cover
Contact Name
Surindi
Contact Email
rindi1912@gmail.com
Phone
+6285244649153
Journal Mail Official
honaibdkpapua@gmail.com
Editorial Address
Jl. Merah Putih Kompleks IAIN Fattahul Muluk Gedung LAB. Multimedia Lt. II Waena-Heram Kota Jayapura 99332,Email : bdkpapua@kemenag.go.id
Location
Kota jayapura,
P a p u a
INDONESIA
Honai
ISSN : 27151050     EISSN : 28076850     DOI : https://doi.org/10.47655/honai.v4i2
Jurnal Honai menampilkan artikel dengan ruang lingkup yang beragam. Keragaman ruang lingkup yang meliputi aspek studi Pendidikan, sosial, keagamaan dan administrasi. Sebagai media pengembangan ilmu pengetahuan dari hasil penelitian dan gagasan ilmiah yang dilakukan widyaiswara, peneliti, dan praktik pendidikan. Selain itu, tentunya tulisan ini dapat dijadikan salah satu referensi dalam penyelenggaraan pelatihan aparatur sipil negara.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 40 Documents
Peran Guru Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan Dalam Penguatan Literasi Digital Siswa Dalam Proses Pembelajaran Tifani; Nuryadi, Muhammad Hendri; Winarno; Widiatmaka, Pipit
honai Vol. 5 No. 2 (2023): Honai
Publisher : Balai Diklat Keagamaan Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47655/honai.v5i2.87

Abstract

Abstrak Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui Peran dan kendala Guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dalam penguatan literasi digital siswa di SMA Negeri 5 Surakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan studi dokumen, sedangkan teknik pengambilan sampel yang digunakan ialah purposive sampling. Analisis data yang digunakan di dalam penelitian ini ialah analisis data interaktif. Hasil penelitian menujukan bahwa peran guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dalam penguatan literasi digital dilakukan melalui perannya sebagai fasilitator, motivator dan evaluator pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan literasi digital pada siswa. Kendala guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dalam penguatan literasi digital siswa yaitu terbatasnya dana untuk mendukung terpenuhinya fasilitas TIK dan keterbatasan waktu di dalam proses pembelajaran, mengingat banyaknya tuntutan materi yang haru disampaikan atau diaajarkan kepada siswa sehingga hal tersebut juga menjadi kendala siswa di dalam mempelajari secara mendalam materi-materi tersebut. Peran guru di SMA Negeri 5 Surakarta pada dasarnya dapat meningkatkan literasi digital siswa, meskipun tidak signifikan, karena siswa lebih kritis atau tidak mudah percaya dengan berita yang diperoleh dari media sosial.   Abstract This study aims to determine the role and constraints of Pancasila and Civic Education teachers in strengthening students' digital literacy at SMA Negeri 5 Surakarta. This study uses a qualitative approach and a descriptive method. Data collection techniques used interviews, observations, and document studies, while purposive sampling was used. The data analysis used in this research is interactive. The results of the study indicate that the role of Pancasila and Civic Education teachers in strengthening digital literacy is carried out through their role as facilitators, motivators, and learning evaluators, to increase digital literacy in students. The constraints of Pancasila and Civic Education teachers in strengthening students' digital literacy are limited funds to support the fulfillment of ICT facilities and limited time in the learning process, considering the many demands for material that must be conveyed or taught to students so that this is also an obstacle for students in studying in depth. these materials. The role of teachers at SMA Negeri 5 Surakarta can improve students' digital literacy, although not significantly because students are more critical or do not easily believe news obtained from social media.
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI GEREJA PERSEKUTUAN PARA KUDUS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER PADA SISWA KELAS VI SD ST. AGUSTINUS BAMPEL MERAUKE Hartini, Sri
honai Vol. 5 No. 1 (2023): Honai
Publisher : Balai Diklat Keagamaan Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47655/honai.v5i1.91

