cover
Contact Name
Siti Aisyah Saridu
Contact Email
jsalamata@poltekkpbone.ac.id
Phone
+6285396483654
Journal Mail Official
jsalamata@poltekkpbone.ac.id
Editorial Address
Kampus Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone Jl. Sungai Musi Km 9 Kelurahan Waetuwo Kecamatan Tanete Riattang Timur Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan
Location
Kab. bone,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Jurnal Salamata
ISSN : 26155753     EISSN : 29636493     DOI : http://dx.doi.org/10.15578/salamata
Jurnal Salamata menerbitkan artikel atau karya ilmiah hasil penelitian dalam lingkup perikanan tangkap, budidaya perikanan, manajemen sumber daya perikanan, sosial ekonomi perikanan
Articles 33 Documents
Kultur Biofilm Spirulina sp. dengan Flash chamois synthetic Sebagai Substrat Zainal Usman; Budiyati Budiyati; Siti Aisyah Saridu; Eriyanti Wahid
Jurnal Salamata Vol 2, No 1 (2020): Juni
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1222.724 KB) | DOI: 10.15578/salamata.v2i1.11255

Abstract

ABSTRAKMikroalga dalam budidaya perikanan terutama dimanfaatkan sebagai pakan alami untuk pemeliharaan larva ikan, udang dan sebagai makanan utama dalam budidaya kekerangan. Selain itu, tepung mikroalga juga mulai diujikan pemanfaatannya sebagai sumber protein dalam pakan buatan. Tantangan dalam produksi biomassa mikroalga yaitu efisiensi panen dan besarnya kebutuhan air. Salah satu upaya untuk meningkatkan produksi biomassa dan meminimalisir penggunaan air adalah dengan melakukan kultur biofilm mikroalga. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone dengan menguji penggunaan substrat untuk kultur biofilm Spirulina sp. Penelitian dilakukan dengan menggunakan rancangan acak lengkap dengan dua perlakuan yaitu perlakuan kultur dengan substrat berupa flash chamois synthetic dan kultur tanpa substrat (konvesional). Spirulina sp. dikultur selama 7 hari dan diukur produktivitasnya berdasarkan berat kering. Hasil penelitian menunjukkan berat kering Spirulina sp. pada perlakuan dengan substrat dan tanpa substrat berbeda nyata (P<0,05). Hasil penelitian ini menunjukkan potensi penggunaan flash chamois synthetic sebagai substrat dalam kultur biofilm Spirulina sp.
Pengukuran Morfometrik Ikan Tembang (Sardinella fimbriata) di Perairan Kupang Suleman Suleman; Asriati Djonu
Jurnal Salamata Vol 4, No 2 (2022): Desember
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (153.811 KB) | DOI: 10.15578/salamata.v4i2.12079

Abstract

Ikan tembang (Sardinella fimbriata) merupakan sumberdaya ikan pelagis kecil yang merupakan salah satu komoditas penting dalam perikanan dan salah satu sumber daya perikanan yang melimpah di perairan Indonesia, termasuk di Selat sunda, Banten. Ikan tembang ini sangat digemari masyarakat untuk dikonsumsi dengan nilai jual yang relatif terjangkau bagi semua kalangan ekonomi masyarakat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui cara pengukuran morfometrik pada ikan tembang (Sardinella fimbriata). Penelitian dilaksanakan sekali dalam seminggu selama 4 minggu berturut-turut. Sampel diambil dari nelayan yang melakukan pendaratan ikan di Pelabuhan Oeba, Kupang. Parameter pengukuran morfometrik pada penelitian ini diantaranya panjang total, panjang baku, panjang pangkal ke ekor, panjang dan lebar kepala, tinggi dan lebar badan, tinggi dan panjang sirip, lebar mata, ukuran bukaan mulut, dan panjang rahang atas dan bawah. Hasil pengukuran rata-rata persentase antara panjang baku dan total panjang sebesar 67%, tinggi badan sebesar 21% dan tinggi kepala sebesar 14%.
Pemetaan Zonasi Kawasan Konservasi Perairan Daerah Tana Lili Kabupaten Luwu Utara dengan Menggunakan Sofware Marxan Katarina Hesty Rombe; Agus Surachmat; Yusriadi Rusdi
Jurnal Salamata Vol 3, No 2 (2021): Desember
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (771.051 KB) | DOI: 10.15578/salamata.v3i2.11263

