cover
Contact Name
Ade Marlisa Rahmadayanti
Contact Email
stikesabdurahmanpalembang@gmail.com
Phone
+6281377902442
Journal Mail Official
lppmstikesabdurahman@gmail.com
Editorial Address
Jl. Sukajaya No.7 Rt/Rw 005/001 Km.5,5 Kec.Sukarami Palembang Telp.(0711) 421674 Ext.201.202.Fax. (0711) 5611015
Location
Kota palembang,
Sumatera selatan
INDONESIA
Jurnal Kesehatan Abdurrahman
ISSN : 20899599     EISSN : 27463737     DOI : https://doi.org/10.55045/jkab.v10i2
Core Subject : Health,
Jurnal Kesehatan Abdurahman (JKAB) adalah jurnal peer-review, multidisiplin dan ilmiah yang menerbitkan artikel asli yang relevan dengan masalah kesehatan nasional, termasuk bidang ilmu kebidanan, perawat, akademisi dan praktisi. Ruang lingkup publikasi artikel yang diterbitkan dalam Jurnal Kesehatan Abdurahman, meliputi: Kehamilan, Kelahiran, Bayi, Tumbuh Kembang, Remaja, Keluarga Berencana, Climacterium dan Menopause dan Terapi komplementer dalam kebidanan.
Articles 159 Documents
HUBUNGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIK DANPARITAS IBU DENGAN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI PUSKESMAS PEMBINA TAHUN 2011 Melia Rahma; Niken Septiana
Jurnal Kesehatan Abdurrahman Vol 2 No 2 (2013): Jurnal Kesehatan Abdurrahman
Publisher : STIKES Abdurrahman. Pusat Informasi dan Manajemen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (204.885 KB)

Abstract

In based at health serve Palembang city (2008). A quantity BBLR an especially on 2007 is a 694 for 30.103 of birth, living on 2008 a 462 for 20.966 of birh until can see many an incident for BBLR at Palembang city. A quantity samples 249 respondens by randoms sampling. Analice document to univariats analys and bivariats analys to pass chi squarte test. The produce chi square tetst a point at that connected between of BBLR an accidents. Advice an examination in order to high seminar about an assumption preganants and seminars health t. to university an increase to library about new an examination with books, a jurnalistz, and references. To respondences an especially in order to health. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Palembang (2008), jumlah BBLR khususnya di kota Palembang pada tahun 2007 adalah 694 per 30.103 kelahiran hidup, tahun 2008 462 per 20.966 kelahiran sehingga dapat dilihat bahwa masih banyak kejadian BBLR di Palembang. Jumlah sampel adalah 249 responden yang diperoleh secara random sampling. Analisa data menggunaskn analisa univariat dan bivariat melalui uji chi square. Hasil uji chi square menunjukan bahwa ada hubungan antara ibu hamil KEK dengan kejadian bayi BBLR, ada hubungan antara paritas ibu dengan kejadian bayi BBLR. Disarankan bagi tempat penelitian Agar lebih meningkatkan penyuluhan tentang gizi ibu hamil dan penyuluhan kesehatan,bagi institusi pendidikan untuk menambah bahan kepustakaan tentang penelitian yang terbaru dengan buku-buku, jurnal, dan referensi, bagi responden ibu hami khususnya untuk lebih memperhatikan kesehatan.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HASIL BELAJAR PRAJABATAN II GOLONGAN I DAN II DI BALAI BESAR PELATIHAN KESEHATAN JAKARTA 2012 Yona sari S.ST
Jurnal Kesehatan Abdurrahman Vol 2 No 2 (2013): Jurnal Kesehatan Abdurrahman
Publisher : STIKES Abdurrahman. Pusat Informasi dan Manajemen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (150.176 KB)

