cover
Contact Name
Muhammad Isrul
Contact Email
isrulfar@gmail.com
Phone
+628114053811
Journal Mail Official
jurnalpharmaciamw@gmail.com
Editorial Address
Jl. Jend. A.H. Nasution No. G-37, Kambu, Kendari, Sulawesi Tenggara
Location
Kota kendari,
Sulawesi tenggara
INDONESIA
Jurnal Pharmacia Mandala Waluya
ISSN : -     EISSN : 28296850     DOI : https://doi.org/10.54883/jpmw
Core Subject : Health,
Jurnal Pharmacia Mandala Waluya (JPMW) Merupakan Jurnal dengan system Open Journal untuk informasi bidang ilmu farmasi yang memuat kajian tentang ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bentuk tulisan ilmiah, studi kepustakaan dan studi empirik. Bidang ruang lingkup naskah yang diterbitkan dalam Jurnal Pharmacia Mandala Waluya (JPMW) antara lain Farmakologi, Teknologi Sediaan Farmasi, Farmakognosi-Fitokimia, Mikrobiologi, Kimia Farmasi, dan Farmasi Klinik-Komunitas.
Articles 61 Documents
Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Cincau Hijau Perdu (Premna oblingofolia) Terhadap Staphylococcus aureus dan Pseudomonas aeroginosa Rezky Yanuarty
Jurnal Pharmacia Mandala Waluya Vol. 1 No. 5 (2022): Jurnal Pharmacia Mandala Waluya
Publisher : Prodi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883/28296850.v1i5.171

Abstract

Tanaman yakni salah satu sumber daya yang sangat penting dalam upaya pengobatan serta upaya mempertahankan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bakteri Staphylococcus aureus serta Pseudomonas aeroginosa memiliki aktivitas yang bisa mengurangi radang di lambung dan konsentrasi daya hambat minimum dari bakteri Staphylococcus aureus dan Pseudomonas aeroginosa. Penelitian ini memakai penelitian eksperimental yang dilaksanakan uji daya hambat dengan memakai metode difusi agar cara Kirby Bauer. Berdasarkan penelitian yang dilaksanakan di bakteri staphylococcus aureus bisa diamati bahwa konsentrasi 5 % serta 10 % berdaya hambat terbesar karena tidak terdapat pertumbuhan bakteri di medium. Sedangkan di bakteri Pseudomonas aeruginosa dapat dilihat di konsentrasi 5 % juga memiliki daya hambat terbesar karena tidak terdapat pertumbuhan bakteri di medium. Hal ini dikarenakan senyawa bioaktif yang terdapat dalam cincau hijau yakni klorofil, beta-karoten, alkaloid, saponin, tanin, stroid dan glikosida. Senyawa fitokimia tersebut berpotensi sebagai antibakteri alami di bakteri patogen
Formulasi dan Uji Aktivitas Masker Gel Peel-Off Ekstrak Etanol Bunga Asoka (Ixora coccinea L.) sebagai Antioksidan Shofiyyah Anandha kifli; Citra Dewi; Jastria Pusmarani
Jurnal Pharmacia Mandala Waluya Vol. 1 No. 5 (2022): Jurnal Pharmacia Mandala Waluya
Publisher : Prodi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883/28296850.v1i5.185

