cover
Contact Name
Budirman
Contact Email
budirman@poltekkes-mks.ac.id
Phone
+6281342567647
Journal Mail Official
sulolipu@poltekkes-mks.ac.id
Editorial Address
Jl. Wijaya Kusuma Raya No. 52 Banta-Bantaeng, Makassar, South Sulawesi, 90222
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
ISSN : 0854624X     EISSN : 26226960     DOI : https://doi.org/10.32382/sulo.v23i2
Tulisan yang diterima melingkupi rumpun Ilmu Kesehatan Lingkungan dengan diberi kode 359 oleh Kementerian Riset Teknologi Pendidikan Tinggi, yang dapat berupa Artikel Hasil Riset, Book Review, Literatur Review, Komentari/Opini, Berita Ilmiah (Scientific News), dan Letter to Editor. Tulisan tersebut menyangkut Sanitasi Dasar (penyehatan air, pengelolaan limbah cair, pembuangan tinja, penanganan sampah, penyehatan makanan minuman, pengendalian vektor), penyehatan udara, pengamanan pestisida, rumah sehat dan tata graha, perilaku hidup bersih dan sehat, higiene perorangan, sanitasi tempat umum-wisata-matra, sanitasi transportasi, sanitasi industri dan keselamatan kerja, sanitasi rumah sakit, sanitasi kawasan pesisir pantai dan laut, penyakit berbasis lingkungan, analisis mengenai dampak lingkungan, manajemen risiko lingkungan, epidemiologi kesehatan lingkungan, Mikrobiologi Lingkungan
Articles 40 Documents
HUBUNGAN PENGETAHUAN PERILAKU CUCI TANGAN PAKAI SABUN (CTPS) DENGAN KEJADIAN PENYAKIT DIARE PADA ANAK USIA 6-12 TAHUN DI WILAYAH PUSKEMAS BAJENG KABUPATEN GOWA Nur Haidah; Nurwahidah Nurwahidah; Hidayat Hidayat
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 23 No 1 (2023): Jurnal Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulo.v23i1.419

Abstract

Diare merupakanisalah satu penyakit berbasis lingkungan, Oleh karena itu pentinnya menjaga kondisi lingkungan dari penyakit menular seperti penyakit diare yang dapat dicegah dengan berperilaku hidup bersih dan sehat seperti mencuci tangan pakai sabun (CTPS). Tujuan penelitian ini untuk hubungan perilaku cuci tangan pakai sabun (CTPS) dengan kejadian penyakit diare pada Usia 6-12 Tahun di Wilayah Puskesmas Bajeng Kab. Gowa. Jenis penelitian adalah observasional Analitik dengan pendekatan case control jumlah keseluruhan sampel 132 sampel, 66 sampel kasus dan 66 sampel kontrol. Sampel pada penelitian ini menggunakan teknik Simple random sampling. Berdasarkan penelitian yang dilakukan didapat hasil bahwa ada hubungan antara pengetahuan dengan kejadian penyakit diare pada anak usia 6-12 tahun dengan p=0.000 (<0.05), tidak ada hubungan antara sikap dengan kejadian penyakit diare pada anak usia 6-12 tahun dengan p=0.239 (>0.05) dan ada hubungan antara tindakan dengan kejadian penyakit diare pada anak usia 6-12 tahun dengan p=0.000 (<0.05). Kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan adalah ada hubungan antara pengetahuan dengan kejadian penyakit diare pada anak usia 6-12 tahun, tidak ada hubungan antara sikap dengan kejadian penyakit diare pada anak usia 6-12 tahun, dan ada hubungan antara tindakan) dengan kejadian penyakit diare pada anak usia 6-12 tahun. Diharapkan kepada Puskemas Bajeng dapat memberikan penyuluhan di setiap sekolah tentang pentingya berperilaku hidup bersih dan sehat agar dapat mencegah penyakit seperti diare serta diharapkan kepada anak-anak agar selalu berperilaku hidup bersih dan sehat. Kata Kunci: DiareiPerilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS), Anak Usia 6-12 tahun
PENGARUH VARIASI UMPAN TERHADAP KEPADATAN LALAT PADA PERANGKAP BOTOL PLASTIK AIR MINERAL Sulasmi Sulasmi; Eka Ayu Astuti; La Taha La Taha
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 23 No 1 (2023): Jurnal Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulo.v23i1.420

