cover
Contact Name
Indah Permatasari
Contact Email
indah@ittelkom-pwt.ac.id
Phone
+6281329288910
Journal Mail Official
jtece@ittelkom-pwt.ac.id
Editorial Address
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM), Institut Teknologi Telkom Purwokerto, Jl. D.I. Panjaitan No. 128, Purwokerto, 53147, Jawa Tengah, Indonesia
Location
Kab. banyumas,
Jawa tengah
INDONESIA
Journal of Telecommunication, Electronics and Control Engineering (JTECE)
ISSN : -     EISSN : 26548275     DOI : 10.20895/jtece
Core Subject : Engineering,
Journal of Telecommunication, Electronics, and Control Engineering is published twice a year, every January and July, with the scopes and focus of the research areas that are: Telecommunication: Modulation and Signal Processing, Information Theory and Coding, Antenna and Wave Propagation, Wireless and Mobile Communication, Radio Communication, Satellite Communication, Fiber Optic, Telecommunication Network and System, RADAR. Electronic: Microelectronic System, VLSI Design, Biomedical Instrument, Embedded System, Robotics, Communication Electronic, Optoelectronic, Internet of Things, Adaptive System, System Identification. Control: Analog and Digital Control, Intelligent control, Programmable Logic Control (PLC), Control Theory and Applications, Process Control.
Articles 69 Documents
Sistem Monitoring pH dan Kekeruhan Akuarium Menggunakan Metode Regresi Linear Hanif Aditya Permana; Fikra Titan Syifa; Mas Aly Afandi
Journal of Telecommunication, Electronics, and Control Engineering (JTECE) Vol 4 No 1 (2022): Journal of Telecommunication, Electronics, and Control Engineering (JTECE)
Publisher : LPPM Institut Teknologi Telkom Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20895/jtece.v4i1.407

Abstract

Pada pemeliharaan ikan didalam akuarium membutuhkan perawatan guna menjaga kelangsungan hidup ikan dan vegetasi air yang terdapat didalamnya. Selain rutinitas pemberian pakan, nilai parameter lingkungan akuarium juga perlu selalu diawasi dan dijaga pada rentang tertentu. Tujuan utama yang ingin dicapai untuk memonitoring pH dan kekeruhan pada akuarium sehingga kualitas air akuarium bisa terjaga. pH yang baik untuk ikan hias di akuarium yaitu lebih dari 7 dan kurang dari 8, kemudian kekeruhan yang baik untuk ikan hias di akuarium yaitu dibawah 25 ntu. Pada penelitian ini menggunakan mikrokontroler NodeMCU ESP32 digunakan sebagai pusat kendali sistem, kemudian sensor pH untuk mendeteksi nilai pH air, kem Pada pemeliharaan ikan didalam akuarium membutuhkan perawatan guna menjaga kelangsungan hidup ikan dan vegetasi air yang terdapat didalamnya. Selain rutinitas pemberian pakan, nilai parameter lingkungan akuarium juga perlu selalu diawasi dan dijaga pada rentang tertentu. Tujuan utama yang ingin dicapai untuk memonitoring pH dan kekeruhan pada akuarium sehingga kualitas air akuarium bisa terjaga. pH yang baik untuk ikan hias di akuarium yaitu lebih dari 7 dan kurang dari 8, kemudian kekeruhan yang baik untuk ikan hias di akuarium yaitu dibawah 25 ntu. Pada penelitian ini menggunakan mikrokontroler NodeMCU ESP32 digunakan sebagai pusat kendali sistem, kemudian sensor pH untuk mendeteksi nilai pH air, kemudian sensor turbidity untuk mendeteksi nilai kekeruhan air, kemudian Buzzer berfungsi sebagai alarm dan yang terakhir LCD berfungsi untuk menampilkan hasil dari pembacaan sensor tersebut. Pada penelitian ini metode yang digunakan yaitu metode regresi linear untuk mengetahui keakuratan dari pembacaan sensor pH. Pada penelitian ini terdapat pengujian sensor turbidity untuk menguji hasil sensor, pengujian sensor pH untuk menguji nilai ADC / tegangan output dan akurasi sesnsor pH, Pengujian regresi linear pada sensor pH dan pengujian QOS untuk mengetahui beberapa nilai parameter diantara lain delay, throughput, packet loss dan jitter. Pada sistem ini digunakan android ntuk monitoring dan notifikasi dengan implementasi internet of things. Berdasarkan hasil pengujian pada sensor pH dengan kondisi pH 4,2, 7,1 dan 9,4, pada pembacaan sensor dengan kondisi pH 9,4 tingkat rata-rata errornya yaitu 2%. Namun setelah diuji denngan metode regresi linier dengan persamaan y=-0,2540+1,0468X nilai rata-rata errornya menjadi 0%, dapat disimpulkan bahwa metode regresi linier dapat diterpakan pada penelitian ini. Pada hasil pengujian QOS delay didapatkan nilai rata-rata pengujian delay sebesar 975,9470 ms dimana termasuk dalam kategori jelek, packet loss didapatkan rata-rata sebesar 15,126 % dimana termasuk dalam kategori sedang, throughput didapatkan rata-rata sebesar 694,661 bit/s dimana termasuk dalam kategori sangat bagus dan Jitter didapatkan rata-rata sebesar 473,9918 ms dimana masuk dalam kategori jelek. Kata kunci : Akuarium, Sensor pH, Sensor Turbidity, NodeMCU ESP32, Buzzer, LCD.
Prototype Robot Manipulator 4 DOF Berbasis Raspberry Pi Zero W Joko Supriyono; Dody Wahjudi; Tri Watiningsih
Journal of Telecommunication, Electronics, and Control Engineering (JTECE) Vol 4 No 1 (2022): Journal of Telecommunication, Electronics, and Control Engineering (JTECE)
Publisher : LPPM Institut Teknologi Telkom Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20895/jtece.v4i1.528

