cover
Contact Name
Hilda Hilaliyah
Contact Email
diskursus.unindra@gmail.com
Phone
+6287878741498
Journal Mail Official
diskursus.unindra@gmail.com
Editorial Address
Kampus A Building 2, 3rd Floor | Jl. Nangka No. 58 C (TB. Simatupang), Kel. Tanjung Barat, Kec. Jagakarsa, Jakarta Selatan 12530, Jakarta, Indonesia.
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Diskursus: Jurnal Pendidikan Bahasa Indonesia
ISSN : 26154935     EISSN : 26154943     DOI : http://dx.doi.org/10.30998/diskursus.v4i2
Core Subject : Education,
Diskursus: Jurnal Jurnal Pendidikan Bahasa Indonesia is a peer-reviewed scientific open access journal. The journal is dedicated to publishing original articles concerned with research, theory development, or program applications related to Indonesian Language teaching in across settings.
Articles 162 Documents
Penggunaan Pronomina Persona dalam Takarir (Caption) Instagram @Jokowi dan Implikasinya terhadap Pembelajaran Bahasa Indonesia Yeni Aryanti; Hilda Hilaliyah; Ira Pratiwi Ramdayana
Diskursus: Jurnal Pendidikan Bahasa Indonesia Vol 5, No 1 (2022): Diskursus: Jurnal Pendidikan Bahasa Indonesia
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/diskursus.v5i1.12594

Abstract

This study aims to analyze the use of personal pronouns in @Jokowi's Instagram caption and its implications for learning Bahasa, besides that the author also hopes that readers can understand the language and using pronouns according to Indonesian rules. The method used in this study is a qualitative descriptive method with content analysis techniques. Based on the results of research and analysis, it is known that the use of personal pronouns reached 127 findings from a total of 51 uploads studied, 7 uploads contained no use of personal pronouns. The findings of the first-person singular pronouns were 67 (53%), first-person singular pronouns 38 (30%), second-person singular pronouns 4 (3%) and plural 0 (0%), and the last is third-person pronouns. singular as many as 5 (4%) and plural as many as 13 (10%) findings. Keywords: Pronouns, Persona Pronouns, Indonesian Language Learning, Instagram, Jokowi.
Penggunaan Gaya Bahasa Simile dan Personifikasi serta Citraan pada Kumpulan Puisi dalam Novel Cinta, Kehidupan, dan Kematian: Kahlil Gibran Karya Mulasih Tary dan Yazid Attafsir Misbah Priagung Nursalim; Lasni Roha Pratiwi
Diskursus: Jurnal Pendidikan Bahasa Indonesia Vol 5, No 2 (2022): Diskursus: Jurnal Pendidikan Bahasa Indonesia
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/diskursus.v5i2.14282

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan majas simile dan personifikasi serta citraan dalam kumpulan puisi pada novel Cinta, Kehidupan, dan Kematian : Kahlil Gibran. Data penelitian berupa kalimat dalam kumpulan puisi yang di dalamnya mengandung dua gaya bahasa perbandingan yaitu simile dan personifikasi serta mengandung citraan dari kumpulan puisi yang ada dalam novel Cinta, Kehidupan, dan Kematian: Kahlil Gibran. Penelitian ini menggunakan teori Gorys Keraf dalam pembahasan majas dan teori Burhan Nurgiyantoro dalam pembahasan citraan. Penelitian ini menggunakan pendekatan objektif dengan metode deskriptif kualitatif guna menggambarkan penggunaan kata maupun kalimat yang disematkan pencipta dalam karyanya. Hasil penelitian menemukan: (1) Bentuk penggunaan majas simile dalam kumpulan puisi berjudul Kuil Bagi Jiwa, Nurani, Sia-Sia, Kehidupan, Air Mata Itu, Bebal, Mimpi, Angin, Racun Cinta, dan Keindahan, (2) Bentuk penggunaan majas personifikasi dalam kumpulan puisi Nurani, Kehidupan, Air Mata Itu, Angin, Kesunyian, Jiwaku Bersuara, dan Tentang Masa Muda, (3) Bentuk citraan visual, pendengaran (auditif), gerak (kinestetik), rabaan (taktil termal), dan penciuman (olfaktori).
Proses Pembelajaran Bahasa Indonesia di Masa Pandemi Covid-19 Sri Idawati
Diskursus: Jurnal Pendidikan Bahasa Indonesia Vol 5, No 2 (2022): Diskursus: Jurnal Pendidikan Bahasa Indonesia
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/diskursus.v5i2.12738