Abstract

Salah satu kawasan konservasi perairan yang telah dicadangkan oleh pemerintah dalam hal ini Dinas Kelautan Provinsi Sulawesi Selatan yang telah dimuat dalam Dokumen Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP-3-K) tahun 2019 adalah KKPD TanaLili dengan luas 1.512,34 Ha. Setelah dicadangkan sejak tahun 2019 hingga sekarang belum memiliki rencana pengelolaan dan zonasi. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan: (1) Memetakan sebaran ekosistem wilayar pesisir kawasan konservasi perairan Tana Lili, (2)Memetakan zonasi kawasan konservasi perairan daerah Tana Lili. Penelitian ini dilaksanakan pada Maret-Juni 2021.Pembuatan peta zonasi menggunakan software Marxan. Data citra satelit yang sudah diunduh kemudian dilakukan diproses melalui beberapa tahap, yaitu koreksi radiometerik, koreksi geometric, masking & cropping, komposit dan penajaman citra dan ground truth.  Hasil penelitianmenunjukkan bahwa sebaran ekosistem mangrove seluas 34,21 Ha, ekosistem padang lamun seluas 35,95 Ha dan ekosistem terumbu karang seluas 140,39 Ha. Peta zonasi menunjukan Zona Inti seluas 71,34 Ha, Zona Pemanfaatan Terbatas yang terdiri atas subzona Perikanan Tangkap dengan luas sekitar 979,83 Ha, Subzona Pariwisata Budidaya dengan luas 316,43 Ha, Subzona Wisata Bahari dengan luas sekitar 11,04 Ha
Komposisi Jenis Lamun di Perairan Tanjung Palette dan Tangkulara, Kabupaten Bone, Provinsi Sulawesi Selatan Khairul Jamil; Agus Surachmat; Dwi Rosalina; Katarina Hesty Rombe; Ali Imran
Jurnal Salamata Vol 2, No 1 (2020): Juni
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (187.676 KB) | DOI: 10.15578/salamata.v2i1.11250

Abstract

Padang lamun merupakan ekosistem perairan dangkal yang kompleks, memiliki produktivitas hayati yang tinggi. Oleh karena itu padang lamun merupakan sumberdaya laut yang penting baik secara ekologis maupun secara ekonomi. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui komposisi jenis lamun yang ada di Perairan Tanjung Pallette dan Tangkulara. Penelitian ini dilakukan selama dua bulan, mulai bulan Agustus sampai September 2019. Pengambilan data lamun dilakukan di dua titik dengan masing-masing tiga kali ulangan. Pengambilan data lamun menggunakan metode transek garis dan kuadran. Parameter kualitas yang diambil adalah suhu, arus, kecerahan, pH, dan salinitas. Hasil penelitian menujukkan bahwa terdapat 5 spesies lamun yang ditemukan di Perairan Pallette dan Tangkulara, yaitu Enhalus acoroides, Thalassia hemprichii, Halodule uninervis, Cymodocea rotundata, dan Halophila sp.Penutupan jenis lamun tertinggi pada Perairan Pallette adalah Thalassia hemprichii sebesar 22,67% sedangkan penutupan lamun tertinggi pada Perairan Tangkulara adalah Cymodocea rotundata sebesar 25,6 %. Data kualitas air yang diambil menunjukkan masih optimal untuk lamun bertumbuh.
Pengaruh Media Filter Resirkulasi Berbeda Terhadap Kualitas air, Pertumbuhan dan Sintasan Benih Ikan Soro (Tor soro) Asep Rachmat Pratama; Eddy Supriyono; Kukuh Nirmala; Any Widiyati
Jurnal Salamata Vol 4, No 1 (2022): Juni
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (219.279 KB) | DOI: 10.15578/salamata.v4i1.11449

