cover
Contact Name
Rachmat
Contact Email
rachmat@unm.ac.id
Phone
+6281244440017
Journal Mail Official
botinglangi@gmail.com
Editorial Address
Gedung DE Lantai 2 Kampus FSD UNM Parangtambung Jl. Daeng Tata Makassar 90224
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Boting Langi: Jurnal Seni Pertunjukan
ISSN : -     EISSN : 28299280     DOI : http://dx.doi.org/10.26858/
Core Subject : Education, Art,
Boting Langi: Jurnal Seni Pertunjukan diterbitkan oleh Jurusan Seni Pertunjukan Fakultas Seni dan Desain Universitas Negeri Makassar. Boting Langi menerbitkan karya ilmiah hasil penelitian seni dan pendidikan seni. Redaksi menerima artikel belum pernah dipublikasikan di media lain dengan format penulisan sebagaimana tercantum pada halaman pedoman penulisan naskah. Jurnal ini terbit empat kali dalam setahun.
Articles 37 Documents
Pembentukan Vokal Musica Sacra dengan Penerapan Metode Demonstrasi Bermain Sanggar Paduan Suara Anak Satria Kasih Piere Y. Pasau; Sukasman Sukasman; Bau Salawati
xxxx
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (245.51 KB) | DOI: 10.26858/bl.v1i1.32476

Abstract

Musica sacra merupakan vokal berupa doa yang disampaikan kepada Tuhan, teknik ini merupakan musik yang serius sehingga berat untuk diajarkan kepada anak-anak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan dan bentuk metode demonstrasi bermain dalam pembentukan vokal musica sacra pada paduan suara anak di Satria Kasih Children Choir. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif yang bersifat deskriktif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu teknik observasi, wawancara, serta dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk penerapan metode bermain ini ada dua yaitu bermain aktif dan bermain pasif, diaplikasikan dalam setiap langkah latihan (pemanasan, inti latihan, dan penutup) dengan tujuan mengembangkan imajinasi, kepercayaan diri untuk membantu pembentukan vokal musica sacra yang dapat dilihat dari intonasi, fidelity to the score, sound quality dan overall artistic impression.Kata Kunci: Musica Sacra, Paduan Suara Anak, Demonstrasi BermainAbstractMusica sacra is a vocal in the form of a prayer delivered to God, this technique is serious music so it is difficult to teach children. The purpose of this study was to determine the application and form of the demonstration method of playing in the formation of vocal musica sacra in the children's choir at the Satria Kasih Children's Choir. The method used in this study is a descriptive qualitative method. Data collection techniques used are observation, interviews, and documentation. The results show that there are two forms of application of this playing method, namely active playing and passive playing, applied in every step of the exercise (warm-up, core exercise, and closing) with the aim of developing imagination, self-confidence to help the formation of vocal musica sacra which can be seen from the intonation, fidelity to the score, sound quality and overall artistic impression.Keywords: Musica Sacra, Children's Choir, Demonstration Play
PENGGUNAAN GENDANG MAKASSAR DI SANGGAR SENI BARUGA LATEMMAMALA Ainul Yaqin Efendi; Khaeruddin Khaeruddin
xxxx
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/bl.v1i2.35057