Abstract

Lalat merupakan salah satu jenis serangga pengganggu. Aktivitas lalat dipengaruhi oleh sinar matahari, suhu, kelembaban, air, makanan dan tempat berkembang biak. Lalat mampu berproduksi dengan cepat yaitu selama 15 hari. Lalat merupakan vektor penyakit bawaan makanan termasuk disentri, diare, muntah, tipus dan beberapa spesies dapat menyebabkan myiasis. Lalat tidak dapat sepenuhnya dimusnahkan tetapi dapat dikendalikan ke tingkat yang tidak terlalu berbahaya dan tidak berbahaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi umpan terhadap kepadatan lalat pada perangkap botol plastik air mineral. Penelitian eksperimen semu menggunakan desain penelitian Post Test Only With Control Group. Desain penelitian ini, untuk mengukur preferensi jenis umpan yang digunakan. Sampel yang dalam penelitian ini adalah seluruh lalat yang tertangkap dalam botol plastik air mineral sebanyak 541 ekor dan analisis datanya akan diuji dengan melakukan uji statistik. Hasil uji One way Anova menunjukkan nilai signifikansi p = 0,000 < 0,05 hal ini berarti terdapat pengaruh variasi umpan terhadap kepadatan lalat, umpan gula merah yang paling menarik dan menangkap lalat. Dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh variasi umpan terhadap kepadatan lalat pada perangkap botol plastik air mineral. peneliti menyarankan agar pedagang di pasar dapat menggunakan perangkap botol plastik berisi air mineral untuk mengurangi kepadatan lalat. Kata kunci : Lalat, Pasar, Perangkap lalat, Umpan.
UJI EFEKTIVITAS SARI DAUN PERIA (Momordica Charantia) TERHADAP MORTALITAS JENTIK AEDES AEGYPTI Rostina Rostina; Khiki Purnawati Kasim; Azmi Awaliyah
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 23 No 1 (2023): Jurnal Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulo.v23i1.421

Abstract

Demam Berdarah Dengue (DBD) masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang utama di Indonesia. Jumlah penderita dan luas daerah penyebarannya semakin bertambah seiring dengan meningkatnya mobilitas dan kepadatan penduduk, maka dari itu perlu dilakukan pengendalian dan pembasmian terhadap vektor melalui pembrantasan jentik Aedes aegypti dengan menggunakan larvasida alami. Daun peria memiliki zat aktif yang terkandung didalamnya yaitu flavonoid, saponin dan alkaloid memiliki sifat antimikroba dan insektisida dalam mekanisme larvasida. Tujuan penelitian untuk mengetahui efektivitas sari daun peria terhadap mortalitas jentik Aedes aegypti, dengan menggunakan indikator penilaian sesuai panduan Permenkes No. 50 Tahun 2017 untuk penelitian ini menggunakan 320 ekor jentik dengan 3 kali pengulangan dengan menggunakan konsentrasi 10%, 20%, 30%, dan Kontrol (0%). Hasil penelitian menunjukkan rata rata kematian jentik konsentrasi 10% ialah 9 ekor jentik atau 45%, konsentrasi 20% ialah 19 ekor jentik atau 95%, konsentrasi 30% ialah 20 ekor jentik atau 100%. Sebelum dan setelah penelitian dilakukan pengukuran suhu dan kelembaban dan didapatkan hasil rata rata suhu ialah 28,5 °C dan rata rata kelembaban ialah 83%. Kesimpulan penelitian menggunakan sari daun peria dengan konsetrasi 20% dan 30% efektif terhadap mortalitas jentik Aedes aegypti dan konsentrasi 10% tidak efektif, disarankan masyrakat menggunakan konsentrasi 20% karena efektif terhadap mortalitas jentik Aedes agypti dan memanfaatkan daun peria (Momordica Chrantia) sebagai insektisida alami karena mudah didapatkan dan sangat sederhana cara pembuatannya serta ramah lingkungan. Kata kunci: Efektivitas, Jentik Aedes aegypti, Sari Daun Peria
RISIKO GANGGUAN MUSCULOSKELETAL DISORDERS (MSDs) PADA PEKERJA KULI PANGGUL DI PELABUHAN NUSANTARA KOTA PAREPARE Rinaldi Hitman; Henni Kumaladewi Hengky; Fitriani Umar; Haniarti Haniarti
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 23 No 1 (2023): Jurnal Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulo.v23i1.422