Abstract

Penuaan kulit adalah proses biologis kompleks yang dipengaruhi oleh kombinasi endogen atau intrinsik (genetika, metabolisme seluler, hormon, dan proses metabolik) dan faktor ekstrinsik (faktor cahaya matahari kronis, polusi, radiasi pengion, kimiawi dan toksin). Ekstrak etanol bunga asoka (Ixora coccinea L.) memiliki kandungan senyawa metabolit sekunder alkaloid, fenol, flavonoid, steroid, dan saponin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik fisik formula dengan beberapa variasi konsentrasi sediaan masker gel peel-off dan aktivitas antioksidan ekstrak etanol bunga asoka (Ixora coccinea L.). Pengujian dibuat dalam empat formula gel peel-off dengan variasi konsentrasi zat aktif ekstrak etanol bunga asoka (Ixora coccinea L.) yang digunakan yaitu formula 0 (blanko), formula I (5%) dan formula II (10%) dan Formula III (15%). Pengolahan data menggunakan microsoft excel dan hasil penelitian antioksidan menggunakan rumus persamaan regresi linear sederhana. Formulasi sediaan gel peel-off ekstrak etanol bunga asoka (Ixora coccinea L.) telah memenuhi standar karakteristik fisik yang dilihat dari warna, bau, bentuk, homogenitas, viskositas, waktu mengering, nilai pH dan daya sebar. Pada formula 0 (blanko) memiliki aktivitas antioksidan lemah dengan nilai IC50 179,60 µg/mL, kemudian formula I (5%) dan formula II (10%) tidak terdapat aktivitas antioksidan berturut-turut memiliki nilai IC50 489,59 µg/mL, 300,99 µg/mL, aktivitas antioksidan ditunjukan pada formula III (15%) dengan nilai IC50 150,12 µg/mL (kategori sedang).
Perbandingan Kadar Total Fenolik dan Flavonoid Ekstrak Etanol Daun, batang, dan Akar Kirinyuh (Chromolaena odorata L.) dengan Menggunakan Metode Spektrofotometri UV-Vis Muhammad Tommy; Nofran Putra Pratama; Kurnia Rahayu Purnomo Sari
Jurnal Pharmacia Mandala Waluya Vol. 1 No. 5 (2022): Jurnal Pharmacia Mandala Waluya
Publisher : Prodi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883/28296850.v1i5.173

Abstract

Kirinyuh merupakan gulma yang hidup di daerah tropis maupun subtropis. Tanaman tersebut memiliki kandungan senyawa bioaktif utama seperti alkaloid, saponin, fenolik, tanin, steroid dan flavonoid. Penelitian sebelumnya dilakukan uji eksperimen terkait kandungan senyawa bioaktif pada bagian daunnya saja, sedangkan pada bagian batang dan akar masih sangat sedikit. Tujuan penelitian yaitu mengetahui kadar total fenolik dan flavonoid dalam ekstrak etanol daun, batang, dan akar Kirinyuh serta mengetahui bagian mana yang memiliki kandungan senyawa bioaktif terbesar. Metode penelitian ini dilakukan secara kuantitatif menggunakan metode eksperimental di laboratorium. Masing-masing bagian Kirinyuh dimaserasi menggunakan pelarut etanol 70%. Hasil maserasi yang didapatkan yaitu berupa filtrat, lalu diuapkan sampai menjadi ekstrak kental. Perhitungan jumlah kadar total fenolik dan flavonoid dilakukan dengan mensubstitusikan nilai absorbansi sampel ke dalam hasil regresi kurva baku asam galat dan kuersetin yang diperoleh menggunakan metode spektrofotometri UV-Vis. Hasil nilai kadar total fenolik dihitung %b/b sebagai nilai GAE dan flavonoid dihitung %b/b sebagai nilai QE ekstrak etanol Kirinyuh dengan metode spektrofotometri UV-Vis adalah daun sebesar 44,970 ± 3,725 %b/b dan 38,306 ± 0,195 %b/b, batang sebesar 20,403 ± 4,002 %b/b dan 3,959 ± 1,891%b/b, dan akar 21,381 ± 28,824 %b/b dan 3,289 ± 3,943 %b/b. Nilai kadar total fenolik dan flavonoid terbanyak berada pada bagian daun sebesar 44,970 ± 3,725 %b/b dan 38,306 ± 0,195 %b/b.
Pemodelan Farmakofor dan Skrining Virtual dari Database Senyawa Bahan Alam Sebagai Inhibitor Sars-CoV-2 RNA-dependent RNA Polimerase Ayuni Dhita Widyasari; La Ode Ahmad Nur Ramadhan; Citra Dewi
Jurnal Pharmacia Mandala Waluya Vol. 1 No. 6 (2022): Jurnal Pharmacia Mandala Waluya
Publisher : Prodi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883/28296850.v1i6.188