Abstract

Abstrak Sri Hartini, S.Ag Meningkatkan hasil belajar Pendidikan Agama Katolik pada materi Gereja Persekutuan Para Kudus merupakan tujuan dari penelitian ini dengan menggunakan Model Pembelajaran Numberde Head Together. Penelitian ini dilakukan karena terjadi penurunan hasil belajar pada materi Pendidikan Agama Katolik sebelumnya. Penelitian menggunakan Model Pembelajaran Numbered Head Together ini didisain dengan menggunakan 2 siklus, dan terdapat 2 pertemuan pada setiap siklus, Setiap siklus terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanan/tindakan, observasi dan refleksi. Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas VI SD YPPK St. Agustinus Bambu Pemali Merauke yang berjumlah 35 siswa. Melalui Model Pembelajaran Numbered Head Together ketuntasan hasil belajar siswa  pada Siklus I adalah 40% atau 14 siswa dengan nilai rata-rata 58,03, meningkat menjadi 91,43 % atau 32 siswa dengan nilai rata-rata 89,87 pada Siklus II. Dengan adanya penelitian ini terjadi peningkatan ketuntasan belajar maupun peningkatan nilai rata-rata kelas setelah diterapkannya Model Pembelajaran Numbered Head Together secara signifikan sebesar 31,84 %.   Abstract Sri Hartini, S. Ag, Improving learning outcomes in Chatolic Religious Education on the material of the Chruth of the Commonion of saints is the purpose of this study using the Numbered Head Together Learning Model. This research was conducted because there was a decrease in learning outcomes in the previous Chatolic Religious Education material. Research using the Numbered Head together Learning model is designed using 2 cycles, and there are 2 meetings in each cycle, each cycle consists of palnning, implementation/action, observation and reflection stages. The subjects of this study were grade VI students of SD YPPK St. Agustinus Bambu Pemali Merauke, totaling 35 students. Trought the Numbered Head Together Learning Model, the complateness of student learning outcomes in Cycle I was 40% or 14 students with an average score of 58,03, increasing to 91,43% or 32 students with an average score of 89,87 in Cycle II. With this research, there was an increase in learning completeness and an increase in the class average value after the application of the Numbered Head Together Learning Model significantly by 31,84%.
PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN MODEL CIRCUIT LEARNING PADA PEMBELAJARAN TEMATIK SISWA KELAS IV MI NEGERI SORONG Sumarlan, Sumarlan
honai Vol. 5 No. 1 (2023): Honai
Publisher : Balai Diklat Keagamaan Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47655/honai.v5i1.93

