cover
Contact Name
Itznaniyah Umie Murniatie
Contact Email
itznaniyahmurniatie@unisma.ac.id
Phone
+6281914794210
Journal Mail Official
jurnalbasa@gmail.com
Editorial Address
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Islam Malang
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
BASA Journal of Language & Literature
ISSN : 27978524     EISSN : 27970663     DOI : -
BASA Journal of Language & Literatue is a journal that consistently contains the results of thoughts, research, and findings in the field of Education and Learning Language & Literature Indonesia, Java, Arabic and English. Periodically BASA Journal of Language & Literatue is published four times a year in April and October. BASA Journal of Language & Literatue is published by The Indonesian Language and Literature Education Program, Faculty of Teacher Training and Education, Islamic University of Malang.
Articles 54 Documents
PERAN GURU SEBAGAI MOTIVATOR UNTUK PESERTA DIDIK Sinarsih Sinarsih, Eva Ayu, Firda
BASA Journal of Language & Literature Vol 1, No 2 (2021): Bulan 10 Tahun 2021
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/basa.v1i2.13754

Abstract

Guru merupakan faktor terpenting bagi peserta didik ketika proses pembelajaran berlangsung,karena hasil belajar siswa akan lebih optimal apabila motivasi ditunjukkan langsung kepada peserta didik. Motivasi memiliki fungsi untuk mendorong peserta didik agar dapat menyeleksi apa yang sudah diperbuat atau yang akan diperbuat oleh peserta didik,juga untuk mendorong peserta didik agar mencapai sebuah prestasi yang baik,motivasi juga berfungsi sebagai pengarah serta penggerak.Peran guru sangat berpengaruh untuk menumbuhkan semanagt peserta didik yaitu sebagai pendorong agar hasil pembelajaran peserta didik dapat berjalan denagan lancar dan optimal.Seperti disebutkan di atas peran guru adalahsebagai motivator. Guru adalah inspirasiyang akan membantu dan memenuhi keinginan dan kebuituhan peserta didik.Untuk memotivasi belajar peserta didik dalam proses mengajar guru sebaiknya tidak hanya menggunakan satu metode pembelajaran yang monoton seperti ceramah atau mencatat yang bisa menyebabkan peserta didik hilang semangat dan cepat bosan dalam menerima pembelajaran. Tanggung jawab guru adalah membantu siswa agar dapat memaksimalkan potensi siswa itu sendiri dan orang di sekitarnya.Peserta potensial peserta didik yang harus dibina tidak hanya menyangkut masalah intelektual dan keterampilan, tetapi itu melibatkan semua aspek kepribadian. Guru tidak hanya membutuhkan pemahaman atau kemampuan yang mendalam belajar dan belajar juga dapat memotivasi siswa.Kata kunci: Guru, motivator,peserta didik. 
KESANTUNAN BERBAHASA DAN PELANGGARANNYA DALAM CHANNEL YOUTUBE DEDDY CORBUZIER EDISI “SITI FADILAH : SEBUAH KONSPIRASI” Itznaniyah Umie Murniatie
BASA Journal of Language & Literature Vol 1, No 2 (2021): Bulan 10 Tahun 2021
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/basa.v1i2.13755