Abstract

Virus corona merupakan jenis virus yang dapat berjangkit pada manusia yang disebabkan oleh sindrom pernafasan akut (SARS-CoV-2). Dalam usaha penemuan obat baru dapat dilakukan dengan mengeksplorasi bahan alam aktif sebagai antivirus terus dilakukan. Salah satu reseptor yang memiliki peran penting untuk mereplikasi virus adalah reseptor RNA-dependent RNA Polimerase. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui aktivitas hit dari senyawa bahan alam terhadap inhibitor RNA-dependent RNA Polimerase sebagai obat virus corona. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang dilakukan secara komputasi, metode pemodelan farmakofor berbasis struktur menggunakan LiganScout, skrining virtual menggunakan pharmit dan penambatan molekul menggunakan Autodock Tools dengan parameter penambatan dilihat berdasarkan nilai root mean squad deviation (RMSD) terendah. Kode reseptor RNA Polimerase yaitu (PDBID 7BV2), sedangkan ligan pembanding adalah remdesivir. Hasil penelitian pada validasi model farmakofor yaitu nilai AUC= 0,52 dengan total senyawa hit sebanyak 65, yang terdiri dari satu fitur negative ionizable, satu fitur H bond acceptor, dan satu fitur H bond donor. Penapisan berbasis farmakofor terhadap database coconut menghasilkan 7,211 senyawa hit. Hasil penambatan molekul menunjukkan bahwa senyawa CNP0441757 memiliki nilai binding energi bebas Gibbs (ΔG) yang lebih baik yaitu -3,77 kcal/mol dan konstanta inhibisi (Ki) 1,72 mM, dapat disimpulkan bahwa senyawa CNP0441757 memiliki nilai afinitas pengikatan yang lebih baik bila dibandingkan dengan ligan alami, sedangkan analisis interaksi dilihat berdasarkan ikatan hidrogen, ikatan van der waals, dan ikatan hidrofobik.
Analisis Pelayanan Farmasi Satu Pintu Di Puskesmas Labibia Kota Kendari Nur Afni Delvia Agria Ningsih; La Djabo Buton; La Ode Muhammad Anwar
Jurnal Pharmacia Mandala Waluya Vol. 2 No. 5 (2023): Jurnal Pharmacia Mandala Waluya
Publisher : Prodi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883/jpmw.v2i5.50

Abstract

Mutu pelayanan kefarmasian yang tidak tepat dapat memberikan dampak merugikan yaitu mempengaruhi ketersediaan obat dan BMHP. Sebagai upaya mengantisipasi dampak merugikan tersebut, maka dapat dilakukan suatu sistem pelayanan satu pintu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana sistem administrasi, pendanaan, dan pelayanan klinis farmasi satu pintu di Puskesmas Labibia. Jenis penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain penelitian yaitu deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan untuk administrasi pelayanan farmasi ada beberapa yang belum dilakukan sesuai standar pelayanan yaitu monitoring dan evaluasi pengelolaan obat dan pemusnahan resep, lalu pendanaan pelayanan farmasi belum dikelola secara satu pintu dan pada pelayanan klinis farmasi juga ada yang belum dilakukan sesuai standar pelayanan yaitu konseling, pemantauan terapi obat, evaluasi penggunaan obat dan pelaporan efek samping. Perlu adanya peningkatan pelayanan terkait administrasi pengelolaan obat dan pelayanan resep dan peningkatan pelayananan klinis yang belum dilakukan sesuai dengan standar pelayanan kefarmasian di Puskesmas dan perlu adanya pengelolaan pendanaan pelayanan farmasi menggunakan sistem pelayanan satu pintu agar sumber dana obat dapat dikoordinir langsung oleh petugas instalasi farmasi Puskesmas.
Analisis Menejemen Penyimpanan Obat Beberapa Puskesmas Di Kabupaten Bombana Tahun 2022 suryani; Wa Ode Nova Noviyanti; Dian Rahmaniar
Jurnal Pharmacia Mandala Waluya Vol. 2 No. 4 (2023): Jurnal Pharmacia Mandala Waluya
Publisher : Prodi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883/jpmw.v2i4.51