Abstract

Abstrak Penelitian ini dilakukan dengan tujuan meningkatkan prestasi belajar siswa pada pembelajaran tematik di kelas IV MI Negeri Sorong menggunakan Model Pembelajaran Circuit Learning. Penelitian menggunakan metode penelitian tindakan kelas selama dua siklus pada tahun ajaran 2021/2022. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Model Pembelajaran Circuit Learning efektif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran tematik. Aktivitas guru meningkat dari 31 pada siklus pertama menjadi 45 pada siklus kedua, masuk dalam kategori sedang dan baik. Jumlah aktivitas belajar siswa yang diamati pada siklus kedua meningkat dari 15 dengan kategori sangat tinggi menjadi 22 dengan kategori tinggi. Persentase prestasi belajar siswa secara klasikal juga mengalami peningkatan yang signifikan dari 52% pada siklus pertama dengan rata-rata 72 menjadi 80% pada siklus kedua dengan rata-rata 80. Dengan demikian, Model Pembelajaran Circuit Learning dapat menjadi alternatif metode pembelajaran yang efektif dan efisien dalam meningkatkan prestasi belajar siswa pada pembelajaran tematik kelas IV MI Negeri Sorong.   Abstract This study aimed to enhance student development in thematic learning in class IV MI Negeri Sorong by utilizing the Circuit Learning Learning Model. The research was carried out across two cycles of the 2021–2022 academic year utilizing the classroom action research approach. The results showed that the Circuit Learning Learning Model was effective in improving students' achievement in theme learning. Teacher activity increased, rising from 31 in the first cycle to 45 in the second cycle, falling into the medium and good categories. The number of students who demonstrate success in classical learning has also greatly increased, rising from 52% in the first cycle with an average of 72 to 80% in the second cycle with an average of 80. The Circuit Learning Learning Model may therefore be a different, successful, and efficient teaching strategy for raising student accomplishment in the thematic learning class IV MI Negeri Sorong.
Pemanfaatan Media Pembelajaran E-Modul Aplikasi Komputer Berbasis Android Terhadap Hasil Belajar Mahasiswa Jurusan Musik Gereja STAKPN Sentani Pardomuan, Gusti Nyoman; Ristua. S, Yohanna
honai Vol. 5 No. 2 (2023): Honai
Publisher : Balai Diklat Keagamaan Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Rendahnya hasil belajar mahasiswa dalam mempelajari matakuliah aplikasi komputer, terlebih dengan kurangnya sumber belajar digital yang dapat diakses mahasiswa mengakibatkan matakuliah aplikasi komputer dirasa sulit dan rumit. Dengan perkembangan teknologi pembelajran yang ada diciptakannya media pembelajaran yang dikemas dalam bentuk E-Modul berbasis Android dalam upaya menciptakan pembelajaran yang kreatif, fleksibel, efisien serta menyenangkan sehingga dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh dari media pembelajaran E-Modul berbasis android yang dikembangkan dalam upaya meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada matakuliah aplikasi komputer. Subjek dalam penelitian ini merupakan seluruh mahasiswa semester II kelas A & B Jurusan Musik Gereja STAKPN Sentani. Hasil angket pretest menunjukkan bahwa hasil belajar mahasiswa sebelum menggunakan media pembelajaran dalam perkulihaan aplikasi komputer tergolong kategori rendah. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif, Teknik pengumpulan data penelitian ini menggunakan tes tertulis (pretest dan postest) serta angket tanggapan mahasiswa terhadap media E-Modul berbasis android. Teknik analisis data menggunakan statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya pengaruh signifikan dalam penerapan media pembelajaran E-Modul berbasis android terhadap hasil belajar mahasiswa. Penulis dalam penelitian ini mengharapkan E-Modul berbasis android pada matakuliah aplikasi komputer dan matakuliah lainnya dapat digunakan untuk mengakomodir pengalaman belajar mahasiswa terutama dalam memperkaya sumber belajar digital di STAKPN Sentani.   Abstract The low student learning outcomes in studying computer application courses, especially with the lack of digital learning resources that students can access makes computer application courses difficult and complicated. With the existence of existing technological advances, learning media are created that are packaged in the form of Android-based E-Modules in an effort to create learning that is creative, flexible, efficient and fun so that it can improve student learning outcomes. This study aims to see the effect of the Android-based E-Module learning media which was developed in an effort to improve student learning outcomes in computer application courses. The subjects in this study were all students in semester II class A & B of the Department of Church Music at STAKPN Sentani. The results of the pretest questionnaire showed that student learning outcomes before using learning media in computer application lectures were in the low category. The type of research used was qualitative using descriptive methods. The data collection technique for this research used written tests (pretest and posttest) as well as questionnaires on student responses to Android-based E-Module media. Data analysis techniques using descriptive statistics. The results showed that there was an influence in the application of Android-based E-Module learning media to student learning outcomes. The authors in this study expect that Android-based E-Modules in computer application courses and other subjects can accommodate student learning experiences, especially in enriching digital learning resources at STAKPN Sentani.
Dissecting Indonesian Teacher Ethics Code on Disciplinary Penalties Enjelie; Lukas; Sefle, Yohana; Krimadi, Ortison; Wenda, Daton
honai Vol. 5 No. 2 (2023): Honai
Publisher : Balai Diklat Keagamaan Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47655/honai.v5i2.96