Abstract

Abstrak: Salah satu tujuan berkomunikasi adalah untuk dapat menjalin hubungan sosial dengan masyarakat, sehingga tercipta keberhasilan dalam proses komunikasi. Ungkapan kesopanan dalam sebuah proses komunikasi, dapat menjadi penentu dari kualitas sikap seseorang, utamanya, pembicara. Atau dengan kata lain, karakter, watak, sikap dan pribadi seseorang tercermin dari kalimat yang dia ucapkan kepada lawan tutur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang bersifat deskriptif. Metode deskriptif digunakan untuk mendeksripsikan pelaksanaan dan pelanggaran maksim kesantunan pada acara Wawancara Deddy Corbuzier dan Fadilah Supari (Mantan Menteri Kesehatan Republik Indonesia). Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan terhadap “Kesantunan Berbahasa dan Pelanggarannya dalam Channel Youtube Deddy Corbuzier Edisi “Siti Fadilah : Sebuah Konspirasi”” ditemukan 13 penggunaan maksim kesantunan berbahasa, dan 10 pelanggaran maksim kesantunan berbahasa. Penggunaan maksim kesantunan berbahasa yang paling banyak ditemukan pada maksim pujian/penghargaan, dan maksim kerendah hatian, yaitu terdapat 3 maksim. Sedangkan pelanggaran maksim kesantunan berbahasa, paling banyak ditemukan pada maksim kebijaksanaan, yaitu terdapat 10 tuturan. Kata kunci: kesantunan berbahasa, pelanggaran, wawancara, youtube, mantan Menteri Kesehatan.
PENERAPAN TEORI CONNECTIONISM DALAM PEMBELAJARAN SUSUN HURUF SISWA MI DARUSSALAM GRESIK Umi Latifah
BASA Journal of Language & Literature Vol 1, No 1 (2021): Bulan 04 Tahun 2021
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/basa.v1i1.10927

Abstract

Abstract: This research is motivated by children becoming the spirit of learning in various creative ways given by teachers or parents to children. Many ways and theories in learning exist to increase the spirit of children in the learning process, one of which is the theory of connectionism. Because it takes stimulus to train the development of the child in order to produce a response that is in accordance with the stimulus provided by practicing and appreciating the child's results. This article limits the problem to the application of connectionism theory with the law contained in the theory, namely the law of readiness, the law of practice, and the law of consequence. This study uses a qualitative approach. The design of this research is descriptive. This research data was obtained by conducting observations of learning activities of MI Darussalam Gresik students. The population of this study is junior high school students. The sample of this study is a grade 1 student of MI Darussalam Gresik. The data collection techniques used are descriptive. Based on the observations of learning obtained, 1)the law of readiness of STUDENTS MI Darussalam Gresik, 2)the law of training students MI Darussalam Gresik, and 3) the law due to students MI Darussalam GresikKeywords: learning, connectionism, lettering
SASTRA HIJAU PENYELAMAT BUMI Risa Yanuarti Sholihah, Utia Putri Utami, Venty Saskia Rohmalita
BASA Journal of Language & Literature Vol 1, No 2 (2021): Bulan 10 Tahun 2021
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/basa.v1i2.13603

Abstract

Natural conditions are getting worse. Damage to nature is everywhere. The water is no longer clean, the air is dirty, and the environment is no longer green. Unfortunately, human awareness of the preservation of nature is low. In the name of modernization and development, humans take massive actions regardless of their impact on the environment. This habit is considered normal. Now, nature, which is the carrying capacity for human survival, has become a killing force. Two different views, namely anthropocentrism and ecocentrism, are presented in interpreting nature. Green literature is here to campaign for saving the earth. Green literature not only contains beauty, but also brings people to reflect on the greatness and piety of humans towards the environment. The movement to save the environment through green literature is increasingly being echoed. The idea raised in this article is in the form of a green literary literacy movement. Through the green literary literacy movement, the call to love and care for nature is echoed. A noble act in response to increasingly sad natural conditions.
PETA PIKIRAN SEBAGAI APERSEPSI DARI ABSTRAK KE KONKRET MENUJU KEBERMAKNAAN BELAJAR Aly Mahfud
BASA Journal of Language & Literature Vol 1, No 1 (2021): Bulan 04 Tahun 2021
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/basa.v1i1.10926

Abstract

Abstract: Bringing meaning to learning is one of the core of teaching. To achieve that, it is necessary to bring meaningfulness in learning, namely to associate learning materials with natural reality by learners and to focus on usefulness. That way, learning can be accepted by students. One of the things Ausabel emphasizes is to give a firm hook in learning to turn abstracts into concrete. A mind map as an aperception is an idea that qualifies for the benefits of learning. This study uses the design of literature research to answer (1) how important is the aperception in meaningful learning? and (2) how is the mind map used as the main activity in aperception when starting learning to realize meaningful learning? with the design of literature research, the research answer is obtained as follows: (1) The aperception is important in the initial learning activities as a hook between new topics and the experience of previous learners. as well as the usefulness of the topic with real life. (2) the mind map as an aperception facilitates learners to relate their experiences and get an explanation of material usefulness for themselves. These two main points are in accordance with Ausabel's goal of developing meaningful learning theory. Keywords: mind map, aperception,, abstract, concrete, meaningful learning
PENGEMBANGAN MODEL MATERI AJAR BAHASA INDONESIA BAGI PENUTUR ASING (BIPA) Etsa Purbarani; Liliana Muliastuti; Siti Farah
BASA Journal of Language & Literature Vol 1, No 2 (2021): Bulan 10 Tahun 2021
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/basa.v1i2.13715