Abstract

Pemanfaatan mikrokontroler untuk menunjang pekerjaan manusia serta didunia industri menuntut adanya perkembangan dalam hal ketepatan, kecepatan serta teknologi yang terbaru. Raspberry Pi merupakan papan tunggal single board circuit (SBC) seukuran kartu kredit yang dapat digunakan untuk menjalankan program perkantoran, permainan komputer, sebagai pemutar media beresolusi tinggi serta menjadi mikrokontroler. Dengan menggunakan bahasa pemrograman PYTTHON yang mudah dipahami dan populer, Raspberry Pi dapat dengan mudah dalam pengembangannya. Salah satu penggunaan Raspberry Pi yaitu sebagai mikrokontroler robot lengan yang digunakan oleh manusia untuk mengangkat benda berat atau membutuhkan perpindahan yang mempunyai jarak jauh. Prototype Robot lengan dibuat menggunakan motor penggerak yaitu 1 servo Tower Pro MG996R dan 3 mini servo MG90S serta 4 buah potensiometer sebagai kendali manualnya. Robot difungsikan untuk memindahkan benda secara manual yaitu dengan memutar potensiometer. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan robot lengan dapat memindahkan barang dari titik tertentu ke titik yang lain dengan berat kurang dari 90 gram dan benda berdimensi kurang dari P=60mm, L=36mm dan T=44mm. Mikrokontroler Raspberry Pi Zero W dinilai sangat efektif dalam menjalankan fungsinya, dalam pengembangannya Prototype Robot Manipulator 4DOF Berbasis Raspberry Pi Zero W dapat dengan mudah dikembangakan sesuai dengan kebutuhan manusia. Kata Kunci: Robot 4DOF, Raspberry Pi Zero W, PYTHON ABSTRACT The use of microcontrollers to support human work and in the industrial world requires developments in terms of accuracy, speed and the latest technology. Raspberry Pi is a single board circuit (SBC) the size of a credit card that can be used to run office programs, computer games, as a high-resolution media player and a microcontroller. By using the PYTTHON programming language that is easy to understand and popular, Raspberry Pi can be easily developed. One of the uses of Raspberry Pi is as a microcontroller robot arm that is used by humans to lift heavy objects or require long distance movements. Prototype Robot arm is made using a drive motor namely 1 servo Tower Pro MG996R and 3 mini servo MG90S and 4 potentiometers as manual control. The robot functions to move objects manually by turning the potentiometer. Based on the results of research that has been done robot arms can move things from one point to another with a weight of less than 90 grams and objects with dimensions less than P = 60mm, L = 36mm and T = 44mm. The Raspberry Pi Zero W microcontroller is considered to be very effective in carrying out its functions, in its development the 4DOF Prototype Robot Manipulator Based on the Raspberry Pi Zero W can be easily developed according to human needs. Keyword: Robot 4DOF, Raspberry Pi Zero W, PYTHON
Sistem Monitoring Suhu Air Pada Aquascape Berbasis Internet of Things (IoT) Slamet Indriyanto; Prasetyo Yuliantoro; Dinda Kusumawati
Journal of Telecommunication, Electronics, and Control Engineering (JTECE) Vol 4 No 1 (2022): Journal of Telecommunication, Electronics, and Control Engineering (JTECE)
Publisher : LPPM Institut Teknologi Telkom Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20895/jtece.v4i1.608

