cover
Contact Name
Rachmat
Contact Email
rachmat@unm.ac.id
Phone
+6281244440017
Journal Mail Official
botinglangi@gmail.com
Editorial Address
Gedung DE Lantai 2 Kampus FSD UNM Parangtambung Jl. Daeng Tata Makassar 90224
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Boting Langi: Jurnal Seni Pertunjukan
ISSN : -     EISSN : 28299280     DOI : http://dx.doi.org/10.26858/
Core Subject : Education, Art,
Boting Langi: Jurnal Seni Pertunjukan diterbitkan oleh Jurusan Seni Pertunjukan Fakultas Seni dan Desain Universitas Negeri Makassar. Boting Langi menerbitkan karya ilmiah hasil penelitian seni dan pendidikan seni. Redaksi menerima artikel belum pernah dipublikasikan di media lain dengan format penulisan sebagaimana tercantum pada halaman pedoman penulisan naskah. Jurnal ini terbit empat kali dalam setahun.
Articles 37 Documents
CURA ENGGANG: PENCIPTAAN TARI DARI GERAK BURUNG ENGGANG BETINA Siti Rahmadani Nur Bakhtiar; Nurlina Syahrir
xxxx
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (313.226 KB) | DOI: 10.26858/bl.v1i2.35004

Abstract

Tari Cura Enggang mengangkat tema Fauna yang menggambarkan peniruan gerak dari Burung Enggang. Terciptaanya karya ini bertujuan mendeskripsikan proses kerja tahap awal penciptaan karya tari Cura Enggang dan merealisasikan gerak dari burung enggang betina serta mengkresikan tari terbaru yang berkiblat pada gerak tradisi untuk diolah dalam tercapai penataan gerak tari Cura Enggang. Proses penciptaan Proses kerja tahap awal penciptaan karya tari Cura Enggang dideskripsikan melalui pematangan ide, pematangan tema, pematangan judul, pematangan tipe tari, pematangan alur atau struktur dramatik, pematangan model penyajian, pematangan dan penetapan penari. Realisasi gerak dari Burung Enggang betina dan mengkreasikan tari terbaru yang berkiblat pada gerak tradisi tari enggang untuk diolah dalam tercapai penataan gerak  tari Cura Enggang. Mengeskplorasi diri mencari bentuk bentuk. Burung Enggang  betina yang indah serta pengembangan dari gerak tari Burung Enggang sehingga menghasilkan tari  kreasi terbaru yaitu Cura Enggang. Realisasi proses penciptaan karya tari Cura Enggang melalui: proses eksplorasi, improvisasi, forming, penata dengan penari, penata dengan busana dan rias, penata dengan pemusik, penata dengan lighting, penata property dan pertunjukan. Kata Kunci: Cura Enggang, Gerak, Burung Enggang Betina AbstractThe Cura Enggang dance raises the Fauna theme which describes the imitation of the motion of the hornbill. The creation of this work aims to describe the work process in the early stages of creating the Cura Enggang dance work and realizing the movements of the female hornbill and creating the latest dance that is oriented to traditional movements to be processed in achieving the arrangement of the Cura Enggang dance movements. The process of creation The work process in the early stages of creating a Cura Enggang dance is described through maturation of ideas, maturation of themes, maturation of titles, maturation of dance types, maturation of dramatic plots or structures, maturation of presentation models, maturation and determination of dancers. Realization of the movements of the female hornbills and creating the latest dances that are oriented to the traditional hornbills dance movements to be processed in achieving the arrangement of the Cura hornbills dance movements. Explore yourself looking for shapes. The beautiful female hornbill and the development of the hornbill dance movement have resulted in the newest dance creation, Cura hornbill. The realization of the process of creating Cura Enggang dance works through: exploration, improvisation, forming, stylists with dancers, stylists with clothes and make-up, stylists with musicians, stylists with lighting, property and performance stylists. Keywords: Cura Enggang, Motion, Female Hornbill
Simbol dan Makna Tari Toerang Batu Suraya Suraya; Jamilah Jamilah; Syakhruni Syakhruni
xxxx
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (305.005 KB) | DOI: 10.26858/bl.v1i1.32396

