cover
Contact Name
Bayu Eka Riarsa Thira
Contact Email
bayu.thira@stikesrespati-tsm.ac.id
Phone
+6281223004727
Journal Mail Official
lppm@stikesrespati-tsm.ac.id
Editorial Address
Jl. Singaparna KM. 11 Cikunir Singaparna Tasikmalaya Jawa Barat 46181
Location
Kab. tasikmalaya,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Kesehatan BIDKEMAS Respati
ISSN : 20879822     EISSN : 29882699     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal Kesehatan BIDKEMAS STIKes Respati Tasikmalaya, terlahir dari motivasi dan inovasi para dosen untuk ikut berkiprah mengembangkan dunia riset dalam bidang kesehatan. Adanya tuntutan informasi yang semakin berkembang maka keberadaan jurnal kesehatan BIDKEMAS ini diharapkan mampu memberikan kontribusi yang berarti bagi lingkungan akademik khususnya bidang kesehatan dan berdaya guna bagi institusi lainnya yang sangat membutuhkan informasi riset dalam lingkup profesi Kebidanan dan Kesehatan Masyarakat. Jurnal Kesehatan BIDKEMAS akan diterbitkan setiap pertengahan tahun (6 bulan sekali) dan memuat hasil riset untuk mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan baik dalam kebidanan maupun kesehatan masyarakat. Keberadaan jurnal BIDKEMAS mendapatkan pengelolaan khusus dari dewan redaksi sehingga setiap terbitan diharapkan mampu mendapatkan penerimaan yang baik dikalangan pengguna.
Articles 172 Documents
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI RSU DAERAH KABUPATEN SUMEDANG PERIODE TAHUN 2016 Wulan Nur Insani; Erni Saraswati
JURNAL KESEHATAN BIDKEMAS RESPATI Vol. 10 No. 1 (2019): Februari 2019
Publisher : STIKes Respati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48186/bidkes.v10i1.105

Abstract

Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) termasuk faktor utama dalam peningkatan mortalitas, morbiditas, dan disabilitas neonatus, bayi, dan anak serta memberikan dampak jangka panjang terhadap kehidupannya di masa depan. Adapun faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian BBLR di RSU Daerah Kabupaten Sumedang, diantaranya usia ibu, tingkat pendidikan, anemia, PEB, dan kehamilan kembar. Faktor-faktor tersebut akan dianalisis dengan tujuan untuk mengetahui gambaran tiap-tiap variabel dan hubungan antara masing-masing variabel independen dengan variabel dependen.Jenis penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan cross-sectional. Adapun data yang digunakan adalah data sekunder seluruh ibu bersalin dari rekam medis RSU Daerah Kabupaten Sumedang sejumlah 3.741 ibu dengan teknik pengambilan sampel simple random sampling dengan jumlah 362 sampel. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat dan analisis bivariat dengan menggunakan uji statistik Chi-Square.Hasil penelitian menunjukkan faktor PEB dan kehamilan kembar memiliki hubungan yang signifikan terhadap kejadian BBLR dengan masing-masing nilai p sama dengan 0,001 dan p sama dengan 0,000 sehingga hipotesis diterima. Sedangkan faktor usia ibu, tingkat pendidikan ibu, dan anemia memperlihatkan hasil tidak ada hubungan yang signifikan terhadap kejadian BBLR dengan masing-masing nilai p sama dengan 0,45, p sama dengan 0,100, dan p sama dengan 0,573 dengan keputusan hipotesis ditolak.Simpulan dan saran dari penelitian ini adalah faktor-faktor yang berhubungan harus mendapat perhatian khusus dari tenaga kesehatan agar kejadian BBLR dapat diturunkan dan bagi faktor-faktor yang dinyatakan tidak berhubungan pada penelitian ini tetap perlu diwaspadai.
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA ULAR TANGGA PHBS DI SEKOLAH TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA DI SD NEGERI MARGAMULYA KECAMATAN SINGAPARNA KABUPATEN TASIKMALAYA TAHUN 2016 sinta Fitriani; Fenty Agustini
JURNAL KESEHATAN BIDKEMAS RESPATI Vol. 8 No. 1 (2017): Februari 2017
Publisher : STIKes Respati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48186/bidkes.v8i1.116

