risks to the fetus, namely stunted growth, prematurity, the possibility of the baby being born with congenital defects, and death. The purpose of this study was to determine the effect of puffer fish (Rastrelliger) on fetal weight in anemic female white rats (Rattus norvegicus). The research method uses a laboratory experimental research type that uses a completely randomized design using a post test only control group design pattern. The results of the Shapiro-Wilk Data Normality Test show that all p-values are greater than the significance level of = 0.05 so that it can be concluded that the data has been normally distributed. The One Way Anova test results show Fcount > Fcritical. So it can be concluded that there is an effect of mackerel (Rastrelliger) on fetal weight in anemic female white rats (Rattus norvegicus).
Faktor - Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Tidak Aman Pada Pekerja Proyek The Canary Apartment Pt. Abadi Prima Intikarya Tahun 2022 Ernyasih Ernyasih; Tiara Rahmawati; Andriyani Andriyani; Munaya Fauziah; Nurmalia Lusida
ENVIRONMENTAL OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY JOURNAL Vol 3, No 1 (2022): EOHSJ
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/eohjs.3.1.45-54

Abstract

H. W. Heinrich menyatakan 80% kecelakaan kerja disebabkan dari faktor unsafe action dan 20% kecelakaan kerja disebabkan dari faktor unsafe condition. Berdasarkan hasil survei awal lapangan di Proyek The Canary Apartment terdapat pekerja dengan perilaku tidak aman seperti merokok sambil bekerja, tidak menggunakan safety shoes, tidak menggunakan full body harness saat bekerja di ketinggian, tidak menggunakan sarung tangan, tidak menggunakan pelindung pernapasan dan pelindung mata saat menggerinda kayu, bercanda saat bekerja, kemudian pekerja tidak mengosongi area kerja saat ada pengangkutan besi menggunakan crane. Desain penelitian menggunakan cross sectional dengan sampel 70 responden dengan teknik total sampling. Data dikumpulkan dengan penyebaran kuesioner dan wawancara. Data dianalisis univariat dan bivariat menggunakan chi square. Penelitian ini mendapatkan kelayakan etik penelitian dengan nomor etik No. 10.475.B/KEPK-FKMUMJ/IV/2022. Variabel yang berhubungan dengan perilaku tidak aman diantaranya sikap (p value 0,025/OR 3,5), pengetahuan (p value 0,028/OR 3,5), pengawasan (p value 0,01/OR 4,9), pelatihan (p value 0,026/OR 4,4), dan ketersediaan APD (p value 0,00/OR 19,5). Faktor- faktor yang berhubungan dengan perilaku tidak aman pada pekerja proyek The Canary Aprtment PT. Abadi Prima Intikarya adalah sikap, pengetahuan, pengawasan, pelatihan dan ketersediaan APD. Diadakannya sanksi untuk pekerja yang berperilaku tidak aman dan imbalan untuk pekerja yang berperilaku aman, mempromosikan pentingnya K3 melalui saftey talk serta safety sign untuk meningkatkan pekerja agar bersikap sesuai standar yang berlaku, pengawasan yang lebih tegas, serta diperlukannya pelatihan maupun seminar untuk menambah pemahaman tentang K3 dan perusahaan. ---H. W. Heinrich stated that 80% of work accidents are caused by unsafe action factors and 20% of work accidents are caused by unsafe conditions. Based on the results of the initial field survey at The Canary Apartment Project, there are workers with unsafe behaviors such as smoking while working, not using safety shoes, not using a full body harness when working at heights, not using gloves, not using respiratory protection and eye protection when grinding. wood, joking while working, then workers do not vacate the work area when there is iron transport using a crane. The research design used cross sectional with a sample of 70 respondents with a total sampling technique. Data were collected by distributing questionnaires and interviews. Data were analyzed univariate and bivariate using chi square. This study obtained the ethical feasibility of research with the ethical number No. 10.475.B/KEPK-FKMUMJ/IV/2022. Variables related to unsafe behavior include attitude (p value 0.025/OR 3.5), knowledge (p value 0.028/OR 3.5), supervision (p value 0.01/OR 4.9), training (p value 0.01/OR 4.9), 0.026/OR 4.4), and the availability of PPE (p value 0.00/OR 19.5). Factors related to unsafe behavior in project workers of The Canary Aprtment PT. Abadi Prima Intikarya is the attitude, knowledge, supervision, training and availability of PPE. Sanctions are held for workers who behave unsafely and rewards for workers who behave safely, promote the importance of K3 through safety talks and safety signs to increase workers to behave according to applicable standards, stricter supervision, and the need for training and seminars to increase understanding about K3 and company.
Identifikasi Pemanis Buatan (Siklamat) pada Penjual Minuman Es Teh Keliling di Sekolah Dasar Kelurahan Melayu Kecamatan Tenggarong Lia Melinda; Deny Kurniawan; Vita Pramaningsih
ENVIRONMENTAL OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY JOURNAL Vol 3, No 1 (2022): EOHSJ
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/eohjs.3.1.21-28