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang bagaimana penggunaan Gendang Makassar dalam kegiatan berkesenian pada Sanggar Seni Baruga Latemmamala di Kabupaten Soppeng. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi.  Teknik analisis data yang digunakan ada tiga, yaitu; reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diperoleh, bahwa; 1) Penggunaan Gendang Makassar pada sanggar seni Baruga Latemmamala tidak memakai pola tabuhan bugis sebagai iringan tarian ataupun ansambel gendang pada kegiatan berkesenian walaupun sanggar seni Baruga Latemmamala merupakan sanggar yang berdiri di daerah Bugis di Kabupaten Soppeng 2) Alasan penggunaan gendang Makassar di sanggar seni Baruga Latemmamala adalah; a) ilmu tentang Gendang Makassar lebih mudah untuk didapatkan jika dibandingkan dengan Gendang Bugis, b) Gendang Makassar bersifat energik dan entertain, c) Gendang Makassar lebih efisien dibandingkan dengan Gendang Bugis, d) ketua sanggar seni Baruga Latemmamala pernah menjalankan studinya di Makassar, e) keputusan untuk memakai Gendang Makassar merupakan hasil kesepakatan bersama dengan seluruh anggota sanggar seni Baruga Latemmamala. Kata Kunci: Gendang Makassar, Sanggar Seni, Baruga Latemmamala AbstractThe purpose of this study was to describe how the use of the Gendang Makassar in artistic activities at the Baruga Latemmamala Art Studio in Soppeng Regency. The research method used in this study is a qualitative descriptive research method. Data collection techniques used are observation, interviews and documentation. There are three data analysis techniques used, namely; data reduction, data presentation and conclusion drawing. Based on the results of the research conducted, it was obtained that; 1) The use of the Gendang Makassar in the Baruga Latemmamala art studio does not use the Bugis beat pattern as a dance accompaniment or drum ensemble in artistic activities even though the Baruga Latemmamala art studio is a studio that stands in the Bugis area of Soppeng Regency 2) The reason for using the Gendang Makassar in the Baruga Latemmamala art studio is; a) the knowledge of the Makassar drum is easier to obtain when compared to the Gendang Bugis, b) the Gendang Makassar is energetic and entertaining, c) the Gendang Makassar is more efficient than the Gendang Bugis, d) the head of the art studio Baruga Latemmamala has studied in Makassar, e ) the decision to use the Gendang Makassar was the result of a  mutual agreement with all members of the Baruga Latemmamala art studio. Keywords: Gendang Makassar, Art Studio, Baruga Latemmamala
SERE API DESA GATTARENG DI KABUPATEN BARRU Fitriana Dasari; Rahma M
xxxx
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/bl.v1i2.35068

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan memperoleh data dan informasi terkait dengan: 1) keadaan pelaku  Sere Api pada masa dulu dan masa kini di Dusun Lempang Desa Gattareng Kecamatan Pujananting Kabupaten Barru, 2) upaya pelaku Sere Api dalam melanjutkan pertunjukan Sere Api berdasarkan aspek ekonomi, sosial dan lingkungan. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu kualitatif deskriptif dengan menggunakan teknik pengumpulan data studi pustaka, observasi, wawancara, dan Dokumentasi.  Adapun teknik analisis data yang digunakann pada penelitian ini yaitu : 1) Reduksi data,  2) Penyajian data, 3) Penarikan kesimpulan. Hasil yang didapatkan pada penelitian ini yaitu tentang keadaan pelaku sere api pada masa dulu dan masa kini yang memiliki beberapa perubahan dari segi pelaku dan lingkungan namun adanya kontinuitas yang terjadi, sebab baik pelaku maupun pertunjukan masih ada hingga saat ini. Selain itu, berdasarkan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa faktor-faktor yang menjadikan sebuah perunjukan sere api berlanjut yaitu karena adanya integritas ekonomi, sosial, dan lingkungan yang dilakukan oleh pelaku sere api dan masyarakat lingkungan Dusun Lempang. Kata Kunci: Keberlanjutan, Pelaku, Sere Api AbstractThis research was conducted to find out and obtain data and information related to: 1) the past and present condition of the Sere Api actors in Lempang Hamlet, Gattareng Village, Pujananting District, Barru Regency, 2) the efforts of the Sere Api actors in continuing the Sere Api performance based on economic aspects, social and environmental. The type of research used in this research is descriptive qualitative using data collection techniques from literature study, observation, interviews, and documentation. The data analysis techniques used in this study are: 1) data reduction, 2) data presentation, 3) drawing conclusions. The results obtained in this study are about the condition of the Sere Api actors in the past and present, which have several changes in terms of actors and the environment, but there is continuity that occurs, because both actors and performances still exist today. In addition, based on the approach used in this study, it shows that the factors that make a Sere Api performance continue, namely because of the economic, social, and environmental integrity carried out by the Sere Api actors and the Lempang Hamlet community. Keywords: Sustainability, Actors, Sere Api
MA’LAMBUK PADA UPACARA PEMAKAMAN OLA BANDASO DI DESA RANTELA’BI KAMBISA Ririn Sumantri; Faisal Faisal
xxxx
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/bl.v1i2.35069