Abstract

Abstract  The issue in these studies shows that there were negative impulses on the term discipline, sanctions that often lead to students. However, the term punishment itself does not only target rule breakers. However, there are other factors besides students, namely the system, culture, economy, the existence of domestic violence which has an impact on the psychology of students through SD 2 Kereng Bangkirai and SMP Negeri 3 Rungan, Central Kalimantan. Furthermore, researchers aim to show a variety of narratives as voices that do not need to be ignored by readers or systems that embrace the silencing of voiceless voices. Methods of this research are qualitative research methods with direct interview techniques as primary narrative income from teachers as research subjects. Results show that there is an action of sanctioning students as a deterrent effect but there are also narratives that view punishment as an additional job for violators.
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN MATERI GEREJA DAN ORANG MUDA DENGAN METODE DEMONSTRASI KELAS IXC SMP NEGERI 5 ARSO TAHUN PELAJARAN 2021/2022 Simarmata, Henni Mariani; Waluyo, Joko
honai Vol. 5 No. 1 (2023): Honai
Publisher : Balai Diklat Keagamaan Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47655/honai.v5i1.97

Abstract

Abstrak Henni Mariani Simarmata, S.PAK Meningkatkan Hasil Belajar Pendidikan Agama Kristen Materi Gereja Dan Orang Muda Dengan Metode Demonstrasi Kelas IXCSMP Negeri 5 Arso Tahun Pelajaran 2021/2022 Peneliti telah melakukan penelitian tentang upaya meningkatkan hasil Belajar Pendidikan Agama Kristen dengan menggunakan Metode Demonstrasi Kelas IXCSMP Negeri 5 Arso Tahun Pelajaran 2021/2022. Penelitian ini bertujuan utuk meningkat hasil dan prestasi belajar siswa pada tiga ranah yaitu kognitif, afektif, psikomotor. Jenis Penelitian yang digunakan   adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan 4 tahapan di setiap siklus yaitu perencanaan, pelaksanaan, obeservasi dan refleksi kritis dan objektif rencana pembelajaran terhadap prestasi belajar siswa. Objek tindakan yaitu evaluasi diri dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan keefektifan pembelajaran dengan menggunakan handout. Penelitian ini dilakukan pada SMP Negeri 5 Arso memperlihatkan hasil uji kompetensi rata-rata nilai dan ketuntasan yang dicapai, yaitu pada prasiklus rata-rata nilai 68,21, dengan ketuntasan 4 siswa atau mencapai 28,57% pada tindakan siklus I rata-rata nilai 76,43 dengan ketuntasan 10 siswa atau mencapai 71,42 %, dan tindakan siklus II rata - rata nilai 83,21 dengan ketuntasan 12 siswa atau mencapai 100%.   Abstract Henni Mariani Simarmata, S.PAK Improving Learning Outcomes in Christian Religious Education on the Material of the Church and Young People with the Demonstration Method for Class IXCSMP Negeri 5 Arso for the 2021/2022 academic year. Researchers have conducted research on efforts to improve Christian Religious Education learning outcomes by using the Demonstration Method for Class IXCSMP Negeri 5 Arso for the 2021/2022 academic year. This study aims to improve student learning outcomes and achievements in three domains, namely cognitive, affective, psychomotor. The type of research used is classroom action research (PTK) with 4 stages in each cycle, namely planning, implementation, observation and critical and objective reflection of the learning plan on student learning achievement. The object of action is self- evaluation in the learning process to improve the effectiveness of learning by using handouts. This research was conducted at SMP Negeri 5 Arso showing the results of the competency test of the average score and the completeness achieved, namely in the pre-cycle average score of 68.21, with the completeness of 4 students or reaching 28.57% in cycle I action average score 76.43 with the completeness of 10 students or reaching 71.42%, and cycle II action average score 83.21 with the completeness of 12 students or reaching 100%.  
Peningkatan Motivasi Belajar Siswa di SMK Muhammadiyah Yogyakarta Melalui Implementasi Kurikulum ISMUBA Berbasis Kurikulum Merdeka Jailani, Mohammad
honai Vol. 5 No. 2 (2023): Honai
Publisher : Balai Diklat Keagamaan Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47655/honai.v5i2.105

