cover
Contact Name
Nurwinsyah Rohmaningtyas
Contact Email
nurwins@unisda.ac.id
Phone
+6285292445369
Journal Mail Official
jurnaladilla@unisda.ac.id
Editorial Address
Program Studi Ekonomi Syari'ah Fakultas Agama Islam, Universitas Islam Darul Ulum (UNISDA) Jl. Airlangga 03 Sukodadi Lamongan Jawa Timur
Location
Kab. lamongan,
Jawa timur
INDONESIA
ADILLA: Jurnal Ilmiah Ekonomi Syari'ah
ISSN : 26218453     EISSN : 26209535     DOI : https://doi.org/10.52166/adilla
Fokus kajian jurnal ADILLA dalam bentuk: 1) Hasil penelitian, 2) Gagasan konseptual, 3) Kajian kepustakaan, dan pengalaman praktis
Articles 50 Documents
Pengumpulan Wakaf Berbasis Pesantren: Studi Kasus di Pondok Modern Darussalam Gontor dan Pondok Modern Tazakka Nurwinsyah Rohmaningtyas
ADILLA : Jurnal Ilmiah Ekonomi Syari'ah Vol 1 No 1 (2018): Januari
Publisher : Universitas Islam Darul 'ulum Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (558.333 KB) | DOI: 10.52166/adilla.v1i1.728

Abstract

Salah satu kegiatan tabarru’ dalam Islam yang sudah dipraktekkan oleh Nabi Muhammad saw, walaupun tidak secara eksplisit tercantum dalam Al-quran adalah wakaf. Dalam sejarah Islam, wakaf berperan penting dalam mendukung pembangunan sarana-sarana umum. Dari data yang dikeluarkan oleh Direktorat Pemberdayaan Wakaf Kementrian Agama Republik Indonesia tertanggal 14 Maret 2014, jumlah tanah wakaf di Indonesia adalah 435.395 tempat. Total luas tanah wakaf di Indonesia adalah 4.142.464.287,906 m2. Di sisi peruntukkan, mayoritas tanah wakaf digunakan untuk masjid (43,69 persen), mushala (30,15 persen), dan sekolah (10,59 persen). Dari sekian banyak pengelola wakaf salah satunya adalah Pondok Pesantren. Dua di antara sekian banyak pondok pesantren wakaf di Indonesia adalah Pondok Modern Darussalam Gontor yang terletak di Ponorogo Jawa Timur dan Pondok Modern Tazakka yang terletak di Batang Jawa Tengah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi pengumpulan wakaf berbasis pesantren. Penelitian ini dilakukan di dua tempat, yaitu Pondok Modern Darussalam Gontor dan Pondok Modern Tazakka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi yang dilakukan oleh Pondok Modern Gontor dalam pengumpulan wakaf adalah tanpa melakukan strategi kontemporer seperti face to face, direct mail, special event ataupun campigne. Pondok lebih fokus untuk mengelola wakaf yang telah ada. Sedangkan strategi pengumpulan wakaf Pondok Modern Tazakka melakukan strategi kontemporer seperti face to face, direct mail, special event maupun campigne.
Ekonomi Budaya (Kajian atas Usaha Songkok, Bedug dan Rebana di Desa Bungah Gresik yang ditopang Budaya Islam Lokal ) Syuhada' Syuhada'
ADILLA : Jurnal Ilmiah Ekonomi Syari'ah Vol 1 No 1 (2018): Januari
Publisher : Universitas Islam Darul 'ulum Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (394.18 KB) | DOI: 10.52166/adilla.v1i1.729