Abstract

Abstract: This study aims to gain an in-depth understanding of the curriculum, objectives, materials, strategies, approaches, media, and evaluation of Indonesian language learning at SMPN 265 Jakarta. This study uses a qualitative approach with phenomenological methods. Data were collected through observation, interviews, and documentation. Data analysis used the Creswell model, namely: organizing, reading, describing, classifying, interpreting, and narrating the data. The results of the study show: (1) Learning uses the 2013 national curriculum which is adapted to the covid-19 situation; (2) learning objectives are focused on achieving two aspects of core competence, namely KI-3 (knowledge) and KI-4 (skills) in Indonesian; (3) The material used is text-based, namely sourced from mandatory textbooks issued by the government; (4) Using application-based learning media in online networks (google site, google form, google zoom/meet, whatsapp, youtube, email, instagram, facebook, and telephone); (5) the evaluation is conducted online which includes three domains, namely knowledge, skills and attitudes. The evaluation was carried out 20 times which was divided into two aspects, namely process evaluation 18 times (every meeting) and evaluation of results 2 times (UTS and UAS).Keywords: Keywords: Learning, Indonesian, Phenomenology.
Pelanggaran Prinsip Kesopanan pada Siniar Sruput Nendang Marlo dan Marco di Kanal Youtube Ely Minaliawati; Tri Pujiati
Diskursus: Jurnal Pendidikan Bahasa Indonesia Vol 5, No 2 (2022): Diskursus: Jurnal Pendidikan Bahasa Indonesia
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/diskursus.v5i2.14073

Abstract

Penelitian ini berjudul “Pelanggaran Prinsip Kesopanan Pada Sinear Sruput Nendang Marlo dan Marco di Kanal Youtube“. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 25 data yang termasuk ke dalam pelanggaran maksim kesopanan berbahasa yang digunakan oleh penutur dan mitra tutur yang ada di dalam podcast ini. Data pelanggaran maksim kesopanan yang paling banyak didapatkan yaitu pelanggaran pada maksim pujian sebanyak 9 data, selanjutnya pelanggaran maksim simpati sebanyak 5 data, pelanggaran maksim kesepakatan sebanyak 4 data, maksim kedermawanan dan maksim kesederhanaan yang masing-masingnya terdapat 3 data dan terakhir maksim kebijaksanaan sebanyak 1 data. faktor penyebab pelanggaran maksim kesopanan berbahasa dalam podcast ini menghasilkan temuan berupa beberapa faktor. Pertama faktor usia diantara penutur dan mitra tutur, lalu faktor hubungan yang sudah berjalan di antara penutur dan mitra tutur, terakhir faktor pendidikan yang menjadi hasil dari analisis faktor terjadinya pelanggaran prinsip kesopanan. 
Lirik Lagu Satru 2 Karya Denny Caknan dari Kacamata Sosiolinguistik Firdaus Eka Febryanti
Diskursus: Jurnal Pendidikan Bahasa Indonesia Vol 5, No 2 (2022): Diskursus: Jurnal Pendidikan Bahasa Indonesia
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/diskursus.v5i2.13360