Abstract

Ikan soro (Tor soro) merupakan salah satu komoditas ikan air tawar yang berpotensi besar untuk dikembangkan guna memenuhi gizi masyarakat. Keberhasilan budidaya ikan soro dipengaruhi oleh faktor kualitas air. Kualitas air sebagai media pemeliharaan ikan soro dapat menurun dengan cepat karena aktifitas yang dilakukan oleh ikan seperti sisa feses dan sisa pakan yang mengendap didasar air. Penggunaan zeolit dalam pengolahan air merupakan salah satu cara untuk mengurangi zat pencemaran yang terlarut dalam air. Penelitian ini dilaksanakan selama 30 hari pada Bulan Februari hingga Maret 2015 bertempat di Instalasi Penelitian Plasma Nutfah Perikanan Budidaya Air Tawar Cijeruk Bogor. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 (empat) taraf perlakuan, masing-masing perlakuan dilakukan 3 (tiga) kali ulangan, yaitu P1 (Zeolit 25% dan pasir), P2 (Zeolit 50% dan ijuk), P3 (Zeolit 75% pasir dan ijuk), dan P4 (Zeolit 100% pasir dan ijuk). Wadah yang digunakan dalam penelitian ini adalah akuarium yang berukuran 40 cm x 25 cm x 30 cm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa P3 (Zeolit 75% pasir dan ijuk) memberikan nilai kualitas air terbaik yaitu suhu 28-30°C, pH 7.4-7.6, DO 4.58-5.76 mg/l, dan amonia 0.01-0.06 mg/l dan memberikan hasil terbaik yaitu pertumbuhan panjang sebesar 12.28 cm, pertambahan bobot sebesar 8.87 gram dan sintasan sebesar 100%.
Kajian Vegetasi Kawasan Hutan Mangrove Wana Tirta di Kulon Progo Daerah Istimewa Yogyakarta Katarina Hesty Rombe; Yasser Arafat; Agus Surachmat; Firda Ayu Andhini
Jurnal Salamata Vol 3, No 1 (2021): Juni
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (499.501 KB) | DOI: 10.15578/salamata.v3i1.11256

Abstract

Hutan mangrove merupakan hutan yang tumbuh di daerah air payau dan dipengaruhi oleh pasang surutnya air laut. Keberadaan hutan mangrove sekarang ini cukup mengkhawatirkan karena ulah manusia untuk kepentingan konversi lahan sebagai tambak, pemukiman, perhotelan, ataupun tempat wisata. Praktek ini dilaksanakan pada 4 Maret hingga 10 April bertujuan untuk mengetahui jenis vegetasi, kerapatan dan Indeks Nilai Penting (INP) mangrove Wana Tirta di Kulon Progo Daerah Istimewa Yogyakarta. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan metode kombinasi antara metode transek dan metode kuadrat yaitu metode transek kuadrat.Analisis vegetasi meliputi kerapatan jenis, kerapatan relatif, frekuensi jenis, frekuensi relatif, dan indeks nilai penting. Ditemukan 6 jenis mangrove yaitu Acanthus ilicifolius, Avicennia alba, Avicennia marina, Nypa fruticans, Rhizophora mucronata, dan Sonneratia alba. Kerapatan jenis keseluruhan tingkat pohon di stasiun I adalah 12200 Ind/Ha dan di stasiun II adalah 5800 Ind/Ha. Stasiun I memiliki INP 198.11% untuk Rhizopora mucronata 52.67% untuk Avicennia alba dan 49.22% untuk Avicennia marina dan stasiun II memiliki INP 181.75% untuk Rhizopora mucronata 70.46% untuk Sonneratia alba dan 47.79% untuk Avicennia alba.
Studi Karakteristik Suara Secara Temporal yang Mempengaruhi Agregasi Schooling Ikan pada Areal Rumpon Tamrin Tamrin; Rahmatang Rahmatang; Arham Rumpa; Muhammad Maskur; Imran Imran; Nurdin Kasim
Jurnal Salamata Vol 4, No 2 (2022): Desember
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (433.057 KB) | DOI: 10.15578/salamata.v4i2.12001