Abstract

Di desa Bungah Gresik Jawa Timur, banyak sekali masyarakat muslim yang melakukan kegiatan usaha kecil dan menengah seperti songkok/peci/kopyah, sarung, baju, bedug, rebana/terbang, makanan harisah, dan lainnya. Kegiatan ini sudah dilakukan sejak berpuluh-puluh tahun, dan dari generasi ke generasi. Produknya pun sudah beredar hingga ke pelosok negeri, bahkan sampai ke luar negeri. Menariknya, kegiatan ini didorong oleh semangat budaya Islam lokal masyarakat setempat, sehingga produksinya bisa bertahan lama. Fenomena yang terjadi di desa Bungah ini menarik diteliti mengingat adanya relasi antara budaya Islam lokal setempat dengan ketahanan ekonomi masyarakat, sehingga usaha songkok, rebana dan bedug ini bisa bertahan cukup lama sampai hari ini. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, ada beberapa hasil yang dicapai. Budaya Islam lokal yang menjadi basis ketahanan usaha songkok, bedug dan rebana ternyata bervariasi. Secara umum, ada pewarisan budaya kerajinan dari generasi ke generasi, baik melalui keluarga maupun masyarakat. Dalam keluarga karena anak mewarisi kerajinan orang tuanya. Dalam masyarakat karena tetangga membuka kerajinan sendiri berkat pelatihan tetangganya. Adapun secara khusus yang berlaku bagi kerajinan tertentu seperti songkok, bedug dan rebana adalah sebagai berikut: pertama, desa Bungah memiliki identitas sebagai produsen songkok. Kedua, rebana disamping untuk kepentingan ekonomi, juga mempunyai basis budaya Islam yang kental. Ketiga, bedug hampir sama dengan rebana, namun karena diproduksi secara terbatas dan hanya diproduksi selama ada pesanan, bedug tidak lain merupakan identitas kultural kalangan tertentu umat Islam.
Intervensi Negara Dalam Ekonomi Ahmad Mahtum
ADILLA : Jurnal Ilmiah Ekonomi Syari'ah Vol 1 No 1 (2018): Januari
Publisher : Universitas Islam Darul 'ulum Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (502.207 KB) | DOI: 10.52166/adilla.v1i1.732

Abstract

Negara adalah bagian yang tidak terpisahkan dalam menciptakan keadilan dalam bermasyarakat. Negara mempunyai peran penting dalam menentukan kebijakan demi menyatukan keberagaman yang timbul dalam kehidupan bermasyarakat. Pemahaman intervensi negara dalam ekonomi dapat dikaji dari beberapa aliran ekonomi, seperti; Kapitalis, Komunis dan Islam. Penelitian ini dimaksudkan untuk membahas bagaimana peran negara dalam ekonomi menurut Islam. Dapat dipahami bahwasannya intervensi pemerintah dalam ekonomi menjadi mutlak apabila individu-individu melakukan tindakan kesewenang wenangan. Karena hukum awal dari tindakan ekonomi yang dilakukan oleh tiap individu masyarakat adalah bebas (diperluas) akan tetapi apabila individu melakukan kegiatan yang dilarang (dzulmun), maka negara berhak mempersempitnya. Dengan demikian kegiatan ekonomi akan berjalan teratur. campur tangan negara bisa menyempit dan meluas menurut kadar patuh tidaknya rakyat negara tersebut terhadap hukum hukum syariat, yang telah diputuskan oleh pemerintah tersebut. Maka tiap kali control spiritual dan moral individu-individu itu kuat, berkuranglah campur tangan negara dalam kegiatan ekonomi. Sebaliknya, tiap kali control ini lemah, bertambahlah pula campur tangan negara.
Wakaf Tunai Perspektif Fiqh Syafi’iyah Zainul Hakim
ADILLA : Jurnal Ilmiah Ekonomi Syari'ah Vol 1 No 1 (2018): Januari
Publisher : Universitas Islam Darul 'ulum Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (460.832 KB) | DOI: 10.52166/adilla.v1i1.733

Abstract

Meningkatnya kebutuhan ekonomi beberapa dekade terakhir memaksa masyarakat untuk melakukan berbagai inovasi dalam memenuhi kebutuhan mereka. Islam sebagai agama yang membawa rahmat memahami hal ini, Islam memberikan banyak aturan untuk berbagi, diantaranya adalah dengan wakaf. Wakaf di Indonesia cenderung stagnan, karena masyarakat meyakini bahwa benda wakaf hanya berkisar pada benda tidak bergerak dan tidak bisa habis. Wakaf Tunai adalah salah satu jawaban untuk mengatasi masalah ekonomi tersebut. Wakaf Tunai mengalami banyak perdebatan, beberapa ulama’ melarangnya dan beberapa lagi memperbolehkannya, dan keduanya memiliki dasar yang kuat. Pada tulisan ini penulis mengangkat wakaf tunai perspektif para ulama’ syafi’iyah, dimana di Indonesia Fiqh Syafi’iyah dianggap memiliki peran besar dalam mempengaruhi mindset pengikutnya. Setelah ditelaah dari berbagai sumber dalam fiqh Syafiiyah, penulis menemukan bahwa larangan untuk melakukan wakaf tunai menjadi hilang karena sifat wakaf tunai yang tetap, dan sesuai dengan syarat-syarat wakaf yang ada pada fiqh syafi’iyah.
Studi Komparasi Konsep Uang Dalam Ekonomi Konvensional Dan Ekonomi Islam Nur Sa'idatur Rohmah
ADILLA : Jurnal Ilmiah Ekonomi Syari'ah Vol 1 No 1 (2018): Januari
Publisher : Universitas Islam Darul 'ulum Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (702.383 KB) | DOI: 10.52166/adilla.v1i1.734