Abstract

Gangguan musculoskeletal disorders adalah cedera atau nyeri dan gangguan yang mempengaruhi gerakan tubuh manusia atau sistem musculoskeletal. Gangguan ini merupakan hal umum yang terjadi pada berbagai jenis pekerjaan, salah satunya kuli panggul. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang berpengaruh terhadap gangguan MSDs pada pekerja kuli panggul di pelabuhan Nusantara. Jenis penelitian adalah analitik dengan desain cross sectional study. Sampel adalah kuli panggul di Pelabuhan Nusantara Kota Parepare. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan metode simple random sampling sebanyak 86 orang. Analisis bivariate menggunakan uji fisher exact test melihat lower limit dan upper limit. Hasil peneitian menunjukkan bahwa usia ( p = 0.000, OR= 0.042 , CI 95% = 0.014-0.128 ), masa kerja ( p = 0.004 , OR= 6.000 , CI 95% = 1.831-19.660 ) berpengaruh terhadap gangguan MSDs sedangkan durasi kerja ( p = 0.771 , OR= 1.154 CI 95% = 0.359-3.712 ) dan IMT ( p = 0.754 , OR= 0.736 CI 95% = 0226-2.395) tidak berpengaruh terhadap gangguan MSDs. Disarankan bagi pekerja kuli panggul yang berusia ≥30 tahun dan memiliki masa kerja ≥4 tahun agar mengurangi beban kerja dan sering melakukan peregangan sebelum dan sesudah bekerja sehingga dapat meminimalisir terjadinya gangguan musculoskeletal disorders. Kata Kunci : Musculoskeletal disorders, Usia, Durasi Kerja, Masa Kerja, IMT
KEMAMPUAN ZAT ANTOSIANIN PADA KETAN HITAM SEBAGAI PENDETEKSI BORAKS DAN FORMALIN PADA BAHAN MAKANAN DI PASAR KOTA MAKASSAR Inayah Inayah; Maryam Maryam; Wahyuni Sahani
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 23 No 1 (2023): Jurnal Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulo.v23i1.423

Abstract

Penggunaan bahan tambahan pangan (BTP) yang dilarang masih sering digunakan untuk mengawetkan makanan, seperti yang ditemukan di Pasar Karuwisi Makassar, berdasarkan sampel yang diperiksa dari 15 sampel makanan terdapat 7 sampel yang mengandung boraks. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan zat antosianin pada ketan hitam sebagai pendeteksi boraks dan formalin pada bahan makanan yang dijual di Pasar Kota Makassar. Jenis penelitian ini adalah ekperimental dengan menggunakan zat antosianin pada ketan hitam yang kemudian dipindahkan pada kertas saring sebagai media deteksi. Berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan dari 3 sampel untuk pemeriksaan boraks meliputi cincau, kulit lumpia dan bakso mendapatkan hasil negatif mengandung boraks. Adapun 3 sampel untuk pemeriksaan formalin meliputi ikan basah, mie dan tahu, mendapatkan hasil 1 sampel yang mengandung formalin yaitu ikan basah. Maka dari itu kesimpulan penelitian ini kandungan boraks dan formalin pada bahan makanan dapat dideteksi dengan menggunakan zat antosianin pada ketan hitam menggunakan media kertas saring. Kata kunci : Bahan Tambahan Pangan, Zat Antosianin, Ketan Hitam
GAMBARAN PENGOLAHAN LIMBAH CAIR KELAPA SAWIT DI PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIV KABUPATEN LUWU TIMUR Syamsuddin S; A.Meriam Nurlatifah Rivai
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 23 No 1 (2023): Jurnal Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulo.v23i1.424

