cover
Contact Name
Dewi Rokhanawati
Contact Email
dewirokhanawati@unisayogya.ac.id
Phone
+6281236093816
Journal Mail Official
aipkemajrki@gmail.com
Editorial Address
Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta, Jl. Siliwangi (Ring Road Barat) No. 63, Nogotirto, Gamping, Sleman, Yogyakarta 55292. Telp (0274) 4469199
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Riset Kebidanan Indonesia
ISSN : 24074985     EISSN : 26155621     DOI : http://dx.doi.org/10.32536/jrki
Core Subject : Health, Education,
Jurnal Riset Kebidanan Indonesia (JRKI) mempublikasikan artikel ilmiah dari hasil penelitian yang memuat data primer ataupun sekunder, literature review dan sistematik review, penelitian kuantitatif, kualitatif maupun mixed methods. Ruang lingkup JRKI adalah penelitian kebidanan yang bisa membahas aspek kultural, klinis, psikososial, sosiologikal, epidemiologikal, pendidikan, manajerial, pekerjaan, organisasi dan teknologi pada masa pre konsepsi, praktik dan sistem pelayanan ibu, bayi dan balita, dan juga sistem pelayanan kesehatan yang lain.
Articles 111 Documents
Analisis faktor risiko demografi dan dukungan sosial suami terhadap kejadian postpartum blues di RSUD Dr. Dradjat Prawiranegara Kabupaten Serang Qonita Qonita; Umalihayati Umalihayati
Jurnal Riset Kebidanan Indonesia Vol 5, No 2 (2021): Desember
Publisher : AIPKEMA (Asosiasi Institusi Pendidikan Kebidanan Muhammadiyah-'Aisyiyah Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (501.271 KB) | DOI: 10.32536/jrki.v5i2.190

Abstract

Latar belakang: Dalam masa nifas, ibu postpartum akan mengalami adaptasi fisiologis, psikologis dan adaptasi sosial. Namun, tidak semua ibu postpartum bisa melewati adaptasi masa nifas dengan lancar. Ibu postpartum bisa saja mengalami gangguan psikologis masa nifas salah satunya kecemasan. Dari setiap 1000 wanita hamil, sekitar 17% wanita akan mengunjungi unit kejiwaan. Postpartum blues terjadi pada sekitar 50% wanita dalam waktu 4-5 hari setelah melahirkan. Tujuan penelitian: Menganalisis faktor risiko demografi dan dukungan sosial suami terhadap kejadian postpartum blues. Metode : Desain penelitian yang di gunakan adalah jenis penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel yaitu 300 ibu nifas yang diambil secara accidental sampling. Data yang digunakan adalah data primer. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner yang berisi untuk mengkaji faktor risiko dan pengukuran postpartum blues (skala EPDS). Data dianalisis dengan menggunakan uji chi-square dengan tingkat kesalahan (ɑ = 0,05). Hasil: Masih terdapat ibu nifas yang mengalami Postpartum blues sebanyak 112 orang (37,3%). Faktor-faktor yang terbukti merupakan faktor risiko terjadinya postpartum blues yaitu usia (OR=2,062; 95% CI: 1,090-3,903), status ekonomi (OR=3,559; 95% CI: 1,964-6,448) dan dukungan sosial suami (OR=6,389; 95% CI: 2,905-14,050). Simpulan: Dukungan sosial suami merupakan faktor risiko yang paling dominan berkontribusi terhadap terjadinya postpartum blues.
Peran Ibu dalam Pemberian Informasi dengan Kesiapan Remaja Putri Menghadapi Menarche di SDN Palur 2 Mojobalan Sukoharjo Milkhatul Muniroh; Sri Handayani; Rina S.W
Jurnal Riset Kebidanan Indonesia Vol 1, No 1 (2017): Juni
Publisher : AIPKEMA (Asosiasi Institusi Pendidikan Kebidanan Muhammadiyah-'Aisyiyah Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (145.047 KB) | DOI: 10.32536/jrki.v1i1.4