Abstract

Natrium siklamat (C6H12NNaO3S) merupakan salah satu jenis pemanis buatan yang memiliki tingkat kemanisannya kurang lebih 30 kali dari pada sukrosa dengan jumlah kemanisan yaitu 3,94 kkal/g. Anak-anak paling rentan terhadap dampak negatif pemanis buatan, untuk anak-anak berpotensi merangsang keterbelakangan mental karena otak masih dalam tahap perkembangan dan terakumulasi pada jaringan syaraf. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan siklamat pada minuman es teh yang dijual oleh pedagang keliling di empat Sekolah Dasar Kelurahan Melayu, Kecamatan Tenggarong. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pemeriksaan laboratorium menggunakan uji kualitatif dengan metode pengendapan padalima penjual minuman es teh keliling di Sekolah Dasar Kelurahan Melayu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari total lima sampel uji terdapat 2 sampel es teh positif mengandung siklamat. Berdasarkan data dapat disimpulkan bahwa kedua sampel es teh yang positif mengandung siklamat diketahui karena penggunaan serbuk minuman instan yang mengandung Natrium Siklamat pada saat observasi dilakukan.---Sodium cyclamate (C6H12NNaO3S) is one type of artificial sweetener which has a sweetness level of approximately 30 times that of sucrose with a total sweetness of 3.94 kcal/g. Children are most vulnerable to the negative effects of artificial sweeteners, for children it has the potential to stimulate mental retardation because the brain is still in a developmental stage and accumulates in neural networks. This study aims to determine the content of cyclamate in iced tea drinks sold by traveling vendors in four elementary schools in the Melayu Village, Tenggarong District. This research is a descriptive type of research with laboratory examination using a qualitative test with precipitation method on five mobile iced tea drink sellers in the Elementary School of Melayu Village. The results showed that from a total of five test samples, there were 2 samples of iced tea that were positive for cyclamate. Based on the data, it can be concluded that the two samples of iced tea that were positive for containing cyclamate were known to be due to the use of instant drink powder containing sodium cyclamate at the time of observation.
Gambaran Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) pada Pekerja di Pabrik Tahu Primkopti Kabupaten Serang Tahun 2022 Nur Romdhona; Arum Sri Ambarwati; Aragar Putri Deli; Dadang Herdiansyah
ENVIRONMENTAL OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY JOURNAL Vol 3, No 1 (2022): EOHSJ
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/eohjs.3.1.29-36

Abstract

BPS mencatat ada 77,91 juta (59,45%) penduduk Indonesia yang bekerja di sektor informal. K3 penting diperhatikan oleh para pekerja di berbagai sektor, namun dalam penerapannya masih kurang mendapat perhatian dari instansi terkait. Tahu merupakan makanan yang bergizi namun sangat disayangkan dalam proses pembuatannya masih banyak pekerja yang kurang memperhatikan keselamatan dan kesehatan dalam bekerja. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana gambaran pengetahuan, sikap dan tindakan penggunaan alat pelindung diri (APD) pada pekerja di Pabrik Tahu Primkopti di Kabupaten Serang Tahun 2022. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian kuantitatif deskriptif dengan melihat gambaran, pengetahuan, sikap dan tindakan penggunaan alat pelindung diri. Penelitian ini telah dikaji dan mendapatkan keyalayakan etika penelitian oleh Komisi Etik Fakultas Kesehatan Masyarakat UMJ dengan nomor etik No. 10.490.B/KEPK-FKMUMJ/V/2022. Sampel dari penelitian ini yaitu seluruh pekerja yang ada di Pabrik Tahu Primkopti sebanyak 40 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan Total Sampling. Hasil Penelitian menunjukan bahwa pada variabel pengetahuan terdapat 25 orang (62,5%) yang memiliki pengetahuan yang baik, pengetahuan cukup sebanyak 9 orang (22,5%), dan pengetahuan kurang sebanyak 6 orang (15%). Pada variabel sikap 33 orang (82,5%) yang memiliki sikap yang cukup, serta sikap kurang sebanyak 7 orang (17,5%) dan seluruh pekerja tidak memakai alat pelindung diri secara lengkap sebanyak 40 orang (100%). Pengetahuan mengenai penggunaan APD sudah baik (62,5%), sikap mengenai penggunaan APD sudah cukup (82,5%), tetapi dalam tindakan penggunaan alat pelindung diri masih buruk karena seluruh pekerja tidak memakai alat pelindung diri (APD) secara lengkap (100%). Diharapkan bagi Primkopti dan Kepala Pabrik untuk memenuhi penyediaan alat pelindung diri secara lengkap sesuai dengan jenis pekerjaannya serta melakukan penyuluhan rutin mengenai pentingnya penggunaan alat pelindung diri (APD) pada saat bekerja untuk meningkatkan sikap positif pekerja.---BPS recorded that there are 77.91 million (59.45%) Indonesians who work in the informal sector. OSH is important to be considered by workers in various sectors. Tofu is a food favored by the Indonesian people because it is nutritious, but it is unfortunate that in the manufacturing process there are still many workers who do not pay attention to safety and health at work. The purpose of this study was to find out how the description of knowledge, attitudes and actions for using personal protective equipment (PPE) for workers at the Primkopti Tofu Factory in Serang Regency in 2022. The type of research used is quantitative research by looking at the description, knowledge, attitudes and actions of using PPE. This research has been reviewed and obtained the feasibility of research ethics by the ethics committee of the UMJ Faculty of Public Health with the ethics number No. 10.490..B/KEPK-FKMUMJ/V/2022. The sample of this study were all workers in the Primkopti Tofu Factory as many as 40 people. The sampling technique used was Total Sampling. The study showed that in the knowledge variable there were 25 people (62.5%) who had good knowledge, 9 people (22.5%), and 6 (15%). In the attitude variable, 33 people (82.5%) had sufficient attitudes, as well as 7 people (17.5%) lacking attitudes and all workers did not wear complete personal protective equipment as many as 40 people (100%). Knowledge about the use of PPE is good (62.5%), attitudes regarding the use of PPE are sufficient (82.5%), but in the act of using personal protective equipment it is still bad because all workers do not wear complete personal protective equipment (PPE) (100%). It is expected for Primkopti and the Head of the Factory to provide complete personal protective equipment according to the type of work and carry out regular counseling about the importance of using personal protective equipment (PPE) at work to increase the positive attitude of workers.