Abstract

Industri minyak sawit merupakan salah satu industri yang mengalami pertumbuhan yang cukup pesat. Proses pengolahan kelapa sawit dapat menghasilkan limbah cair. Tingginya bahan organik yang dikandung oleh limbah cair dapat mengakibatkan beban pencemaran yang semakin besar, karena diperlukan degradasi bahan organis yang lebih besar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui metode pengolahan yang digunakan dan kualitas limbah cair di PT Perkebunan Nusantara XIV Kabupaten Luwu Timur. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan pemeriksaan limbah cair parameter Biologycal Oxygen Demand dan Total Suspended Solid. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa metode pengolahan limbah yang digunakan adalah Biologycal Ponding System dengan menggunakan 6 kolam. Adapun kualitas limbah cair pemeriksaan outlet parameter BOD dan TSS menunjukkan nilai yang memenuhi syarat sesuai dengan PermenLH No. 5 Tahun 2014 dengan nilai rata-rata BOD sebesar 81,3 mg/L dan penurunan sebesar 32% serta nilai rata-rata TSS sebesar 119,3 mg/L dengan penurunan sebesar 98%. Kesimpulan penelitian ini yaitu metode pengolahan limbah cair yang digunakan di PT Perkebunan Nusantara XIV Kabupaten Luwu Timur sudah memenuhi syarat karena dapat menurunkan kadar limbah cair parameter BOD dan TSS sebelum di buang ke badan penerima air Kata kunci : BOD, Limbah Cair, TSS
ANALISIS RISIKO GANGGUAN SALURAN PERNAFASAN PADA KEGIATAN PEMBUATAN BATAKO DI UD. FATIMAH, KOTA PADANG Suksmerri Suksmerri; Erdinur Erdinur; Mukhlis Mukhlis; Sari Arlinda; Lili Oktia Pratiwi
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 23 No 1 (2023): Jurnal Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulo.v23i1.425

Abstract

Kegiatan pada industri batu bata sangat berpotensial mengakibatkan pencemaran udara berupa debu yang berukuran 10µm atau disebut juga Particulate Matter 10 (PM10). Particulate Matter (PM₁0) merupakan zat berbahaya yang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu melakukan Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan Pada Pekerja Batu Bata di UD. Fatimah Kota Padang. Desain yang digunakan pada penelitian ini yaitu menggunakan metode analisis risiko kesehatan lingkungan (ARKL). Sampel pada penelitian ini yaitu sampel udara yang berukuran 10 mikrometer dan sampel pekerja yaitu sebanyak 6 pekerja. Data diolah dengan menggunakan rumus untuk menentukan karakteristik risiko (RQ).Hasil penelitian ini mendapatkan konsentrasi PM10 pada titik pembakaran yaitu 231 µg/m3. Dengan demikian konsentrasi PM10 pada industri batu bata ini pada titik pembakaran melebihi Nilai Baku Mutu (75 µg/m3 menurut Peraturan Pemerintah No. 22 Tahun 2021) dan sebanyak 83,3% mengalami gejala gangguan pernapasan dan berisiko dalam pajanan lifetime..Nilai RQ>1 pada titik pembakaran, artinya pemajanan tidak aman atau sangat berisiko pada pekerja industri. Kata Kunci : Batu Bata; Debu PM10; Gangguan Pernapasan
PENERAPAN PERSONAL HYGIENE PADA PENJAMAH MAKANAN JAJANAN DI PASAR CIDU KOTA MAKASSAR Asrijun Juhanto; Fitriyani Fitriyani; Muhammad Khadafi
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 23 No 1 (2023): Jurnal Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulo.v23i1.426

Abstract

Makanan merupakan kebutuhan mendasar bagi hidup manusia. Kasus keracunan makanan dan penyakit infeksi karena makanan sering terjadi. Salah satu penyebab adalah karena tidak memperhatikan personal hygiene yang mana hal tersebut dapat berpotensi menularkan penyakit melalui makanan yang diolahnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengetahuan, sikap dan tindakan terhadap penerapan personal higiene kepada penjamah makanan jajanan di Pasar Cidu Kota Makassar. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Dari populasi yang ada yaitu penjamah makanan yang berada di Pasar Cidu dengan jumlah sampel 68 penjamah, serta metode pengambilan sampel secara total sampling. Hasil penelitian diolah dalam bentuk analisis univariat dan bivariat dengan ρ Value < 0.05. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 3 variabel yang diteliti memiliki pengaruh terhadap penerapan personal hygiene penjamah makanan jajanan yang ada di Pasar Cidu, yaitu pengetahuan ρ value = 0,033, sikap ρ value = 0,005 dan tindakan ρ value = 0,009. Diharapkan kepada penjamah makanan untuk tetap menjaga personal higiene dengan benar. Kata kunci : Personal hygiene, pengetahuan, sikap, Tindakan
HUBUNGAN PERUBAHAN IKLIM DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KOTA ADMINISTRASI JAKARTA TIMUR Rojali Rojali; Indah Restiaty; Desembra Lisa; Muhammad Dimas Setyadi
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 23 No 1 (2023): Jurnal Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulo.v23i1.427