Abstract

Pada saat menstruasi pertama, memunculkan emosi yang tidak terkontrol dengan baik. Orang tua harus dapat memahami perubahan yang terjadi pada remaja, dengan memberikan pendidikan mengenai menarche dan seksualitas yang sedang dialami, secara otomatis anak akan mengerti dan memahami perubahan dirinya dengan baik secara fisiologis dan psikologis. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan peran ibu dalam pemberian informasi dengan kesiapan remaja putri menghadapi menarche pada siswi SD Negeri Palur 2 Mojolaban Sukoharjo. Metode: Metode penelitian menggunakan observasional analitik dengan pendekatan crossectional. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan purposive sampel dengan jumlah sampel sebanyak 62 siswi dari jumlah populasi 77 siswi. Teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling serta teknik analisa data dengan menggunakan uji Chi Square. Hasil: Hasil penelitian didapatkan p value (0,031) 0,05 terdapat hubungan antara 2 variabel. Keeratan hubungan antara kedua variabel tersebut adalah 0,295 yang artinya mempunyai keeratan rendah. Peran ibu dalam pemberian informasi tentang menarche mempunyai hubungan positif dengan kesiapan remaja putri menghadapi menarche.
Pemanfaatan Minuman Susu Kedelai Terhadap Penurunan Disminorea Pada Remaja Putri Amirul Amalia; Sulistiyowati Sulistiyowati; Yayuk Rumiati
Jurnal Riset Kebidanan Indonesia Vol 2, No 2 (2018): Desember
Publisher : AIPKEMA (Asosiasi Institusi Pendidikan Kebidanan Muhammadiyah-'Aisyiyah Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (369.858 KB) | DOI: 10.32536/jrki.v2i2.25

Abstract

Latar belakang: Menstruasi merupakan perdarahan vagina secara berkala akibat terlepasnya lapisan endometrium uterus. Dismenorea adalah nyeri saat haid yang terasa di perut dibagian bawah dan muncul sebelum, selama atau setelah menstruasi. Zat gizi yang membantu meringankan dismenorea adalah kalsium, magnesium serta vitamin A, E, B6, dan C. Susu kedelai ini merupakan minuman yang mengandung kalsium.. Tujuan penelitian: Menganalisis Pengaruh Minuman Susu Kedelai Terhadap Penurunan Tingkat Dismenorea pada remaja putri. Metode: Desain yang digunakan yaitu pre eksperiment. Populasi adalah 58 remaja putri dengan Consecutive Sampling. Pengambilan data menggunakan skala nyeri Visual Analog Scale (VAS) kemudian di uji Paired Sampel T – Test dengan tingkat kemaknaan p 0,05 Hasil: Hampir seluruhnya atau 82% remaja putri mengalami skala nyeri 4-6. Seluruhnya atau 100% remaja putri mengalami skala nyeri 1-3. Hasil analisis uji Paired sampel T - test didapatkan Nilai sig. Z tailed (p) = 0.000 (p 0.05), Simpulan: Terdapat pengaruh pemberian minuman susu kedelai terhadap penurunan tingkat dismenorea.
Pengaruh pelatihan kader posyandu dengan modul terintegrasi terhadap peningkatan pengetahuan, sikap dan keikutsertaan kader posyandu Sri Wahyuni; Johanes C. Mose; Udin Sabarudin
Jurnal Riset Kebidanan Indonesia Vol 3, No 2 (2019): Desember
Publisher : AIPKEMA (Asosiasi Institusi Pendidikan Kebidanan Muhammadiyah-'Aisyiyah Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (458.468 KB) | DOI: 10.32536/jrki.v3i2.60

Abstract

Latar belakang: Jumlah Posyandu di Indonesia semakin bertambah setiap tahunnya, tetapi tidak sebanding dengan penambahan kader posyandu, hal ini terbukti dari data yang menunjukan bahwa rata-rata jumlah kader aktif adalah 3-4 orang pada setiap Posyandu. Sedikitnya jumlah kader aktif menggambarkan peran serta masyarakat yang masih rendah, maka perlu diupayakan penambahan jumlah kader posyandu melalui pelatihan. Tujuan penelitian : Untuk mengukur pengaruh pelatihan kader posyandu dengan modul terintegrasi terhadap peningkatan pengetahuan, sikap dan keikutsertaan kader posyandu. Metode : Menggunakan desain penelitian Quasy experiment pre-test and post-test with control group. Penelitian ini dilakukan di Manonjaya, menggunakan data primer terhadap ibu yang tidak bekerja dan mempunyai waktu luang sebanyak 30 orang pada setiap kelompok. Data kemudian dianalisis secara univariat, bivariat, dan multivariat. Hasil : Data menunjukan sebelum diberikan pelatihan pada kedua kelompok pengetahuan sebesar 80,4 dan 81,2, serta sikap sebesar 69,7 dan 71,9, kemudian setelah pelatihan pengetahuan menjadi 88,1 dan 87, sikap menjadi 85,5 dan 75. Keikutsertaaan responden berturut-turut pada post-test 1 dan post-test 2 antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol sebanyak 25 orang dan 22 orang. Simpulan : Pelatihan kader Posyandu dengan modul terintegrasi terbukti lebih meningkatkan pengetahuan dan sikap responden, tetapi tidak lebih baik dalam meningkatkan keikutsertaan kader.
Pengembangan penyuluhan kesehatan meningkatkan pemakaian alat kontrasepsi di puskesmas Purwoyoso kota Semarang Nana Fitriana; Ilfatur Rosyidah
Jurnal Riset Kebidanan Indonesia Vol 4, No 2 (2020): Desember
Publisher : AIPKEMA (Asosiasi Institusi Pendidikan Kebidanan Muhammadiyah-'Aisyiyah Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (20.651 KB) | DOI: 10.32536/jrki.v4i2.94