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan 1) latar belakang hadirnya Ma’lambuk dalam upacara adat Rambu Solo’ dan untuk mengetahui 2) bentuk penyajian dari Ma’lambuk dalam upacara Adat Rambu Solo’ di Desa Rantela’bi Kambisa kecamatan Sangalla Utara Kabupaten Tana Toraja Sulawesi Selatan. Penelitian ini menggunnakan metode penelitian kualitatif deskriptif yang menyajikan apa adanya sesuai kondisi di lapangan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dokumentasi dan studi pustaka. Teknik analisis data yang digunakan adalah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini 1) ma’lambuk adalah alat untuk menumbuk padi dari suku Toraja yang menghasilkan pola ritme teratur sehingga enak untuk didengarkan yang keberadaannya di suku Toraja merupakan produk budaya yang lahir dan berkembang disebabkan oleh kebiasaan dan pengaruh kepercayaan Aluk Todolo yang terjadi dalam kehidupan masyarakat suku Toraja di Desa Rantela’bi Kambisa Kecamatan Sangalla utara Kabupaten Tana Toraja, 2) dalam pelaksanaannya Ma’lambuk dilakukan oleh delapan orang dengan mengenakan Bayu Pokko’ Toraya, yang dilakukan di depan rumah tongkonan. lesung yang ditumbuk menghasilkan 6 pola ritme yaitu mangerepe’, ma’pasalai, indo’na, golle, tubuk penduan dan ma’sangbarai’. Kata Kunci: Ma’lambuk, Upacara Pemakaman, Ola Bandoso AbstractThis study aims to find out and describe 1) the background of the presence of Ma'lambuk in the traditional Rambu Solo' ceremony and to find out 2) the form of presentation of Ma'lambuk in the Rambu Solo' traditional ceremony in Rantela'bi Kambisa Village, North Sangalla District, Tana Toraja Regency. South Sulawesi. This study uses descriptive qualitative research methods that present what is according to conditions in the field. Data collection techniques used are observation, interviews, documentation and literature study. Data analysis techniques used are data collection, data reduction, data presentation and drawing conclusions. The results of this study 1) ma'lambuk is a tool for pounding rice from the Toraja tribe which produces a regular rhythm pattern so that it is pleasant to listen to whose existence in the Toraja tribe is a cultural product that was born and developed due to the habits and influences of Aluk Todolo beliefs that occur in life Toraja people in Rantela'bi Kambisa Village, North Sangalla District, Tana Toraja Regency, 2) in the implementation Ma'lambuk is performed by eight people wearing Bayu Pokko' Toraya, which is performed in front of the tongkonan house. The crushed mortar produces 6 rhythm patterns, namely mangerepe', ma'pasalai, indo'na, golle, tubuk penduan and ma'sangbarai'. Keywords: Ma’lambuk, Funeral, Ola Bandoso 
RESPON PENGALAMAN ESTETIS PENONTON PENTUNJUKAN WAYANG KULIT SINGKAT DI MUSEUM SONOBUDOYO YOGYAKARTA Rahmat Kurniawan
xxxx
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/bl.v1i3.39060

Abstract

Penelitian ini menfokuskan kepada pertunjukan Wayang Kulit Singkat di Yogyakarta, pertunjukan ini dikemas menjadi singkat sebagai bentuk dari apresiasi wisatawan supaya bisa dinikmati. Secara umum Pertunjukan wayang yang biasanya di sajikan dalam waktu yang cukup lama sekitar tiga sampai empat jam dipersingkat menjadi satu jam. Metode yang digunakan adalah pengamatan terhadap respon pentonton wayang singkat yang terbagi antara penonton wisata lokal dan internasional. Berdasarkan hasil pengamatan dalam penelitian di lapangan yaitu Inovasi yang dibuat oleh Museum Sonobudoyo inilah yang membuat pengalaman estetis penonton berbeda dari pertunjukan biasanya dan dalam upaya untuk melestarikan suatu kebudayaan dengan suatu kemasan yang unik. Pengalaman itu dilihat dari reaksi wisatawan yaitu wisatawan lokal dan wisatawan mancanegara. Dari kedua kategori itu mengalami pengalaman estetis yang berbeda seperti respon, reaksi, perilaku, ekpresi wajah dan gestur mereka ketika menonton wayang.Kata Kunci: Estetis, Wayang Kulit, Museum, Respon Musikal. 
PERFORMA PETUGAS PADUAN SUARA MENGGUNAKAN METODE DEEPEEDI PADA UPACARA BENDERA DI SMPN 277 JAKARTA Tyas Kartiko Sutawi; Andi Taslim Saputra
xxxx
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/bl.v1i4.40600