Abstract

Sampai saat ini, jumlah dan variasi materi ajar BIPA masih minim. Materi ajar BIPA yang sudah disahkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI pun belum dapat dikatakan memenuhi kebutuhan komunikasi yang dimaksud. Materi tata bahasa, keterampilan berbahasa, dan budaya disampaikan secara integratif, tetapi kegiatan belajar di dalamnya belum sepenuhnya menjembatani pemelajar asing untuk dapat berkomunikasi dalam bahasa Indonesia secara layak dengan memperhatikan konteks, masyarakat, dan budaya Indonesia. Hal tersebut menimbulkan masalah bagi pemelajar asing. Pemelajar asing menemukan bahwa bahasa Indonesia yang dipelajari di dalam kelas berbeda dengan penggunaan bahasa Indonesia pada masyarakat. Pemelajar asing bisa saja mendapatkan nilai yang tinggi di dalam kelas, tetapi tidak memiliki kepercayaan diri, pemahaman, dan kompetensi berkomunikasi dalam bahasa Indonesia. Berdasarkan situasi, penelitian ini berfokus pada pengembangan model materi ajar BIPA berbasis CEFR dengan mengintegrasikan aspek-aspek komunikasi (communication), budaya (cultures), keterkaitan (connections), perbandingan (comparison), dan masyarakat/komunitas (communities). Kelima aspek tersebut dikenal dengan istilah 5C dan menjadi landasan penting dalam mempelajari bahasa asing, salah satunya bahasa Indonesia. Dengan mengintegrasikan kelima aspek tersebut dalam materi ajar menyimak, berbicara, membaca, menulis, dan tata bahasa, pemelajar asing dapat menguasai kompetensi berbahasa Indonesia dengan lebih baik serta komprehensif. Selain itu, pemelajar asing juga didorong untuk menguasai kompetensi berkomunikasi dalam bahasa Indonesia secara lebih layak sehingga tidak terjadi missing link antara bahasa Indonesia yang dipelajari di kelas maupun bahasa Indonesia yang secara nyata digunakan dalam masyarakat. Model materi ajar yang dikembangkan akan terfokus pada tingkat B1 atau menengah awal karena pada tingkat tersebut pemelajar BIPA sudah mulai mampu memahami, mendiskusikan, dan berkomunikasi tentang topik-topik yang lebih abstrak seperti topik kebudayaan non-kebendaan yang berkaitan dengan logika kolektif, kebiasaan, dan tradisi.
PERAN GURU DALAM MENGINTEGRASIKAN NILAI-NILAI KARAKTER DALAM PROSES PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA Cane Widya Agustina, Vinutria, Afroha Maulida Nisrina, Aprilia Nur Azizah
BASA Journal of Language & Literature Vol 1, No 1 (2021): Bulan 04 Tahun 2021
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/basa.v1i1.10974

Abstract

Abstract: A teacher is a teacher as well as a mentor for each student. The role of teachers in education is certainly very important. The role of teachers is needed in the educational process, because the role of teachers who educate, teach, guide, train and provide assessment and evaluation to students, which is an important aspect in the process of quality level and quality of education. In addition, it plays an important role in the process of character formation, personality and intellectual aspects. With the role of catalysts, evaluators, inspirations and motivators are expected to integrate character values in the learning process of Indonesian language. Therefore, the role of teachers in shaping the character of students determines the quality and development of students. In fact, a teacher is required to create a comfortable and safe atmosphere in order to act as a teacher who integrates character values through catalyst teachers, evaluators, inspirations and motivators. Because the role of teachers in indonesian language learning is to bring students to speak good and correct Indonesian language.Keywords : teacher, education, catalyst, evaluator, inspiration, motivator
ANALISIS PERMASALAHAN SIKAP PROFESIONALISME DALAM KINERJA GURU PADA SATUAN PENDIDIKAN Fani Susanti; Afan Alfian Rizal; Dwi Erni Febrianti
BASA Journal of Language & Literature Vol 1, No 2 (2021): Bulan 10 Tahun 2021
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/basa.v1i2.10579