Abstract

Aquascape merupakan seni menanam tanaman hias didalam air. Pada aquascape, biota yang hidup dalamnya lebih banyak jika dibandingkan dengan biota pada akuarium biasa, sehingga pemantauan suhu air didalamnya harus lebih diperhatikan karena perubahan suhu air yang terjadi secara tiba-tiba pada aquascape dapat menimbulkan resiko bagi ikan dan tanaman didalamnya. Biota lain yang berada pada aquascape tersebut seperti tanaman air, rumput-rumput, lumut dan tumbuhan karang juga perlu diperhatikan agar tetap tumbuh subur di dalam air. Banyak dari tanaman yang digunakan untuk aquascape berasal dari daerah tropis seperti Java Moss. Secara umum suhu air yang hangat dapat memperlambat dalam pertumbuhan tanaman ini. Dengan memanfaatkan beberapa sensor seperti Sensor suhu DS18B20 dan teknologi Internet of things (IoT), maka pemantauan suhu akan lebih efektif. Sistem ini dibuat menggunakan NodeMCU ESP8266 dengan komunikasi data menggunakan Wi-Fi, sensor suhu DS18B20 dan tampilan menggunakan LCD dan Website. Pengujian sensor suhu DS18B20 menggunakan tiga skenario pengujian. Dari hasil pengujian berdasarkan skenarion tersebut didapatkan error sebesar 0,98% dengan akurasi 99,02% pada pengujian skenario pertama, error sebesar 0,85% dengan akurasi 99,15% pada pengujian skenario kedua dan error sebesar 0,76% dengan akurasi 99,24% pada pengujuan skenario ketiga.
Perbandingan Kontroler POX, Ryu dan ONOS Pada Arsitektur Software Defined Network (SDN) Menggunakan Topologi Linear Mega safira Nuraeni; Eka Wahyudi; Nanda Iryani
Journal of Telecommunication, Electronics, and Control Engineering (JTECE) Vol 4 No 2 (2022): Journal of Telecommunication, Electronics, and Control Engineering (JTECE)
Publisher : LPPM Institut Teknologi Telkom Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20895/jtece.v4i2.360