Abstract

Latar Belakang: Keluarga Berencana membantu pasangan suami istri dalam menentukan jarak kehamilan, mengatur jumlah anak dalam keluarga, menghindari kehamilan yang tidak diinginkan. Pengetahuan dan sikap merupakan salah faktor yang mempengaruhi dalam penggunaan KB. Penyuluhan Kesehatan merupakan salah satu upaya yang bisa dilakukan agar dapat meningkatkan jumlah akseptor KB IUD. Tujuan: menganalisis perbedaan tingkat pengetahuan dan sikap pada Pasangan Usia Subur (PUS) sesudah dan sebelum diberikan penyuluhan kesehatan. Metode: pre-eskperimental dengan pendekatan one Group Pre-post test Design. Populasi penelitian ini yaitu seluruh akseptor KB non IUD di Kelurahan Purwoyoso yang berjumlah 42 responden, dimana pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner dan dianalisis menggunakan uji Wilcoxon. Hasil: ada perubahan tingkat pengetahuan sebesar 95,2% dan sikap positif sebesar 76,2%. Hasil uji Wilcoxon  bahwa tingkat pengetahuan nilai Z -5,471 dengan nilai p = 0,000 dan nilai sikap Z= -5,204 dengan nilai p = 0,000.Kesimpulan: Ada perbedaan tingkat pengetahuan dan sikap tentang kontrasepsi IUD setelah dilakukan penyuluhan kesehatan.
Dukungan keluarga pada ibu bekerja dalam memberikan ASI eksklusif di negara berkembang: Scoping review Gana Rendra Winarti; Cesa Septiana Pratiwi
Jurnal Riset Kebidanan Indonesia Vol 5, No 2 (2021): Desember
Publisher : AIPKEMA (Asosiasi Institusi Pendidikan Kebidanan Muhammadiyah-'Aisyiyah Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (539.691 KB) | DOI: 10.32536/jrki.v5i2.200

