Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOPRASIAN ALAT PENANGKAP IKAN (API) BAGAN PERAHU DI TEMPAT PELELANGAN IKAN DESA LAMURUKUNG KECAMATAN LAMURU KABUPATEN BONE Muhammad Maskur; Arham Rumpa; Supryady Supryady; Mohammad Roin Najih; Hawati Hawati
Aurelia Journal Vol 1, No 1 (2019): Oktober
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Dumai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/aj.v1i1.9045

Abstract

Bagan perahu merupakan alat tangkap yang prinsip kerjanya memanfaatkan cahaya lampu untuk mengumpulkan gerombolan ikan baik yang bersifat fototaksis positif atau ikan yang ingin mencari makan di sekitar cahaya lampu dan pada umumnya lebih efektif digunakan untuk menangkap ikan-ikan pelagis seperti ikan Teri, ikan Tongkol, dan cumi. Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Desa Lamurukung merupakan salah satu pusat aktivitas perikanan tangkap di Desa Lamurukung Kecamatan Lamuru Kabupaten Bone, dimana jenis alat tangkap di TPI Desa Lamurukung mayoritas menggunakan alat penangkap ikan bagan perahu. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisi kelayakan usaha pada pengoprasian alat penangkap ikan bagan perahu dengan beberapa indikator yaitu Analisa Rugi/Laba, Payback Period (PP), Analisa Net Present Value (NPV), dan Analisa Revenue Cost Ratio (R/C Ratio). Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai keuntungan per tahun sebesar Rp. 233.464.667, PP sebesar 1,56, NPV sebesar 53.722.736,4, dan R/C Ratio sebesar 1,95, sehingga usaha pengoprasian alat penangkapan ikan bagan perahu layak untuk dilanjutkan dan dikembangkan.
Pengaruh Penggunaan Tinta Buatan pada Pancing Tuna Terhadap Jumlah Hasil Tangkapan Tri Setianto; Muhammad Maskur; Tamrin Tamrin; Khairudin Isman; Arham Rumpa; Nurwahidin Nurwahidin
Jurnal Airaha Vol 9 No 01: June 2020
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Sorong, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (380.416 KB) | DOI: 10.15578/ja.v9i01.167

Abstract

Tuna is one of the mainstay commodities of South Sulawesi Province. The use of ink attractants to attract or lure Tuna, especially those made from non-food grade ingredients (can not be consumed) is increasingly widespread, but has the potential to pollute the environment. This study aims to compare the number of catches (volume) between tuna fishing rods with attractants made from screen printing ink (non food grade) with ink atractant made from food coloring. The experimental method used in this study was to collect data on the number of catches () of the two types of treatment on the tuna fishing rod at the fishing location. Data on the number of catches collected was then analyzed using Variance Analysis (ANOVA) patterned randomized block design (RBD). The results showed that the number of catches of tuna fishing with non-food-grade ink attractants is more than tuna fishi`ng lines with food-grade ink attractants. The analysis showed that the calculated F value for the treatment was 43.587 and the group was 8.956, greater than the F table value at the real level of 95% which meant that there were differences between the two forms of treatment and the group. Non-food-grade ink has an adequate level of viscosity because it does not dissolve quickly in seawater so that it is thought to attract or attract more attention or vision of Tuna fish to more aggressively grab the bait compared to food-grade ink. The focus of future research is to improve the performance of fishing line with food-grade ink to be more environmentally friendly.
Komposisi Ikan Hasil Tangkapan Pukat Cincin pada Berbagai Koordinat di Perairan Laut Jawa Muhammad Maskur; Nurwahidin Nurwahidin; Arham Rumpa; Tri Setianto; Khaerudin Isman; Tamrin Tamrin; Paduartama Tandipuang
Jurnal Airaha Vol 9 No 01: June 2020
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Sorong, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (613.379 KB) | DOI: 10.15578/ja.v9i01.168