Abstract

This paper aims to find out the problem of professionalism in teacher performance in the education unit. This writing uses a descriptive qualitative approach in which to find relevant and valid reading sources to collect accurate data in an effort to support this writing. Basically the problem with professional attitudes arises a lot because of the number of teachers who only master knowledge but do not master some other aspects. So it only teaches but ignores the most important value in education itself. These problems arise due to a lack of self-awareness in an educator. Professionalism is an aspect of expertise in the field that is run. So that efforts to develop, improve, and self-evaluation in educators must be pursued and must be continuously improved. Considering educators are a central and key aspect in achieving educational goals. Teachers with good performance will produce human resources and outputs that will be very beneficial to the nation and the country. Some of the problems in this case are about professionalism towards legislation, professionalism towards peers, profeionalism attitude towards learners, and professionalism attitude towards superiors or leaders. That will be analyzed in this paper to find out the magnitude or small impact that resulted from this.
PENGEMBANGAN PROFESI GURU DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU Muchamad Sifak Almurtadho; Moch Choirul Aris; Hanifatus Shoima; Yulia Rachmawati
BASA Journal of Language & Literature Vol 1, No 1 (2021): Bulan 04 Tahun 2021
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/basa.v1i1.10581

Abstract

Abstract: Improving teacher performance to develop the teacher profession is very important in efforts to improve education in Indonesia. Indonesia which is now in the stage of developing countries must have high human resources. So it can be a developed country. In realizing this master is one of the professions that are very influential in improving human resources. But in this effort, there are many problems that exist in improving teacher performance. Teachers in Indonesia still can not be said to be professionals. Although it's not entirely. Efforts and solutions to overcome this already exist and have been structured. But implementation has not yet been done. So teachers only do chores with what's there.Keywords: Teachers, Professionality, Teacher Performance, Human Resources, Development 
PERAN GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN SUMBER DAYA MANUSIA DIINDONESIA Faqih Udin Zaini, Sandra Ameilia Salsabila, Nur Anggraeni Prahassetya, Perlita Dara Ayu, Milda
BASA Journal of Language & Literature Vol 1, No 2 (2021): Bulan 10 Tahun 2021
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/basa.v1i2.13753

Abstract

Guru merupakan salah satu contoh profesi yang dimana mereka bertugas untuk mengajar, mendidik, memberikan contoh tauladan yang baik dan berbagi ilmu kepada anak didiknya. Guru merupakan salah satu komponen terpenting dalam upaya peningkatan sumber daya manusia. Kehadiran sosok guru yang mampu mengubah suatu kepribadian seseorang, pengetahuan dan wawasan. Menjadikan manusia memiliki rasa yang berbeda akan peningkatan kualitas dalam dirinya, karena tidak sedikit manusia yang merasa kurang percaya diri akan kemampuan dirinya, sehingga dengan begitu, rasa peningkatan dalam diri ini membuat individu mejadi lebih percaya diri. Peningkatan (SDM) diIndonesia juga menjadi konsentrasi pemerintah. Hal tersebut tentu saja berpengaruh pada cara meningkatkan kualitas sistem pendidikan baik kurikulum, proses pembelajran maupun guru sebagai pengajar. Kualitas guru yang baik tentu saja diyakini dapat mendorong peningkatan (SDM) diIndonesia. Agar dapat mencapai tujuan yang diinginkan peran guru sebagai ujung tombak dalam pencapaian prestasi dan peningkatan kualitas pendidikan diharapkan dapat menjadi keberhasilan dalam meningkatnya kuliatas peserta didik yang akan menjadi Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia.Kata Kunci : Guru, Sumber daya manusia, Proses pembelajaran.