Abstract

In this modern era, there are many songs with lyrics that use Javanese. Modern pop songs with Javanese lyrics are increasingly loved by the public. This is because the songs of the pop genre and in Javanese are considered to represent the feelings of the ambyar, the majority of whom are teenagers (aged around 12-22 years). This study was conducted with the aim of analyzing a Javanese pop song entitled Satru 2 written by Denny Caknan based on a sociolinguistic scalpel. So to achieve this goal, this research uses descriptive qualitative methods. The point of view of sociolinguistic theory is used as a reference in this study. Based on the analysis that has been done, the lyrics of the song Satru 2 are really relevant to the age of the listener who is a teenager. This was found based on the use of dialect aspects, speech levels, and the variety of languages used in the lyrics of the song, thus creating a sense of closeness to the listener. Based on these aspects, the lyrics of the song Satru 2 use the Blitar dialect with the speech level of ngoko.Keywords: Sociolinguistics, Javanese Song, Satru 2, Denny Caknan
Analisis Tindak Tutur Ilokusi dan Implikatur Konvensional dalam Wacana tentang Meme Covid 19 Risnawati Risnawati; Dendy Sugono; Andri Suryana
Diskursus: Jurnal Pendidikan Bahasa Indonesia Vol 5, No 2 (2022): Diskursus: Jurnal Pendidikan Bahasa Indonesia
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/diskursus.v5i2.12369

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan dan mendeskripsikan jenis-jenis tindak tindak tutur ilokusi dan implikatur konvensional pada meme Covid 19 di media sosial. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, dengan teknik pengumpulan dokumen dan teknik analisis interaktif pada 30 meme Covid 19 yang terdapat di media sosial. Setelah peneliti menganalisis meme Covi 19, penulis menyimpulkan bahwa beberapa wacana meme Covid 19 mengandung tindak tutur dan implikatur konvensional. 1) Jenis-jenis tindak yang ditemukan yaitu tindak tutur asertif meliputi dua fungsi tindak tutur, antara lain: fungsi tindak tutur dan fungsi menyatakan, tindak tutur direktif meliputi empat fungsi, antara lain;fungsi perintah, fungsi meminta, disarankan, dan fungsi undangan, Tindak ekspresif ekspresif mencakup tiga fungsi tindak tutur, antara lain: fungsi kritik, fungsi humor, dan fungsi keluhan, tindak tutur komisif dengan satu fungsi, yaitu tindak tindak tutur, tindak deklarasi dengan satu fungsi. dari tindak tutur melarang. 2) Implikatur konvensional yang terdapat dalam wacana meme Covid 19 adalah perintah, pernyataan, sindiran, larangan, humor, ajakan, dan keluhan.
Peran Satgas Kemitraan Peduli Pendidikan (SKPP) dalam Gerakan Literasi pada Anak Putus Sekolah di Kecamatan Tonjong Ririn Setyorini; Amanda Qori Ifadakh; Septy Rizqillah
Diskursus: Jurnal Pendidikan Bahasa Indonesia Vol 5, No 2 (2022): Diskursus: Jurnal Pendidikan Bahasa Indonesia
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/diskursus.v5i2.14519

Abstract

Rendahnya tingkat pendidikan di Indonesia mendorong timbulnya berbagai permasalahan sosial yang kian hari semakin meresahkan bangsa Indonesia. Salah satu faktor yang dapat menjadi tolak ukur rendahnya tingkat pendidikan di Indonesia adalah tingginya angka putus sekolah anak usia produktif (usia sekolah). Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah faktor-faktor Penyebab Siswa Putus Sekolah di Kecamatan Tonjong?”. Penelitian ini bertujuan “Untuk mengetahui faktor-faktor Penyebab Siswa Putus Sekolah di Kecamatan Tonjong”. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Untuk membedah permasalahan ini digunakan teknik pengumpulan data melalui observasi. Hasil penelitian menemukan faktor utama yang menyebabkan siswa putus sekolah di Kecamatan Tonjong adalah karena pola asuh dan latar belakang pendidikan orang tua yang rendah serta lemahnya ekonomi keluarga siswa yang putus sekolah, dimana ekonomi yang menjadi faktor utama banyak orang tua tidak bisa melanjutkan sekolah anak mereka karena keterbatasan ekonomi yang dibutuhkan. Selain itu, lingkungan pergaulan juga sangat berpotensi menjadi salah satu faktor siswa putus sekolah.
Ragam Bahasa Ngalam dalam Media Sosial Instagram: Kajian Sosiolinguistik Icha Precilla Hariyanto Putri
Diskursus: Jurnal Pendidikan Bahasa Indonesia Vol 5, No 2 (2022): Diskursus: Jurnal Pendidikan Bahasa Indonesia
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/diskursus.v5i2.13530