Abstract

Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pengaruh redesain kurikulum Integratif-Holistik ISMUBA berbasis Kurikulum Merdeka terhadap peningkatan motivasi belajar siswa di SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta. Subjek penelitian ini melibatkan guru dan siswa. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis studi lapangan. Prosedur penelitian meliputi observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan mengacu pada pola Stake yang meliputi pengumpulan kategori, interpretasi langsung, dan pengembangan generalisasi naturalistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan motivasi belajar siswa sebesar 70% pada semester dua. Hal ini disebabkan oleh implementasi konsep merdeka belajar yang memberikan ruang dan waktu kepada siswa untuk belajar secara mandiri. Pendekatan pembelajaran yang didukung oleh platform dan redesain kurikulum ISMUBA berbasis kurikulum merdeka merupakan inisiatif dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (KEMENDIKBUD), Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Wilayah DIY, serta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Inisiatif ini telah mampu mengembangkan kreativitas guru ISMUBA dan manajemen sekolah dalam menyelenggarakan pembelajaran. Namun, terdapat beberapa faktor penghambat yang perlu diperhatikan, seperti asumsi bahwa kurikulum sering mengalami perubahan dan belum adanya kurikulum yang mendukung sebelum konsep merdeka belajar diperkenalkan. Penelitian ini akan memiliki implikasi yang luas dalam pengembangan redesain kurikulum PAI (Ismuba), khususnya dalam hal pembelajaran dan pengembangan kurikulum PAI di tingkat sekolah dan Madrasah Muhammadiyah. Dengan pertimbangan dan analisis terhadap hipotesis yang ada, peneliti mengacu pada penelitian terdahulu yang relevan dan sejalan dengan motivasi belajar siswa, serta melibatkan objek dan setting penelitian yang sama di berbagai tingkat pendidikan, mulai dari Taman Kanak-Kanak hingga Sekolah Menengah Kejuruan dan Perguruan Tinggi. Sebagian besar penelitian pendukung menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan angket pada tahap pra-tes dan pasca-tes, atau melibatkan kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Untuk menghindari klaim kebaruan yang tidak sesuai, peneliti mengacu pada dan menggunakan model seleksi untuk artikel ilmiah yang relevan, dengan dukungan aplikasi seperti Harzing's Publish or Perish dan Google Scholar. Pemilihan penelitian terdahulu yang relevan dengan tema dan judul penelitian ini membuat penelitian ini memiliki sedikit kesamaan dengan penelitian sebelumnya. Dengan pendekatan dan strategi tersebut, metode yang digunakan dalam penelitian ini berbeda dan memberikan kebaruan untuk penelitian selanjutnya, yang diharapkan dapat ditindaklanjuti oleh peneliti di masa depan. Abstract There are discrepancies and disputes about curriculum assumptions that change frequently, by the Ministry of Education and Culture. Teachers are not yet creative and imaginative in teaching, based on data on learning outcomes for the 2021-2022 academic year and data from DIKDASMEN PWM DIY, DIKDASMEN PP Muhammadiyah, student learning motivation decreased drastically, namely 50%. This study aims to analyze the factors that support increasing student motivation at SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta by redesigning the curriculum (Ismuba) with an independent curriculum pattern. The informants of this research consisted of teachers and students. The research uses a qualitative field study method. The research procedure used the method of observation, interviews, and documentation. Data analysis with data display, data reduction, and data verification. The results showed that students' learning motivation increased by 70% in the second semester. With the pattern, students are given independence and give space, and time for students. Platform-supported learning. The redesign of the ISMUBA curriculum with an independent curriculum pattern initiated by the Ministry of Education and Culture, DIKDASMEN PWM DIY, and DIKDASMEN PP Muhammadiyah, was able to develop the creativity of Ismuba teachers and school management. The inhibiting factors are the assumption of a curriculum that changes frequently and the absence of a supportive curriculum before the existence of independent learning. This research will have implications for the development of the PAI (ISMUBA) curriculum in the future.  
Penguatan Pendidikan Karakter Santri Melalui Pelajaran Aqidah Akhlak di Madrasah Diniyah Hablul Ulum Pamekasan Sutrisno, Andri; Wardi, Moh.; Mu'in, Abdul
honai Vol. 5 No. 2 (2023): Honai
Publisher : Balai Diklat Keagamaan Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47655/honai.v5i2.108