Abstract

This study aims to identify the composition of fish capture and the number of catches with purse seine at various coordinates in the fisheries management area (WPP) 712, namely the Java sea. The study was carried out on several coordinates in the Java sea waters when the ship was operating the purse seine fishing gear. The data generated were 25 coordinates in the operation of fishing gear with the composition of the catch of 10 species of fish, namely mackerel, banyar fish, black pomfret, tetengkek fish, tongkol fish, ceramic fish, tembang fish, japuh fish, selar fish, and squid. The data analyzed using Anova Two Factor Without Replication, where this analysis is used to test the average difference based on rows (fish species) and columns (coordinates). The results showed that Coordinate 8 is a fishing area that produces the highest number of catches of 6000 kg with the type of fish caught namely 1000 kg of selar fish, 4500 kg of tetengkek fish, 400 kg of black pomfret and mackerel of 100 kg and at coordinate 14 is a fishing area that produces the lowest number of catches of 400 kg, with the types of fish caught are 50 kg black pomfret, 200 kg of tetengkek fish, 100 kg of japuh fish, 20 kg of anchor fish and 30 kg of squid . Anova Two Factor Without Replication analysis results show that there are differences in the average number of catches based on fish species in the fishing ground area
Penentuan Rute Pelayaran Zona Pantai yang Optimal dengan System Kombinasi Navigasi Datar dan Navigasi Eletronik ( Studi Kasus Alur Muara Pelabuhan Perikanan Kabupaten Bone ) Arham Rumpa; Muhammad Maskur; Khaerudin Isman; Tamrin Tamrin; Paduartama Tandipuang
Jurnal Airaha Vol 9 No 02: December 2020
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Sorong, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (697.683 KB) | DOI: 10.15578/ja.v9i02.191

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi posisi benda bantu navigasi dan karang berbahaya guna optimalisasi rute pelayaran yang efektif berdasarkan kombinasi tampilan peta laut kertas, GPS Map dan tampilan aplikasi google eart. Metode yang di gunakan adalah observasi Sedangkan data di Analisis secara deskriptif dalam bentuk gambar dan tabel, untuk perhitungan titik koordinat dan nilai jarak di gunakan menu yang terdapat pada aplikasi Google Earth Pro 2019, menu pada GPS map Garmin 585 dan titik jarak pada peta laut kertas dengan menjangka peta (plotting). Hasil penelitian menunjukan Adanya perbedaan tampilan posisi dan jarak suatu benda bantu navigasi yang terdapat pada Buku Publikasi Navigasi (Buku DSI 2014) dengan kombinasi pengukuran lapangan berkisar 737 – 935 meter, selain itu terdapat perbedaan Jumlah dan posisi tanda bahaya (karang) pada tampilan aplikasi google eart, peta laut kertas dan peta laut eletronik pada GPS garmin 585, Untuk itu pengukuran secara kombinasi sangat perlu di lakukan, terutama pemanfaatan aplikasi google eart untuk validasi sehingga terciptanya dan adanya Rute pelayaran baru pada Zona Pantai Alur Muara Pelabuhan Perikanan Kabupaten Bone Yang Optimal Dengan System Kombinasi Navigasi Datar dan Navigasi Eletronik.
Identifikasi Kearifan Lokal Dimensi dan Bentuk Kasko Kapal Pancing Ulur KMN. Reski 01 Berbasis di Kelurahan Panyula, Bone Paduartama Tandipuang; Tamrin Tamrin; Muhammad Maskur; Nurwahidin Nurwahidin; Khairudin Isman; Arham Rumpa; Tri Setianto; Asia Asia
Jurnal Airaha Vol 10 No 01: JUNE 2021
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Sorong, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (279.652 KB) | DOI: 10.15578/ja.v10i01.213