Abstract

Hasil studi pendahuluan diperoleh data sekunder dari laporan tahunan Program Kesehatan KeluargaDinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya, dalam kurun waktu 4 tahun terakhir terjadi peningkatanangka kejadian anemia pada remaja putri. Data terakhir Tahun 2013,yaitu jumlah anemia tertinggisebanyak 24 orang (40%) dari 60 orang siswi, terdapat di Sekolah MA Athoriyah Cikatomas danSMA Serba Bakti Suryalaya Pagerageung. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan polamakan dan pola menstruasi dengan kejadian anemia pada remaja putri di MA Athoriyah KecamatanCikatomas Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2016. Manfaat penelitian ini berkontribusi dalamkeilmuan Gizi masyarakat dan Ilmu Perilaku dan menjadi dasar dalam penyusunan programperencanaan kegiatan pencegahan dan penanggulangan anemia pada remaja.Jenis penelitian ini kuantitatif dengan metode analitik, dan rancangan cross sectional.Populasi adalah seluruh siswi putri pada Athoriyah Cikatomas kelas X dan XI. Sampeldiambil dengan teknik Total Sampling, yaitu sebanyak 41 orang. Instumen menggunakankuesioner sebanyak 10 soal. Data diuji menggunakan analisis univariat dan bivariat denganuji Chi-Square.Hasil penelitian diperoleh hubungan antara pola makan dengan kejadian anemia (p sama dengan 0,005), nilai OR sama dengan 17,600, artinya remaja putri dengan pola makan kurang baik memilikipeluang 17,6 kali mengalami anemia dibandingkan dengan remaja putri yang polamakannya baik. Serta ada hubungan pola menstruasi dengan kejadian anemia (p sama dengan 0,031),nilai OR sama dengan 7,733, artinya remaja putri dengan pola menstruasi beresiko memiliki peluang7,733 kali mengalami anemia dibandingkan dengan remaja putri yang pola menstruasinyatidak beresiko.Diharapkan remaja putri memperbaiki perilaku hidup sehat, diantaranya: merubah polamakan yang sehat dan berkualitas, mencegah anemia pada saat terjadi menstruasi denganmengkonsumsi tablet tambah darah, dan mencari informasi terkait penanggulangan anemiauntuk mempersiapkan kesehatan reproduksinya menjelang pernikahan dan proses kehamilan.Adapun bagi sekolah dan tenaga kesehatan lebih intensif memberikan pendidikankesehatan/penyuluhan tentang gizi dan anemia kepada remaja putri, melakukanpemeriksaan rutin kadar Hb dan pemberian tablet tambah darah (TTD) dan asam folat.
Hubungan Pola Makan dan Pola Menstruasi Remaja Putri MA Athoriyah Kecamatan Cikatomas Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2016 meti megawati
JURNAL KESEHATAN BIDKEMAS RESPATI Vol. 8 No. 1 (2017): Februari 2017
Publisher : STIKes Respati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48186/bidkes.v8i1.117