Abstract

Abstrak Software defined network merupakan konsep baru yang memisahkan data plane dengan control plane. Kontroler menjadi suatu hal yang penting dalam membangun arsitektur software defined network, sehingga dibutuhkan informasi terkait performansi kontroler untuk mengetahui tingkat kemampuan suatu kontroler, bebarapa kontroler yang ada diantaranya POX, Ryu dan ONOS. Pada penenelitan ini menggunakan topologi jaringan linear yang menggunakan 10 switch dan 10 host, 12 switch dan 12 host, 14 switch dan 14 host dan 16 Switch 16 host pada background traffic 50 Mbps hingga 200 Mbps. Dari pengujian ini diperoleh hasil bahwa kenaikan nilai troughput, delay dan jitter berbanding lurus dengan meningkatnya jumlah switch, kontroler POX memiliki performa terbaik dibandingkan dengan kontroler Ryu dan ONOS dengan nilai troughput yang didapatkan sebesar 5.139,456 Kbits/sec hingga 5.142,139 Kbits/sec, untuk nilai delay yang didapatkan sebesar 0,078 ms hingga 0,110 ms sedangkan untuk nilai jitter diperoleh 0,037 ms hingga 0,070 ms. Abstract Software defined network is a new concept that separates the data plane from the control plane. The controller is an important thing in building a software defined network architecture, so information regarding controller performance is needed to determine the level of capability of a controller, some of the existing controllers include POX, Ryu and ONOS. This research uses a linear network topology that uses 10 switches and 10 host, 12 switches and 12 host, 14 switches and 14 host and 16 switches and 16 host on 50 Mbps to 200 Mbps background traffic. From this test, the results show that the increase in throughput, delay and jitter values ​​is directly proportional to the increase in the number of switches, the POX controller has the best performance compared to the Ryu and ONOS controllers with the throughput value obtained from 5,139,456 Kbits/sec to 5,142,139 Kbits/sec. , for the delay value obtained is 0.078 ms to 0.110 ms while the jitter value is obtained from 0.037 ms to 0.070 ms.
Analisis Kelembaban Ruangan ber-AC terhadap Kelembaban Kulit Berbasis Mikrokontroler Putri Intan Anggiarti; Irmayatul Hikmah; Sevia Indah Purnama
Journal of Telecommunication, Electronics, and Control Engineering (JTECE) Vol 4 No 2 (2022): Journal of Telecommunication, Electronics, and Control Engineering (JTECE)
Publisher : LPPM Institut Teknologi Telkom Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20895/jtece.v4i2.497

Abstract

Meningkatnya perubahan iklim di daerah perkotaan yang cenderung semakin panas mendorong meningkatnya penggunaan AC di kalangan masyarakat. Penggunaan AC yang terus menerus dapat menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan kulit salah satunya adalah kulit menjadi kering atau tidak lembab. Untuk mengurangi dampak tersebut tanpa menghentikan penggunaan AC, maka penggunaan humidifier sangat dianjurkan untuk ruangan ber-AC. Pada penelitian ini, digunakan ESP32 yang telah dihubungkan dengan sensor DHT sebagai mikrokontroler yang akan memantau perubahan suhu dan kelembaban ruangan ber-AC dengan humidifier yaitu alat yang berfungsi sebagai pelembab udara dengan cara menyemprotkan uap air ke udara. Adapun parameter suhu yang digunakan pada ruangan agar kulit tidak kering yaitu 18-22oC . Penelitian ini menggunakan rentan waktu selama 3 hari dalam penggunaan humidifier pada ruangan ber-AC dapat mengatasi kulit kering. Perubahan keadaan kulit menjadi lembab ini ditunjukan dengan pengukuran kadar kelembaban pada kulit yang menggunakan Skin Analyzer yang menunjukan presentase kelembaban kulit 43-46% . Kulit yang semakin lembab tidak bersisik.
Pemanfaatan ESP32 Sebagai Sistem Pemantauan Kualitas Air Keran Siap Minum Secara Real-Time Menggunakan Aplikasi Cindy Tio Helena Manurung; Jaenal Arifin; Fikra Titan Syifa; Raditya Artha Rochmanto
Journal of Telecommunication, Electronics, and Control Engineering (JTECE) Vol 4 No 2 (2022): Journal of Telecommunication, Electronics, and Control Engineering (JTECE)
Publisher : LPPM Institut Teknologi Telkom Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20895/jtece.v4i2.535