Abstract

The word learning achievement comes from the Dutch language that is Prestatie. Kemudiaan in Indonesian becomes "Achievement" which means "result of learning" achievement in question here is none other than ability, skill, and attitude of someone in settling a thing. Prajabatan Training is an absolute requirement for the appointment of civil servants to become civil servants. General Objectives To know Factors Relating to participants learning Outcomes Gol I and II In Jakarta Training Center 2012. The research was conducted in descriptive analytic, with cross scetional approach. The population of this research is all participants of Gol II batch II and II in big hall of training center of jakarta. The sample in this study is the total population, with a population of 68 people. Data obtained, then processed using SPSS. Based on the result of the research, it is known that the result of learning is not good as many as 39 people (57,4%), good as 29 people (42,6%), age> 23 years counted 60 person (88,2%), age ≤ 23 years 8 people (11.8%), education DIII 64 people (94.1%), undergraduate 4 people (5.9%), unmarried 31 people (54.4%), married 37 people (54.4%), sickness 2 people (2.9%), healthy 66 people (97,1%), bad motivation 26 people (38,2%), good motivation 42 people (61,8%), facility utilization not support 16 people ( 23.5%), utilization of supporting facilities 52 people (76.5), incompetent widyaiswara 11 people (16.2%), competent widyaiswara 57 people (83.8%), negative learning environment 44 people (64.7 %), positive learning environment 24 people (35,7%), difficult test of 27 people (39,7%), easy test of 41 people (60,3). Research conclusion: from nine indevendent variables only two variables that have correlation with result of learning that is relation between motivation with result of learning value p = 0,005 and relation of facility utilization with result of learning value p = 0,042. From the results of this study it is suggested to BPPK Jakarta to review the assessment policy and utilize the lab. Computer, lab. Simulated Alkes and libraries in the learning process. Kata prestasi belajar berasal dari bahasa belanda yaitu Prestatie. Kemudiaan dalam bahasa indonesia menjadi “Prestasi” yang berarti “hasil belajar” prestasi yang dimaksud disini tidak lain adalah kemampuan, keterampilan, dan sikap seseorang dalam menyelesaikan suatu hal. Diklat Prajabatan adalah syarat mutlak untuk pengangkatan CPNS menjadi PNS. Tujuan umum, Untuk mengetahui Faktor –faktor yang Berhubungan dengan Hasil Belajar Peserta Prajabatan Gol II Angkatan I dan II Di Balai Besar Pelatihan Jakarta Tahun 2012. Penelitian dilakukan secara diskriptif analitik, dengan pendekatan cross scetional. Populasi penelitian ini adalah seluruh peserta prajabatan Gol II angkatan I dan II di balai besar pusat pelatihan jakarta. Sampel pada penelitian ini adalah total keseluruhan populasi, dengan jumlah populasi 68 orang. Data yang didapat, kemudian diolah menggunakan SPSS. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa hasil belajar tidak baik sebanyak 39 orang (57,4%), baik sebanyak 29 orang (42,6%), usia > 23 tahun sebanyak 60 orang (88,2%), usia ≤ 23 tahun sebanyak 8 orang (11,8%), pendidikan DIII 64 orang (94,1%), sarjana 4 orang (5,9%), belum menikah 31 orang (54,4%), menikah 37 orang (54,4%), sakit 2 orang (2,9 %), sehat 66 orang (97,1%), motivasi tidak baik 26 orang (38,2%), motivasi baik 42 orang (61,8%), pemanfaatan sarana tidak menunjang 16 orang (23,5%), pemanfaatan sarana yang menunjang 52 orang (76,5), widyaiswara tidak kompeten 11 orang (16,2%),widyaiswara kompeten 57 orang (83,8%), lingkungan belajar negatif 44 orang (64,7%), lingkungan belajar positif 24 orang (35,7%), soal ujian sulit 27 orang (39,7%), soal ujian mudah 41 orang (60,3). Kesimpulan penelitian: dari sembilan variabel indevendent hanya dua variabel yang memiliki hubungan dengan hasil belajar yaitu hubungan antara motivasi dengan hasil belajar nilai p= 0,005 dan hubungan pemanfaatan sarana dengan hasil belajar nilai p= 0,042. Dari hasil penelitian ini disarankan kepada BPPK Jakarta agar meninjau kembali kebijakan penilaian dan memanfaatkan lab. Komputer, lab. Simulasi Alkes serta perpustakaan dalam proses pembelajaran.
PREEKLAMPSIA DAN ANEMIA PADA IBU BERSALIN DENGAN KEJADIAN BBLR DI RSUD SENOPATI BANTUL Sagita Darma Sari
Jurnal Kesehatan Abdurrahman Vol 3 No 1 (2014): Jurnal Kesehatan Abdurrahman
Publisher : STIKES Abdurrahman. Pusat Informasi dan Manajemen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (284.057 KB)

