cover
Contact Name
-
Contact Email
redaksi.biomed@gmail.com
Phone
+6287859850400
Journal Mail Official
redaksi.biomed@gmail.com
Editorial Address
UNITRI PRESS UPT. Penerbitan & Jurnal Ilmiah Jl. Telaga Warna, Tlogomas Malang, Jawa Timur 65144
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Biomed Science
ISSN : 23385189     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Health,
Biomed Science : ISSN 2338-5189 (media cetak) , adalah jurnal peer-review yang menerbitkan artikel tentang praktik, teori, dan penelitian di semua bidang kesehatan dan kebidanan. Scope jurnal terdiri dari kebidanan,kesehatan,kesehatan masyarakat Setiap naskah yang diserahkan akan ditinjau oleh satu peer-reviewer menggunakan metode double blind review. Biomed Science diterbitkan oleh UNITRI PRESS Jurnal Biomed Science merupakan Jurnal Ilmiah Obstetri Gynekologi dan ilmu kesehatan yang memuat tulisan perancangan, pengumpulan, pengolahan dan analisis data, baik merupakan pemikiran konseptual maupun penerapannya. jurnal ini diterbitkan dua kali dalam setahun yaitu bulan Juli dan Desember.
Articles 123 Documents
HUBUNGAN RIWAYAT SEROTINUS, STRES DAN DISFUNGSI UTERUS HIPOTONIK DENGAN RESIKO TERJADINYA SEROTINUS DI RS MADINAH KASEMBON Vivin Yuni Astutik; Titin Sutriyani
Biomed Science Vol 7, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kehamilan dan Persalinan Serotinus Dengan Riwayat serotinus Resiko meningkat karna berbagai macam kejadian luar biasa pada kehamilan serotinus sebelumnya berpengaruh terhadap Uterus ibu yang menyebabkan Kontraksi yang tidak adekuat , Ibu hamil yang sering mengalami stress pada masa kehamilan berpengaruh terhadap produksi hormone Terutama Hormon persalinan, semakin sering ibu mengalami stress maka semakin sedikit hormone yang di produksi untuk menimbulkan kontraksi, Disfungsi Uterus Hipotonik beresiko terjadinya serotinus karna uterus tidak berkontraksi sehingga tidak menimbulkan persalinan factor resiko yang mempengaruhi serotinus diantaranya Riwayat Serotinus, Stres, dan Disfungsi Uterus HipotonikTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan Riwayat Serotinus, Stres, dan Disfungsi Uterus Hipotonik dengan Resiko terjadinya Serotinus di RS. Madinah Kasembon. Jenis Penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif (Deskriptif Korelatif) dengan Rancangan Cross sectional. Dengan Teknik pengambilan sampel adalah Total sampling yaitu semua populasi d jadikan sampel. Analisis yang di gunakan adalah Regresi Linear Berganda. Variabel Riwayat Serotinus (X1), stres (X2), disfungsi Uterus Hipotonik (X3) dan resiko terjadinya serotinus (Y)Hasil analisa Data yaitu Variabel X1 (Riwayat Serotinus ) yaitu Thitung T 0,05 yaitu 5,634 2,053 yang artinya memiliki hubungan yang signifikan antara riwayat serotinus dengan resiko terjadinya serotinus. Variabel X2 (Stres ) yaitu  ThitungT 0,05 Yaitu 3,220. 2053  yang artinya memiliki hubungan yang signifikan antara Stres dengan Resiko terjdinya Serotinus . Variabel X3 ( Disfungsi Uterus Hipotonik ) yaitu Thitung T 0,05Yaitu 3120 2053 artinya Disfungsi Uterus Hipotonik memiliki hubungan yang signfikan antara Disfungsi Uterus Hipotonik dengan Resiko Terjadinya Serotinus. Nilai Fhitung  12.891F 0,052,96 hal ini menunjukan bahwa Variabel Riwayat Serotinus (X1), stres (X2) ,disfungsi Uterus Hipotonik (X3)  memiliki  memiliki hubungan yang Signifikan,. NilaiRsquaredarivariabel X1,X2,X3 sebesar 0,598 ( 59,8 % ) Yang artinya Hubungan Riwayat Serotinus, Stres, dan Disfungsi Uterus Hipotonik Dengan ResikoTerjadinya Serotinus sebesar 59,8 %  sedangkan 40,2 % di pengaruh ioleh faktor lain yang tidak di teliti. Variabel yang dominan adalah X3 (Riwayat Serotinus ) yang lebih beresiko terjadinya Serotinus. 