Abstract

Abstrak Peserta didik merupakan anugerah yang diberikan oleh Allah Swt. untuk dirawat dan dididik dengan baik agar memiliki kaakter yang baik pula. Untuk itu, Pendidikan dan karakter merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam mencetak para generasi pemimpin negara ini. dimana sekolah harus menjadi bagian dalam mendidik para anak didik agar memiliki karakter yang baik. untuk itu, sekolah harus melakukan penguatan pendidikan karakter para anak didik agar bisa menjadi para penerus bangsa yang memiliki karakter baik. untuk itu, penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif deskripif dengan jenis penelitian studi kasus. Adapun teknik pengumpulan datanya, peneliti menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi sedangkan analisis data yang digunakan melalui reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpuan. Hasil penelitian ini yaitu penguatan pendidikan karakter melalui pelajaran aqidah aklak di madrasah diniyah hablul ulum melalui pembentukan karaker, transformasi, transmisi dan pengembangan potensi diri para santri. dan bentuk implementasi penguatan pendidikan karakter di madrasah diniyah hablul ulum melalui pembiasaan shalat jama’ah, kegiatan belajar mengajar buku sullam safina dan aqidah al-awam serta sikap teladan dari para guru juga pembiasaan karakter yang baik.   Abstract  Students are a gift given by Allah Swt. to be well cared for and educated in order to have a good character as well. For this reason, Education and character are an inseparable part in producing generations of leaders of this country. Where the school must be part of educating students to have good character. For this reason, schools must strengthen the character education of students so that they can become the successors of the nation who have good character. For this reason, this research uses a descriptive qualitative research approach with a type of case study research. As for the data collection techniques, researchers use observation, interview and documentation techniques while data analysis is used through data reduction, data presentation and withdrawal of information. The results of this study are strengthening character education through aqidah aklak lessons in madrasah diniyah hablul ulum through the formation of karaker, transformation, transmission and development of the self-potential of the students. and the form of implementation of strengthening character education in madrasah diniyah hablul ulum through habituation of jama'ah prayers, teaching and learning activities of sullam safina and aqidah al-awam books as well as exemplary attitudes from teachers as well as good character habituation.
Identitas Indonesia Diantara Seorang Milenial Dan Pendidikan Karakter: - Piran, Robert; Inayati, Nur
honai Vol. 5 No. 2 (2023): Honai
Publisher : Balai Diklat Keagamaan Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47655/honai.v5i2.109

Abstract

Abstrak Identitas Indonesia merupakan identitas yang melekat pada setiap Warga Negara Indonesia. Identitas ini diwariskan secara turun-temurun sejak para pendiri negara. Identitas ini tertuang dalam semangat nasionalisme, menjaga dan merawat persatuan sebagai bangsa yang kaya akan perbedaan, serta terlibat dalam berbagai upaya mempersiapkan masa depan bangsa ke arah yang lebih baik. Sebagai sebuah warisan, identitas ini telah melewati sejumlah generasi termasuk generasi milenial. Namun, seiring dengan perubahan yang terjadi, identitas ini tampak mulai memudar, terutama sejak mulai dikenalnya jaringan internet. Banyak aktivitas telah dipermudah dengan kehadiran jaringan internet. Kemudahan dalam mengakses informasi telah membawa generasi milenial untuk lebih mengutamakan identitas sebagai seorang milenial daripada identitas Indonesia. Berhadapan dengan realitas ini, penulis tertarik untuk mendalaminya lebih jauh menggunakan metode penelitian dengan studi kepustakaan. Data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari buku, jurnal, dan internet. Selanjutnya dari penlitian yang dilakukan, penulis menyimpulkan bahwa identitas Indonesia yang melekat pada setiap milenial dapat direvitalisasi lewat pendidikan karakter. Pendidikan karakter selalu relevan pada setiap generasi termasuk generasi milenial. Pendidikan karakter dapat menghidupkan kembali semangat nasionalisme, menjaga dan merawat persatuan, serta terlibat dalam mempersiapakan masa depan negara dan bangsa yang lebih baik.   Abstract  Indonesian identity is an identity that is inherent in every Indonesian citizen. This identity has been passed down from generation to generation since the founding fathers of the country. This identity is expressed in the spirit of nationalism, maintaining and maintaining unity as a nation rich in differences, as well as being involved in various efforts to prepare the nation's future in a better direction. As a legacy, this identity has passed through a number of generations, including the millennial generation. However, along with the changes that occur, this identity seems to be starting to fade, especially since the introduction of the internet network. Many activities have been made easier by the presence of the internet network. The ease of accessing information has led the millennial generation to prioritize their identity as a millennial rather than their Indonesian identity. Faced with this reality, the author is interested in exploring it further using research methods using literature study. The data used in this research came from books, journals and the internet. Furthermore, from the research conducted, the author concludes that the Indonesian identity inherent in every millennial can be revitalized through character education. Character education is always relevant to every generation, including the millennial generation. Character education can revive the spirit of nationalism, maintain and maintain unity, and be involved in preparing a better future for the country and nation.
Penggunaan Media Gambar dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas 1 SD Inpres Arso V Pada Pelajaran Pendidikan Agama Katolik Sero, Maria Magdalena
honai Vol. 5 No. 2 (2023): Honai
Publisher : Balai Diklat Keagamaan Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47655/honai.v5i2.113