Abstract

Latar Belakang : Makanan terbaik untuk bayi adalah ASI. Pekerjaan ibu turut memberikan peran pada turunnya angka pemberian ASI eksklusif. Memberikan ASI atau menyusui merupakan perilaku yang dapat diajarkan oleh keluarga kepada ibu dengan memberikan dukungan keluarga. Tujuan penelitian: mereview literature yang membahas tentang dukungan keluarga terhadap ibu bekerja dalam memberikan ASI eksklusif di negara berkembang. Metode: Penyusunan scoping review menggunakan framework  dari Arksey dan O'Malley. Hasil: Berdasarkan 7 artikel terseleksi, 4 dengan desain kuantitatif, 2 desain kualitatif dan 1 desain mixed methode. Hasil penelitian mendapatkan tiga tema yaitu faktor yang mempengaruhi keberhasilan pemberian ASI Eksklusif, bentuk dukungan dan hambatan yang dialami dalam pemberian ASI Eksklusif. Simpulan: Dukungan keluarga termasuk dukungan suami adalah salah satu faktor yang terkait dengan pemberian ASI secara EKsklusif. Ditemukan bahwa kurangnya dukungan dari tempat kerja menjadi penghambat dalam pemberian ASI secara Eksklusif.
Analisis faktor risiko dengan kejadian stunting di desa Pejaten Kramatwatu Serang Banten Sri Mulyati; Ika Apriyanti; Nuria Fitri Adista
Jurnal Riset Kebidanan Indonesia Vol 6, No 1 (2022): Juni
Publisher : AIPKEMA (Asosiasi Institusi Pendidikan Kebidanan Muhammadiyah-'Aisyiyah Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang: Setiap tahun sekitar 10,5 juta kematian anak yang terkait dengan masalah kekurangan gizi. Dimana 98% dari kematian ini dilaporkan terjadi di negara-negara berkembang. Indonesia memiliki prevalensi balita pendek tertinggi (37,2%) dibandingkan Myanmar (35%), Vietnam (23%), Malaysia (23%), Thailand (16%), dan Singapura (4). Tujuan Penelitian: untuk menganalisis faktor risiko kejadian stunting pada balita usia 25-59 bulan di Desa Pejaten Kramatwatu. Metode penelitian ini bersifat analitik observasional dengan desain case control. Sampel dalam penelitian ini dibagi dalam dua kelompok, yaitu kelompok kasus 107 dan kelompok kontrol sejumlah 107 balita yang berusia 25-59 bulan dengan teknik simple random sampling. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu microtoice dan kuesioner yang diisi oleh orang tua balita. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan variabel Pendidikan (p = 0,000), pemberian ASI (p = 0,004), Berat lahir bayi (p = 0,001), Riwayat TB ibu (p = 0,000), pendapatan orang tua (p = 0,000) berhubungan dengan kejadian stunting (p 0,000, 0,004, 0,001, 0,000, 0,000, 0,001). Simpulan: Pendapatan orang tua menjadi faktor risiko paling berpengaruh atau paling dominan terhadap kejadian stunting pada balita usia 25-59 bulan.
Pengaruh Edukasi Tentang HIV/AIDS Terhadap Sikap Pencegahan HIV/AIDS Pada Remaja Nidatul Khofiyah; Bilqis Fauzi Islamiah
Jurnal Riset Kebidanan Indonesia Vol 2, No 1 (2018): Juni
Publisher : AIPKEMA (Asosiasi Institusi Pendidikan Kebidanan Muhammadiyah-'Aisyiyah Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (289.737 KB) | DOI: 10.32536/jrki.v2i1.20

Abstract

Latar belakang: Angka kejadian HIV/AIDS terus meningkat setiap tahunnya. Dari data yang didapat, Kabupaten Sleman menempati urutan kedua tertinggi kejadian HIV/AIDS yaitu berjumlah 726 orang dan didapatkan remaja beresiko tertular HIV/AIDS karena memiliki sifat perilaku ingin mencoba. Tujuan penelitian: Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh edukasi tentang HIV/AIDS terhadap sikap pencegahan HIV/AIDS pada remaja. Metode: Penelitian ini menggunakan pre-eksperimen dengan desain one group pretest posttest. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas XI SMAN 1 Gamping yang berjumlah 129 siswa. Sampel berjumlah 35 siswa yang diambil dengan teknik quota sampling. Analisa data menggunakan uji statistik Wilcoxon Match Pairs Test dengan tingkat kesalahan (ɑ = 0,05). Hasil: Hasil penelitian didapatkan sikap pencegahan remaja tentang HIV/AIDS sebelum dilakukan penyuluhan sikap positif 14%, sikap negatif 86%, setelah dilakukan penyuluhan sikap positif meningkat menjadi 34,3% dan sikap negatif 65,%. Hasil analisis bivariat didapatkan ada pengaruh penyuluhan kesehatan tentang HIV/AIDS terhadap sikap pencegahan HIV/AIDS pada remaja dengan nilai p value 0,000. Simpulan: ada pengaruh penyuluhan kesehatan tentang HIV/AIDS terhadap sikap pencegahan HIV/AIDS pada remaja. Dari hasil tersebut diharapkan para siswa lebih aktif dalam mencari informasi dari berbagai media, sehingga memiliki wawasan dan pemahaman yang tinggi tentang HIV/AIDS agar terhindar dari resiko terjadinya HIV/AIDS.
Pengalaman ibu dengan riwayat preeklamsia dalam kehamilan: scooping review Antika Maulida Rahayu; Andari Wuri Astuti; Fitria Siswi Utami
Jurnal Riset Kebidanan Indonesia Vol 3, No 2 (2019): Desember
Publisher : AIPKEMA (Asosiasi Institusi Pendidikan Kebidanan Muhammadiyah-'Aisyiyah Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (529.221 KB) | DOI: 10.32536/jrki.v3i2.55