Abstract

In addition to teaching, it is possible for teachers to have the additional task of guiding students outside of learning hours in the form of extracurriculars. Activities outside of class hours are intended to explore the potential of students beyond the subjects they are required to master. Padus Resisi is one of the extracurriculars that has potential. However, there are problems in Padus Resisi's routine training activities to become ceremonial officers every week. Based on initial observations, Padus Resisi has power , vocal technique, clothing appearance and attitude that need to be improved. This needs to be done so that the role of Padus Resisi as ceremonial officers can take place optimally. This study used a descriptive qualitative method. Data was collected using observation and interview techniques. The validity of the data is obtained by conducting data triangulation. In general, the collaboration of Demonstration, Peer Teaching and Drill (DeePeeDi) methods can be used as an innovative learning alternative in choral extracurricular learning. This method can help students master material including sound power, vocal techniques (articulation, phrasing and intonation), clothing appearance and student attitudes when singing.
PEMBELAJARAN TARI SAMBUT DENGAN METODE DEMONSTRASI DI SMA PGRI GELUMBANG Yuyun Sulistiani
xxxx
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/bl.v1i3.35682

Abstract

ABSTRAK             Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pengamatan empirik pada ”Pembelajaran Tari Sambut Yang Menggunakan Metode Demonstrasi Di SMA PGRI Gelumbang” terhadap siswa belajar seni budaya. Dalam pengamatan ini Metode yang digunakan guru dalam pembelajaran adalah Metode Demonstrasi, dapat dilihat rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimanakah pembelajaran tari sambut dengan Metode Demonstrasi di SMA PGRI Gelumbang? Dalam penelitian ini metode yang digunakan bersifat deskriftif kualitatif. Populasi dari penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 2 di SMA PGRI Gelumbang yang berjumlah 34 siswa teknik dalam pengumpulan data mengunakan  teknik instrumen observasi dan instrumen wawancara dalam tari sambut sedangkan teknik analisis data menggunakan reduksi data dan data display.Berdasarkan hasil pengamatan dalam penelitian telah lakukan tentang “Pembelajaran Tari Sambut Dengan Metode Demonstrasi Di SMA PGRI Gelumbang” dapat disimpulkan bahwa Metode Demonstrasi yang di terapkan guru pada pembelajaran tari sambut berjalan dengan baik, sehingga Metode Demonstrasi dapat dimanfaatkan  untuk belajar mengajar dikelas dan menarik minat siswa dalam belajar. Kata kunci : Pembelajaran Tari, Metode Demonstrasi, Tari Sambut Muara Enim
PENERAPAN MEDIA INSTAGRAM REELS DALAM PEMBELAJARAN PRAKTEK TARI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENARI PADA SISWA KELAS X SMAN 5 SIDRAP Selfiana Saenal; Zahratun Nisa; Andi Fauziyah Hijrina
xxxx
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/bl.v1i4.40761

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan metode pendekatan kualitatif dan kuantitatif Pada pembelajaran ini dilakukan 2 siklus. Setiap siklusnya terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Penelitian ini bertujuan agar siswa dapat meningkatkan keterampilan praktek tari pada siswa kelas X SMAN 5 Sidrap. Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini berupa observasi, tes praktek dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menujukkan bahwa (1) Setelah dilakukannya 2 siklus telah terjadi peningkatan dalam pembelajaran praktek dasar-dasar tari Sulawesi selatan dengan penerapan media Instagram reels pada siswa yang dapat dilihat dari penilaian hasil tes praktek yang terdiri atas aspek: wirasa,wirama, dan wiraga. (2) Peningkatan keterampilan menari siswa kelas X SMAN 5 Sidrap dalam penerapan media Instagram reels pada pembelajaran tari telah dibuktikan dari hasil evaluasi dari prasiklus sampai siklus II. Pada prasiklus dari 21 siswa terdapat 38,08% atau 8 siswa yang mencapai nilai KKM dan 57,14% atau 12 siswa yang belum mencapai nilai KKM, adapun skor tetinggi pada penilaian prasiklus adalah 83 dan yang terendah adalah 34. Kemudian pada siklus I dari 21 siswa terdapat 52,38% atau 11 siswa yang mencapai nilai KKM dan 47,61% atau 10 siswa yang belum mencapai nilai KKM, dan pada siklus II 21 siswa terdapat 80,95% atau 17 siswa yang mencapai nilai KKM dan 19,04% atau 4 siswa yang belum mencapai nilai KKM, adapun skor tetinggi pada penilaian siklus II adalah 100 dan yang terendah adalah 50.
PENDOKUMENTASIAN TARI PABBITTE PASSAPU KAJANG KABUPATEN BULUKUMBA (Sebagai Upaya Pelestarian Tari Tradisional) Rahma M; Asia Ramli; Muh. Kurniawan
xxxx
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/bl.v1i3.38940