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA BIDAN DI LINGKUNGAN IBI KABUPATEN MALANG Donna Dwinita Adelia; Jamilatul Qomariyah
Biomed Science Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembangunan jangka panjang tahap II dititikberatkan pada pembangunan ekonomi. pembangunan ketenagakerjaan sebagai bagian dari upaya pengembangan sumber daya manusia di arahkan guna meningkatkan harkat, martabat dan kemampuan manusia akan kepercayaan pada diri sendiri hal tersebut tertuang dalam GBHN pada tahun 2003. Peningkatan mutu serta perlindungan tenaga kerja dan sektor dan daerah serta ditujukan pada perluasan lapangan kerja merupakan Pembangunan ketenegakerjaan yang bersifat menyeluruh. Pendidikan adalah proses bantuan yang diberikan oleh orang dewasa kepada anak yang belum dewasa untuk mencapai kedewasaan. Makna lain menurut Henderson yaitu pendidikan adalah suatu proses. Perlu adanya lapangan kerja yang luas untuk mewujudkan pembangunan sektoral dan regional. Penelitian ini dilaksanakan di wilayah IBI Kabupaten Malang propinsi Jawa Timur. Populasi dalam peneliti adalah bidan yang menolong persalinan yang berjumlah 36 orang. Sampel dalam penelitian ini adalah bidan yang menolong persalinan yang berjumlah 36 orang. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah total sampling. Analisi yang digunakan analisis regresi berganda. Hasil analisi pada penelitian ini bahwa nilai koefisien regresi dalam thitung variabel pendidikan ( X1 ) koefiseen regresinys 0.706 Thitung 0 . 308 berarti pendidikan responden sangat mempunyai hubungan dengan kinerja nya. Pengalaman ( X2 ) koefisien regresinya dapat 8.477 dan Thitung 5.5.97 berarti semakin lama pengalaman kerjanya hubungannya dengan kinerjanya semakin tinggi. Pelatihan yang diikuti koefisien regresinya 1.728 dan T hitung 1.065 diartikan semakin sering mengikuti pelatihan hubungannya dengan kinerjanya semakin bagus
PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP KEMAMPUAN SOSIALISASI ANAK DAN PERKEMBANGAN EMOSIONAL ANAK PRASEKOLAH DI TK BUMIAYU KECAMATAN BAURENO KABUPATEN BOJONEGORO Andjar Sulandri; Sarwasmi Priyastiwi
Biomed Science Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masa depan dan perkembangan anak akan sangat tergantung pada pengalaman yang mereka punya, termasuk jenis-jenis pendidikan berbeda dari pola. kemampuan sosial bukan hanya pemikiran dan kemampuan tetapi juga adaptasi sosial, keterampilan sosial, dan penerimaan sosial. Demikian juga pola asuh yang salah akan berakibat pada perkembangan anak khusunya perkembangan emosional anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pola asuh orang tua terhadap kemampuan sosialisasi dan perkembanagn emosional anak pra sekolah, yang dilakukan pada Januari sampai Mei 2014. Desain penelitian menggunakan studi deskriptif. Populasi penelitian adalah semua anak pra sekolah di TK Bumiayu. Sampel diambil dengan menggunakan tehnik total sampling sebanyak 33 orang. Data yang diambil merupakan data primer dengan menggunakan kuesioner. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, Variabel X3 berpengaruh lebih besar (dominan) terhadap variabel Y1, sehingga pola asuh demokratis lebih cenderung diterapkan orang tua yang dapat berpengaruh positif terhadap kemampuan sosialisasi anak dan Variabel X3 berpengaruh lebih besar (dominan) terhadap variabel Y2, sehingga pola asuh demokratis lebih cenderung diterapkan orang tua yang dapat berpengaruh positif terhadap perkembangan emosional anak
HUBUNGAN TINGKAT PENERAPAN PERATURAN, LINGKUNGAN DAN FASILITAS DENGAN KONDISI BELAJAR DI ASRAMA AKBID WIRA HUSADA NUSANTARA MALANG Aris Budiarti; Sri Wahyuni