Abstract

Uang adalah alat untuk memenuhi kebutuhan manusia. Pada awal peradaban, mata uang logam sudah menjadi alat pembayaran dan kemudian disempurnakan dengan uang kertas. Kemudian terdapat juga uang giral yang dikeluarkan oleh bank-bank komersial melalui surat-surat berharga seperti cek, giro, kartu kredit, dan lain sebagainya. Kemunculan berbagai macam jenis uang ini bertujuan untuk memudahkan masyarakat dalam bertransaksi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat itu sendiri. Adanya berbagai macam sistem ekonomi yang berlaku di dunia, seperti ekonomi kapitalis dan ekonomi Islam memiliki perbedaan pandangan terhadap teori uang. Dalam ekonomi kapitalis, uang sering diidentikkan dengan modal. Sedangkan dalam ekonomi Islam, konsep uang jelas berbeda dengan modal. Dalam ekonomi Islam, uang adalah public goods dan flow concept sedangkan modal bersifat private goods dan stock concept. Penelitian ini mencoba memebuat perbandingan anatara konsep uang dalam ekonomi konvensional dan ekonomi Islam. Hasilnya adalah, dalam ekonomi konvensional, uang sebagai komoditas, artinya uang dapat diperjualbelikan dengan kelebihan ataupun uang juga dapat disewakan (leasing). Sedangkan dalam ekonomi Islam, uang adalah sebagai alat tukar, uang bukan komoditas yang bisa diperjualbelikan dengan kelebihan dan juga tidak dapat disewakan. Uang berguna untuk membeli suatu barang, sehingga kebutuhan manusia dapat terpenuhi.
Peran Baitul Mal Dalam Kebijakan Keuangan Publik Ahmad Munir Hamid
ADILLA : Jurnal Ilmiah Ekonomi Syari'ah Vol 1 No 1 (2018): Januari
Publisher : Universitas Islam Darul 'ulum Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (507.08 KB) | DOI: 10.52166/adilla.v1i1.735

Abstract

Tujuan ekonomi konvensional lebih bersifat material dan tidak mempertimbangkan aspek-aspek ‘immaterial’. Segala analisis ditujukan untuk mengukur hasil kegiatan tersebut dari sudut pandang keduniaan saja. Sementara ekonomi Islam memiliki tujuan yang sangat komprehensif yang menyangkut aspek material dan spiritual baik untuk kehidupan di dunia maupun kehidupan di akhirat.Penelitian ini akan mengkaji tentang peran baitul maal dalam keuangan publik, prinsip-prinsip apa saja yang berhubungan dengan keuangan dan bagaimana keadaan keuangan khususnya Islam pada masa dulu dan pada masa kini. Hasilnya adalah, institusi keuangan yang dibangun oleh Rasulullah di Madinah adalah baitul maal. Baitul mal merupakan institusi khusus yang menangani harta yang diterima negara dan mengalokasikannya bagi kaum muslim yang berhak menerimanya, dengan arti lain, baitul maal adalah tempat penampungan dan pengeluaran harta, yang merupakan bagian dari pendapatan negara. Baitul maal sebagai tempat penyimpanan harta yang masuk dan pengelolaan harta yang keluar. Dan beberapa instrumen yang bisa digunakan sebagai pembiayaan publik dan merupakan peran baitul maal adalah zakat, asset dan perusahaan negara, kharaj, jizyah, dan wakaf.
Pengetahuan Konsumen Terhadap Ib Hasanah Card Bank Bni Syariah Cabang Surabaya Akmalur Rijal
ADILLA : Jurnal Ilmiah Ekonomi Syari'ah Vol 1 No 1 (2018): Januari
Publisher : Universitas Islam Darul 'ulum Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (511.383 KB) | DOI: 10.52166/adilla.v1i1.736