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan rasio dimensi utama KMN. Reski 01 dengan rasio dimensi utama kapal ikan static gear umumnya di Indonesia dan menentukan tipe bentuk lambung kapal KMN. Reski 01 dari gambaran bentuk gading terbesar. Metode studi kasus digunakan untuk mengetahui penyebab kapal ikan ini memerlukan alat stabilizer tambahan saat drifting. Identifikasi dimulai dari rasio dimensi utama dan tipe bentuk lambung kapal dari gambaran kelengkungan gading terbesar sebagai data primer. Data sekunder diperoleh dari hasil pengolahan data penelitian yang telah dilakukan Iskandar & Pujiati, 1995. Analisa data dilakukan menggunakan metode comparative numeric dan deskriptif dengan bantuan software coreldraw. Berdasarkan hasil analisa, rasio dimensi kapal KMN. Reski 01 yang terdiri dari perbandingan L/B, L/D, dan B/D, masih masuk dalam kisaran kapal ikan static gear di Indonesia. Akan tetapi walaupun nilai perbandingan dimensi L/B berada di kisaran modus, nilai L/D dan B/D berada di atas kisaran modus dan median. Kapal KMN. Reski 01 yang merupakan kapal ikan static gear memiliki tipe lambung round bottom. Tipe lambung kapal ikan seperti ini lebih umum digunakan pada kapal ikan yang mengoperasikan alat tangkap aktif dari pada kapal ikan static gear.
Parameter Uji Fisik dan Uji Kimiawi Pada Tingkat Kesegaran Ikan Ekor Kuning (Cassio cuning) di Pedagang Keliling Kota Makassar Muhammad Maskur; Mohammad Roin Najih
Jurnal Airaha Vol 10 No 01: JUNE 2021
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Sorong, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (192.144 KB) | DOI: 10.15578/ja.v10i01.230

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara parameter uji fisik (suhu dan pH) dengan parameter uji kimiawi (total volatile base dan angka peroksida) terhadap tingkat kesegaran ikan ekor kuning (Cassio cuning) pada pedagang keliling di kota makassar. Data hasil pengukuran terhadap suhu, pH, TVB, dan angka peroksida dianalisis menggunakan Anova selanjutnya hasil analisis yang signifikan diuji lanjut menggunakan uji LSD untuk mengetahui perbedaan antar titik penjualan. Hubungan antar parameter yang diukur selanjutnya dianalisa menggunakan regresi. Hasil penelitian menunjukan bahwa Nilai hubungan suhu dan pH ikan ekor kuning yaitu pada suhu 18,83°C nilai pH 6,64 (TPI Paotere), suhu 17,54°C nilai pH 6,60 (titik penjualan kedua) dan suhu 24,96°C nilai pH 6,61 ((titik penjualan ketiga). Nilai hubungan suhu dan TVB pada ikan ekor kuning yaitu pada suhu 18,83°C kadar TVB 13,12 mgN/100g (TPI Paotere), suhu 17,54°C kadar TVB 17,12 mgN/100g (titik penjualan kedua), dan suhu 24,96°C kadar TVB 19,93 mgN/100g (titik penjualan ketiga). Nilai hubungan suhu dengan angka peroksida pada ikan ekor kuning yaitu pada suhu 18,83°C angka peroksida 11,46 mEq/kg (TPI Paotere), suhu 17,54°C angka peroksida 22,32 mEq/kg (titik penjualan kedua), dan suhu 24,96°C angka peroksida 23,91 mEq/kg (titik penjualan ketiga). Nilai hubungan pH dengan kadar TVB pada ikan ekor kuning yaitu nilai pH 6,64 kadar TVB 13,13 mgN/100g (TPI Paotere), nilai pH 6,60 kadar TVB 17,12 mgN/100g (titik penjualan kedua), dan nilai pH 6,61 kadar TVB 19,93 mgN/100g (titik penjualan ketiga). Nilai hubungan pH dengan angka peroksida pada ikan ekor kuning yaitu nilai pH 6,64 angka peroksida 11,46 mEq/kg (TPI Paotere), nilai pH 6,60 angka peroksida 22,32 mEq/kg (titik penjualan kedua) dan nilai pH 6,61 angka peroksida 23,91 mEq/kg (titik penjualan ketiga).
Pemetaan Zona Daerah Penangkapan Ikan Dengan Bagan Perahu Cungkil Berdasarkan Time Series Pada Perairan Teluk Bone Arham Rumpa; Muhammad Maskur; Fajar Hermawan; Amir Yusuf
Jurnal Airaha Vol 10 No 01: JUNE 2021
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Sorong, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (606.403 KB) | DOI: 10.15578/ja.v10i01.251