Abstract

Hasil studi pendahuluan diperoleh data sekunder dari laporan tahunan Program Kesehatan KeluargaDinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya, dalam kurun waktu 4 tahun terakhir terjadi peningkatanangka kejadian anemia pada remaja putri. Data terakhir Tahun 2013,yaitu jumlah anemia tertinggisebanyak 24 orang (40%) dari 60 orang siswi, terdapat di Sekolah MA Athoriyah Cikatomas danSMA Serba Bakti Suryalaya Pagerageung. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan polamakan dan pola menstruasi dengan kejadian anemia pada remaja putri di MA Athoriyah KecamatanCikatomas Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2016. Manfaat penelitian ini berkontribusi dalamkeilmuan Gizi masyarakat dan Ilmu Perilaku dan menjadi dasar dalam penyusunan programperencanaan kegiatan pencegahan dan penanggulangan anemia pada remaja.Jenis penelitian ini kuantitatif dengan metode analitik, dan rancangan cross sectional.Populasi adalah seluruh siswi putri pada Athoriyah Cikatomas kelas X dan XI. Sampeldiambil dengan teknik Total Sampling, yaitu sebanyak 41 orang. Instumen menggunakankuesioner sebanyak 10 soal. Data diuji menggunakan analisis univariat dan bivariat denganuji Chi-Square.Hasil penelitian diperoleh hubungan antara pola makan dengan kejadian anemia (p =0,005), nilai OR=17,600, artinya remaja putri dengan pola makan kurang baik memilikipeluang 17,6 kali mengalami anemia dibandingkan dengan remaja putri yang polamakannya baik. Serta ada hubungan pola menstruasi dengan kejadian anemia (p=0,031),nilai OR= 7,733, artinya remaja putri dengan pola menstruasi beresiko memiliki peluang7,733 kali mengalami anemia dibandingkan dengan remaja putri yang pola menstruasinyatidak beresiko.Diharapkan remaja putri memperbaiki perilaku hidup sehat, diantaranya: merubah polamakan yang sehat dan berkualitas, mencegah anemia pada saat terjadi menstruasi denganmengkonsumsi tablet tambah darah, dan mencari informasi terkait penanggulangan anemiauntuk mempersiapkan kesehatan reproduksinya menjelang pernikahan dan proses kehamilan.Adapun bagi sekolah dan tenaga kesehatan lebih intensif memberikan pendidikankesehatan/penyuluhan tentang gizi dan anemia kepada remaja putri, melakukanpemeriksaan rutin kadar Hb dan pemberian tablet tambah darah (TTD) dan asam folat.
POLA KONSUMSI TABLET Fe PADA IBU HAMIL SERTA FAKTOR YANG MEMEPENGARUHINYA DI DESA CIKUNIRKECAMATAN SINGAPARNA KABUPATEN TASIKMALAYA Hariyani Sulistyoningsih; sinta Fitriani; Dadan Yogasawara
JURNAL KESEHATAN BIDKEMAS RESPATI Vol. 8 No. 1 (2017): Februari 2017
Publisher : STIKes Respati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48186/bidkes.v8i1.118

Abstract

Tujuan jangka panjang dari penelitian ini adalah diketahuinya pola konsumsi tablet Feibu hamil serta faktor yang mempengaruhinya di Desa Cikunir Kecamatan SingaparnaKabupaten Tasikmalaya sehingga kemudian dapat dibuat program yang dapatmeningkatkan konsumsi Fe pada ibu hamil (tidak hanya cakupan pemberiannya) yangpada akhirnya akan menurunkan risiko anemia pada ibu hamil. Target khusus daripenelitian ini adalah diketahuinya faktor yang mempengaruhi pola konsumsi tablet Fepada ibu hamil di Desa Cikunir Kecamatan Singaparna Kabupaten Tasikmalaya.Kegiatan diawali dengan mengumpulkan seluruh ibu hamil trimester III yang berada diDesa Cikunir Kecamatan Singaparna Kabupaten Tasikmalaya, yang kemudian akanmenjadi sampel dalam penelitian ini. Variabel yang diukur terdiri dari waktu pertamamendapatkan tablet Fe, jumlah tablet Fe yang telah dikonsusmi, cara mengkonsumsitablet Fe, serta pengetahuan tentang tablet Fe, sikap terhadap kesehatan, pendidikan,tingkat ekonomi, ketersediaan fasilitas kesehatan, dukungan dari bidan, dan dukungankeluarga.Alat ukur (instrumen) yang digunakan untuk mengumpulkan data pada masing-masingvariabel adalah kuesioner yang diwawancarakan. Data masing-masing variabelkemudian diolah dan disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi untuk kemudiandianalisis sehingga dapat memberikan informasi yang lebih jelas tentang pola konsumsitabet Fe serta faktor yang mempengaruhinya. Data yang diperoleh diharapkan dapatmenjadi sumber informasi dalam menyusun program untuk meningkatan cakupankonsumsi tablet Fe pada ibu hamil sehingga risiko anemia pada ibu hamil dapatditurunkan yang pada akhirnya risiko perdarahan dan kematian pada ibu bersalin jugadapat diturunkan.
GAMBARAN SIKAP DAN KEMUDAHAN IBU BALITA KE POSYANDU DI DESA SINGASARI KECAMATAN SINGAPARNA KABUPATEN TASIKMALAYA TAHUN 2015 Aam Nursalam; Teni Supriyani; erna nurjanah
JURNAL KESEHATAN BIDKEMAS RESPATI Vol. 8 No. 1 (2017): Februari 2017
Publisher : STIKes Respati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48186/bidkes.v8i1.119