Abstract

Penyimpanan obat di pusat kesehatan masyarakat merupakan salah satu unsur utama dalam pelayanan kefarmasian di Puskesmas, namun hanya sekitar 60% Puskesmas yang manajemen penyimpanan obatnya sesuai dengan standar pelayanan kefarmasian dan hingga saat ini belum pernah dilakukan penelitian terkait penyimpanan obat di wilayah Kabupaten Bombana. Obat-obatan yang terdapat di sat kesehatan masyarakat diantaranya adalah Paracetamol, Asam Mafenamat, Amoxilin dan Ranitidin. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Manajemen Penyimpanan Obat di Beberapa sat kesehatan masyarakat Kabupaten Bombana Tahun 2022. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan desain Cross Sectional Study. Populasi adalah semua Puskesmas yang berada di Kabupaten Bombana sebanyak 22 Puskesmas dan sampel adalah sebagian Puskesmas sebanyak 4 Puskesmas yaitu Puskesmas Poleang Timur, Poleang Utara, Puskesmas Poleang Selatan dan Puskesmas Mata Oleo. Teknik pengambilan sampel menggunakan cluster random sampling. Metode analisis dilakukan secara deskriptif dan data disajikan dalam tabel dan narasi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa cara penyimpanan obat beberapa Puskesmas di Kabupaten Bombana terbanyak adalah Puskesmas yang memiliki cara penyimpanan obatnya cukup baik (50%) yaitu Puskesmas Poleang Timur dan Mata Oleo. Kemudian pengaturan tata ruang terbanyak adalah Puskesmas yang memiliki pengaturan tata ruangan cukup baik (50%) yaitu Puskesmas Poleang Timur dan Puskesmas Mata Oleo. Selanjutnya pencatatan kartu stok terdapat 2 Puskesmas (50,0%) yang pencatatan kartu stok obat dalam kategori sangat baik yaitu Puskesmas Poleang Selatan dan Mataoleo dan 2 Puskesmas (50,%) yang baik yaitu Puskesmas Poleang Utara dan Poleang Timur. Saran bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Bombana agar menetapkan kebijakan pelayananan kefarmasian di Puskesmas dengan menyediakan sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam penyimpanan obat di Puskesmas. Bagi peneliti lain, agar dapat menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan manajemen penyimpanan obat di Puskesmas.
Evaluasi Rasionalitas Penggunaan Obat Antituberkulosis di RSUD Kota Kendari Periode Januari-Desember 2020 Angga Rahwandi; Yulli Fety; La ode Muhammad Andi Zulbayu; Silviana Hasanuddin
Jurnal Pharmacia Mandala Waluya Vol. 1 No. 6 (2022): Jurnal Pharmacia Mandala Waluya
Publisher : Prodi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883/28296850.v1i6.121