Abstract

Neonatal Mortality rate in Indonesia on 2010 were 19 per 1,000 live births. Neonatal mortality rate in the province of Yogyakarta (D.I.Y) on 2010 were 241 or 5.5 per 1,000 live births cause by death due to Low Birth Weight (LBW) of 98 cases (40.6%), followed by asphyxia in 63 cases (26%) and congenital abnormalities of 20 cases (8.2%). One of the factors that influence maternal LBW is preeclampsia, anemia. Bantul district showed the highest rate of infant mortality to incidence of LBW. Objective: to know correlation of preeclampsia and anemia with LBW. Methods: This study use an observational study with case-control desaign, using sampling tecnik with purposive sampel with sample 102 case and 102 controls. Analysis used univariate, bivariate by chi-square and multivariate used logistic regression in the = 0,05. Results: The results of chi square test p-value of 0.002, which means there is a correlation of preeclampsia and LBW and analisys showed that p-value 0.004, which means there is a significant association of anemia with LBW. Multivariate analysis showed that OR= 3.4 CI (95%) 1.646 – 7.310 on anemics and OR = 2.9 CI (95%) 1.599 – 5.295 on preeclampsia. Angka Kematian Neonatus di Indonesia pada tahun 2010 sebesar 19 per 1.000 kelahiran hidup. Angka kematian neonatus di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (D.I.Y) pada tahun 2010 sebesar 241 atau 5,5 per 1.000 kelahiran hidup dengan penyebab kematian terbanyak disebabkan oleh Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) sebesar 98 kasus (40,6%), disusul dengan asfiksia sebesar 63 kasus (26%) dan kelainan kongenital sebesar 20 kasus (8,2%). Salah satu faktor maternal yang mempengaruhi BBLR yaitu preeklampsia, anemia. Kabupaten Bantul menunjukkan angka tertinggi untuk kejadian kematian bayi yang disebabkan BBLR. Tujuan penelitian diketahuinya hubungan antara preeklampsia dan anemia pada ibu bersalin dengan kejadian BBLR. Metode penelitian ini merupakan observasional dengan desain kasus kontrol, pada sampel menggunakan tehnik purposive sampling dengan jumlah sampel pada kasus 102 dan kontrol 102. Analisis data dilakukan secara univariat, bivariat dengan chi square, multivariat dengan menggunakan metode regresi logistik pada  = 0.05. Hasil penelitian: Hasil uji chi square p-value 0,002 yang berarti ada hubungan preeklampsia dengan kejadian BBLR dan hasil p-value 0,004 yang berarti ada hubungan yang bermakna antara anemia dengan kejadian BBLR. Analisis multivariat menunjukkan nilai OR = 3,4 CI (95%) 1,646-7,310 pada ibu bersalin dengan anemia dan OR = 2,9 CI (95%) 1,599-5,295 pada ibu bersalin dengan preeklampsia.
HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN IBU DENGAN FREKUENSI PEMERIKSAAN KEHAMILAN (K4) DI RUMAH BERSALIN CITRA PALEMBANG TAHUN 2012 Ade Marlisa Rahmadayanti
Jurnal Kesehatan Abdurrahman Vol 3 No 1 (2014): Jurnal Kesehatan Abdurrahman
Publisher : STIKES Abdurrahman. Pusat Informasi dan Manajemen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (130.355 KB)