Abstract

Penelitian ini bertujuan menjawab permasalahan tentang simbol dan makna yang ada pada tari Toerang Batu di Kecamatan Binuang Kabupaten Binuang Polewali Mandar. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Data yang diperoleh dengan melakukan teknik pengumpulan data (observasi, wawancara terstruktur, dan Dokumentasi). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) simbol yang ada pada tari Toerang Batu di Kecamatan Binuang Kabupaten Polewali Mandar yang meliputi ragam gerak terdiri dari 3 ragam yaitu; angnggaru’ (pesan yang disampaikan), mapapi-papi (mengipas) dan  minani (menyambut). Penari tari Toerang Batu terdiri 6 orang yaitu,  3 orang penari laki-laki yang masing-masing memegang properti yaitu tombak, pedang dan keris dan 3 orang penari wanita memegang bosara. Musik iringan terdiri dari 2 jenis irama yaitu irama musik gendang dan gong juga syair lagu bahasa pattae, pola lantai, busana dan aksesoris, dan tempat pertunjukan; 2) makna yang ada pada Tari Toerang Batu di Kecamatan Binuang Kabupaten Polewali Mandar yaitu ragam gerak angnggaru’ memiliki makna sumpah setia seorang prajurit kepada atasannya dan bertanggung jawab melindungi keluarganya, ragam gerak mapapi-papi dan minani memiliki makna rasa hormat sebagai tanda penghormatan dan rasa syukur, properti yang digunakan penari laki-laki memiliki makna keseluruhan yaitu alat untuk membela diri dan kejantanan seorang laki-laki serta bosara dimaknai sebagai piring untuk menjamu tamu.  This study aims to answer problems about the symbols and meanings that exist in the Toerang Batu dance in Binuang District, Binuang Polewali Mandar Regency. This research is qualitative research. Data was obtained by performing data collection techniques (observation, structured interviews, and documentation). The results of this study indicate that: 1) the symbols in the Toerang Batu dance in Binuang District, Polewali Mandar Regency which include a variety of movements consist of 3 variations, namely; angnggaru' (message delivered), mapapi-papi (fan) and minani (welcome). Toerang Batu dance dancers consist of 6 people, namely, 3 male dancers who each hold a property, namely spears, swords, and kris, and 3 female dancers holding bosara. The musical accompaniment consists of 2 types of rhythm, namely the rhythm of drum and gong music as well as pattae language songs, floor patterns, clothing, and accessories, and performance venues; 2) the meaning of Toerang Batu Dance in Binuang District, Polewali Mandar Regency, namely the variety of angnggaru' movements which means a soldier's oath of loyalty to his superiors and is responsible for protecting his family, the various movements of mapapi-papi and minani have the meaning of respect as a sign of respect and sense of belonging. thankfully, the properties used by male dancers have an overall meaning, namely a tool for self-defense and a man's virility, and bosara is interpreted as a plate to entertain guests.
PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS IT UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS BERKARYA PADA MATA KULIAH PENGKARYAAN MUSIK Faisal Faisal; Sri Wahyuni Muhtar
xxxx
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (325.343 KB) | DOI: 10.26858/bl.v1i2.34575