Abstract

Tuberkulosis adalah penyakit menular yang diakibatkan oleh basil Mycobacterium tuberculosis. Tuberkulosis merupakan masalah yang kompleks terkait aspek penyebab penyakit (bakteri), lingkungan (biologis) sebagai vektor penular, keberhasilan terapi sangat penting untuk mengurangi penularan dan angka kematian penyakit dengan menggunakan pengobatan obat tuberkulosis. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi rasionalitas penggunaan obat Anti-tuberkulosis (OAT) di RSUD Kota Kendari dengan mengetahui hubungan antara hasil tepat indikasi, tepat pengobatan, tepat dosis, tepat diagnosis, dan tepat pasien. Populasi atau obyek elemen dinyatakan sebagai penderita tuberkulosis paru berjumlah 77 orang, sementara jumlah penarikan sampel sebanyak 65 orang. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan rancangan penelitian menggunakan metode deskriptif dan pengambilan data secara retrospektif yang berdasarkan melihat data rekam medis pasien. Hasil penelitian menunjukan evaluasi rasionalitas penggunaan obat antituberkulosis di RSUD Kota Kendari dengan mengambil 65 responden, antituberkulosis yang sering digunakan adalah golongan antibiotik, yaitu isoniazid 20%, rifampicin 40%, pirazinamid 13,33%, etambutol 6,66%. Hasil penelitian pada kategori tepat indikasi 100%, tepat obat 100%, tepat dosis 96,92%, tepat diagnosis 100%, tepat pasien 100%.
Uji Stabilitas Fisik dan Antibakteri Formulasi Herbal Candy Sugar Scrub Virgin Coconut Oil (VCO) sebagai Antibakteri terhadap Staphylococcus aureus Nyoman Rudi Kusuma; Adryan Fristiohady; Selpirahmawati Saranani
Jurnal Pharmacia Mandala Waluya Vol. 1 No. 6 (2022): Jurnal Pharmacia Mandala Waluya
Publisher : Prodi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883/28296850.v1i6.212

Abstract

Kebersihan kulit telah menjadi kebutuhan setiap orang untuk terhindar dari bakteri, virus serta sel kulit mati. Salah satu bahan pembersih kulit adalah scrub. Pada umumnya scrub di gunakan hanya untuk mengangkat sel kulit mati, maka dibutuhkan inovasi scrub yang dapat melindungi kulit dari bakteri. Salah satu bahan yang dipercaya sebagai anti bakteri alami adalah Virgin Coconut Oil (VCO). VCO mengandung asam-asam lemak jenuh diantaranya Medium Chain fatty Acid (MCFA) dan Medium Chain Trygliserida (MCT). MCFA yang berupa asam laurat mempunyai sifat antivirus, antibakteri, antiprotozoa dan kini sedang dikembangkan sebagai antivirus Human Immunideficiency Virus (HIV). Penelitian ini bertujuan untuk membuat formulasi sediaan scrub antibakteri dengan bentuk yang menarik, yang disebut dengan herbal candy sugar scrub antibakteria dengan VCO sebagai zat aktif. Penelitian ini menggunakan metode ekperimental laboratorium dengan konsentrasi vco 10%, 15%, dan 20% di buat dalam sediaan herbal candy sugar scrub antibakteria. Dilakukan uji stabilitas sediaan meliputi uji organoleptik, uji pH, uji stabilitas busa, dan uji kesuakaan, serta uji aktivitas antibakteri. Pada konsentrasi VCO 10% zona hambat rata-rata yang dihasilkan sebesar 20mm. Pada konsentrasi VCO 15% zona hambat rata-rata yang dihasilkan sebesar 20mm. Pada konsentrasi VCO 20% zona hambat rata-rata yang dihasilkan sebesar 21mm. berdasarkan hasil pengukuran rata-rata zona hambat VCO terhadap bakteri S. aureus Menunjukan bahwa sediaan herbal candy sugar scrub antibakteri memiliki aktivitas antibakteri yang kuat serta serta sediaan dengan zona hambat paling kuat yaitu pada konsentrasi VCO 20% dengan rata-rata diameter zona hambat 21mm.
Formulasi Sediaan Gel Pembersih Gigi Infusa Daun Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia Swingle.) Dan Uji Aktivitas Terhadap Bakteri Streptococcus mutans Sitti Nursaliima Bachmid; Citra Dewi; Bai Athur Ridwan
Jurnal Pharmacia Mandala Waluya Vol. 1 No. 6 (2022): Jurnal Pharmacia Mandala Waluya
Publisher : Prodi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883/28296850.v1i6.251