Abstract

Pemantauan kualitas air keran siap minum sangat penting bagi kesehatan manusia. Oleh karena itu, dibutuhkan sistem yang dapat mendeteksi kualitas air dengan memanfaatkan teknologi Internet of Things. Pada penelitian ini, sensor Analog pH meter v2, Suhu DS18B20, dan Turbidity SEN0189 digunakan untuk mendeteksi nilai pH, Suhu, dan kekeruhan pada air. Disamping itu google firebase, MIT App Inventor dan WireShark digunakan sebagai pendukung teknologi IoT serta pemantau QoS. Ketiga sensor diuji untuk mencari nilai error menggunakan 3 sampel yang berbeda untuk masing-masing sensor. Cairan uji pH buffer 4,9;7,5;dan8,8 digunakan untuk menguji sensor pH. Sampel air suhu 29,1℃;8,7℃; dan 65,0℃ digunakan untuk menguji sensor suhu. Sampel air keruh 439NTU, 1404NTU, dan 2589NTU digunakan untuk menguji sensor turbidity.Pengujian Quality of Service menggunakan tiga parameter yaitu packetloss,delay, dan throughput. Hasil pengujian sensor pH, suhu, dan turbidity mendapatkan nilai error sebesar 0,85%;1,31%; dan 0,49% untuk pH; 1,90%; 3,09%; dan 1,39% untuk suhu; 2,58%;2,63%; dan 2,91% untuk kekeruhan. Hasil pengujian QoS mendapatkan nilai rata-rata packet loss 0,01%; delay 20,36 ms, dan throughput 581,14 bit/sec. Berdasarkan hasil nilai error, sensor pH,suhu dan turbidity cukup akurat. Pengujian packetloss dan delay sudah menampilkan hasil yang baik. Namun, hasil throughput masih harus ditingkatkan.
Sistem Monitoring dan Kontrol Pakan Budidaya Ikan Lele menggunakan NodeMCU berbasis IoT Aisyah Ayu Wulandari Aisyah; Herryawan Pujiharsono; Mas Aly Afandi
Journal of Telecommunication, Electronics, and Control Engineering (JTECE) Vol 4 No 2 (2022): Journal of Telecommunication, Electronics, and Control Engineering (JTECE)
Publisher : LPPM Institut Teknologi Telkom Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20895/jtece.v4i2.533