Abstract

Health department policy to accelerate the decline in MMR basically refers to the intervention of the four pillars of Safe Motherhood strategy, one of them is antenatal care. Categorizing standard antenatal care during their pregnancy are mothers who ≥ 4 times the mean standardized and if the mothers during their pregnancy <4 times means not according to standards. Based on the data obtained, K4 coverage in the maternity hospital Citra year 2012 is still below target, namely, 41.1%, while the target K4 to the city of Palembang by 90%. This study aims to determine the relationship between education and knowledge of mothers with a frequency of antenatal care (K4) in the maternity hospital Citra 2012. This research used analytic survey with cross sectional approach, the collected data is the primary data and secondary data. The primary data obtained through interviews using a questionnaire. Sampling was done by non-randon sampling method with accidential sampling techniques, the samples are 35 respondents that pregnant women age ≥ 28 weeks of pregnancy (third trimester), which re-visit antenatal care (K4). From the results of Chi-Square test found no significant association between maternal education with a frequency of antenatal care (K4) with a P value Value (0,000) <α (0.05) and found no significant relationship between maternal knowledge with the frequency of antenatal care (K4 ) with a value of P Value (0.001) <α (0.05). Based on research results is expected that more health workers to improve the coverage of antenatal care by doing counseling about the importance of good prenatal care home residents and on during the Posyandu, improving health promotion in particular about prenatal care, as well as doing home visits (home visit). Kebijakan departemen kesehatan untuk mempercepat penurunan AKI pada dasarnya mengacu pada intervensi strategi empat pilar Safe Motherhood, salah satu diantaranya yaitu pelayanan antenatal.Pengkategorian pemeriksaan kehamilan standar yaitu ibu yang memeriksakan kehamilan ≥ 4 kali berarti sesuai standar dan jika ibu memeriksakan kehamilan < 4 kali berarti tidak sesuai standar. Berdasarkan data yang didapat, cakupan K4 di Rumah Bersalin Citra tahun 2012 masih dibawah target yaitu, 41,1% sedangkan target K4 untuk kota Palembang sebesar 90 %.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pendidikan dan pengetahuan ibu dengan frekuensi pemeriksaan kehamilan (K4) di Rumah Bersalin Citra Tahun 2012. Penelitian ini menggunakan metode survey analitik dengan pendekatan cross sectional, data yang dikumpulkan merupakan data primer dan data skunder. Data primer didapatkan dari hasil wawancara menggunakan kuesioner. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode non-randon sampling dengan tehnik accidential sampling, dengan sampel penelitian sebanyak 35 orang responden yaitu ibu hamil yang usia kehamilannya ≥ 28 minggu (trimester III) yang melakukan pemeriksaan kehamilan kunjungan ulang (K4).Dari hasil uji Chi-Square didapatkan ada hubungan yang bermakna antara pendidikan ibu dengan frekuensi pemeriksaan kehamilan (K4) dengan nilai P Value (0,000) < α (0,05) dan didapatkan ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan ibu dengan frekuensi pemeriksaan kehamilan (K4) dengan nilai P Value (0,001) < α (0,05).Berdasarkan hasil penelitian diharapkan agar petugas kesehatan lebih meningkatkan cakupan pelayanan antenatal dengan cara melakukan penyuluhan mengenai pentingnya pemeriksaan kehamilan baik dirumah warga maupun pada pada saat posyandu, meningkatkan promosi kesehatan khususnya tentang pemeriksaan kehamilan, serta melakukan kunjungan rumah (home visit).
GAMBARAN IBU BERSALIN DENGAN KEJADIAN RUPTURE PERINEUM DI PUSKESMAS PEMBINA KECAMATAN TEBET JAKARTA SELATAN Yessy Octa Fristika
Jurnal Kesehatan Abdurrahman Vol 3 No 1 (2014): Jurnal Kesehatan Abdurrahman
Publisher : STIKES Abdurrahman. Pusat Informasi dan Manajemen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (385.804 KB)

Abstract

Rupture of the perineum is one of the birth canal injury that can result in bleeding in women after childbirth. Based on the survey conducted by the total number of births in sub-district Puskesmas tebet in 2010 amounted to 1794 deliveries, which experienced a rupture perineum there are 706 people. This study aims to look at the picture of the incidence of maternal perineal rupture in the sub-district health center tebet builder in 2010. The method in this research use descriptive design with cross sectional approach. The variables studied were age, education, parity, type of delivery and weight of the newborn. The population in this study are all mothers who experienced a rupture perineum in the sub-district health center tebet builder in 2010, the number of samples used as many as 88 maternal. Based on the research results, from 88 samples of mothers who experienced a rupture perineum because of episiotomy as many as 48 women giving birth (55%) and spontaneous perineal rupture as much as 40 maternal (45%).Based on the highest maternal age at birth mothers age 20 to 35 years as many as 70 women giving birth (80%).Based on the highest maternal education on birth mothers educated middle as many as 77 maternity (87.5%). Based on the highest maternal parity on maternal primiparous women giving birth in the amount of 51 (58%). Based on the type of delivery that most birth mothers with the kind of spontaneous labor / normal in the amount of 82 maternity (93%).Based on the weight of newborns mothers who experienced a rupture perineum most weight babies 2500 to 4000 in the amount of 72 grams of maternal (81%). Results of this study recommend to Tebet sub-district health center supervisors to improve the prevention and management of information about the rupture of the perineum. Rupture perineum merupakan salah satu perlukaan jalan lahir yang dapat mengakibatkan terjadinya perdarahan pada ibu setelah bersalin. Berdasarkan survey yang dilakukan jumlah seluruh persalinan di Puskesmas Kecamatan tebet pada tahun 2010 sebesar 1794 persalinan, yang mengalami rupture perineum ada 706 orang. Penelitian ini bertujuan untuk melihat Gambaran ibu bersalin dengan kejadian rupture perineum di Puskesmas pembina kecamatan tebet tahun 2010. Metode dalam penelitian ini menggunakan desain deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Variabel yang diteliti adalah umur, pendidikan, paritas, jenis persalinan dan berat badan bayi baru lahir. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu bersalin yang mengalami rupture perineum di Puskesmas pembina kecamatan tebet tahun 2010, dengan jumlah sampel yang digunakan sebanyak 88 ibu bersalin. Berdasarkan hasil penelitian, dari 88 sampel ibu bersalin yang mengalami rupture perineum karena tindakan episiotomi yaitu sebanyak 48 ibu bersalin (55%) dan rupture perineum spontan sebanyak 40 ibu bersalin (45%). Berdasarkan umur ibu terbanyak pada ibu bersalin dengan umur 20 sampai 35 tahun yaitu sebanyak 70 ibu bersalin (80%). Berdasarkan pendidikan ibu yang terbanyak pada ibu bersalin yang berpendidikan menengah yaitu sebanyak 77 ibu bersalin (87,5%). Berdasarkan paritas ibu yang terbanyak pada ibu bersalin primipara yaitu sebesar 51 ibu bersalin (58%). Berdasarkan jenis persalinan yang terbanyak pada ibu bersalin dengan jenis persalinan spontan / normal yaitu sebesar 82 ibu bersalin (93%). Berdasarkan berat badan bayi baru lahir ibu bersalin yang mengalami rupture perineum terbanyak dengan berat badan bayinya 2500 sampai 4000 gram yaitu sebesar 72 ibu bersalin (81%). Hasil penelitian ini merekomendasikan kepada Puskesmas pembina kecamatan Tebet untuk meningkatkan informasi tentang pencegahan dan penatalaksanaan rupture perineum.
HUBUNGAN USIA IBU DAN PREEKLAMSI DENGAN PERSALINAN PREMATUR PADA IBU BERSALIN DI RSUP DR. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG Ririn Anggraini
Jurnal Kesehatan Abdurrahman Vol 3 No 1 (2014): Jurnal Kesehatan Abdurrahman
Publisher : STIKES Abdurrahman. Pusat Informasi dan Manajemen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (354.046 KB)