Abstract

Indonesia as a country that has a geographical location makes it a country with a variety of cultures, one of which is language. Language as a means of communication makes it one of the most important things for humans, considering that humans also cannot be separated from other people. The number of languages in Indonesia, this results in a variety of languages. Language variety arises because of social interaction in the community in an area. This is based on a sociolinguistic study that emphasizes the science that studies the language that exists in society. Each region must have a language problem object. This is why the writer has the intent and purpose to find out social events in language that occur in society, especially the city of Malang. The variety of ngalam languages that characterize the city of Malang is often referred to as walikan language, which means the opposite. Apart from the Walikan language, the various Ngalam languages still have their own characteristics that distinguish them from other Walikan languages. This study uses a qualitative descriptive type method that is descriptive and analytical. Instagram with three accounts is the object of this research. From the results of research conducted on Instagram, it is known that the diversity of the ngalam language is found in the three accounts of the object of study. The author finds that there are many forms of conveying various languages even though it is only through one social media.Keywords: Variety of Ngalam, Malang, social media, Instagram
Analisis Kesalahan Berbahasa dalam Pemberian Komentar di Media Sosial Instagram (Kajian Psikolinguistik) Lamnida Maria Margareth; Dendy Sugono; Mamik Suendarti
Diskursus: Jurnal Pendidikan Bahasa Indonesia Vol 5, No 2 (2022): Diskursus: Jurnal Pendidikan Bahasa Indonesia
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/diskursus.v5i2.12209

Abstract

Errors and mistakes of language in administering on social media Instagram (psycholinguistic study) Thesis: Jakarta; Postgraduate Faculty; Indonesian language education program; University of Indraprasta Teacher Association of the Republic of Indonesia. The purpose of this study is to find out the existence of the errors and mistakes of language in giving comments on the social media Instagram and the impact of language errors and mistakes in the comment sections on social media Instagram (a psycholinguistic study). The research method used is an analysis of qualitative-based errors and mistakes in the form of documentation of content analysis techniques. The results show, language comprehension of the background knowledge and the linguistic knowledge is regarding phonology, syntactic, and semantics. Most errors and mistakes are found in the syntactic and semantics fields.Keywords: Language Errors, Language Mistakes, Psycholinguistics, Language Comprehension.
Alih Kode dan Campur Kode dalam Kultum Ustaz Hanan Attaki: Jangan Tinggalkan Salat Aulya Sarifatil Fitria
Diskursus: Jurnal Pendidikan Bahasa Indonesia Vol 5, No 2 (2022): Diskursus: Jurnal Pendidikan Bahasa Indonesia
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/diskursus.v5i2.13531

Abstract

A seven-minute religious lecture or what is often abbreviated as kultum is a short and concise religious lecture. This research was conducted to examine the events of code mixing and code switching contained in one of UmmaIndonesia's youtube content entitled Kultum Ustaz Hanan Attaki: Don't Leave Salat | umma x detikcom. With qualitative descriptive methods, researchers want to observe more deeply, clearly, and produce data as it is. The data source of this research comes from the Youtube application taken with the note-taking technique, where this technique is done by listening, paying attention, examining the object of research. Furthermore, the data found are recorded and written for analysis. The results of the data analysis carried out are that there are 3 code switching and 6 code mixing in the youtube content. The code-switching and code-mixing event types found fall into the categories of external or outward code-switching and external or outward code-mixing events. This code-switching and code-mixing event is something that often happens in the delivery of religious messages or lectures. Because in his delivery, a speaker must master at least two languages.