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi aspek teknik bagan perahu cungkil, pemetaan zona daerah penangkapan ikan berdasarkan time series bulanan, komposisi hasil tangkapan target spesies berdasarkan time series bulanan dan komposisi hasil tangkapan target spesies berdasarkan jarak dan kedalaman perairan. Penelitian dilaksanakan Maret 2020 - Februari 2021, lokasi penelitian di Teluk Bone. Data dipetakan menggunakan rekaman posisi pada GPS yang kemudian di overlay kedalam tampilan aplikasi Novianic Asia Afrika. Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi aspek teknis bagan perahu cungkil, pemetaan zona daerah penangkapan ikan berdasarkan time series bulanan, komposisi hasil tangkapan berdasarkan musim jarak dan kedalaman perairan. Hasil analisis menemukan bahwa alat tangkap bagan cungkil termasuk kedalam klasifikasi bagan perahu sama seperti bouke ami dengan metode pengoperasiannya menggunakan lampu (light fishing) sebagai daya tarik mengumpulkan ikan yang bersifat (phototaxis), zona Daerah Penangkapan Ikan (DPI) berdasarkan time series bulanan memperlihatkan kosentrasi penangkapan berada pada perairan pesisir timur Teluk Bone, Proporsi ikan banyak tertangkap didominasi Ikan Teri (Steleporus devisi), Cumi-cumi (Loligo sp), Tembang (Sardinella fimbriata) dan kosentrasi tertangkap pada jarak 0,4 – 2,4 mill dengan kedalaman 15 – 50 meter dan Tongkol lisong (Auxis rochei), Layang (decapterus ruselli) dan Kembung (Rastrelliger kanagurta) dengan jarak 12 - 24 mil dari pantai pada kedalaman ≥ 200 meter.
Studi Karakteristik Suara Secara Temporal yang Mempengaruhi Agregasi Schooling Ikan pada Areal Rumpon Tamrin Tamrin; Rahmatang Rahmatang; Arham Rumpa; Muhammad Maskur; Imran Imran; Nurdin Kasim
Jurnal Salamata Vol 4, No 2 (2022): Desember
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (433.057 KB) | DOI: 10.15578/salamata.v4i2.12001

Abstract

Rumpon merupakan alat bantu penangkapan ikan yang efektif untuk mengumpulkan ikan pada daerah penangkapan. Banyak pertanyaan terkait kinerja rumpon yang mampu menarik spesies ikan untuk berasosiasi dengannya, salah satunya adalah karakteristik suara yang ada dibawah rumpon tersebut.  Tujuan mengidentifikasi bentuk karakteristik suara hubungannya agregasi schooling ikan pada areal rumpon. Parameter yang diamati adalah frekuensi (Hz) dan tekanan suara (dB)  pada siang hari, sore hari, malam hari dan dini hari yang mempengaruhi jarak schooling ikan dari rumpon dengan objek pengamatan pada spesies ikan layang (Decapterus russelli). Jenis penelitian experimental fishing dengan pendekatan akustik pasif (PAM). Hasil menunjukkan bahwa tekanan suara dibawah rakit rumpon rata-rata pada siang hari berada pada 73 dB, mengalami kenaikan yang cukup signifikan pada sore hari berkisar 85 dB sedangkan  malam hari mengalami penurunan rata-rata 81 dB dan pada dini hari mengalami kenaikan sedikit berkisar 83 dB, jika dihubungkan dengan pergerakan schooling ikan tekanan suara yang rendah lebih menyebar dan lebih jauh dari titik pusat rumpon  jika dibandingkan dengan sore hari dan dini hari dimana dengan tekanan suara yang lebih besar, schooling ikan lebih terkosentrasi dibawah rumpon, sedangkan  rata-rata peak frekuensi berdasarkan variasi waktu umumnya berkisar antara 530 – 734 Hz,  hal tersebut menunjukkan bahwa frekuensi suara pada areal rumpon sesuai dengan frekuensi sensitive pendengaran ikan pelagis.  Dengan diketahuinya karakteristik frekuensi dan tekanan suara yang ideal dengan menyesuaikan waktu terkosentrasinya schooling ikan, memungkinkan pengembangan atraktor rumpon berbasis gelombang suara untuk menarik dan mengkonsentrasikan spesies ikan pada areal rumpon.