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh hasil pengamatan awal penulis yang menemukan berbagai problematika dalam proses pembelajaran Mata Kuliah Pengkaryaan Musik yang berujung pada terbatasnya kreativitas dan kualitas karya Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sendratasik Fakultas Seni dan Desain, yakni: 1) Keterbatasan Ruang, 2) Keterbatasan Waktu, 3) Perangkat Teknis dan Fasilitas, 4) Biaya Produksi. Penelitian ini bertujuan; (1) Mengetahui bentuk penerapan media pembelajaran berbasis IT untuk meningkatkan kreativitas berkarya pada mata kuliah Pengkaryaan musik di Program Studi Pendidikan Sendratasik FSD-UNM. (2) Mengetahui sejauh mana kreativitas berkarya mahasiswa Program Studi Pendidikan Sendratasik FSD-UNM setelah dilakukan penerapan media pembelajaran Pengkaryaan musik berbasis IT. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang akan dilakukan dalam 2 siklus. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan observasi, Wawancara, Tes, Dokumentasi, dan Angket. Berdasarkan data yang diperoleh secara terperinci dianalisis dan dilakukan penarikan kesimpulan. Hasil Penelitian: 1) Pra Siklus, berdasarkan angket disimpulkan Keterbatasan Ruang, Alat Musik, Biaya, dan Pemain dalam berkarya dapat menurunkan kualitas berkarya dari mahasiswa pendidikan Sendratasik (musik). 2) Bentuk penerapan media pembelajaran berbasis IT dilakukan dalam 4 tahapan yakni, Tahap Perencanaan, Tahap Pelaksanaan Tindakan, Tahap Observasi dan Tahap Refleksi. 3) Kreativitas Mahasiswa setelah penerapan media pembelajaran berbasis IT yakni: Berdasarkan perbandingan persentase angket sebelum dan setelah penerapan dihasilkan bahwa mahasiswa mengalami peningkatan kreativitas dalam berkarya. Selain itu, berdasarkan perbandingan karya sebelumnya dan karya saat ini juga dihasilkan bahwa mahasiswa mengalami peningkatan kreativitas bahkan di masa Pandemi Covid, dimana segala hal terbatasi. Sebelum penerapan, sebanyak 100% mahasiswa pada mata kuliah aransemen melakukan pengkaryaan secara konvensional sedangkan setelah penerapan 81% mahasiswa menerapkan penggunaan teknologi yang di kombinasikan dengan alat musik konvensional Kata Kunci: Media Pembelajaran, Berbasis IT, Pengkaryaan Musik
PEMANFAATAN LIMBAH ANORGANIK SEBAGAI SETTING DAN KOSTUM PADA PERTUNJUKAN TEATER “UJAN” PRODUKSI TEATER TITIK DUA Nurhayati M. Nur; Asia Ramli
xxxx
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (355.463 KB) | DOI: 10.26858/bl.v1i2.35005

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan proses limbah anorganik sebagai setting dan kostum pada proses pertunjukan Teater “Ujan” produksi Teater Titik Dua UKM Seni UNM. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Data hasil penelitian ini berupa data deskriptif. Dengan pendekatan kualitatif ini, peneliti mengetahui dan mendeskripsikan objek yang diteliti. Berdasarkan hasil penelitian terhadap objek yang diteliti menunjukkan bahwa limbah anorganik sebagai setting dan kostum pada proses pertunjukan teater “Ujan” produksi Teater Titik Dua UKM Seni UNM: (1) sebagai set rumah; dan (2) sebagai kostum. Adapun proses pembuatan limbah anorganik sebagai setting dan kostum pada proses pertunjukan teater “Ujan” produksi Teater Titik Dua UKM Seni UNM, melalui: (1) merancang properti; (2) menentukan bahan; (3) membuat properti. Kata Kunci: Limbah Anorganik, Setting, Kostum, Teater “Ujan” AbstractThis study aims to identify and describe the process of inorganic waste as a setting and costume in the performance of the "Ujan" Theater production of the Teater Titik Dua UKM Seni UNM. The method used is a qualitative method, namely observation, interviews and documentation. The data from this research are descriptive data. With this qualitative approach, researchers know and describe the object under study. Based on the results of research on the object under study, it shows that inorganic waste as a setting and costume in the process of the theatrical performance "Ujan" produced by the Point Teater Titik Dua UKM Seni UNM: (1) as a house set; and (2) as a costume. The process of making inorganic waste as a setting and costume in the process of the theatrical performance "Ujan" produced by the Teater Titik Dua UKM Seni UN, through: (1) designing properties; (2) determine the material; (3) create properties. Keywords: Inorganic Waste, Setting, Costume, “Ujan” Theater
Melodi dan Harmoni Musik Gendong-Gendong di Desa Barambang Ebby Gunawan; Khaeruddin Khaeruddin; Andi Ihsan
xxxx
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (608.784 KB) | DOI: 10.26858/bl.v1i1.32388