Abstract

Faktor-faktor yang mempengaruhi untuk mengambil keputusan dalam menetapkan pilihan pada produk sebagai keputusannya itu dapat menggunakan model perilaku konsumen untuk mengamati fenomena tersebut. Hal ini memungkinkan karena model perilaku konsumen bersifat universal untuk semua bentuk dan jenis industri, termasuk perbankan syariah. Bank BNI Syariah menetapkan target untuk produk kartu Hasanah Card di tahun 2012 sebanyak kurang lebih 100 ribu pengguna, untuk mencapai ini harus adanya minat dari konsumen untuk menggunakan kartu Hasanah Card. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan calon konsumen terhadap produk kartu pembiayaan syariah iB Hasanah Card Bank BNI Syaraiah di Surabaya dan untuk mengetahui pengaruh pengetahuan calon konsumen terhadap minat kepada iB Hasanah Card Bank BNI Syariah di Surabaya. Penelitian ini dilakukan di Bank BNI Syariah Cabang Surabaya Dharmawangsa. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus. Hasil penelitian ini adalah 1) Tingkat pengetahuan calon konsumen terhadap produk iB hasanah card di bank BNI Syariah Surabaya Dharmawangsa masih kurang maksimal. Dengan tiga indikator yaitu a) Pengetahuan produk b) Pengetahuan pembelian c) Pengetahuan pemakaian. Dari ketiga indikator tersebut di setiap indikator menghasilkan hasil yang kurang maksimal tingkat pengetahuannya. Pengetahuan terhadap akad dari iB hasanah Card terbagi menjadi 3 yaitu mengetahui, kurang mengetahui dan tidak mengetahui tentang akad dari iB hasanah card. 2)Pengetahuan konsumen sejalan dengan minat terhadap produk iB hasanah card di bank BNI Syariah Surabaya Dharmawangsa. Karena pengetahuan yang kecil atau sedikit maka sedikit atau kecil pula minat konsumen kepada produk iB hasanah card.
Efektifitas Prosedur Pembiayaan Akad Rahn di KSPPS Karomah Balongpanggang di Era Pandemi (Covid 19) Moh. Ah. Subhan ZA; Misbahul Khoir
ADILLA : Jurnal Ilmiah Ekonomi Syari'ah Vol 4 No 1 (2021): Januari
Publisher : Universitas Islam Darul 'ulum Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (741.608 KB) | DOI: 10.52166/adilla.v4i1.2320

Abstract

Pembiayaan Rahn merupakan pembiayaan yang paling dominan di KSPPS Karomah. Dari alasan tersebut penelitian ini memilih objek KSPPS Karomah yang ada di Desa Pacuh Kecamatan Balongpangang Kabupaten Gresik untuk diteliti. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan informasi yang detail dan terkini untuk mengenai mekanisme pembiayaan rahn dengan menggunakan agunan ATM dan Buku Tabungan serta kontribusinya baik secara internal terhadap perkembangan koperasi, SHU maupun manfaatnya bagi anggota dan masyarakat sekitar pada umumnya. Menariknya, meskipun KPSPS Karomah baru berdiri tahun 2018, namun sudah memiliki anggota yang banyak, terutama untuk pembiayaan rahnnya dan telah menggunakan aplikasi online yang sangat efektif serta memudahkan pengelolaan keuangan di KSPPS Karomah. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif berbasis lapangan dengan menjadikan data lapangan seperti wawancara, observasi dan dokumentasi sebagai data primer. Dengan melakukan proses pengorganisasian data, reduksi data, penyajian data, analisis dan kemudian mencari kesimpulan. Dari penelitian ini dapat diketahui mekanisme dan prosedur pencairan pembiayaan akad Rahn dengan menggunakan agunan ATM dan buku tabungan di KSPPS Karomah dan dianalisis menggunakan SWOT. Hasilnya ternyata sangat efektif dan jumlah anggota bisa cepat berlipat ganda dan cepat berkembang karena ada sinergi (kohesi data Debitur) atau anggota koperasi dengan anggota PKH yang ada dan program sosial BPNT.
Pengaruh Promosi, Nilai Syari’ah, dan Prosentase Margin Terhadap Minat Nasabah untuk Mengajukan Pembiayaan Murabahah di KSPPS BMT Mandiri Sejahtera Cabang Pangean Khotib Sholeh; Anisa Nur Fauzia
ADILLA : Jurnal Ilmiah Ekonomi Syari'ah Vol 4 No 1 (2021): Januari
Publisher : Universitas Islam Darul 'ulum Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (786.157 KB) | DOI: 10.52166/adilla.v4i1.2323