Abstract

Dari 8 Desa di wilayah Kecamatan Singaparna terjadi penurunan kunjungan ibubayi dan balita ke Posyandu yang paling signifikan adalah Desa Singasari. Kunjunganibu ke Posyandu merupakan salah satu perilaku kesehatan sehingga faktor-faktor yangberhubungan dengan perilaku kunjungan ibu ke Posyandu dapat di ketahui melaluipendekatan teori perilaku. Faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku kunjunganibu ke posyandu di antaranya pendidikan, pengetahuan, pekerjaan, dukungan keluarga,dukungan tokoh masyarakat dan jarak ke Posyandu. Tujuan dari penelitian ini adalahMengetahui gambaran sikap dan kemudahan ibu balita ke Posyandu di Desa SingasariKecamatan Singaparna Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2015.Jenis penelitian yang di gunakan adalah kuantitatif dengan metode deskriptif.Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang memiliki balita usia 4-59 bulan diDesa Singasari yang berjumlah 315 orang.Hasil penelitian Mayoritas responden memiliki sikap negatif terhadap posyanduyaitu 53.95%, yang menyatakan dekat ke pelayanan posyandu adalah 55.3%. Sedangkan71.5% mendapatkan kemudahan kendaraan ke posyandu serta ada yang berjalan kaki.Untuk biaya yang diluarkan mayoritas 69.7% menyatakan tidak membutuhkan banyakbiaya atau < dari Rp. 20.000. Terdapat 44 responden atau 57,9% rutin datang keposyandu, namun masih terdapat 42,1% responden yang tidak rutin datang ke posyandu.Ibu bayi balita lebih bisa meningkatkan pengetahuan dengan mengaksesinformasi baik melalui media cetak, media elektronik ataupun dari petugas kesehatan.
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI TENTANG SADARI DENGAN PERILAKU SADARI DI SMAN 1 KAWALI 2017 Selvi Nur Azizah
JURNAL KESEHATAN BIDKEMAS RESPATI Vol. 8 No. 2 (2017): Agustus 2017
Publisher : STIKes Respati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48186/bidkes.v8i2.120