Abstract

Musik adalah suatu karya seni berupa bunyi dalam bentuk lagu atau komposisi yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penciptanya melalui unsur-unsur pokok musik yaitu irama, melodi, harmoni, dan bentuk atau struktur lagu serta ekspresi sebagai suatu kesatuan. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data tentang; 1) bagaimana melodi gendrang kecapi musik gendong-gendong di Desa Barambang 2) Bagaimana harmoni gendrang kecapi musik gendong-gendong di Desa Barambang. Adapun proses yang dilakukan penulis dalam pengumpulan data yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Dari hasil penelitian ini dapat ditarik kesimpulan 1) Melodi gendrang kecapi musik gendong-gendong menggunakan ritme monoton dan tangga nada mayor 2) Harmoni gendrang kecapi musik gendong-gendong adalah harmoni 2 nada dengan interval prim,sekon kecil, sekon, terst kecil, kwart berlebih, dan sekst besar.
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN SENI BUDAYA ASPEK TEATER MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE JIGSAW SECARA DARING PADA SISWA KELAS XI SMAN 4 SELAYAR Mahdalena Mahdalena; Sumiani Sumiani
xxxx
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (271.99 KB) | DOI: 10.26858/bl.v1i2.34999

Abstract

Penelitian ini memiliki 2 rumusan masalah, yaitu; 1) bagaimana penerapan model kooperatif tipe Jigsaw secara daring utuk mengukur peningkatan hasil belajar mata pelajaran seni budaya aspek teater pada siswa kelas XI SMAN 4 Selayar, 2) bagaimana peningkatan hasil belajar kooperatif tipe Jigsaw secara daring pada siswa kelas XI SMAN 4 Selayar. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan menggunakan teknik pengumpulan data meliputi observasi, tes, wawancara, dan dokumentasi. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI sebanyak 32 orang siswa, yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran seni budaya aspek teater. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa terjadi peningkatan dalam pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw untuk meningkatkan hasil belajar mata pelajaran seni budaya aspek teater secara daring pada siswa kelas XI di SMAN 4 Selayar. Rata-rata nilai siswa pada kondisi pra siklus yaitu 40.5%. dan pada kondisi siklus I yaitu 84.3% dan meningkat pada siklus II yaitu 90.3%, data ketuntasan belajar klasikal secara berturut-turut adalah 12.5% pada kondisi pra siklus, dan dikondisi siklus I 84.3% dan sangat meningkat di siklus II yaitu 90.3%. Indikator keberhasilan pada penelitian ini adalah apabila 85% < siswa mencapai nilai KKM 70. Jadi, penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penerapan kooperatif tipe Jigsaw untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pemebelajaran seni budaya aspek teater pada siswa kelas XI SMAN 4 Selayar mengalami peningkatan dan dapat dikatakan berhasil. Kata Kunci: Jigsaw, Hasil Belajar, Daring, Aspek Teater  AbstractThis research has 2 problem formulations, namely; 1) how to apply the Jigsaw type cooperative model online to measure the increase in learning outcomes of the arts and culture aspects of theater in class XI SMAN 4 Selayar, 2) how to increase the online Jigsaw type cooperative learning outcomes in class XI students at SMAN 4 Selayar. This research is classroom action research (CAR) using data collection techniques including observation, tests, interviews, and documentation. The subjects in this study were 32 students of class XI, which aims to improve learning outcomes in the arts and cultural aspects of theater. Based on the results of the study, it was found that there was an increase in Jigsaw cooperative learning to improve learning outcomes of online theater aspects of cultural arts subjects in class XI students at SMAN 4 Selayar. The average value of students in pre-cycle conditions is 40.5%. and in the condition of the first cycle, which is 84.3% and increases in the second cycle, which is 90.3%, the classical learning completeness data is 12.5% in the pre-cycle condition, respectively, and in the first cycle it is 84.3% and greatly increases in the second cycle, which is 90.3%. The indicator of success in this study is if 85% < students reach the KKM score of 70. So, this study can be concluded that the application of the Jigsaw type cooperative to improve student learning outcomes in learning arts and culture aspects of theater in class XI SMAN 4 Selayar has increased and it can be said succeed. Keywords: Jigsaw, Learning Outcomes, Online, Theater Lessons
Proses Latihan Teater Naskah “sang Mandor” Karya Rahman Arge dalam Menanamkan Perilaku Positif pada Siswa SMAN 3 Enrekang Irsan Wirasukma; Tony Mulumbot
xxxx
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (370.721 KB) | DOI: 10.26858/bl.v1i1.32326