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh promosi, nilai syariah dan prosentase margin baik secara simultan maupun parsial terhadap minat nasabah untuk mengajukan pembiayaan murabahah di Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (KSPPS) Baitul Maal wa Tamwil (BMT) Mandiri Sejahtera Jawa Timur Cabang Pangean. Dalam penelitian ini, sampel yang diambil sebanyak 15 responden. Peneliti menggunakan metode penelitian kuantitatif. teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel yaitu Sampling Jenuh. Jenis data yang digunakan adalah data primer. Teknik pengumpulan datanya menggunakan kuisioner. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif responden, analisis statistic deskriptif variabel, analisis uji asumsi klasik, regresi linier berganda dan uji hipotesis. Hasil uji simultan (Uji F) menunjukkan bahwa variabel independen yaitu promosi, nilai syariah dan prosentase margin berpengaruh secara bersama-sama terhadap minat nasabah untuk mengajukan pembiayaan murabahah. Sedangkan pada hasil uji t parsial, variabel promosi berpengaruh terhadap minat nasabah untuk mengajukan pembiayaan murabahah, kemudian variabel nilai syariah tidak berpengaruh terhadap minat nasabah untuk mengajukan pembiayaan murabahah, dan variabel prosentase margin juga tidak berpengaruh terhadap minat nasabah untuk mengajukan pembiayaan murabahah
Pengaruh Pembiayaan Murabahah Terhadap Peningkatan Jumlah Nasabah di KSPPS BMT Mega Bintang Sejahtera Baureno Ainul Masruroh; Etika Maya Wulandari
ADILLA : Jurnal Ilmiah Ekonomi Syari'ah Vol 4 No 1 (2021): Januari
Publisher : Universitas Islam Darul 'ulum Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (832.344 KB) | DOI: 10.52166/adilla.v4i1.2324

Abstract

Baitul mal wa tamwil (BMT) adalah lembaga keungan mikro yang di operasikan dengan prinsip bagi hasil. Salah satu tujuannya, untuk menumbuh kembangkan usaha mikro dalam rangka mengangkat derajat dan martabat masyarakat. Modal awal BMT berasal dari tokoh-tokoh masyarakat setempat dengan landasan sistem ekonomi yang salaam, yaitu keselamatan (berintikan keadilan), kedamaian, dan kesejahteraan. BMT adalah koperasi simpan pinjam dan pembiayaan syariah yang berfungsi untuk menarik, mengelola dan menyalurkan dana dari oleh dan untuk masyarakat. Salah satu produk pembiayaan yang paling banyak diterapkan pada KSPPS BMT Mega Bintang Sejahtera adalah Pembiayaan Murabahah. Murabahah merupakan produk keuangan yang berbasis ba’i atau jual beli. Murabahah adalah produk yang paling banyak digunakan oleh perbankan syariah di dalam kegiatan usaha. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pembiayaan murabahah dengan minat nasabah di KSPPS BMT Mega Bintang Sejahtera. Serta untuk mengetahui pengaruh pembiayaan murabahah terhadap peningkatan jumlah nasabah di KSPPS BMT Mega Bintang Sejahtera. Untuk mempermudah dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik analisis data kuantitatif yaitu data yang berbentuk angka kemudian di uji dengan SPSS. Metode yang digunakan untuk pengumpulan data adalah menyebar kuisioner kepada 74 responden yang diambil secara random. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya pengaruh positif antara pembiayaan murabahah dengan peningkatan jumlah nasabah. Sedangkan dengan analisis uji t menunjukkan bahwa, pembiayaan murabahah berpengaruh terhadap peningkatan jumlah nasabah.