Abstract

Rumpon merupakan alat bantu penangkapan ikan yang efektif untuk mengumpulkan ikan pada daerah penangkapan. Banyak pertanyaan terkait kinerja rumpon yang mampu menarik spesies ikan untuk berasosiasi dengannya, salah satunya adalah karakteristik suara yang ada dibawah rumpon tersebut.  Tujuan mengidentifikasi bentuk karakteristik suara hubungannya agregasi schooling ikan pada areal rumpon. Parameter yang diamati adalah frekuensi (Hz) dan tekanan suara (dB)  pada siang hari, sore hari, malam hari dan dini hari yang mempengaruhi jarak schooling ikan dari rumpon dengan objek pengamatan pada spesies ikan layang (Decapterus russelli). Jenis penelitian experimental fishing dengan pendekatan akustik pasif (PAM). Hasil menunjukkan bahwa tekanan suara dibawah rakit rumpon rata-rata pada siang hari berada pada 73 dB, mengalami kenaikan yang cukup signifikan pada sore hari berkisar 85 dB sedangkan  malam hari mengalami penurunan rata-rata 81 dB dan pada dini hari mengalami kenaikan sedikit berkisar 83 dB, jika dihubungkan dengan pergerakan schooling ikan tekanan suara yang rendah lebih menyebar dan lebih jauh dari titik pusat rumpon  jika dibandingkan dengan sore hari dan dini hari dimana dengan tekanan suara yang lebih besar, schooling ikan lebih terkosentrasi dibawah rumpon, sedangkan  rata-rata peak frekuensi berdasarkan variasi waktu umumnya berkisar antara 530 – 734 Hz,  hal tersebut menunjukkan bahwa frekuensi suara pada areal rumpon sesuai dengan frekuensi sensitive pendengaran ikan pelagis.  Dengan diketahuinya karakteristik frekuensi dan tekanan suara yang ideal dengan menyesuaikan waktu terkosentrasinya schooling ikan, memungkinkan pengembangan atraktor rumpon berbasis gelombang suara untuk menarik dan mengkonsentrasikan spesies ikan pada areal rumpon. 
Struktur Komunitas dan Asosiasi Biota pada Ekosistem Lamun di Pulau Tambakulu Taman Wisata Perairan (TWP) Kapoposang Kabupaten Pangkajene Dwi Rosalina; Khairul Jamil; Nursal Nursal
Jurnal Salamata Vol 3, No 2 (2021): Desember
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (233.235 KB) | DOI: 10.15578/salamata.v3i2.11264

Abstract

Lamun (seagrass) adalah tumbuhan berbunga (Angiospermae) yang dapat tumbuh dengan baik dalam lingkungan laut dangkal. Penelitian dengan judul Struktur komunitas ekosistemlamun dan Asosiasi Biota Pada Ekosistem Lamun di Pulau TambakuluTaman Wisata Perairan (TWP) Kapoposang  Kabupaten Pangkajene Kepulauan. Penelitian dilakukan pada bulan Juni 2021. Tujuan penelitian yaitu mengetahui jenis lamun dan menghitung kerapatan, penutupan serta mengetahui biota yang berasosiasi pada ekosistem lamun. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini menggunakan metode transek kuadrat yang terdiri dari transek (garislurus) dan frame  berbentuk  kuadrat  (bingkai  berbentuk  segi  empat  yang  diletakkan  pada  garis), stasiun pengamatan ada 4 stasiun, setiap stasiun dibagi 3 transek garis. Pengamatan lamun di lapangan meliputi jenis lamun, kerapatan, Penutupan danbiota yang berasosiasi. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa terdapat dua jenis lamun Cymodocea rotundata dan Thalassiahemprichii. Berdasarkan hasil pengamatan tutupan ekosistem lamun 23,97 % masuk dalam kondisi rusak dengan kategori kurangsehat/kurang kaya. Dua jenis biota yang ditemukan hidup berasosiasi dengan lamun adalah Cypraea tigris dan Protoreasternodosus.
Studi Pembesaran Ikan Kerapu Bebek (Chromileptes altivelis) dalam Keramba Jaring Apung di Balai Perikanan Budidaya Laut (BPBL) Ambon Desilina Arif; Yip Regan
Jurnal Salamata Vol 2, No 1 (2020): Juni
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (224.837 KB) | DOI: 10.15578/salamata.v2i1.11252