Biomed Science Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peraturan adalah ketentuan yang dipakai sebagai panduan, mengikat warga kelompok masyarakat. Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar individu baik lingkungan fisik, biologis maupun sosial. Lingkungan belajar merupakan lingkungan untuk melaksanakan aktivitas pembelajar sehingga terjalin hubungan anak dan orang dewasa untuk membentuk anak makin dewasa. Kondisi tempat tinggal menjadikan salah satu penyebab yang mempengaruhi belajar anak didik, tempat tinggal bagi anak didik salah satunya ialah asrama. lingkungan belajar yang perlu diperhatikan adalah ruangan belajar, cahaya penerangan, suhu udara, ventilasi, perabotan belajar, kebisingan, meja, kursi, almari dan perabot buku, perlengkapan belajar, tanaman dan pohon pelindung. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Hubungan Tingkat Penerapan Peraturan, Lingkungan Dan Fasilitas Dengan Kondisi Belajar Di Asrama Akbid Wira Husada Nusantara Malang.Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan “cross sectional”. Populasi dalam penelitian sebanyak 68 mahasiswi dan sampel berjumlah 68 mahasiswi. Teknik pengambilan sampling yaitu total sampling. Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Hasil perhitungan menunjukan bahwa nilai Fhitung25.825 ≥ F0,050.213, berarti tingkat penerapan peraturan, lingkungan dan fasilitas memiliki hubungan yang signifikan terhadap kondisi belajar. Nilai thitungpenerapan peraturan 1.865 ≤ ttabel 2.000, berarti penerapan peraturan tidak mempunyai hubungan yang signifikan dengan kondisi belajar. Nilai thitunglingkungan 2.988 ≥ ttabel 2.000, berarti lingkungan mempunyai hubungan yang signifikan dengan kondisi belajar. Dan nilai thitung fasilitas 5.006 ≥ ttabel 2.000, berarti fasilitas mempunyai hubungan yang signifikan dengan kondisi belajar.Sedangkan nilai R Squaresebesar 54,8% dan sisanya 45,2% dipengaruhi oleh faktor lain
HUBUNGAN ANTARA PENGELOLAAN KELAS DAN KONDISI SARANA PRASARANA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DI AKBID WIRA HUSADA NUSANTARA MALANG Feni Wilarsih; Donny Yunamawan LS
Biomed Science Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam motivasi belajar terkandung adanya cita-cita atau aspirasi mahasiswa, ini diharapkan mahasiswa mendapat motivasi belajar sehingga mengerti dengan apa yang menjadi tujuan dalam belajar, disamping itu keadaan mahasiswa yang baik dalam belajar akan menyebabkan mahasiswa tersebut semangat dalam belajar dan mampu menyelesaikan tugas dengan baik, kebalikannya mahasiswa yang sedang sakit, ia tidak mempunyai gairah dalam belajar (Mudjiono, 2002). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pengelolaan kelas dan kondisi sarana prasarana terhadap motivasi belajar mahasiswa. Sampel pada penelitian ini adalah semua mahasiswa 60 mahasiswa. Dari penelitian diketahui bahwa variabel X1, X2 dan X3 berpengaruh signifikan terhadap variabel Y. Hal ini dibuktikan oleh nilai Fhitung yang lebih besar dari nilai F 0,05 yaitu 22,845> 2,040. Berdasarkan hasil analisis didapatkan pula nilai koefisien determinasi sebesar 0,854 yang berarti terdapat pengaruh variabel X1, X2 dan X3 terhadap variabel Y sebesar 85,4% yang mana hubungan ini masuk pada katagori hubungan yang kuat. Hasil analisis diperoleh hasil bahwa variabel X1 berpengaruh signifikan terhadap variabel Y sebesar 0,468 (46,8%) dengan nilai t hitung > t 0,05 yaitu 5,211 > 3,060. Variabel X2 berpengaruh signifikan terhadap variabel Y sebesar 0,587 (58,7%) dengan nilai t hitung > t 0,05 yaitu 6,214 > 3,060. Variabel X3 berpengaruh signifikan terhadap variabel Y sebesar 0,643 (64,3%) dengan nilai t hitung > t 0,05 yaitu 7,858 > 3,060. Dengan demikian variabel variabel X3 berpengaruh lebih besar (dominan) terhadap variabel Y, sehingga semakin bagus pelayanan SDM maka akan semakin tinggi motivasi belajar