Abstract

The premature delivery plays an important role in baby’s mortality. While, based on the recent data, almost 18,5 % of the premature delivery have been happened in Indonesia. Preeklamsia during the pregnancy tends to make the helper stops the pregnancy. This can cause the prevalence of the premature delivery increase rapidly. The differences of health problem experiences and taking disicion are depended on mother’s age. In this case, there are so many factors play important role of premature delivery, example mother’s age and preeklamsia. This research is conducted in order to know the correlation between the variable of mother’s age and preeklamsia with the premature delivery in Section A of Maternity Room at RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang in 2008. it is analytic survey with Cross Sectional about 2.825 mother’s who delivered their babies in 2008 in Section A of Maternity Room at RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang are taken as the population in this research. The samples are taken randomly by using Systematic Random Sampling. There are about 350 mothers are taken for this research. Based on the result of univariat analysis, it is found that among those 350 samples, 8,9 % are premature delivery, 15,1 % are mothers with high risk of delivery, 17,7 % are preeklamsia. According to the result of bivariat analysis which used Chi Square statistic, it is found that there is no correlation between the mother’s age and the premature delivery, ρ value = 0,083 > α 0,05. while there is a correlation between preeklamsia and the premature delivery, ρ value = 0,048 < α 0,05. Through this research, it is hoped that the medical in Maternity Room can increase KIE for the pregnant women especially about the risk and the causes of the premature delivery. Prematuritas memegang peranan penting dalam tingginya Angka Kematian Bayi (AKB). Prevalensi kelahiran prematur di Indonesia menurut data terakhir adalah 18,5 % dari semua kelahiran. Preeklamsi pada kehamilan menyebabkan penolong cenderung untuk mengakhiri kehamilan. Hal ini menimbulkan prevalensi persalinan prematur meningkat. Perbedaan pengalaman terhadap masalah kesehatan/penyakit dan pengambilan keputusan dipengaruhi oleh umur. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara variabel usia ibu dan preeklamsi dengan kejadian persalinan prematur pada ibu bersalin di Sayap A Ruang Kebidanan RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang Tahun 2008. Desain penelitian bersifat survei analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi yang digunakan adalah semua ibu bersalin di Sayap A Ruang Kebidanan RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang Tahun 2008 yang berjumlah 2.825 orang, dan sampel penelitian diambil secara Systematic Random Sampling, didapatkan sampel sebanyak 350 orang. Hasil penelitian dari analisis univariat menunjukkan dari 350 sampel, ibu bersalin yang mengalami persalinan prematur sebesar 8,9 %, sampel yang memiliki usia resiko tinggi sebesar 15,1 %, sedangkan sampel yang mengalami preeklamsi sebesar 17,7 %. Dari analisis bivariat dengan uji statistik Chi Square menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara usia ibu dengan kejadian persalinan prematur dimana ρ value = 0,083 > α 0,05. sedangkan preeklamsi memiliki hubungan yang bermakna dengan kejadian persalinan prematur dimana ρ value = 0,048 < α 0,05. Melalui penelitian ini diharapkan pada petugas kesehatan di Poli Kebidanan agar dapat meningkatkan KIE kepada ibu hamil terutama tentang resiko persalinan prematur dan faktor-faktor penyebab terjadinya persalinan prematur.
HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU IBU TERHADAP PEMBERIAN IMUNISASI HB-0 (USIA 0-7 HARI) DI PUSKESMAS MAKRAYU Rini Anggeriani
Jurnal Kesehatan Abdurrahman Vol 3 No 1 (2014): Jurnal Kesehatan Abdurrahman
Publisher : STIKES Abdurrahman. Pusat Informasi dan Manajemen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (389.576 KB)