Abstract

Abstrak Ikan lele salah satu komoditas unggulan yang saat ini masih terus dikembangkan oleh pemerintah Indonesia untuk meningkatkan produksi pada sektor perikanan. Pada prakteknya, para pembudidaya ikan lele masih melakukan pemantauan pakan secara konvensional yaitu dengan cara mendatangi kolam ikan. Permasalahanan yang sering terjadi dikarenakan kebutuhan pakan harian harus sesuai dengan pemberian pakan harian dan jadwal pemberian pakan. Hal ini lah sebagai penghambat aktivitas para pembudidaya yang menyebabkan waktu menjadi tidak efektif dan effisien. Berdasarkan permasalahan tersebut penelitian ini akan merancang sebuah sistem dengan memanfaatkan sensor Loadcell HX711 dan motor servo yang berfungsi untuk memantau dan mengontrol pemberian pakan ikan lele, dengan memanfaatkan google firebase sebagai database dan aplikasi Android sebagai kontrol dan monitoring yang terintegrasi dengan Module Wifi Nodemcu ESP8266. Akurasi yang dihasilkan sensor loadcell untuk pakan ikan sangat baik yaitu sebesar 97,573%. Akurasi yang dihasilkan motor servo yaitu sebesar 98,237%. Hasil perhitungan QoS berupa Throughput yang dihasilkan sebesar 0,000120026 kbps dan merupakan kategori Buruk pada TIPHON. Packet Loss yang dihasilkan sebesar 0,012% dan merupakan kategori Sangat baik pada TIPHON. Delay yang dihasilkan sebesar 297,986 ms merupakan kategori Bagus dalam TIPHON. Kata kunci: Internet of Things, Nodemcu ESP8266, Loadcell HX711, Motor servo, Android. Abstract Catfish is one of the leading commodities currently being developed by the Indonesian government to increase production in the fisheries sector. In practice, catfish farmers still carry out conventional feed monitoring by visiting fish ponds. The problem that often occurs is due to daily feed requirements which must be in accordance with the feeding schedule and daily feeding. This becomes an obstacle for cultivator activity which causes time to be ineffective and inefficient. Based on these problems, this study will design a system using Loadcell sensors and servo motors that function to monitor and control catfish feeding, by utilizing Google Firebase as a database and an Android application as control and monitoring integrated with the Wifi Module Nodemcu ESP8266. The accuracy of the loadcell sensor for fish feed is very good, which is 97.573%. The accuracy of the servo motor is 98.237%. The result of QoS calculation in the form of Throughput generated is 0.000120026 kbps and is a Bad category on TIPHON. The resulting Packet Loss is 0.012% and is a very good category on TIPHON. The resulting delay of 297.986 ms is in the Good category in TIPHON. Keywords: Internet of Things, Nodemcu ESP8266, Loadcell HX711, Motor servo, Android
Pengujian Sistem RSSI pada Perancangan Prototype Pemantauan Lahan Kebun Teh Berbasis LoRa hazia rifka maulida; Fikra Titan Syifa; Mas Aly Afandi
Journal of Telecommunication, Electronics, and Control Engineering (JTECE) Vol 4 No 2 (2022): Journal of Telecommunication, Electronics, and Control Engineering (JTECE)
Publisher : LPPM Institut Teknologi Telkom Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20895/jtece.v4i2.538

Abstract

Indonesia merupakan negara yang sebagian besar penduduknya mempunyai mata pencaharian dari sektor pertanian. Teh adalah salah satu komoditi pertanian yang pengelolaannya cukup luas di Indonesia dan berumur panjang. Teh merupakan tanaman yang hidup pada suhu 130C – 150C dan kelembaban >70% pada siang hari. Perkebunan teh yang luas menimbulkan sulitnya melakukan monitoring suhu dan kelembaban tanah lahan tersebut, sehingga peneliti ingin merancang sebuah alat yang dapat memonitoring lahan perkebunan tersebut secara jarak jauh. Peneliti membuat alat untuk mengetahui suhu dan kelembaban tanah yang ada pada lahan perkebunan teh, dengan menggunakan sensor DHT11 dan sensor soil moisture YL-69 yang terhubung dengan mikrokontroller ESP32 untuk mempermudah monitoring. Sistem ini menggunakan sebuah alat monitoring, aplikasi android dan database menggunakan google firebase. Akurasi yang dihasilkan dari sensor DHT11 cukup baik, pada pengujian DHT11 dilakukan pada waktu siang hari. Nilai rata-rata error rate pada siang hari yaitu 3,00%. Akurasi yang dihasilkan sensor YL-69 cukup baik, terdapat 3 kategori kondisi tanah yaitu kering dengan nilai kurang dari 70%, lembab jika dirange 70% sampai 90%, dan basah jika diatas nilai 90%. Didapatkan nilai rata-rata RSSI terkecil yaitu sebesar -112,4666667. Sedangkan nilai rata-rata SNR yaitu sebesar -8,6, dan selanjutnya nilai delay terbesar yang diterima oleh perangkat yaitu mempunyai nilai rata-rata sebesar 9 detik.
Analisis Sistem Grounding Menggunakan Elektroda Ground Rod Jenis Tembaga Pada Gedung A dan D di Universitas Peradaban Rizky Mubarok; Rizki Noor Prasetyono; Zidan Alfarikhi
Journal of Telecommunication, Electronics, and Control Engineering (JTECE) Vol 4 No 2 (2022): Journal of Telecommunication, Electronics, and Control Engineering (JTECE)
Publisher : LPPM Institut Teknologi Telkom Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20895/jtece.v4i2.708