Abstract

Latar belakang: Preeklamsia merupakan komplikasi kehamilan yang meningkatkan risiko 3-8% dari semua morbiditas ibu. Berdasarkan data World Health Organisation (WHO), angka kejadian preeklamsia di seluruh dunia berkisar 0,51%-38,4%, kejadian preeklamsia 7 kali lebih tinggi di negara berkembang. Frekuensi kejadian preeklampsia di Indonesia adalah 3-10% dari seluruh kehamilan. Tujuan Penelitian: untuk memberikan bukti terkini tentang pengalaman ibu dengan riwayat preeklamsia dalam kehamilan. Metode: Metode yang digunakan adalah scooping review yang terdiri dari tahapan-tahapan, yaitu: melakukan fokusing review dengan framework PEOS (Population, Exposure, Outcome dan Study Design), melakukan literature searching menggunakan databases yang relevan. Menyeleksi studi yang relevan menggunakan kriteria inklusi dan ekslusi; melakukan critical appraisal untuk menilai kualitas literature, melakukan data ekstraksi, menganalisis dan melaporkan hasil. PRISMA Flowchart (Preferred Reporting Items for Systematic reviews and Meta-Analyses), digunakan untuk menggambarkan alur pencarian literature. Hasil: sebanyak 7 artikel masuk dalam kriteria inklusi dan kemudian dengan Grade A dan B di lanjutkan proses review. Analisis tematik digunakan untuk mengidentifikasi konsep-konsep kunci yang menghasilkan 4 tema yaitu: faktor penyebab preeklamsia, dampak preeklamsia, budaya masyarakat terkait preeklamsia, dan respon ibu yang mengalami preeklamsia. Simpulan: kelainan dalam kehamilan seperti preeklamsia yang sering terjadi di negara maju maupun di negara berkembang, di dalam penelitian di sebutkan bahwa mayoritas ibu dengan riwayat preeklamsia cenderung beresiko alami kelahiran prematur hingga perdarahan pasca melahirkan dan dapat menyebabkan kematian apabila terlambat penanganan pelayanan kesehatan.
Pengaruh delay cord clamping terhadap ikterus neonatorum Rahayu Eryanti K.; Rismawati Simbung; Hasriani Saleng; Jumrah Sudirman
Jurnal Riset Kebidanan Indonesia Vol 4, No 2 (2020): Desember
Publisher : AIPKEMA (Asosiasi Institusi Pendidikan Kebidanan Muhammadiyah-'Aisyiyah Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (471.141 KB) | DOI: 10.32536/jrki.v4i2.98

Abstract

Latar belakang: Ikterus merupakan suatu kondisi yang ditandai dengan hiperbilirubin. Ikterus dapat terjadi pada saat bayi lahir dan setiap saat selama masa neonatus. Dampaknya apabila berlanjut berupa ketulian, gangguan bicara, retardasi mental serta kerusakan otak. Waktu penjepitan tali pusat berperan penting dalam menentukan kecukupan zat besi pada bayi baru lahir terutama saat proses transfusi plasenta. Tujuan penelitian : Diketahuinya pengaruh delay cord clamping terhadap kejadian ikterus neonatorum. Metode : Desain penelitian menggunakan Quasi Eksperimen dengan pendekatan posttest only. Perlakuan dilakukan pada 2 kelompok dengan penundaan 1 menit dan 2 menit masing-masing 17 sampel. Populasi seluruh bayi baru lahir di Puskesmas Bara-Baraya dan Puskesmas Pattingaloang pada tanggal 08 Juli- 24 September 2020. Jumlah sampel 34 bayi baru lahir yang diambil secara purposive sampling. Instrumen menggunakan lembar observasi. Data dianalisis dengan menggunakan uji Chi-Square dengan tingkat kesalahan ɑ = 0,05. Hasil : Hampir seluruhnya bayi dengan penundaan penjepitan tali pusat 2 menit tidak Ikterus 88,2%, ikterus fisiologis 11,8% dan tidak ada yang ikterus patologis. Dan persentase pada penundaan penjepitan tali pusat 1 menit ikterus patologis 35,3%, ikterus fisiologis 17,6% dan tidak ikterus 47,1%. Hasil uji Chi-Square menunjukkan ada pengaruh delay cord clamping terhadap kejadian ikterus neonatorum (p=0,008). Simpulan: Ada pengaruh delay cord clamping terhadap kejadian ikterus neonatorum.

Page 3 of 12 | Total Record : 111