Abstract

Berperilaku positif sangat penting dalam berbangsa dan bernegara, sikap positif peserta didik akan tumbuh dan terpelihara apabila kegiatan belajar mengajar dilaksanakan secara bervariasi dan dihadapkan pada kehidupan nyata. Penelitian ini menjawab masalah; 1) bagaimana proses latihan teater dengan naskah “Sang Mandor”, 2) bagaimana perilaku positif siswa di kelas X-XI SMAN 3 Enrekang. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif serta analisa deskriptif yang memaparkan permasalahan sebagaimana adanya. Dalam penelitian ini terdapat 5 tahap proses latihan yaitu Olah tubuh, Olah vokal, Olah Rasa, Reading, Rehearsal. Perilaku positif yang ditanamkan kepada siswa yaitu; maaf, syukur, empati, dan asertiv. Setelah melakukan proses latihan teater dengan naskah “Sang Mandor” Karya Rahman Arge, para siswa lebih memahami dan menerapkan perilaku positif, a) rasa Maaf mendorong para siswa kelas X-XI SMAN 3 Enrekang untuk lebih mudah memaafkan orang lain ataupun dirinya sendiri, b) perilaku Syukur yang membuat siswa lebih bersyukur apapun yang mereka dapatkan, c) perilaku Empati mendorong siswa untuk lebih memahami perasaan orang lain, d) perilaku asertif dimana setelah melakukan proses latihan teater dengan naskah “Sang Mandor” para siswa lebih jujur dan terbuka Proses latihan teater dengan naskah “Sang Mandor” dapat menanamkan perilaku positif kepada siswa kelas X-XI SMAN 3 Enrekang. Dimana siswa yang ikut serta dalam proses latihan teater dapat memahami dan menanamkan perilaku positif ke dalam diri mereka sendiri.Kata Kunci: Proses Latihan Teater, Naskah “Sang Mandor”, Perilaku Positif Positive behavior is very important in the nation and state, the positive attitude of students will grow and be maintained if teaching and learning activities are applied in a variety of ways and are faced with real life. This research answers the problem; 1) how is the process of theater rehearsal with the script "The Foreman", 2) how is the positive behavior of students in class X-XI SMAN 3 Enrekang. This research is a field research with a qualitative approach and descriptive analysis that describes the problem as it is. In this study, there are 5 stages of the exercise process, namely Body Exercise, Vocal Exercise, Taste Exercise, Reading, Rehearsal. Positive behaviors that are instilled in students are; forgiveness, gratitude, empathy, and assertiveness. After carrying out the theatrical practice process with the script of "Sang Mandor " by Rahman Arge, the students better understand and apply positive behavior, a) forgiveness which encourages students in grades X-XI SMAN 3 Enrekang to more easily forgive others or themselves, b ) Gratitude that makes students more grateful where everything they get, c) Empathy which encourages students to better understand the feelings of others, d) assertive behavior after doing the theater practice process with the script "The Foreman" the students are more honest and open The theatrical practice process with the script "The Foreman" can instill positive behavior in class X-XI students of SMAN 3 Enrekang. Where students who participate in the theater training process can understand and instill positive behavior into themselves.Keywords: Theatrical Practice Process, Sang Mandor Script, Positive Behavior
BENTUK PENYAJIAN GENDANG REBANA SERE DI DESA ULUSADDANG KECAMATAN LEMBANG KABUPATEN PINRANG Ika Adriana Halid; Andi Ihsan
xxxx
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (345.897 KB) | DOI: 10.26858/bl.v1i2.35000