HUBUNGAN KONSUMSI MAKANAN SELINGAN DENGAN KEJADIAN PENYAKIT GANGGUAN PERNAFASAN PADA ANAK-ANAK USIA 4-6 TAHUN DI PUSKESMAS KASEMBON KABUPATEN MALANG Sella Dian Kupesha; Ariani Ariani; Sayuti Sayuti
Biomed Science Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Anak-anak sangat menyukai makanan jajanan yang mengandung karbohidrat, garam dan lainnya yang membuat cepat kenyang dan bisa menganggu nafsu makan anak bahkan penyakit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan konsumsi makanan selingan dengan kejadian penyakit gangguan pernafasan pada anak-anak usia 4-6 tahun di Puskesmas Kasembon Kabupaten Malang.Desain penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yaitu metode penelitian kuantitatif dengan desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 34 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner, selanjutnya data di analisis menggunakan analisis regresi sederhana.Analisis statistik membuktikan nilai thitung sebesar 10,136 t 0,05 (2,045) artinya terdapat hubungan antara konsumsi makanan selingan dengan kejadian penyakit gangguan pernafasan pada anak-anak usia 4-6 tahun. Pengujian hipotesis membuktikan nilai nilai F hitung sebesar 5,880 Ftabel (F 0,05) sebesar 4,180 mempunyai arti hipotesis penelitian terbukti yaitu ada hubungan yang signifikan antara hubungan konsumsi makanan selingan dengan kejadian penyakit gangguan pernafasan pada anak-anak usia 4-6 tahun dengan signifikan (p value) 0,000  0,05
HUBUNGAN ANTARA SIKAP REMAJA PUTRI TERHADAP PERILAKU PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI DI SMP PGRI 2 NGAJUM MALANG KELAS VIII Maria Aurelia Weru; Sunarsih Yudhawati; Prita Mulyarini
Biomed Science Vol 8, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemeriksaan payudara sendiri setiap bulan setelah menstruasi dapat mendeteksi secara dini adanya kannker payudara. Pemeriksaan payudara sendiri dapat dimulai oleh wanita yang sudah mengalami menstruasi, karena diusia tersebut sudah ada perkembangan hormon. Pemeriksaan payudara sendiri apabila dijadikan kebiasaan yang rutin dan berkala maka akan lebih banyak kanker payudara dari stadium dini yang dapat dideteksi, tetapi walaupun cara ini murah, aman, dapat diulang dan sederhana, dalam kenyataan baru sedikit wanita yang memakai cara ini yaitu sekitar 15-30%.            Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui adanya hubungan antara sikap remaja putri terhadap perilaku pemeriksaan payudara sendiri di SMP PGRI 2 Ngajum kelas VIII. Metode pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis dengan pendekatan statistik deskriptif. Dengan menggunakan metode model regresi linier sederhana.            Variabel nilai t hitung variabel sikap remaja putri (X) sebesar 5.177 ttabel 2.042 artinya terdapat hubungan yang signifikan antara sikap remaja putri (X) dengan perilaku pemeriksaan payudara sendiri (Y). Nilai F hitung sebesar 6,539 dari nilai F 0,05 (4,18) artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel sikap remaja putri (X) dengan perilaku pemeriksaan payudara sendiri (Y). Nilai koefisien regresi sebesar 0.559 artinya hubungan variabel bebas dengan perilaku pemeriksaan payudara sendiri sebesar ((0.559 x 100) x 100%) 55,9%, sedangkan 44,1% lainnya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti.