Abstract

Tujuan pengamatan dalam studi ini adalah untuk mengetahui teknik pembesaran dan laju pertumbuhan ikan kerapu bebek (Chromileptes altivelis) dalam Keramba jaring apung (KJA) mulai dari ukuran benih sampai ukuran konsumsi, dan kendala kendala yang dihadapi. Pengamatan dilakukan terhadap satu kurungan yang berukuran awal 1x1x1 m3 ,kemudian menjadi 3x3x3 m3 menjelang dewasa. Bahan kerangka  terbuat dari kayu besi, dan pelampung dari drum plastik. Unit KJA ini ditempatkan di Teluk Ambon Bagian Dalam (TAD). Kedalam keramba ditebar benih ukuran 8,80 g, kepadatan 50 ekor/m3. Diberipakan rucah, terdiri dari campuran ikan teri (Stolephorus spp) dan ikan layang (Decapterus sp) dengan dosis 6-10 % dari total biomassa. Frekuensi pemberian 2x/hari pada pukul 08.00 pagi dan 17.00 sore. Untuk mengetahui pertumbuhan setiap bulan dilakukan pengambilan sampel dan penghitungan menggunakan rumus Yamaguchi ,yang diikuti pengamatan kualitas air sebanyak 1x/minggu. Hasil pemeliharaan selama 12 bulan diperoleh berat rata-rata 364,58 g/ekor, laju pertumbuhan harian 0,5 % dan menghasilkan Nilai konversi pakan 11,5 serta kelulusan hidup sebesar 52%. Kendala yang dihadapi dalam pembesaran ini diantaranya adalah: 1). Konversi pakan yang tinggi; dan 2).Adanya persaingan dalam hal kepentingan masyarakat yang juga mengkonsumsi ikan rucah. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa pembesaran kerapu bebek dalam KJA di Balai  Budidaya Laut (BBL) Ambon secara teknik telah berhasil. Namun demikian kegiatan ini masih bersifat pengujian untuk memperoleh informasi teknis sebagai langkah awal untuk mendapatkan informasi dalam rangka pengembangan budidaya terutama budidaya ikan di laut dengan wadah kaeramba jaring apung (KJA).
Prevalensi dan Intensitas Parasit Pada Ikan Lele Di Balai Pengembangan Teknologi Perikanan Budidaya DIY Ion Tarsardo Sinaturi; Shobikhuliatul Jannah Juanda; M. Fajar Panuntun
Jurnal Salamata Vol 4, No 1 (2022): Juni
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (153.275 KB) | DOI: 10.15578/salamata.v4i1.11428

Abstract

Ikan lele (Clarias sp.) merupakan ikan yang banyak dibudidayakan di Indonesia karena permintaan pasar terhadap ikan lele yang sangat tinggi. Melihat potensi tersebut, Balai Pengembangan Teknologi Perikanan Budidaya (BPTPB) ikut serta dalam pengembangan budidaya ikan lele. Namun dalam proses produksinya, terdapat beberapa kendala, salah satunya ialah serangan penyakit yang disebabkan parasit jenis ektoparasit. Tujuan penelitian ini ialah mengidentifikasi jenis ektoparasit yang terdapat pada kolam ikan lele di BPTPB Cangkringan Sleman. Metode yang digunakan pada penelitian tersebut ialah metode deskriptif. Sampel ikan yang digunakan berukuran 7-9 cm. Pengamatan ektoparasit dilakukan menggunakan dua cara yaitu pengambilan lendir dan insang yang dihaluskan dengan morta alu kemudian diletakkan pada object glass untuk diamati dibawah mikroskop. Hasil yang didapat ialah Oodinium sp. dengan tingkat prevalensi tertinggi sebesar 40% dan intensitas tertinggi sebesar 0,7 idn/ekor yang menunjukkan dalam kondisi sehat  

Page 2 of 4 | Total Record : 33