Abstract

Gel pembersih gigi merupakan salah satu produk yang dapat membantu menjaga kesehatan gigi dan mulut dari bakteri penyebab kerusakan/ karies pada gigi. Bakteri penyebab karies gigi adalah bakteri Streptococcus mutans. Salah satu tanaman yang memiliki aktivitas sebagai antibakteri adalah daun jeruk nipis (Citrus aurantifolia Swingle.). Daun jeruk nipis mengandung senyawa tanin, flavonoid, dan alkaloid. Penelitian ini bertujuan untuk membuat formula sediaan gel pembersih gigi dan mengetahui aktivitasnya terhadap bakteri Streptococcus mutans.Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimental laboratorium dengan menggunakan metode ekstraksi infusa yang dibuat gel pembersih gigi dengan tiga konsentrasi yaitu 15%, 20% dan 25% dan dilakukan uji stabilitas sediaan meliputi uji organoleptik, uji pH, uji viskositas, uji homogenitas, dan sineresis gel selama 4 minggu serta uji aktivitas antibakteri Streptococcus mutans dengan data hasil pengujian zona hambat dianalisis dengan menggunakan metode kruskall-wallis dan dilanjutkan dengan uji mann-whitney.Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh sediaan gel pembersih gigi berwarna coklat kekuningan, memiliki aroma khas pengaroma dan khas ekstrak samar, pH 6, sediaan homogen, uji viskositas masing-masing formula baik dan memenuhi syarat, dan pada pengujian sineresis gel didapatkan formula mengalami sineresis. Hasil uji bakteri daya hambat konsentrasi 15% 18,89 mm, konsentrasi 20% 21,40 mm, dan konsentrasi 25% 12,90 mm. Hasil analisis data dengan menggunakan uji kruskal-wallis menunjukan nilai p= 0,009 < 0,05 dan dapat disimpulkan sediaan gel pembersih gigi memiliki aktivitas antibakteri
Kajian Aktivitas Metabolit Andrographolide dan Turunannya Dalam Herba Sambiloto (Andrographis paniculata) Terhadap Mutasi D614G SARS-CoV-2 Protein Spike Secara In Silico Riski Vitasari; Muhammad Isrul; Dwi Syah Fitrah Ramadhan
Jurnal Pharmacia Mandala Waluya Vol. 1 No. 6 (2022): Jurnal Pharmacia Mandala Waluya
Publisher : Prodi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883/28296850.v1i6.282

Abstract

Virus korona merupakan penyakit menular berbahaya yang disebabkan oleh virus baru (SARS-CoV-2). Usaha untuk mengeksplorasi bahan-bahan alam aktif sebagai anti-virus terus dilakukan. Salah satu tanaman lokal Indonesia yang dapat menghambat SARS-CoV-2 protein spike yaitu herba sambiloto (Andrographis paniculata) secara in silico, akan tetapi aktivitasnya terhadap mutan D614G SARS-CoV-2 belum diketahui. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengkaji aktivitas metabolit andrographolide dan turunannya dalam herba sambiloto (Andrographis paniculata) terhadap mutasi D614G SARS-CoV-2 protein spike secara in silico.Penelitian ini menggunakan metode in silico yaitu penambatan molekul. Penambatan molekul dilakukan menggunakan Autodock Tools 1.5.6 dan dianalisis interaksi ikatannya menggunakan BIOVIA Discovery Studio 2017, kemudian diprediksi ADME menggunakan software Swiss ADME dan sofware PASS online untuk mengetahui toksisitasnya.Hasil penelitian menunjukkan bahwa diperoleh dari 23 senyawa turunan andrographolide yang memiliki stabilitas ikatan lebih baik dari pada senyawa andrographolide yaitu senyawa 14-Acetyl-3,19-isopropylideneandrographolide yang dapat menghambat reseptor non-mutasi (6VSB) dengan energi ikatan -5.34 kcal/mol dan mutan D614G (7KDL) dengan energi ikatan -5.72 kcal/mol dengan hasil prediksi ADME memenuhi aturan lipinski dan tidak menunjukan adanya aktivitas toksisitas hepatotoksik dan nefrotoksik yang bermakna.