Abstract

Pemeriksaan payudara sendiri (Sadari) merupakan salah satu langkah deteksi dini untukmenemukan kanker payudara stadium awal yang akan lebih efektif jika dilakukan sedini mungkin.Pengetahuan, sikap, dan perilaku remaja putri tentang Sadari sangat penting untuk diketahui. Penelitianini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dan sikap remaja putri tentangSadari dengan perilaku Sadari di SMAN 1 Kawali 2017.Jenis penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasidalam penelitian ini adalah seluruh remaja putri SMAN 1 Kawali di Kecamatan Kawali KabupatenCiamis tahun 2017 sebanyak 682 orang. Ukuran sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak88 orang dengan cara pengambilan sampel menggunakan rumus Slovin. Instrumen penelitianmenggunakan angket dengan skala Guttman. Uji hipotesis menggunakan uji chi square.Hasil penelitian didapatkan bahwa 70,5% remaja putri memiliki tingkat pengetahuan Sadariyang baik, 22,7% remaja putri memiliki tingkat pengetahuan yang cukup sedangkan 6,8% memilikitingkat pengetahuan yang kurang. Sikap remaja putri terhadap Sadari 44,3% tergolong positif dansebanyak 55,7% tergolong negatif. Perilaku Sadari remaja putri 55,7% tergolong positif dan 44,3%tergolong negatif. Terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan remaja putri tentang Sadari denganperilaku Sadari di SMAN 1 Kawali 2017 dengan nilai signifikasi 0,001 kurang dari 0,05. Tidak terdapat hubunganantara sikap remaja putri tentang Sadari dengan perilaku sadari di SMAN 1 Kawali 2017 dengan nilaisignifikansi 0,324 lebih dari 0,05.SMAN 1 Kawali diharapkan dapat lebih meningkatkan tindakan promotif secara rutin denganmelakukan pencegahan kanker payudara dengan Sadari kepada remaja putri SMAN 1 Kawali.Kata Kunci : pengetahuan, sikap, perilaku, Sadari
PERBANDINGAN KOMPRES HANGAT DAN KOMPRES DINGIN TERHADAP PERUBAHAN SKALA NYERI PADA IBU BERSALIN KALA I DI KLINIK PRATAMA MUTIARA BUNDA KAWALU KOTA TASIKMALAYA TAHUN 2016 Haryanti Haryanti
JURNAL KESEHATAN BIDKEMAS RESPATI Vol. 8 No. 2 (2017): Agustus 2017
Publisher : STIKes Respati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48186/bidkes.v8i2.121

Abstract

Jumlah kematian ibu di Indonesia tahun 2013 sejumlah 190 per 100.000kelahiran hidup. Salah satu penyebab AKI yaitu persalinan lama yangdisebabkan oleh faktor fisik, emosi, dan faktor sosial. Salah satu faktor emositerjadinya partus lama adalah rasa cemas ibu yang tidak teratasi selama prosespersalinan, rasa cemas tidak teratasi merupakan indikator terjadinya nyeriselama proses persalinan. Upaya untuk mengatasi nyeri persalinan adalahdengan memberikan kompres hangat dan dingin. Hasil studi pendahuluan diKlinik Pratama Mutiara Bunda Kawalu Kota Tasikmalaya sebagian besar ibubersalin mengalami nyeri. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahuiperbandingan kompres hangat dan kompres dingin terhadap skala nyeri padaibu bersalin kala I.Metode penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan rancangan TwoGroup Pretest Posttest Design. Populasi penelitian ini adalah seluruh ibubersalin, teknik pengambilan sampel menggunakan teknik Accidental Samplingyaitu sebanyak 32 orang.Hasil penelitian menunjukkan rata-rata nyeri sebelum diberikan kompreshangat ada pada kategori nyeri berat (62,5%), setelah diberikan kompreshangat ada pada kategori nyeri ringan (43,8%), dan rata-rata nyeri sebelumdiberikan kompres dingin ada pada kategori nyeri berat (62,5%), rata-ratanyeri sesudah diberikan kompres dingin ada pada kategori nyeri sedang(37,5%). Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh nilai signifikan kompreshangat sebesar 0,000 dan kompres dingin sebesar 0,006 yaitu lebih kecil darinilai (0,05), terdapat perbedaan antara kompres hangat dan dingin.Dengan demikian, hasil penelitian membuktikan bahwa terapi kompreshangat lebih efektif menurunkan skala nyeri ibu bersalin dibandingkan kompresdingin. Hasil penelitian ini merekomendasikan kompres hangat untukmengurangi nyeri pada ibu bersalin kala I persalinan.
PERBANDINGAN TERAPI MUSIK DAN PIJAT ENDORPHIN TERHADAP KECEMASAN IBU BERSALIN KALA I FASE AKTIF DI WILAYAH PUSKESMAS SUKAHENING KABUPATEN TASIKMALAYA TAHUN 2017 Elsya Yunita
JURNAL KESEHATAN BIDKEMAS RESPATI Vol. 8 No. 2 (2017): Agustus 2017
Publisher : STIKes Respati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48186/bidkes.v8i2.126