Abstract

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia merupakan salah satu penyakit endemik dengan angka kesakitan yang angka kejadiannya cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2020, menurut Profil Kesehatan Indonesia 2020, angka kejadian DBD di Indonesia mencapai 95.944 kasus. Jumlah kasus DBD di Kota Administrasi Jakarta Timur pada tahun 2021 tercatat sebanyak 925 kasus. Peningkatan kasus DBD disebabkan oleh faktor risiko yang dapat mempengaruhi terjadinya penyakit DBD, salah satu faktor risikonya adalah lingkungan fisik yaitu iklim. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui “Hubungan Perubahan Iklim dengan Kejadian Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) Di Kota Administrasi Jakarta Timur Tahun 2016-2021”. Rancangan penelitian ini menggunakan kajian ekologi yang menggunakan populasi sebagai unit analisis. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi gambaran iklim di Kota Administrasi Jakarta Timur tahun 2016-2021, mengidentifikasi gambaran kejadian DBD tahun 2016-2021, dan mengetahui hubungan perubahan iklim yaitu suhu, kelembaban, curah hujan , hari hujan, dan kecepatan kejadian DBD tahun 2016-2021. Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan uji statistik regresi linier sederhana, diketahui bahwa terdapat hubungan yang signifikan dengan tingkat korelasi sedang antara kelembaban relatif dan kecepatan dengan kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Administrasi Jakarta Timur Tahun 2016. -2021. Kelembaban yang tinggi akan meningkatkan kejadian DBD dan jika kecepatan rendah maka kejadian DBD juga akan meningkat. Mengingat adanya hubungan antara kedua variabel tersebut dengan kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD), maka diharapkan adanya kerjasama lintas sektoral di bidang terkait mengenai pemantauan iklim dan pengendalian penyakit DBD di Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur guna mencegah terjadinya lonjakan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD). di Kota Administrasi Jakarta Timur. Kata kunci : Iklim, DBD, kelembaban relatif
ANALISIS RISIKO KESEHATAN LINGKUNGAN PAJANAN PARTICULATE MATTER (PM10) DAN KARBON MONOKSIDA (CO) PADA MASYARAKAT DI DESA BUATA KECAMATAN BOTUPINGGE Herlina Jusuf; Ekawaty Prasetya; Nurwulan Igirisa
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 23 No 1 (2023): Jurnal Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulo.v23i1.428

Abstract

menimbulkan partikel debu, gas sehingga dapat menyebabkan beberapa gangguan penyakit pada lingkungan masyarakat sekitar desa buata. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis tingkat risiko kesehatan lingkungan pajanan particulate matter (PM10) dan Karbon Monoksida (CO) pada masyarakat desa buata. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan (ARKL) dengan jumlah sampel 270 responden. Lokasi sampel udara terbagi atas 3 lokasi yang terdiri dari 2 titik. Hasil pengukuran Konsentrasi PM10 dari ketiga lokasi telah melewati baku mutu yang ditetapkan Pemerintah No. 22 Tahun 2021 pada Konsentrasi PM10 yaitu 75 µg/Nm3 atau 0.075 mg/m3. Hasil penggukuran CO juga melewati baku mutu yang di tetapkan Peraturan Pemerintah No. 22 Tahun 2021 yaitu 10.000 μg/Nm3 atau 10 mg/m3. Hasil perhitungan tingkat risiko (RQ) realtime pada konsentrasi PM10 adalah RQ ≤ 1 tidak ada risiko non karsinogenik bagi masyarakat desa Buata. Tingkat risiko pada konsentrasi CO realtime adalah RQ ≤ 1, tidak ada risiko atau masih aman bagi masyarakat di desa Buata.Masyarakat diharapkan agar menjaga kesehatan dan lingkungan, dengan cara sering berolahraga, menjaga perilaku hidup bersih dan sehat serta melakukan penghijauan dan penanaman pohon di sekitar galian pasir dan sekitar pemukiman. Kata Kunci : ARKL, Galian Pasir, PM10, CO

Page 4 of 4 | Total Record : 40