Abstract

This study aims to document dance as a form of preservation of traditional dance with a theoretical approach. Dance documentation includes data collection carried out directly in Tanatoa Village by meeting the original actors, then conducting interviews and demonstrations and recording dances, then processing data by recording in the form of writing. dance moves in detail, descriptions of the moves accompanied by photos and floor patterns, as well as dissemination by documenting the results of this research in the form of reports and conducting scientific publications at national seminars, in the form of proceedings and journals and publishing on social media YouTube so that it can be easily accessed by students and the general public and included in the library, both regional and faculty libraries, so that students and the general public can easily obtain data related to the Pabitte Passapu Dance, which consists of 12 varieties, namely i, Akkokoroa, Angngibeng, Appakeha, Appalotteng, Sekko Taji, Paganti, A, pabitte, Tannang ulumanu, A,laga, Angngera Seha' complete with photos and floor patterns.Keyword: Dance documentation, Pabitte Passapu danceThis study aims to document dance as a form of preservation of traditional dance with a theoretical approach. Dance documentation includes data collection carried out directly in Tanatoa Village by meeting the original actors, then conducting interviews and demonstrations and recording dances, then processing data by recording in the form of writing. dance moves in detail, descriptions of the moves accompanied by photos and floor patterns, as well as dissemination by documenting the results of this research in the form of reports and conducting scientific publications at national seminars, in the form of proceedings and journals and publishing on social media YouTube so that it can be easily accessed by students and the general public and included in the library, both regional and faculty libraries, so that students and the general public can easily obtain data related to the Pabitte Passapu Dance, which consists of 12 varieties, namely i, Akkokoroa, Angngibeng, Appakeha, Appalotteng, Sekko Taji, Paganti, A, pabitte, Tannang ulumanu, A,laga, Angngera Seha' complete with photos and floor patterns.Keyword: Dance documentation, Pabitte Passapu dance
PENERAPAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENARI TARI NUSANTARA PADA SISWA KELAS X DI MAN BANTAENG Andi Irnawanti Nurzak; Sumiani Sumiani; Selfiana Saenal
xxxx
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/bl.v1i4.40763

Abstract

Penelitian ini untuk mengetahui (I) Bentuk media pembelajaran audio visual dalam pelajaran tari nusantara pada siswa kelas x di MAN Bantaeng (2) Penerapan media audio visual untuk meningkatkan keterampilan tari nusantara pada siswa kelas x di MAN Bantaeng. Ujian ini merupakan penelitian kegiatan ruang belajar (PTK) yang menggunakan dua siklus, yaitu siklus I dan siklus II yang terdiri dari penyusunan, pelaksanaan, persepsi, dan refleksi. Metode pengumpulan informasi yang diselesaikan dalam tinjauan ini menggabungkan persepsi, tes, dan dokumentasi. Pemeriksaan informasi yang digunakan adalah kuantitatif. Subyek dalam tinjauan ini adalah 21 siswa kelas X mia 1, yang dimaksudkan untuk mengembangkan siswa lebih lanjut keterampilan tari nusantara pada mata pelajaran seni budaya aspek wiraga, wirasa dan wirama. Hasil dari penelitian ini dapat dikatakan berhasil karena selama dalam melakukan 2 siklus dengan diterapkannya media audio visual keterampilan tari nusantara pada siswa kelas X meningkat menjadi 85%.

Page 2 of 4 | Total Record : 37


Filter by Year

2022 2023


Filter By Issues
All Issue