Abstract

Based of the data obtained on HB-0 immunization in Indonesia in 2010 was 45%, in 211 decreased ti 14%. Then based on data obtained on HB-0 immunization in Makrayu Health Center in 2010, it was 58.8%, in 2011 74.9% and 69.3% in 2012. Objective to determine the relationship between knowledge, attitudes and behavior of the mother toward HB-0 immunization (age 0-7 days) in Makrayu Health Center in 2013. The study design used analitic survey with cross-sectional approach. The population was all mother with their infants aged >7 days to 3 years of age who visited the Makrayu Health Center Palembang in 2013, and the sample was 84 mothers by using accidental sampling techniques. The collecting data used questionnaires, the data were analyzed by using traditional univariate dan bivariate analysis by using teh X2 test at α=0.005. based on bivariate analysis found that there was a significant relationship between mother’s knowladge and HB-0 immunization (p value=0,001, X2=6.55). there was a significant relationship between maternal attitudes and HB-0 immunization (p value=0.031, X24.64) and there was no relationsip between maternal behavior and HB-0 immunization (p value=0.001, X2=11.06). Berdasarkan data yang diperoleh mengenai cakupan Imunisasi HB-0 di Indonesia pada tahun 2010 sebesar 45% , pada tahun 2011 menurun menjadi 14%.. sedangkan berdasarkan data yang diperoleh mengenai cakupan Imunisasi HB-0 di Puskesmas Makrayu pada tahun 2010 sebesar 74,9% dan pada tahun 2012 69,3%. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan, sikap dan perilaku ibu terhadap pemberian imunisasi HB-0 (usia 0-7 hari) di Puskesmas Makrayu Palembang Tahun 2013. Desain penelitian menggunakan survey analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang mempunyai bayi usia >7 hari sampai usia 3 tahun yang berkunjung di Puskesmas Makrayu Palembang Tahun 2013, dengan teknik Accidental Sampling diperoleh sampel 84 ibu. Pengumpulan data menggunakan kuesioner, data di analisis menggunakan analisis bivariat dengan uji X2 pada α=0,05. Berdasarkan analisis bivariat diperoleh hasil bahwa ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan ibu dengan pemberian imunisasi HB-0 (p value=0,010, X2=6,55). Ada hubungan yang bermakna antara sikap ibu dengan pemberian imunisasi HB-0 (p value=0,031, X2 =4,64) dan ada hubungan antara perilaku ibu dengan pemberian imunisasi HB-0 (p value=0,001, X2=11,06).
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, PARITAS DANSTATUS EKONOMI IBU BERSALIN DENGAN PILIHAN RAWAT GABUNG DI RUANG KEBIDANAN RUMAH SAKIT MOHAMMAD HOSEIN PALEMBANG Indah Rahmadaniah
Jurnal Kesehatan Abdurrahman Vol 3 No 1 (2014): Jurnal Kesehatan Abdurrahman
Publisher : STIKES Abdurrahman. Pusat Informasi dan Manajemen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (194.257 KB)