Abstract

AKI tahun 2014 sebesar 214/100.000 kelahiran hidup. Salah satu penyebab darikematian ibu adalah partus lama. Partus lama bisa disebabkan oleh kecemasan. Salahsatu upaya dalam mengatasi kecemasan pada ibu bersalin yaitu dengan terapinonfarmakologi dalam penelitian ini adalah terapi musik dan pijat endorphin. Tujuanpenelitian adalah untuk mengetahui perbandingan terapi musik dan pijat endorphinterhadap tingkat kecemasan ibu bersalin kala I fase aktif.Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen dengan jenis penelitianquasi eksperimen dengan rancangan Two Group Pretest Posttest Design. Populasidalam penelitian ini adalah 85 ibu bersalin, teknik pengambilan sampel menggunakanteknik Purposive Sampling, sebanyak 70 orang.Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata tingkat kecemasan ibu bersalinkala I fase aktif sebelum diberikan pijat endorpin sebesar 21,9 (cemas sedang) dansetelah diberikan pijat endorphin sebesar 12,4 (cemas ringan) rata-rata tingkatkecemasan ibu bersalin kala I fase aktif sebelum diberikan terapi musik sebesar 23,0(cemas sedang), sedangkan rata-rata setelah diberikan terapi musik sebesar 14,9(cemas sedang). Hasil uji statistik dengan menggunakan uji t diperoleh nilai signifikansebesar 0,000, lebih kecil dari nilai (0,000 < 0,05), maka Ho ditolak yang artinyaada perbedaan tingkat kecemasan ibu bersalin kala I Fase Aktif antara yang diberikanpijat endorphin dengan yang diberikan terapi musik.Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pijat endorphin lebihefektif dapat menurunkan tingkat kecemasan dibandingkan dengan terapi musik padaibu bersalin kala I fase aktif.
PERSEPSI DAN KEBIASAAN MASYARAKAT DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN GIZI IBU DAN BAYI DI DESA CIKUNIR KECAMATAN SINGAPARNA KABUPATEN TASIKMALAYA TAHUN 2018 sinta Fitriani; annisa Rahmidini
JURNAL KESEHATAN BIDKEMAS RESPATI Vol. 10 No. 1 (2019): Februari 2019
Publisher : STIKes Respati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48186/bidkes.v10i1.128