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran Gendang Rebana Sere pada pesta pernikahan di Desa Ulusaddang Kecamatan lembang Kabupaten Pinrang. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif dengan teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Adapun pokok permasalahan dalam penelitian ini yakni: (1) Latar belakang munculnya gendang rebana sere di Desa Ulusaddang Kecamatan Lembang Kabupaten Pinrang, (2) Bentuk penyajian gendang rebana sere pada pesta pernikahan di Desa Ulusaddang Kecamatan Lembang Kabupaten Pinrang. Dari hasil penelitian diketahui bahwa: (1) awal munculnya gendang rebana sere ketika masa sallang simula (Islam pertama) sudah ada di daerah tersebut sekitar tahun 1935-1940 sebelum Kemerdekaan Republik Indonesia yang diciptakan oleh Ambe’ Ngarra. (2) Bentuk penyajian gendang rebana sere yaitu: Pelaku berjumlah 10 orang terdiri dari 6 orang penari dan 4 orang pemusik. Ragam gerak terdiri atas 4 yaitu Mappatabe’ I, Mappatabe’ II, Mammesa, Mappatabe’ III. Pola lantai membentuk garis lurus dan lengkung. Iringan atau musik menggunakan gendang sebanyak 4 buah dengan ukuran yang berbeda. Busana yang digunakan yaitu passapu, jas tutu’, barocci dan lipa’ sabbe. Rias yang digunakan penari adalah rias natural. Tempat pertunjukan gendang rebana sere dilakukan sebanyak 3 kali sesuai dengan permintaan kedua belah pihak keluarga. Adapun properti yang digunakan yaitu rebana kecil yang digunakan penari dari awal sampai akhir pertunjukan. Kata Kunci: Gendang Rebana Sere, Bentuk Penyajian, Desa Ulusaddang AbstractThis study aims to provide an overview of the Sere Rebana Drum at a wedding in Ulusaddang Village, Lembang District, Pinrang Regency. The method used is a descriptive qualitative research method with data collection techniques carried out by observation, interviews and documentation. The main problems in this study are: (1) The background of the emergence of the sere tambourine drum in Ulusaddang Village, Lembang District, Pinrang Regency, (2) The presentation of the sere tambourine drum at a wedding in Ulusaddang Village, Lembang District, Pinrang Regency. From the results of the study, it is known that: (1) the beginning of the emergence of the rebana sere drum when the sallang simula (first Islam) period existed in the area around 1935-1940 before the Independence of the Republic of Indonesia which was created by Ambe' Ngarra. (2) The form of presentation of the drum tambourine sere, namely: The actors are 10 people consisting of 6 dancers and 4 musicians. The range of motion consists of 4, namely Mappatabe 'I, Mappatabe' II, Mammesa, Mappatabe' III. The floor pattern forms straight and curved lines. Accompaniment or music using 4 drums of different sizes. The clothes used are passapu, tutu', barocci and lipa' sabbe. The makeup used by dancers is natural makeup. The venue for the Sere drum tambourine performance is performed 3 times according to the request of the two families. The property used is a small tambourine used by dancers from the beginning to the end of the performance. Keywords: Gendang Rebana Sere, Form of Presentation, Ulusaddang Village
Tari Pabitte Passapu Sebagai Bahan Ajar Tari Tradisi Daerah Setempat di Madrasah Aliyah DDI Baburridha Bulukumba Putri Pratiwi; Rahma M
xxxx
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (370.029 KB) | DOI: 10.26858/bl.v1i1.32325