Abstract

Rooming obstetrics space is the way in which the mother and newborn baby are not separated but rather placed in a room or rooms, together with the baby for 24 hours straight. This study aims to determine the relationship between knowledge, economic parity and the status of women with obstetric hospital rooming options Mohammad Hoesin Palembang in 2011 space. This research is analytic survey with cross sectional approach. Sample to be examined in this study are some mothers who gave birth at the Hospital Mohammad Hoesin Palembang in July 2011as many as 36 respondents drawn with acidental sampling technique. Data processed by univariate and bivariate analysis using SPSS. Based on the results of the bivariate with chi square test with SPSS statistical knowledge obtained in the variable p value 0.032 <α (0.05). In the parity variable p value 0.039 <α (0.05), and on the economic status variables p value 0.364> α (0.05). The conclusion that there is a relationship between knowledge and mother parity with rooming choice obstetrics Hospital Mohammad Hoesin Palembang space in 2011, and there is no connection between the economic status of women giving birth with obstetric hospital rooming options Mohammad Hoesin space Palembang in 2011. Rawat gabung ruang kebidanan adalah satu cara dimana ibu dan bayi yang baru lahir tidak dipisahkan melainkan ditempatkan dalam sebuah ruang atau kamar, bersama-sama dengan bayinya selama 24 jam penuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan, paritas dan status ekonomi ibu bersalin dengan pilihan rawat gabung di ruang kebidanan Rumah Sakit Mohammad Hoesin Palembang Tahun 2011. Penelitian ini merupakan penelitian survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampelyang diteliti pada penelitian ini adalah sebagian ibu yang melahirkan di Rumah Sakit Mohammad Hoesin Palembang pada bulan Juli tahun 2011. sebanyak 36 responden yang diambil dengan teknik acidental sampling. Data diolah secara analisis univariat dan bivariat dengan program SPSS.Berdasarkan hasil bivariat dengan menggunakan uji statistic chi square dengan program SPSS didapatkan pada variabel pengetahuan p value 0,032 < α (0,05). Pada variabel paritas p value 0,039 < α (0,05),dan pada variabel status ekonomi p value 0,364 > α (0,05).Kesimpulan bahwa ada hubungan antara pengetahuan dan paritas ibu bersalin dengan pilihan rawat gabung di ruang kebidanan Rumah Sakit Mohammad Hoesin Palembang Tahun 2011, dan tidak ada hubungan antara status ekonomi ibu bersalin dengan pilihan rawat gabung di ruang kebidanan Rumah Sakit Mohammad Hoesin Palembang Tahun 2011.
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI DENGAN KEJADIAN DISMENORE DI SMA BINA CIPTA PALEMBANG TAHUN 2013 Tiara Fatrin; Surnaini Surnaini
Jurnal Kesehatan Abdurrahman Vol 3 No 2 (2014): Jurnal Kesehatan Abdurrahman
Publisher : STIKES Abdurrahman. Pusat Informasi dan Manajemen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (352.95 KB)

Abstract

Dysmenorrhea is a momentary pain that can interfere with marked pain in the abdominal area or lower waist, the nature and degree of pain vary from mild to severe. Pain can be colic or continuous. The cause of primary dysmenorrhea is not yet known for certain, but there are several factors that trigger the occurrence of menstrual pain, among others, psychological factors, family history, lack of exercise, knowledge and attitude. The causes of secondary dysmenorrhea are abnormal uterine devices, use of IUD (Intra Uteri Devices) and age factor. This study aims to determine the relationship between knowledge and attitude of young women with the incidence of dysmenorrhea in SMA Bina Cipta Palembang 2012. The design of this study is analytic with time approach in cross sectional. In the sampling in this study was conducted randomly in the form of systematic random sampling where the number of samples used in this study as many as 81 respondents with a population of 102 teenage girls are female students of class XI in SMA Bina Cipta Palembang in 2012. Based on research conducted in SMA Bina Cipta Palembang in 2012, researchers can conclude that there is a significant relationship between knowledge and attitude with the incidence of dysmenorrhea, where the Chi-Square test results of each variable that is the knowledge variable with the incidence of dysmenorrhea obtained ρ value = 0.002 ≤ α = 0, 05; and attitude variable with dysmenorrhea incidence was found ρ value = 0,002 ≤ α = 0,05. Dismenore adalah nyeri sesaat yang dapat mengganggu dengan ditandai nyeri di daerah perut ataupun punggu bagian bawah, sifat dan derajat rasa nyeri ini bervariasi mulai dari yang ringan sampai yang berat. Nyeri dapat bersifat kolik atau terus menerus.Penyebab dismenore primer hingga kini belum diketahui secara pasti, namun ada beberapa faktor yang menjadi pemicu terjadinya nyeri haid antara lain faktor kejiwaan,riwayat keluarga, kurangnya aktifitas berolahraga, pengetahuan dan sikap. Penyebab dari dismenore sekunder adalah abnormal alat kandungan,pemakaian IUD (Intra Uteri Devices)dan faktor umur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan sikap remaja putri dengan kejadian dismenore di SMA Bina Cipta Palembang Tahun 2012. Desain penelitian ini adalah bersifat analitik dengan pendekatan waktu secara cross sectional. Dalam pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan secara random berupasystematic random samplingdimana jumlah Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 81 responden dengan populasi sebanyak 102 orang remaja putri adalah siswi remaja putri kelas XI di SMA Bina Cipta Palembang tahun 2012.Berdasarkan penelitian yang dilakukan di SMA Bina Cipta Palembang tahun 2012, peneliti dapat menyimpulkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan dan sikap dengan kejadian dismenore, dimana hasil uji Chi-Square dari masing-masing variabel yaitu variabel pengetahuan dengan kejadian dismenore didapatkan ρvalue = 0,002 ≤ α = 0,05; dan variabel sikap dengan kejadian dismenore didapatkan ρvalue = 0,002 ≤ α = 0,05.
HUBUNGAN ANTARA BERAT BADAN LAHIR BAYI DAN PARITAS IBU DENGAN KEJADIAN PERSALINAN SUNGSANG DI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH PALEMBANG TAHUN 2012 Popy Apriyamti; Esri Marni
Jurnal Kesehatan Abdurrahman Vol 3 No 2 (2014): Jurnal Kesehatan Abdurrahman
Publisher : STIKES Abdurrahman. Pusat Informasi dan Manajemen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (251.542 KB)