Abstract

Latar belakang : Gizi merupakan salah satu faktor penentu utama kualitas SDM. Pemenuhan asupan gizi bagi ibu hamil dipengaruhi oleh banyak faktor. Salah satu faktor yang mempengaruhi asupan gizi ibu hamil antara lain faktor pengetahuan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui gambaran persepsi ibu yang memiliki balita usia 12 – 23 Bulan di Desa Cikunir Kecamatan Singaparna tahun 2018. Metode penelitian :Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan metode deskriptif. Populasi dan sampel penelitian ini adalah ibu yang memiliki bayi usia 12 – 23 bulan di Desa Cikunir Kecamatan Singaparna yaitu 164 orang. Tehnik pengambilan sampel adalah total sampel dimana seluruh sasaran dijadikan sampel dalam penelitian. Instumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner yang mengukur persepsi dan kebiasaan masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan gizi. Analisis data dilakukan dengan cara univariat yang disajikan dalam bentuk table distrubusi frekwensi dan dijelaskan secara narasi. Hasil penelitian: Mayoritas responden memiliki persepsi bahwa ibu hamil porsi makannya harus lebih besar yaitu 89 orang (54,3%), ibu hamil yang mengkonsumsi ikan beresiko akan mendapatkan anak dengan cacingan yaitu 78 orang (47,6%),ibu hamil yang mengkonsumsi kacang hijau akan memiliki anak dengan rambut yang tebal adalah 111 orang (67,7%), ibu hamil yang mengkonsumsi air es beresiko mendaptkan anak dengan berat badan besar yaitu 113 orang (68,9%),ibu hamil yang mengkonsumsi makanan pedas mendaptkan anak dengan muka dengan kemerah merahan yaitu 105 orang (64%), hamil yang mengkonsumsi air kelapa mudan akan mendapatkan anak yang berkulit putih dan bersih yaitu 117 orang (71,3%), Responden memiliki kebiasaan membuang ASI pertama karena dianggap basi yaitu 72 orang (43,9%), responden ibu memiliki kebiasaan memberikan MPASI sebelum bayi berusia 6 bulan yaitu 62 orang (37,9 %). Saran : Masyarakat lebih meningktkan upaya pencarian informasi kesehatan melalui berbagai aktifitas seperti penyuluhan dalam forum pertemuan masyaraat, media cetak maupun elektronik.
GAMBARAN PENYEMBUHAN LUKA POST OPERASI SECTIO CAESAREA DENGAN PEMBERIAN ANTIBIOTIK CEFTIZOXIME SEBAGAI PROFILAKSIS DOSIS TUNGGAL DI RUMAH SAKIT SINGAPARNA MEDIKA CITRAUTAMA KABUPATEN TASIKMALAYATAHUN 2018 Wulan Anggraeni; Hj. Yulia Herliani, SST,M.Keb; Etin Rohmatin, SST,M.Kes
JURNAL KESEHATAN BIDKEMAS RESPATI Vol. 10 No. 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : STIKes Respati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48186/bidkes.v10i2.195

Abstract

A. ABSTRAK Kematian tersebut adalah infeksi pasca persalinan. Persalinan dengan Sectio Cesarea/SC memiliki resiko lebih besar mengalami infeksi dibandingkan persalinan normal. Upaya untuk mencegah terjadinya infeksi pasca persalinan dengan SC adalah dengan memberikan antibiotika profilaksis sebagai pencegahan Infeksi Luka Operasi Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pemberian antibiotik ceftizoxime sebagai profilaksis dosis tunggal terhadap penyembuhan luka operasi pada ibu post operasi sectio caesarea Jenis penelitian ini menggunakan eksperimental quasi (semu). Rancangan yang digunakan adalah post test only design. Sampel adalah ibu bersalin dengan sectio caesarea di RS SMC Kabupaten Tasikmalaya pada bulan Oktober-November tahun 2018 sebanyak 53 orang yang diperoleh dengan teknik purposive sampling. Data diperoleh dengan menggunakan Format isian. Hasil penelitian diperoleh seluruh ibu bersalin (100%) diberikan antibiotik ceftizoxime sebagai dosis tunggal pada ibu pre operasi sectio caesarea. Penyembuhan luka operasi ibu pre operasi sectio caesarea pada hari ketiga sebagian besar termasuk kategori sembuh (83%). Kesimpulan dari penelitian ini adalah pemberian antibiotik ceftizoxime berpengaruh terhadap penyembuhan luka operasi sectio caesarea . Oleh karena itu, tenaga medis dapat menggunakan antibiotika profilaksis ceftizoxime pada prosedur SC untuk mencegah infeksi dan mempercepat penyembuhan luka.

Page 9 of 18 | Total Record : 172