KAJIAN MENGENAI PERBEDAAN KARAKTERISTIK WANITA DITINJAU DARI TOPOGRAFI TEMPAT TINGGAL DI KABUPATEN MALANG Noor Lianti Megasari; Silvia Nike Saputri
Biomed Science Vol 3, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gejala-gejala menopause tidak dialami oleh semua wanita. Suatu penelitian yang dilakukan di London yang mencakup 638 wanita yang berusia antara 45 dan 54 tahun, mereka membagi kelompok mulai dari yang masih menstruasi sampai yang periode menstruasinya telah berhenti selama lebih dari 9 bulan. Wanita itu kemudian diminta melaporkan 8 gejala hot flushes, keringat malam, nyeri kepala, pening, insomnia, depresi dan peningkatan berat badan. Hasilnya hampir separuh (49,8%) melaporkan hot flushes, sedangkan 35 sampai 50% melaporkan gejala lain dan 8,5% tidak ada gejala (Wijaya Kusuma, 1999). Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimental adalah suatu rancangan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui suatu gejala atau pengaruh yang timbul, sebagai akibat dari adanya perlakuan tertentu terhadap suatu variabel. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Malang yang merupakan suatu daerah di Jawa Timur .Peneliti memilih tempat tersebut dengan pertimbangan waktu, biaya serta untuk memudahkan pengendalian dan mengembangkan kuesioner.Penelitian dilakukan mulai tanggal 9 Oktober 2014 – 9 Maret 2015. Populasi adalah objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik atau sifat tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipeajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Notoatmodjo, 2005).Seperti yang disebutkan sebelumnya bahwa populasi dalam penelitian ini adalah semua wanita usia 45 tahun yang tinggal di daerah lereng gunung, daerah pesisir pantai, dan daerah daratan rendah yang ada di Kabupaten Malang. Untuk menganalisa data dalam penelitian ini digunakan pendekatan model analisis varians klasifikasi satu arah. Hasil dari penelitian ini dari analisis ragam memperlihatkan bahwa ketiga kelompok yang dicoba terdapat perbedaan yang signifikan. Kondisi tersebut dapat dilihat dari Fhitung 11,48 lebih besar dari F 0.05 sebesar 2,98. Dengan kata lain wanita menopause usia 45 tahun di lereng gunung, pesisir pantai, dan daratan rendah sebelum diberikan perlakuan belum menunjukkan perbedaan yang signifikan
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG HIV/AIDS, DUKUNGAN KELUARGA, DAN KUNJUNGAN ANC DENGAN KESEDIAAN IBU UNTUK MELAKUKAN TES PITC DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KETAWANG, KABUPATEN MALANG Sayuti Sayuti; Prita Mulyarini
Biomed Science Vol 6, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Provider – Initiated Testing and Counselling (PITC) adalah konseling dan tes HIV yang disarankan oleh penyelenggara pelayanan kesehatan kepada seseorang yang datang ke fasilitas pelayanan kesehatan sebagai suatu komponen standart dari pelayanan medis (WHO, 2007). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu hamil tentang HIV/AIDS, dukungan keluarga, dan kunjungan ANC dengan kesediaan ibu hamil untuk melakukan tes PITC di wilayah kerja Puskesmas Ketawang, Kabupaten Malang. Desain penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 32 orang ibu hamil trimester I dan II. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner. Hasil analisa data membuktikan bahwa variabel Pengetahuan Ibu Hamil tentang HIV/AIDS (X1) dengan nilai thitung> ttable yaitu 3.287 > 1.701 artinya ada hubungan yang signifikan antara variabel X1 dan Y, variabel X2 Dukungan Keluarga (X2) dengan nilai thitung> ttable 1.808 > 1.701 artinya ada hubungan yang signifikan antara variabel X2 dan Y, dan variabel Kunjungan ANC dengan nilai thitung > ttable yaitu -1.840 > 1.701 artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel X3 dan Y. Tiga variabel yaitu pengetahuan ibu hamil tentang HIV/AIDS, dukungan keluarga dan kunjungan ANC berpengaruh secara statistik dengan kesediaan ibu untuk melakukan tes PITC yang dibuktikan dengan nilai Fhitung > Ftabel yaitu 7.353 > 2.946. Nilai Rsquare sebesar 0,447 artinya ketiga variabel yang diteliti yaitu pengetahuan ibu hamil tentang HIV/AIDS, dukungan keluarga, dan kunjungan ANC memiliki hubungan yang signifikan dengan kesediaan ibu untuk melakukan tes PITC sebesar 44,7%.
HUBUNGAN PARITAS DAN USIA IBU DENGAN KEJADIAN BBLR DI RS BEN MARI MALANG Sofiana Nappu; Yusnita Julyarni Akri; Suhartik Suhartik
Biomed Science Vol 7, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bayi Berat lahir rendah (BBLR) merupakan Bayi yang terlahir dengan salah satu masalah atau penyebab yang mempengaruhi tingginya angka kesakitan dan kematian bayi (neonatal). Angka kematian bayi menjadi indikator pertama dalam menentukan derajat kesehatan anak, karena merupakan cerminan dari status kesehatan saat ini. Bayi berat lahir rendah memiliki resiko kematian pada usia dibawah 1 tahun, 17 kali lebih besar dari bayi yang dilahirkan dengan berat lahir normal. Hal ini kemungkinan karena pada BBLR kematangan organ-organ tubuh yang belum sempurna. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan paritas dan usia ibu dengan kejadian BBLR di RS Ben Mari Malang.Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Penelitian ini dilakukan di RS Ben Mari Malang pada Bulan Juli sampai Bulan Agustus 2019. Variabel bebas paritas, usia ibu dan variabel terikat kejadian BBLR. Jumlah populasi 30 dengan sampel 30 responden. Metode pengambilan sampel menggunakan total sampling yaitu dengan mengambil semua anggota populasi menjadi sampel. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis dengan pendekatan statistik deskriptif. Dengan menggunakan metode model regresi linier berganda.Nilai t hitung variabel paritas (X1) sebesar 6.131 ttabel 2.048 artinya terdapat hubungan yang signifikan antara paritas (X1) dengan kejadian BBLR (Y). Nilai t hitung variabel usia ibu (X2) sebesar 5.097 ttabel 2.048 artinya terdapat hubungan yang signifikan antara usia ibu (X2) dengan kejadian BBLR (Y). Nilai F hitung sebesar 11,534 dari nilai F 0,05 (3,35) artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel paritas (X1), dan usia ibu (X2), dengan kejadian BBLR (Y). Nilai koefisien regresi (Rsquare) sebesar 0.648 artinya hubungan variabel bebas dengan kejadian BBLR sebesar 64,8%, sedangkan 35,2% lainnya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti.

Page 3 of 13 | Total Record : 123