Abstract

Breech delivery is a delivery with elongated position with the buttocks or feet as the lowest part. The factors that influence breech delivery that are the infants’ birth weight and mothers’ parity.The formulation of the problem in this research was “was there any correlation among the infants’ birth weight and mothers’ parity with breech delivery case in Muhammadiyah Hospital Palembang 2013?” The objective of research was to know the number of breech delivery, the infants’ birth weight and mothers’ parity with breech delivery case, as well as to know the correlation among the infants’ birth weight and mothers’ parity with breech delivery case toward maternals.This research used analytical survey method with retrospective approach. The sample taken was done with simple random sampling technique. The research instrument used questionnaire.The result of Continuity Correction on the variable of the infants’ birth weight with breech delivery case obtained p value 0.02 < α = 0.05, this means Ha was accepted and Ho was rejected, it could be concluded that there was a significant correlation between the infants’ birth weight with breech delivery case, this means first hypothesis was proven statistically. The result of Continuity Correction on the variable of the mothers’ parity with breech delivery case obtained p value 0.05 < α = 0.05, this means Ha was accepted and Ho was rejected, it could be concluded that there was a significant correlation between the mothers’ parity with breech delivery case, this means first hypothesis was proven statistically.It is suggested for the health employee especially for the midwives to increase the health service especially on the breech delivery case, and can give training about the information and counseling about breech delivery case. Persalinan Sungsang adalah persalinan dengan letak memanjang dengan bokong atau kaki sebagai bagian terendah. Faktor – faktor yang mempengaruhi persalinan sungsang yaitu Berat badan lahir bayi dan paritas ibu.Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “ Apakah ada hubungan antara Berat badan lahir bayi dan paritas ibu dengan kejadian persalinan sungsang”?Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah persalinan sungsang, Berat badan lahir bayi dan paritas ibu pada persalinan sungsang, serta untuk mengetahui hubungan antara berat badan lahir bayi dan paritas ibu dengan kejadian persalinan sungsang pada ibu bersalin.Penelitian ini menggunakan metode survei analitik dengan pendekatan retrospective, penarikan sampel menggunakan teknik simple random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak sederhana. Instrumen penelitian menggunakan Check list.Hasil uji Continuity Correction pada variabel Berat badan lahir bayi dengan kejadian persalinan sungsang didapat nilai p Value 0,02 < α 0,05, hal ini berarti Ha diterima dan Ho ditolak,dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara berat badan lahir bayi dengan kejadian persalinan sungsang, sehingga hipotesis awal terbukti secara stastistik. Hasil uji Continuity Correction pada variabel paritas ibu dengan persalinan sungsang didapat nilai p Value 0,05 < α 0,05, hal ini berarti Ha diterima dan Ho ditolak, dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara paritas ibu dengan kejadian persalinan sungsang, sehingga hipotesis awal terbukti secara statistik.Disarankan kepada tenaga kesehatan khususnya kepada bidan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan khususnya pada kejadian persalinan sungsang, dan dapat memberikan penyuluhan berupa pemberian informasi dan konseling mengenai kejadian persalinan sungsang.

Page 3 of 16 | Total Record : 159