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membuat rancangan materi ajar berupa tari Pabitte Passapu yang dibutuhkan pada pembelajaran Seni Budaya materi tari tradisi daerah setempat di kelas X di Madrasah Aliyah DDI Baburridha Bulukumba. Desain perancangan bahan ajar dalam penelitian menggunakan metode R&D diadaptasi dari model pengembangan 4D, yaitu define (tahap pendefenisian), design (tahap perencanaan), development (tahap pengembangan) dan dissemination (tahap penyebaran). Namun dalam penelitian ini, peneliti membatasi sampai pada tahap design yang dilanjutkan validasi terhadap materi yang dibuat. Subjek penelitian ini dikhususkan pada siswa kelas X. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diperoleh bahwa tari Pabitte Passapu yang merupakan tarian lokal di Kabupaten Bulukumba valid dijadikan dijadikan sebagai bahan ajar yang menjadi panduan untuk siswa agar dapat belajar mandiri dan juga membantu guru untuk mengajar agar lebih terarah dan jelas sehingga pembelajaran dapat berjalan efektif.Kata Kunci: Pabitte Passapu, Bahan Ajar, Tari Daerah SetempatThis study aims to design teaching materials in the form of Pabitte Passapu dance which is needed in learning Cultural Arts for local traditional dance materials in class X at Madrasah Aliyah DDI Baburridha Bulukumba. The design of teaching materials in research using R&D method was adapted from the 4D development model, namely define, design, development and dissemination. However, in this study, the researcher limited it to the design stage which was followed by validation of the material made. The subject of this study was devoted to class X students. The data collection techniques used were observation, interviews, and documentation. Based on the results of the research conducted, it was found that the Pabitte Passapu dance which is a local dance in Bulukumba Regency is valid to be used as teaching material that becomes a guide for students to be able to study independently and also helps teachers to teach to be more focused and clear so that learning can run effectively. Keywords: Pabitte Passapu, Teaching Materials, Local Dance
TARI PAKARENA BULUTANA DENDANG RI DENDANG PADA UPACARA PERNIKAHAN DI KELURAHAN BULUTANA Asyifah Chaedar; Jamilah Jamilah
xxxx
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (402.229 KB) | DOI: 10.26858/bl.v1i2.35001

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keberadaan Tari Pakarena Bulutana Dendang Ri Dendang Pada Upacara Pernikahan di Kelurahan Bulutana, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa. Tarian ini pada upacara pernikahan dilakukan pada malam Mappacci yang merupakan proses untuk membersihkan atau mensucikan diri calon pengantin secara spiritual sehari sebelum akad nikah dilakukan. Tarian tersebut ditampilan sebelum prosesi Mappacci dilaksanakan dengan syarat calon mempelai wanita turut ikut menari dan melantunkan syair bersama penari. Tarian ini di mata masyarakat Bulutana memiliki peranan yang cukup penting yakni dilihat dari makna syair yang dilantunkan penari dan doa yang diucapkan oleh Anrongguru pada prosesi A’rara  mempunyai nilai tersendiri, seperti dimudahkan dalam menciptakan rumah tangga yanga bahagia dan harmonis serta kelak mampu menjadi istri dan menjadi suri tauladan dengan harga diri yang tinggi. Kata Kunci: Pakarena Bulutana, Dendang ri Dendang, Upacara Pernikahan AbstractThis study aims to describe the existence of Pakarena Bulutana Dance Dendang Ri Dendang at a wedding ceremony in Bulutana Village, Tinggimoncong District, Gowa Regency. This dance at the wedding ceremony is performed on the night of Mappacci which is a process to spiritually cleanse or purify the bride and groom the day before the marriage ceremony. The dance is performed before the Mappacci procession is carried out on the condition that the prospective bride joins the dance and sings poetry with the dancers. This dance in the eyes of the Bulutana community has a fairly important role, which is seen from the meaning of the poems sung by the dancers and the prayers uttered by Anrongguru at the A'rara procession. Be a role model with high self-esteem. Keywords: Pakarena Bulutana, Dendang ri Dendang, Wedding Ceremony

Page 1 of 4 | Total Record : 37


Filter by Year

2022 2023


Filter By Issues
All Issue