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa kelayakan nilai pentanahan pada gedung A dan gedung D di Universitas Peradaban menggunakan elektroda ground rod jenis tembaga. Nilai pentanahan yang sesuai dengan standar PUIL 2011 yaitu 0 sampai dengan 5 Ω. Faktor yang dapat mempengaruhi nilai tahanan pentanahan yaitu variabel kedalaman elektroda, jenis tahanan tanah, diameter elekroda, jumlah elektroda dan jenis tanah. Pada penelitian ini dilakukan pengukuran dengan menggunakan alat earth tester dengan merek kyoritsu dengan metode tiga titik. Berdasarkan hasil pengukuran yang didapat untuk nilai rata-rata tahanan pentanahan gedung A yaitu 0.518 Ω dan untuk nilai rata-rata tahanan pentanahan gedung D yaitu 0.804 Ω. Keduan bangunan itu sudah memiliki nilai tahanan pentanahan sesuai dengan PUIL 2011. Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa untuk mendapatkan nilai tahanan pentanahan ≤ 1 Ω dengan jenis tanah rawa yaitu 10 Ω-meter maka dibutuhkan kedalaman 12 meter.
Pembuatan Sistem Grounding Axle Counter Berdasarkan Tahanan Jenis Tanah dan Kedalaman Grounding Ghalif Widi Setya Nugraha; Sunardi Sunardi; Teguh Arifianto
Journal of Telecommunication Electronics and Control Engineering (JTECE) Vol 5 No 1 (2023): Journal of Telecommunication, Electronics, and Control Engineering (JTECE)
Publisher : LPPM INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM PURWOKERTO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20895/jtece.v5i1.803

Abstract

Axle counter merupakan peralatan pendeteksi kereta api dengan memancarkan frekuensi gelombang untuk menghitung jumlah gandar pada sarana yang melewatinya. Pada Resort Sintel 4. 1 Tegal sering terjadi kerusakan axle counter karena imbas petir yang mengakibatkan kerusakan komponen pada axle counter. Pada prinsipnya arus berlebih tersebut dapat langsung dibumikan tanpa merusak komponen dengan sistem grounding yang baik. Dengan latar belakang tersebut peneliti merencanakan sistem grounding yang baik untuk mengantisipasi kejadian tersebut. Perencanaan yang dilakukan dengan memperhitungkan kebutuhan grounding dengan metode seri dan paralel, dengan parameter jenis tanah, kedalaman, dan diameter grounding sehingga dapat direncanakan nilai tahanan pentanahan yang sesuai. Peneliti juga mendesain sistem grounding menggunakan software Aspix yang dapat disimulasikan menyerupai kondisi yang sama pada lapangan. Pengukuran langsung nilai tahanan pentanahan diperlukan untuk memvalidasi hasil perhitungan perencanaan dan simulai desain grounding untuk mengetahui faktor kesalahan dari perencanaan yang dilakukan peneliti. Hasil dari penelitian ini adalah sistem grounding berpengaruh pada nilai tahanan pentanahan. Sistem paralel memiliki nilai tahanan pentanahan paling kecil terdapat pada tanah sawah dengan kedalamanan 2,5 meter dan diameter 25mm2. Jadi untuk menentukan nilai tahanan pentanahan yang sesuai, kedalaman penanaman berpengaruh terhadap sistem grounding yang digunakan karena semakin dalam penanaman maka akan semakin mendekati air tanah. Sistem grounding yang efektif untuk sistem seri pada kedalaman 1 meter dengan jenis tanah sawah.