Abstract

Abstrak Salah satu tugas guru adalah melaksanakan proses belajar mengajar,proses berbagi pengetahuan , pengalaman dan ketrampilan antara guru dan murid. Kegiatan belajar mengajar akan berhasil jika guru dan siswa berperan aktif,terjadi dialog atau komunikasi dua arah antara guru dan siswa. Oleh karena itu guru hendaknya dapat menggunakan berbagai macam metode mengajar, sarana dan media belajar yang disediakan. Penggunaan media belajar yang tepat dan sesuai kebutuhan dapat meningkatkan minat dan hasil belajar siswa . Media belajar yang digunakan baik berupa media cetak,media elektronik maupun media gambar diharapkan dapat membantu memecahkan masalah minat dan hasil belajar siswa umumnya. Pelajaran Pendidikan Agama Katolik merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah negeri maupun swastayang bertujuan untuk mendidik, membina dan mengembangkan karakter dan iman anak, maka dalam pelaksanaan belajar mengajar hendaknya juga berorientasi pada Peningkatan minat dan hasil belajar siswa dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Katolik. Mengingat pentingnya penggunaan media belajar maka seorang guru agamapun diharapkan dapat dan berani menggunakan media belajar yang bervariatif dalam proses pembelajarannya. Hal ini terbukti dengan pencapaian yang diperoleh siswa dari setiap siklus yang mengalami peningkatan dari  Siklus I yang hanya 43 % meningkat menjadi 57,14 % pada siklus II dan 100 % pada siklus III. Dengan melihat hasil belajar siswa maka sangatlah tepat jika seorang guru dalam proses belajar mengajar menggunakan media belajar sebagai salah satu sarananya.   Abstract One of the teacher's duties is to carry out the teaching and learning process, the process of sharing knowledge, experience and skills between teachers and students. Teaching and learning activities will be successful if teachers and students play an active role, dialogue or two-way communication occurs between teachers and students. Therefore teachers should be able to use a variety of teaching methods, facilities and learning media provided. The use of appropriate and appropriate learning media can increase student interest and learning outcomes. Learning media used in the form of print media, electronic media and media images are expected to help solve problems of interest and student learning outcomes in general. Catholic Religious Education is one of the subjects taught in public and private schools which aims to educate, fostering and developing children's character and faith, then in the implementation of teaching and learning it should also be oriented towards increasing student interest and learning outcomes in Catholic Religious Education Learning. Given the importance of using learning media, a religious teacher is expected to be able and courageous to use varied learning media in the learning process. This is proven by the achievements obtained by students from each cycle which experienced an increase from Cycle I which only 43% increased to 57.14% in cycle II and 100% in cycle III. By looking at student learning outcomes, it is very appropriate if a teacher in the teaching and learning process uses learning media as one of the ingredients.      

Page 4 of 4 | Total Record : 40